TINGKAT KERENTANAN SOSIAL MASYARAKAT KOTA PADANG DI WILAYAH RAWAN TSUNAMI DENGAN ANALISIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

  TINGKAT KERENTANAN SOSIAL MASYARAKAT KOTA PADANG DI WILAYAH RAWAN TSUNAMI DENGAN ANALISIS SISTEM

  INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) ARTIKEL YOMAL HARLI NPM : 1310018312040 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2015

  

TINGKAT KERENTANAN SOSIAL MASYARAKAT KOTA PADANG DI

WILAYAH RAWAN TSUNAMI DENGAN ANALISIS SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS (SIG)

Yomal Harli, Nasfryzal Carlo, Zulherman

  

Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta

Email: yomalharli@gmail.com

  

Abstrak

  Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu dari 28 wilayah rawan bencana di Indonesia. Dilihat dari tatanan geologinya Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah kepulauan di Indonesia yang memiliki tatanan geologi sangat kompleks, karena letaknya yang berada pada jalur patahan Semangko, tepat di antara pertemuan dua lempeng benua besar, yaitu Eurasia dan Indo-Australia. Kota Padang khususnya merupakan salah satu kota di Sumatera Barat yang rawan terhadap bencana gempabumi dan tsunami yang diakibatkan oleh pertemuan patahan aktif antara lempeng Asia dan Indo-Australia. Hal ini merupakan potensi bencana (hazard) bagi Kota Padang. Bahaya tsunami ini akan diperburuk dengan keadaan beberapa kecamatan di Kota Padang yang termasuk zona rawan tsunami yang memiliki tingkat kepadatan pemukiman dan kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Penentuan kerentanan tsunami menggunakan analisis kuantitatif. Ada dua indikator kerentanan sosial masyarakat pada penelitian ini yaitu kerentanan berdasarkan kepadatan penduduk dan kelompok rentan dengan menggunakan Analisis spasial pada software ArcGIS 10.1. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan peta kerentanan setiap kecamatan yang termasuk zona merah tsunami di Kota Padang yang terdiri dari 3 kelas, antara lain kelas kerentanan tinggi, kelas kerentanan sedang dan kelas kerentanan rendah. Dari hasil overlay peta kerentanan masing-masing parameter dan variabel yang berpengaruh terhadap kerentanan di wilayah zona merah tsunami dapat diketahui bahwa Kecamatan Padang Utara memiliki tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi yaitu 58.194 jiwa. Sedangkan dari analisis kelompok rentan dan letak wilayahnya, wilayah Padang Barat dan Padang Utara merupakan wilayah yang kemungkinan terkena dampak tsunami yang cukup besar.

  Kata Kunci : Kerentanan, Tsunami, Sistem Informasi Geospasial, Zona Rawan Tsunami Kota Padang.

  kecamatan dengan tingkat kerentanan infrastruktur yang cukup tinggi.

1. Pendahuluan

  Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu dari 28 wilayah rawan bencana tsunami di Indonesia. Dilihat dari tatanan geologinya provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi vulkanik yang dibentuk Bukit Barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara dengan kepadatan penduduk mencapai 112 jiwa per km persegi. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km. Sumatera Barat yang terletak pada jalur patahan Semangko, tepat di antara pertemuan dua lempeng benua besar, yaitu Eurasia dan Indo- Australia menyebabkan rentan terhadap gempa dan tsunami.

  Kota Padang merupakan salah satu kota yang terkena dampak paling besar saat gempa

  30 September 2009 memiliki karakteristik ruang perkotaan yang menghadap menjadikan kawasan ini rawan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami yang diakibatkan oleh pertemuan patahan aktif antara lempeng Asia dan

  Indo-Australia (sirrma.bppt.go.id. 2010 ) .

  Di kota Padang upaya mitigasi bencana tsunami telah dilakukan, salah satunya adalah pembuatan Peta Evakuasi Tsunami Kota Padang (BPBD Kota Padang 2014). ). Peta Evakuasi Tsunami Kota padang ini dibuat berdasarkan topografi wilayah Kota Padang dan ketinggian Tsunami dari garis pantai yang diperoleh dari data tsunami aceh 2004 dan tsunami Padang 1883 (Latief 2006). Berdasarkan tinggi maksimum dari garis pantai tersebut dapat diketahui bahwa elevasi kurang dari 10m adalah daerah menjadi 4 zona dengan menggunakan berupa angka-angka dan menggunakan kondisi topografi (DEM) wilayah tersebut. analisa statistik biasanya bertujuan untuk Zona tersebut adalah zona 1 (0-5 m), zona menunjukkan hubungan antara variabel, 2 (6-10 m), zona 3 (11-15 m), dan zona 4 menguji teori dan mencari generalisasi ( >15 m). Zona 1 dan 2 digambarkan yang mempunyai nilai prediksi. sebagai zona rawan tsunami yang sebagian Metode yang digunakan dalam besar merupakan pemukiman penduduk menganalisis kerentanan bencana terdiri dari dari 7 kecamatan di daerah tsunami di zona merah rawan Tsunami pesisir kota Padang yaitu Kecamatan Kota Padang adalah menggunakan Padang Barat, Padang Utara, Nanggalo, teknik overlay yang terdapat dalam Koto Tangah, Padang Timur, Padang Software ArcGIS 10.1. Selatan, Bungus Teluk Kabung.

  Namun dari peta evakuasi tersebut belum terlihat potensi kerentanan tsunami khususnya kerentana sosial masyarakat di wilayah rawan tsunami Kota Padang. Kerentanan sosial ini dilihat dari beberapa indikator yaitu kepadatan penduduk dan kelompok rentan di wilayah zona merah tsunami Kota Padang. Dan berdasarkan analisis kerentanan terhadap indikator tersebut akan dihasilkan peta kerentanan sosial di 7 kecamatan zona merah tsunami kota Padang.

  Peta kerentanan sosial ini dianalisis dengan menggunakan Sistem Informasi Geospasial (SIG) dengan teknik overlay. Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan aplikasi yang tepat dalam pemetaan daerah rentan tsunami untuk suatu cakupan daerah yang luas (Prahasta, 2002). Sistem Informasi Geografi (SIG)

  Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian mempunyai kelebihan salah satunya yaitu teknik overlay. Teknik overlay merupakan suatu teknik yang menggabungkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

  beberapa peta parameter menjadi peta baru A.

  Kecamatan Bungus Teluk Kabung yang memberikan informasi mengenai kerentanan sosial budaya masyarakat kota

  Kecamatan ini memiliki Luas Wilayah Padang di wilayah rawan bencana

  2

  8217,06 km dengan jumlah total penduduk tsunami. Peta kerentanan sosial budaya 2.776 jiwa. Dikecamatan ini terdiri dari enam ini dapat digunakan untuk mitigasi kelurahan yaitu Bungus Barat, Bungus Selatan, bencana tsunami sehingga dapat diprediksi bungus Timur, Teluk Kabung Selatan, Teluk potensi kerugian dari aspek sosial yang Kabung Tengah dan Teluk Kabung Utara ditimbulkan oleh bencana tsunami (Gambar 2). tersebut.

2. Materi dan Metode Penelitian

  A. Materi

  Materi penelitian yang digunakan untuk analisis kerentanan bersumber dari laporan BPS (Provinsi/kabupaten Dalam Angka, PODES, Susenan, PPLS dan PDRB) dan informasi peta dasar Kota Padang berasal dari Bakosurtanal.

  B. Metode Penelitian

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kuantitatif. Menurut Sugiyono Kabung berdasarkan kelas bahaya tsunami. mengalami kerentanan yang tinggi terdapat pada balita yaitu 1.798 jiwa dari total kelompok Berdasarkan hasil analisis overlay rentan 1392 jiwa. wilayah, diketahui kecamatan ini memiliki tingkat kerentanan yang tinggi yaitu 87% termasuk kedalam zona merah tsunami yang C.

  Kecamatan Padang Timur. terdiri dari kelurahan teluk kabung tengah, Kecamatan ini memiliki Luas Wilayah

  2

  teluk kabung selatan, bungus barat, bungus 856,84 km dengan jumlah total penduduk selatan serta sebagian besar teluk kabung 44.302 jiwa. Di kecamatan ini terdiri dari utara dan bungus timur dan 13% zona delapan kelurahan yaitu Andalas, Ganting Parak bahaya sedang ada pada sebagian kecil Gadang, Jati, Jati Baru, Parak Gadang Timur, kelurahan bungus timur dan teluk kabung Sawahan, Sawahan Timur, Simpang Haru, utara. Dan bila dilihat dari jumlah kepadatan (Gambar 4) penduduknya yang ada diwilayah zona merah diketahui jumlah penduduk terpapar paling banyak ada pada penduduk laki-laki dengan jumlah 649 jiwa. Sedangkan, berdasarkan hasil analisis kelompok rentan diketahui jumlah penduduk terpapar yaitu balita yaitu 139 jiwa.

  B.

  Kecamatan Padang Selatan.

  Kecamatan ini memiliki Luas Wilayah

  2

  1303,90 km dengan jumlah total penduduk 18.154 jiwa. Dikecamatan ini terdiri dari sebelas kelurahan yaitu Air Manis, Alang Laweh, Batang Arau, Belakang Pondok, Mato

  Gambar 4. Peta Kecamatan Padang Timur Aie, Pasa Gadang, Ranah Parak Rumbio, berdasarkan kelas bahaya tsunami.

  Rawang, Seberang Padang, Seberang Palinggam, Taluak Bayua (Gambar 3).

  Berdasarkan hasil analisis overlay diketahui kecamatan ini 100% termasuk kedalam zona merah tsunami. Dan jika dilihat dari kepadatan penduduknya diketahui kerentanan tertinggi terjadi pada penduduk perempuan dengan jumlah 9.378 jiwa dari total kepadan penduduk 18.621 jiwa. Sedangkan, pada kelompok rentan diketahui tinggkat kerentanan yang tinggi terjadi pada balita dengan jumlah 1.509 balita dari jumlah total kelompok rentan 2.849 jiwa.

  D.

  Kecamatan Padang Barat.

  Kecamatan ini memiliki Luas Wilayah

  2

  528.22 km dengan jumlah total penduduk 50.018 jiwa. Di kecamatan ini terdiri dari delapan kelurahan yaitu belakang tangsi, Berok Nipah, Flamboyan Baru, Kampung Jao, Kampung Pondok, Olo, Padang Pasir, Purus,

  Gambar 3. Peta Kecamatan Padang Selatan Rimbo Kaluang, Ujung Gurun (Gambar 5). berdasarkan kelas bahaya tsunami

  Dilihat dari hasil analisis overlay diketahui kecamatan ini 100% termasuk kedalam zona merah tsunami. Dan berdasarkan tingkat kepadatan penduduknya diketahui jumlah penduduk terpapar paling tinggi yaitu laki-laki (4.212 jiwa) dari total kepadan penduduknya

  Dilihat dari jumlah kepadatan penduduk diwilayah ini kerentanan tertinggi terjadi pada penduduk perempuan yaitu 23.773 jiwa dari total kepadatan penduduk 45.158 jiwa. Dan untuk kelompok rentan yang memiliki tingkat kerentanan tinggi ada pada balita dengan jumlah 3.021 jiwa.

  F.

  Kecamatan Nanggalo.

  Kecamatan ini memiliki Luas Wilayah

  2

  817,97 km dengan jumlah total penduduk 65.886 jiwa. Di kecamatan ini terdiri dari delapan kelurahan yaitu Gurun Laweh, Kampung Lapai Baru, Kampung Olo, Kurao

  Gambar 5 . Peta Kecamatan Padang Selatan Pagang, Surau Gadang, dan Tabiang Banda berdasarkan kelas bahaya tsunami Gadang (Gambar 7)

  Berdasarkan hasil analisis overlay Berdasarkan hasil analisis overlay yang diketahui kecamatan ini juga memiliki tingkat telah dilakukan, diketahui kecamatan ini 100% kerentanan yang tinggi karena wilayah ini termasuk kedalam zona merah tsunami. Dilihat 100% termasuk kedalam zona merah tsunami. dari kepadatan penduduknya jumlah penduduk

  Dilihat dari jumlah kepadatan penduduk terpapar paling banyak adalah laki-laki yaitu diwilayah ini diketahui jumlah penduduk

  17.639 jiwa dari total kepadatan penduduk terpapar paling banyk adalah penduduk laki-laki 35.013 jiwa. Sedangkan untuk kelompok yaitu 17.194 jiwa dari total penduduk 35.458 rentanpaling tinggi terjadi pada lansia yaitu jiwa. Sedangkan, untuk kelompok rentan paling 2.924 jiwa. tinggi adalah balita yaitu 2.971 jiwa E. Kecamatan Padang Utara.

  Kecamatan ini memiliki Luas Wilayah

  2

  817,97 km dengan jumlah total penduduk 65.886 jiwa. Di kecamatan ini terdiri dari delapan kelurahan yaitu Air Tawa Barat, Air Tawar Timur, Alai Parak Kopi, Gunung Pangilun, Lolong Belanti, Ulak Karang Selatan, dan Ulak Karang Utara

  Gambar 7 . Peta Kerentanan Kecamatan Nanggalo G.

  Kecamatan Koto Tangah.

  Kecamatan ini memiliki Luas Wilayah

  2

  23050,40 km dengan jumlah total penduduk 34.194 jiwa. Di kecamatan ini terdiri dari tiga belas kelurahan yaitu air pacah, balai gadang, batang kabung, batipuh panjang, bungo pasang,

  Gambar 6 . Peta Kerentanan Kecamatan Padang dadok tunggul hitam, koto panjang ikua koto, Utara koto pulai, lubuk buaya, lubuk minturun, padang sarai, parupuk tabiang, dan pasir nan

  Berdasarkan hasil analisis overlay tigo diketahui kecamatan ini juga memiliki tingkat

  Berdasarkan hasil analisis overlay terdiri dari 67% zona merah , 28% zona kuning DAFTAR PUSTAKA dan 5% zona hijau (Gambar 8).

  BNPN. 2013. Indeks Resiko Bencana Indonesia

  (IRBI) . Direktorat Pengurangan

  Risiko BencanaDeputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

  ISBN : 978-602-70256-0-8. Harismanni.(2008). Identifikasi Tingkat Resiko

  Bencana Tsunami Kota Padang.[Tesis].Bandung

  Hudson, Ronald W, Haas, Ralph and Waheed Gambar 8 . Peta Kerentanan Kecamatan Koto

  Uddin. (1997). Infrastructure Tangah

  Management. McGraw-Hill. New York Dilihat dari hasil analisis persentase

  Latief H. (2006). Pemodelan & Pemetaan wilayah zona merahnya maka dapat diketahui Rendaman Tsunami serta Kajian Resiko jumlah penduduk terpapar berdasarkan Bencana Tsunami di Kota Padang. kerentanan kependudukan di wilayah zona

  Laporan Program Penelitian dan merah yaitu 8557 jiwa laki-laki dan 8442 Pengembangan Iptek 2006, perempuan. Berdasarkan hal ini, maka Informasi/Peringatan dini kepada penduduk terpapar yang paling tinggi masyarakat Rawan bencana Sub- kerentanannya diwilayah zona merah adalah kegiatan No. 155i/IPK.1/OT/2006 : penduduk laki-laki. Sedangkan bila dilihat dari 4977.0582, Pusat penelitian hasil analisis kelompok rentan yang ada Geoteknologi-LIPI. diwilayah zona merah, maka dapat diketahui kerentanan tertinggi berdasarkan kelompok

  Little, R.G., Birkland, T.A., Wallace, W.A., rentan adalah balita yaitu 1608 jiwa.

  Herabet, P. (2007). Socio-Technological

  Systems Integration to Support Tsunami

  Berdasarkan semua penjelasan tersebut

  Warning and Evacuation . Proceedings of

  maka dapat diketahui perbedaan tingkat kelas the 40th Hawaii International Conference bahaya dari masing-masing kecamatan yang on System Sciences. berada diwilayah rawan tsunami kota padang berdasarkan tingkat kepadatan penduduk dan

  McCloskey, Jet. al. (2010). "The September 2009 kelompok rentannya.

  Padang Earthquake". Nature

  70 – Geoscience 3: Tingkat kerentanan masyarakat pesisir

  71. Kota Padang memperlihatkan angka yang bervariasi antara aspek kependudukan,

  Permana H, Ita Carolita dan Mohammda Rasyid. kelompok rentan dan infrastruktur di kawasan

  2007. Pedoman Pembuatan Peta perumahan. Kerentanan berhubungan secara

  Jalur Evakuasi Tsunami .

  linier dengan tingkat risiko yang akan diterima.

  Kementerian Negara Riset dan Oleh karena itu kerentanan yang rendah

  Teknologi (KNRT) Press. Jakarta mencerminkan pula tingkat risiko yang juga rendah. sirrma.bppt.go.id.

   Diakses pada 26 Juli 2010.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan analisa dan pemodelan spasial Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. menggunakan Sistem Informasi Geografis Bandung: CV. Alfabeta. didapatkan hasil berupa peta kerentanan berdasaran kelas bahaya di setiap kecamatan yang berada di

  Trisakti B, Ita Carolita dan Mawardi Nur.(2007). zona merah tsunami Kota Padang yang terdiri dari

  Simulasi Jalur Evakuasi untuk

  3 (tiga) kelas yaitu kelas bahaya tinggi, kelas

  Bencana Tsunami Berbasis Data

  bahaya sedang dan kelas bahaya rendah. Kelas

  Pengindraan Jarak Jauh (Kota

  kerentanan tinggi berdasarkan jumlah kepadatan

  Padang) . Jurnal Pengidraan Jarak penduduk terdapat di wilayah Padang Utara.

  Jauh. Vol.4: 9-17. Sedangkan untuk kelompok rentan yaitu di