PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAANNYA DI KODYA PADANG
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN
TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAANNYA
DI KODYA PADANG
~~~l!,~;klKA~l
Oleh
.
__
--4.
Dm.M a r n i s zaaw,i
(Ketua Tim Penelitf)
Penelitian ini dibiayai oleh :
Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas IKIP Padang
Tahun Anggaran 199211993
Surat Perjanjian Kerja No.: 050 /PT37.H9/N.2.2/1992
Tanggal 1 Juli 1992
INSTITUTKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PADANG
1888
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN
TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAANNYA
DI KODYA PADANG
TIM PENELITI
Ketua
Anggota
: Drs.
,
Marnis Nawi
: Drs. Daswirman
Drs. Khairani
INSTITUT KEGURUAhTDAhTILMU PENDIDIKAN PADANG
1993
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan
Terhadap Tingkat Kesejahteraannya di Kodya Padang
Marnis Nawi, dkk. 1993 : 1.05.-.Xa3anan
?TITS-IKIP
Tadang
Latar belakang penelitian ini adalah karena rendahnya
tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan yang meliputi
keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, dan kesehatan keluarga, khususnya masyarakat nelayan di Kotamadya
Padang. Ini disebabkan karena status sosial ekonomi masyarakat nelayan yang masih rendah.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah bahwa
masalah status sosial ekonomi diiihat dari segi aspek-aspek
yaitu; pendidikan, pendapatan, status dalam pekerjaan, dan
pemilikan kekayaan. Perurnusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : (1) apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan nelayan, ( 2 ) apakah
tingkat pendapatan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan nelayan, (3) apakah tingkat status dalam pekerjaan
berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan nelayan, (4)
apakah tingkat pemilikan kekayaan be rpengaruh terhadap
tingkat kesejahteraan nelayan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap sampai
seberapa jauh pengaruh dari status sosial ekonomi yang
meliputi ; pendidikan, pendapatan, status dalam pekerjaan,
dan pemilikan kekayaan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan.
Hipotesa yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai
zrikut : (1) tingkat pendidikan eberpengaruh secara
~ a t a terhadap tingkat kesejahteraan nelayan, ( 2 ) tingkat
tndapatan berpengaruh secara nyata terhadap tingkat ke? jahteraan nelayan, (3 )
status dalam pekerjaan berpengaruh
-?cars nyata terhadap tingkat kesejahteraan nelayan, dan ( 4 )
pemilikan kekayaan berpengaruh secara nyata terhadap tingkat
kesejahteraan nelayan.
Populasi penelitian ini adalah semua rumah tangga
nelayan di Kodya Padang yang tersebar pada 4 kecamatan yaitu
Kecamatan Padang Utara, Bungus Teluk Kabung, Koto Tangah,
dan Kecamatan Padang Selatan. Sampel responden ditarik
secara Proporsional Random Sampling sebesar 6
%
dari masing-
masing kecarnatan tersebut, Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dan penyebaran angke t. Sedangkan untuk
beberapa responden yang tidak memungkinkan dapat dikumpulkan
dengan wawancara clan angket, maka penelitian inipun menggunakan teknik observasi atau pengamatan langsung terhadap
objek penelitian. Reliabilitas Instrvment dilakukan dengan
uji coba/try out, ternyata tidak mengalami perubahan :rang
fundamental. Sedangkan untuk Vaiiditas Instrument diu.ji
dengan Validitas Konstruk. Xnalisis data pang digunakan
adalah analisis Statistik Deskriftif dan analisis Regrosi
Linear Berganda (Multiple Regresion).
Sasil penelitian menemukan, pendidiiran tidak mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan sampel
secara nyata. Ini nungkin karena sumber penerimaan utama dan
jenis pekerjaan yang homogen sebagai nelayan. Artinya walaupun tingkat pendidikannya relatif tinggi, namun tingkat
kesejahteraannya tergantung kepada income perkapita rumah
tangga. Sementara itu pekerjaan sebagai nelayan belum
memerlukan pendidikan yang tinggi, dan mereka belum mampu
menciptakan lapangan .,erja baru, lagi pula belum tersedia
Iapangan kerja yang sesuai dengan tingkat pendidikan yang
mereka
miliki.
Sementara itu hasil penelitian ini telah menemukan
bahwa, tingka-tpendapatan perkapita, status dalam pekerjaan,
dan pemilikan kekayaan/harta benda . signifikan pengaruhnya
erhadap tingkat kesejahteraan nelayan. Hal ini berarti
emakin tinggi tingkat pendapatan perkapita, status d a l a m
pekerjaan, dan pemilikan kekayaan/harta benda, akan semakin
tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan.
B e r d a s a r k a n h a s i l p e n e l i t i a n i n i j u g a t e l a h menemukan,
bahwa
rata-rata
pendapatan p e r k a p i t a
n e l a y a n sampel a d a l a h s e b e s a r R p .
(92,05
101.981,-.
sumber p e n d a p a t a n n y a
96)
pertahun
berasal
rumah
tangga
Sebagian b e s a r
dari
sektor
non
p e r t a n i a n , dan 7,95 % b e r a s a l d a r i s e k t o r p e r t a n i a n termasuk
neiayan.
Sedangkan r a t a - r a t a
adalah sebesar R p .
106.520,-
pengeluaran p e r k a p i t a pertahun
di'ba
guanakan untuk kebutuhan pokok,
71,77 X
diantaranya di-
t e r u t a m a u n t u k makanan.
B e r a r t i a k - t i f i t a s ekonomi rumah t a n g g a h a n y a u n t u k memenuhi
k e b u t u h a n pokok d a l a m b i d a n g n e l a y a n .
Belum ada harapan
u n t u k menambah k e b u t u h a n l a i n s e i a i n k e b u t u h a n pokok.
S e l a n j u t n y a p e n e l i t i a n i n i menemukan,
rata
pengeluaran
miskinan Sajogyo
ini
tergolong
perkapita
pertahun,
bahwa d a r i r a t a -
menurut
tingkat
Ire-
( 1 9 7 7 ) , maka m a s y a r a k a t n e l a y a n d i d a e r a h
miskin.
Karens pengeluarannya
jauh
lebih
r e n d a h d a r i n i l a i t u k a r 480 Kg b e r a s u n t u k d a e r a h p e r k o t a a n ,
bahkan melampaui u k u r a n 3 2 0 K g b e r a s untuk d a e r a h p e d e s a a n .
S e m e n t a r a i t u , d i b a n d i n g k a n dengan t i n g k a t icemiskinan m e n u r u t
k r i t e r i a Direktorat J e n d r a l Agraria (1978) berdasarkan n i l a i
konsumsi
s e m b i l a n ,bahan p o k o k ,
maka
pendapatan
n e l a y a n d i d a e r a h i n i t e r g o l o n g hampir m i s k i n ,
dapatannya
berada
di
antara
125
konsumsi b a h a n pokok s e t a h u n .
iii
-
200
parsen
masyarakat
k a r e n a pennilai
total
PENGANTAR
tiils3. IGqv'a
?enelitian merupakan saian satu karya iimiah di ?e:pruan
iimiah ini harus dilaksanaican oleh dosen INP Padan: dalam r a n ~ k aineningsackan
mum, jaik sebagai dosen inaupun sebagai peneliti.
3 1 z i karena iru, ?usat ?eneiitian I K l P ?adanz jenlsaha nzncorong
aosen/'peneliti
gntuk
zelakukan
7enelitian
sebagai
bagian
a
kegiacan
akaaenikfiya. Dengan demikian mutu dosen/peneli ti dan h a i l ?enziitiannya capac
ditingkatkan.
.Akhirnya says rnzrasa ~ e m b i r aoahwa ?entiitian ini :eiah daoac diselesaikan
3lzh ?eneliti d e n g ~ nrneialui ?roses 3erne:i:ssaan cari Tln Teniiai Usui dan Laporan
?enelitian ?y~siitITKIP ?;sans.
eli ian
/
Proporsi pengeluaran terbesar adalah untuk konsumsi
kebutuhan pokok yaitu sebesar 7 1 , 7 7
untuk beras 1 4 , 0 8
%,
%,
den2an perincian
makanan/minuman 2 8 , l g % ,
20,69 76, pakaian 4 , 8 8 % ,
pendidikan 2,95
%
perumahan
serta kesehatan
28,23 % , dengan perincian untuk perabot rumah tangga 11,30%,
pesta/kenduri 1,88 % ,
lain 9 , 1 1
%.
pembayar hutang 5,64 % ,
dan kebutuhan
Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut ini.
Tabel IV. 2 : Pengeluaran Rata-rata Perkapita Pertahun
Responden Sampel Selama Setahun
(Januari 1992 - Desember 1992)
I
I
No. f
Jenis
Pengeluaran
I
I
_---I-_-_--------------------I-----------------~-----
I Pengeluaran Rata(
I rata Perkapita f
I Pertahun (Rp) 1
(
A
1 Kebutuhan Pokok
I
I
1
1. ( Beras
2.1 Makanan/Minuman
3.1 Perumahan
4. ( Pakaian
- Pendidikan
3.1
6.1 Kesehatan
I
f
1
1
I
I
(
I
I
I
1
(
1
1
I
I
I
I
(
I
I
'
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
a/
5.000
1.031
2.040
5.202
3.130
1.047
(
1
I
I
I
I
I
I
14,08
28,19
20,69
4,88
2,95
0,98
i
1
(
1
Sub total
B I Kebutuhan Bukan Pokok
12.032
2.000
6.010
10.028
1
30.070
Sub total
(
Total
I
Sumber : Pengolahan Data Primer.
I
I
I.( Perabot Rurnah Tanqga
I
I
2.1 Pesta/Kenduri I
3.1 Pembayar Hutang/Kredit (
I
4 . 1 Kebutuhan lain
I
f
I
I
(
I
I
I
I
I
I
11,30
1,88
5,64
(
g141
(
(
Pengeluaran i n i l e b i h t i n g g i dibandingkan dengan
rata-rata
penerimaan
perkapita pertahun
perbedaannya adalah s e b e s a r Rp.
Karena
beda
antara
angka
d i atas k e c i l ,
luaran tersebut
4.536,-
(Rp.
101.984,-)
a t a u 2 , 1 8 %.
penerimaan
dan
maka u n t u k
angka
penge-
angka pendapatan
s e l a n j u t n y a akan d i p a k a i aqgka penerimaan
sebagai
angka
pendapatan dalam a n a l i s a , h a 1 i n i a d a l a h w a j a r k a r e n a s u l i t
bagi
responden
untulr mengingat
semua p e n e r i m a a n d a n penge-
l u a r a n mereka secara s e m p u r n a .
b . P e n d i d i k a n Rumah T a n g g a
Dari 6 7 rumah t a n g g a r e s p o n d e n s a m p e l d i d a e r a h p e n e l i tian ini,
sampai
l e b i h d a r i separoh ( 5 1 , 2 % )
tamat
SD
dan
tidak
tamat
a t a u t i d a k t a m a t SLTP, 2 6 , 8 6 %.
d e n yang yang p e n d i d i k a n n y a
Dengan
demikian
tingkat
SD.
t i n g k a t pendidikannya
Sedangkan
tamat
yang
S e k i t a r 11,94 % d a r i respon-
t a m a t
dan t i d a k
pendidikan
tertinggi
tamat
SLTA.
yang
pernah
d i c a p a i rumah t a n g g a r e s p o n d e n a d a l a h s a m p a i t i n g k a t SLTA.
Namun
secara k e s e l u r u h a n
rumah t a n g g a
responden
sampel
pendidikan
pada
t a h u n , b e r a r t i p e n d i d i k a n rata-rata
SLTP a t a u r a t a - r a t a
daerah
:
ini
dari
adalah
67
6,19
rumah t a n g g a t i d a k t a m a t
hanya t a m a t S D .
dapat d i l i h a t tabel berikut
rata-rata
Untuk l e b i h j e l a s n y a
: P r o s e n t a s e Rata-rata
Tabel IV.3
Tingkat ?endidikan
Rumah T a n g g a R e s p o n d e n S a m p e l .
............................................................
I
No.;
I
I
j
1
1
I
I
I
I
I
Tingkat Pendidikan
I
I
I
I
1 . : Tidak t a m a t SD
1 Tamat
2.
4.;
3.1
15
26
T a m a t SLTP
I
T i d a k t a m a t SLTA
1
I
11,94
1
1
1
11,92
f
22,39
1
10
I
38,81
j
3
I
I
4,48
I
' 5
I
I
7,46
1
1
I
I
67
1
100,OO
1
I
I
I Jumlah
I
I
8
I
6 . ; T a m a t SLTA
1
I
I
I
I
I
3 . 1 T i d a k t a r n a t SLTP
I
%
I
I
I
I
SD
I
Frekwens i
I
Sumber : P e n g o l a h a n D a t a P r i m e r .
c . S t a t u s D a l a m Peker,iaan
Iconsep b e k e r j a y a n q
d i g u n a k a n dalarn p e n e l i t i a n
ini
a d a l a h m a s a l a n p e k e r j a a n s e b a g a i n e l a y a n d e n g a n rnaksud m e m peroleh
satu
penghasilan
tahun.
Yereka
atau
keuntungan
dengan t o l e r a n s i
yang
t e r ~ o l o n gbekerja
sebagai
waktu
nelapan
d a p a t d i b e d a k a n rnenurut s t a t u s p e k e r j a a n pang t e r d i r i d a r i :
(1) Yelayan
pemilik,
Buruh n e l a y a n ,
Status
( 2 ) Nelayan
pemilik
dalam
(3)
1 5 ) Yelayan p e n j a j a .
( 4 ) Nelayan penggarap,
rnereka
dan pekerja,
pekerjaan
(selanjutnya
status
p e k e r j a a n ) dibedakan menjadi 3 k a t e g o r i s e s u a i dengan h a s i l
penelitian
penggarap,
ini,
yaitu
(.
1) Yelayan
( 3 ) Buruh n e l a y a n .
rnengungkapkan,
pemilik,
Menurut h a s i l
d a r i 67 responden,
(2)
Nelayan
penelitian
lebih dari
ini
separoh
i55,22%) status pekerjaannya sebagai nelayan penqgarap bagi
hasil. Sedanqkan yang berstatus sebagai nelayan pernilik
14,93 % ,
selebihnya bekerja sebagai buruh nelayan sebesar
29,85
Dengan demikian status pekerjaan yang banyak ter-
%.
dapat dalam nelayan adalah nelayan penggarap dan buruh
nelayan, Untuk lebih jelas lihat tabel berikut ini,
Tabel IV. 1 : Frekwensi dan Prosentase Nelayan Responden
Yenurut Status Pekerjaan Dalam Nelayan
............................................................
I
I
1
(
I
I
No.; Status dalam Pekerjaan
I
1 . : Nelayan pemilik
I
2 . 1 Nelayan penggarap
I
3.
Buruh nelayan
I
Jumlah
I
(
Frekwensi
I
I
I
I
I
1
%
55,22
20
1
I
1
67
1
100,OO
10
37
13,93
I
I
1
1
29,85
1
Sumber : Pengolahan Data Primer.
Dalam hubungannya denqan lapangan peker jaan, tidak
semua masyarakat nelayan yanq berada pada daerah penelitian
ini memiliki lapangan pekerjaan lain, selain dari nelayan
untuk meningkatkan
penqhasilan rumah
tangga sebaqai mata
pencaharian sambilan.
Dari 67 nelayan sampel yang direncanakan, sebesar 35
orang atau 5 2 , 2 4
%
yang tidak mempunyai lapangan pekerjaan
selain dari nelayan. Ini berarti pula bahwa mereka betul-
betul
hanya
ekonomi
mengandalkan
keluarga,
dan
nelayan
tidak
sebaqai
pegangan
lapangan
pekerjaan
saja
memili8ki
l a i n s e b a g a i sumber p e n d a p a t a n k e l u a r g a d i l u a r s e k t o r p e r tanian,
yans
yang dalam h a 1 i n i d i s e b u t t a n i n e l a y a n .
memiliki
lapangan
pekerjaan
perdagangan ada s e b e s a r 1 4 , 9 3 %,
Untuk m e l i h a t
d i
bidang
i n d u s t r i k e r a j i n a n 11,94 %,
jasa k e u a n g a n d a n p e m e r i n t a n a n 4 , 1 7 %,
16,42 %.
seperti
Sedanqkan
dan l a i n - l a i n sebesar
lapangan pekerjaan
yang
terdapat
dalam masyarakat n e l a y a n , d a p a t d i l i h a t pada t a b e l b e r i k u t .
T a b e l IV. 5 : F r e k w e n s i d a n P r o s e n t a s e N e l a y a n R e s p o n d e n
Yenurut Lapangan P e k e r j a a n
............................................................
I
) No. 1
Lapangan P e k e r j a a n
I
Frekwensi
%
I
I
1
52,24
f
I
f----1------------------------I-----------------~----------~
1 4
.)
Pertanian(tani Nelayan);
1 B . I Yon P e r t a n i a n
I 1 . : Perdaqangan
1
2.1
f
I
I
I
Industri kerajinan
3 . ; Jasa k e u a n g a n d a n
)
I
)
:
C
Pemerintahan
. I Dan l a i n - l a i n
I Jumlah
35
I
I
I
I
I
I
I
I
10
1
14,93
I
I
8
f
11,94
1
1
3
I
I
4,17
f
I
I
I
I
I
I
I
I
I
11
(
16,12
1
I
I
67
1
100,OO
1
I
Sumber : P e n g o l a h a n D a t a P r i m e r .
d . Pemilikan Kekasaan
D a l a m h u b u n g a n n y a d e n g a n p e m i l i k a n k e k a y a a n p a d a masyar a k a t nelayan d i daerah p e n e l i t i a n
ini,
dalam jangka waktu
satu tahun ini (Januari 1992 - Desember 1992), dapat di
kategorikan berdasarkan hasil penelitian meliputi
:
(
I)
Pemilikan barang-barang mobiler, ( 2 ) Perabot rumah tangga,
( 3 ) Tanah/Banqunan, ( 4 ) Tabunqan/Simpanan, ( 5 ) Hewan ternak,
( 6 )
Barang-barang/alat penangkapan ikan, ( 7 ) Harta warisan/
hibah, ( 8 )
dan lain-lain.
Pemilikan harta benda/kekayaan dari 67 nelayan sampel,
dapat diketahui bahwa sebesar 38 orang atau 5 6 , 7 2
memiliki 1 unit/jenis
seperti
perabot
rumah
dari barng-barang
tangga,
%
yanq
tersebut di atas,
tabungan/simpanan,
barang-
barang perlengkapan penangkapan ikan (termasuk bagan), dan
harta warisan. Sedangkan yang memiliki
lebih dari 1 unit/
jenis dari baranq-barang tersebut di atas hanya sebesar
20,90 % . Dan yang memiliki hanya 2 atau 3 unit/jenis barang/
harta benda kekayaan tersebut sebesar 22,38
Dengan demi-
%.
kian pemilikan harta benda atau kekayaan yang terdapat pada
masyarakat nelayan di daerah penelitian masih rendah sesuai
dengan keadaan ekonomi keluarga masing-masing
.
Untuk lebih
jelasnya pemilikan harta/benda kekayaan dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel IV.
6 : Frekwensi d a n P r o s e n t a s e Nelayan Responden
M e n u r u t P e m i l i k a n Harta 9 e n d a . / K e k a y a a n .
............................................................
I Jumlah J e n i s P e m i l i k a n
I
I
1
1 No.lKekaya&n ( U n i t / P e r t a h u n )
(
(
1.1 2 u n i t / j e n i s h a r t a b e n d a (
f
2.1
(
3.1 4 u n i t / j e n i s h a r t a benda
1
4.1
(
I
I
I
I
Frekwensi
3
%
II
I
4
II
12
38
I
1
IT,91
56,72
1
1
I
5 . 1 6 u n i t / j e n i s h a r t a benda I
10
1
14,93
f
4
1
.5,97
f
I
67
1
100,OO
1
I
(
I
3 u n i t / j e n i s h a r t a benda
1
5 u n i t / j e n i s h a r t a benda
Jumlah
I
.
Sumber : P e n g o l a h a n Data P r i m e r .
f . K e a d a a n Tempat T i n g g a l
Xeadaan t e m p a t t i n g g a l d i perkampungan n e l a y a n s e b a g a i mana y a n g t e l a h d i m a k s d u k a n d a l a m p e n e l i t i a n i n i , maka p a d a
i o k a s i p e n e l i t i a n i n i d a p a t d i t i n j a u d a r i s e g i , s t a t u s rumah
a t a u t e m p a t t i n g g a l d a n j e n i s rumah y a n g d i t e m p a t i .
S e h u b u n g a n deng'an
status
pada l o k a s i p e n e l i t i a n
sebagian besar
atau
ini,
sebesar
rumah y a n g
diternpati
nelayan
s t a t u s rumah yang d i t e r n p a t i
64,18 % adalah milik
sendiri.
S e d a n g k a n 3 1 , 3 4 % l a g i m e r u p a k a n rumah k o n t r a k a n d a n s e w a a n ,
d a n yang menempati rumah s a u d a r a a t a u o r a n g t u a a d a s e b e s a r
4,48
%.
Dengan d e m i k i a n s t a t u s rumah p a d a r n a s y a r a k a t n e l a y a n
yang sedang d i t e l i t i p a d a d a e r a h i n i ,
milik
sendiri.
keluarga
atau
Hal
ini
tentu
penghasilan
s u d a h m e r u p a k a n rumah
tergantung
nelayan
untuk
kepada
ekonomi
membuat
rumah
sebagai
tempat
tinqgal
yang
menetap.
Untuk
lebih
s t a t u s rumah y a n g d i t e m p a t i n e l a y a n p a d a l o k a s i
jelasnya
penelitian
i n i dapat d i l i h a t tabel berikut.
T a b e l IV. 7 : F r e k w e n s i d a n P r o s e n t a s e N e l a y a n R e s p o n d e n
M e n u r u t S t a t u s Rumah y a n g D i t e m p a t i
............................................................
I No.;
S t a t u s Rumah
Frekwensi
I
I
I
I
I
I
I
I
I
%
I
1----1------------------------l-----------------l----------l
I
I
I
I
I
1 . ; Rumah m i l i k s e n d i r i
f
2.1
1
Rumah k o n t r a k a n
I
I
I
I
3 . 1 Rumah s e w a a n
I
4 . ; Rumah s a u d a r a / o r a n g t u a f
I
I
43
16
f
5
3
I
I
I
I
1
64,18
23,88
1
7,46
4,48
1
I
f
I family
I
I
I
I
I
I
I Jumlah
I
67
I
(
lO0,OO
I
Sumber : P e n g o l a h a n Data P r i m e r .
Pada t a b e l I V . 7 d i atas menunjukkan, d a r i 6 4 , 1 8 % stat u s rumah y a n g d i m i l i k i a d a l a h m i l i k s e n d i r i ,
2 6 , 8 7 % rumah
s e m i
perrnanen
dan 37,31 %
terdiri dari
rumah
kayu.
S e m e n t a r a i t u d a r i 2 3 , 8 8 % rumah k o n t r a k a n t e r d i r i d a r i
4 , 4 8 % rumah p e r m a n e n , 5 , 9 7 rumah s e m i p e r m a n e n , d a n 1 3 , 4 3 %
rumah k a y u .
Sedangkan s t a t u s
rumah
sewaan
d i a n t a r a n y a t e r d i r i d a r i rumah semi
-rumah kayu
4 , 4 8 %.
S t a t u s rumah
sebesar
nanen 2 , 9 8 % d a n
saudara/orang
t e r d i r i d a r i 4 , 4 8 % m e r u p a k a n rumah k a y u / p a p a n .
k i a n d a r i 67 r e s p o n d e n yang
diwawancarai,
'7,46 %,
tua
yang
Dengan d e m i -
jenis
rumah y a n g
d i t e m p a t i n y a a d a l a h rumah p e r m a n e n s e b e s a r 4 , 4 8
s e m i p e r m a n e n 3 5 , 8 2 X , d a n rurnah k a y u / p a p a n
Dari
data
tersebut
dapat
ditempati
o l e h masyarakat
merupakan
rumah
kayu/papan,
5 9 , 7 %.
diketahui,
nelayan
pada
walaupun
rurnah
%,
jenis
daerah
rumah
ini
yang
umumnya
s u d a h merupakan
rumah
m i l i k s e n d i r i . H a l i n i d i s e b a b k a n k a r e n a rnasih r e n d a h n y a
status
sosial
lebih jelasnya
ekonomi
rnasgarakat
nelayan
s t a t u s rumah d a n j e n i s
tersebut.
Untuk
rumah y a n g d i t e m p a t i
o l e h masyarakat n e l a y a n , d a p a t d i l i h a t pada t a b e l b e r i k u t .
T a b e l IV. 8 : F r e k w e n s i d a n P r o s e n t a s e Y e l a y a n Sarnpel
M e n u r u t S t a t u s Rumah d a n J e n i s Rumah
..........................................................................................
S t a t u s Rumah
: Permanen :Semi Permanen: KayuIPapan :
0 .:
Tempat Tinqgal
:
Jumlah
1____________1_____--------1------------~-------------~
f F
1
.
:
F
:
T
F
'
:
F
4
;
:
(____(_____________----------------I----'-------'-----'-------'-----'------'-----'-------'
I
1 1.
:
Rumah m i l i k s e n d i r i
I
,
I
0 1
:
0
:
:
1 Rumah saudara/orang t u a
I
0
I
:
:
3
:
' 2 . 1 Rumah kontrakan
,
3.
:
4.
3
Rumah Sewaan
Jumlah
0
4,48
1
18
:
4
0
0
4,48
1
:
:
:
2 6 , 3 7 1 15
f
37,311
43
13,43:
16
3
:
:
4,48:
5
3
2 1
2,98
:
:
0 f
0
!
3
1
4,48:
35,32
:
40
:
59,70:
24
:
5,97
9
:
:
:
:
64,181
23,98:
7,46:
4,481
6 7 1 100,OO:
lmber : Pengolahan Data Primer.
g . F a s i l i t a s Tempat T i n g g a l
Fasilitas
tempat
tinggal
penelitian ini, ditinjau dari
para
nelayan
d i
lokasi
s e g i sarana dan prasarana
p e n d i d i k a n , p e r h u b u n g a n , k e s e h a t a n , perekonomian,penerangan,
agama/kerohanian,
komunikasi
dan
lain-lain,
yang
dapat
menunjang kehidupan sosial ekonomi nelapan. Keadaan fasilitas tempat tinggal dimaksud dapat dikategorikan atas tiga
tingkatan, yaitu ( 1 ) mencukupi, apabila sarana dan prasarana
dari fasilitas tempat tinggal dapat berjalan antara 60
- 89
parsen, ( 2 ) kurang mencukupi, apabila sarana dan prasarana
dari fasilitas ternpat tinggal dapat ber.jalan antara 30 - 59
parsen, ( 3 ) tidak mencukupi, apabila sarana dan prasarana
dari fasilitas ternpat tinggal dapat berjalan antara 0 - 29
parsen.
Berdasarkan penqamatan dan wawancara dengan responden
nelayan, dari 67 responden, 52 orang ( 7 7 , 6 1 X ) diantaranya
yang menanggapi sarana dan prasarana dari fasilitas tempat
tinggal dapat berjalan antara 30 - 59 parsen. Sementara itu
2 orang ( 2 , 9 9 ) yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana
dari fasilitas tempat tinggal dapat berjalan antara 0
parsen. Sedangkan 13 orang lagi (19,10 % )
- 29
yang menanggapi
bahwa sarana dan prasarana dapat berjalan secara baik yaitu
antara 60
-
89 parsen. Dengan demikian berdasarkan tanggapan
responden tersebut dapat dikonfirmasikan, bahwa keadaan
fasilitas ternpat tinggal di perkampungan nelayan belum memadai, karena masih rendahnya tingkat/status sosial ekonomi
masyarakat nelayan, akibatnya fasilitas tempat tinggal
kurang mencukupi. Untuk lebih jelasnya tanggapan responden
terhadap fasilitas tempat tinggal dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel IV. 9 : Prosentase dan Frekwensi Tanggapan Responden
Nelayan Terhadap Fasilitas Tempat Tinggal
I Yo.; Fasilitas Tempat ringgal
I
I
1
1 . : Yencukupi (60-89 % )
2 . 1 Kurang mencukupi (30-59
I
]
3 . 1 Tidak mencukupi (0-29 % )
I
I
I
%)
I Junlah
I
%
13
32
[
19,40
I
77,61
3
I
I
2,99
I
1
1
57
1
100,OO
1
Frekwensi
1
I
I
I
II
Sumber : Pengolahan Data Primer.
h. Kesehatan Reluarga
Kesehatan keluarga pada masyarakat nelayan dapat ditinjau dari frekwensi sakit termasuk juga melahirkan, kematian
.janin/bayi, keguguran/abortus, efek negatif kontrasepsi, dan
wabah menular, serta kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga medis mencakup kemudahan dalam mendapatkan
obat-obatan selsma jangka waktu lima tahun terakhir ini
(1987-1992).
Berdasarkan hasil wawancara dar i 6 7 responden yanq
nenyatakan pernah
sakit-sakitan/jatuh
banyak 4 orang (5,97 % I .
sakit, terdapat
se-
Sementara itu yang mengalami sakit
hanpa kadang-kadang tercatat sebanyak 19 orang
(28,36
%).
Sedangkan dari keluarga nelayan responden yang seringkali
mengalami sakit-sakitan tercatat sebanyak 44 orang (65,67%).
Dari 44 orang
responden yang
sakit-sakitan (65,67 % )
, sebesar
seringkali mengalami
4 , 5 5 % diantaranya pernah
mengalami kematian janin/bayi, 6,82
%
mengalami keguguran/
a b o r t u s , 9 , 0 9 % mengalami e f e k sampingan k o n t r a s e p s i , 11,36%
pernah
mengidap
penyakit
wabah
lainnya.
kadang-kadanq
menular,
Sementara
dan
itu
mengalami s a k i t ,
68,18 %
dari
tercatat
p e r n a h menqalami k e m a t i a n j a n i n / b a y i ,
sampingan k o n t r a s e p s i ,
dan
19
lagi
responden
jenis
yang
21,05 % diantaranya
2 6 , 3 1 % mengalami e f e k
1 0 , 5 3 % m e n g i d a p wabah
s e r t a 42,ll X l a g i mengalami
mengalami
penyakit
menular,
lainnya.
Untuk
l e b i h jelasnya dapat d i l i h a t pada t a b e l b e r i k u t .
T a b e l IV.10
: P r e k w e n s i d a n P r o s e n t a s e Ne-layan S a m p e l
Yenurut Frekwensi S a k i t dan J e n i s - J e n i s
Penpakit Lain
:
i ?rekwensi Pcn- ' janinibayi Abortus
I Santrasepsi i Yenu!ar I >ainnya
I !la,;jericaan/sakit : - - - - - - - - - - - - ! - - - - - - - - - - - - , - - - - - - - - - - - - - ' - - - - - - - - - - - - ' - - - - - - - - - - - - - ' - - - - - - - - - - - - '
I
'
!
!
,
" ; P / :
; ? : :
, . ,
I
T
a
!
I _ _ _ _:_
I
I
_______________
I
Y
I
,,
_ _ _ _ ~ _ _ _ _ _ _ _ ---I
I
I
I
"
..
I_ _ _ _ _ - _ : _ _ - - - ~ _ _ - _ _ - - ' - - - - - I I I I - - I ' - - - - I
I
I
iualah
: ? : :
I
I
!
I
j
/
Sumber : P e n g o l a h a n Data P r i m e r .
Pada t a b e l IV.10 d i atas menunjukkan,
d a r i 63 orang
r e s p o n d e n a t a u s e b e s a r 9 4 , 0 3 % yang p e r n a h mengalami
selama j a n g k a
waktu l i m a tahun
terakhir
d i a n t a r a n y a b e r o b a t d i rumah s a k i t ,
puskesmas/klinik,
%
berobat
i n i ,
14,29 %
30,16 % berobat
1 4 , 2 9 % b e r o b a t pada bidan/mantari,
ke dukun,
sakit
d i
18,57
dan 12,69 % l a g i berobat melalui
apotik/toko
obat
saja.
Untuk l e b i h j e l a s n y a
tempat
berobat
bagi responden d a p a t d i l i h a t pada t a b e l b e r i k u t .
Tabel I V . l l
: F r e k w e n s i d a n P r o s e n t a s e Nelayan Sampel
Y e n u r u t J e n i s P e n y a k i t d a n Tempat B e r o b a t
Sumber : P e n g o l a h a n Data P r i m e r .
B e r d a s a r k a n d a t a yang
atas,
ternyata
kecendrungan
a t a u puskesmas/klinik,
bidan/mantari
berobat
responden
tabel
berobat
IV.11 d i
pada
dukun
makin menu'run. S e m e n t a r a i t u a d a j u q a y a n q
a p o t i k / t o k o o b a t . Dari 9 , 5 3
dan
pada
s e d a n g k a n b e r o b a t d i rumah s a k i t a t a u
hanya menqandalkan
kematian j a n i n ,
terdapat
obat
luar
saja
seperti
obat
r e s p o n d e n yang p e r n a h mengalami
t e r n y a t a l e b i h b a n y a k b e r o b a t d i rumah s a k i t
p u s k e s m a s y a i t u s e b e s a r 6 , 3 5 %.
J e n i s penyakit
seperti
keguguran/abortus
3 , 1 7 %.
lebih
banyak
Sedanqkan d a r i
berobat
jenis
di
puskesmas
penyakit
yaitu
e f e k sampingan
k o n t r a s e p s i h a m p i r merata b e r o b a t k e rumah s a k i t , p u s k e s m a s ,
b i d a n dan dukun.
menular,
B e g i t u p u l a h a l n y a dengan penya-
responden
-tempat-tempat
berobat
seperti
berbagai jenis
tersebut
penyakit
berobat ke dukun/tabib
demikian
obat
kebiasaan
selain dari
yaitu
responden
kampung/dukun.
Apabila
atas.
di
lainnya,
rumah
sakit
dan
Sementara
itu
l e b i h banyak
sebesar
berobat
dukun
19,05
lebih
tidak
k i t wabah
responden
Dengan
%.
cendrung
pada
mengobat i ,
dapat
b a r u l a h p a d a d o k t e r yang a d a d i rumah s a k i t d a n p u s k e s m a s .
~ e b i a s ' a a nberobat
masyarakat
nelayan
yang
telah
membudaya
p a d a d u k u n a t a u o b a t kampung, k a r e n a k e a d a a n e k o n o m i n e l a y a n
yang
tidak
mampu
bidan/dokter
membiayai
praktek,
pengobatan
disamping
rumah
di
pengaruh
sakit
fanatisme
atau
masya-
r a k a t t e r h a d a p o b a t kampung.
2 . ?engujian Hipotesis
a . Test Multicallinearity
Perencanaan
studi
i n i
menqajukan
t e r g a n t u n g denqan emapt v a r i a b e l b e b a s .
adalah Y
adalah
satu
Variabel
variabel
tergantung
(Kesejahteraan Masyarakat), dan v a r i a b e l
X1
Pekerjaan)
( P e n d i d i k a n ) , X2
,
d a n X4
(Pendapatan)
( P e m i l i k a n Kekayaan)
,
X3
bebas
(Status
seperti yang t e l a h
d i u r a i k a n pada bab sebelumnya.
Sebelum a n a l i s a E s t i m a s i K o e f i s i e n R e g r e s i
p u l a dengan
syarat
a t a u asumsi
a n t a r a sesama v a r i a b e l b e b a s
regresi
dan s e s u a i
berganda
dimana
tidak boleh berkorelasi
sempurna antara satu sama lain. Untuk itu menurut Yotopaulus
dan Yugent (19761 ,
yang di kutip oleh Kamila Latif (1990),
jika korelasi independen kecil dari 0 , 8 0 maka bahaya Multi
Collinearity dapat diabaikan, ha1 ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel IV.12 : Yatriks Korelasi Antar Variabel Bebas
I File Data I C
(Jumlah Data 1 67
I
Label: Yatriks
Yarnis
1
Harga Rritis
(1. Ekor, 0,05 =
Harga Kritis
( 2 . Ekor, 0 , 0 5
+ atau -
= +/-
0,13964
0,16594
N = 67
Sumber : Pengolahan Data Primer.
Pada tabel matriks di atas, ternyata bahwa Korelasi
antara sesama variabel bebas tidak ada yang lebih dari 0 , 8 0 .
daka dalam ha1 ini persamaan resresi yang digunakan tetap
seperti semula. Dengan kata lain keempat variabel bebas tersebut dapat digunakan dalam model persamaan regresi.
b . U j i Normal it a s Data
U j i normal i t a s d a t a merupakan s a l a h s a t u s y a r a t b a g i
s e o r a n g p e n e l i t i b i l a i n g i n mengadakan p e n g u j i a n h i p o tesis
dengan
r e g r e s i . Hal
(1990,
tas,
ha1
analisis
menggunakan
estimasi
koefisien
i n i s e s u a i dengan pendapat A 1 j u f r i
18)
yang
penguj i a n
mengatakan
in d e p e n d e n s i
bahwa
antar
8. S y a r i f
pengujian
v a r i abel
normali-
bebas
dan
l i n e a r i t a s hubungan a n t a r v a r i a b e l bebas a d a l a h v i t a l .
Mengingat pendapat t e r s e b u t maka p e n e l i t i mengadakan
p e n g u j i a n n o r m a l i t a s d a t a sebelum melakukan u j i h i p o t e s i s .
Adapun
langkah-langkahnya
adalah sebagai
berikut.
mencari b a t a s minimum dan b a t a s maksimum d a t a ,
tabel
d i s t r i busi f rekuensi
,
i
score,
( A )
menghitung f r e k u e n s i
rnenghitung k o e f i s i e n
HO
(6)
normal,
hit
< x2
(
dengan
=
teoritis
mencari
(3)
data,
(dk
=
(5)
yaitu
= data b e r d i s t r i b u s i
k r i t e r i a penolakan:
0,05-0,Ol)
mencari
mengajukan h i p o t e s i s ,
= d a t a b e r d i s t r i b u s i normal, H I
tidak
x2
x2,
( 2 ) membuat
menghi t u n g r a t a - r a t a ,
s t a n d a r d e v i a s i dan menentukan b a t a s k o n t i nu,
(1)
n-l),
terima
Ho j ika
dan ( 7 ) mengambil
kesirnpulan.
Berdasarkan l a n g k a h t e r s e b u t h a s i l p e n g u j i a n n o r m a l i t a s d a t a i n i d a p a t d i l i h a t pada t a b e l d i bawah i n i .
Tabel I V . 1 3
: H a s i l U j i N o r m a l i t a s Data P e n e l i t i a n
..........................................................
;No. V a r i a b e l : dk
(x2
:
7.
Y2
(
4
(
9,488
1
8 . Y3
1
5
:
11,070
tabel
(x2
1
1
h i t u n g : Penerimaan
1,5927
(
V
7,1067
1
V
-
:
Ket.
1
;Normal;
(Normal;
sumber : Pengolahan D a t a P r i m e r , 1 9 9 2 .
Berdasarkan t a b e l
d i a t a s d a p a t d i s i m p u l k a n bahwa
data hasil penelitian i n i b e r d i s t r i b u s i
normal.
demikian a n a l i s i s e s t i m a s i r e g r e s i dapat d i p a k a i
menguji h i p o t e s i s .
pada l a m p i r a n ) .
Dengan
untuk
( A n a l i s i s s e c a r a lengkap d a p a t d i l i h a t
2.
Analisa Estimasi Koefisien Regresi Bersanda dan Uji Hipotesis
Dengan menggunakan metode pangkat dua terkecil dan memakai
komputer, maka Estimasi model regresi seperti yanq telah
dibahas pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut.
Y = 4245,1200 t 413,5250 XI
t 814,1700 1,a
(0,9842)
R~
Disesuaikan
+ 520,9608 X 3 + 310,2234 X 4
(11,5102)
(14,0006)
(10,1579)
= 0,6732
= 0,6935
F
!
~ l eR
r
= 0,8328
Non Signifikan (tidak berbeda nyata dari nol)
untuk
= 0,005
*
= Berbeda nyata dari no1 dengan
d.
= 0,05
**
***
= Berbeea nyata dari no1 dengan
d
= 0,025
= Berbeda nyata dari no1 denqan
d
= 0,005
Dari persamaan
analisa
Estimasi Koefisien
RE
i
derganda di atas, terlihat bahwa koef isien d e t e r m ~ n a s i
3erganda (R2) sebesar 0,6935. Ini menunjukkan bahwa sekitar
?9,35 %
variasi
tingkat
kesejahteraan masyarakat
nelayan
;ampel (Y), dipengaruhi oleh variasi dari tingkat pendidikan
(XI), pendapatan rumah tangga (X2), status dalam pekerjaan
( X 3) , dan pemilikan kekayaan atau har
!nda (X4 )
bersama-sama.Selebihnya
tingkat ke
teraan
masyarakat
(30,65 % )
nelayan
var
sampel dipengaruhi
,
oleh
3
faktor
lain yang tidak masuk dalam model regresi tersebut. Hasil
koefisien determinasi
( R2
berganda
sebesar
menyimpulkan bahwa variasi keempat faktor ( x , - Y 2 ,
berpengaruh
masyarakat
keempat
nyata
nelayan
faktor
terhadap
variasi
sampel. Untuk
tersebut
tingkat
lebih
terhadap
0,6935
1 , X3)
kesejahteraan
jelasnya
variasi
pengaruh
tingkat
kesejahteraan masgarakat nelayan sampel, dapat dilihat pada
tabel analisa varians berikut ini.
Tabei IV.14 : Analisa Varians Pengaruh Tingkat Pendidikan,
Pendapatan Rumah Tangga, Status dalam
Pekerjaan, dan Pemilikan Kekagaan Terhadap
Tingkat Kesejahteraan Yasparakat Xelayan.
I
I
Rata-rata
Kuadrat
I Sesatan 1 1-8075,600
1 162 1
111,578
I
1 166 1
I
Sumber
I
I
I
Jumlah Kuadrat
I
I
I
D.F
I
I
[
F. Ratio
I
I
I
~_________I________----------~-----I------------f----------~
Total
58970,800
1
Sumber : Pengolahan Data Primer.
Dari tabel analisa varians di atas, diperoleh harga F
Ratio sebesar 91,6292. Xngka ini berbeda nyata dengan no1
secara statistik, setelah dibandinqkan denqan harga F tabel
pada taraf kepercayaan
(
&
= 0,005) dan D.F ( 4 )
(162) =
648. Analisa ini membuktikan ditolak Ho dan sebaliknya
terima H I .
Dengan kata lain bahwa keernpat faktor ( X I , X2,
S 3 , X d ) berpengaruh
nyata
terhadap
variasi
tingkat
kesejahteraan masyarakat nelayan sampel.
Peranan masing-masing faktor terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan sampel menurut hasil dari Estimasi
Regresi tersebut adalah sebagai berikut.
i).
Koefisien pendidikan
(XI) sebesar 413,5250. Anqka ini
tidak berbeda nyata dengan no1 secara statistik. Hal
ini mengartikan bahwa kenaikan tingkat pendidikan tidak
mem-
pengaruhi
terhadap
peningkatan
kese j ahteraan
masyarakat nelayan sampel. Denqan kata lain pendidikan
tidak
sifnifikan
pengaruhnya
kesejahteraan masyarakat
nelayan
terhadap
tingkat
sampel, jika
faktor
lainnya tetap. Hasil estimasi regressi tersebut
mengartikan bahwa variasi
tingkat pendidi-
kan rata-
rata keluarga tidak nyata pengaruhnya terhadap tingkat
kesejahteraan masyarakat nelayan sampel. Dengan
d e m i k i a n h i p o t e s a yang m e n y a t a k a n b a h w a t i n g k a t
pendidikan
berkorelasi
positif
dengan
tingkat
kese.jahteraan masyarakat nelayan sampel belum dapat
dibuktikan.
2). Pendapatan Rumah Tangga sebagai X 2 ,
memperoleh nilai
'toefisien regresi sebesar 814,1700 dan berbeda nyata
iengan no1 secara
statistik
pada
taraf
kepercayaan
oL = 0 , 0 0 5 . Hal ini menyatakan bila faktor lainnya
tetap maka penambahan pendapatan rata-rata pertahun
akan dapat menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat
nelayan.
estimasi
Hasil
bahwa r a t a - r a t a
pengaruhnya
regresi
tersebut
rnengartikan
p e n d a p a t a n rumah t a n g g a p e r t a h u n n y a t a
terhadap
tingkat
kesejahteraan
rnasyarakat
n e l a y a n . Dengan d e m i k i a n h i p o t e s a y a n g m e n y a t a k a n bahwa
jumlah
pendapatan
rata-rata
rumah
tangga,
berkorelasi
p o s i t i f dengan t i n g k a t k e s e j a h t e r a a n rnasyarakat n e l a y a n
sampel d i t e r i r n a .
3).
S t a t u s dalam P e k e r j a a n s e b a g a i 1 3 , memperoleh n i l a i
koefisien
regresi
sebesar
d e n g a n no1 secara
520,9608
statistik
pada
dan
berbeda
taraf
nyata
kepercayaan
= 0 , 0 2 5 . H a l i n i m e n y a t a k a n bahwa p e n i n g k a t a n s t a t u s
dalarn
peker.jaan
kese.jahteraan,
estirnasi
nelayan
j ika
regresi
dalam p e k e r j a a n
kesejahteraan
h i p o t e s a yang
akan
faktor
dapat
lainnya
tersebut
menaikkan
t etap.
mengartikan
berpengaruh
masyarakat
npata
a e n y a t a k a n bahwa
Berdasarkan
bahwa
terhadap
nelayan.
tingkat
Dengan
status
tingkat
demikian
s t a t u s dalam p e k e r j a a n
nelayan b e r k o r e l a s i p o s i t i f dengan t i n g k a t k e s e j a h t e r a annya d i t e r i m a .
1).
Pemilikan
)efi s i e n
berbeda
kekayaan/Harta
regresi
nyata
kepercayaan
Senda
sebesar
dengan
no1
= 0,005.
sebaqai
310,2234,
secara
H a l
Xg, memperoleh
dan
statistik
i n i
angka
pada
rnenyatakan
ini
taraf
bahwa
penambahan h a r t a k e k a y a a n r a t a - r a t a p e r t a h u n a k a n d a p a t
menaikkan t i n g k a t k e s e j a h t e r a a n rnasyarakat n e l a y a n j i k a
faktor
lainnya
tetap.
Hasil
estimasi
regresi
tersebut
mengartikan bahwa rata-rata penambahan harta kekayaan
nyata
pengaruhnya
terhadap
tingkat
kesejahteraan
masyarakat nelayan sampel. D e n g a n demikian hipotesa
yang menyatakan
bahwa
pemilikan
kekayaan/harta benda
berkorelasi positif dengan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan sampel diterima.
Berdasarkan hasil estimasi koefisien rezresi berganda
tersebut, keempat
berpengaruh
faktor
terhadap
X2,
(
tingkat
X 3 , d a n X ) gang
kesejahteraan
nelayan, maka faktor yang paling
rnasyarakat
besar pengaruhnya adalah
tingkat pendapatan rumah tangga ( I 3 ) ,
karena nilai koefisien
4
regresi
(816,1700) lebih
besar
dibandingkan
dengan
nilai
koef i5;ien regresi faktor lainnya. Hal ini juga sesuai dengan
penda:pat Sutrisno Hadi
;i rnakin besar
S U ~ L U
(1983 .-
3 8 ) bahwa
koefisien re5resi
prediktor makin besar
dalam
analisa
(parameter pendugai
sumbangan prediktornpa,
sebaliknya makin kecil koefisien suatu prediktor mendekati
nol, makin kecil pula sumbangan prediktornya.
B. Pembahasan
Dalarn analisa berikut ini akan diuraikan perbandingan
tentang variabel-variabel yanq berhubungan dengan judul dan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Pendapatan perkapita masyarakat nelavan
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, pendapatan perkapita pertahun dari masyarakat n e l a y a n d i Kodya Padanq
.
a d a l a h Rp.
101.984,-.
bandingkan
dengan
tahun
Barat
lagi
dari
desa-desa
kerniskinan
Angka
ini
pendapatan
.jelas lebin
perkapita
1385 ( R p . 3 3 3 . 4 9 5 , - 1 .
kebutuhan
Bahkan
rendah
penduduk
Sumatera
l e b i h rendah pula
d a s a r minimum p e r k a p i t a p e r t a h u n
S u m a t e r a Barat
tertinggi
(Rp. 135.060,-1
untuk
1985 (Rp. 2 0 4 . 2 6 4 , - 1 .
desa-desa
di-
untuk
dan batas g a r i s
Sumatera
Untuk l e b i h j e l a s n y a
Barat
tahun
l i h a t kembali
t a b e l I V . 1 dan t a b e l I V . 2 .
Rendahnya p e n d a p a t a n r a t a - r a t a
perkapita pertahun d a r i
masyarakat nelayan pada daerah p e n e l i t i a n
bandingkan
dengan
pendapatan
perkapita
ini,
jika
penduduk
di-
Sumatera
iarat, dimungkinkan k a r e n a sumber penerimaan utamanya a d a l a h
t3erasal d a r i s e k t o r p e r i k a n a n
K a r e n a rnata p e n c a h a r i a n
laut.
r n a s y a r a k a t p a d a d a e r a h i n i b o l e h d i k a t a k a n homogen,
artinya
sebasai
mata
~ e n c a h a r i a np o k o k y a n g d a p a t menambah i n c o m e k e l u a r g a .
Lagi
;idak
)ula
ada
cara
.jenis usaha
lain
seiain nelayan
penangkapan/teknologi
Iersifat tradisional,
penan2kapan
p e r a l a t a n yang d i 2 u n a k a n ,
ikan
masih
modal u s a h a
fang r e l a t i f k e c i l , dan k e t e r a m p i l a n penangkapan i k a n , serta
>engolahan h a s i l
penangkapan
yang
masih
nenyebabkan p e n d a p a t a n m a s y a r a k a t
kurang,
nelayan,
sehingga
khususnya d i
i a e r a h p e n e l i t i a n i n i l e b i h r e n d a h d i b a n d i n g k a n dengan pend a p a t a n p e r k a p i t a penduduk Sumatera B a r a t .
Sehubunsan dengan h a 1
di
atas,
dan
karena
pendapatan
masyarakat n e l a y a n d i d a e r a h p e n e l i t i a n i n i masih r e n d a h , d i
samping
tingkat
pendidikan
relatif
masih
rendah,
teknologi
penangkapan i k a n
masih
produksi Nasional
tradisional
dan
d i
bawah
standar
(.95.857,15 t o n p e r t a h u n ) . Berdasarkan
h a s i l wawancara dengan p a r a n e l a y a n ,
produksi
rata-rata
penangkapan i k a n p e r t a h u n a d a l a h 36,500 t o n p e r t a h u n , dengan
l u a s areal penangkapan rata-rata
m i l
0,06
dari
pantai
ke
1 8 , 5 Km p e r s e g i a t a u s e j a u h
arah
tengah
laut
dengan
mempergunakan p e r a l a t a n yang m a s i h s e r b a s e d e r h a n a s e p e r t i ,
bagan, perahu,
jala,
paneing
.
D i
samping
i t u pengolahan
h a s i l d a n p e m a s a r a n y a n q m a s i h k u r a n g rnemadai, m e n g a k i b a t k a n
pendapatan
nelayan
masih
rendah
dibandingkan
dengan
p e n d a p a t a n p e r k a p i t a penduduk S u m a t e r a Barat.
2 . Pendapatan dan Pengeluaran Yasyarakat Yelayan.
B i l a d i t i n j a u d a r i s e g i pengeluaran r a t a - r a t a
?ertahun d i daerah penelitian
106.520,-.
;Ingka
penerimaan
i n i jelas
perkapita
adalah w a j a r
saja
a d a l a h s e b e s a r Rp.
lebih besar
pertahun
karena
i n i
sulit
perkapita
d a r i pada
(Rp.
101.984,- 1 .
bagi
responden
rata-rata
H a l
untuk
ini
meng-
i n g a t semua p e n e r i r n a a n d a n p e n g e l u a r a n s e c a r a s e m p u r n a .
Dari rata-rata p e n g e l u a r a n p e r k a p i t a p e r t a h u n t e r s e b u t ,
p r o p o r s i p e n g e l u a r a n t e r b e s a r a d a l a h u n t u k konsumsi kebutuha n pokok
luaran
adalah
yaitu
untuk
sebesar
kebutuhan
sebesar
28,23
7 1 , 7 7 %.
lainnya
%.
Bila
Sedangkan
atau
bukan
proporsi
kebutuhan
dibandingkan
kedua
pengepokok
jenis
p r o p o r s i pengeluaran t e r s e b u t , jelas l e b i h b e s a r pengeluaran
untuk kebutuhan pokok, t e r u t a m a u n t u k b e r a s d a n makanan/
minuman
sebesar
s e b e s a r 2 , 9 5 %.
28,19
%,
sedangkan untuk
biaya
pendidikan
Berdasarkan d a t a t e r s e b u t ,
d a e r a h perkampungan
ini,
terlihat
dengan
nelayan
kondisi
tingkat
d a p a t d i m e n g e r t i bahwa p a d a
khususnya d i
kehidupan
pendapatan
rumah
daerah penelitian
sosial
ekonomi
yang
sulit
tangga
yang
rendah.
Untuk
mempertahankan kelangsungan h i d u p a n g g o t a rumah
sudah barang t e n t u pengeluaran
vital
dan
adalah
untuk
konsumsi.
rnakanan/minuman,
rumah t a n g g a yang p a l i n g
Kebutuhan
sedangkan
tangga,
pokok
proporsi
untuk
berupa
beras
pengeluaran
bukan kebutuhan pokok kurzng b e g i t u p e n t i n g s e b a b income
p e r k a p i t a pada d a e r a h i n i tergolong rendah.
Sementara i t u juga d i l i h a t d a r i pengeluaran untuk biaya
pendidikan
(
2,95
X ),
menggambarkan
bahwa
motivasi
akan
pentingnya pendidikan sangat kurang, sehinqga kebutuhan akan
biaya
pendidikan
juga
menjadi
rendah.
Hal
ini
wajar
sebab
k o n d i s i s o s i a l ekonomi yang s e m a k i n s u l i t d e n g a n t i n g k a t
p e n d a p a t a n rumah t a n g g a y a n g r e n d a h , d a n l e b i h j a u h
tingkat
q e n d i d i k a n a n q g o t a rumah t a n g g a p a d a d a e r a h p e n e l i t i a n
juga r e n d a h y a i t u rata-rata
ini
sampai t a m a t SD ( l i h a t t a b e l
B i l a dibandingkan angka p e n g e l u a r a n t e r s e b u t
h a s i l p e n e l i t i a n LP3ES d a n F E . U I
dengan
( 1 9 9 0 ) , y a n g menemukan
bahwa z o l o n g a n m i s k i n m e m b e l a n j a k a n 8 5 % p e n d a p a t a n n y a u n t u k
k e p e r l u a n makanan p o k o k , d a n B i r o P u s a t S t a t i s t i k ( 1 9 9 0 )
m e n c a t a t bahwa d i d a e r a h p e d e s a a n p r o p o r s i p e n g e l u a r a n u n t u k
makanan d e n g a n t i n g k a t p e n g e l u a r a n t e r e n d a h 7 2 , 0 5 % d a n
penduduk dengan
Pengeluaran
tingkat
pengeluaran
tertinggi
31,18
%.
u n t u k makanan p e r k a p i t a p a d a d a e r a h p e n e l i t i a n
i n i s e b e s a r 2 8 , 1 9 %.
Dengan d a s a r
i n i d a p a t d i k a t a k a n pen-
dapatan pada daerah p e n e l i t i a n
pengeluaran
Yenurut
tinggi,
Engels
sebab
i n i
tergolong
tinqkat
di
atas angka
3 1 , 1 8 %.
terletak
pengeluaran
konsumsi
pangan
akan
berkurang
p r o p o r s i n y a b i l a t e r j a d i peningkatan pendapatan, dengan k a t a
lain
tinggi
semakin
pendapatan
pengeluaran untuk pangan.
daerah penelitian
ini,
ini
Hal
bahwa
semakin
berkurang
s e k a l i tampak pada
jelas
besarnya
proporsi
proporsi
pengeluaran
u n t u k konsumsi pangan k a r e n a t i n g k a t pendapatan yang r e n d a h .
J i k a digunakan k l a s i f i k a s i t i n g k a t kemiskinan,
Sajogyo
( 1 3 7 7 ) dengan harga b e r a s rata-rata p a d a d a e r a h i n i
saat
p e n e l i t i a n a d a l a h Rp 6 5 0 / X g , maka p a d a d a e r a h t e r s e b u t d a p a t
rtigolongkan
miskin
dari
tukar
nilai
karena pengeluarannya
480
beras
Kg
untuk
jauh
l e b i h rendah
perkotaan,
bahkan
melarnpaui u k u r a n 320 Kg b e r a s u n t u k d a e r a h d e s a .
Berdasarkan k r i t e r i a D i r e k t o r a t J e n d r a l Agraria (19781,
yaitu
dengan
dengan
nilai
membandingkan
konsumsi
i a l a m s e t a h u n yanq
perkapita
sembilan
bahan
perkapita
pokok
harsa
pertahun
setempat
d i s e b u t S t a n d a r K e b u t u h a n H i d u p Yinimurn
pertahun,
b e s a r n g a Rp.
pendapatan
pada
142.600,-
saat
penelitian
setelah
dihitung
maka d a e r a h p e n e l i t i a n i n i t e r g o l o n g
h a m p i r m i s k i n k a r e n a p e n d a p a t a n n y a berada d i a n t a r a 125-200
p a r s e n n i l a i t o t a l konsumsi s e m b i l a n 1
3. Pendidikan
Jika dilihat
asumsikan
pokok s e t a h u n .
Tinakat Kesejahteraan
variabel
berpengaruh
pendidikan
terhadap
(XI) y a n g s e m u l a d i
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat nelapan sampel, ternyata dalam uji hipotesis
terbukti tidak signifikan pengaruhnya terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat nelayan. Keadaan ini dapat dikaitkan dengan sumber penerimaan utama dan jenis pekerjaan yang
homogen dari hasil perikanan stau nelayan. Tingkat kesejahteraan masyarakat
keadaan
tempat
nelayan di
daerah
tinggal, fasilitas
kesehatan keluarga tidak mernandang
ini
tempat
yang
meliputi
tinggal, dan
pendidikan
yan2 mereka
lalui. Artinya walaupun tingkat pendidikannya relatif tinggi
namun tingkat kesejahteraannya tergantung kepada income
perkapita yang diperoleh dari berbagai
jenis peker jaan
sebagai sumber penerimaan rumah tangga.
Di
daerah
ini
pekerjaan
sebagai
nelayan
belum
memerlukan pendidikan yang tinggi, lagi pula belum tersedia
lapangan kerja di sektor perikanan laut/nelapan pang
.i
dengan tingkat pendidikan yang mereka miliki. Di sampinq itu
rnereka belum mampu rnenciptakan lapangan kerja Saru yang
sesuai dengan pendidikannya, sehingga pekerjaannya akan
tetap sebagai nelayan yang memiliki
rendah dari
pendapatan
perkapita
income perkapita yang
penduduk
Sumatera Barat
pada tahun 1985 (Rp. 101.984,-).
Penemuan hasil penelitian mengenai rata-rata pendidikan
rumah tangga nelayan di daerah ini relatif masih rendah
yaitu 6,19 tahun (lihat tabel I V . 3 ) , berarti pendidikan
rata-rata rumah tanqga nelayan hanya tamat SD. Keadaan ini
juga erat kaitannya dengan sumber penerimaan utama dan jenis
pekerjaan yang homoqen dari nelayan. Masyarakat nelayan
k h u s u s n y a pada d a e r a h p e n e l i t i a n i n i , mereka k u r a n g
termotivasi untuk
meningkatkan
pendidikannya
karena tidak
akan meningkatkan kesejahteraannya, termasuk kondisi tempat
tinggal, fasilitas tempat tinggal, dan kesehatan keluarga.
Menurut hasil penelitian Hasmal Sunadi ( 1 9 8 8 ) di pantai
Ulak Karang Kecamatan Padang Utara Kodya Padang, rendahnya
tingkat kemiskinan keiuarga nelayan, antara lain disebabkan
karena rendahnya pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan
anggota rumah tangga, dan kesehatan rumah tangga. Ketiga
faktor penentu tersebut secara timbal balik saling mempengaruhi dan menggambarkan kondisi kehidupan sosial ekonomi
keluarga nelayan yanq terzolong di bawah garis kemiskinan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, untuk daerah ini
semua faktor penentu
tingkat
kemiskinan pada
keluarga
nelayan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraannya yang
meliputi keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tingsal,
dan kesehatan keluarga. Rendahnya motivasi nelayan terhadap
pendidikan karena tidak akan dapat menaikkan pendapatan
keluarga, dan lebih jauh pendidikan tidak mempengaruhi
tingkat kesejahteraan secara nyata.
4. Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan
Variabel pendapatan perkapita rumah tangga ( X 2 ) , di
d a e r a h p e n e l i t i a n ini m e r u p a k a n v a r i a b e l yang paling
signifikan pengaruhnya dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat nelayan sampel. Berarti semakin tinggi tingkat
pendapatan rumah tangga semakin tinggi pula tingkat kesejah-
ditempat i oleh responden mas ih merupakan rumah kayu/papan.
Sementara itu dari fasilitas tempat tinggal masih kuranq
mencukupi yaitu 30 - 59
%,
dan keadaan kesehatan masyarakat
lebih banyak berobat ke dukun, apotik/toko obat saja atau ke
Puskesmas sekitar 7 1 , 4 2
%
(lihat tabel I V . l l ) .
Dari data tersebut mengungkapkan bahwa rendahnya
tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan, karena tidak mampu
membiayai kebutuhan hidup seperti perumahan, kesehatan,
pendidikan, penerangan, transportasi,.termasuk juga makanan
dan minuman, serta kebutuhan lainnya. Dengan demikian tinggi
atau rendahnya tingkat kesejahteraan suatu keluarga, terC
~g pada tingkat pendapatan perkapita pertahun dari
keluarga tersebut. Demikian juga halnya dengan rnasyarakat
nelayan pada daerah penelitian ini, tinqkat kesejahteraannya
tergolong
rendah karena income
perkapita
rumah
tangga
lelayan relatif masih rendah.
5. Status dalam Peker.iaan
Mengenai variabel
Tingkat Kesejateraan
status dalam pekerjaan
( S 3 ) , di
iaerah peneli
TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAANNYA
DI KODYA PADANG
~~~l!,~;klKA~l
Oleh
.
__
--4.
Dm.M a r n i s zaaw,i
(Ketua Tim Penelitf)
Penelitian ini dibiayai oleh :
Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas IKIP Padang
Tahun Anggaran 199211993
Surat Perjanjian Kerja No.: 050 /PT37.H9/N.2.2/1992
Tanggal 1 Juli 1992
INSTITUTKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PADANG
1888
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN
TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAANNYA
DI KODYA PADANG
TIM PENELITI
Ketua
Anggota
: Drs.
,
Marnis Nawi
: Drs. Daswirman
Drs. Khairani
INSTITUT KEGURUAhTDAhTILMU PENDIDIKAN PADANG
1993
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan
Terhadap Tingkat Kesejahteraannya di Kodya Padang
Marnis Nawi, dkk. 1993 : 1.05.-.Xa3anan
?TITS-IKIP
Tadang
Latar belakang penelitian ini adalah karena rendahnya
tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan yang meliputi
keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, dan kesehatan keluarga, khususnya masyarakat nelayan di Kotamadya
Padang. Ini disebabkan karena status sosial ekonomi masyarakat nelayan yang masih rendah.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah bahwa
masalah status sosial ekonomi diiihat dari segi aspek-aspek
yaitu; pendidikan, pendapatan, status dalam pekerjaan, dan
pemilikan kekayaan. Perurnusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : (1) apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan nelayan, ( 2 ) apakah
tingkat pendapatan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan nelayan, (3) apakah tingkat status dalam pekerjaan
berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan nelayan, (4)
apakah tingkat pemilikan kekayaan be rpengaruh terhadap
tingkat kesejahteraan nelayan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap sampai
seberapa jauh pengaruh dari status sosial ekonomi yang
meliputi ; pendidikan, pendapatan, status dalam pekerjaan,
dan pemilikan kekayaan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan.
Hipotesa yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai
zrikut : (1) tingkat pendidikan eberpengaruh secara
~ a t a terhadap tingkat kesejahteraan nelayan, ( 2 ) tingkat
tndapatan berpengaruh secara nyata terhadap tingkat ke? jahteraan nelayan, (3 )
status dalam pekerjaan berpengaruh
-?cars nyata terhadap tingkat kesejahteraan nelayan, dan ( 4 )
pemilikan kekayaan berpengaruh secara nyata terhadap tingkat
kesejahteraan nelayan.
Populasi penelitian ini adalah semua rumah tangga
nelayan di Kodya Padang yang tersebar pada 4 kecamatan yaitu
Kecamatan Padang Utara, Bungus Teluk Kabung, Koto Tangah,
dan Kecamatan Padang Selatan. Sampel responden ditarik
secara Proporsional Random Sampling sebesar 6
%
dari masing-
masing kecarnatan tersebut, Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dan penyebaran angke t. Sedangkan untuk
beberapa responden yang tidak memungkinkan dapat dikumpulkan
dengan wawancara clan angket, maka penelitian inipun menggunakan teknik observasi atau pengamatan langsung terhadap
objek penelitian. Reliabilitas Instrvment dilakukan dengan
uji coba/try out, ternyata tidak mengalami perubahan :rang
fundamental. Sedangkan untuk Vaiiditas Instrument diu.ji
dengan Validitas Konstruk. Xnalisis data pang digunakan
adalah analisis Statistik Deskriftif dan analisis Regrosi
Linear Berganda (Multiple Regresion).
Sasil penelitian menemukan, pendidiiran tidak mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan sampel
secara nyata. Ini nungkin karena sumber penerimaan utama dan
jenis pekerjaan yang homogen sebagai nelayan. Artinya walaupun tingkat pendidikannya relatif tinggi, namun tingkat
kesejahteraannya tergantung kepada income perkapita rumah
tangga. Sementara itu pekerjaan sebagai nelayan belum
memerlukan pendidikan yang tinggi, dan mereka belum mampu
menciptakan lapangan .,erja baru, lagi pula belum tersedia
Iapangan kerja yang sesuai dengan tingkat pendidikan yang
mereka
miliki.
Sementara itu hasil penelitian ini telah menemukan
bahwa, tingka-tpendapatan perkapita, status dalam pekerjaan,
dan pemilikan kekayaan/harta benda . signifikan pengaruhnya
erhadap tingkat kesejahteraan nelayan. Hal ini berarti
emakin tinggi tingkat pendapatan perkapita, status d a l a m
pekerjaan, dan pemilikan kekayaan/harta benda, akan semakin
tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan.
B e r d a s a r k a n h a s i l p e n e l i t i a n i n i j u g a t e l a h menemukan,
bahwa
rata-rata
pendapatan p e r k a p i t a
n e l a y a n sampel a d a l a h s e b e s a r R p .
(92,05
101.981,-.
sumber p e n d a p a t a n n y a
96)
pertahun
berasal
rumah
tangga
Sebagian b e s a r
dari
sektor
non
p e r t a n i a n , dan 7,95 % b e r a s a l d a r i s e k t o r p e r t a n i a n termasuk
neiayan.
Sedangkan r a t a - r a t a
adalah sebesar R p .
106.520,-
pengeluaran p e r k a p i t a pertahun
di'ba
guanakan untuk kebutuhan pokok,
71,77 X
diantaranya di-
t e r u t a m a u n t u k makanan.
B e r a r t i a k - t i f i t a s ekonomi rumah t a n g g a h a n y a u n t u k memenuhi
k e b u t u h a n pokok d a l a m b i d a n g n e l a y a n .
Belum ada harapan
u n t u k menambah k e b u t u h a n l a i n s e i a i n k e b u t u h a n pokok.
S e l a n j u t n y a p e n e l i t i a n i n i menemukan,
rata
pengeluaran
miskinan Sajogyo
ini
tergolong
perkapita
pertahun,
bahwa d a r i r a t a -
menurut
tingkat
Ire-
( 1 9 7 7 ) , maka m a s y a r a k a t n e l a y a n d i d a e r a h
miskin.
Karens pengeluarannya
jauh
lebih
r e n d a h d a r i n i l a i t u k a r 480 Kg b e r a s u n t u k d a e r a h p e r k o t a a n ,
bahkan melampaui u k u r a n 3 2 0 K g b e r a s untuk d a e r a h p e d e s a a n .
S e m e n t a r a i t u , d i b a n d i n g k a n dengan t i n g k a t icemiskinan m e n u r u t
k r i t e r i a Direktorat J e n d r a l Agraria (1978) berdasarkan n i l a i
konsumsi
s e m b i l a n ,bahan p o k o k ,
maka
pendapatan
n e l a y a n d i d a e r a h i n i t e r g o l o n g hampir m i s k i n ,
dapatannya
berada
di
antara
125
konsumsi b a h a n pokok s e t a h u n .
iii
-
200
parsen
masyarakat
k a r e n a pennilai
total
PENGANTAR
tiils3. IGqv'a
?enelitian merupakan saian satu karya iimiah di ?e:pruan
iimiah ini harus dilaksanaican oleh dosen INP Padan: dalam r a n ~ k aineningsackan
mum, jaik sebagai dosen inaupun sebagai peneliti.
3 1 z i karena iru, ?usat ?eneiitian I K l P ?adanz jenlsaha nzncorong
aosen/'peneliti
gntuk
zelakukan
7enelitian
sebagai
bagian
a
kegiacan
akaaenikfiya. Dengan demikian mutu dosen/peneli ti dan h a i l ?enziitiannya capac
ditingkatkan.
.Akhirnya says rnzrasa ~ e m b i r aoahwa ?entiitian ini :eiah daoac diselesaikan
3lzh ?eneliti d e n g ~ nrneialui ?roses 3erne:i:ssaan cari Tln Teniiai Usui dan Laporan
?enelitian ?y~siitITKIP ?;sans.
eli ian
/
Proporsi pengeluaran terbesar adalah untuk konsumsi
kebutuhan pokok yaitu sebesar 7 1 , 7 7
untuk beras 1 4 , 0 8
%,
%,
den2an perincian
makanan/minuman 2 8 , l g % ,
20,69 76, pakaian 4 , 8 8 % ,
pendidikan 2,95
%
perumahan
serta kesehatan
28,23 % , dengan perincian untuk perabot rumah tangga 11,30%,
pesta/kenduri 1,88 % ,
lain 9 , 1 1
%.
pembayar hutang 5,64 % ,
dan kebutuhan
Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut ini.
Tabel IV. 2 : Pengeluaran Rata-rata Perkapita Pertahun
Responden Sampel Selama Setahun
(Januari 1992 - Desember 1992)
I
I
No. f
Jenis
Pengeluaran
I
I
_---I-_-_--------------------I-----------------~-----
I Pengeluaran Rata(
I rata Perkapita f
I Pertahun (Rp) 1
(
A
1 Kebutuhan Pokok
I
I
1
1. ( Beras
2.1 Makanan/Minuman
3.1 Perumahan
4. ( Pakaian
- Pendidikan
3.1
6.1 Kesehatan
I
f
1
1
I
I
(
I
I
I
1
(
1
1
I
I
I
I
(
I
I
'
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
a/
5.000
1.031
2.040
5.202
3.130
1.047
(
1
I
I
I
I
I
I
14,08
28,19
20,69
4,88
2,95
0,98
i
1
(
1
Sub total
B I Kebutuhan Bukan Pokok
12.032
2.000
6.010
10.028
1
30.070
Sub total
(
Total
I
Sumber : Pengolahan Data Primer.
I
I
I.( Perabot Rurnah Tanqga
I
I
2.1 Pesta/Kenduri I
3.1 Pembayar Hutang/Kredit (
I
4 . 1 Kebutuhan lain
I
f
I
I
(
I
I
I
I
I
I
11,30
1,88
5,64
(
g141
(
(
Pengeluaran i n i l e b i h t i n g g i dibandingkan dengan
rata-rata
penerimaan
perkapita pertahun
perbedaannya adalah s e b e s a r Rp.
Karena
beda
antara
angka
d i atas k e c i l ,
luaran tersebut
4.536,-
(Rp.
101.984,-)
a t a u 2 , 1 8 %.
penerimaan
dan
maka u n t u k
angka
penge-
angka pendapatan
s e l a n j u t n y a akan d i p a k a i aqgka penerimaan
sebagai
angka
pendapatan dalam a n a l i s a , h a 1 i n i a d a l a h w a j a r k a r e n a s u l i t
bagi
responden
untulr mengingat
semua p e n e r i m a a n d a n penge-
l u a r a n mereka secara s e m p u r n a .
b . P e n d i d i k a n Rumah T a n g g a
Dari 6 7 rumah t a n g g a r e s p o n d e n s a m p e l d i d a e r a h p e n e l i tian ini,
sampai
l e b i h d a r i separoh ( 5 1 , 2 % )
tamat
SD
dan
tidak
tamat
a t a u t i d a k t a m a t SLTP, 2 6 , 8 6 %.
d e n yang yang p e n d i d i k a n n y a
Dengan
demikian
tingkat
SD.
t i n g k a t pendidikannya
Sedangkan
tamat
yang
S e k i t a r 11,94 % d a r i respon-
t a m a t
dan t i d a k
pendidikan
tertinggi
tamat
SLTA.
yang
pernah
d i c a p a i rumah t a n g g a r e s p o n d e n a d a l a h s a m p a i t i n g k a t SLTA.
Namun
secara k e s e l u r u h a n
rumah t a n g g a
responden
sampel
pendidikan
pada
t a h u n , b e r a r t i p e n d i d i k a n rata-rata
SLTP a t a u r a t a - r a t a
daerah
:
ini
dari
adalah
67
6,19
rumah t a n g g a t i d a k t a m a t
hanya t a m a t S D .
dapat d i l i h a t tabel berikut
rata-rata
Untuk l e b i h j e l a s n y a
: P r o s e n t a s e Rata-rata
Tabel IV.3
Tingkat ?endidikan
Rumah T a n g g a R e s p o n d e n S a m p e l .
............................................................
I
No.;
I
I
j
1
1
I
I
I
I
I
Tingkat Pendidikan
I
I
I
I
1 . : Tidak t a m a t SD
1 Tamat
2.
4.;
3.1
15
26
T a m a t SLTP
I
T i d a k t a m a t SLTA
1
I
11,94
1
1
1
11,92
f
22,39
1
10
I
38,81
j
3
I
I
4,48
I
' 5
I
I
7,46
1
1
I
I
67
1
100,OO
1
I
I
I Jumlah
I
I
8
I
6 . ; T a m a t SLTA
1
I
I
I
I
I
3 . 1 T i d a k t a r n a t SLTP
I
%
I
I
I
I
SD
I
Frekwens i
I
Sumber : P e n g o l a h a n D a t a P r i m e r .
c . S t a t u s D a l a m Peker,iaan
Iconsep b e k e r j a y a n q
d i g u n a k a n dalarn p e n e l i t i a n
ini
a d a l a h m a s a l a n p e k e r j a a n s e b a g a i n e l a y a n d e n g a n rnaksud m e m peroleh
satu
penghasilan
tahun.
Yereka
atau
keuntungan
dengan t o l e r a n s i
yang
t e r ~ o l o n gbekerja
sebagai
waktu
nelapan
d a p a t d i b e d a k a n rnenurut s t a t u s p e k e r j a a n pang t e r d i r i d a r i :
(1) Yelayan
pemilik,
Buruh n e l a y a n ,
Status
( 2 ) Nelayan
pemilik
dalam
(3)
1 5 ) Yelayan p e n j a j a .
( 4 ) Nelayan penggarap,
rnereka
dan pekerja,
pekerjaan
(selanjutnya
status
p e k e r j a a n ) dibedakan menjadi 3 k a t e g o r i s e s u a i dengan h a s i l
penelitian
penggarap,
ini,
yaitu
(.
1) Yelayan
( 3 ) Buruh n e l a y a n .
rnengungkapkan,
pemilik,
Menurut h a s i l
d a r i 67 responden,
(2)
Nelayan
penelitian
lebih dari
ini
separoh
i55,22%) status pekerjaannya sebagai nelayan penqgarap bagi
hasil. Sedanqkan yang berstatus sebagai nelayan pernilik
14,93 % ,
selebihnya bekerja sebagai buruh nelayan sebesar
29,85
Dengan demikian status pekerjaan yang banyak ter-
%.
dapat dalam nelayan adalah nelayan penggarap dan buruh
nelayan, Untuk lebih jelas lihat tabel berikut ini,
Tabel IV. 1 : Frekwensi dan Prosentase Nelayan Responden
Yenurut Status Pekerjaan Dalam Nelayan
............................................................
I
I
1
(
I
I
No.; Status dalam Pekerjaan
I
1 . : Nelayan pemilik
I
2 . 1 Nelayan penggarap
I
3.
Buruh nelayan
I
Jumlah
I
(
Frekwensi
I
I
I
I
I
1
%
55,22
20
1
I
1
67
1
100,OO
10
37
13,93
I
I
1
1
29,85
1
Sumber : Pengolahan Data Primer.
Dalam hubungannya denqan lapangan peker jaan, tidak
semua masyarakat nelayan yanq berada pada daerah penelitian
ini memiliki lapangan pekerjaan lain, selain dari nelayan
untuk meningkatkan
penqhasilan rumah
tangga sebaqai mata
pencaharian sambilan.
Dari 67 nelayan sampel yang direncanakan, sebesar 35
orang atau 5 2 , 2 4
%
yang tidak mempunyai lapangan pekerjaan
selain dari nelayan. Ini berarti pula bahwa mereka betul-
betul
hanya
ekonomi
mengandalkan
keluarga,
dan
nelayan
tidak
sebaqai
pegangan
lapangan
pekerjaan
saja
memili8ki
l a i n s e b a g a i sumber p e n d a p a t a n k e l u a r g a d i l u a r s e k t o r p e r tanian,
yans
yang dalam h a 1 i n i d i s e b u t t a n i n e l a y a n .
memiliki
lapangan
pekerjaan
perdagangan ada s e b e s a r 1 4 , 9 3 %,
Untuk m e l i h a t
d i
bidang
i n d u s t r i k e r a j i n a n 11,94 %,
jasa k e u a n g a n d a n p e m e r i n t a n a n 4 , 1 7 %,
16,42 %.
seperti
Sedanqkan
dan l a i n - l a i n sebesar
lapangan pekerjaan
yang
terdapat
dalam masyarakat n e l a y a n , d a p a t d i l i h a t pada t a b e l b e r i k u t .
T a b e l IV. 5 : F r e k w e n s i d a n P r o s e n t a s e N e l a y a n R e s p o n d e n
Yenurut Lapangan P e k e r j a a n
............................................................
I
) No. 1
Lapangan P e k e r j a a n
I
Frekwensi
%
I
I
1
52,24
f
I
f----1------------------------I-----------------~----------~
1 4
.)
Pertanian(tani Nelayan);
1 B . I Yon P e r t a n i a n
I 1 . : Perdaqangan
1
2.1
f
I
I
I
Industri kerajinan
3 . ; Jasa k e u a n g a n d a n
)
I
)
:
C
Pemerintahan
. I Dan l a i n - l a i n
I Jumlah
35
I
I
I
I
I
I
I
I
10
1
14,93
I
I
8
f
11,94
1
1
3
I
I
4,17
f
I
I
I
I
I
I
I
I
I
11
(
16,12
1
I
I
67
1
100,OO
1
I
Sumber : P e n g o l a h a n D a t a P r i m e r .
d . Pemilikan Kekasaan
D a l a m h u b u n g a n n y a d e n g a n p e m i l i k a n k e k a y a a n p a d a masyar a k a t nelayan d i daerah p e n e l i t i a n
ini,
dalam jangka waktu
satu tahun ini (Januari 1992 - Desember 1992), dapat di
kategorikan berdasarkan hasil penelitian meliputi
:
(
I)
Pemilikan barang-barang mobiler, ( 2 ) Perabot rumah tangga,
( 3 ) Tanah/Banqunan, ( 4 ) Tabunqan/Simpanan, ( 5 ) Hewan ternak,
( 6 )
Barang-barang/alat penangkapan ikan, ( 7 ) Harta warisan/
hibah, ( 8 )
dan lain-lain.
Pemilikan harta benda/kekayaan dari 67 nelayan sampel,
dapat diketahui bahwa sebesar 38 orang atau 5 6 , 7 2
memiliki 1 unit/jenis
seperti
perabot
rumah
dari barng-barang
tangga,
%
yanq
tersebut di atas,
tabungan/simpanan,
barang-
barang perlengkapan penangkapan ikan (termasuk bagan), dan
harta warisan. Sedangkan yang memiliki
lebih dari 1 unit/
jenis dari baranq-barang tersebut di atas hanya sebesar
20,90 % . Dan yang memiliki hanya 2 atau 3 unit/jenis barang/
harta benda kekayaan tersebut sebesar 22,38
Dengan demi-
%.
kian pemilikan harta benda atau kekayaan yang terdapat pada
masyarakat nelayan di daerah penelitian masih rendah sesuai
dengan keadaan ekonomi keluarga masing-masing
.
Untuk lebih
jelasnya pemilikan harta/benda kekayaan dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel IV.
6 : Frekwensi d a n P r o s e n t a s e Nelayan Responden
M e n u r u t P e m i l i k a n Harta 9 e n d a . / K e k a y a a n .
............................................................
I Jumlah J e n i s P e m i l i k a n
I
I
1
1 No.lKekaya&n ( U n i t / P e r t a h u n )
(
(
1.1 2 u n i t / j e n i s h a r t a b e n d a (
f
2.1
(
3.1 4 u n i t / j e n i s h a r t a benda
1
4.1
(
I
I
I
I
Frekwensi
3
%
II
I
4
II
12
38
I
1
IT,91
56,72
1
1
I
5 . 1 6 u n i t / j e n i s h a r t a benda I
10
1
14,93
f
4
1
.5,97
f
I
67
1
100,OO
1
I
(
I
3 u n i t / j e n i s h a r t a benda
1
5 u n i t / j e n i s h a r t a benda
Jumlah
I
.
Sumber : P e n g o l a h a n Data P r i m e r .
f . K e a d a a n Tempat T i n g g a l
Xeadaan t e m p a t t i n g g a l d i perkampungan n e l a y a n s e b a g a i mana y a n g t e l a h d i m a k s d u k a n d a l a m p e n e l i t i a n i n i , maka p a d a
i o k a s i p e n e l i t i a n i n i d a p a t d i t i n j a u d a r i s e g i , s t a t u s rumah
a t a u t e m p a t t i n g g a l d a n j e n i s rumah y a n g d i t e m p a t i .
S e h u b u n g a n deng'an
status
pada l o k a s i p e n e l i t i a n
sebagian besar
atau
ini,
sebesar
rumah y a n g
diternpati
nelayan
s t a t u s rumah yang d i t e r n p a t i
64,18 % adalah milik
sendiri.
S e d a n g k a n 3 1 , 3 4 % l a g i m e r u p a k a n rumah k o n t r a k a n d a n s e w a a n ,
d a n yang menempati rumah s a u d a r a a t a u o r a n g t u a a d a s e b e s a r
4,48
%.
Dengan d e m i k i a n s t a t u s rumah p a d a r n a s y a r a k a t n e l a y a n
yang sedang d i t e l i t i p a d a d a e r a h i n i ,
milik
sendiri.
keluarga
atau
Hal
ini
tentu
penghasilan
s u d a h m e r u p a k a n rumah
tergantung
nelayan
untuk
kepada
ekonomi
membuat
rumah
sebagai
tempat
tinqgal
yang
menetap.
Untuk
lebih
s t a t u s rumah y a n g d i t e m p a t i n e l a y a n p a d a l o k a s i
jelasnya
penelitian
i n i dapat d i l i h a t tabel berikut.
T a b e l IV. 7 : F r e k w e n s i d a n P r o s e n t a s e N e l a y a n R e s p o n d e n
M e n u r u t S t a t u s Rumah y a n g D i t e m p a t i
............................................................
I No.;
S t a t u s Rumah
Frekwensi
I
I
I
I
I
I
I
I
I
%
I
1----1------------------------l-----------------l----------l
I
I
I
I
I
1 . ; Rumah m i l i k s e n d i r i
f
2.1
1
Rumah k o n t r a k a n
I
I
I
I
3 . 1 Rumah s e w a a n
I
4 . ; Rumah s a u d a r a / o r a n g t u a f
I
I
43
16
f
5
3
I
I
I
I
1
64,18
23,88
1
7,46
4,48
1
I
f
I family
I
I
I
I
I
I
I Jumlah
I
67
I
(
lO0,OO
I
Sumber : P e n g o l a h a n Data P r i m e r .
Pada t a b e l I V . 7 d i atas menunjukkan, d a r i 6 4 , 1 8 % stat u s rumah y a n g d i m i l i k i a d a l a h m i l i k s e n d i r i ,
2 6 , 8 7 % rumah
s e m i
perrnanen
dan 37,31 %
terdiri dari
rumah
kayu.
S e m e n t a r a i t u d a r i 2 3 , 8 8 % rumah k o n t r a k a n t e r d i r i d a r i
4 , 4 8 % rumah p e r m a n e n , 5 , 9 7 rumah s e m i p e r m a n e n , d a n 1 3 , 4 3 %
rumah k a y u .
Sedangkan s t a t u s
rumah
sewaan
d i a n t a r a n y a t e r d i r i d a r i rumah semi
-rumah kayu
4 , 4 8 %.
S t a t u s rumah
sebesar
nanen 2 , 9 8 % d a n
saudara/orang
t e r d i r i d a r i 4 , 4 8 % m e r u p a k a n rumah k a y u / p a p a n .
k i a n d a r i 67 r e s p o n d e n yang
diwawancarai,
'7,46 %,
tua
yang
Dengan d e m i -
jenis
rumah y a n g
d i t e m p a t i n y a a d a l a h rumah p e r m a n e n s e b e s a r 4 , 4 8
s e m i p e r m a n e n 3 5 , 8 2 X , d a n rurnah k a y u / p a p a n
Dari
data
tersebut
dapat
ditempati
o l e h masyarakat
merupakan
rumah
kayu/papan,
5 9 , 7 %.
diketahui,
nelayan
pada
walaupun
rurnah
%,
jenis
daerah
rumah
ini
yang
umumnya
s u d a h merupakan
rumah
m i l i k s e n d i r i . H a l i n i d i s e b a b k a n k a r e n a rnasih r e n d a h n y a
status
sosial
lebih jelasnya
ekonomi
rnasgarakat
nelayan
s t a t u s rumah d a n j e n i s
tersebut.
Untuk
rumah y a n g d i t e m p a t i
o l e h masyarakat n e l a y a n , d a p a t d i l i h a t pada t a b e l b e r i k u t .
T a b e l IV. 8 : F r e k w e n s i d a n P r o s e n t a s e Y e l a y a n Sarnpel
M e n u r u t S t a t u s Rumah d a n J e n i s Rumah
..........................................................................................
S t a t u s Rumah
: Permanen :Semi Permanen: KayuIPapan :
0 .:
Tempat Tinqgal
:
Jumlah
1____________1_____--------1------------~-------------~
f F
1
.
:
F
:
T
F
'
:
F
4
;
:
(____(_____________----------------I----'-------'-----'-------'-----'------'-----'-------'
I
1 1.
:
Rumah m i l i k s e n d i r i
I
,
I
0 1
:
0
:
:
1 Rumah saudara/orang t u a
I
0
I
:
:
3
:
' 2 . 1 Rumah kontrakan
,
3.
:
4.
3
Rumah Sewaan
Jumlah
0
4,48
1
18
:
4
0
0
4,48
1
:
:
:
2 6 , 3 7 1 15
f
37,311
43
13,43:
16
3
:
:
4,48:
5
3
2 1
2,98
:
:
0 f
0
!
3
1
4,48:
35,32
:
40
:
59,70:
24
:
5,97
9
:
:
:
:
64,181
23,98:
7,46:
4,481
6 7 1 100,OO:
lmber : Pengolahan Data Primer.
g . F a s i l i t a s Tempat T i n g g a l
Fasilitas
tempat
tinggal
penelitian ini, ditinjau dari
para
nelayan
d i
lokasi
s e g i sarana dan prasarana
p e n d i d i k a n , p e r h u b u n g a n , k e s e h a t a n , perekonomian,penerangan,
agama/kerohanian,
komunikasi
dan
lain-lain,
yang
dapat
menunjang kehidupan sosial ekonomi nelapan. Keadaan fasilitas tempat tinggal dimaksud dapat dikategorikan atas tiga
tingkatan, yaitu ( 1 ) mencukupi, apabila sarana dan prasarana
dari fasilitas tempat tinggal dapat berjalan antara 60
- 89
parsen, ( 2 ) kurang mencukupi, apabila sarana dan prasarana
dari fasilitas ternpat tinggal dapat ber.jalan antara 30 - 59
parsen, ( 3 ) tidak mencukupi, apabila sarana dan prasarana
dari fasilitas ternpat tinggal dapat berjalan antara 0 - 29
parsen.
Berdasarkan penqamatan dan wawancara dengan responden
nelayan, dari 67 responden, 52 orang ( 7 7 , 6 1 X ) diantaranya
yang menanggapi sarana dan prasarana dari fasilitas tempat
tinggal dapat berjalan antara 30 - 59 parsen. Sementara itu
2 orang ( 2 , 9 9 ) yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana
dari fasilitas tempat tinggal dapat berjalan antara 0
parsen. Sedangkan 13 orang lagi (19,10 % )
- 29
yang menanggapi
bahwa sarana dan prasarana dapat berjalan secara baik yaitu
antara 60
-
89 parsen. Dengan demikian berdasarkan tanggapan
responden tersebut dapat dikonfirmasikan, bahwa keadaan
fasilitas ternpat tinggal di perkampungan nelayan belum memadai, karena masih rendahnya tingkat/status sosial ekonomi
masyarakat nelayan, akibatnya fasilitas tempat tinggal
kurang mencukupi. Untuk lebih jelasnya tanggapan responden
terhadap fasilitas tempat tinggal dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel IV. 9 : Prosentase dan Frekwensi Tanggapan Responden
Nelayan Terhadap Fasilitas Tempat Tinggal
I Yo.; Fasilitas Tempat ringgal
I
I
1
1 . : Yencukupi (60-89 % )
2 . 1 Kurang mencukupi (30-59
I
]
3 . 1 Tidak mencukupi (0-29 % )
I
I
I
%)
I Junlah
I
%
13
32
[
19,40
I
77,61
3
I
I
2,99
I
1
1
57
1
100,OO
1
Frekwensi
1
I
I
I
II
Sumber : Pengolahan Data Primer.
h. Kesehatan Reluarga
Kesehatan keluarga pada masyarakat nelayan dapat ditinjau dari frekwensi sakit termasuk juga melahirkan, kematian
.janin/bayi, keguguran/abortus, efek negatif kontrasepsi, dan
wabah menular, serta kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga medis mencakup kemudahan dalam mendapatkan
obat-obatan selsma jangka waktu lima tahun terakhir ini
(1987-1992).
Berdasarkan hasil wawancara dar i 6 7 responden yanq
nenyatakan pernah
sakit-sakitan/jatuh
banyak 4 orang (5,97 % I .
sakit, terdapat
se-
Sementara itu yang mengalami sakit
hanpa kadang-kadang tercatat sebanyak 19 orang
(28,36
%).
Sedangkan dari keluarga nelayan responden yang seringkali
mengalami sakit-sakitan tercatat sebanyak 44 orang (65,67%).
Dari 44 orang
responden yang
sakit-sakitan (65,67 % )
, sebesar
seringkali mengalami
4 , 5 5 % diantaranya pernah
mengalami kematian janin/bayi, 6,82
%
mengalami keguguran/
a b o r t u s , 9 , 0 9 % mengalami e f e k sampingan k o n t r a s e p s i , 11,36%
pernah
mengidap
penyakit
wabah
lainnya.
kadang-kadanq
menular,
Sementara
dan
itu
mengalami s a k i t ,
68,18 %
dari
tercatat
p e r n a h menqalami k e m a t i a n j a n i n / b a y i ,
sampingan k o n t r a s e p s i ,
dan
19
lagi
responden
jenis
yang
21,05 % diantaranya
2 6 , 3 1 % mengalami e f e k
1 0 , 5 3 % m e n g i d a p wabah
s e r t a 42,ll X l a g i mengalami
mengalami
penyakit
menular,
lainnya.
Untuk
l e b i h jelasnya dapat d i l i h a t pada t a b e l b e r i k u t .
T a b e l IV.10
: P r e k w e n s i d a n P r o s e n t a s e Ne-layan S a m p e l
Yenurut Frekwensi S a k i t dan J e n i s - J e n i s
Penpakit Lain
:
i ?rekwensi Pcn- ' janinibayi Abortus
I Santrasepsi i Yenu!ar I >ainnya
I !la,;jericaan/sakit : - - - - - - - - - - - - ! - - - - - - - - - - - - , - - - - - - - - - - - - - ' - - - - - - - - - - - - ' - - - - - - - - - - - - - ' - - - - - - - - - - - - '
I
'
!
!
,
" ; P / :
; ? : :
, . ,
I
T
a
!
I _ _ _ _:_
I
I
_______________
I
Y
I
,,
_ _ _ _ ~ _ _ _ _ _ _ _ ---I
I
I
I
"
..
I_ _ _ _ _ - _ : _ _ - - - ~ _ _ - _ _ - - ' - - - - - I I I I - - I ' - - - - I
I
I
iualah
: ? : :
I
I
!
I
j
/
Sumber : P e n g o l a h a n Data P r i m e r .
Pada t a b e l IV.10 d i atas menunjukkan,
d a r i 63 orang
r e s p o n d e n a t a u s e b e s a r 9 4 , 0 3 % yang p e r n a h mengalami
selama j a n g k a
waktu l i m a tahun
terakhir
d i a n t a r a n y a b e r o b a t d i rumah s a k i t ,
puskesmas/klinik,
%
berobat
i n i ,
14,29 %
30,16 % berobat
1 4 , 2 9 % b e r o b a t pada bidan/mantari,
ke dukun,
sakit
d i
18,57
dan 12,69 % l a g i berobat melalui
apotik/toko
obat
saja.
Untuk l e b i h j e l a s n y a
tempat
berobat
bagi responden d a p a t d i l i h a t pada t a b e l b e r i k u t .
Tabel I V . l l
: F r e k w e n s i d a n P r o s e n t a s e Nelayan Sampel
Y e n u r u t J e n i s P e n y a k i t d a n Tempat B e r o b a t
Sumber : P e n g o l a h a n Data P r i m e r .
B e r d a s a r k a n d a t a yang
atas,
ternyata
kecendrungan
a t a u puskesmas/klinik,
bidan/mantari
berobat
responden
tabel
berobat
IV.11 d i
pada
dukun
makin menu'run. S e m e n t a r a i t u a d a j u q a y a n q
a p o t i k / t o k o o b a t . Dari 9 , 5 3
dan
pada
s e d a n g k a n b e r o b a t d i rumah s a k i t a t a u
hanya menqandalkan
kematian j a n i n ,
terdapat
obat
luar
saja
seperti
obat
r e s p o n d e n yang p e r n a h mengalami
t e r n y a t a l e b i h b a n y a k b e r o b a t d i rumah s a k i t
p u s k e s m a s y a i t u s e b e s a r 6 , 3 5 %.
J e n i s penyakit
seperti
keguguran/abortus
3 , 1 7 %.
lebih
banyak
Sedanqkan d a r i
berobat
jenis
di
puskesmas
penyakit
yaitu
e f e k sampingan
k o n t r a s e p s i h a m p i r merata b e r o b a t k e rumah s a k i t , p u s k e s m a s ,
b i d a n dan dukun.
menular,
B e g i t u p u l a h a l n y a dengan penya-
responden
-tempat-tempat
berobat
seperti
berbagai jenis
tersebut
penyakit
berobat ke dukun/tabib
demikian
obat
kebiasaan
selain dari
yaitu
responden
kampung/dukun.
Apabila
atas.
di
lainnya,
rumah
sakit
dan
Sementara
itu
l e b i h banyak
sebesar
berobat
dukun
19,05
lebih
tidak
k i t wabah
responden
Dengan
%.
cendrung
pada
mengobat i ,
dapat
b a r u l a h p a d a d o k t e r yang a d a d i rumah s a k i t d a n p u s k e s m a s .
~ e b i a s ' a a nberobat
masyarakat
nelayan
yang
telah
membudaya
p a d a d u k u n a t a u o b a t kampung, k a r e n a k e a d a a n e k o n o m i n e l a y a n
yang
tidak
mampu
bidan/dokter
membiayai
praktek,
pengobatan
disamping
rumah
di
pengaruh
sakit
fanatisme
atau
masya-
r a k a t t e r h a d a p o b a t kampung.
2 . ?engujian Hipotesis
a . Test Multicallinearity
Perencanaan
studi
i n i
menqajukan
t e r g a n t u n g denqan emapt v a r i a b e l b e b a s .
adalah Y
adalah
satu
Variabel
variabel
tergantung
(Kesejahteraan Masyarakat), dan v a r i a b e l
X1
Pekerjaan)
( P e n d i d i k a n ) , X2
,
d a n X4
(Pendapatan)
( P e m i l i k a n Kekayaan)
,
X3
bebas
(Status
seperti yang t e l a h
d i u r a i k a n pada bab sebelumnya.
Sebelum a n a l i s a E s t i m a s i K o e f i s i e n R e g r e s i
p u l a dengan
syarat
a t a u asumsi
a n t a r a sesama v a r i a b e l b e b a s
regresi
dan s e s u a i
berganda
dimana
tidak boleh berkorelasi
sempurna antara satu sama lain. Untuk itu menurut Yotopaulus
dan Yugent (19761 ,
yang di kutip oleh Kamila Latif (1990),
jika korelasi independen kecil dari 0 , 8 0 maka bahaya Multi
Collinearity dapat diabaikan, ha1 ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel IV.12 : Yatriks Korelasi Antar Variabel Bebas
I File Data I C
(Jumlah Data 1 67
I
Label: Yatriks
Yarnis
1
Harga Rritis
(1. Ekor, 0,05 =
Harga Kritis
( 2 . Ekor, 0 , 0 5
+ atau -
= +/-
0,13964
0,16594
N = 67
Sumber : Pengolahan Data Primer.
Pada tabel matriks di atas, ternyata bahwa Korelasi
antara sesama variabel bebas tidak ada yang lebih dari 0 , 8 0 .
daka dalam ha1 ini persamaan resresi yang digunakan tetap
seperti semula. Dengan kata lain keempat variabel bebas tersebut dapat digunakan dalam model persamaan regresi.
b . U j i Normal it a s Data
U j i normal i t a s d a t a merupakan s a l a h s a t u s y a r a t b a g i
s e o r a n g p e n e l i t i b i l a i n g i n mengadakan p e n g u j i a n h i p o tesis
dengan
r e g r e s i . Hal
(1990,
tas,
ha1
analisis
menggunakan
estimasi
koefisien
i n i s e s u a i dengan pendapat A 1 j u f r i
18)
yang
penguj i a n
mengatakan
in d e p e n d e n s i
bahwa
antar
8. S y a r i f
pengujian
v a r i abel
normali-
bebas
dan
l i n e a r i t a s hubungan a n t a r v a r i a b e l bebas a d a l a h v i t a l .
Mengingat pendapat t e r s e b u t maka p e n e l i t i mengadakan
p e n g u j i a n n o r m a l i t a s d a t a sebelum melakukan u j i h i p o t e s i s .
Adapun
langkah-langkahnya
adalah sebagai
berikut.
mencari b a t a s minimum dan b a t a s maksimum d a t a ,
tabel
d i s t r i busi f rekuensi
,
i
score,
( A )
menghitung f r e k u e n s i
rnenghitung k o e f i s i e n
HO
(6)
normal,
hit
< x2
(
dengan
=
teoritis
mencari
(3)
data,
(dk
=
(5)
yaitu
= data b e r d i s t r i b u s i
k r i t e r i a penolakan:
0,05-0,Ol)
mencari
mengajukan h i p o t e s i s ,
= d a t a b e r d i s t r i b u s i normal, H I
tidak
x2
x2,
( 2 ) membuat
menghi t u n g r a t a - r a t a ,
s t a n d a r d e v i a s i dan menentukan b a t a s k o n t i nu,
(1)
n-l),
terima
Ho j ika
dan ( 7 ) mengambil
kesirnpulan.
Berdasarkan l a n g k a h t e r s e b u t h a s i l p e n g u j i a n n o r m a l i t a s d a t a i n i d a p a t d i l i h a t pada t a b e l d i bawah i n i .
Tabel I V . 1 3
: H a s i l U j i N o r m a l i t a s Data P e n e l i t i a n
..........................................................
;No. V a r i a b e l : dk
(x2
:
7.
Y2
(
4
(
9,488
1
8 . Y3
1
5
:
11,070
tabel
(x2
1
1
h i t u n g : Penerimaan
1,5927
(
V
7,1067
1
V
-
:
Ket.
1
;Normal;
(Normal;
sumber : Pengolahan D a t a P r i m e r , 1 9 9 2 .
Berdasarkan t a b e l
d i a t a s d a p a t d i s i m p u l k a n bahwa
data hasil penelitian i n i b e r d i s t r i b u s i
normal.
demikian a n a l i s i s e s t i m a s i r e g r e s i dapat d i p a k a i
menguji h i p o t e s i s .
pada l a m p i r a n ) .
Dengan
untuk
( A n a l i s i s s e c a r a lengkap d a p a t d i l i h a t
2.
Analisa Estimasi Koefisien Regresi Bersanda dan Uji Hipotesis
Dengan menggunakan metode pangkat dua terkecil dan memakai
komputer, maka Estimasi model regresi seperti yanq telah
dibahas pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut.
Y = 4245,1200 t 413,5250 XI
t 814,1700 1,a
(0,9842)
R~
Disesuaikan
+ 520,9608 X 3 + 310,2234 X 4
(11,5102)
(14,0006)
(10,1579)
= 0,6732
= 0,6935
F
!
~ l eR
r
= 0,8328
Non Signifikan (tidak berbeda nyata dari nol)
untuk
= 0,005
*
= Berbeda nyata dari no1 dengan
d.
= 0,05
**
***
= Berbeea nyata dari no1 dengan
d
= 0,025
= Berbeda nyata dari no1 denqan
d
= 0,005
Dari persamaan
analisa
Estimasi Koefisien
RE
i
derganda di atas, terlihat bahwa koef isien d e t e r m ~ n a s i
3erganda (R2) sebesar 0,6935. Ini menunjukkan bahwa sekitar
?9,35 %
variasi
tingkat
kesejahteraan masyarakat
nelayan
;ampel (Y), dipengaruhi oleh variasi dari tingkat pendidikan
(XI), pendapatan rumah tangga (X2), status dalam pekerjaan
( X 3) , dan pemilikan kekayaan atau har
!nda (X4 )
bersama-sama.Selebihnya
tingkat ke
teraan
masyarakat
(30,65 % )
nelayan
var
sampel dipengaruhi
,
oleh
3
faktor
lain yang tidak masuk dalam model regresi tersebut. Hasil
koefisien determinasi
( R2
berganda
sebesar
menyimpulkan bahwa variasi keempat faktor ( x , - Y 2 ,
berpengaruh
masyarakat
keempat
nyata
nelayan
faktor
terhadap
variasi
sampel. Untuk
tersebut
tingkat
lebih
terhadap
0,6935
1 , X3)
kesejahteraan
jelasnya
variasi
pengaruh
tingkat
kesejahteraan masgarakat nelayan sampel, dapat dilihat pada
tabel analisa varians berikut ini.
Tabei IV.14 : Analisa Varians Pengaruh Tingkat Pendidikan,
Pendapatan Rumah Tangga, Status dalam
Pekerjaan, dan Pemilikan Kekagaan Terhadap
Tingkat Kesejahteraan Yasparakat Xelayan.
I
I
Rata-rata
Kuadrat
I Sesatan 1 1-8075,600
1 162 1
111,578
I
1 166 1
I
Sumber
I
I
I
Jumlah Kuadrat
I
I
I
D.F
I
I
[
F. Ratio
I
I
I
~_________I________----------~-----I------------f----------~
Total
58970,800
1
Sumber : Pengolahan Data Primer.
Dari tabel analisa varians di atas, diperoleh harga F
Ratio sebesar 91,6292. Xngka ini berbeda nyata dengan no1
secara statistik, setelah dibandinqkan denqan harga F tabel
pada taraf kepercayaan
(
&
= 0,005) dan D.F ( 4 )
(162) =
648. Analisa ini membuktikan ditolak Ho dan sebaliknya
terima H I .
Dengan kata lain bahwa keernpat faktor ( X I , X2,
S 3 , X d ) berpengaruh
nyata
terhadap
variasi
tingkat
kesejahteraan masyarakat nelayan sampel.
Peranan masing-masing faktor terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan sampel menurut hasil dari Estimasi
Regresi tersebut adalah sebagai berikut.
i).
Koefisien pendidikan
(XI) sebesar 413,5250. Anqka ini
tidak berbeda nyata dengan no1 secara statistik. Hal
ini mengartikan bahwa kenaikan tingkat pendidikan tidak
mem-
pengaruhi
terhadap
peningkatan
kese j ahteraan
masyarakat nelayan sampel. Denqan kata lain pendidikan
tidak
sifnifikan
pengaruhnya
kesejahteraan masyarakat
nelayan
terhadap
tingkat
sampel, jika
faktor
lainnya tetap. Hasil estimasi regressi tersebut
mengartikan bahwa variasi
tingkat pendidi-
kan rata-
rata keluarga tidak nyata pengaruhnya terhadap tingkat
kesejahteraan masyarakat nelayan sampel. Dengan
d e m i k i a n h i p o t e s a yang m e n y a t a k a n b a h w a t i n g k a t
pendidikan
berkorelasi
positif
dengan
tingkat
kese.jahteraan masyarakat nelayan sampel belum dapat
dibuktikan.
2). Pendapatan Rumah Tangga sebagai X 2 ,
memperoleh nilai
'toefisien regresi sebesar 814,1700 dan berbeda nyata
iengan no1 secara
statistik
pada
taraf
kepercayaan
oL = 0 , 0 0 5 . Hal ini menyatakan bila faktor lainnya
tetap maka penambahan pendapatan rata-rata pertahun
akan dapat menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat
nelayan.
estimasi
Hasil
bahwa r a t a - r a t a
pengaruhnya
regresi
tersebut
rnengartikan
p e n d a p a t a n rumah t a n g g a p e r t a h u n n y a t a
terhadap
tingkat
kesejahteraan
rnasyarakat
n e l a y a n . Dengan d e m i k i a n h i p o t e s a y a n g m e n y a t a k a n bahwa
jumlah
pendapatan
rata-rata
rumah
tangga,
berkorelasi
p o s i t i f dengan t i n g k a t k e s e j a h t e r a a n rnasyarakat n e l a y a n
sampel d i t e r i r n a .
3).
S t a t u s dalam P e k e r j a a n s e b a g a i 1 3 , memperoleh n i l a i
koefisien
regresi
sebesar
d e n g a n no1 secara
520,9608
statistik
pada
dan
berbeda
taraf
nyata
kepercayaan
= 0 , 0 2 5 . H a l i n i m e n y a t a k a n bahwa p e n i n g k a t a n s t a t u s
dalarn
peker.jaan
kese.jahteraan,
estirnasi
nelayan
j ika
regresi
dalam p e k e r j a a n
kesejahteraan
h i p o t e s a yang
akan
faktor
dapat
lainnya
tersebut
menaikkan
t etap.
mengartikan
berpengaruh
masyarakat
npata
a e n y a t a k a n bahwa
Berdasarkan
bahwa
terhadap
nelayan.
tingkat
Dengan
status
tingkat
demikian
s t a t u s dalam p e k e r j a a n
nelayan b e r k o r e l a s i p o s i t i f dengan t i n g k a t k e s e j a h t e r a annya d i t e r i m a .
1).
Pemilikan
)efi s i e n
berbeda
kekayaan/Harta
regresi
nyata
kepercayaan
Senda
sebesar
dengan
no1
= 0,005.
sebaqai
310,2234,
secara
H a l
Xg, memperoleh
dan
statistik
i n i
angka
pada
rnenyatakan
ini
taraf
bahwa
penambahan h a r t a k e k a y a a n r a t a - r a t a p e r t a h u n a k a n d a p a t
menaikkan t i n g k a t k e s e j a h t e r a a n rnasyarakat n e l a y a n j i k a
faktor
lainnya
tetap.
Hasil
estimasi
regresi
tersebut
mengartikan bahwa rata-rata penambahan harta kekayaan
nyata
pengaruhnya
terhadap
tingkat
kesejahteraan
masyarakat nelayan sampel. D e n g a n demikian hipotesa
yang menyatakan
bahwa
pemilikan
kekayaan/harta benda
berkorelasi positif dengan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan sampel diterima.
Berdasarkan hasil estimasi koefisien rezresi berganda
tersebut, keempat
berpengaruh
faktor
terhadap
X2,
(
tingkat
X 3 , d a n X ) gang
kesejahteraan
nelayan, maka faktor yang paling
rnasyarakat
besar pengaruhnya adalah
tingkat pendapatan rumah tangga ( I 3 ) ,
karena nilai koefisien
4
regresi
(816,1700) lebih
besar
dibandingkan
dengan
nilai
koef i5;ien regresi faktor lainnya. Hal ini juga sesuai dengan
penda:pat Sutrisno Hadi
;i rnakin besar
S U ~ L U
(1983 .-
3 8 ) bahwa
koefisien re5resi
prediktor makin besar
dalam
analisa
(parameter pendugai
sumbangan prediktornpa,
sebaliknya makin kecil koefisien suatu prediktor mendekati
nol, makin kecil pula sumbangan prediktornya.
B. Pembahasan
Dalarn analisa berikut ini akan diuraikan perbandingan
tentang variabel-variabel yanq berhubungan dengan judul dan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Pendapatan perkapita masyarakat nelavan
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, pendapatan perkapita pertahun dari masyarakat n e l a y a n d i Kodya Padanq
.
a d a l a h Rp.
101.984,-.
bandingkan
dengan
tahun
Barat
lagi
dari
desa-desa
kerniskinan
Angka
ini
pendapatan
.jelas lebin
perkapita
1385 ( R p . 3 3 3 . 4 9 5 , - 1 .
kebutuhan
Bahkan
rendah
penduduk
Sumatera
l e b i h rendah pula
d a s a r minimum p e r k a p i t a p e r t a h u n
S u m a t e r a Barat
tertinggi
(Rp. 135.060,-1
untuk
1985 (Rp. 2 0 4 . 2 6 4 , - 1 .
desa-desa
di-
untuk
dan batas g a r i s
Sumatera
Untuk l e b i h j e l a s n y a
Barat
tahun
l i h a t kembali
t a b e l I V . 1 dan t a b e l I V . 2 .
Rendahnya p e n d a p a t a n r a t a - r a t a
perkapita pertahun d a r i
masyarakat nelayan pada daerah p e n e l i t i a n
bandingkan
dengan
pendapatan
perkapita
ini,
jika
penduduk
di-
Sumatera
iarat, dimungkinkan k a r e n a sumber penerimaan utamanya a d a l a h
t3erasal d a r i s e k t o r p e r i k a n a n
K a r e n a rnata p e n c a h a r i a n
laut.
r n a s y a r a k a t p a d a d a e r a h i n i b o l e h d i k a t a k a n homogen,
artinya
sebasai
mata
~ e n c a h a r i a np o k o k y a n g d a p a t menambah i n c o m e k e l u a r g a .
Lagi
;idak
)ula
ada
cara
.jenis usaha
lain
seiain nelayan
penangkapan/teknologi
Iersifat tradisional,
penan2kapan
p e r a l a t a n yang d i 2 u n a k a n ,
ikan
masih
modal u s a h a
fang r e l a t i f k e c i l , dan k e t e r a m p i l a n penangkapan i k a n , serta
>engolahan h a s i l
penangkapan
yang
masih
nenyebabkan p e n d a p a t a n m a s y a r a k a t
kurang,
nelayan,
sehingga
khususnya d i
i a e r a h p e n e l i t i a n i n i l e b i h r e n d a h d i b a n d i n g k a n dengan pend a p a t a n p e r k a p i t a penduduk Sumatera B a r a t .
Sehubunsan dengan h a 1
di
atas,
dan
karena
pendapatan
masyarakat n e l a y a n d i d a e r a h p e n e l i t i a n i n i masih r e n d a h , d i
samping
tingkat
pendidikan
relatif
masih
rendah,
teknologi
penangkapan i k a n
masih
produksi Nasional
tradisional
dan
d i
bawah
standar
(.95.857,15 t o n p e r t a h u n ) . Berdasarkan
h a s i l wawancara dengan p a r a n e l a y a n ,
produksi
rata-rata
penangkapan i k a n p e r t a h u n a d a l a h 36,500 t o n p e r t a h u n , dengan
l u a s areal penangkapan rata-rata
m i l
0,06
dari
pantai
ke
1 8 , 5 Km p e r s e g i a t a u s e j a u h
arah
tengah
laut
dengan
mempergunakan p e r a l a t a n yang m a s i h s e r b a s e d e r h a n a s e p e r t i ,
bagan, perahu,
jala,
paneing
.
D i
samping
i t u pengolahan
h a s i l d a n p e m a s a r a n y a n q m a s i h k u r a n g rnemadai, m e n g a k i b a t k a n
pendapatan
nelayan
masih
rendah
dibandingkan
dengan
p e n d a p a t a n p e r k a p i t a penduduk S u m a t e r a Barat.
2 . Pendapatan dan Pengeluaran Yasyarakat Yelayan.
B i l a d i t i n j a u d a r i s e g i pengeluaran r a t a - r a t a
?ertahun d i daerah penelitian
106.520,-.
;Ingka
penerimaan
i n i jelas
perkapita
adalah w a j a r
saja
a d a l a h s e b e s a r Rp.
lebih besar
pertahun
karena
i n i
sulit
perkapita
d a r i pada
(Rp.
101.984,- 1 .
bagi
responden
rata-rata
H a l
untuk
ini
meng-
i n g a t semua p e n e r i r n a a n d a n p e n g e l u a r a n s e c a r a s e m p u r n a .
Dari rata-rata p e n g e l u a r a n p e r k a p i t a p e r t a h u n t e r s e b u t ,
p r o p o r s i p e n g e l u a r a n t e r b e s a r a d a l a h u n t u k konsumsi kebutuha n pokok
luaran
adalah
yaitu
untuk
sebesar
kebutuhan
sebesar
28,23
7 1 , 7 7 %.
lainnya
%.
Bila
Sedangkan
atau
bukan
proporsi
kebutuhan
dibandingkan
kedua
pengepokok
jenis
p r o p o r s i pengeluaran t e r s e b u t , jelas l e b i h b e s a r pengeluaran
untuk kebutuhan pokok, t e r u t a m a u n t u k b e r a s d a n makanan/
minuman
sebesar
s e b e s a r 2 , 9 5 %.
28,19
%,
sedangkan untuk
biaya
pendidikan
Berdasarkan d a t a t e r s e b u t ,
d a e r a h perkampungan
ini,
terlihat
dengan
nelayan
kondisi
tingkat
d a p a t d i m e n g e r t i bahwa p a d a
khususnya d i
kehidupan
pendapatan
rumah
daerah penelitian
sosial
ekonomi
yang
sulit
tangga
yang
rendah.
Untuk
mempertahankan kelangsungan h i d u p a n g g o t a rumah
sudah barang t e n t u pengeluaran
vital
dan
adalah
untuk
konsumsi.
rnakanan/minuman,
rumah t a n g g a yang p a l i n g
Kebutuhan
sedangkan
tangga,
pokok
proporsi
untuk
berupa
beras
pengeluaran
bukan kebutuhan pokok kurzng b e g i t u p e n t i n g s e b a b income
p e r k a p i t a pada d a e r a h i n i tergolong rendah.
Sementara i t u juga d i l i h a t d a r i pengeluaran untuk biaya
pendidikan
(
2,95
X ),
menggambarkan
bahwa
motivasi
akan
pentingnya pendidikan sangat kurang, sehinqga kebutuhan akan
biaya
pendidikan
juga
menjadi
rendah.
Hal
ini
wajar
sebab
k o n d i s i s o s i a l ekonomi yang s e m a k i n s u l i t d e n g a n t i n g k a t
p e n d a p a t a n rumah t a n g g a y a n g r e n d a h , d a n l e b i h j a u h
tingkat
q e n d i d i k a n a n q g o t a rumah t a n g g a p a d a d a e r a h p e n e l i t i a n
juga r e n d a h y a i t u rata-rata
ini
sampai t a m a t SD ( l i h a t t a b e l
B i l a dibandingkan angka p e n g e l u a r a n t e r s e b u t
h a s i l p e n e l i t i a n LP3ES d a n F E . U I
dengan
( 1 9 9 0 ) , y a n g menemukan
bahwa z o l o n g a n m i s k i n m e m b e l a n j a k a n 8 5 % p e n d a p a t a n n y a u n t u k
k e p e r l u a n makanan p o k o k , d a n B i r o P u s a t S t a t i s t i k ( 1 9 9 0 )
m e n c a t a t bahwa d i d a e r a h p e d e s a a n p r o p o r s i p e n g e l u a r a n u n t u k
makanan d e n g a n t i n g k a t p e n g e l u a r a n t e r e n d a h 7 2 , 0 5 % d a n
penduduk dengan
Pengeluaran
tingkat
pengeluaran
tertinggi
31,18
%.
u n t u k makanan p e r k a p i t a p a d a d a e r a h p e n e l i t i a n
i n i s e b e s a r 2 8 , 1 9 %.
Dengan d a s a r
i n i d a p a t d i k a t a k a n pen-
dapatan pada daerah p e n e l i t i a n
pengeluaran
Yenurut
tinggi,
Engels
sebab
i n i
tergolong
tinqkat
di
atas angka
3 1 , 1 8 %.
terletak
pengeluaran
konsumsi
pangan
akan
berkurang
p r o p o r s i n y a b i l a t e r j a d i peningkatan pendapatan, dengan k a t a
lain
tinggi
semakin
pendapatan
pengeluaran untuk pangan.
daerah penelitian
ini,
ini
Hal
bahwa
semakin
berkurang
s e k a l i tampak pada
jelas
besarnya
proporsi
proporsi
pengeluaran
u n t u k konsumsi pangan k a r e n a t i n g k a t pendapatan yang r e n d a h .
J i k a digunakan k l a s i f i k a s i t i n g k a t kemiskinan,
Sajogyo
( 1 3 7 7 ) dengan harga b e r a s rata-rata p a d a d a e r a h i n i
saat
p e n e l i t i a n a d a l a h Rp 6 5 0 / X g , maka p a d a d a e r a h t e r s e b u t d a p a t
rtigolongkan
miskin
dari
tukar
nilai
karena pengeluarannya
480
beras
Kg
untuk
jauh
l e b i h rendah
perkotaan,
bahkan
melarnpaui u k u r a n 320 Kg b e r a s u n t u k d a e r a h d e s a .
Berdasarkan k r i t e r i a D i r e k t o r a t J e n d r a l Agraria (19781,
yaitu
dengan
dengan
nilai
membandingkan
konsumsi
i a l a m s e t a h u n yanq
perkapita
sembilan
bahan
perkapita
pokok
harsa
pertahun
setempat
d i s e b u t S t a n d a r K e b u t u h a n H i d u p Yinimurn
pertahun,
b e s a r n g a Rp.
pendapatan
pada
142.600,-
saat
penelitian
setelah
dihitung
maka d a e r a h p e n e l i t i a n i n i t e r g o l o n g
h a m p i r m i s k i n k a r e n a p e n d a p a t a n n y a berada d i a n t a r a 125-200
p a r s e n n i l a i t o t a l konsumsi s e m b i l a n 1
3. Pendidikan
Jika dilihat
asumsikan
pokok s e t a h u n .
Tinakat Kesejahteraan
variabel
berpengaruh
pendidikan
terhadap
(XI) y a n g s e m u l a d i
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat nelapan sampel, ternyata dalam uji hipotesis
terbukti tidak signifikan pengaruhnya terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat nelayan. Keadaan ini dapat dikaitkan dengan sumber penerimaan utama dan jenis pekerjaan yang
homogen dari hasil perikanan stau nelayan. Tingkat kesejahteraan masyarakat
keadaan
tempat
nelayan di
daerah
tinggal, fasilitas
kesehatan keluarga tidak mernandang
ini
tempat
yang
meliputi
tinggal, dan
pendidikan
yan2 mereka
lalui. Artinya walaupun tingkat pendidikannya relatif tinggi
namun tingkat kesejahteraannya tergantung kepada income
perkapita yang diperoleh dari berbagai
jenis peker jaan
sebagai sumber penerimaan rumah tangga.
Di
daerah
ini
pekerjaan
sebagai
nelayan
belum
memerlukan pendidikan yang tinggi, lagi pula belum tersedia
lapangan kerja di sektor perikanan laut/nelapan pang
.i
dengan tingkat pendidikan yang mereka miliki. Di sampinq itu
rnereka belum mampu rnenciptakan lapangan kerja Saru yang
sesuai dengan pendidikannya, sehingga pekerjaannya akan
tetap sebagai nelayan yang memiliki
rendah dari
pendapatan
perkapita
income perkapita yang
penduduk
Sumatera Barat
pada tahun 1985 (Rp. 101.984,-).
Penemuan hasil penelitian mengenai rata-rata pendidikan
rumah tangga nelayan di daerah ini relatif masih rendah
yaitu 6,19 tahun (lihat tabel I V . 3 ) , berarti pendidikan
rata-rata rumah tanqga nelayan hanya tamat SD. Keadaan ini
juga erat kaitannya dengan sumber penerimaan utama dan jenis
pekerjaan yang homoqen dari nelayan. Masyarakat nelayan
k h u s u s n y a pada d a e r a h p e n e l i t i a n i n i , mereka k u r a n g
termotivasi untuk
meningkatkan
pendidikannya
karena tidak
akan meningkatkan kesejahteraannya, termasuk kondisi tempat
tinggal, fasilitas tempat tinggal, dan kesehatan keluarga.
Menurut hasil penelitian Hasmal Sunadi ( 1 9 8 8 ) di pantai
Ulak Karang Kecamatan Padang Utara Kodya Padang, rendahnya
tingkat kemiskinan keiuarga nelayan, antara lain disebabkan
karena rendahnya pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan
anggota rumah tangga, dan kesehatan rumah tangga. Ketiga
faktor penentu tersebut secara timbal balik saling mempengaruhi dan menggambarkan kondisi kehidupan sosial ekonomi
keluarga nelayan yanq terzolong di bawah garis kemiskinan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, untuk daerah ini
semua faktor penentu
tingkat
kemiskinan pada
keluarga
nelayan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraannya yang
meliputi keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tingsal,
dan kesehatan keluarga. Rendahnya motivasi nelayan terhadap
pendidikan karena tidak akan dapat menaikkan pendapatan
keluarga, dan lebih jauh pendidikan tidak mempengaruhi
tingkat kesejahteraan secara nyata.
4. Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan
Variabel pendapatan perkapita rumah tangga ( X 2 ) , di
d a e r a h p e n e l i t i a n ini m e r u p a k a n v a r i a b e l yang paling
signifikan pengaruhnya dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat nelayan sampel. Berarti semakin tinggi tingkat
pendapatan rumah tangga semakin tinggi pula tingkat kesejah-
ditempat i oleh responden mas ih merupakan rumah kayu/papan.
Sementara itu dari fasilitas tempat tinggal masih kuranq
mencukupi yaitu 30 - 59
%,
dan keadaan kesehatan masyarakat
lebih banyak berobat ke dukun, apotik/toko obat saja atau ke
Puskesmas sekitar 7 1 , 4 2
%
(lihat tabel I V . l l ) .
Dari data tersebut mengungkapkan bahwa rendahnya
tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan, karena tidak mampu
membiayai kebutuhan hidup seperti perumahan, kesehatan,
pendidikan, penerangan, transportasi,.termasuk juga makanan
dan minuman, serta kebutuhan lainnya. Dengan demikian tinggi
atau rendahnya tingkat kesejahteraan suatu keluarga, terC
~g pada tingkat pendapatan perkapita pertahun dari
keluarga tersebut. Demikian juga halnya dengan rnasyarakat
nelayan pada daerah penelitian ini, tinqkat kesejahteraannya
tergolong
rendah karena income
perkapita
rumah
tangga
lelayan relatif masih rendah.
5. Status dalam Peker.iaan
Mengenai variabel
Tingkat Kesejateraan
status dalam pekerjaan
( S 3 ) , di
iaerah peneli