ASET TIDAK BERWUJUD ias (1)

Resume

Aset Tidak Berwujud (Intangible Asset)
Dosen Pengampu; Adeng Pustikaningsih, M. Si.

Disusun Oleh:
Maya Carolita (13803241035)

Prodi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
2015

A. Aset tak berwujud (intangible asset)
Aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva-aktiva yang umumnya lebih
dari satu periode akuntansi dan tidak memiliki wujud fisik.
Jenis utama aset tidak berwujud adalah hak cipta, hak eksplorasi dan
eksploatasi, paten, merek dagang, rahasia dagang, dan goodwill. Aset jenis ini
mempunyai umur lebih dari satu tahun (aset tidak lancar) dan dapat
diamortisasi selama periode pemanfaatannya, yang biasanya tidak lebih dari 40
tahun. Dalam definisi aset tidak berwujud terdapat kriteria bahwa

keteridentifikasian aset tidak berwujud harus dapat dibedakan secara jelas
dengan goodwill. Goodwill dalam sebuah kombinasi bisnis diakui sebagai aset
yang menggambarkan manfaat ekonomis di masa depan yang muncul dari aset
lain yang diakuisisi dalam kombinasi bisnis tersebut yang tidak didefinisikan
secara individual dan diakui secara terpisah. Suatu aset dikatakan dapat
diidentifikasi jika:
a. Dapat dipisahkan, yaitu dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas dan
dijual, dipindahkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan, baik secara
tersendiri atau bersama-sama dengan kontrak terkait, aset atau liabilitas
teridentifikasi, terlepas dari apakah entitas bermaksud untuk melakukan
hal tersebut
b. Timbul dari kontrak atau hak legal lainnya, terlepas dari apakah hak
tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau dari hak-hak dan
kewajiban-kewajiban lainnya.
Referensi Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 19 (revisi 2010), par. 08.
Macam-macam Aset Tak Berwujud:
1. Hak Paten
yaitu suatu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada pihak yang
menemukan sesuatu hal baru untuk membuat, menjual atau mengawasi

penemuannya selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu tersebut dapat

2

Maya Carolita_13803241035

diperbarui. Biasanya jangka waktu yang diberikan selama 17 tahun. Yang
termasuk harga perolehan patent adalah:
1. Biaya pendaftaran
2. Biaya pembuatan model atau gambar
3. Biaya percobaan dan pengembangan, dan lain-lain.
Amortisasi paten dicatat sebagai berikut:
Amortisasi paten Rp. xxx
Paten Rp.xxx
2. Hak Cipta
yaitu hak tunggal yang diberikan kepada orang atau suatu badan untuk
memperbanyak dan menjual barang - barang hasil karya seni atau karya
intelektual. Biasanya jangka waktu yang diberikan selama 28 tahun. Yang
termasuk harga perolehan hak cipta adalah:
a. Biaya pendaftaran

b. Semua biaya yang berhubungan dengan penciptaan hasil karya.
c. Lisensi atau Konses Adalah hak untuk menjalankan usaha bagi suatu
perusahaan pada suatu lokasi tertentu dimana tidak setiap orang dapat
memperolehnya secara bebas atau mudah.
3. Merk Dagang / Trade Mark
yaitu hak tunggal yang diberikan kepada orang atau suatu badan usaha
untuk menggunakan cap nama atau lambang usaha.
Harga perolehan Merek Dagang dapat ditentukan dengan cara:
a. Dihitung dari harga beli dan semua biaya pembelian jika merk dagang
diperoleh dengan cara pembelian.
b. Dihitung dari semua biaya untuk merencanakan dan mendaftarkan jika
merk dagang dibuat sendiri.
4. Franchise
yaitu hak tunggal yang diperoleh suatu perusahaan dari perusahaan lain
untuk mengkoemisikan produk proses, teknis atau resep tertentu dalam hal
ini penjamin memberikan izin kepada yang dijamin untuk mempergunakan

3

Maya Carolita_13803241035


atau mengoperasikan atau menjual barang tertentu dengan jangka waktu
terbatas atau terus menerus dengan hak pencabutan kembali atau tidak.
Dalam praktek Franchise dapat digolongkan atau dikelompokkan menjadi
dua, yaitu:
1. Franchise untuk produk dan jasa
Contoh: Kentucky Fried Chicken
2. Franchise lisensi untuk merek dagang
Contoh: Sepatu Nike
5. Good Will
yaitu nilai lebih untuk suatu perusahaan sebagai akibat adanya nama baik,
letak yang strategis, manajer yang baik sebagai good will hanya dapat
diakui atau dicatat apabila pindah dari perusahaan melalui pembelian
perusahaan lain pada harga yang lebih tinggi dari nilai wajar aktiva
nettonya. Secara teoritis dikenal dua metode untuk menghitung goodwill
bagi suatu perusahaan yang going concern,yaitu:
a. Kapitalisasi laba bersih rata-rata.
b. Kapitalisasi kelebihan laba rata-rata.
c. Jumlah tahun-tahun laba berlebih.
d. Nilai sekarang kelebihan laba bersih dimasa datang.

B. Penyusutan Aset Berwujud dan Amortisasi Aset Tidak Berwujud
PENYUSUTAN Pengertian penyusutan menurut PSAK Nomor 17 adalah
alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang
diestimasi. Besarnya penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke
pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Aset yang disusutkan
adalah aset yang diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
akuntansi,memiliki suatu masa manfaat yang terbatas,ditahan oleh suatu
perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau pemasok barang dan jasa
untuk disewakan, atau untuk tujuan administrasi. Masa manfaat diukur dengan
periode suatu aset yang diharapkan digunakan oleh perusahaan atau jumlah
produksi atau unit serupa, sehingga diharapkan diperoleh dari aset oleh

4

Maya Carolita_13803241035

perusahaan. Jumlah yang dapat disusutkan (depriciable amount) adalah biaya
perolehan suatu aset, atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam
laporan keuangan, dikurangi nilai sisanya. Menurut pasal 11 Undang-Undang
Pajak Penghasilan ditegaskan bahwa penyusutan atas pengeluaran untuk

pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan atau penambahan harta
berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, Hak Guna Bangunan, Hak
Guna Usaha, dan Hak Pakai yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 1 tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa
manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut. Persyaratan aset tetap yang
dapat disusutkan menurut ketentuan perpajakan, meliputi :
a. Harta yang dapat disusutkan adalah harta berwujud
b. Harta tersebut mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun
c. Harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan
Penilaian Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Masalah akuntansi aktiva tidak berwujud tidak banyak berbeda dengan
masalah akuntansi aktiva tetap. Masalah tersebut adalah masalah harga
perolehan, alokasi harga perolehan (amortisasi) dan pemberhentiannya.Aktiva
tidak berwujud dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan aktiva
berwujud dipengaruhi bagaimana cara mendapatkannya.Harga perolehan aktiva
tidak berwujud meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka memperoleh
aktiva tersebut. Bila aktiva diperoleh dengan dikembangkan sendiri maka harga
perolehannya adalah semua


pengeluaran yang terjadi

dalam

rangka

pengembangan aktiva yang bersangkutan. Bila diperoleh dengan pembelian
maka unsure harga perolehan dapat berupa: harga yang dibayar kepada penjual,
biaya-biaya tambahan untuk mendapatkannya, seperti: biaya notaris dan biaya
administrasi, biaya percobaan dan lain sebagainya. Amortisasi terhadap aktiva
tidak berwujud harus dilakukan secara sistematis selama manfaatnya. Untuk

5

Maya Carolita_13803241035

yang tidak terbatas masa manfaatnya dapat diamortisasikan dengan
pertimbangan yang layak. Dalam keadaan tertentu amortisasi dapat dipercepat.
Bahkan bila terbukti tidak bermanfaat lagi aktiva berwujud yang bersangkutan

harus dihapuskan sekaligus.
Amortisasi aktiva tetap tidak berwujud dilakukan dengan mendebit rekening
biaya dan mengkredit rekening aktiva yang bersangkutan atau rekening
akumulasi amortisasi. Misalnya bila kita ingin mencabut amortisasi paten maka
jurnalnya:
Amortisasi

Rp. Xxx

Patent (Akumulasi amortisasi paten)

-

Rp. Xxx

Contoh Soal:
1. Pada bulan Januari 1997, Perusahaan Sekar langit membeli hak patenuntuk
produk baru seharga Rp 200.000,-. Pada saat dibeli, paten tersebut layak
untuk memiliki kegunaan sampai 15 tahun. Dengan mempertimbangkan
kondisi persaingan dengan produk perusahaan yang lain, efektivitas

kegunaan paten diduga hanya akan berlangsung selama 10 tahun. Pada
tahun 1985, pruduk tersebut terpaksa ditarik dari pasar dan dihentikan
pruduksinya atas perintah pemerintah. Berapakahjumlah yang harus
dibebankan sebagai biaya pada tahun 1985, jika amortisasi dicatat tiap-tiap
akhir tahun.
Penyelesaian :
Diasumsikan penghentian produk terjadi pada akhir tahun 1984, sehingga
sejak tahun 1979 sampai dengan Desember 1984 sudah berlangsung 6.
Masa kegunaan paten = 10 tahun
Metode amortisasi =metode garis lurus
Amortisasi per tahun = 1/10*Rp200000,00 =Rp20000,00
Amortisasi 6 tahun(sampai tahun 1984)=6 x Rp20000,00 =Rp120000,00
Amortisasi tahun 1985(sisa umur =4 tahun)= 4*Rp20000,00 =Rp80000,00

6

Maya Carolita_13803241035