BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Question Card dalam Model Pembelajaran PBL dan Problem Solving terhadap Hasil Belajar Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Plumutan yang terletak di Desa Kalisari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. SD Negeri Plumutan memiliki

1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang Guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang ibadah, dan 12 ruang kelas karena memliki kelas paralel dari kelas 1-6. Kelas tersebut adalah kelas IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB, IVA, IVB, VA, VB, VIA, VIB. Secara keseluruhan sisw SD Negeri Plumutan berjumlah 256.

Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V, yang terdiri dari kelas VA sebagai kelas eksperimen berjumlah 23 siswa dan kelas VB sebagai kelas kontrol berjumlah 23 siswa. Secara keseluruhan jumlah semua subjek penelitian sebanyak

46 siswa. Rincian subyek penelitian disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Siswa Kelas VA dan VB SD Negeri Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2016-2017

Kelas Kelompok

Jenis Kelamin

Jumlah Siswa

Perempuan VA Eksperimen

Laki-laki

10 13 23 VB Kontrol

10 13 23 Jumlah Seluruhnya

Dari tabel 4.2 terlihat bahwa subjek penelitian pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol masing-masing berjumlah 23 dan terdiri atas 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Plumutan pada tahun ajaran 2016- 2017 dilakukan 3 kali pertemuan pada kelas eksperimen dan 3 kali pertemuan pada kelas kontrol.

1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kelompok Eksperimen dengan Model Pembelajaran PBL Berbantu Media Question Card

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen terdiri dari 3 kali pertemuan dengan masing-masing 2X35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa 21 Maret 2017, pertemuan kedua pada hari kamis 23 Maret 2017, dan pertemuan ketiga pada hari jumat 24 Maret 2017.

a. Pertemuan Pertama

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan ruang kelas untuk proses belajar mengajar. Materi pada pertemuan ini adalah pecahan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Memeriksa kesiapan siswa dalam mengkuti pelajaran Pada tahap ini, Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Saat guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, semua siswa merespon dengan baik dan mereka mengikuti arahan yang diberikan oleh guru.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi Pada tahap ini, guru menyapaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi sesuai dengan materi pembelajaran. Saat apersepsi dilakukan guru bertanya jawab kepada siswa 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi Pada tahap ini, guru menyapaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi sesuai dengan materi pembelajaran. Saat apersepsi dilakukan guru bertanya jawab kepada siswa

3) Orientasi siswa pada situasi masalah Pada tahap ini, guru membagi siswa secara berpasangan. Saat pembagian kelompok ada siswa yang ribut sendiri tetapi ada juga siswa yang mendengarkan arahan dari guru. Setiap kelompok diberikan question card/kartu pertanyaan. Guru memberikan orientasi masalah kepada peserta didik menggunakan question card/kartu pertanyaan. Siswa bersama guru memprediksi masalah yang terdapat dalam question card /kartu pertanyaan. Siswa diberikan kesempatan terlebih dahulu dalam menentukan masalah yang terdapat di question card, setelah itu guru mengoreksi jawaban dari siswa jika masih kurang tepat.

4) Mengorganisasikan siswa untuk belajar Pada tahap ini, siswa bersama guru mengorganisasikan masalah dalam question card/kartu pertanyaan mengenai penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan. Guru mendorong siswa untuk kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan dalam question card/kartu pertanyaan. Dalam kerjasama yang dilakukan siswa, masih ada siswa yang bermain sendiri dengan temannya tetapi banyak diantara mereka yang serius mengerjakan tugas yang diberikan guru.

5) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Pada tahap ini, Siswa diberi kesempatan luas oleh guru untuk berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing 5) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Pada tahap ini, Siswa diberi kesempatan luas oleh guru untuk berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing

6) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Pada tahap ini, setiap kelompok mengomunikasikan secara tertulis laporan dari proses merumuskan masalah sampai dengan menyimpulkan hasilnya. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, dengan menambahkan atau memperbaiki jawaban siswa. Siswa masih kesulitan saat menyimpulkan pekerjaan mereka. Setelah itu siswa bersama kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan. Saat presentasi dilakukan banyak diantara siswa yang kurang memperhatikan teman mereka.

7) Menganalisis dan mengevaluasi Pada tahap ini, siswa bersama guru menganalisis dan mengevaluasi

pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok. Guru mengajak siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil setelah presentasi dilakukan agar semua siswa paham.

proses

b. Pertemuan Kedua

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan ruang kelas untuk proses belajar Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan ruang kelas untuk proses belajar

1) Memeriksa kesiapan siswa dalam mengkuti pelajaran Pada tahap ini, guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Semua siswa melakukan arahan yang diberikan guru seperti mereka merapikan tempat duduk mereka masing-masing, merapikan baju jika belum rapi. Guru mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan siapa yang tidak masuk pada hari itu.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi Pada tahap ini, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan aperspsi sesuai dengan materi pembelajaran. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang “Pedagang beras rata-rata dapat menjual 12 ½ kg. Berapa kg p enjualan besar dalam 3 hari?”. Sebagian siswa mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan dari guru. Ada siswa yang kurang tepat menjawab ada pula siswa yang tepat dalam menjawab pertanyaan. Jika jawaban siswa ang masih kurang tepat guru memancing dengan memberikan pertanyaan agar siswa bisa menjawab dengan tepat. Siswa antusias saat guru memberikan pertanyaan. Apersepsi yang dilakukan untuk memancing siswa dalam memahami materi yang akan disampaikan.

3) Orientasi siswa pada situasi masalah Pada tahap ini, guru membagi siswa secara berpasangan. Setiap kelompok diberikan question card/kartu pertanyaan. Saat pembagian question card/kartu pertanyaan siswa masih ramai dan bermain sendiri. Dalam pembagian 3) Orientasi siswa pada situasi masalah Pada tahap ini, guru membagi siswa secara berpasangan. Setiap kelompok diberikan question card/kartu pertanyaan. Saat pembagian question card/kartu pertanyaan siswa masih ramai dan bermain sendiri. Dalam pembagian

4) Mengorganisasikan siswa untuk belajar Pada tahap ini, Siswa bersama guru mengorganisasikan masalah dalam question card/kartu pertanyaan mengenai perkalian berbagai bentuk pecahan. Guru mendorong siswa untuk kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan dalam question card /kartu pertanyaan. Dipertemuan kedua ini, kerjasama diantara mereka lebih baik dibandingkan dipertemuan pertama. Saat dipertemuan pertama siswa masih malas untuk mengerjakan soal dikarenakan menurut beberapa siswa masalah yang terdapat dalam question card sulit. Dipertemuan kedua ini guru lebih memberikan motivasi atau dorongan agar siswa mau bekerjasama dengan kelompok mereka.

5) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Pada tahap ini, Siswa diberi kesempatan luas oleh guru untuk berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan sebagai fasilitator. Mereka berdiskusi untuk mencari bagaimana cara menyelesaiakan masalah yang terdapat dalam question card. Saat mereka kesulitan untuk mencari penyelesaian masalah, mereka bertanya kepada guru. Peran guru disini yaitu guru membantu siswa yang kesulitan saat mengerjakan soal.

6) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Pada tahap ini, setiap kelompok mengomunikasikan secara tertulis laporan dari proses merumuskan masalah sampai dengan menyimpulkan hasilnya. Setiap kelompok dberi kesempatan untuk maju kedepan mempresentasikan hasil diskusi yang telah mereka lakukan. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggungjawab masing-masing saat presentasi dilakukan seperti ada yang menjelaskan bagaimana cara menemukan jawabannya dan menjelaskan cara menemukan masalah-masalah yang terdapat dalam question card. Setelah selesai presentsi guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, dengan menambahkan atau memperbaiki jawaban siswa dan juga guru bertanya lagi kepada siswa agar siswa benar-benar paham.

7) Menganalisis dan mengevaluasi Pada tahap ini, siswa bersama guru menganalisis dan mengevaluasi

pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang persoalan masalah yang terdapat dalam question card kemudian guru mengajak siswa untuk menganalisis hasil yang telah mereka presentasi.

proses

c. Pertemuan Ketiga

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan ruang kelas untuk proses belajar mengajar. Materi pada pertemuan ini adalah pecahan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Memeriksa kesiapan siswa dalam mengkuti pelajaran Pada tahap ini, Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan deengan 1) Memeriksa kesiapan siswa dalam mengkuti pelajaran Pada tahap ini, Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan deengan

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi Pada tahap ini, guru menyapaikan tujuan pembelajarandan melakukan aperspsi sesuai dengan materi pembelajaran. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang “Ibu mempunyai 1 kue brownis. Jika Ibu ingin memberikan kue brownis ke-5 teman kalian. Setiap orang mendapatkan berapa bagian? Dan Jika Ibu memberikan kue brownis ke-2 teman kalian. Setiap orang mendapatkan berapa? ”. Pertemuan ketiga ini, semakin banyak siswa berlomba- lomba untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Apersepsi dilakukan untuk memancing siswa dalam memahami materi yang akan disampaikan.

3) Orientasi siswa pada situasi masalah Pada tahap ini, guru membagi siswa secara berpasangan. Setiap kelompok diberikan question card/kartu pertanyaan. Guru memberikan orientasi masalah kepada peserta didik menggunakan question card/kartu pertanyaan. Siswa bersama guru memprediksi masalah yang terdapat dalam question card /kartu pertanyaan. Siswa diberikan kesempatan untuk memprediksi masalah yang terdapat dalam question card/kartu pertanyaan. Dalam memprediksi masalah guru membantu dengan cara memberikan petunjuk sedikit agar siswa tidak kesulitan. Setelah itu guru menyimpulan dan memperbaiki prediksi dari siswa. Saat melakukan prediksi masalah dalam question card masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan.

4) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada tahap ini, Siswa bersama guru mengorganisasikan masalah dalam question card/kartu pertanyaan mengenai pembagian berbagai bentuk pecahan. Guru meminta setiap kelompok untuk berdiskusi mencari masalah-masalah dalam question card. Guru mendorong siswa untuk kerjasama dalam menemukan masalah dalam question card /kartu pertanyaan. Dipertemuan ketiga ini, kerjasama diantara mereka lebih baik dibanding dipertemuan pertama dan kedua. Karena mereka saling bertukar pendapat dalam memecahkan sebuah masalah.

5) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Pada tahap ini, Siswa diberi kesempatan luas oleh guru untuk berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing. Disini guru memberikan kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan cara mereka. Karena siswa akan lebih paham jika mereka menemukan cara penyelesaiannya dan jawaban dengan cara mereka sendiri benar. Peran guru yaitu sebagai fasilitator. Jika siswa membutuhkan bantuan, guru akan membantu siswa untuk menemukan penyelesaiannnya.

6) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Pada tahap ini, setiap kelompok mengkomunikasikan secara tertulis laporan dari proses merumuskan masalah sampai dengan menyimpulkan hasilnya. Bersama kelompok mereka maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan. Saat presentasi dilakukan masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan teman mereka. Disini guru selalu menegur siswa yang ramai sendiri. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, dengan menambahkan atau memperbaiki jawaban yang masih kurang tepat, agar siswa bisa lebih paham lagi.

7) Menganalisis dan mengevaluasi Pada tahap ini, siswa bersama guru menganalisis dan mengevaluasi pekerjaan yang telah didiskusikan dan dipresentasikan setiap kelompok. Guru mengajak siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil setelah presentasi dilakukan agar semua siswa paham dan bisa mengerjakan soal evaluasi. Hasil observasi penggunaan media question card dalam model pembelajaran problem based laerning bisa dilihat di lampiran 13 halaman 146-163.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kelompok Kontrol dengan Model Problem Solving Berbantu Media Question Card

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol terdiri dari 3 kali pertemuan dengan masing-masing 2X35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa 27 Maret 2017, pertemuan kedua pada hari kamis 30 Maret 2017, dan pertemuan ketiga pada hari jumat 31 Maret 2017.

a. Pertemuan Pertama

1) Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Semua siswa menjawab salam dari guru. Siswa memoersiapkan diri seperti mereka merapikan tempat duduk dan juga baju mereka agar proses pembelajaran menjadi lebih nyaman.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi. Pada tahap ini, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi sesuai dengan materi penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan. Semua siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru. Guru bertanya jawab tentang “Ibu mempunyai sebuah sterofom. Jika Ibu ingin 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi. Pada tahap ini, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi sesuai dengan materi penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan. Semua siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru. Guru bertanya jawab tentang “Ibu mempunyai sebuah sterofom. Jika Ibu ingin

3) Memberi pengantar yang mengarah pada materi pembelajaran. Pada tahap ini, guru memberikan pengantar yang mengarah pada materi pembelajaran melalui tanya jawab sesuai dengan materi penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan.

4) Membentuk kelompok Pada tahap ini, guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Guru membagi kelompok sesuai dengan no absen mereka. Saat pembagian kelompok berlangsung masih banyak siswa yang ramai sendiri. Saat diminta untuk berpindah tempat mereka semakin ramai dan guru menegur mereka semua.

5) Memberi question card Pada tahap ini, guru membagikan question card kepada setiap kelompok yang harus dipecahkan. Pembagian question card dengan cara guru memanggil perwakilan kelompok untuk memilih question card yang akan mereka selesaikan. Saat pembagian question card, siswa juga masih ramai sendiri.

6) Berdiskusi

Pada tahap ini, Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk memecahkan masalah dalam question card/ kartu pertanyaan. Masih terdapat siswa yang tidak mau ikut berdiskusi, ada pula yang bermain sendiri. Saat berdiskusi, siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam question card/kartu pertanyaan. Peran guru disini membantu siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikan masalah.

7) Menyampaikan hasil diskusi Pada tahap ini, setiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Saat presentasi yang dilakukan setiap kelompok, masih ada kelompok lain yang bermain sendiri dan tidak memperhatikan teman mereka. Presentasi dilakukan untuk membuat siswa lebih percaya diri.

8) Menyimpulkan Pada tahap ini, sebelum menyimpulkan hasil presentasi guru bertanya jawab lagi tentang pertanyaan yang terdapat dalam guestion card untuk membantu lebih mendalami materi. Setelah itu siswa bersama guru menyimpulkan.

b. Pertemuan Kedua

1) Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Semua siswa menjawab salam dari guru. Guru meminta siswa untuk merapikan tempat duduk dan baju mereka.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi. Pada tahap ini, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi sesuai dengan materi perkalian berbagai bentuk pecahan. Saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran semua siswa 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi. Pada tahap ini, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi sesuai dengan materi perkalian berbagai bentuk pecahan. Saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran semua siswa

dapat menjual buahnya setiap hari sebanyak 20 ½ kg. Berapa penjualan buah selama 2 hari?” sebagian siswa

mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Jawaban yang diberikan siswa ada yang tepat dan ada pula yang masih kurang tepat. jika mereka kesulitan menjawab pertanyaan guru mengali lagi pertanyaan yang akan diberikan siswa agar mereka bisa menjawab dengan tepat.

3) Memberi pengantar yang mengarah pada materi pembelajaran. Pada tahap ini, guru memberikan pengantar yang mengarah pada materi pembelajaran melalui tanya jawab sesuai dengan materi pembagian berbagai bentuk pecahan.

4) Membentuk kelompok Pada tahap ini, guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Guru menggunakan absen untuk menentukan kelompok karena jika mereka memilih sendiri pasti terdapat siswa yang tidak kebagian kelompok. Saat pembagian kelompok berlangsung sebagian siswa masih ramai sendiri dan tidak memperhatikan arahan dari guru sehingga guru harus mengulang memanggil mereka.

5) Memberi question card Pada tahap ini, guru membagikan question card kepada setiap kelompok yang harus dipecahkan. Question card diberikan dengan cara guru memanggil perwakilan kelompok untuk maju kedepan memilih question card mana yang akan mereka kerjakan. Saat pembagian question card sebagian siswa juga masih ramai sendiri.

6) Berdiskusi

Pada tahap ini, Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk memecahkan masalah dalam question card/ kartu pertanyaan. Setiap kelompok mulai berdiskusi mencari penyelesaian masalah. Saat mereka kesulitan untuk menyelesaiakn masalah guru membantu dengan mengali permasalahan yang terdapat dalam question card agar siswa bisa menemukan sendiri cara penyelesaiannya dan juga jawabannya.

7) Menyampaikan hasil diskusi Pada tahap ini, setiapa kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memilih kelompok yang akan pertama maju kedepan. Saat presentasi berlangsung masih terdapat sedikit siswa yang bermain dan ramai sendiri.

8) Menyimpulkan materi pembelajaran Pada tahap ini, sebelum menyimpulkan pembelajaran pada hari itu guru terlebih dahulu bertanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari untuk mengetahuai seberapa jauh siswa paham tentang materi perkalian berbagai bentuk pecahan. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan. Masih terdapat siswa yang bingung tentang materi perkalian berbagai bentuk pecahan.

c. Pertemuan Ketiga

1) Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa menjawab salam dari guru. Guru meminta siswa untuk merapikan tempat duduk mereka dan semua siswa melakukan arahan yang diberikan guru.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi.

Pada tahap ini, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi sesuai dengan materi pembagian berbagai bentuk pecahan. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan semua siswa mendengarkan penjelasakan dari guru. Apersepsi yang dilakukan dengan tanya jawab tentang “Ibu mempunyai mempunyai 1 roti bolu, dan ibu ingin memberikan roti bolu ini kedua teman kalian. Berapa bagian yang didapat setiap orang?, Jika Ibu memberikan roti bole kepada ke-4 teman kalian. Setiap orang akan mendapatkan

Sebagian siswa mengacungkan tangannya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Guru meminta siswa yang bisa menjawab mengacungkan tangan. Sebagian besar sisa mengacungkan tangan dan guru memilih salah satu siswa untuk menjawab. Jawaban yang diberika siswa ada yang tepat ada pula yang kurang tepat. Siswa antusias saat guru memberikan pertanyaan.

berapa

bagian? ”.

3) Memberi pengantar yang mengarah pada materi pembelajaran. Pada tahap ini, guru memberikan pengantar yang mengarah pada materi pembelajaran melalui tanya jawab sesuai dengan materi pembagian berbagai bentuk pecahan.

4) Membentuk kelompok Pada tahap ini, guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Karena kelompoknya sama seperti pertemuan sebelumnya, guru meminta siswa langsung berpindah tempat. Hanya sedikit siswa yang ramai sendiri.

5) Memberi question card Pada tahap ini, guru membagikan question card kepada setiap kelompok yang harus dipecahkan. Guru meminta 5) Memberi question card Pada tahap ini, guru membagikan question card kepada setiap kelompok yang harus dipecahkan. Guru meminta

6) Berdiskusi Pada tahap ini, Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk memecahkan masalah dalam question card/ kartu pertanyaan. Pertemuan ketiga, semua siswa berdiskusi dengan kelompok mereka masing-masing. Sebagian kecil siswa masih bertanya dengan guru mengenai permasalah dan bagaimana cara mencari penyelesaian question card. Tetapi ada pula yang bisa langsung mencari penyelesaiannya sendiri. Karena tahap penyelesaian masalah sama seperti pertemuan sebelumnya yang membedakan hanyalah materinya saja.

7) Menyampaikan hasil diskusi Pada tahap ini, setiapa kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Sebagian kecil masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan kelompok yang maju kedepan untuk presentasi.

8) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari Pada tahap ini, guru menyimpulkan materi mengenai perbagian

pecahan. sebelum menyimpulkan, guru bertanya jawab dulu mengenai materi tersebut untuk mengetahui apakah siswa benar-benar telah paham atau belum. Setelah siswa paham semua guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

berbagai

bentuk

Hasil observasi penggunaan media question card dalam model pembelajaran problem solving bisa dilihat di lampiran 13 halaman 164-175.

4.2 Analisis Deskriptif Setiap Variabel Penelitian

Analisis deskriptif setiap variabel penelitian memaparkan data setiap variabel penelitian dilihat dari skor minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi.

4.2.1 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen dengan Problem Based Learning

Deskripsi hasil belajar Matematika dengan materi pecahan di kelas VB SD Negeri Plumutan sebagai kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen dengan Problem Based Learning

Descriptive Statistics

Std. Deviation Pre_PBL

49.39 20.239 Post_PBL

69.57 11.739 Valid N (listwise)

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai minimum pretest kelompok eksperimen adalah 24 dan nilai maksimumnya adalah 100. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 49,39. Untuk hasil posttest kelompok eksperimen nilai minimalnya adalah 56 dan nilai maksimalnya adalah 100. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 69,57.

4.2.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

Data hasil belajar yang diperoleh adalah hasil belajar matematika sebelum menggunakan model (Pretest) dan setelah menggunakan model (posttets). Guru mengetahui adanya efektifitas model pembelajaran problem based laerning perlu Data hasil belajar yang diperoleh adalah hasil belajar matematika sebelum menggunakan model (Pretest) dan setelah menggunakan model (posttets). Guru mengetahui adanya efektifitas model pembelajaran problem based laerning perlu

= 1 + 3,33 log n

Rentang data (R) = (data terbesar – data terkecil) + 1

Panjang kelas/interval (I)

Adapun tabel distribusi frekuensi nilai hasil belajar posstest adalah sebagai berikut: Jumlah kelas interval (K)

= 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 23 = 5,53 (dibulatkan menjadi 6)

Rentang data (R) = (data terbesar – data terkecil) + 1 = (100-56) + 1 = 57

Panjang kelas interval (I)

= 7,5 (dibulatan menjadi 8)

Setelah mengetahui jumlah kelas interval (K), jumlah rentang data (R), dan panjang kelas/interval (I) kemudian disusun tabel distribusinya. Distribusi frekuensi hasil belajar pretest dan posttest siswa kelas VA sebagai kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Kelas VB SD Negeri Plumutan

No Interval Hasil Belajar PBL

Berdasarkan data pada tabel 4.3, diketahui bahwa hasil belajar pretest pada siswa kelas VA SD Negeri Plumutan dengan jumlah 23 siswa. Siswa yang mendapat nilai 20-28 ada 3 siswa dengan presentase 13,05 %, siswa yang mendapat nilai 29-37 ada 4 siswa dengan presentase 17,39 %, siswa yang mendapat nilai 38-46 ada 5 siswa dengan presentase 21,74 %, siswa yang mendapat nilai 47-55 ada 4 siswa dengan presntase 17,39 %, dan siswa yang mendapat nilai 56-64 ada 4 siswa dengan presntase 17,39 %. Terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai 74-82 dengan presntase 4,35 % dan 2 siswa mendapatkan nilai 92-100 dengan presentase 8,69 %.

Hasil belajar posttest siswa kelas VA SD Negeri Plumutan, berdasarkan pada tabel 4.3 distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai 56-64 ada 11 siswa dengan presentase 47,83 %. Siswa yang mendapat nilai 65-73 ada 6 siswa dengan presentase 26,09 %. Siswa yang mendapat nilai 74-82 ada 3 siswa dengan presentase 13,04 %. Terdapat 1 siswa yang mendapat nilai 83-

91 dengan presentase 4,35 % dan siswa yang mendapatkan nilai 92-100 ada 2 orang dengan presentase 8,69 %.

6 Pretest Posttest

20-28 29-37 38-46 47-55 56-64 65-73 74-82 83-91 92-100

Gambar 1 Grafik Nilai Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen Kelas VA dengan Problem Based Learning

4.2.3 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Kontrol dengan Problem Solving

Deskripsi hasil belajar Matematika dengan materi pecahan di kelas VB SD Negeri Plumutan sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving, pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini:

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Kontrol dengan Problem Solving

Descriptive Statistics

Std. Deviation Pre_PS

23 24 92 41.39 17.585 Post_PS

23 40 96 61.57 14.103 Valid N (listwise)

Dari tabel 4.4 dapat dilihat nilai mimal pretest pada kelompok kontrol kelas VB di SD Negeri Plumutan adalah 24 dan nilai tertingginya adalah 92. Nilai Dari tabel 4.4 dapat dilihat nilai mimal pretest pada kelompok kontrol kelas VB di SD Negeri Plumutan adalah 24 dan nilai tertingginya adalah 92. Nilai

4.2.4 Distribusi F rekuensi Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Data hasil yang diperoleh adalah hasil belajar matematika sebelum menggunakan model (pretest) dan setelah menggunkan model pembelajaran (posttest). Guna mengetahui adanya efektifitas model pembelajaran problem solving perlu dilakukan distribusi frekuensi perolehan hasil belajar siswa pada kelas kontrol kelas VB. Cara menentukan distribusi frekuensi yang pertama dilakukan adalah menentukan kelas interval (K), kemudian menghitung rentang data (range), dan panjang kelas/interval (I) menurut Sugiyono (2010) yaitu sebagai berikut: Jumlah kelas interval (K)

= 1 + 3,33 log n

Rentang data (R) = (data terbesar – data terkecil) + 1

Panjang kelas/interval (I)

Adapun tabel distribusi frekuensi nilai hasil belajar posstest adalah sebagai berikut: Jumlah kelas interval (K)

= 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 23 = 5,53 (dibulatkan menjadi 6)

Rentang data (R) = (data terbesar – data terkecil) + 1 = (96-40) + 1 = 57

Panjang kelas interval (I)

= 9,5 (dibulatkan menjadi 10) Setelah mengetahui jumlah kelas interval (K), jumlah rentang data (R), dan

panjang kelas/interval (I) kemudian disusun tabel distribusinya. Distribusi frekuensi hasil belajar pretest dan posttest siswa kelas VB sebagai kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Kelas VB SD Negeri Plumutan

No Interval Hasil Belajar Problem Solving Pretest

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil belajar pretest pada kelas eksperimen VB SD Negeri Plumutan dengan jumlah 23 siswa yang mendapat nilai 20-30 ada 6 siswa dengan presentase 26,09 %. Siswa yang mendapat nilai 31-41 ada 9 siswa dengan presentase 39,14 %. Siswa yang mendapat nilai 42-52 ada 5 siswa dengan presentase 21.73 %. Tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada interval 53-63 dan interval 64-74. Terdapat 2 siswa yang mendapat nilai 75-85 dengan presentase 8,69 % dan 1 siswa yang mendapat nilai 86-96 dengan presentase 4,35 %.

Hasil belajar posttest siswa kelas VB SD Negeri Plumutan, berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketajui bahwa tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval 20-30. Terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai 31-

41 dengan presentase 4,35 %. Siswa yang mendapatkan nilai pada interval 42-52 dan interval 53-63 masing-masing ada 6 siswa dengan presentase 26,09 %. Siswa yang mendapat nilai 64-74 ada 7 siswa dengan presentase 30,43 %. Terdapat 1 siswa yang mendapat nilai 75-85 denagn presentase 4,35 % dan 2 siswa yang mendapat nilai 86-96 dengan presentase 8,69 %.

20-30 31-41

Gambar 2 Grafik Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol Kelas VB dengan Model Problem Solving

4.2.5 Deskripsi Hasil Belajar Kelompok Problem Solving dan Kelompok PBL

Deskripsi hasil belajar matematika materi pecahan kelas VA dengan model problem based learning berbantu media question card dan kelas VB dengan problem solving berbantu media question card, dapat dilihat pada tabel 46 di bawah ini:

Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Belajar Kelompok Problem Solving dan Kelompok PBL

Descriptive Statistics

Std. Deviation Post_PS

23 40 96 61.57 14.103 Post_PBL

69.57 11.739 Valid N (listwise)

Dari tabel 4.6 dapat dilihat hasil posttest pada kelompok Problem Solving nilai minimalnya adalah 40, nilai tertingginya adalah 96, dan nilai rata-rata yang Dari tabel 4.6 dapat dilihat hasil posttest pada kelompok Problem Solving nilai minimalnya adalah 40, nilai tertingginya adalah 96, dan nilai rata-rata yang

4.2.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelompok Problem Solving dan Kelompok PBL

Data hasil yang diperoleh adalah hasil belajar matematika sebelum menggunakan model (pretest) dan setelah menggunkan model pembelajaran (posttest). Guna mengetahui adanya efektifitas model pembelajaran problem based learning berbantu media question card dan problem solving berbatu media queston card perlu dilakukan distribusi frekuensi perolehan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen kelas VA dan kelas kontrol kelas VB. Cara menentukan distribusi frekuensi yang pertama dilakukan adalah menentukan kelas interval (K), kemudian menghitung rentang data (range), dan panjang kelas/interval (I) menurut Sugiyono (2010) yaitu sebagai berikut: Jumlah kelas interval (K)

= 1 + 3,33 log n

Rentang data (R) = (data terbesar – data terkecil) + 1

Panjang kelas/interval (I)

Adapun tabel distribusi frekuensi nilai hasil belajar posstest adalah sebagai berikut: Jumlah kelas interval (K)

= 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 46 = 6,53 (dibulatkan menjadi 7)

Rentang data (R) = (data terbesar – data terkecil) + 1 = (100-40) + 1 = 61

Panjang kelas interval (I)

= 8,71 (dibulatan menjadi 9) Setelah mengetahui jumlah kelas interval (K), jumlah rentang data (R), dan

panjang kelas/interval (I) kemudian disusun tabel distribusinya. Distribusi panjang kelas/interval (I) kemudian disusun tabel distribusinya. Distribusi

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas VA dan VB SD Negeri Plumutan

No Interval Hasil Belajar Posttest

Problem Solving

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa hasil belajar posttest pada kelompok Problem Solving di SD Negeri Plumutan, siswa yang mendapat nilai 31-40 ada 1 siswa dengan presentase 4,35 %. Siswa yang mendapat nilai 41-50 ada 3 siswa dengan presentase 13,04 %. Siswa yang mendapat nilai 51-60 ada 9 siswa dengan presentase 39,14 %. Terdapat 7 siswa yang mendapat nilai 61-70 dengan presentase 30,43 %. Siswa yang mendapat nilai 71-80 ada 1 siswa dengan presentase 4,35 %. Tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada interval 81-90 dan 2 siswa mendapatkan nilai 91-100 dengan presentase 8,69 %. Berbeda dengan kelompok PBL, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada interval 31-40 dan interval 41-50. Siswa yang mendapatkan nilai 51-60 ada 5 siswa dengan presentase 21.73 %. Terdapat 11 siswa yang mendapat nilai 61-70 dengan presentase 47,84 %. Siswa yang mendapat nilai 71-80 ada 4 siswa dengan presentase 17,39 %, 1 siswa mendapat nilai 81-90 dengan presentase 4,35 %, dan

2 siswa mendapat nilai 91-100 dengan presentase 8,69 %.

6 PBL Problem Solving

31-40 41-50

Gambar 3 Grafik Nilai Posttest Kelompok PBL dan Problem Solving SD Negeri Plumutan

4.2.7 Rata-rata Hasil Belajar Kelompok PBL dan Kelompok Problem Solving

Rata-rata hasil belajar adalah nilai perolehan rata-rata keseluruhan posttest hasil belajar dengan menggunakan model PBL dan Problem Solving berbantu media question card. Pemaparan rata-rata hasil belajar digunakan untuk melihat perbedaan hasil belajar yang menggunakan model PBL dan Problem Solving berbantu media question card. Adapun perbedaan hasil belajar yang menggunakan model PBL dan Problem Solving berbantu media question card disajikan dalam Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Rata-rata Perbedaan Hasil Belajar Posttest pada Kelompok PBL dan Problem Solving Berbantu Media Question Card SD Negeri Plumutan

Rata-rata Hasil Belajar

Kelas Perbedaan

Posttest

Kelompok Problem Solving

8 Kelompok PBL

Dari tabel 4.8, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar posttest pada kelompok Problem Solving berbantu media question card adalah 61,57. Sedangkan hasil belajar posttest pada kelompok PBL berbantu media question card adalah 69,57. Sehingga diperoleh perbedaan antara kelompok PBL dan kelompok problem solving berbantu media question card sebesar 8.

4.3 Analisis Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data. Dalam penelitian ini peneliti menggunkana uji normalitas dengan statistik uji kolmogorov-Smirnov, dengan asumsi data berdistribusi normal jika probalitasnya lebih dari 0,05. Perhitungan uji normalitas ini menggunakan SPSS

16.0 FOR WINDOWS . Uji normalitas hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel

4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Dua Kelompok

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre_PS Post_PS Pre_PBL Post_PBL

N 23 23 23 23

Normal Parameters a Mean

20.239 11.739 Most Extreme Differences

Std. Deviation

-.105 -.124 Kolmogorov-Smirnov Z

.742 1.193 Asymp. Sig. (2-tailed)

.641 .116 a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan uji normalitas tersebut diketahui bahwa probabilitas Asymp.sig.(2-Tailet) pada uji kolmogorov-Smirnov pada kelompok eksperimen adalah 0,116 dan pada kelompok kontrol probabilitas Asymp.sig.(2-Tailet) pada uji kolmogorov-Smirnov adalah 0,354. Probabilitas signifikansi uji kolmogorov-

Smirnov kedua kelompok menunjukkan lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Sedangkan pengujian homogenitas digunakan untuk mengetahui persamaan dengan Test of Homogeniety of Variance. Suatu data dikatakan homogen jika probabilitasnya lebih dari 0,05. Perhitungan uji homogenitas ini dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Uji homogenitas hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah ini:

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Dua Kelompok

Test of Homogeneity of Variances

Sig. Pretest

Levene Statistic

Berdasarkan uji homogenitas nampak bahwa skor pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai signifikansinya lebih besar dari α > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data skor pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians hmogen. Nilai signifikansi pretest kelas eksperimen dan kontrol adalah 0,495 > 0,05 sedangkan posttest kelas eksperimen dan kontrol adalah 0,604 > 0,05.

4.4 Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas antara kelas VA sebagai kelompok eksperimen diberi pembelajaran dengan menggunakan model PBL berbantu media question card dan VB sebagai kelas kontrol diberi pembelajaran dengan menggunakan problem solving berbantu media question card, menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi normal dan homogen. Setelah diketajui bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen kemudian dilakukan uji t atau uji beda. Uji t atau uji beda dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dasar pengambilan keputusan dapat dilihat pada nilai Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas antara kelas VA sebagai kelompok eksperimen diberi pembelajaran dengan menggunakan model PBL berbantu media question card dan VB sebagai kelas kontrol diberi pembelajaran dengan menggunakan problem solving berbantu media question card, menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi normal dan homogen. Setelah diketajui bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen kemudian dilakukan uji t atau uji beda. Uji t atau uji beda dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dasar pengambilan keputusan dapat dilihat pada nilai

Tabel 4.11 Analisis Uji t pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Independent Samples Test

Levene's

Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

Std. 95% Confidence

Error Interval of the Sig. (2- Differen Differen

Mean

Difference

ce ce Lower Upper Nilai Equal

F Sig.

Df tailed)

variances .273 .604

3.826 -15.711 -.289 assumed

3.826 -15.718 -.282 not

Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui koefisien sig.(2-tailet) adalah 0,42, maka H o ditolak karena kelas eksperimen yang menggunakan model PBL berbantu media question card dan kelas kontrol yang menggunakan problem solving berbantu media question card mempunyai signifikansi kurang dari 0,05. Sehingga pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut memiliki rata-rata hasil belajar yang diperoleh yaitu kelompok Problem Solving diperoleh rata-rata hasil belajara sebesar 61,57. Sedangkan pada kelompok PBL diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 69,57, sehingga dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua model pembelajaran.

4.5 Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis uji t idenpendent Sample Test sebagaimana yang disajikan dalam tabel 4.13, dilakukan uji hipotesis penelitian. Menguji hipotesis dilakukan dengan menguji hipotesis nol yang menyatakan ketiadaan perbedaan antar variabel. Oleh karena itu untuk menguji hipotesis, maka dirumuskan hipotesis nol untuk diuji signifikansinya.

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan penggunaan media Iquestion card dalam model pembelajaran problem based learning dan problem solving terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Plumutan Semester II tahun 2016-2017.

Ha : Ada perbedaan yang signifikan penggunaan media question card dalam model pembelajaran problem based learning dan problem solving terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Plumutan Semester II tahun 2016- 2017.

Dasar pengambilan keputusan didasarkan pada nilai hasil belajar terhadap signifikansi atau probabilitas yaitu jika signifikansi > 0,05, maka H o diterima dan jika signifikansi < 0,05, maka H o ditolak. Hasil uji t independent Sample Test Equal variances assumed diperoleh skor koefisien t sebesar -2,091 dengan nilai signifikansi sebesar 0,042 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,042 < 0,05). Berdasarkan hasil t independent Sample Test tersebut, maka H o yang menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan penggunaan media question card dalam model pembelajaran problem based learning dan problem solving terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Plumutan Semester II tahun 2016-

2017. H o ditolak. Dengan ditolaknya H o maka H a yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan penggunaan media Iquestion card dalam model pembelajaran problem based learning dan problem solving terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas V SD Negeri Plumutan Semester II tahun 2016-2017. H a

diterima.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran yang telah dilakukan pada kelas eksperimen yang menggunakan model PBL berbantuan media question

card di kelas VA berjalan sesuai dengan syntak. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga proses belajar mengajar mengalami perubahan. Pada awal pertemuan kerjasama diantara siswa yang masih kurang baik, tanggungjawab setiap siswa yang masih kurang, siswa yang masih ramai dan berbicara sendiri, saat presentasi dilakukan masih banyak siswa yang malu untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan keaktifan siswa yang masih kurang. Pertemuan terakhir menunjukkan bahwa proses belajar mengajar lebih baik. Kerja sama sama pada tiap kelompok lebih optimah, mereka tahu tanggungjawab mereka, antusia siswa pada saat memecahkan masalah yang diberikan semakin meningkat, perhatian siswa sudah terfokus pada masalah yang terdapat dalam question card, siswa sudah tidak malu-malu lagi untuk maju kedepan mempresentasilkan hasil diskusinya. Secara umum siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik, siswa aktif, siswa percaya sendiri, siswa menunjukkan minat belajar yang baik.

Sedangkan hasil observasi pada kelompok kontrol yang menggunkan problem solving berbantuan media question card di kelas VB juga berjalan sesuai syntak. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir juga mengalami perubahan. Ini bisa dilihat dari kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang awalnya mereka masih kebingungan untuk menyelesaikan masalah dipertemuan selanjutnya siswa semakin memahamin bagaimana cara menemukan penyelesaian masalah, keaktifan siswa yang semakin baik, kerjasama siswa yang semakin baik contohnya saat pertemuan pertama masih terdapa siswa yang tidak mau bekerja sama tapi dipertemuan selanjutnya mereka yang tidak mau bekerja sama akhirnya mau bekerja sama untuk menyelesaikan soal.

Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dilakukan oleh guru menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa kelas VA dan VB pada mata pelajaran matematika antara penggunaan media question card dalam model pembelajaran PBL dan penggunaan media question card dalam model problem solving ditunjukkan dari skor pretest dan posttest yang telah dilakukan. Nilai pretest merupakan hasil kemampuan awal berpikir kritis siswa sebelum diajar menggunakan model pembelajaran PBL Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dilakukan oleh guru menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa kelas VA dan VB pada mata pelajaran matematika antara penggunaan media question card dalam model pembelajaran PBL dan penggunaan media question card dalam model problem solving ditunjukkan dari skor pretest dan posttest yang telah dilakukan. Nilai pretest merupakan hasil kemampuan awal berpikir kritis siswa sebelum diajar menggunakan model pembelajaran PBL

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikan pretest kelas ekperimen 0,641 dan nilai signifiksn posttest kelas eksperimen 0,116. Sedangkan nilai signifikan pretest kelas kontrol ,202 dan nilai signifikan posttest kelas kontrol 0,354. Nilai signifikan pretest dan posttest kedua kelompok masing- masing lebih dari 0,005 yang berarti kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari analisis hasil belajar siswa kelas VA dan VB, kedua kelas tersebut mempunyai perbedaan hasil belajar. Nilai maksimum kelompok eksperimen 56 lebih tinggi dari nilai maksimum kelompok kontrol 40. Sedangkan nilai maksimum kelompok eksperimen juga lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu 100 > 96. Selisih mean pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing sebesar 20,18. Meskipun selisih mean pretest dan posttest antara kedua kelompok sama, tetapi kemampuan memecahkan masalah kelompok eksperimen lebih baik dibanding kelompok kontrol ini bisa dilihat dari perbedaan rata-rata posttest kedua kelompok. Mean posttest kelompok eksperimen sebesar 69,57 dan mean posttest kelompok kontrol sebesar 61,57. Selisih mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 8, yang berarti bahwa ada peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Menggunakan Model Pembelajaran NHT

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V(A) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRY BERBANTU MEDIA KONKRET DI SD NEGERI PLUMUTAN SEMESTER II TAHUN 20162017 Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Pembelajaran IPS Kelas IV SD

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 di SD Karanganyar 01

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran Make a Match pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Genengan Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Discovery Learning Berbantuan Media Komik untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kandangan 03

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Teams Games Tournament Berbantuan Media Gambar

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Question Card dalam Model Pembelajaran PBL dan Problem Solving terhadap Hasil Belajar Matematika

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Matematika - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Question Card dalam Model Pembelajaran PBL dan Problem Solving terhadap Hasil Belajar Matematika

0 1 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Question Card dalam Model Pembelajaran PBL dan Problem Solving terhadap Hasil Belajar Matematika

0 0 21