THE RELATION BETWEEN THE NURSE KNOWLEDGE LEVEL OF TRIAGE AND THE APPLICATION OF TRIAGE IN IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WEST LOMBOK REGENCY

  ISSN : 2477

  • – 0604

  Vol. 3 No. 1 Maret - Juni 2017 | 99-104

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG TRIAGE DENGAN PENERAPAN TRIAGE DI IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT.

  1

  2

  3 Antoni Eka Fajar Maulana , Eva Marvia , Yunia Pratiwi

  1 Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

  2 Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

  3 Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

  Email

  

ABSTRAK

Triage adalah suatu sistem seleksi dan pemilihan pasien untuk menentukantingkat

  kegawatan dan prioritas penanganan pasien. Berdasarkan data jumlah perawat pelaksana yang terdapat di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju sebanyak 18 orang. Sementara hasil observasi awal di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat didapatkan bahwa proses penanganan awal tidak melalui proses

  

triage , misalnya pasien datang langsung mendapatkan penanganan tanpa menentukan

tingkat kegawatan pasien.

  Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif Korelasional, populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang berada di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat yang berjumlah 18 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah chi-square dengan taraf signifikan 0,05%.

  Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang triage dengan penerapan triage di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat, didapatkan hasil dengan perhitungan SPSS dengan taraf signifikan P value = 0,040 dengan taraf kesalahan α= 0,05 maka nilai P value < nilai α (0,040 < 0,05).

  Sehingga kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang triage dengan penerapan triage di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat. Dengan demikian bagi rumah sakit hasil penelitian ini dapat menjadi masukan agar merevisi kembali standar prosedur tentang

  

triage yang ada di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok

  Barat Kata kunci : pengetahuan, penerapan.

  THE RELATION BETWEEN THE NURSE KNOWLEDGE LEVEL OF TRIAGE AND THE APPLICATION OF TRIAGE IN IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WEST LOMBOK REGENCY

1

2 3 Antoni Eka Fajar Maulana , Eva Marvia , Yunia Pratiwi ABSTRACT Triage is a selection system and the selection of patients to ensure the urgency level

and the priority to give the treatment to the patients. Based on the data, there are 18

nurses in IGD Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju West Lombok Regency. The

results of the initial observation in IGD Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju

ANTONI EKA FAJAR MAULANA

EVA MARVIA

  

West Lombok regency shows that the initial treatment processdid not include the triage

process, for example the patients get the treatment directly without determining the level of

the urgency first.

  In this study, the researcher used descriptive correlational design. The population

and the sample of this study were all of the nurses in IGD Rumah Sakit Umum Daerah

Patut Patuh Patju, West Lombok regency which amounts to 18 people. The instruments

that are used in this study were observation sheet and questionnaire. The data analysis

that is used in this study was chi-square with the significance level of 0,05%.

  In order to know the relation between the nurses’ knowledge of triage and the

implementation of triage in IGD Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju West

Lombok regency, the researcher used chi-square to analyse the data. Based on the data

analysis, the results shows that the calculation of SPSS with the significance level of P

value = 0,040 with the error level α= 0,05. Therefore, the P value is < nilai α (0,040 < 0,05).

  In conclusion, this study shows that there is a relation between the level of the

nurses’ knowledge of triage and the application of triage in IGD Rumah Sakit Umum

Daerah Patut Patuh Patju West Lombok regency. Therefore, from this study, the hospital

can get the input to revise the standard procedure about triage in IGD Rumah Sakit Umum

Daerah Patut Patuh Patju West Lombok Regency. Key words : Knowledge, Application PENDAHULUAN

  Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

  IGD mempunyai tujuan agar tercapai pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien secara cepat dan tepat serta terpadu dalam penanganan tingkat kegawatdaruratan sehingga mampu mencegah resiko kecacatan dan kematian (to save life andlimb) dengan respon time selama 5 menit dan waktu definitif ≤ 2 jam.

  Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan Rumah Sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin. Sebagai ujung tombak dalam pelayanan keperawatan Rumah Sakit, IGD harus melayani semua kasus yang masuk ke Rumah Sakit dengan jam operasional selama 24 jam. Dengan kompleksitas kerja yang demikian, maka perawat yang bertugas di IGD dituntut untuk memiliki kemampuan lebih jika dibandingkan dengan perawat yang melayani pasien di unit yang lain. Jumlah dan kasus pasien yang datang ke unit gawat darurat tidak dapat diprediksi karena kejadian kegawatan atau bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja serta menimpa siapa saja. Karena kondisinya yang tidak terjadwal dan bersifat mendadak serta tuntutan pelayanan yang cepat dan tepat maka diperlukan triage sebagai langkah awal penanganan pasien di IGD dalam kondisi sehari-hari, kejadian luar biasa maupun bencana (Syaer, 2011).

YUNIA PRATIWI

EVA MARVIA

  Triage adalah suatu sistem seleksi di Rumah Sakit Patuh Patut Patju Lombok

  dan pemilihan pasien untuk menentukan Barat. Metode pengumpulan data yang tingkat kegawatan dan prioritas digunakan dalam penelitian ini adalah penanganan pasien. Sistem triage dengan menggunakan kuesioner dan merupakan salah satu penerapan sistem lembar observasi. peneliti menggunakan manajemen risiko di unit gawat darurat analisis Chi-Square dengan tingkat sehingga pasien yang datang mendapatkan kesalahan 0,05%. penanganan dengan cepat dan tepat sesuai kebutuhannya dengan menggunakan HASIL DAN BAHASAN sumberdaya yang tersedia. Penilaian

  

triage merupakan pengkajian awal pasien Data meliputi karakteristik dari

  unit gawat darurat yang dilakukan oleh responden penelitian yang meliputi jenis perawat (DepKes RI, 2005). kelamin, umur, pendidikan dan pelatihan.

  Keselamatan pasien saat ini a.

  Karakteristik responden berdasarkan menjadi perhatian dalam pelayanan jenis kelamin

  Tabel

  4.1. Distribusi Responden kesehatan seperti di rumah sakit (RS). Berdasarkan Jenis Kelamin

  Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh

  Jenis Frekuensi Persentase

  Patju Kabupaten Lombok Barat juga

  No Kelamin (orang) (%)

  berusaha menerapkan standar keselamatan

  1 Laki-laki 13 72%

  pasien di dalam pelayanannya kepada

  2 Perempuan 5 28%

  pasien salah satunya adalah dengan

  Total 18 100%

  pelaksanaan triage di Instalasi gawat Sumber : Data Primer 2016 darurat (IGD).

  Dari tabel 4.1. Diketahui bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Patut frekuensi jenis kelamin responden

  Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat adalah laki-laki sebanyak 13 orang khususnya di IGD, berdasarkan laporan (72%), dan perempuan sebanyak 5 tahunan, pada tanggal 9 Agustus 2016 orang (28%). didapatkan bahwa pada tahun 2015 pasien b.

  Karakteristik responden berdasarkan yang masuk ke IGD sebanyak 16.173 umur

  Tabel

  4.2. Distribusi Responden

  orang, dan pada tahun 2016 dari bulan Berdasarkan Umur. Januari sampai bulan Juli sebanyak 9.703

  Frekuensi Persentase

  orang, dengan data kunjungan di IGD

  No Umur (orang) (%)

  Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh 1 26-35 16 89%

  Patju Kabupaten Lombok Barat ±1500 2 36-45 2 11% pasien tiap bulannya dengan jumlah

  Total 18 100% perawat pelaksana 18 orang dengan

  Sumber : Data Primer 2016 jumlah shifnya empat sampai tujuh orang.

  (Sumber : Data sekunder Rumah Sakit Umur responden dikategorikan

  Umum Daerah Patut Patuh Patju menurut DEPKES, yang digolongkan Kabupaten Lombok Barat). kedalam usia dewasa awal 26-35 tahun, dan dewasa akhir 36-45 tahun. Dari tabel

BAHAN DAN METODE

  4.2. Diketahui bahwa frekuensi yang Desain penelitian dalam memiliki umur antara 26-35 tahun penelitian ini adalah Deskriptif sebanyak 16 orang (89%), dan yang

  Korelasional , dengan menggunakan

  memiliki umur 36-45 tahun sebanyak 2 pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini orang (11%). dilaksanakan tanggal 12 Juni sampai 17 Juli 2017. Responden penelitian adalah 18 Perawat pelaksana yang melakukan Triage

ANTONI EKA FAJAR MAULANA

EVA MARVIA

  c.

  c.

  Baik

  Sesuai % Tidak Sesuai %

  Pengeta huan penerapan total %

Tabel 4.7 Distribusi analisa hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang triage dengan penerapan triage.

  Analisa Hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang triage dengan penerapannya.

  , menunjukkan perawat yang menerapkan triage sesuai SOP sebanyak 16 orang (89%), dan perawat yang menerapkan penerapan

  triage tidak sesuai SOP sebanyak 2 orang (11%).

  7

  triage

  11 Total 18 100 Dari tabel 4.6. Dapat diketahui bahwa frekuensi berdasarkan penerapan

  2

  2 Tidak sesuai SOP

  89

  3

  5

  1

  8 Kurang - - - - - - Total

  penerapan sesuai SOP yaitu sebanyak 3 orang (17%) dan perawat yang baik dengan penerapan tidak sesuai SOP yaitu sebanyak 1 orang (5%). Perawat yang memiliki pengetahuan yang cukup dengan penerapan sesuai SOP sebanyak 13 orang (72%), sedangkan perawat yang memiliki pengetahuan

Tabel 4.7. Menjelaskan bahwa pengetahuan perawat yang baik dengan

  11 8 100

  2

  89

  16

  4

  1 Sesuai SOP

  6

  1

  82

  13

  2 Cukup

  4

  16

  No Penerapan frekuensi %

  Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

  Karakteristik perawat berdasarkan pelatihan yang diikuti.

  2 Tidak pelatihan

  67

  12

  1 Pelatihan

  No Pelatihan Frekuensi %

Tabel 4.4. Distribusi frekuensi perawat berdasarkan pelatihan yang diikuti.

  d.

  33 Total 18 100

  Dari tabel 4.3. Dapat diketahui bahwa frekuensi menurut pendidikan, menunjukkan bahwa perawat dengan jenjang pendidikan DIII sebanyak 14 orang (78%), S1 sebanyak 1 orang (6%), Ners sebanyak 3 orang (17%).

  Sumber : Data Primer 2016

  3 Ners 3 17% 18 100%

  2 S1 1 6%

  1 DIII 14 78%

  No pendidikan Frekuensi %

Tabel 4.3. Distribusi jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan.

  6

  Sumber : Data Primer 2016

Tabel 4.6. distribusi frekuensi berdasarkan penerapan perawat.

  Dari tabel 4.4. Dapat diketahui bahwa frekuensi menurut pelatihan yang diikuti yaitu pelatihan BTCLS dan ACLS. Menunjukkan bahwa perawat yang mengikuti pelatihan sebanyak 12 orang (67%), dan yang tidak mengikuti pelatihan sebanyak 6 orang (17%).

  DATA KHUSUS a.

  Karakteristik tingkat pengetahuan perawat

  Tabel

  Penerapan perawat

  b.

  Dari tabel 4.5. dapat diketahui bahwa frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan perawat menunjukkan baik sebanyak 4 orang (22%), cukup sebanyak 14 orang (78%), dan kurang tidak ada (0%).

4.5. Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan perawat.

  4

  2 Cukup

  14

  78

  3 Kurang Total 18 100

  1 Baik

  Frekuensi %

  No Pengetah uan

  22

YUNIA PRATIWI

EVA MARVIA

  sesuai SOP sebanyak 1 orang (5%), dengan penerapan triage menunjukkan dan tidak ada perawat yang memiliki ada hubungan tingkat pengetahuan

  triage

  pengetahuan yang cukup dan kurang perawat tentang dengan dengan penerapan sesuai SOP maupun penerapan triage , dengan tidak sesuai SOP. menggunakan uji spss chi-squre

  Dari hasil uji SPSS (seri 16.0) dengan nilai P value = 0,040 dengan didapatkan hasil dengan taraf taraf kesalahan α= 0,05 maka nilai P signifikan P value = 0,040 dengan taraf value < nilai α (0.040 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H a diterima kesalahan α= 0,05 maka nilai P value > dan H ditolak yang berarti ada nilai α (0,040 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H a diterima dan H hubungan antara pengetahuan perawat ditolak yang berarti ada hubungan dengan penerapan perawat tentang

  triage antara pengetahuan perawat dengan .

  penerapan perawat tentang triage.

  Saran :

  Dalam penelitian ini Meskipun tingkat pengetahuan pengetahuan perawat dengan perawat tentang triage dalam kategori penerapan triage di IGD Rumah Sakit cukup, tetapi sebagian perawat memiliki

  Umum Daerah Patut Patuh Patju ada pengetahuan dengan kategori yang baik. hubungan, seperti dijelaskan semakin

  Maka dari itu perlu dipertimbangkan baik penerapan seseorang maka akan semakin baik penerapan yang diberikan kepada pasien, dalam hal ini penerapan

DAFTAR PUSTAKA

  seseorang yang baik bisa didapatkan dari pengetahuan yang baik, akan tetapi Dewi Kartika N, 2014. Buku Ajar Dasar- penerapan seseorang yang baik bisa

  Dasar Keperawatan Gawat

  juga didapatkan dari pengalaman,

  Darurat . Jakarta : Penerbit Salemba

  mengikuti pelatihan, melihat teman Cetakan Ketiga. sejawat yang melakukan tindakan.

  Jonathan Sarwono, 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS.

  Yogyakarta : Penerbit C.V Andi

  SIMPULAN DAN SARAN Offset.

  Keptutusan Menteri Kesehatan Republik

  Kesimpulan :

  Indonesia Nomor

  1. Sebagian besar dari 18 responden 856/Menkes/SK/IX/2009 yang ada di IGD Rumah Sakit Umum

  Oman, Kathleen S, . Panduan Belajar Daerah Patut Patuh Patju Kabupaten

  Keperawatan Emergensi. Jakarta :

  Lombok Barat mempunyai tingkat Penerbit Buku Kedokteran EGC pengetahuan yang cukup tentang

  Sikap Dan Rica Lestari, 2015. triage sebanyak 14 orang (78%).

  Keterampilan Perawat Dalam Penerapan Triage Di IGD RSUD

  2. Sebagian besar responden yang ada di

  Dr. Pirngadi Meda n. Jurnal

  IGD Rumah Sakit Umum Daerah Saryono 2009. Metodelogi Penelitian

  Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok

  Kesehatan

  , Mitra Cendikia Press, Barat menerapkan triage sesuai Yogyakarta. dengan SOP (Standar Operasional

  Saryono. 2011. Metedologi Penelitian Prosedur) sebanyak 16 orang (89%)

  Kesehatan : Penuntun Praktis Bagi Pemula. Yogyakarta : Mitra

  3. Dari hasil analisis hubungan tingkat Cendikia Press. pengetahuan perawat tentang triage

EVA MARVIA

ANTONI EKA FAJAR MAULANA

  Siswo Nurhasim dkk, 2015. Pengetahuan

  Perawat Tentang Response Time Dalam Penanganan Gawat Darurat Di Ruang Triage RSUD Kr. Anyar .

  Jurnal Sri Praptianingsih, S.H, M.H., 2006.

  Kedudukan Hukum Perawat Dalam Upaya Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit . Jakarta

  Suhartati, S.Kep.M.Kes, 2011. Standar

  Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat Di Rumah Sakit : Jakarta.

  Sugiyono 2008, Metode Penelitian

  Kuantitatif, Kualitatif, dan R & S, Alfabeta, Bandung.

  Sugiyono 2010. Statistik Untuk Penelitian.

  CV Alfabeta : Bandung. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

  Pendidikan . Bandung : Alfabeta

  Yanti Gurning, Darwin Karim, Misrawati, 2013. Hubungan Tingkat

  Pengetahuan Dan Sikap Petugas Kesehatan IGD Terhadap Tindakan Triage Berdasarkan Prioritas .

  Jurnal

Dokumen yang terkait

SURVEY KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI

0 0 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DAN PERAN KADER DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM RUMAH TANGGA DI KELURAHAN LAING WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAN BALIMO KECAMATAN TANJUNG HARAPAN KOTA SOLOK TAHUN 2014

0 0 11

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA PASIEN PASKA STROKE DI RUANG RAWAT JALAN RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL (RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2014

0 1 14

, Meutia Suri Septika STIKes YARSI SUMBAR Bukittinggi Bukittinggi, 26136, Indonesia e-mail ; renychaidiryahoo.co.id Abstract - HUBUNGAN DERAJAT ASMA DENGAN KUALITAS HIDUP YANG DINILAI DENGAN ASTHMA QUALITY OF LIFE QUESTIONNAIRE DI RUANG POLIKLINIK PARU RS

1 0 6

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN RUMAH DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS PARIAMAN KELURAHAN PAUH BARAT DI KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

0 0 9

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PAYAKUMBUH

0 0 5

KECERDASAN SPIRITUAL PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN KOMPETENSI PERAWAT MELAKUKAN ASUHAN SPIRITUAL KEPADA PASIEN RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA YARSI PADANG PANJANG TAHUN 2015

0 0 9

HUBUNGAN LAMA KALA II PERSALINAN DENGAN NILAI APGAR SCORE MENIT PERTAMA KELAHIRAN PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI YARSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017

0 0 6

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM MEMILIH TEMPAT BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANTANG LOMBOK TENGAH

0 0 11

EFEKTIFITAS SENAM JANTUNG TERHADAP PERUBAHAN STATUS TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI PADA PENGHUNI RUMAH TAHANAN KLAS IIB PRAYA LOMBOK TENGAH

0 0 10