Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low Power Sleep Pada Wearable Device

  

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 2569-3576 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low Power Sleep Pada Wearable

1 Device 2 3 Rioadam Sayyid Abidin , Dahnial Syauqy , Rizal Maulana

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: rioadam.abidin@gmail.com, dahnial87@ub.ac.id, rizal_lana@ub.ac.id

  

Abstrak

  Pada saat ini tingkat kejahatan di dunia semakin banyak karena sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan. Salah satu tingkat kejahatan yang sering kita dengar adalah kasus tentang penculikan seseorang ataupun kasus hilangnya seorang ini masih sering terjadi. Untuk menyelesaikan permasalahan mengenai kasus penculikan maupun kasus hilanganya seseorang ini dibuatlah sistem tracking low power pada wearable device ini agar dapat mengurangi tingkat kejahatan mengenai penculikan, dan kasus orang hilang. Sistem tracking lokasi ini didesain sekecil mungkin agar sistem dapat dibawa oleh seorang pengguna sistem dalam berpergian, sistem ini menggunakan U-Blox Neo 6M untuk melakukan tracking lokasi dengan jaringan GPS, SIM 800L digunakan untuk melakukan pengiriman data titik koordinat kepada pelacak melalui SMS dengan jaringan GPRS, arduino NANO untuk mengatur proses input maupun output dari sistem, dan power bank sebagai sumber daya utama yang digunakan sistem. Sistem ini dilengkapi dengan fitur sleep power mode yang dijadikan metode dalam proses pembuatan sistem yang berfungsi untuk menghemat pemakaian daya yang digunakan ketika sistem sedang bekerja. Pelacak dapat mengetahui keberadaan seorang pengguna sistem dengan cara menuliskan kata kunci yang telah ditentukan melalui SMS ke nomor yang digunakan sistem. Dengan menggunakan metode

  

sleep power ini diharapkan sistem mampu memiliki daya pakai yang lebih lama dan dapat mengurangi

kasus kehilangan seseorang.

  Kata kunci: tracking lokasi, arduino NANO, GPS, GPRS, low power sistem

Abstract

  

Currently, criminal rate in the world is increasing because the difficulty of getting work. One of the

highest criminal case which we often heard is the case of people abduction or the case of missing people.

To reduce this problem, I created a low power location tracking in wearable device for people, location

tracking system is designed as small as possible so this device could be carried by the person while

they’re going. This system used U-Blox Neo 6M, SIM 800L, Arduino NANO, and a power bank. U-Blox

Neo 6M used for the location tracking with GPS network, SIM 800L used to deliver coordinates to the

tracker via SMS with GPRS network, Arduino Nano used to configure input process and output process

from the system, and power bank as the primary resource which the system used. This system is filled

with sleep power mode feature that became the method for the system manufacture which functioned to

save the usage of the power when the system is working. Tracker could know the position of the user by

writing down a predetermined keyword via SMS to the number that used by system. With this sleep

power method expected to be capable of having a longer power usage and capable of reducing the case

of missing people.

  Keyword: tracking location, arduino NANO, GPS, GPRS, low power system

  atau posisi sebuah object secara cepat dan akurat 1. (Anonymous, 2015). Dengan cara

   PENDAHULUAN

  berkomunikasi, maka satelit GPS akan dapat Global Position System atau biasa disebut mengirimkan koordinat yang tepat dibelahan dengan (GPS) adalah sistem navigasi yang cara bumi ini. Untuk mengoperasikan GPS, maka berkomunikasinya menggunakan satelit yang butuh beberapa komponen untuk menerima didesain untuk mendapatkan letak kebaradaan sinyal dari satelit, sinyal yang dapat digunakan

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

3569 oleh pengguna secara umum dinamakan GPS Pelacak atau GPS Tracking , dengan menggunakan alat ini maka dimungkinkan pengguna dapat melacak posisi dimanapun berada yang pengguna inginkan untuk memonitoring, contohnya seperti kendaraan, manusia, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time (Sunyoto, 2007)

  Pada zaman yang modern ini semakin banyak manusia yang menggunakan jejaring sosial untuk saling mengenal satu sama lain dan mereka selalu ingin menjadi teman yang lebih dekat lagi, khususnya di indonesia. Seiringnya perkembangan teknologi yang semakin maju, tingkat kejahatanpun meningkat dengan berbagai cara, salah satunya dengan penculikan melalui perkenalan sosial media. Tatap muka secara langsung adalah cara berkenalan yang paling sering dilakukan oleh orang pada umumnya, akan tetapi dengan teman jejaring sosial yang ingin berkenalan secara tatap muka inilah yang menjadi kesempatan bagi para pelaku untuk melakukan penculikan, ini dikarenakan kia tidak mengetahui latar belakang mereka dan tujuan mereka berkenalan. Contoh kasus yang terjadi pada tahun 2011 dimana jejaring sosial sedang maraknya digunakan hingga sekarang, terjadi kasus anak yang hilang sebanyak 18 orang, sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi 27 orang, tentunya setiap tahun akan terus meningkat kasus orang hilang di indonesia ini (Sharing Vision, 2015).

  Pada sistem ini, alat tracking lokasi menggunakan GPS module yang di hubungkan dengan Arduino Nano, GPRS module digunakan untuk mengirimkan data olahan arduino kepada admin sehingga posisi pengguna dapat diketahui. Wearable device digunakan sebagai salah satu solusi agar sistem dapat dengan mudah digunakan. Parameter yang digunakan pada pengembangan ini adalah tempat lokasi dimana pengguna Wearable device dapat dimonitoring keberadaanya dengan menggunakan GPS tracker. Dengan adanya skripsi ini, penulis berusaha mengembangkan sistem teknologi yang akan digunakan pada

  GPS berfungsi sebagai sinyal yang akan menangkap sinyal GPS untuk tracking titik koordinat lokasi pengguna.

  Gambar 1 Diagram Blok Sistem 1.

  Tahap perancangan konsep sistem ini bertujuan agar perancangan sistem penelitian yang dilakukan menjadi terstruktur. Perancangan sistem pada penelitian ini seperti pada Gambar 1.

  2.1 Perancangan Sistem

  2. METODOLOGI PENELITIAN

  Wearable device supaya lebih optimal dalam proses pengoprasiannya.

  teknologi masa kini yang melekat atau dapat di tempelkan pada tubuh manusia. Beberapa contoh Wearable device adalah seperti kacamata,jam tangan, baju, badgets, gelang, atau sepatu yang mana di dalam perangkat tersebut telah di tambahkan sentuhan teknologi canggih yang berhubungandengan operasi komputer yang memperhatikan estetika dan fungsi yang dapat memberikan1manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

  General

  Wearbale devicie adalah mengenai produk

  sistem. Sistem low power diterapkan pada pengembangan sistem ini agar daya yang di butuhkan oleh GPS maupun GPRS dapat diminimalisir.

  power berperan penting dalam pengembangan

  menerapkan penghematan daya pada setiap komponen yang digunakan tanpa mempengaruhi kinerja atau performance dari sebuah alat tersebut. Pada pengembangan ini, sistem low

  Sistem low power adalah sistem yang

  IP) sistem ini dapat membuat pengguna dapat melakukan digunakan untuk melakukan panggilan suara, dan mengakses internet, selain itu GPRS dapat melakukan pengiriman data berupa email, gambar, World Wide Web,dll (Ummi, 2009).

  1Packet1Radio1Service1atau1bias a1disebut dengan (GPRS) adalah salah satu media teknologi yang memungkinkan untuk melakukan akses ke internet bankan melakukan pengiriman, dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan1dengan Circuit1Switch1Data. GPRS mempunyai sebutan lain yang di kenal dengan Global Mobile Internet Protokol (GSM-

  2. GPRS berfungsi sebagai signal yang akan menangkap signal GPRS untuk mengirikan data titik koordinat lokasi pengguna.

  3. Sistem Low power berfungsi sebagai metode untuk penghematan daya yang akan digunakan, metode ini diterapkan menggunakan sleep mode pada Arduino.

  4. Wearable device diuji ketahanan dengan benturan dan air.

  3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

  Pada bab ini menyajikan seluruh kebutuhan dari sistem agar sistem dapat bekerja sesuai tujuan mulai dari kebutuhan antarmuka pengguna, kebutuhan fungsional sistem, kebutuhan eksternal sistem, dan kebutuhan lainnya. Pada kebutuhan sistem tersebut meliputi aspek input dan output sistem, serta fungsi respon sistem terhadap input dan output dalam proses berjalannya sistem.

  3.1 Deskripsi Umum Sistem

  3. REKAYASA KEBUTUHAN

  Pada tahap ini juga berisi saran untuk mengembangkan dan memperbaiki kesalahan yang ada pada Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low power Sleep Pada Wearable device. Hal tersebut dapat memberikan ide pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan perangkat keras, perangkat lunak ataupun mengganti metode yang digunakan agar sistem yang dibuat nantinya akan lebih bagus dan sempurna.

  Power Mode pada Arduino.

  Pengambilan kesimpulan pada sistem ini dilakukan setelah semua tahapan perancangan, implementasi, pengujian sistem telah selesai dilakukan. Kesimpulan diambil dari hasil pengujian terhadap sistem yang dibuat. Hasil pengujian berguna untuk mengetahui tingkat keakuratan sistem dalam menentukan titik koordinat yang diperoleh dari signal GPS dan GPRS dan mengetahui tingkat performance sebuah sistem dengan menerapkan sistem Sleep

  3. Sistem diuji dengan menggunakan antena penguat sinyal.

  4. Ublox sebagai komponen yang akan berfungsi untuk mendapatkan signal GPS untuk mendapatkan titik koordinat lokasi pengguna, dan SIM 800L sebagai media yang akan mengirimkan data titik lokasi pengguna sistem melalui SMS.

  2. Sistem diuji dengan menggunakan provider sim card yang mempunyai sinyal yang kuat.

  1. Sistem diuji pada area terbuka yang tidak terhalang oleh atap ruangan.

  Pengujian dan analisis sistem akan dilakukan untuk mengetahui apakah kinerja dari sistem dan performa keseluruhan sistem yang telah dirancang oleh sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang melandasinya. Pengujian ini akan dilakukan pada kondisi:

  2.3 Pengujian Sistem

  Pada tahap ini proses sistem low power digunakan untuk menghemat penggunaan daya yang akan digunakan dalam proses berjalanya sistem. Low power pada sistem ini diterapkan dengan cara menggunakan metode sleep pada SIM 800L, yang dilengkapi dengan Push Button untuk menghidupkan komponen SIM 800L dan akan diberikan proses interupt ataupun adanya inputan yang masuk pada sistem untuk membangunkan sistem dari sleep mode. Sleep mode pada sistem ini diterapkan ketika sistem sedang tidak menerima data inputan atau interupt selama waktu yang telah ditentukan, maka sistem akan secara otomatis akan melakukan mode sleep sampai ada interupt ataupun inputan yang masuk pada sistem.

  6M untuk mendapatkan titik koordinat, sedangkan untuk mengirimkan data informasi titik koordinat lokasi pengguna sistem akan dikirimkan melalui SIM card provider yang dipasangkan pada komponen SIM 800L. SMS yang diberikan kepada pelacak berisikan data link titik koordinat lokasi pengguna sistem yang dapat terakses langsung dengan aplikasi Google Maps.

  Tahap pertama implementasi diawali dengan pembuatan alat untuk mengetahui titik koordinat pengguna secara real time dengan menggunakan komponen Ublox Neo 6m untuk mendapatkan signal GPS, sedangkan untuk mendapatkan signal GPRS menggunakan komponen SIM 800L, dan baterai power bank yang berfungsi sebagai sumber daya utama untuk menjalankan keseluruhan sistem. Kemudian pembuatan sistem ini bertujuan untuk mengirimkan data informasi tentang titik koordinat lokasi pengguna sistem secara real time yang diperoleh dari komponen U-Blox Neo

  5. Hasil data tracking lokasi akan dikirimkan melalui SMS yang berisikan link yang terhubung dengan applikasi Google Maps.

2.2 Implementasi Sistem

  Kebutuhan perangkat lunak pada Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low

  Sim 800L memiliki fungsi untuk menangkap signal gprs yang akan digunakan untuk mengirimkan data titik koordinat melalui SMS kepada pengguna.

SIM 800L

  Kebutuhan perangkat keras terdiri dari beberapa komponen pada sistem yang dapat dijelaskan melalui Tabel 2.

  Tabel 2 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat Keras (Hardware) Fungsi Power bank

  Gambar 2 Diagram Blok Sistem

  Google Maps Google Maps sebagai aplikasi yang akan membantu pelacak menemukan lokasi pengguna sistem.

  Pada sistem ini memiliki fungsi untuk menerapkan sistem low power , agar sistem mampu menghemat daya yang akan digunakan sistem tanpa mengurangi performa, disaat sistem sedang berjalan.

  Library low power

  Perangkat Lunak (Software) Fungsi Arduino IDE Berfungsi untuk menulis dan mengupload program pada agar dapat berfungsi sebagai kontroler I/O sebuah sistem.

  Pada sistem ini menggunakan mikro kontroler Arduino Nano yang akan mengatur keseluruhan sistem pada Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low power Sleep pada Wearable device. Komponen Ublox Neo 6m yang berfungsi sebagai penangkap signal GPS untuk mendapatkan titik koordinat bagi pengguna sistem. Sedangkan komponen SIM 800L yang memiliki fungsi sebagai penangkap signal GPRS

  Gambaran umum tentang Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low power Sleep pada Wearable device dapat dilihat pada Gambar 2.

  Pada tahap perancangan diagram blok sistem ini akan menjelaskan mengenai langkah- langkah yang akan dilakukan dalam proses pembuatan Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low power Sleep pada Wearable device. Dimulai dari perancangan perangkat keras system.

  4.1 Diagram Blok Sistem

  IMPLEMENTASI

  4. PERANCANGAN DAN

  Push Button Push Button memiliki fungsi untuk melakukan pengiriman data link titik koordinat berupa SMS, kepada nomor telepon admin.

  power Sleep pada Wearable device ini dijelaskan melalui Tabel 1.

  Hand Phone (Smart

  SIM Card Sebuah Sim Card berfungsi sebagai jaringan yang akan memberikan signal GPRS untuk sim 800L, dan komunikasi antara pengguna dan pelacak..

  Tabel 1 Kebutuhan Perangkat Lunak

3.3 Kebutuhan Perangkat Keras

  6M Ublox Neo 6m berfungsi sebagai penangkap signal GPS yang akan digunakan untuk mendapatkan data titik koordinat pengguna.

  U-Blox Neo

  Dioda Dioada memiliki fungsi sebagai penyearah arus yang akan digunakan komponen oleh sim 800L.

  Antena Penguat Sinyal Antena memiliki fungsi untuk menangkap atau mendapatkan signal baik signal GPS maupun GPRS menjadi lebih baik dari sebelumnya.

  Arduino Nano Arduino Nano berfungsi sebagai mikrokontroler dan mengatur atau mengolah dari hasil I/O dari keseluruhan sistem.

  Power bank adalah kumpulan beberapa baterai yang berfungsi sebagai sumber daya utama bagi keseluruhan sistem.

  Phone) Hand Phone yang berfungsi untuk dapat mengakses titik koordinat yang akan dihasilkan oleh GPS Pelacak melalui sms dan dapat dibuka pada aplikasi Google Maps. untuk mengirimkan data titik koordinat kepada sistem kepada pelacak, sedangkan komponen U- pelacak melalui SMS yang berisikan data titik Blox Neo 6M ini berfungsi untuk mendapatkan koordinat pengguna sistem sinyal GPS yang akan digunakan untuk mendapatkan titik koordinat bagi pengguna

4.2 Perancangan Perangkat Lunak sistem ini.

  Pada sub-bab ini menjelaskan tentang perancangan perangkat lunak sistem pada bagian

  5. PENGUJIAN DAN ANALISIS

  setiap perangkat keras yang akan digunakan

  5.1 Pengujian Keakuratan Tracking Lokasi

  pada sistem dan perangkat lunak sebagai Pengujian kali ini dilakukan untuk program utama dalam pembuatan sistem. Pada perancangan Pengembangan Sistem Tracking mengukur keakuratan sistem dalam melakukan

  tracking lokasi. Hasil dari tracking lokasi yang

  Lokasi Low power Sleep pada Wearable device telah didapatkan dengan menggunakan U-Blox ini memiliki beberapa proses secara umum yang dapat dijabarkan melalui flowchart. Neo 6M akan dibandingkan dengan titik longitude dan titik latitude dari hasil tracking lokasi yang di dapatkan dari aplikasi Google Maps.

  Tabel 3 Hasil Pengujian Keakuratan Tracking Lokasi Hasil pengujian Hasil pengujian sistem Google Maps No Latitu Longitu Latitu Longitu de de de de 1 7.953 112.615 7.953 112.6153

  3700° 471° 4300° 4522° 2 7.957 112.590 7.957 112.5907

  7375° 605° 9382° 9572° 3 112.623 112.6238

  7.976 7.976 2300° 7800° 2505° 101° 112.619 112.6197

  4 7.975 7.975 7137° 317° 1990° 2200°

  5 7.952 112.620 7.952 112.6206 6250° 461° 1350° 1450°

  6 7.976 112.623 7.976 112.6236 6640° 880° 2820° 2937°

  Gambar 3 Flowchart Perancangan Sistem Secara 7 112.623 112.6237

  7.976 7.976 Keseluruhan

  3860° 7310° 4076° 521°

  Pada Gambar 3 menjelaskan bahwa

  112.609 112.6090 8 7.953 7.953

  perancangan sistem secara umum pada

  0400° 645° 6300° 6414°

  pengembangan sistem tracking lokasi low power

  9 7.942 112.623 7.942 112.6239 sleep pada Wearable device ini membutuhkan

  9850° 959° 3330° 3547°

  beberapa inisialisasi terlebih dahulu seperti inisialisasi untuk sleep mode yang berfungsi

  10 7.953 112.608 7.953 112.6092

  untuk mematikan fitur ADC, timer, TWI, SPI, 9900° 770°

  6600° 6813°

  dan BODS. Selain itu sistem ini membutuhkan inisialisasi pada komponen-komponen yang Dapat dilihat pada Tabel 3 bahwa hasil dibutuhkan seperti inisialisasi pada SIM 800L, pengujian tracking lokasi pada sistem telah dan inisialisasi pada U-Blox Neo 6M. dilakukan sebanyak 10 kali pada lokasi yang

  Komponen SIM 800L ini berfungsi untuk berbeda-beda, dan mencatat perbedaan antara mendapatkan sinyal GPRS yang akan digunakan titik langitude dan titik longitude yang untuk mengirimkan data titik koordinat dari didapatkan dari hasil lokasi

  tracking menggunakan sistem, dengan titik laitude dan titik longitude dari hasil tracking menggunakan aplikasi Google Maps. Setelah itu akan dibandingkan selisih dari titik longitude dan titik latitude dari hasil tracking lokasi.

  Tabel 4 Selisih Hasil Tracking Lokasi Hasil selisi pengujian sistem No Latitude Longitude

  1 0.0000222° 0.0000229° 2 0.0000190° 0.0000230° 3 0.0000205° 0.0000301° Gambar 4 SIM 800L Tanpa Menggunakan Sleep Mode 4 0.0000210° 0.0000180°

  Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa

  5 0.0000100° 0.0000211°

  pemakaian arus pada komponen SIM 800L telah

  6 0.0000117° 0.0000240° diuji dengan menggunakan multi meter.

  Pengujian kali ini dicoba ketika komponen SIM

  7 0.0000216° 0.0000211°

  800L dalam keadaan tidak diberikan metode

  8 0.0000114° 0.0000245° sleep power. Hasil dari pengukuran arus

  menunjukan angka sebesar 0.05 Ampere untuk

  9 0.0000217° 0.0000109°

  arus yang dibutuhkan pada komponen SIM

  10 0.0000213° 0.0000287° 800L. Rata-rata 0.00001804° 0.00002243°

  Dari hasil tracking lokasi pengujian yang telah dilakukan pada lokasi yang berbeda-beda dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa terdapat perbedaan titik longitude dan latitude yang di dapatkan dari komponen U-Blox Neo 6M pada sistem dengan hasil tracking pada aplikasi Google Maps. Perbedaan hasil tracking lokasi yang dilakukan dengan komponen U-Blox Neo

  6M pada sistem ini memiliki tingkat keakuratan yang tinggi jika dibandingkan dengan aplikasi Google Maps, dikarenakan hanya terdapat selesih yang sedikit pada hasil pengujian tacking

  Gambar 5 SIM 800L Menggunakan Sleep Mode

  lokasi. Terdapat rata-rata selisih dari 10 kali percobaan pada titik longitude sebesar Dapat dilihat pada Gambar 5 ketika

  0.00001804° derajat sedangkan untuk titik komponen SIM 800L telah diberikan metode latitude sebesar 0.00002243° derajat.

  sleep power dan ketika SIM 800L telah diukur

  dengan menggunakan alat multi meter

5.2 Pengujian Sleep Power Mode menunjukkan angka sebesar 0.01 Ampere.

  Pengujian Sleep Power Mode ini dilakukan Perbedaan hasil pegukuran arus pada sistem untuk menghemat daya yang akan digunakan sebelum dan setelah menggunakan metode sleep sistem ketika sedang bekerja tanpa mengurangi

  power menunjukan bahwa metode sleep power

  kinerja sistem. Sleep Power Mode diterapkan telah berhasil di terapkan. Pemakaian arus yang pada sistem ini dengan tujuan untuk menjaga digunakan oleh komponen SIM 800L dapat agar sistem dapat bekerja lebih lama bila dihemat sebesar 0.01 sampai 0.03 Ampere. dibandingkan dengan sistem yang tidak menerapkan metode sleep mode.

  Tabel 5 Pegujian Arus Sleep Mode 3.

  Dari hasil percobaan perhitungan waktu yang telah dilakukan sebanyak 10 kali,

  Arus Tanpa Arus Dengan Selisih

  setiap komponen pada sistem ini

  No Sleep Mode Sleep Mode Arus

  membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk smendapatkan sinyal. Komponen

  1

  0.05A

  0.02A

  0.03A

  SIM 800L membutuhkan waktu rata-rata

  2

  0.05A

  0.03A

  0.02A

  9.7 detik untuk mendapatkan sinyal GPRS,

  3

  0.05A

  0.01A

  0.04A

  sedangkan komponen U-Blox Neo 6M membutuhkan waktu rata-rata 08.04 menit

  0.05A

  0.01A

  0.04A

  4 untuk mendapatkan sinyal GPS.

  5

  0.05A

  0.02A

  0.03A 4.

  Dari hasil percobaan low power yang telah

  0.05A

  0.01A

  0.04A dilakukan sebanyak 10 kali, sistem low

  6 power ini diterapkan pada komponen SIM

  7

  0.05A

  0.03A

  0.02A

  800L dimana sistem tracking lokasi ini

  8

  0.05A

  0.01A

  0.04A

  mampu menghemat daya yang akan digunakan ketika sistem sedang bekerja

  9

  0.05A

  0.02A

  0.03A

  hingga 0.01 sampai 0.04 Ampere ketika

  0.05A

  0.01A

  0.04A

10 SIM 800L dalam keadaan idle dengan rata- Rata-rata 0.033A rata penghematan arus sebesar 0.033A.

  Dapat dilihat pada Tabel 5 bahwa setelah 7. dilakukan 10 kali pengukuran arus dengan DAFTAR PUSTAKA menggunakan multi meter pada komponen SIM

  Anonymous. (2015, Januari 12). Pengertian 800L yang telah dilengkapi metode sleep power, GPS Cara Kerja GPS Dan Fungsi GPS . penggunaan arus yang dibutuhkan sistem dapat

  Diambil kembali dari dihemat dengan nilai awalnya sebesar 0.05 mandalamaya.com:

  Ampere menjadi sebesar 0.01 sampai 0.03 http://www.mandalamaya.com/pengerti Ampere dan dapat diukur bahwa dengan an-gps-cara-kerja-gps-dan-fungsi-gps/ diberikan metode sleep power dapat menghemat arus pemakaian sebesar rata-rata 0.033 Ampere

  Ardianto, D. (2016, Mei 4). SIM 800L pada saat kondisi SIM 800L sedang dalam

  GSM/GPRS Module to Arduino .

  keadaan idle.

  Diambil kembali dari Belajar Arduino: www.belajarduino.com

6. KESIMPULAN

  Kadir, A. (2013). Panduan Mempelajari Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil Arduino. Indonesia: Andi Offset. perancangan, implementasi, pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini,

  Novergust,

  D., Pramadihanto,

  D., & maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Taufiqurrahman. (2012). Sistem Online Untuk Keamanan Dan Pelacakan 1. Pada penelitian ini sistem dibuat dengan

  Kendaraan Menggunakan Gps Tracker menggunakan komponen U-Blox Neo 6M Dan Google MAP. 1-8. untuk mendapatkan titik koordinat pengguna sistem, dan menggunakan

  Rabaey, J. M., & Pedram, M. (1995). Low Power komponen SIM 800L untuk mengirimkan

  Design Methodologies. California:

  data titik koordinat pengguna kepada Springer Science & Business Media. pelacak melalui SMS.

  Sharing Vision. (2015, Mei 18). Setiap 40 Menit 2. Dari hasil percobaan tracking lokasi yang

  Terjadi 12.300 Laporan Kasus . Diambil

  telah dilakukan sebanyak 10 kali, dapat kembali dari sharingvision: disimpulkan bahwa komponen U-Blox Neo https://sharingvision.com/setiap-40-

  6M yang digunakan pada sistem untuk menit-terjadi-12-300-laporan-kasus/ melakukan tracking lokasi, memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Dengan

  Sunyoto, A. (2007). Integrasi modul GPS didapatkannya selisih nilai perbandingan Receiver dan GPRS untuk penentuan antara sistem dengan aplikasi Google Map posisi dan jalur pergerakan obyek sebesar 0.00001804°pada titik longitude bergerak. 01. dan sebesar 0.00002243° pada titik latitude. Ummi. (2009, Desember 29). Pengertian

  Internet Dan GPRS. Diambil kembali

  dari SCRIBD: https://www.scribd.com/doc/58864708/ Pengertian-Internet-Dan-GPRS

  • Wahyu. (2016, Desember 17). ARDUINO

  PENJELASAN DAN MACAM- MACAMNYA . Diambil kembali dari

  lmuprogram: https://ilmuprogram.com/2016/12/17/ar duino-penjelasan-dan-macam- macamnya/

  Widyantara, I. M., Warmayana, I. G., & Linawati. (2015). Penerapan Teknologi GPS Tracker Untuk Identifikasi Kondisi Traffik Jalan Raya. JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO , 31-35.

  Wijaya, S. P., Christiyono, Y., & Sukiswo.

  (2010). Alat Pelacak Lokasi Berbasis GPS Via Komunikasi Seluler.

  , 82-86.

  Transmisi