Penggunaan Limbah Baglog Tiram dan Jenis Nutrisi Terhadap Pakcoy Pada Hidroponik Substrat | AP | AGROSAINS 1 SM

Agrosains 19(1): 28-33, 2017; ISSN: 1411-5786

Penggunaan Limbah Baglog Tiram dan Jenis Nutrisi Terhadap
Pakcoy Pada Hidroponik Substrat
Retno Bandriyati Arni Putri1), Trijono Djoko Sulistyo 1), Chairul Anwar2)

ABSTRACT
The increase of oyster mushroom farmers in wonogiri will be impact immediately on increasing waste
baglog. One of the utilization is to be medium on hydroponic substrate for growing mustard greens
and it will combined with charcoal and various types of nutrients. The research was conducted from
October to December 2015 at the Greenhouse C and Laboratory EMPT UNS.the research employed
completely random design (CRD) with two factor that is ratio of medium and various types of nutrients.
The result of research showed that interaction between ratio of medium and various types affected
significantly the parameters of leaf area, leaf fresh weight and leaf biomass. Root fresh weight, root
volume, root length and root biomass is only influenced by the type of nutrition with the ab mix is the
most good in improving and supplying nutrients
Keywords: ratio of medium, AB mix, nutrients available
PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN


Budidaya jamur tiram berkembang pesat di
daerah wonogiri mengakibatkan limbah baglog
juga
mengalami
peningkatan.
Semakin
menumpuknya limbah akan menimbulkan bau
tidak sedap sehingga menimbulkan polusi udara.
Tekstur limbah baglog yang lembut dan mampu
menahan air sangat cocok dijadikan media pada
sistem hidroponik substrat. Penambahan arang
kayu cacah diharapkan akan memaksimalkan
kinerja limbah baglog sebagai media. Pengujian
dilakukan terhadap pakcoy (Brassica rapa)
karena memiliki siklus hidup yang relatif singkat
selain itu diharapkan akan meningkatkan
produksi pakcoy di daerah wonogiri (Warisno
2010). Wiesner (2016) menyatakan bahwa
pakcoy
adalah

tanaman
yang
cocok
dibudidayakan di berbagai daerah karena
memiliki toleransi lingkungan lebih baik.
Hidroponik tidak terlepas dari nutrisi sebagai
penopang kehidupan karena menyediakan unsur
hara bagi tanaman oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian tentang ketepatan jenis
nutrisi yang sesuai untuk media limbah baglog
tiram.
Keberhasilan
akan
menghasilkan
terobosan baru sebagai langkah pemanfaatan
limbah yang mengacu pada pertanian terpadu
berkelanjutan (Ramsey dan Ungerlaider 2008).

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober
2015 sampai bulan Desember 2015 di Rumah

Kaca C dan Laboratorium EMPT Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah limbah baglog jamur tiram, arang kayu
cacah, bibit pakcoy, nutrisi AB mix, gandasil D
dan pupuk organik cair (merek supreme). Alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat
tulis, ember, polybag ukuran 20x20 (cm),
timbangan analitik, oven, pH meter, EC meter,
dan TDS.
Rancangan percobaan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
2 faktor perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali,
setiap ulangan menggunakan 2 unit tanaman
sehingga didapat 72 unit percobaaan. Faktor
pertama adalah perbandingan media yang terdiri
dari 4 taraf, yaitu 1:0, 1:1, 2:1, 3:1. Faktor kedua
adalah jenis nutrisi yang terdiri atas 3 taraf, yaitu
nutrisi AB mix, gandasil d, dan pupuk organik cair
(POC).


1)

Lecturer Staff of Study Program of Agrotechnology,
Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University (UNS)
on Surakarta
2) Undergraduate Student of Study Program of
Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret
University (UNS) on Surakarta
Contact Author: profesionalakun@gmail.com

HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah Daun
Perlakuan media baglog tanpa campuran
arang dan nutrisi AB mix mengalami peningkatan
terus-menerus dengan kuantitas pertumbuhan
daun cukup tinggi pada minggu ke 5 sampai
minggu ke 8, hal tersebut berbeda dengan
perlakuan media yang dicampur arang kayu
dengan perbandingan 1:1 dan nutrisi pupuk

organik cair (POC). Perbedaan dapat dilihat pada
Gambar 1 yang menunjukkan garis tidak sama
tiap perlakuan yag diujikan. Uji F yang dilakukan
(Tabel 1) menjukkan interaksi antar perlakuan
pada minggu ke 5 berbeda nyata (p < 0.05)
sehingga dapat dikatakan bahwa mulai minggu

Penggunaan Limbah Baglog Tiram dan Jenis Nutrisi ……..
Retno Bandriyati AP, Trijono Djoko S, Chairul Anwar

28

Agrosains 19(1): 28-33, 2017; ISSN: 1411-5786

ke 5 perlakuan yang diujikan berpengaruh pada
pakcoy.

25

Jumlah daun


20

19
17

18

17

16

16

14

15
11

13


12

11

10

10
5
0

Ratio
Baglog/
arang

1:0

1:0

1:0


1:1

1:1

1:1

2:1

2:1

2:1

3:1

3:1

3:1

AB

mix

POC

Gan
dasil

AB
mix

POC

Gan
dasil

AB
mix

POC


Gan
dasil

AB
mix

POC

Gan
dasil

Gambar 1. Pengaruh Penggunaan Limbah Baglog Tiram Dan Jenis Nutrisi Terhadap Luas Daun
Pakcoy Minggu ke 8
Tabel 1. Rekapitulasi hasil uji F jumlah daun
pakcoy tiap minggu.

Luas Daun

Vachirapatama et al. (2011) menyatakan
bahwa baglog merupakan media tumbuh

jamur tiram yang memiliki komposisi salah
satunya adalah pupuk urea. Kandungan NPK
pada media dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi pakcoy pada awal tanam sekitar 2
sampai 3 MST sehingga kekurangan nutrisi
dari setiap perlakuan akan dipenuhi, hal ini
menyebabkan tidak ada perbedaan nyata dari
interaksi antara nutrisi dan media yang
diujikan. Setelah tanaman memasuki fase
jouvenil maka tanaman memerlukan nutrisi
lebih banyak dan dapat dilihat pada Gambar
1, nutrisi AB mix memiliki kemampuan paling
baik dalam memenuhi kebutuhan hara
tanaman sehingga memiliki jumlah daun
paling banyak (Firmansyah 2009).

Cm2

Perbandingan media yang sama dengan
Minggu ke
Media
Nutrisi
Interaksijenis nutrisi yang berbeda akan memberikan
1
0,477
0,82
0,407 dampak pada luas daun yang berbeda.
Gambar 2 menunjukkan penggunaan nutrisi
2
0,375
0,87
0,64
3
0,204
0,06
0,551 AB mix maupun gandasil d akan mengalami
4
0,641
0,5
0,471 penurunan luas daun ketika perbandingan
5
0,34
0,01**
0,08** antara media baglog dan arang cacah
6
0,39
0**
0,02** ditingkatkan. Hasil tertinggi (Gambar 2) yaitu
menggunakan media baglog murni tanpa
7
0,21
0**
0**
8
0,72
0**
0,05** campuran arang cacah.
Keterangan : Angka yang diikuti dengan *
1327,33 e
1400,00
menunjukkan berbeda nyata pada taraf
0,05% sedangkan angka yang diikuti
1200,00
1017,67 d
1000,00 d
dengan ** menunjukkan berbeda
1000,00
sangat nyata pada taraf 0,01%.
799,67 cd
800,00

783,33 cd
707,33 c

600,00

441,33
557,33 c
497,00 bc
abc

400,00

273,33 a 255,33 a

359,00 ab

200,00
0,00
50% (1:1) 66% (2:1) 75% (3:1)
AB mix

POC

Perbandingan Media

100%
(1:0)
Gandasil

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang
sama menunjukkan tidak beda nyata
pada uji Duncan taraf 5%.
Gambar
2.
Grafik
interaksi
antara
perbandingan media dengan nutrisi yang
diberikan terhadap luas daun pakcoy.

Penggunaan Limbah Baglog Tiram dan Jenis Nutrisi …….
Retno Bandriyati AP, Trijono Djoko S, Chairul Anwar

29

Agrosains 19(1): 28-33, 2017; ISSN: 1411-5786

Penambahan arang kayu cacah akan
membuat tekstur media lebih berongga dan juga
mengurangi bagian media yang mampu
menahan dan menyimpan air. Nutrisi yang
diberikan akan langsung terbuang keluar media,
keadaan ini kurang cocok dengan jenis nutrisi AB
mix dan gandasil D yang memmiliki karakter
nutrisi siap pakai (Novella et al. 2008).
Perbandingan media tanpa arang akan
menciptakan kondisi tektur yang sangat lembut
cenderung padat dan dapat dikatakan media
tersebut memiliki kandungan udara sangat sedikit
karena pori makro tertutupi air. Keadaan ini
kurang cocok dengan penggunaan POC yang
memanfaatkan bakteri untuk proses penyediaan
hara. Keadaan yang an aerob akan mempersulit
bakteri untuk melakukan dekomposisi (Silvina
2008).

menurunkan berat basah tanaman tersebut hal
ini disebabkan oleh laju evapotranspirasi
melebihi laju absorbsi air oleh tanaman atau
disebut cekaman kekeringan (Bhattarai et al.
2008). AB mix adalah nutrisi khusus yang
memiliki kandungan unsur hara siap pakai,
berbeda dengan POC. POC memerlukan waktu
mineralisasi
maupun
immobilisasi
lewat
dekomposisi untuk menjadikan usur hara yang
terkandung menjadi siap pakai tanaman.
Keadaan ini akan berjalan baik pada media
tumbuh yang memiliki porositas yang baik yaitu
porositas antara makro pori maupun mikro pori
adalah seimbang (Hendriyani 2009). Penelitian
yang dilakukan David dan Tom (2016)
membuktikan bahwa keadaan media yang
tergenang akan mempengaruhi ketersediaan
nutrisi bagi tanaman.

Berat Basah Daun
Semakin tinggi perbandingan antara baglog
dan arang tidak menunjukkan berat basah daun
yang semakin tinggi (Gambar 3). AB mix dengan
pupuk organik cair cenderung tidak sama dengan
ditunjukkan perbandingan media 100% baglog
dan penggunaan nutrisi AB mix memiliki nilai
berat basah daun paling tinggi, sedangkan pada
pupuk organik cair perbandingan media 3:1
menunjukkan hasil paling tinggi. Gandasil D yang
diberikan memiliki pola yang cenderung sama
dengan pupuk AB mix.

Berat Kering Daun
Interaksi antara ratio media dengan nutrisi
dapat dilihat pada Gambar 4 yang menunjukkan
semakin banyak perbadningan media tidak
menjamin semakin berat kering daun yang
dihasilkan. AB mix memiliki unsur N paling tinggi
sehingga memiliki berat kering daun paling tinggi.
Pupuk organik cair cenderung lebih rendah
dikarenakan kandungan N pada pupuk organik
cair juga tergolong rendah N tersedia pada media
memerlukan waktu sebagai proses dekomposisi
dan mineralisasi.

40,00

35,67 g

gram

30,00
25,00
20,00
15,00

28,70 f
24,53 def
18,63
bcdef

17,87
abcdef
7,37 a

5,05 c

5,00

27,37 ef

22,97
cdef

16,47
abcd

13,37 abc

10,00

6,00

11,23ab

9,83 ab

gram

35,00

4,00
3,00
2,00

3,40 b

3,03 b
1,93 ab
1,47ab
1,23ab

1,00

0,83 ab
0,37 a

1,90 ab
1,13 ab
0,60 a

0,80 ab

0,00

5,00

50% (1:1) 66% (2:1) 75% (3:1) 100% (1:0)

Perbandingan Media

0,00
50% (1:1) 66% (2:1) 75% (3:1)

AB mix

100%
(1:0)

Perbandingan Media
POC

Gandasil

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama
menunjukkan tidak beda nyata
pada uji Duncan taraf 5%.
Gambar 3. Grafik interaksi antara perbandingan
media
dengan
nutrisi
yang
diberikan terhadap berat basah
daun pakcoy.
Perbedaan berat basah daun pada setiap
perlakuan
dapat
dipengaruhi
oleh
laju
evapotranspirasi dan laju absorbsi dari tanaman
pakcoy. Tanaman yang defisit air akan

AB mix

POC

Gandasil D

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama
menunjukkan tidak beda nyata
pada uji Duncan taraf 5%.
Gambar 4. Grafik interaksi antara perbandingan
media
dengan
nutrisi
yang
diberikan terhadap berat kering
daun pakcoy.
Protoplasma adalah suatu zat yang sangat
kompleks, terdiri dari 85 – 90 persen air (menurut
berat segarnya) dan sisanya terdiri dari zat-zat
organik dan anorganik. 40-50% protoplasma
tersusun dari senyawa yang mengandung N.
Semakin tercukupinya kebutuhan N maka akan
semakin banyak protoplasma yang dibentuk

Penggunaan Limbah Baglog Tiram dan Jenis Nutrisi …….
Retno Bandriyati AP, Trijono Djoko S, Chairul Anwar

3 30

sehingga akan meningkatkan berat segar
tanaman secara nyata. AB mix memiliki unsur N
paling tinggi sehingga memiliki berat kering daun
paling tinggi. Pupuk organik cair cenderung lebih
rendah dikarenakan kandungan N pada pupuk
organik cair bukanlah jenis N tersedia (Lakitan
2004).
Berat Basah Akar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan nutrisi AB mix lebih baik (Gambar 5)
dalam menumbuhkan akar dari pada nutrisi
pupuk organik cair dengan gandasil D terhadap
berat basah akar berdasarkan analisis ragam (p
< 0.05). Kandungan fosfor pada AB mix paling
tinggi dibandingkan dengan POC dan gandasil D.

gram

4

3,01 b

3
1,47 a

2

1,57 a

1
0
AB mix

POC
gandasil
Jenis Nutrisi

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf
yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada uji DMR
taraf 5%
Gambar 5. Perlakuan jenis nutrisi terhadap berat
basah akar.
Menurut Thuy et al. (2010) tanaman yang
dipupuk fosfor mengembangkan lebih banyak
akar dibandingkan tanaman yang tidak dipupuk
fosfor. Kandungan fosfor pada AB mix paling
tinggi dibandingkan dengan POC dan gandasil D.
Kebutuhan fosfor untuk tanaman pakcoy adalah
0,75%. Faktor lain adalah karena pupuk AB mix
adalah pupuk khusus hidroponik sehingga unsur
harannya siap diserap oleh akar. POC adalah
pupuk organik yang memang merlukan proses
perombakan untuk menyediakan fosfor tersedia
(Akasiska et al 2014).
Volume Akar
Analisis ragam (p < 0.05) yang dilakukan
menunjukkan
nutrisi
yang
diberikan
mempengaruhi volume akar pakcoy dengan
nutrisi AB mix memiliki efektifitas paling tinggi
dalam menunjang pertumbuhan akar sehingga
mempengaruhi volume akar sedangkan pupuk
organik cair tergolong sedang jika dibandingkan
dengan pupuk gandasil (Gambar 6).

mL

Agrosains 19(1): 28-33, 2017; ISSN: 1411-5786

14
12
10
8
6
4
2
0

11,53 a
8,25 ab
6,08 b

AB mix

POC

gandasil

Jenis Nutrisi
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf
yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada uji DMR taraf
5%
Gambar 6. Perlakuan jenis nutrisi terhadap
volume akar pakcoy.
Volume akar dipengaruhi oleh tingkat
distribusi akar, ketersediaan hara dan air.
Volume akar dapat menjadi parameter untuk
mengukur jangkauan akar dalam memperoleh
hara dan air. Volume akar dipengaruhi oleh dua
unsur penting yang membangun jaringan pada
akar yaitu Fosfor (P) dan kalsium (Ca). Menurut
Anas (2004), bahwa kalsium (Ca) berpengaruh
pasa meristem atau titik tumbuh di ujuang akar
sehingga volume akar bertambah yang akhirnya
dapat memacu pertumbuhan. Kekurangan Ca
mungkin menyebabkan sistem translokasi yang
lemah, organisasi sel yang tidak baik, dan
hilangnya permeabilitas sel (Sumoharjo dan
Maidie 2013).
Panjang Akar
Analisis ragam menunjukkan tidak adanya
interaksi ataupun pengaruh dari perlakuan pada
panjang akar pakcoy. Hasil ini membuktikan
bahwa perbandingan media antara limbah baglog
tiram dan juga arang cacah dianggap sama
artinya, akar dapat tumbuh dengan baik tanpa
atau dengan tambahan arang cacah. Media
limbah baglog tiram mampu menahan air dan
unsur hara dengan baik dan ditunjang tekstru
yang lembut. Akar mampu melakukan penetrasi
dengan baik pada berbagai media yang diujikan.
Roosta dan Afsharipoor (2012) menyatakan
bahwa tanaman yang mengembangkan sistem
perakaran yang dalam dapat mengekstrak air di
lapisan tanah yang lebih dalam. Peningkatan
panjang merupakan respons morfologi yang
penting dalam proses adaptasi tanaman
terhadap kekurangan air (Budiasih 2009).
Berat Kering Akar
AB mix memiliki efektifitas paling tinggi
dalam menunjang pertumbuhan akar sehingga
mempengaruhi berat kering akar sebagai hasil

4

31

Agrosains 19(1): 28-33, 2017

Agrosains 19(1): 28-33, 2017; ISSN: 1411-5786

fotosintat bersih sedangkan pupuk organik cair
tergolong sedang jika dibandingkan dengan
pupuk gandasil (Gambar 7). Analisis ragam (p <
0.05) yang dilakukan menunjukkan nutrisi AB mix
memiliki pengaruh palign baik.
0,40

0,31 b

gram

0,30
0,20

0,18 a

0,20 a

POC

Gandasil

0,10
0,00
AB Mix

Jenis Nutrisi
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf
yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada uji DMR taraf
5%
Gambar 7. Perlakuan jenis nutrisi terhadap
volume akar pakcoy.
Vachirapatama dan Jirakiattikul (2008)
menyatakan bahwa kalsium berpengaruh pada
meristem atau titik tumbuh di ujuang akar
sehingga volume akar bertambah yang akhirnya
dapat memacu pertumbuhan. Unsur fosfor akan
mengembangkan pertumbuhan akar lebih baik
sehingga menghasilkan berat kering akar yang
optimal. Berat basah akar terdiri dari hasil
fotosintesis dan juga kandungan air sehingga
ketika berat kering naik maka berat basah juga
mengalami kenaikan (Akasiska et al. 2014).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian mengenai Penggunaan Limbah Baglog
Tiram dan Jenis Nutrisi terhadap Pakcoy pada
Hidroponik Substrat adalah :
1. Limbah baglog tiram dapat digunakan
sebagai salah satu alternatif media
hidroponik substrat.
2. Terjadi interaksi antara perbandingan media
dengan jenis nutrisi terhadap jumlah daun,
luas daun, berat basah daun dan berat
kering daun pakcoy.
3. Nutrisi AB mix menunjukkan hasil yang
paling baik pada semua variabel kecuali
pada variabel panjang akar.
Saran
Saran yang diberikan untuk penelitian
mengenai Penggunaan Limbah Baglog Tiram
dan Jenis Nutrisi terhadap Pakcoy pada
Hidroponik Substrat selanjutnya adalah:
1. Perlunya pengujian kandungan hara media
setelah pemanenan

2.

3.

Perlunya pengamatan volume media
sebelum
penanaman
dan
sesudah
pemanenan terkait kecepatan dekomposisi
media
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya
menggunakan tanaman yang mencapai fase
generatif untuk masuk kriteria panen.

DAFTAR PUSTAKA
Akasiska, R., Riyo, S., Siswadi, 2014, Pengaruh
Konsentrasi Nutrisi Dan Media Tanam
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Sawi
Pakcoy (Brassica parachinensis) Sistem
Hidroponik Vertikultur, Inovasi Pertanian,
13(2) : 46-62.
Anas, DS., Yunni, K. 2004, Pengaruh Volume
dan Jenis Media Tanam pada Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Selada Dalam
Teknologi Hidroponik Sistem Trapung, Bul
Agron 32(3) : 16-21, ISSN. 2085-2916.
Bhattarai, SP., Clemence S., David, J. Midmore.
Oxygation of the Rockwool Substrate for
Hydroponics, Aquaponics Jomnal (2) : 1-5.
www.aquaponicsjournal.com
Budiasih, 2009, Respon Tanaman Padi Gogo
Terhadap Cekaman Kekeringan, Ganec
Swara Edisi Khusus 3(3) : 22-27.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/bioslog
os/article.
David E., Tom H. 2016, A new wood fibre
substrate for hydroponic tomato and pepper
crops,
Plant
Sci
(1)
:
1-6.
www.nrcresearchpress.com by 202.67.41.21
Firmansyah, F., Tino, MA., Aos, MA. 2009,
Pengaruh Umur Pindah Tanam Bibit dan
Populasi Tanaman terhadap Hasil dan
Kualitas
Sayuran
Pakcoy
(Brassica
campestris L. Chinensis group) yang
Ditanaman dalam Naungan Kasa di Dataran
Medium Agrikultura 20(3) : 216-224.
http://journals.unpad.ac.id/agrikultura/article.
Hendriyani, IS., N. Setiari, 2009, Kandungan
Klorofil dan Pertumbuhan Kacang Panjang
(Vigna sinensis) pada Tingkat Penyediaan
Air yang Berbeda, J Sains nad Mat 17(3) :
145-150, ISSN 0854-0675.
Lakitan, B. 2004, Dasar-Dasar
Tumbuhan, Jakarta : Raja
Persada.

Fisiologi
Grafindo

Novella, BM., Luiz, JA., Antonio, DB. et al. 2008
Concentration of nutrient solution in the
hydroponic production of potato minitubers,
Ciencia Rural, 38(6) : 1529-1533, ISSN
0103-8478.

Penggunaan Limbah Baglog Tiram dan Jenis Nutrisi …….
Retno Bandriyati AP, Trijono Djoko S, Chairul Anwar

5 32

Agrosains 19(1): 28-33, 2017; ISSN: 1411-5786

Ramsey, W., Ungerlaider, A. 2008, Hybrid
composite hydroponic substrate system (1) :
1-14, Hak paten US20080034653 A1.
Roosta, HR., Afsharipoor, S. 2012, Effects Of
Different Cultivation Media On Vegetative
Growth,
Ecophysiological
Traits
And
Nutrients Concentration In Strawberry Under
Hydroponic And Aquaponic Cultivation
Systems, Adva Environ Biol, 6(2) : 543-555,
ISSN 1995-0756.
Thuy Ngo Diem Trang, Hans-Henrik Schierup,
Hans Brix, 2013, Leaf vegetables for use in
integrated hydroponics and aquaculture
systems: Effects of root flooding on growth,
mineral composition and nutrient uptake. Afri
J Biotechn 9(27) : 4186-4196, ISSN 1684–
5315.
Silvina, R., Syalfina, 2008, Penggunaan Berbagai
Medium Tanam dan Konsentrasi Pupuk
Organik Cair pada Pertumbuhan dan
Produksi Mentimun Jepang (Cucumis
sativus) Secara Hidroponik, Sagu, 7(1) : hal
7-12, ISSN: 1412-4424.
Sumoharjo, Maidie, A. 2013, Evaluation on
Biofilter in Recirculating Integrated MultiTrophic Aquaculture, Internat, J Sci and
Eng, 4(2) : 80-85, DOI: 10.12777/ijse.
Vachirapatama, N., Jirakiattikul, Y. 2008, Effect
of vanadium on growth of Chinese green
mustard (Brassica campestris ssp. chinensis
var. parachinensis) under substrate culture,
Songklanakarin J Sci Technol, 30(4) : 427431, http://www.sjst.psu.ac.th.
Vachirapatama, N., Jirakiattikul, Y., Greg
Dicinoski et al. 2011, Effect of vanadium on
plant growth and it accumulation in plant
tissues, Songklanakarin J Sci, Technol,
33(3) : 255-261, http://www.sjst.psu.ac.th.
Warisno, Kres D. 2010, Menabur Jamur, Menuai
Rupiah, Jakarta : Gramedia.
Wiesner, M., Rita Zrenner, Angelika Krumbein et
al. 2016, Genotypic Variation of the
Glucosinolate Profile in Pak Choi (Brassica
rapa ssp. chinensis), (61), J Agric Food
Chem, 1943−1953, Doi: 10.1021.

633

Agrosains 19(1): 28-33, 2017

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45