Hadits 4 Proses Penciptaan manusia (hadits 4)

  Hadits ke- Empat PROSES

PENCIPTAAN

MANUSIA

TUJUAN KOGNITIF 1.

  Menghafal hadits dan matannya 2. Meringkas penjelasan-penjelasan yang berhubungan dengan hadits

3. Menjelaskan fase pembentukan janin dalam perut ibunya 4.

  Memberikan dalil bahwa apa yang ditentukan untuk manusia sedang ia dalam perut ibunya merupakan ilmu Allah bukan paksaan dari-Nya 5. Menjelaskan sebab manusia melakukan perbuatan ahli jannah kemudian ditutup dengan perbuatan ahli neraka sehingga menjadi penghuni neraka 6. Mengambil intisari nilai-nilai dan hakekat tarbawiyah dari hadits

TEKS HADITS KE-4

  

ُلو ُسس َر اَنَثّدَح :َلاَق ُهْنَع ُهّللا َيِض َر ٍدوُعْسسَسم ِنْب ِهّللا ِدْبَسع ْنَع

ّنِإ« :ُقوُدْسصَمْلا ُقِداّصلسا َوُهَو َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا

َسأ

  

ّمُث ،ًةَفْطُن اًمْسوَي َنيِعَب ْرَأ ِهّمُسأ ِنْطَب يِف ُهُقْلَخ ُعَمْجُي ْمُكَدَح

ُل ِسس ْرُي ّسمُث ، َسكِلَذ َلْثِسم ًةَغْضُسم ُنوُكَي ّمُث ، َكِلَسذ َلْثِم ًةَقَلَع ُنوُكَي

َأِب ُرَمْؤُيَو َحوّرلا ِهيِف ُخُفْنَيَسف ،َكَلَمْلا ِهْيَلِسإ ُهّللسا : ٍستاَمِلَك ِعَبْر

  

َل سيِذّلا ِهّللاَوَف ،ٌديِعَس ْوَسأ ّيِق َسشَو ِهِلَجَأَو ِهِلَمَعَو ِهِق ْزِر ِسبْتَكِب

ُنوُكَي اَسم ىّتَح ِةّنَجْلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُلَمْعَيَل ْسمُكَدَحَأ ّنِإ ُهُرْيَغ َهَلِإ

ِلَمَعِب ُلَمْعَيَف ُباَتِكْلا ِهْيَلَع ُقِبْسسَيَف ،ٌسعا َرِذ ّلِإ اَهَنْيَبَو ُهَنْيَب

ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُلَمْعَيَل ْمُكَدَحَأ ّسنِإَو ،اَهُلُخْدَيَف ِراّنلا ِلْهَأ

  

ُباَتِكْلا ِهْيَلَع ُسقِبْسسَيَف ،ٌعسا َرِسذ ّلِإ اَهَنْيَبَو ُهَنْيَب ُنوُكَي اَم ىّتَح

َأ ِلَمَعِب ُلَمْعَيَف ٌمِل ْسسُسمَو ّيِراَخُبْلسا ُسهاَو َر »اَهُلُخْدَيَف ِةّنَجْلا ِلْه

  

“Sesungguhnya salah seorang dari kalian penciptaannya dikumpulkan di

perut ibunya selama empat puluh hari dan dalam bentuk air mani,

kemudian menjadi alaqah (segumpal darah) seper ti itu, kemudian

menjadi sepotong daging seperi itu, kemudian Allah mengirim malaikat

kepadanya lalu malaikat tersebut meniupkan ruh ke dalamnya dan

diperintah dengan empat hal; menulis rizki amal perbuatan, ajalnya, dan

ia orang celaka atau orang bahagia . Demi Dzat yang tidak ada tuhan

yang berhak disembah kecuali Dia, sesungguhnya salah seorang dan

kalian pasti beramal dengan amal penghuni surga hingga jarak antara

dirinya dengan sunga ialah satu hasta, kemudlan ketetapan

mendahuluinya, lalu ia mengerjakan amal penghuni neraka dan ia masuk

neraka. Sesungguhnya salah seorang dan kalian pasti beramal dengan

amal penghuni neraka hingga jarak antara dirinya dengan neraka ialah

satu hasta, kemudian ketetapan men dahuluinya, lalu ia menger jakan

amal penghuni surga dan ia masuk surga.“ (Diriwayatkan Al Bukhani dan

Muslim).

   سُعسِبا سّ رلا سُ ثسْيسِدسَ حسْلسَا { سُ ب سِ سسَتسْنسُمسْلسَا } 1 .

  ِِِ ثِْيِِدَِحِْلا ُِجِْيِِرِْخَِت : َِو ِّيِِراَِخُِبِْلا ُِهَِجَِرِْخَأ

  ٌِ مِِلِْ سُِم 2 .

  ىَِلِْع َ ْلا ىِِواِّرلَِا : دِْوُِعِْ سَِم ُِنِْب ِِهللا ُِدِْبَِع

  3 . ِِِ ثِْيِِدَِحِْلا ُِةَِلِِزِْنَِم

  : ِِنِْيِِنَِجِْلا ِِنِْيِِوِْكَِت ِِلِِحاَِرَِمِِل ٌِناَِيَِب ِِِ ثِْيِِدَِحِْلا اَِذَِه ِِم َِِحِّرلا ِِمَِلاَِع يِِف ِِناَِسِْنِْلِِل ِِهللا ِِرِِداضقَِم ُِناَِيَِب َِو

  ِِِ ثِْيِِدَِحِْلا ُِهِْقِِف ِِرِْمُِع يِِفِِرِِداَِقُِمِْلا ُِةَِباَِتِِك َِو ِِهِْيِِف ِِحِْوِّرلا ُِخِْفَِن َِنِْوُِر ِْ

  شِِعَِو ٌِةَئاِِم ِِنِْيِِنَِجِْلا اًِمِْوَِي ميحرلا نمحرلا هللا مسب

  ُِ مَِدَِع ُِمَِدَِع َِو ِِةَِحِِلاِّصلا ِِلاَِمِْعَلاِِب ِِرِْوُِرُِغِْلا ُِمَِدَِع ِِهِِتَِمِْحَِر َِو ِِهللا ِِةَِرِِفِْغَِم نِِم ِِِ سأَِيِْلا

  ِِهللا ِِةَِمِْحَِر ِِلِْوُِِصُِح يِِف ٌِِ بَِبَِ س ِِةَِحِِلاِّصلا ُِلاَِمِْعَلَِِِا ِِهِِتِّن ََِِج ِِلِْوُِخُِد َِو ِِهِِناَِوِِْضِِر ضو

  ِِراَِوِْطَأ ِِةَِثَِلَِثِِب ِّرَِم ِِنِْيِِنَِجِْلا ُِنِْيِِوِْكَِت : ِّ لُِكِِل ،ٍِةَِغِِْضُِم ِّ مُِث ،ٍِةَِقَِلَِع ِّ مُِث ،ٍِةَِفِْطُِن ِِرِْوَِط َِنِْوُِعَِبِْرَأ

  اًِمِْوَِي

HADITS KEEMPAT 1.

  Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim

2. Perawinya adalah Al-A’masy dari Zaid

  bin Wahb dari Ibnu Mas’ud 3. Kedudukan hadits ini adalah shahih yang menjelaskan tentang tahapan

pembentukan janin dan ketentuan Allah kepada manusia di dalam rahim. PEMBENARAN HADITS INI OLEH RASULULLAH DALAM MIMPI

  

  Muhammad bin Yazid bermimpi bertemu Rasulullah SAW lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, ada hadits dan Ibnu Mas’ud yang mendapatkannya darimu. Ibnu Mas’ud berkata, ‘Rasulullah saw yang merupakan orang benar dan dibenarkan bersabda kepada kami.’ Dan seterusnya.” Nabi saw bersabda, “Demi Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, sungguh hadits tersebut aku berikan kepadanya.” Nabi saw bersabda lagi, “Semoga Allah mengampuni Al’Amasy atas hadits yang ia ajarkan. Semoga Allah juga mengampun orang yang mengajarkan hadits tersebut sebelum Al A’masy dan orang yang mengajarkan hadits tersebut sesudahnya.”

FIQH HADITS 1.

  Ada 3 fase pembentukan janin yaitu: fase nutfah, alaqoh dan mudgoh, yang masing- masing lamanya 40 hari.

  2. Peniupan ruh pada janin dan ketentuan Allah tentang umur janin saat janin berusia 120 hari

  3. Tidak boleh ada ghurur / sombong terhadap amal shalih dan tidak boleh putus asa terhadap maghfroh dan rahmat Allah SWT.

  4. Amal shalih merupakan sebab turunnya rahmat Allah dan keridhoan-Nya, dan sebab

dimasukkannya manusia ke dalam surga

  

ُهُقْلَخ ُعَمْجُي ْمُكَدَحَأ ّنِإ َنيِعَب ْرَأ ِهّمُأ ِنْطَب يِف ًةَفْطُن اًمْوَي MAKNA “DIKUMPULKAN” 

  Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud. Al A’masy meriwayatkan dari Khaitsamah dan Ibnu Mas’ud yang berkata,

  

ٍة َرْع َش ّلُك يِف ْت َراَط ِمِحّرلا يِف ْتَعَقَو اَذِإ َةَفْطّنلا ّنِإ

ُنوُكَتَف ،ِمِحّرلا يِف ُرِدَحْنَت ّمُث ،اًمْوَي َنيِعَبْر َأ ُثُكْمَتَف ،ٍرْفُظَو

اَهُعْمَج َكِلَذَف :َلاَق .ًةَقَلَع

  “Jika air mani tiba di rahim, ia terbang di setiap rambut dan kuku. Air mani tersebut menetap selama empat puluh hari, kemudian turun ke rahim lalu menjadi

segumpal darah. Itulah yang dimaksud dengan kata

dikumpulkan.” Diriwayatkan Ibnu Abu Hatim dan lain-

lain MAKNA “DIKUMPULKAN” 

  Penafsiran kata dikumpulkan juga diriwayatkan dengan makna lain secara marfu’ Ath-Thabrani dan Ibnu Majah di At Tauhid meriwayatkan hadits dari Malik bin Al Huwainits ra bahwa Nabi saw bersabda,

  

ُهُؤاَم َراَط ،َةَأ ْرَمْلا ُلُج ّرلا َعَماَجَف ،ٍدْبَع َقْلَخ َدا َرَأ اَذِإ ىَلاَعَت َهّللا ّنِإ

ّمُث ،ُهّللا ُهَعَمَج ِعِباّسلا ُمْوَي َناَك اَذِإَف ،اَهْنِم ٍوْضُعَو ٍقْرِع ّلُك يِف

َءا َش اَم ٍة َروُص ّيَأ يِف{ »: َمَدآ َنوُد ُهَل ٍقْرِع ّلُك يِف ُهَرَضْحَأ

]

  8 :راطفنلاا } َكَبّك َر

“Sesungguhnyajika Allah Ta’ala ingin menciptakan seorang

hamba, maka orang laki-laki menggauli wanita kermudian

air maninya terbang ke setiap urat dan organ tubuh wanita

tensebut pada hari ketujuh, Allah mengum pulkan air mani

tersebut dan menghadirkannya kepada semua nasabnya

hingga Adam;

  Dalam bentuk َكَبّك َسر َءا َسسش ا َسم ٍةَرو ُسسص ّيَسأ ي ِسسف

apa saja yang Dia kehendaki Dia menyusun tubuhmu “(Al

Infthar: 8).

  

  Ibnu Mandah berkata, "Sanad hadits di atas tidak terputus dan terkenal sesuai dengan tulisan Abu Isa, An-Nasai, dan lain-lain". MAKNA LAIN DARI “DIKUMPULKAN”

اّمِإ ؟يِل َدَلوُي ْنَأ ىَسَع اَمَو ،ِهّللا َلوُسَر اَي َلاَق ؟َكَل َدِلُو اَم ُن َلُف اَي

ُهّمُأ ُهِب ْشُي ؟َهِب ْشُي ْنَأ ىَسَع ْنَم َلاَق ؟ُهِب ْشُي ْنَمَف :َلاَق ،ٌةَيِراَج اّمِإَو ٌم َلُغ

  

ّنِإ .اَذَك ّنَلوُقَت َل َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ّيِبّنلا َلاَقَف :َلاَق ،ُهاَبَأ ْوَأ

َنْيَبَو اَهَنْيَب ٍبَسَن ّلُك ُهّللا اَه َرَضْحَأ ،ِمِحّرلا يِف ْتّرَقَتْسا اَذِإ َةَفْطّنلا

:راطفنلاا } َكَبّك َر َءا َش اَم ٍةَروُص ّيَأ يِف{ َةَي ْلا ِهِذَه َتْأ َرَق اَمَأ ، َمَدآ 8 ]

   :ِراَطِفْن ِلا(

  8 َكَكَلَس :َلاَق )Hai si Fulan, apakah engkau mempunyai anak?" Kakek Musa bin Ulay berkata,

"Wahai Rasulullah, mudah-mudahan aku diberi anak; laki laki atau perempuan".

  

Nabi SAWbersabda, “Anak tersebut mirip siapa?" Kakek Musa bin Ulay berkata,

"Dengan siapa sebaiknya ia mirip? Ia mirip ibu atau ayahnya". Nabi

SAWbersabda, "Engkau jangan sekali-kali berkata seperti itu, karena jika air

mani telah menetap di rahim, maka Allah menghadirkannya di antara semua nasab antara air mani tersebut dengan Adam. Tidakkah engkau membaca ayat

ini, 'Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki; Dia menyusun tubuhmu'. (Al-

  

Infthar: 8). Yang dimaksud dengan menyusunmu ialah memasukkanmu".

PENDAPAT TERHADAP HADITS INI

  (KAKEK MUSA BIN ULAY )

   Sanad hadits tersebut dhaif.

Muthahhir bin Al-Haitsam adalah perawi yang sangat dhaif

Al-Bukhari berkata, "Hadits itu adalah hadits yang tidak sah.

  Muthahhir menyebutkan dengan sanadnya dari Musa bin Ulay dari ayahnya bahwa ayahnya (kakek Musa) baru masuk Islam pada masa kekhalifahan Abu Bakar. Ini artinya ia bukan sahabat Nabi SAW".

  Namun makna di atas diperkuat sabda Nabi SAW kepada

orang yang berkata kepada beliau, "Istriku melahirkan bayi

hitam". Kemudian beliau bersabda, "Barangkali itu bawaan

dari nenek moyang". (Dari Abu Hurairah, hadits tersebut diriwayatkan Al-Bukhari hadits nomer 5305, 6847 dan Muslim hadits nomer 1500)

  

َلْثِم ًةَقَلَع ُنوُكَي ّمُث

ُنوُكَي ّمُث ، َكِلَذ َكِلَذ َلْثِم ًةَغْضُم

ALAQAH DAN MUDHGHAH

   Sabda Nabi SAW, " َ

  لْث ِسم ًةَقَلَع ُنوُك َسسي ّم ُسسسث َكِسلَسذ Kemudian menjadi alaqah

  (segumpal darah) seperti itu", maksud dari kata seperti itu ialah empat puluh

hari dan alaqah ialah segumpal darah.

   Sabda Nabi SAW, َ

  لْث ِسم ًة َسغْض ُسم ُنوُك َسسي ّم ُسسسث َكِسلَسذ"Kemudian menjadi alaqah

  (sepotong daging) seperti itu", maksud

dari seperti itu ialah empat puluh hari

dan alaqah ialah sepotong daging.

TAHAPAN BAYI

  Tahapa Proses Waktu n )Hari(

  1 40 ًةَفْطُن )Air Mani(

  2 40 ًةَقَلَع )Segumpal

  Darah(

  3 40 ًةَغْضُم )Segumpal

  Al-Qur’an juga menyebutkan tahapan-tahapan penciptaan manusia di Daging( beberapa ayat (22:5, 23:12-14) Tahapannya ada 7, sehingga Ibnu Abbas menyebutkan "Manusia

  120

diciptakan melalui tujuh tahapan". Setelah itu, Ibnu Abbas Radhiyallahu

Anhuma membaca ayat di atas.

  Ibnu Abbas juga pernah ditanya tentang azl ) kemudian ia membaca ayat di atas dan berkata, "Seorang pun tidak diciptakan hingga sifat (tahapan) tersebut berlangsung padanya".

  Di riwayat lain, Ibnu Abbas berkata, "Jiwa tidak mati hingga ia melalui penciptaan seperti itu".

7 TAHAPAN PENCIPTAAN MANUSIA

  ٍباَرُت ٍةَل َلُس( ْنِم )ٍنيِط

  ًةَفْطُن ًةَقَلَع ًةَغْضُم اًماَظِع

  اَنْوَسَكَف َماَظِعْلا اًمْحَل َرَخآ اًقْلَخ HUKUM ‘AZL 

  

Azl ialah suami melakukan hubungan suami-istri dengan

istrinya. Ketika air spermanya hendak keluar, suami menumpahkannya di luar kemaluan istrinya Umar, Ali, Zubair dan Sa’ad: "Azl tidak apa-apa".

  )Diriwayatkan dari Rifa'ah bin Raf' ( Seseorang berkata, "Orang-orang menyangka azl adalah penguburan kecil jiwa dalam keadaan hidup-hidup".

  Ali bin Abu Thalib berkata, "Azl tidak dinamakan penguburan jiwa dalam keadaan hidup-hidup hingga jiwa tersebut menjalani tujuh tahapan; tahapan saripati dari tanah, kemudian tahapan setetes air mani, kemudian tahapan segumpal darah, kemudian tahapan sepotong daging, kemudian tahapan tulang-belulang, kemudian tahapan daging, kemudian tahapan penciptaan yang lain".

  Umar bin Khaththab berkata kepada Ali bin Abu Thalib, "Engkau berkata benar. Semoga Allah memperpanjang usiamu". Diriwayatkan Ad-Daruquthni di Al-Mu'talaf wal Mukhtalaf.

ABORSI DAN AZL

  

  Sejumlah fuqaha' membolehkan wanita menggugurkan kandungan (aborsi) selagi ruh belum ditiupkan ke dalamnya dan mereka menjadikannya seperti azl.

  Itu pendapat lemah, karena janin telah menjadi anak dan bisa jadi janin tersebut telah terbentuk, sedang dalam azl, anak sama sekali belum terbentuk dan azl hanya

  

untuk mencegah terjadinya anak, bahkan bisa jadi kejadian anak

tidak bisa dicegah oleh azl sekalipun jika Allah menghendakinya

seperti disabdakan Nabi SAW ketika beliau ditanya tentang azl,

"Kalian tidak apa-apa melakukan azl, karena azl bukan jiwa yang

telah dilahirkan kecuali Allah menciptakannya".

  Sahabat-sahabatku menegaskan bahwa jika air mani telah

  berbentuk segumpal daging, wanita tidak boleh menggugurkannya, karena ia telah menjadi bayi. Ini

  berbeda dengan segumpal darah yang belum berbentuk apa- apa dan bisa jadi tidak bisa berubah menjadi bayi.

PEMBENTUKAN DAGING

   Ada riwayat dari Imam Ahmad dari Ali bin Zaid (Ibnu Jud’an) menunjukkan bahwa janin tidak dibungkus dengan daging kecuali setelah seratus enam puluh hari.

   Ini jelas kekeliruan tanpa diragukan, karena setelah

seratus dua puluh hari ruh ditiupkan ke janin tersebut

tanpa ada keraguan di dalamnya seperti akan disebutkan.

   Ali bin Zaid tidak bisa dijadikan hujjah. 

  Hadits Hudzaifah bin Usaid menunjukkan bahwa

penciptaan daging dan tulang terjadi pada awal

empat puluh kedua

HADITS HUDZAIFAH BIN USAID

  

اًكَلَم اَهْيَلِإ ُهّللا َثَعَب ًةَلْيَل َنوُعَبْرَأَو ِناَتْنِث ِةَفْطّنلاِب ّرَم اَذِإ

اَهَماَظِعَو اَهَمْحَلَو اَهَدْلِجَو اَه َرَصَبَو اَهَعْمَس َقَلَخَو ،اَه َرّوَصَف

ُبُتْكَيَو ،َءا َش اَم َكّبَر يِضْقَيَف ؟ىَثْنُأ ْمَأ ٌرُكْذَأ ّب َر اَي َلاَق ّمُث

ُبُتْكَيَو ،َءا َش اَم َكّبَر ُلوُقَيَف ؟ُهُلَجَأ ّب َر اَي :ُلوُقَي ّمُث ، ُكَلَمْلا

  

ُبُتْكَيَو ،َءا َش اَم َكّبَر يِضْقَيَف ؟ُهُق ْزِر ّبَر اَي ُلوُقَي ّمُث ،ُكَلَمْلا

اَم ىَلَع ُديِزَي َلَف ِهِدَي يِف ِةَفيِحّصلاِب ُكَلَمْلا ُجُرْخَي ّمُث ،ُكَلَمْلا

َأ

  

ُصُقْنَي َلَو َرَم

Jika air mani telah melewati empat puluh dua malam, Allah mengirim malaikat

kepadanya, kemudian malaikat tersebut membentuk air mani tersebut dan

menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, daging, dan tulang-belulangnya.

  

Setelah itu, malaikat berkata, 'Tuhanku, bayi ini laki-laki atau perempuan?' Tuhanmu pun

memutuskan sesuai dengan yang Dia kehendaki dan malaikat menulisnya. Malaikat

berkata, 'Tuhanku, ajalnya?' Tuhanmu pun memutuskan sesuai dengan yang Dia

kehendaki dan malaikat menulisnya. Malaikat berkata, 'Tuhanku, rezkinya?' Tuhanmu pun

memutuskan sesuai dengan yang Dia kehendaki dan malaikat menulisnya. Setelah itu,

malaikat keluar dengan membawa lembaran di tangannya tanpa menambah apa yang

diperintahkan dan tidak pula menguranginya". (HR. Muslim)

PENAFSIRAN YANG BERTENTANGAN

  

  Sebagian ulama menafsirkan bahwa jika air mani telah menjadi segumpal darah, malaikat membaginya ke dalam beberapa bagian; menjadikan sebagiannya sebagai kulit, daging, dan tulang, kemudian empat hal di atas (rezki, amal, dll) ditentukan sebelum pembentukan janin tersebut.

  Penafsiran seperti itu bertentangan dengan tekstual hadits.

  Justru tekstual hadits menjelaskan bahwa malaikat membentuk air mani dan membentuk bagian-bagian tersebut. Bisa jadi, penciptaan pendengaran dan lain-lain itu bersamaan dengan pembentukan dan pembagian air mani ke dalam beberapa bagian sebelum adanya daging dan tulang. Juga bisa jadi itu terjadi di sebagian janin dan tidak di semua janin.

  Hadits Malik bin Al-Huwairits di atas juga menunjukkan bahwa pembentukan juga terjadi pada air mani pada hari ketujuh (76:2)

  َأ ialah urat-urat (Ibnu Mas’ud) ٍجا َشْم PENDAPAT DOKTER WAKTU NO PROSES

KETERANGAN )HARI(

  1 air mani berada di rahim, maka buih 6 atau 7 terjadi padanya 2 permulaan benang-benang dan titik

  3 Terkadang maju/ mundur satu hari 3 darah mengalir ke semuanya kemudian

  6 menjadi sepotong daging, kemudian organ-organ tubuh terlihat dengan jelas, sebagian organ tubuh menghindari bersentuhan dengan organ tubuh lainnya, dan kelembaban jaringan saraf di tulang punggung menjadi panjang

  4 kepala melepaskan diri dari kedua

  9 pundak serta ujung tangan dan ujung kaki dari jari-jari dengan jelas di sebagian organ tubuh dan dengan tidak jelas di organ tubuh lainnya

TERBUNGKUSNYA TULANG OLEH OTOT

  (اًمْح َِِل َماَظِعْلِِا اَنْوَسَك َِِف)

   Dalam buku “Developing Human” dijelaskan tentang apa yang telah diungkap Al Qur’an di atas :

“Pada minggu keenam, proses perubahan jaringan

tulang rawan menjadi tulang terjadi pada tulang

selangka. Pada akhir minggu ketujuh perubahan

menjadi tulang terjadi pada tulang-tulang

panjang. Pada saat berlangsungnya hal ini, sel-sel

lain di antara jaringan yang mengelilingi tulang

mulai membentuk jaringan otot yang membelah

diri menjadi dua kelompok: depan dan belakang.”

SIAP LAHIR

PENDAPAT DOKTER

  

  Batas minimal pembentukan janin laki-laki di janin tersebut ialah 30 (tiga puluh) hari dan batas pertengahan pembentukan janin ialah tiga puluh lima hari. Bisa jadi, pembentukannya selama empat puluh lima hari.

  

  Di antara bayi-bayi yang diaborsi tidak ada bayi laki-laki yang sempurna sebelum tiga puluh hari atau bayi perempuan sempurna sebelum empat puluh hari.

  

  Itu sesuai dengan fakta yang ditunjukkan hadits Hudzaifah bin Usaid tentang penciptaan pendengaran, penglihatan, dan lain-lain pada empat puluh hari kedua, dan perubahan segumpal darah menjadi daging juga pada empat puluh hari kedua. MASSA ‘IDDAH 

  Sahabat-sahabat kami dan para pemeluk madzhab Syaf'i berkata,

"Masa iddah tidak selesai dan ummul

walad (budak wanita yang digauli pemiliknya kemudian melahirkan anak) tidak dimerdekakan kecuali dengan

(standar) sepotong daging yang telah

diciptakan dan batas minimal proses penciptaan dan pembentukan janin ialah delapan puluh satu hari".

   ِهْيَلِإ ُهّللا ُلِسْرُي ّمُث ِهيِف ُخُفْنَيَف ، َكَلَمْلا ِعَبْر َأِب ُرَمْؤُيَو َحوّرلا ِهِق ْزِر ِبْتَكِب : ٍتاَمِلَك

ْوَأ ّيِق َشَو ِهِلَجَأَو ِهِلَمَعَو

PERBEDAAN TAHAPAN

  

  Ada perbedaan tahapan pada saat Malaikat diutus ke janin: mana yang lebih dahulu, peniupan ruh atau pencatatan?

   Riwayat Bukhari pencatatan lebih dahulu dari pada peniupan ruh: ّم ُسسث ، ٍ

  َأ ِسسب ُرَمْؤُي َسسف ُكَلَمْلسسا ِسهْيَل ِسسإ ُثَعْبُسيَسو تاَمِل َسسك ِعَسب ْسر َحسو ّرلسسا ِسهي ِسسف ُخُفْن َسسي

  Riwayat Muslim dan Baihaqi sebaliknya 

  Ada kemungkinan itu terjadi karena para perawi mengganti riwayat-riwayat mereka dengan makna yang mereka pahami atau yang dimaksudkan ialah pengurutan penjelasan saja, bukan urutan yang dikhabarkan

PENIUPAN RUH DAN KONSEKUENSINYA

  

  Riwayat Zaid bin Ali dari Ali bin Abi Thalib: 4 bulan,tapi sanad hadits tersebut terputus

  

  Riwayat Al-Laaika’iy dari Ibnu Abbas: 4 bulan 10 hari (120 hari)

  

  Konsekuensinya

  Ruh ditiupkan pada janin setelah berusia empat bulan dan jika janin keluar (keguguran) setelah berusia empat bulan maka ia

dishalati, karena ruh telah ditiupkan kepadanya kemudian ia

mati (pendapat Imam Ahmad, Sa'id bin Al-Musaiyyib. Pendapat tersebut juga merupakan salah satu pendapat Imam Asy-Syaf'i dan Ishaq)

Pendapat lain: "Jika janin telah berusia empat bulan sepuluh

hari, maka pada hari kesepuluh tersebut ruh ditiupkan kepadanya dan ia dishalati (jika dilahirkan dalam keadaan mati atau keguguran)".

KELAHIRAN BAYI (MENURUT DOKTER)

   Janin apabila dibentuk pada hari ke

   35, maka bergerak pada hari ke-37, dan

dilahirkan pada hari ke-210 (7 bulan)

   45, bergerak pada hari ke-90, dan

dilahirkan pada hari ke-270 (9 bulan) WAKTU PENULISAN 4 HAL 

  Adapun penulisan malaikat, maka hadits Ibnu Mas'ud menunjukkan bahwa itu terjadi setelah empat bulan seperti telah disebutkan sebelumnya. Di Shahih Al-Bukhari dan

  Shahih Muslim disebutkan hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu dari Nabi SAWbersabda,

"Allah mendelegasikan salah satu malaikat kepada rahim. Malaikat

tersebut berkata, "Tuhanku, ini air mani. Tuhanku, ini segumpal darah.

Tuhanku, ini sepotong daging'. Jika Allah berkehendak memutuskan

penciptaan, malaikat berkata, 'Tuhanku, laki laki atau perempuan?

Celaka atau bahagia? Apa rezkinya? Bagaimana ajalnya?' Kemudian

itu semua ditulis di perut ibunya".

  Diriwayatkan dari sejumlah sahabat bahwa penulisan oleh malaikat terjadi pada empat puluh hari kedua. Al-Laaika’iy meriwayatkan hadits dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash Dari Ibnu Abbas bahwa penulisan oleh malaikat terjadi empat

  puluh malam setelah peniupan ruh, namun sanadnya

  bermasalah/perlu diteliti kembali SINKRONISASI 

  Sebagian ulama mengkompromikan antara hadits-hadits dan atsar di atas dengan hadits Ibnu Mas'ud kemudian menyimpulkan bahwa penulisan terjadi dua kali; bersamaan dengan itu dikatakan salah satunya di langit dan satunya di perut ibunya. Wallahu a'lam, yang jelas penulisan tersebut terjadi hanya sekali.

  

  Atau boleh jadi penulisan itu tidak sama di antara

  janin

  Ada janin yang ditulis empat hal untuknya setelah empat puluh hari pertama dan

   ada janin yang ditulis setelah empat puluh hari ketiga. 

  Dan dikatakan, bahwa sesungguhnya lafadz "tsumma" pada hadits Ibnu Mas'ud yang dimaksud hanya susunan penjelasan bukan susunan khabar. Wallahu a’lam.

DI MANA DITULISNYA?

   Penulisan oleh malaikat terjadi di antara kedua mata janin.

  Di Musnad Al-Bazzar disebutkan hadits dari Ibnu Umar

  Radhiyallahu Anhuma dari Nabi SAWyang bersabda, ‘Jika Allah telah menciptakan jiwa, malaikat rahim berkata, Tuhanku,

apakah ia laki-laki atau perempuan?' Allah pun menetapkan

keputusan-Nya kepada jiwa tersebut. Malaikat rahim berkata, 'Tuhanku, apakah ia celaka atau bahagia?' Allah pun menetapkan keputusan-Nya pada jiwa tersebut kemudian ditulis di antara kedua mata jiwa tersebut apa saja yang akan ditemuinya hingga musibah yang menimpanya‘

  Hadits Hudzaifah bin Usaid sebelumnya secara tegas menyatakan bahwa malaikat menulis itu semua di lembaran.

  Bisa jadi, malaikat menulisnya di lembaran dan di antara kedua mata janin sekaligus .

PENENTUAN SIFAT-SIFAT JANIN

   Diriwayatkan bahwa bersamaan dengan penulisan empat hal tersebut juga diciptakan sifat-sifat untuk janin tersebut.

  

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha dari Nabi SAWyang

bersabda, "Sesungguhnya jika Allah hendak menciptakan makhluk, Dia mengirim malaikat yang kemudian masuk ke dalam rahim. Malaikat tersebut berkata, 'Tuhanku, apa?' Allah pun berfrman, ia

laki-laki atau perempuan, atau sesuatu yang dikehendaki Allah

untuk diciptakan di rahim. Malaikat tersebut berkata lagi, 'Tuhanku, apakah ia celaka atau bahagia?' Allah berfrman apa

yang dikehendaki-Nya. Malaikat berkata, 'Tuhanku, bagaimana

dengan ajalnya?' Allah berfrman, Seperti ini dan itu'. Malaikat berkata, Bagaimana dengan penciptaan dan akhlaknya?' Allah berfrman, 'Ini dan itu'. Tidak ada sesuatu apa pun melainkan diciptakan bersama janin tersebut di rahim".

  Hadits tersebut diriwayatkan Abu Daud di Al-Qadr dan Al-Bazzar di Musnad-nya

KESIMPULAN PENULISAN MALAIKAT

  

  Kesimpulannya bahwa penulisan oleh malaikat

  untuk janin di perut ibunya itu bukan penulisan takdir yang sebelumnya telah tertulis untuk manusia yang disebutkan di frman

  Allah Ta'ala, "Tidak ada satu bencana pun yang

  menimpa di bumi dan pada diri kalian sendiri melainkan telah tertulis di kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya, sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah". (Al-Hadid: 22).

  

  Seperti yang disebutkan di Shahih Muslim dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhuma dari Nabi

  

SAWyang bersabda, "Sesungguhnya Allah telah

menentukan takdir-takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi".

  

ىّتَح ِةّنَجْلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُلَمْعَيَل ْمُكَدَحَأ ّنِإَف

ِهْيَلَع ُقِبْسَيَف ٌعاَرِذ ّلِإ ُهَنْيَبَو اَهَنْيَب ُنوُكَي َل

ُلُخْدَيَف ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُلَمْعَيَف ُباَتِكْلا ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُلَمْعَيَل ْمُكَدَحَأ ّنِإَو َراّنلا

  

ُقِبْسَيَف ٌعاَرِذ ّلِإ ُهَنْيَبَو اَهَنْيَب ُنوُكَي اَم ىّتَح

ِةّنَجْلا ِلْهَأ َلَمَع ُلَمْعَيَف ُباَتِكْلا ِهْيَلَع اَهُلُخْدَيَف

AMAL TERAKHIR SEBAGAI PENENTU

  

  Di Shahih Ibnu Hibban disebutkan hadits dan Aisyah Radhiyallahu Anha dan Nabi saw yang bersabda,

  َ ْلا اَمّنِإ ِميِتاَوَخْلاِب ُلاَمْع

“Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu ditentukan oleh

perbuatan akhirnya.”

  Di Shahih Ibnu Hibban disebutkan hadits dari Aisyah rah dari Nabi SAW yang bersabda, "Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu ditentukan oleh perbuatan akhirnya".

  Di Shahih Ibnu Hibban juga disebutkan hadits dari Muawiyah yang berkata bahwa aku dengar Nabi SAW bersabda,

  "Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu dengan perbuatan terakhimya seperti bejana. Jika bagian atas bejana tersebut baik, maka baik pula bagian bawahnya. Jika bagian atas bejana tersebut jelek, maka jelek pula bagian bawahnya".

AMAL TERAKHIR SEBAGAI PENENTU

   Di Shahih Ibnu Hibban juga disebutkan hadits dan

Muawiyah yang berkata bahwa aku dengan Nabi saw

bersabda,

   َباَط اَذِإ ،ِءاَعِوْلاَك ،اَهِميِتاَوَخِب ُلاَمْعَ ْلا اَمّنِإ َثُبَخ ،ُه َلْعَأ َثُبَخ اَذِإَو ،ُهُلَفْسَأ َباَط ،ُه َلْعَأ َأ   ُهُلَفْس

  

“Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu dengan

perbuatan terakhimya seperti bejana. jika bagian atas

bejana tersebut baik, maka baik pula bagian bawahnya.

  

Jika bagian atas bejana terrsebut jelek, Maka jelek pula

bagian ba wahnya. “

AMAL TERAKHIR SEBAGAI PENENTU

   Disebutkan di Shahih Muslim hadits dari Abu

Hurairah Radhiyallahu Anhu dan Nabi saw yang

bersabda,

   ّمُث ،ِةّنَجْلا ِلْهَأ ِلَمَعِب َليِوّطلا َناَمّزلا ُلَمْعَيَل َلُجّرلا ّنِإ ُلَمْعَيَل َلُج ّرلا ّنِإَو ،ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُهُلَمَع ُهَل ُمَتْخُي ُهُلَمَع ُهَل ُمَتْخُي ّسمُث ،ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب َليِوّطلا َناَمّزلا ِةّنَجْلا ِلْه َأ ِلَمَعِب

 “Sesungguhnya seseorang benar-benar beramal dalam jangka waktu yang lama

dengan amal perbuatan penghuni surga kemudian amal perbuatannya diakhiri dengan amal perbuatan penghuni neraka. Sesungguhnya seseorang beramal dalam jangka waktu yang lama dengan amal perbuatan penghuni neraka kemudian amal perbuatannya ditutup baginya dengan amal perbuat an penghuni surga.

  BERAMALLAH

يِفَو َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر اَنْيَلَع َج َرَخ

؟ ِناَباَتِكْلا ِناَذَه اَم َنو ُرْدَتَأ :َلاَقَف ، ِناَباَتِك ِهِدَي

  

يِذّلِل :َلاَقَف ،اَن َرِبْخُت ْنَأ ّلِإ ،ِهّللا َلوُسَر اَي َل :اَنْلُقَف

، َنيِمَلاَعْلا ّب َر ْنِم ُباَتِكْلا اَذَه " :ىَنْمُيْلا ِهِدَي يِف

، ْمِهِلِئاَبَقَو ْمِهِئاَبآ ُءاَمْس َأَو ،ِةّنَجْلا ِلْهَأ ُءاَمْسَأ ِهيِف ُصَقْنُي َلَو ، ْمِهيِف ُداَزُي َلَف ، ْمِهِرِخآ ىَلَع َلَمْج َأ ّمُث

  

ٌباَتِك اَذَه " :ِهِلاَمِش يِف يِذّلِل َلاَق ّمُث " اًدَبَأ ُهْنِم

ُءاَمْسَأَو ِراّنلا ِلْهَأ ُءاَمْسَأ ِهيِف َنيِمَلاَعْلا ّبَر ْنِم

ُدا َزُي َلَف ، ْمِهِرِخآ ىَلَع َلَمْجَأ ّمُث ، ْمِهِلِئاَبَقَو ْمِهِئاَبآ

َميِفَف :ُهُباَحْصَأ َلاَقَف " اًدَبَأ ْمُهْنِم ُصَقْنُي َلَو ِهيِف

  

؟ُهْنِم َغِرُف ْدَق اًرْمَأ َناَك ْنِإ ِهّللا َلوُسَر اَي ُلَمَعْلا

ُمَتْخُي ِةّنَجْلا َبِحاَص ّنِإَف ،اوُبِراَقَو اوُدّدَس " :َلاَقَف

ّنِإَو ،ٍلَمَع ّيَأ َلِمَع ْنِإَو ،ِةّنَجْلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُهَل

ّيَأ َلِمَع ْنِإَو ،ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُهَل ُمَتْخُي ِراّنلا َبِحاَص

  

َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر َلاَق ّمُث ، ٍلَمَع

:ِداَبِعْلا َنِم ْمُكّب َر َغَرَف :َلاَق ّمُث ،اَمُهَذَبَنَف ِهْيَدَيِب

ِريِع ّسلا يِف ٌقيِرَفَو ،ِةّنَجْلا يِف ٌقيِرَف

  

Rasulullah saw keluar menemul kami dengan memegang dua kitab

kemudian bersabda, ‘Tahukah kalian tentang dua kitab ini?’ Kami

menjawab, ‘Tidak wahai Rasulullah, kecuali kalau engkau menjelaskannya

kepada kami. ‘Nabi saw bersabda tentang kitab di tangan kanan beliau,

‘Ini kitab dari Tuhan semesta alam. Di dalamnya terdapat nama-nama

para penghuni surga, nenek moyang, dan kabilah-kebilah mereka,

kemudian disebutkan secara umum tentang orang terakhir mereka. Kitab

tersebut tidak menambah mereka dan tidak mengu rangi mereka selama-

lamanya. ‘Satelah itu, Nabi saw bersabda tentang kitab yang ada di

tangan kiri beliau ini kitab dari Tuhan semesta alam. Di dalamnya terdapat

nama-nama para penghuni neraka be serta nama-nama nenek moyang

dan kabilah-kabilah mereka, dan disebutkan tentang orang terakhir

mereka. Kitab tersebut tidak memambah mereka dan tidak memgurangi

mereka selama-lamanya. ‘Sahabat-sahabat Nabi saw berkata, ‘Kenapa

mesti beramal, wahai Rasulullah, jika segala sesuatu telah

diselesaikan?’

  

  Nabi saw bersabda, ‘Beristiqamahlah kalian dan mendekatlah kepada kebenaran, karena penghuni surga ditutup dengan amal perbuatan penghuni sunga kendati ia mengerjakan amal perbuatan apa pun dan penghuni neraka ditutup dengan amal perbuatan penghuni neraka kendati ia mengerjakan amal per buatan apa pun. ‘Setelah itu, Rasulullah saw men julurkan kedua tangan beliau kemudian menarik keduanya dan bersabda, ‘Tuhan kalian telah menyelesaikan hamba-hamba-Nya; satu kelompok di surga dan satu kelompok di neraka

  

ُبِحاَصَو ،ِةّنَجْلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُهَل ٌموُتْخَم ِةّنَجْلا ُبِحاَص

، ٍلَمَع ّيَأ َلِمَع ْنِإَو ،ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُهَل ٌموُتْخَم ِراّنلا

ىّتَح ِءاَق ّشلا ِلْهَأ َقيِرَط ِةَداَعّسلا ِلْهَأِب ُكُلْسَي ْدَقَو

ُمُهُكِرْدُتَو ، ْمُهْنِم ْمُه ْلَب ، ْمِهِب ْمُهَهَب ْش

  َأ اَم :َلاَقُي

ِءاَق ّشلا ِلْهَأِب ُكُلْسَي ْدَقَو ، ْمُهُذِقْنَتْسَتَف ُةَداَعّسلا

ْلَب ْمِهِب ْمُهَهَب ْش َأ اَم :َلاَقُي ىّتَح ِةَداَعّسلا ِلْهَأ َقيِرَط

  

اًديِعَس ُهّللا ُهَبَتَك ْنَم ،ُءاَق ّشلا ُمُهُكِرْدُيَو ْمُهْنِم ْمُه

ُهَلِمْعَتْسَي ىّتَح اَيْنّدلا َنِم ُهْجِرْخُي ْمَل ِباَتِكْلا ّمُأ يِف

: َلاَق ّمُث ،ٍةَقاَن ِقاَوَفِب ْوَلَو ِهِتْوَم َلْبَق ُهُدِعْسُي ٍلَمَعِب

اَهِميِتاَوَخِب ُلاَمْعَ ْلا ،اَهِميِتاَوَخِب ُلاَمْعَ ْلا

   “Penghuni surga ditutup dengan amal perbuatan

penghuni surga dan peng huni neraka ditutup dengan

amal perbuatan penghuni neraka kendati ia mengerjakan amal perbuatan apapun. Bisa jadi, orang-orang yang bahagia dijalankan di jalan orang- orang yang celaka hingga dikatakan, ‘Alangkah miripnya orang-orang yang berbahagia tersebut dengan orang-orang yang celaka. ‘Bahkan, orang- orang yang bahagia tersebut termasuk dari orang- orang yang celaka. Mereka (orang-orang yang bahagia) ditentukan dengan kebahagiaan kemudian kebahagiaan tersebut menyelamatkan mereka.

  

  Bisa jadi orang-orang yang celaka dijalankan di jalan orang- orang yang bahagia hingga dikatakan, ‘Alangkah miripnya orang-orang celaka tersebut dengan orang-orang bahagia. ‘Bahkan, orang-orang celaka tersebut termasuk dari orang- orang bahagia. Mereka (orang-orang celaka) ditemukan kecelakaan. Barang siapa ditulis Allah sebagal orang bahagia di Ummul Kitab, Allah tidak mengeluarkannya dari dunia hingga ia membuatnya beramal dengan amal perbuatan yang membahagiakannya sebelum kematiannya kendati hanya dalam tempo waktu seperti memeras susu unta

  اَهِمْيِتاَوَخِب ُلاَمْعَلَا : َلاَق ّمُث

  ‘ Setelah itu, Nabi SAWbersabda, ‘Seluruh amal perbuatan itu tergan tung dengan akhirnya (diulang dua kali oleh beliau)

  

َوُه ىَقَتْلا َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا َلوُس َر ّنَأ

ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ُلوُس َر َلاَم اّمَلَف اوُلَتَتْقاَف َنوُكِر ْشُمْلاَو

يِفَو ْمِهِرَكْسَع ىَلِإ َنوُرَخ ْلا َلاَمَو ِهِرَكْسَع ىَلِإ َمّلَسَو

ْمُهَل ُعَدَي َل ٌلُج َر َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ِلوُس َر ِباَحْصَأ

  

اّنِم َأ َزْجَأ اَم َلاَقَف ِهِفْيَسِب اَهُبِرْضَي اَهَعَبّتا ّلِإ ًةّذاَف َلَو ًةّذا َش

ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ُلوُس َر َلاَقَف ٌن َلُف َأ َزْجَأ اَمَك ٌدَحَأ َمْوَيْلا

اَنَأ ِمْوَقْلا ْنِم ٌلُجَر َلاَقَف ِراّنلا ِلْه َأ ْنِم ُهّنِإ اَمَأ َمّلَسَو

َع َرْسَأ اَذِإَو ُهَعَم َفَقَو َفَقَو اَمّلُك ُهَعَم َجَرَخَف َلاَق ُهُبِحاَص