Siap uji kompetensi guru (1)

Soal Siap UKA/UKG Pedagogik 2014
Siap UKG Online Pedagogik 2014

Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban
yang tersedia..
1. Serangkaian kegiatan untuk menetapkan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan
tertentu adalah:
a. pengukuran
b. pensekoran
c. penilaian
d. pengujian
e. evaluasi
2. Serangkaian kegiatan yang sistematik untuk dapat menentukan manfaat atau
kegunaan suatu obyek atau program adalah:
a. pengukuran
b. pensekoran
c. penilaian
d. pengujian
e. evaluasi
3. Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan assesmen
hasil belajar peserta didik, kecuali:

a. ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi;
b. menggunakan acuan kriteria berdasarkan pencapaian kompetensi;
c. ditindaklanjuti dengan program remedial dan pengayaan;
d. dilakukan pengulangan jika ternyata hasilnya banyak yang jelek.
e. dilakukan sesuai dengan kegiatan pembelajaran;
4. Assesmen hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut, kecuali:
a. sahih (valid)
b. objektip,
c. adil,
d. kooperatip;
e. terpadu.
5. Kemampuan yang berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk
tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai
pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri adalah kemampuan:
a. kognitif
b. afektif
c. psikomotor
d. psikologis
e. kepribadian

6. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, kecuali:
a. dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta
didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan

langsung;
b. bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sering
mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal,
c. dapat dilakukan sesuai dengan kesepatakan antara pendidik dan peserta
didik dalam menentukan waktu dan tempat tes.
d. lebih obyektif bagi pendidik dalam memberikan penilaian.
e. hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik;
7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian:
a. lisan
b. prkatik/kinerja
c. penugasan
d. portofolio
e. penilaian diri
8. Di bawah ini langkah-langkah penting dalam melakukan assesmen, kecuali:
a. menentukan tujuan penilaian
b. memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD).

c. menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau keduanya
d. menyusun kisi-kisi tes dan pedoman penskorannya
e. menentukan kriteria ketuntasan minimal
9. Di bawah ini beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penentuan
materi terkait dengan assesmen, kecuali:
a. urgensi, yaitu materi secara teoritis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik,
b. kontinuitas, yaitu materi lanjutan yang merupakan pendalaman dari satu atau
lebih materi yang sudah dipelajari sebelumnya,
c. relevansi, yaitu materi yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami,
mata pelajaran lain,
d. keterpakaian, yaitu rnateri yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan
sehari-hari.
e. ketuntasan, yaitu batas minimal kompetensi yang harus dimiliki peserta didik
10. Di bawah ini merupakan beberapa langkah-langkah dalam penyusunan butir
soal, kecuali:
a. menentukan tujuan tes;
b. menentukan kompetensi yang akan diujikan;
c. menentukan materi yang diujikan;
d. menentukan batas ketuntasan/kelulusan
e. menyusun kisi-kisi;

Soal Siap UKG Pedagogik 2014
11. Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:
a. ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;
b. ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis, dan evaluasi
c. ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi
d. ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, evaluasi, dan, síntesis.
e. ingatan, pemahaman, aplikasi síntesis, analisis, dan evaluasi
12. Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay mengembangkan domain
psicomotor dengan urutan berikut.
a. persepsi, respon terpimpin, mekanisme; kesiapan, respon yang kompleks,
organisasi, dan karakterisasi dari nilai.
b. persepsi, kesiapan, respon terpimpin, mekanisme; respon yang kompleks,
organisasi, dan karakterisasi dari nilai
c. persepsi, kesiapan, mekanisme, respon terpimpin respon yang kompleks,
organisasi, dan karakterisasi dari nilai
d. persepsi, kesiapan, respon yang kompleks respon terpimpin, mekanisme;

organisasi, dan karakterisasi dari nilai
e. persepsi, kesiapan, respon terpimpin, mekanisme, respon yang kompleks,
organisasi, dan karakterisasi dari nilai

13. Di bawah ini merupakan beberapa keterampilan berpikir yang dikembangkan
Linn dan Gronlund, kecuali:
a. membandingkan
b. menjelaskan
c. hubungan sebab-akibat
d. memberi alasan..
e. meringkas
14. Di bawah ini adalah jenis perilaku yang dikembangkan Quellmalz, kecuali:
a. ingatan
b. analisis
c. perbandingan
d. penyimpulan
e. mencipta
15. Di bawah ini merupakan kaídah-kaidah dalam penulisan soal dilihat dari materi,
kecuali:
a. soal harus sesuai dengan indikator.
b. setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan.
c. materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran.
d. ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
e. materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau

tingkat kelas.
16. Penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan
mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan adalah:
a. penilaian projeck
b. penilaian kinerja
c. penilaian produk
d. penilaian portofolio
e. penilaian non tes
17. Validitas dalam penyusunan instrumen non tes yang mengacu berdasarkan teori
adalah:
a. validitas isi
b. validitas prediktif
c. validitas konstruk
18. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa:
a. stándar kompetensi
b. kompetensi dasar
c. standar kompetensi kelulusan
d. indikator-indikator kompetensi dasar
e. kompetensi komperhensip

19. Penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur, hal tersebut merupakan prinsip penilian yang:
a. adil
b. obyektif
c. valid
d. sistematis
e. akuntabel
20. Penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang:

a. adil
b. obyektif
c. valid
d. sistematis
e. akuntabel
Soal UKG Pedagogik 2013
21. Penilaian yang dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah yang baku, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang:
a. adil
b. obyektif

c. valid
d. sistematis
e. akuntabel
22. Daftar pertanyaan merupakan bentuk instrumen untuk teknik penilaian:
a. tes tertulis
b. tes lisan
c. tes kinerja
d. jurnal
e. portofolio
23. Penilaian yang dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki
peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara langsung
adalah salah satu kelebihan dari teknik penilaian;
a. tes tertulis
b. tes lisan
c. tes perbuatan
d. wawancara
e. portofolio
24. Materi yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami, mata pelajaran lain
adalah hal penting dalam membuat soal berdasarkan kriteria:
25. Materi secara teoritis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik adalah

pertimbangan untuk dimuat dalam butir-butir soal berdasarkan kriteria:
a. urgensi
b. kontinuitas
c. relevansi
d. keterpakaian
e. kompleksitas
26. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna
tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang, kaidah penulisan soal
pilihan ganda berdasarkan kaidah:
a. materi
b. konstruksi
c. bahasa
d. etika
e. kejelasan
27. Aspek yang dinilai di antaranya meliputi: (1) tahap persiapan: pemilihan dan cara
penggunaan alat, (2) tahap proses/produksi: prosedur kerja, dan (3) tahap
akhir/hasil: kualitas serta estetika hasil karya, langkah-langkah tersebut adalah
penilaian dengan menggunakan teknik penilaian:
a. kinerja
b. produk

c. penugasan
d. lisan
e. wawancara

28. kecenderungan bertindak dalam perubahan tingkah laku melalui latihan dan
pengalaman dari keadaan tidak tahu menjadi tahu yang dapat diukur melalui:
toleransi, kebersamaan dan gotong-royong, rasa kesetiakawanan, dan kejujuran
adalah definisi operasional dari:
a. minat belajar
b. sikap belajar
c. motivasi berprestasi
d. stress belajar
e. aktivitas belajar
29. Hal-hal yang berhubungan dengan emosi atau perasaan dalam mengukur sikap
termasuk dalam dimensii:
a. kognisi
30. KKM sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai
kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Pernyataan tersebut merupakan:
a. fungsi KKM
b. prinsip KKM

c. tujuan KKM
d. manfaat KKM
e. peran KKM
Soal Siap UKG Pedagogik 2014
31.Ada beberapa teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan pendidik sebagai
sarana untuk memperoleh informasi tentang keadaan belajar peserta didik.
Berikut ini yang merupakan teknik penilaian melalui tes adalah...
a. tes perbuatan
b. teknik wawancara
c. observasi
d. tes simulasi
e. lembar penilaian fortofolio
32. Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini, kecuali...
a. kisi-kisi harus dapat mewakili isi kurikulum
b. menggunakan kata kerja operasional
c. komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami
d. materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya
e. kisi-kisi harus dapat mewakili materi yang telah diajarkan secara tepat dan
proposional
33. Menggunakan kata kerja operasional yang tepat, serta dapat dibuatkan soal atau
pengecohnya merupakan syarat dari...
a. penyusunan kisi-kisi
b. penentuan dan penyebaran soal
c. penulisan soal bentuk penilaian kinerja
d. penyusunan butir soal tes tertulis
e. perumusan indikator soal
34. Dalam penulisan soal bentuk uraian hal yang sulit adalah menyusun pedoman
penskorannya.
Berdasarkan
metode
penskorannya.
bentuk
uraian
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu....
a. uraian objektif dan uraian non-objektif
b. komunikatif dan inovatif

c. evaluasi dan analisis
d. kesimpulan dan pendapat
e. justifying dan inferring
35. Sebuah penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan
mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan adalah:
36. Minat adalah kesadaran yang timbul bahwa objek tertentu sangat disenangi dan
melahirkan perhatian yang tinggi bagi individu terhadap objek tersebut. Pendapat
ini dikemukakan oleh...
a. Cror and Crow
b. Grondlund
c. Crites
d. Thrustone
e. Donal Cambell
37. Bentuk instrumen berupa daftar pertanyaan untuk teknik penilaian berikut ini
adalah...
a. tes tertulis
b. tes lisan
c. tes kinerja
d. jurnal
e. portofolio
38. Yang merupakan tes kreativitas adalah...
a. tes verbal
b. tes lisan
c. tes analisis
d. tes mengelompokkan
e. evaluasi
Soal Siap UKG Pedagogik 2014
39. Tahap persiapan, tahap proses/produksi dan tahap akhir/hasil, merupakan
beberapa aspek yang dinilai dalam penilaian...
a. project
b. product
c. performance Assessment
d. verbal
e. kinerja
40. Fungsi KKM adalah sebagai berikut, kecuali....
a.
sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran
b. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata
pelajaran
c. merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan
antara satuan pendidikan dengan masyarakat
d. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi
program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
e. Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan mellaui
metode kualitatif atau kuantitatif.
Sumber : http://www.smansatu.com/2012/07/contoh-soal-pedagogik.html

7 Aspek Kompetensi Pedagogik Guru
7 Aspek Kompetensi Pedagogik Guru
Kata ‘Pedagogik‘ tidak akan asing di telinga guru, tetapi apakah semua guru memahami apa yang
dimaksud dengan Kompetensi Pedagogik walau sebenarnya sudah pernah di lakukannya.
Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
peserta didik. Kompetensi Pedagogik menjadi salah satu jenis kompetensi yang harus dikuasai
guru.
Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi
lainnya. Penguasaan Kompetensi Pedagogik disertai dengan profesional akan menentukan tingkat
keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik.
Kompetensi Pedagogik diperoleh melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik
pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung
oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.
Kompetensi Pedagogik yang menjadi salah satu materi yang diujikan dalam peniliaan kinerja guru,
terdiri dari 7 aspek. Berikut adalah 7 aspek Kompetensi Pedagogik yang dikutip dari Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru):
1.

Mengenal

Karakteristik

Peserta

Didik

Dalam aspek ini guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta
didik secara umum dan khusus untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik peserta didik
ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial
budaya. Beberapa indikator yang muncul dari penguasaan karakter peserta didik diantaranya :


Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,



Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,
Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua



peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,
Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk



mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,


Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,



Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti
aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐
olok, minder, dsb).
2.

Menguasai

Teori

Belajar

dan

Prinsip‐prinsip

Pembelajaran

Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dan efektif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu

menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mampu
memotivasi mereka untuk belajar. Indikator yang harus tampak dari aspek ini adalah :
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran



sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas
yang bervariasi,
Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran



tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman
tersebut,
Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik



yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,


Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,



Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,
Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi



pembelajaran

yang

diajarkan

dan

menggunakannya

untuk

memperbaiki

rancangan

pembelajaran berikutnya.
3.

Mampu

Mengembangkan

Kurikulum

Dalam mengembangkan kurikulum guru harus mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan
terpenting kurikulum dan membuat serta menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan
pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Guru akan nampak mampu mengembangkan kurikulum jika :


Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,



Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas
materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,



Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,



Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) tepat
dan mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat
dilaksanakan di kelas dan (5) sesuai dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.

4.

Menciptakan

Kegiatan

Pembelajaran

yang

Mendidik

Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara
lengkap. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
karakter peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran
dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan
teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. Indikator dari aspek ini
adalah :

Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun



secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti
tentang tujuannya,
Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar



peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan,
Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia



dan tingkat kemampuan belajar peserta didik,
Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses



pembelajaran,

bukan

semata‐mata

kesalahan

yang

harus

dikoreksi.

Misalnya:

dengan

mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut,
sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yamg benar,
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya



dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik,
Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk



kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan
mempertahankan perhatian peserta didik,
Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya



sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif,
Guru mampu audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta



didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang
dirancang dengan kondisi kelas,
Guru



memberikan

banyak

kesempatan

kepada

peserta

didik

untuk

bertanya,

mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain,
Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu



proses

belajar

peserta

didik.

Sebagaicontoh:

guru

menambah

informasi

baru

setelah

mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya, dan
Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio‐visual (termasuk tik) untuk



meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
5.

Mengembangkan

Potensi

Peserta

Didik

Guru dapat menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi
pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa
mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas
bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka. Kemampuan mengembangkan postensi
peserta didik ini akan nampak jika :


Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap
peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing‐masing.



Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik
untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing‐masing.



Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya
kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.

Guru



secara

aktif

membantu

peserta

didik

dalam

proses

pembelajaran

dengan

memberikan perhatian kepada setiap individu.
Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan



belajar masing-masing peserta didik.
Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya



masing-masing.
Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk



memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.

6.

Melakukan

Komunikasi

dengan

Peserta

Didik

Yang dimaksud adalah guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan
peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap
dan

relevan

kepada

komentar

atau

pertanyaan

peserta

didik.

Berikut

indikator

adalah

indikatornya :
Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi



peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk
menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.
Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta



didik, tanpamenginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi
pertanyaan/tanggapan tersebut.
Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai



tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.
Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik



antarpeserta didik.
Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik



baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta
didik.
Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara



lengkap danrelevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.
7.

Menilai

dan

Mengevaluasi

Pembelajaran

Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan.
Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi
hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru mampu
menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya. Kemampuan dalam aspek ini
akan terlihat ketika :


Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai
kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.



Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian
formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta
didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.



Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit
sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing‐masing peserta didik untuk keperluan
remedial dan pengayaan.



Guru

memanfaatkan

masukan

dari

peserta

didik

dan

merefleksikannya

untuk

meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal
pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.


Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran
yang akan dilakukan selanjutnya.
Semoga Bermanfaat !

Aspek dan Indikator
Kompetensi Pedagogik Guru

K

ompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak

perlu dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan
guru
dalam
mengelola
pembelajaran
peserta
didik. Kompetensi
Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan

profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil
pembelajaran peserta didiknya.
Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara
terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru)
maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi
keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.
Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45
(empat puluh lima) indikator yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik.
Berikut ini disajikan ketujuh aspek kompetensi pedagogik beserta indikatornya:
A. Menguasai karakteristik peserta didik. Guru mampu mencatat dan
menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik untuk membantu
proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial,
emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:
1.

Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di
kelasnya,

2.

Guru

memastikan

kesempatan

yang

sama

bahwa
untuk

semua

peserta

berpartisipasi

didik

aktif

mendapatkan

dalam

kegiatan

pembelajaran,
3.

Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar
yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan
belajar yang berbeda,

4.

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta
didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik
lainnya,

5.

Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan
peserta didik,

6.

Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu
agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut
tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).
B. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip

pembelajaran

yang

mendidik. Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar
kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar:
1.

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai
materi

pembelajaran

sesuai

usia

dan

kemampuan

belajarnya

melalui

pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi,
2.

Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap
materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran
berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut,

3.

Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang
dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait
keberhasilan pembelajaran,

4.

Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar
peserta didik,

5.

Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu
sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses
belajar peserta didik,

6.

Guru

memperhatikan

respon

peserta

didik

yang

belum/kurang

memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk
memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.
C. Pengembangan kurikulum. Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan
tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan
lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik:
1.

Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,

2.

Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus
untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai
kompetensi dasar yang ditetapkan,

3.

Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan
tujuan pembelajaran,

4.

Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan
pembelajaran, (2) tepat dan mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat
kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat dilaksanakan di kelas dan (5)
sesuai dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.
D. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. Guru mampu menyusun dan
melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru
mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi
pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika
relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan
pembelajaran:

1.

Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan
yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut
mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya,

2.

Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga
membuat peserta didik merasa tertekan,

3.

Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan)
sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik,

4.

Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai
tahapan proses pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus

dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain
yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan
penjelasan tentang jawaban yamg benar,
5.

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan
mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik,

6.

Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu
yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat
kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik,

7.

Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk
dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan
secara produktif,

8.

Guru mampu audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi
belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan
aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,

9.

Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain,

10.

Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis
untuk

membantu

proses

belajar

peserta

didik.

Sebagai

contoh:

guru

menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik
terhadap materi sebelumnya, dan
11.

Guru

menggunakan

alat

bantu

mengajar,

dan/atau

audio‐visual

(termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
E. Pengembangan potensi peserta didik. Guru mampu menganalisis potensi
pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi pengembangan potensi
peserta
didik
melalui
program
embelajaran
yang
mendukung
siswa
mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada
bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka:
1.

Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian
terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing‐
masing.

2.

Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang
mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola
belajar masing‐masing.

3.

Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk
memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.

4.

Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran
dengan memberikan perhatian kepada setiap individu.

5.

Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat,
potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.

6.

Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai
dengan cara belajarnya masing-masing.

7.

Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan
mendorongnya

untuk

memahami

dan

menggunakan

informasi

yang

disampaikan.
F. Komunikasi dengan peserta didik. Guru mampu berkomunikasi secara efektif,
empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru
mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan kepada komentar atau
pertanyaan peserta didik:
1.

Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan
menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka
yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan
mereka.

2.

Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan
tanggapan peserta didik, tanpamenginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk
membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.

3.

Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan
mutakhir,

sesuai

tujuan

pembelajaran

dan

isi

kurikulum,

tanpa

mempermalukannya.
4.

Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan
kerja sama yang baik antarpeserta didik.

5.

Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua
jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk
mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

6.

Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan
meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan
pada peserta didik.
G. Penilaian dan Evaluasi. Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan
hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas
proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi
untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru mampu menggunakan
hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya:

1.

Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.

2.

Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis
penilaian,

selain

penilaian

formal

yang

dilaksanakan

sekolah,

dan

mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat
pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
3.

Guru

menganalisis

hasil

penilaian

untuk

mengidentifikasi

topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan
masing‐masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
4.

Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya
untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya

melalui

catatan,

jurnal

pembelajaran,

rancangan

pembelajaran,

materi

tambahan, dan sebagainya.
5.

Guru

memanfatkan

hasil

penilaian

sebagai

bahan

penyusunan

rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.
======
Sumber:
Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru).
Jakarta. bermutuprofesi.org
=============
Refleksi:
=============

Melihat berbagai indikator yang ada, tampak bahwa untuk
menjadi guru yang sejatinya bukan hal yang mudah. Guru
adalah desainer masa depan anak. Melalui sentuhannya,
masa depan anak akan banyak ditentukan. Kesalahan perlakuan
bisa berdampak fatal terhadap perkembangan anak, yang tidak
hanya terjadi pada hari ini tapi justru nanti di kemudian hari.
Dalam sejarah perkembangan profesi guru di Indonesia, kita bisa
melihat fakta bahwa dulu proses rekrutmen guru masih sangat
longgar. Posisi guru seolah-olah bisa diisi oleh siapa pun, tanpa
banyak melihat kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya.
Dalam bahasa sederhananya, “yang penting ada guru” atau ”
asal ada guru”.
Memasuki abad ke-21, tantangan hidup dan kehidupan sangatlah
dinamis dan kompleks. Semua ini mau-tidak mau menghendaki
adanya perubahan yang mendasar dan signifikan terhadap
proses pendidikan dan pembelajaran peserta didik, yang di

dalamnya mengandung implikasi kuat terhadap perubahan peran
dan tugas yang dilakukan oleh guru.
Mungkin karena alasan itulah, saat ini pemerintah sedang
berusaha menata dan membenahi profesi guru ini, mulai dari
proses pendidikan calon guru (penataan LPTK), saat mengawali
karir guru (program induksi), dan selama menjadi guru
(penilaian kinerja guru danpengembangan keprofesian
berkelanjutan). Kita yakini bahwa semua itu ditujukan agar
pendidikan benar-benar dipegang oleh orang-orang yang
memiliki keahlian di bidangnya. sehingga pada gilirannya
pendidikan dan kehidupan di negeri ini pun dapat hadir menjadi
lebih baik lagi. Semoga!
Bagaimana menurut Anda?
Materi terkait:
Arti Penting Kompetensi Kepribadian Guru
Kompetensi kepribadian merupakan salah satu jenis kompetensi yang perlu dikuasai guru… Baca
selengkapnya »
Peran Kepala Sekolah & Kompetensi Guru
Upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan melalui optimalisasi peran kepala
sekolah.… Baca selengkapnya »
Berbagi di:




Google+

4 Kompetensi yang Wajib
Dikuasai Guru

Untuk
menciptakan
peserta
didik
yang
berkualitas, guru harus menguasai 4 kompetensi.
Keempat kompetensi yang harus dikuasai guru
untuk meningkatkan kualitasnya tersebut adalah
kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan
kepribadian. Guru harus sungguh-sungguh dan
baik dalam menguasai 4 kompetensi tersebut
agar tujuan pendidikan bisa tercapai.
1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah
kemampuan
guru
dalam
mengelola
pembelajaran peserta didik. Kompetensi yang
merupakan kompetensi khas, yang membedakan
guru dengan profesi lainnya ini terdiri dari 7
aspek kemampuan, yaitu:
1. Mengenal karakteristik anak didik
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran
3. Mampu mengembangan kurikulum
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5. Memahami dan mengembangkan potensi
peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi pembelajaran
2. Kompetensi Profesional.
Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan
guru dalam mengikuti perkembangan ilmu terkini
karena perkembangan ilmu selalu dinamis.
Kompetensi profesional yang harus terus
dikembangkan guru dengan belajar dan tindakan
reflektif. Kompetensi profesional merupakan
kemampuan guru dalam menguasai materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang
meliputi:
Konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/seni
yang menaungi/koheren dengan materi ajar
Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
Hubungan konsep antar pelajaran terkait
Penerapan
konsep-konsep
keilmuan
dalam
kehidupan sehari-hari

Kompetensi secara profesional dalam konteks
global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya nasional
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial bisa dilihat apakah seorang
guru bisa bermasyarakat dan bekerja sama
dengan peserta didik serta guru-guru lainnya.
Kompetensi sosial yang harus dikuasai guru
meliputi:
Berkomunikasi lisan dan tulisan
Menggunakan
teknologi
komunikasi
dan
informasi secara fungsional
Bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik
Bergaul secara santun dengan masyarakat
sekitar
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia
Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru
4. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi ini terkait dengan guru sebagai
teladan,
beberapa
aspek
kompetensi
ini
misalnya:
Dewasa
Stabil
Arif dan bijaksana
Berwibawa
Mantap

Berakhlak mulia
Menjadi teladan bagi peserta didik
masyarakat
Mengevaluasi kinerja sendiri
Mengembangkan diri secara berkelanjutan

dan

Keempat kriteria tersebut biasanya didapat dan
dikembangkan ketika menjadi calon guru dengan
menempuh pendidikan di perguruan tinggi
khususnya jurusan kependidikan. Perlu adanya
kesadaran dan keseriusan dari guru untuk
mengembangkan
dan
meningkatkan
kompetensinya. Karena kian hari tantangan dan
perubahan zaman membuat proses pendidikan
juga harus berubah.

Cara Menc
09/01/2013


Tunjangan
09/01/2013

Cara Mem
09/01/2013



Kata 'Pedagogik' tidak akan asing di telinga guru, tetapi apakah semua guru memahami apa yang
dimaksud dengan Kompetensi Pedagogik walau sebenarnya sudah pernah di lakukannya. Kompetensi
Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.
Kompetensi Pedagogik menjadi salah satu jenis kompetensi yang harus dikuasai guru.
Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi
lainnya. Penguasaan Kompetensi Pedagogik disertai dengan profesional akan menentukan tingkat
keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik.
Kompetensi Pedagogik diperoleh melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada
masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat,
minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.
Kompetensi Pedagogik yang menjadi salah satu materi yang diujikan dalam peniliaan kinerja guru,
terdiri dari 7 aspek. Berikut adalah 7 aspek Kompetensi Pedagogik yang dikutip dari Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru):
1. Mengenal Karakteristik Peserta Didik
Dalam aspek ini guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta
didik secara umum dan khusus untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik peserta didik ini
terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya.
Beberapa indikator yang muncul dari penguasaan karakter peserta didik diantaranya:


Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,



Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,



Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua
peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,



Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah
agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,



Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,



Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti
aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐olok,
minder, dsb).
2. Menguasai Teori Belajar dan Prinsip‐prinsip Pembelajaran
Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dan efektif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu
menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mampu
memotivasi mereka untuk belajar. Indikator yang harus tampak dari aspek ini adalah:



Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai
usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang
bervariasi,



Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran
tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman
tersebut,



Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang
sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,



Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,



Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,



Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi
pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran
berikutnya.
3. Mampu Mengembangkan Kurikulum
Dalam mengembangkan kurikulum guru harus mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan
terpenting kurikulum dan membuat serta menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan
pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Guru akan nampak mampu mengembangkan kurikulum jika:







Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,
Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi
ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,
Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,
Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) tepat dan
mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat dilaksanakan
di kelas dan (5) sesuai dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.

4. Menciptakan Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap.
Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter
peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber
belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. Indikator dari aspek ini adalah:


Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun
secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang
tujuannya,



Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar
peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan,



Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan
tingkat kemampuan belajar peserta didik,



Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses
pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui
terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum
memberikan penjelasan tentang jawaban yamg benar,



Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan
konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik,



Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan
perhatian peserta didik,



Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya
sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif,



Guru mampu audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan
kondisi kelas,



Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan
dan berinteraksi dengan peserta didik lain,



Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses
belajar peserta didik. Sebagaicontoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi
pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya, dan



Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio‐visual (termasuk tik) untuk
meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
5. Mengembangkan Potensi Peserta Didik
Guru dapat menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi
pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa
mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa
peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka. Kemampuan mengembangkan postensi peserta
didik ini akan nampak jika:



Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta
didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing‐masing.



Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik
untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing‐masing.



Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya
kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.



Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan
perhatian kepada setiap individu.



Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar
masing-masing peserta didik.



Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya
masing-masing.



Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk
memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.

6. Melakukan Komunikasi dengan Peserta Didik
Yang dimaksud adalah guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta
didik dan bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan
kepada komentar atau pertanyaan peserta didik. Berikut indikator adalah indikatornya:


Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi
peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab
dengan ide dan pengetahuan mereka.



Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta
didik, tanpamenginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi
pertanyaan/tanggapan tersebut.



Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan
pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.



Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik
antarpeserta didik.



Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik
yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.



Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara
lengkap danrelevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.
7. Menilai dan Mengevaluasi Pembelajaran
Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru
melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi hasil
penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru mampu
menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya. Kemampuan dalam aspek ini
akan terlihat ketika:



Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai
kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.



Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian
formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik,
tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran