Penerapan Metode Monte Carlo Dalam Pembuatan Perangkat Lunak Manajemen Aset Pada PT. Capra Karya

  

PENERAPAN METODE MONTE CARLO DALAM PEMBUATAN

PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN ASET PADA PT. CAPRA KARYA

  1

  2 Muhajirin , Syaharullah Disa

  

Abstrak

  Perangakat Lunak manajemen aset yang baik adalah sistem yang dapat mengontrol aset dengan cepat menangani perubahaan sehingga memudahkan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan seperti membeli yang baru atau cukup memperbaiki yang lama dan manambah aset atau mengurangi aset. Untuk itu, Perangkat Lunak manajemen aset dengan menggunakan metode monte carlo dianggap paling tepat, hal ini dikarenakan manajemen aset dengan menggunakan monte carlo akan menghasilkan peramalan yang memperhatikan risiko.

  

Monte carlo didasarkan pada kondisi ketidakpastian, prinsip dasar dari monte carlo adalah

  memperkenalkan adanya risiko dan ketikpastian pada operasional perusahaan yang menggunakan variable input dengan bilangan random yang didasarkan pada suatu distribusi tertentu sehingga hasil akhirnya didapatkan nilai intrinsik dengan probabilitas atas resiko dari aset tersebut. Monte carlo dapat meniru suatu situasi dan keadaan secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk Membuat Perangkat Lunak Sederhana manajemen aset untuk memperoleh informasi pencatatan manajemen aset yang lebih cepat dan akurat pada PT. Capra Karya.Mengimplementasikan Perangkat Lunak manajemen aset pada PT. Capra Karya.

  Tahapan Penelitian meliputi 1) Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting, 2)

Membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap-tiap variabel ditahap pertama, 3)

  

Menetukan interval angka random untuk tiap variable, 4) Membuat angka random,

5)Membuat simulasi dari rangkaian percobaan.

  Kata Kunci : Monte Carlo, Perangkat Lunak, Manajemen Aset 1.

  Sejalan dengan perkembangan

   Pendahuluan

  teknologi informasi saat ini, sangat Setiap perusahaan membutuhkan dimungkinkan menangani permasalahan informasi yang cepat dan akurat. Salah dalam manajemen aset dengan satu informasi yang dibutuhkan ialah menggunakan sebuah Perangkat Lunak. informasi aset yang dimiliki oleh

  Perangkat Lunak manajemen aset perusahaan. Jumlah aset yang besar dan digunakan untuk pengelolaan aset. tersebar di berbagai cabang membutuhkan

  Implementasi Perangkat Lunak manajemen manajemen yang baik. Kunci sukses aset pada hakekatnya adalah upaya untuk mengatur aset adalah mengetahui tertib dokumen dan tertib administrasi bagaimana menilai suatu aset dan juga pengelolaan aset. Tertib dokuman aset mengetahui sumber dari nilai aset. Dengan berkaitan dengan upaya penyediaan dan manajemen aset dapat diketahui kinerja pendataan data beserta dokumen yang suatu perusahaan yang diperlukan oleh menyertai keberadaan aset. Sedangkan pihak internal. tertib administrasi lebih dimaksudkan pada upaya membangun prosedur pengelolaan aset mulai saat pengadaan, perubahan data, hingga penghapusan aset.

  Perangakat Lunak manajemen aset yang baik adalah sistem yang dapat mengontrol aset dengan cepat menangani perubahaan sehingga memudahkan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan seperti membeli yang baru atau cukup memperbaiki yang lama dan manambah aset atau mengurangi aset. Untuk itu, Perangkat Lunak manajemen aset dengan menggunakan metode monte carlo dianggap paling tepat, hal ini dikarenakan manajemen aset dengan menggunakan

  Surat-surat berharga 3. Perlengkapan 4. Persediaan b. Aset tetap, aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam kegiatan operasional atau tujuan administrasi yang diharapkan dapat digunakan dalam satu tahun.Berdasarkan definisi tersebut, maka aset tetap diklasifikasikan menjadi :

  (acquisition), pengoperasian dan

  aset dalam pelayanan publik dan siklus keuangan). Manajemen aset berarti proses pengelolaan aset mulai dari perencanaan (planning), pengadaan

  utilization of assets of service benefit and financial return (optimalisasi penggunaan

  Menurut Siregar (2004) mengemukakan bahwa manajemen aset secara umum adalah Optimizing the

  Manajemen aset merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen keuangan dan secara umum terkait dengan administrasi khususnya yang berkaitan dengan nilai aset, pemanfaatan aset, pencatatan nilai aset dalam neraca, maupun dalam penyusunan prioritas kedepannya.(Irwan dalam Suhairi, 2007).

  Kendaraan 3. Gedung 4. Tanah

  1. Peralatan 2.

  1. Kas 2.

  monte carlo akan menghasilkan peramalan yang memperhatikan risiko.

  Aset lancar, aset lancar adalah aset yang diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu 12 bulan. Berdasarkan definisi tersebut, maka aset lancar diklasifikasikan menjadi :

  Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dimana manfaat ekonomi/sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, serta dapat diukur dalam satuan uang, dan sumber- sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Manfaat ekonomis masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional, berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja. Potensi atas aset tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktifitas operasional perusahaan. (Hartono dalam Franstiawira, 2011). Menurut Suhadimanto, (2000) klasifikasi aset: a.

  didasarkan pada suatu distribusi tertentu sehingga hasil akhirnya didapatkan nilai intrinsik dengan probabilitas atas resiko dari aset tersebut. Monte carlo dapat meniru suatu situasi dan keadaan secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan.

  input dengan bilangan random yang

  risiko dan ketikpastian pada operasional perusahaan yang menggunakan variable

  carlo adalah memperkenalkan adanya

  ketidakpastian, prinsip dasar dari monte

  Monte carlo didasarkan pada kondisi

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Manajemen Aset

  pemeliharaan (operation and pihak lain, pemindahaan aset yang serta penghapusan tidak termonitor.

  maintenance), (disposal) yang terus menerus dimonitor

  3. Penilaian Aset sehingga prosesnya berjalan dengan baik Penilaian aset merupakan satu proses dan srtategis dalam mendukung kerja untuk melakukan penilaian atas tercapainya tujuan suatu organisasi. aset yang dimiliki. Hasil dari nilai aset Peran penting manajemen aset, baik tersebut dapat dimanfaatkan untuk disektor publik maupun sektor swasta, mengetahui nilai kekayaan maupun semakin diakui dan tidak kalah dengan informasi. peran manajemen keuangan dan 4.

  Optimalisasi Aset manajemen sumber daya manusia. Optimalisasi Aset merupakan proses Manajemen Aset terdiri dari 5 (lima) kerja dalam manajemen aset yang tahapan kerja yang satu sama lainnya bertujuan untuk mengoptimalkan saling berhubungan dan terintegrasi (potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah) yaitu: yang dimiliki aset tersebut. Aset yang a. memiliki potensi dapat

   Prosedur Pengolahan Aset 1.

  dikelompokkan berdasarkan sektor- Inventarisasi Aset

  Inventaris aset merupakan kegiatan sektor unggulan yang menjadi yang terdiri dari dua aspek, yaitu tumpuan dalam strategi inventaris fisik dan yuridis/legal. pengembangan ekonomi, baik dalam Pengolahan inventaris bentuk fisik jangka pendek, menengah maupun yang dimaksud adalah jangka panjang. mengelompokan nilai aset 5.

  Pengawasan dan Pengendalian berdasarkan nilai harga dan jumlah Sebagai kegiatan dari manajemen aset kekayaan/aset yang dimiliki sehingga yaitu pengawasan dan pengendalian untuk menilai kekayaan perusahaan dan sering menjadi hujatan dalam dapat lebih mudah di administrasikan perusahaan. Sarana yang paling efektif oleh perusahaan. Untuk pengolahan untuk meningkatkan kinerja aspek ini invetaris bentuk yuridis adalah adalah mengetahui sistem informasi bagaimana mengelolah dan mengurus manajemen aset. Melalui sistem aset yang dimiliki sehingga memiliki informasi manajemen aset, kekuatan hukum dan memiliki nilai transparansi kerja dalam pengelolaan sertifikasi oleh pemerintah. aset sangat terjamin tanpa perlu 2. adanya kekawatiran akan

  Legal Audit Demikian menyangkut legal audit pengawasaan dan pengendalian yang sebagai lingkup kerja manajemen aset lemah. yang berupa inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan

  b. Siklus manajemen aset penguasaan atau pengalihan aset.

  1. Asset Disposal Selanjutnya identifikasi dan mencari Aset penghapusan (asset disposal), solusi atas permasalahaan legal, dan yaitu ketika umur ekonomis suatu aset strategi untuk memecahkan berbagai telah habis atau ketika kebutuhan atas permasalahan legal yang terkait pelayanan yang disediakan untuk aset dengan penguasaan dan pengalihan bersangkutan telah hilang. aset. Masalah yang sering dihadapi 2.

  Asset Planning dalam legal audit, menyangkut status Aset perencanaan (asset planning), penguasaan yang lemah, aset dikuasai yaitu ketika kebutuhan permintaan terhadap suatu aset untuk direncanakan dan dibuat.

  3. Aseet Creation Pengadaan aset (aseet creation), merupakan pengadaan atau peningkatan dari aset dimana pembiayaan dapat menjadi alasan yang diharapkan untuk menyediakan keuntungan diluar pembiayaan aset.

c. Tujuan manajemen aset 1.

2. Mengelola aset untuk investasi 3.

  2. Membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap-tiap variabel ditahap pertama 3. Menetukan interval angka random untuk tiap variabel

  (computer) yang sama.

  Pada arsitektur ini, basis data dan aplikasi basis data ditempatkan pada mesin

  Arsitektur perangkat lunak yang digunakan adalah arsitektur terpusat. Menurut Simarmata, (2006), sistem basis data terpusat adalah sistem yang berjalan pada sistem komputer tunggal dan tidak berinteraksi dengan sistem komputer lain. Sistem basisdata terpusat meliputi sistem basisdata pengguna tunggal yang berjalan pada PC hingga sistem basisdata berkinerja tinggi yang berjalan pada sistem server (high-end server system).

  2.3 Arsitektur Perangkat Lunak

  Membuat simulasi dari rangkaian percobaan.

  4. Membuat angka random 5.

  1. Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting

  4. Asset Utilization Perputaran total aset (asset

  Monte carlo dalam memilih jumlah acak berdasarkan distribusi probabilitas bertujuan untuk menetukan variabel acak melalui uji sampel dari distribusi probabilitas. Monte carlo membuat sebuah model probabilistik dari kondisi nyata dan kemudian memperagakan eksperimen dengan sampling pada model yang digunakan. Metode ini terbagi dalam lima tahapan :

  Dasar teknik monte carlo adalah mengadakan percobaan probabilistik melalui sampling random. Istilah monte carlo telah menjadi sinonim dengan simulasi probabilitas. Namun secara sempit teknik monte carlo dapat didefinisikan sebagai suatu teknik untuk memilih angka-angka secara acak dari suatu distribusi probabilitas untuk digunakan dalam suatu percobaan dari simulasi.

  Menurut Djati, (2007), metode monte carlo merupakan metode analisis numberik yang melibatkan pengambilan sampel eksperimen bilangan acak. Sedangkan menurut Arifin, (2009), Monte carlo adalah simulasi tipe probabilitas yang mendekati solusi sebuah masalah dengan melakukan sampling dari proses acak. Monte carlo melibatkan penetapan distribusi probabilitas dari sebuah variable yang dipelajari dan kemudian dilakukan pengambilan sampel acak dari distribusi untuk menghasilkan data. Ketika sistem terdapat elemen-elemen yang memperlihatkan perilaku yang cenderung tidak pasti atau probalistik maka metode monte carlo dapat ditetapkan.

  Mencapai manfaat/hasil optimal secara efektif dan efisien, sesuai prinsip penggunaan yang terbaik dan tertinggi.

  Mengelola aset untuk bisnis 4. Mengelola aset untuk kepentingan public

  Mengelola aset untuk digunakan sendiri

  mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan atau untuk mengukur seberapa besar efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya yang berasal dari aktiva.

  utilization),

2.2 Metode Monte Carlo

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Metode Analisis

  1 Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting

  2 Membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap-tiap variabel ditahap pertama

  3 Menetukan interval angka random untuk tiap variabel

  4 Membuat angka random

  Ket:

  5 Membuat simulasi dari rangkaian

  2011-2014 = Tahun penyusutan percobaan. 160.000.000

  • – 185.000.000 = Nominal Contoh kasus : Pada tahun 2011 PT.

  penyusutan

  Capra Karya membeli satu unit mobil sebesar Rp 200.000.000,00-. Hitung nilai Dari data diatas dapat dibuatkan tabel penyusutan yang terjadi selama 4 tahun biaya kumulatif mobil operasional kedepannya dengan menggunakan metode perusahaan sebagai berikut: monte carlo!

Table 3.2 tabel data biaya kumulatif mobilTable 3.1 biaya penyusutan mobil operasional perusahaan

  operasional perusahaan Untuk mensubsitusi nilai biaya penyusutan mobil operasional perusahaan

  Data diatas adalah taksiran biaya kedalam simulasi monte carlo dilakukan penyusutan yang dikeluarkan oleh tahapan : perusahaan dari tahun 2011 sampai tahun 1.

  Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting 2014.

Table 3.3 tabel variabel distribusi

  Untuk menghitung nilai penyusutan kemungkinan dengan menggunakan metode monte carlo, maka dengan menggunakan data diatas dibuatkan grafik penyusutan seperti gambar dibawah ini.

  2. Membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap variable

Table 3.4 tabel diritribusi kemungkinan kumulatif

  b. Form perubahan status aset

  3. Tabel interval angka random

Table 3.5 tabel interval angka random c.

   Form penyusutan aset 4.

  Membuat angka random dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 Sebagian coding program pada form di

3.2 Hasil Perangkat Lunak

  atas sebagai berikut: a.

   Form Pengadaan Aset Private Sub Command6_Click() frmcari.Show Dim TAset As ADODB.Recordset Set TAset = DB.Execute("select * from tbl_aset where nm_aset like '" & Text7.Text & "%' order by kd_aset") If Not TAset.EOF Then frmcari.Grid2.ListItems.Clear TAset.MoveFirst I = 1 Do While Not TAset.EOF Set vbutir = frmcari.Grid2.ListItems.Add(, , I & ".") vbutir.SubItems(1) = TAset!nm_aset vbutir.SubItems(2) = TAset!kd_aset

  2. Pemecahan masalah dalam pengolahan aset pada PT. Capra Karya adalah membuat sistem informasi dengan menggunakan

   vbutir.SubItems(3) = TAset!gol

  bahasa pemrograman Visual Basic

   vbutir.SubItems(4) = TAset!s_gol

  yang dianggap dapat memudahkan

   vbutir.SubItems(5) = TAset!tgl

  dalam melakukan proses

  user vbutir.SubItems(6) = TAset!ms_mn

  pengolahan aset mulai dari proses

   vbutir.SubItems(7) = TAset!tipe

  pengadaan aset sampai pada

   vbutir.SubItems(8) = TAset!thn

  perhitungan nilai penyusutan yang

   TAset.MoveNext di tanggung oleh PT. Capra Karya. Loop End If

  5. Daftar Pustaka End Sub Private Sub Command1_Click() If Status = False Then 1.

  Andi, 2010. Microsoft Visual Basic

   Pesan = MsgBox("Anda Yakin Ingin 6.0 & Crystal Report 2008. Menyimpan Data Ini...???", vbQuestion Yogyakarta : Andi.

  • + vbYesNo, "Informasi") 2.

  Arifin, Miftahol. 2009. Simulasi

   If Pesan = vbYes Then

  Sistem Industri. Yogyakarta :

   DB.Execute ("insert into tbl_peny Graha Ilmu. values ('" & Me.Combo1 & "','" & Me.Text3 & "','" & Me.Text5 & "','" &

  3. Djati, Bonet. 2007. Simulasi Teori

  Me.H & "')") dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi. ' Call bersih ' Call cmdenable(False, False,

  4. Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan

  False, False) Perancangan Sistem Informasi. End If Yogyakarta : Andi. End If 'Me.Text1.SetFocus

  5. Husain, 2009. Manajemen Teori

  End Sub Praktek & Riset Pendidikan.

  6. Aat. 2006. Seni Shadewa, 4.

  Pemrograman Virus Menggunakan

   Kesimpulan Visual Basic

  6.0. Yogyakarta : Berdasarkan uraian pada pembahasan Andi. pada bab sebelumnya mengenai sistem informasi pengelohan aset pada PT.

  7. Simarmata, Janner. 2006. Basis Capra Karya, maka penulis dapat Data. Yogyakarta : Andi. menarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Proses dan pengolahan data 8.

  Siregar, 2004. Manajemen Aset : aset mulai dari pengadaan hingga Strategi Penataan Konsep pada tahap penghapusan aset Pembangunan Berkelanjutan selama ini pada PT. Capra Karya Secara Nasional. masih menggunakan proses manual di Ms. Excel masih

  9. amir. 2000.

  Suhardimanto, dianggap kurang efektif dan Pelajaran Akuntansi : Yudistira. efesien.

  10.

  13. Dewobroto. 2005. Sutabri, Tata. 2005. Sistem Wiryanto,

  Informasi Manajemen. Yogyakarta Aplikasi Rekayasa Kontruksi : Andi. dengan Visual Basic 6.0. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

11. Tim Penyusun, 2012. Buku

  Panduan STMIK AKBA 14.

  Yusup, Haryono. 2005. Dasar- MAKASSAR. Makassar. Dasar Akuntansi. Yogyakarta :

  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 12. YKPN. Utomo, Wiranto, 2010. Pemodelan Basis Data Berorientasi Objek.

  Yogyakarta : Andi.

  15. Yuswanto, Subari. 2008. Panduan Lengkap Pemrograman

  Visual basic

  6.0.