Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Alat Peraga terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Segiempat Oleh: Amalia Fitri Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Abstract - Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berban

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika

26

Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Alat Peraga terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Segiempat
Oleh:
Amalia Fitri
Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Pekalongan

Abstract
The research was aimed at first investigating the problem solving of
students who were taught with the CIRC method especially within the
material of quadrilateral, and second investigating wether the students
could reach the competence expected. The results of the research
showed that the students taught with CIRC model were better in
achieving in competence. In conclusion this model of teaching could be
used to improve student’s problem solving skills both for the material of
quadrilateral and for other materials having similiar characteristics.
Keywords : CIRC type of cooperative learning model, problem solving

skill.
.
mereka dalam mengerjakan matematika,

PENDAHULUAN
Matematika merupakan hal yang

menjadi

seorang

pemecah

masalah

tidak pernah lepas dari kehidupan kita.

matematika, serta dapat belajar bernalar

Hal ini terlihat dari hal yang sederhana


dan berkomunikasi secara matematika.

seperti berhitung yang dibutuhkan dalam

Kemampuan pemecahan masalah sebagai

kegiatan sehari-hari sampai matematika

salah

yang dibutuhkan dalam berbagai disiplin

diperoleh

ilmu.

matematika hendaknya dapat diajarkan

Menurut


banyak

ilmu

Suherman
yang

pengembangannya

(2003:25)

pembelajaran

matematika

melalui

yang


dapat

pembelajaran

sejak dini mengingat dalam dunia kerja,

pada

kemampuan pecahan masalah merupakan

demikian

salah satu aspek yang diperhitungkan.

disadari

Namun demikian sampai saat ini masih

tergantung


Dengan

kemampuan

dan

penemuan

matematika.

satu

banyak guru yang masih merasa kesulitan

sebagai hal yang penting.
Simon,1994:71)

dalam mengajarkan pemecahan masalah

menyatakan bahwa tujuan pembelajaran


dalam matematika. Hal ini terlihat pada

matematika adalah agar para siswa dapat

hasil belajar yang diperoleh siswa masih

mempelajari

kurang memuaskan.

NCTM

(dalam

nilai-nilai

matematika,

menjadi percaya diri dengan kemampuan


Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Hasil belajar matematika di SMP N

(3)

menyelesaikan

27

masalah

sesuai

1 Tirto menunjukkan hasil belajar yang

rencana, dan (4) melakukan pengecekan


terhitung masih kurang. Hal ini terlihat

kembali terhadap semua langkah yang

dari rata-rata hasil belajar matematika

telah dikerjakan.

sebesar 5,8.. Salah satu penyebab yang

Hasil wawancara dengan guru SMP

dirasakan guru adalah model yang kurang

N 1 Tirto menunjukkan bahwa kesulitan

tepat dalam mengajarkan matematika.

yang dialami siswa dalam menyelesaikan


Selama ini masih banyak guru yang

masalah adalah pada proses memahami

menggunakan model pembelajaran yang

masalah. Kebanyakan siswa kesulitan

menekankan

dalam

guru

sebagai

pusat

menafsirkan


soal

cerita

dan

informasi dan siswa sebagai penerima

menyusun model matematika dari soal

informasi. Pembelajaran ini dilakukan

tersebut. Untuk mengatasi permasalahan

dengan

tersebut, peneliti menawarkan model

tahap-tahap


pembukaan,

penyajian, dan penutup. Pada kegiatan

pembelajaran

pembelajaran

Reading

ini,

guru

cenderung

Cooperative

and

Integrated
(CIRC)

Composition

menggunakan metode ceramah dengan

berbantuan

alat

sedikit disertai tanya jawab. Dalam

pembelajaran

kooperatif

proses pembelajaran pun materi diberikan

memang diperuntukkan menyelesaikan

dalam bentuk jadi sehingga tidak ada

kesulitan siswa saat menghadapi soal

proses

cerita.

penanaman

konsep

yang

Pada

peraga.

model

Model

tipe

CIRC

pembelajaran

mengakibatkan siswa kurang menguasai

kooperatif tipe CIRC berbantuan alat

konsep dasar dan cenderung kebingungan

peraga ini, diawali pemberian materi oleh

saat dihadapkan pada soal kemampuan

guru dengan bantuan alat peraga yang

pemecahan masalah.

bertujuan agar siswa dapat membangun

Untuk

menyelesaikan

masalah

pengetahuan sendiri dan lebih menguasai

matematika diperlukan langkah-langkah

konsep

serta kegiatan mental atau penalaran yang

dikelompokkan dan secara bersama-sama

tinggi.

menerjemahkan

Proses

penyelesaian

masalah

dasarnya.

soal

Kemudian

serta

siswa

mencoba

menurut Polya (1957) dalam Suherman

meyelesaikan soal tersebut yang diakhiri

(2003:

pemecahan

dengan presentasi jawaban di depan

masalah memuat empat langkah fase

kelas. Dengan model pembelajaran ini

penyelesaian

memahami

diharapkan siswa dapat lebih memahami

masalah, (2) merencanakan penyelesaian,

materi, bekerja sama dan berkomunikasi

91),

solusi

yaitu:

soal

(1)

Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
dengan teman lain, serta siswa akan lebih

Segiempat”

yang

berani dalam mengemukakan pendapat.

mengetahui:

(1)

bertujuan

28
untuk

apakah kemampuan

(dalam

pemecahan masalah matematika pada

Suyitno, 2005: 4) menyebutkan kelebihan

materi segiempat untuk siswa kelas VII

model

SMP N 1 Tirto yang diajar menggunakan

Secara

khusus

pembelajaran

Slavin

kooperatif

tipe

CIRC adalah sebagai berikut.
(a) CIRC

sangat

model

kooperatif

tipe

untuk

CIRC berbantuan alat peraga lebih baik

meningkatkan keterampilan siswa

dibandingkan siswa yang diajar dengan

dalam menyelesaikan soal cerita

model pembelajaran lain yang biasa

(b) Dominasi

tepat

pembelajaran

guru

dalam

proses

pembelajaran berkurang

digunakan

di

kelas?

kemampuan

(2)

apakah

pemecahan

masalah

(c) Pelaksanaan program sederhana

matematika pada materi segiempat untuk

(d) Siswa termotivasi pada hasil secara

siswa kelas VII SMP N 1 Tirto yang

teliti karena bekerja dalam kelompok
(e) Para siswa dapat memahami makna
soal

dan

saling

mengecek

diajar

dengan

kooperatif

model

tipe

pembelajaran

CIRC

mencapai

ketuntasan.

pekerjaannya
(f) Mengurangi perilaku siswa yang

METODE PENELITIAN

mengganggu

Penelitian ini merupakan penelitian

(g) Mengurangi konflik antar pribadi

eksperimental semu karena peneliti tidak

(h) Membantu siswa yang lemah

mungkin mengontrol semua variabel

(i) Meningkatkan hasil belajar siswa

yang terkait dengan penelitian.

khususnya dalam menyelesaikan soal
cerita.

dalam

penelitian

ini

adalah semua siswa kelas VII SMP N 1

Beberapa permasalahan yang ada di
lapangan

Populasi

Pekalongan

pada

tahun

pelajaran 2007/2008. Pada pengambilan

kelebihan model pembelajaran kooperatif

sampel, peneliti menggunakan teknik

tipe

random

mendorong

melihat

Kab.

beberapa

CIRC

serta

Tirto

berbantuan

peraga

penelitian

sampling.

Sampel

diambil

yang

sebanyak dua kelas yaitu kelas VII E

Model

sebagai kelas eksperimen dan kelas VII

Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

F sebagai kelas kontrol. Pada kelas

Berbantuan

eksperimen

berjudul

adanya

alat

“Keefektifan

Alat

Peraga

terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Materi

pembelajaran

diterapkan
kooperatif

Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

model
tipe

CIRC

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
berbantuan Alat Peraga, sedangkan pada

digunakan

kelas

pengumpulan data sebagai berikut.

kontrol

diterapkan

model

pembelajaran yang biasa digunakan di

tiga

macam

29

metode

a. Metode Tes

SMP N 1 Tirto.

Metode tes digunakan untuk

Variabel yang digunakan dalam

memperoleh data tentang kemampuan

penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

pemecahan masalah siswa. Data ini

a. Variabel

untuk

independen

yaitu

model

mengetahui

apakah

ada

pembelajaran kooperatif tipe CIRC

perbedaan

berbantuan alat peraga.

pemecahan masalah antara kelompok

b. Variabel dependen yaitu kemampuan
pemecahan masalah.

rancangan ini adalah sebagai berikut.

kemampuan

eksperimen dan kelompok kontrol dan
apakah

Adapun langkah-langkah dari pola

rata-rata

kemampuan

pemecahan

masalah siswa mencapai ketuntasan.
b. Metode Dokumentasi

a. Membuat perangkat tes yang akan
diuji cobakan.

Metode ini digunakan untuk
mencatat data tentang nama-nama

b. Melakukan uji coba apakah kelas

siswa yang akan menjadi populasi

ekperimen dan kelas kontrol berangkat

penelitian dan daftar nama-nama siswa

dari titik awal yang sama.

yang akan menjadi responden dalam

c. Melakukan uji coba perangkat tes

uji coba instrumen. Selain itu, metode

kepada kelas selain kelas eksperimen

ini digunakan untuk mendapat data

dan kelas kontrol.

nilai

d. Memberikan

perlakuan

kelompok

model

kelas eksperimen dan kelas kontrol

pembelajaran

pada keadaan awal sebelum perlakuan.
c. Metode Observasi
Metode

e. Memberikan tes kepada kelas kontrol

proses

mengukur

dengan

pemecahan

masalah siswa.

observasi

digunakan

untuk memperoleh informasi tentang

dan eksperimen bertujuan untuk untuk

pengelolaan

pembelajaran

penerapan

model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC

Adapun untuk memperoleh data
lengkap

yang

dengan

peraga.

yang

siswa

digunakan untuk menguji kesetaraan

kooperatif tipe CIRC berbantuan alat

kemampuan

semester

pada

eksperimen

menggunakan

mid

dalam

penelitian

ini

berbantuan

alat

peraga

yang

berlangsung di kelas eksperimen dan

Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
keaktifan siswa selama mengikuti

Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan

Analisis data awal dilakukan untuk
menunjukkan

pembelajaran.

materi

segiempat

dan

30

bahwa

antara

kelas

eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
kemampuan

yang

sama,

artinya

bentuk soal yang digunakan dalam tes

kemampuannya tidak berbeda signifikan.

akhir

Langkah

Data yang digunakan adalah nilai mid

penyusunan instrumen dijelaskan sebagai

semester kelas VII E dan VII F SMP

berikut.

Negeri 1 Tirto. Analiasis data yang

a. Menentukan materi

digunakan adalah uji normalitas, uji

b. Menentukan kisi-kisi soal

kesamaan dua varians (homogenitas), dan

berbentuk

c. Menentukan

uraian.

jumlah

waktu

yang

digunakan

uji kesamaan rata-rata.
Analisis data akhir dilakukan untuk

d. Menentukan tipe soal

mengetahui

e. Menentukan komposisi jenjang.

kemampuan pemecahan masalah kelas

Sebelum

instrumen

tersebut

apakah

ada

perbedaan

eksperimen dan kelas kontrol dan untuk

digunakan, dilakukan ujicoba perangkat

mengetahui

tes terhadap siswa yang pernah mendapat

pemecahan masalah kelas eksperimen

materi segiempat (siswa masih dalam

mencapai ketuntasan. Analiasis data yang

populasi tetapi bukan sampel). Tujuannya

digunakan adalah uji normalitas, uji

untuk

item-item

kesamaan dua varians (homogenitas), uji

tersebut sudah memenuhi syarat tes yang

beda rata-rata (uji pihak kanan), dan uji

baik atau tidak. Uji coba dalam penelitian

ketuntasan.

mengetahui

apakah

apakah

kemampuan

ini dilakukan terhadap siswa SMP kelas
VIIC. Ujicoba perangkat tes tersebut

HASIL

meliputi:

PEMBAHASAN

a.

Validitas soal

Hasil Penelitian

b.

Reliabilitas

c.

Tingkat kesukaran butir

hasil uji normalitas, hasil uji kesamaan

d.

Analisis daya pembeda soal

dua varians (homogenitas), dan hasil uji

Teknik

PENELITIAN

DAN

Hasil analisis data awal meliputi

analisis

data

yang

dilakukan dalam penelitian ini meliputi

beda rata-rata akan dijelaskan sebagai
berikut.

analisis data awal dan analisis data akhir.

Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Hasil uji normalitas data nilai mid

31

Negeri 1 Tirto dapat dilihat pada Tabel 1.

semester kelas VII E dan VII F SMP
Tabel 1. Hasil Analisis Uji Normalitas
Kelas

dk

Kontrol

Taraf signifikansi

Keterangan

7.234

4

9.49

5%

Normal

Eksperimen 7.333

4

9.49

5%

Normal

Berdasarkan data hasil analisis pada

adalah 9.49. Diperoleh  2 hotung   2 tabel .

Tabel 1 diperoleh diperoleh bahwa

maka dapat disimpulkan bahwa nilai mid



semester kelas VII E dan VII F SMP

2

hitung

untuk kelas kontrol adalah 7.234

dan  2 hitung

eksperimen

Negeri 1 Tirto sehingga kelas kontrol dan

adalah 7.333. Dengan taraf signifikansi

eksperimen berdistribusi normal. Hasil

5% dan dk = 7-3 = 4, diperoleh  2 tabel

analisis uji homogenitas data dapat dilihat

untuk

kelas

pada Tabel 2.

untuk kelas kontrol dan eksperimen

Tabel 2 Hasil Analisis Uji Homogenitas
Kelas
Kontrol

α

S

Dk
Pembilang Penyebut

58.22 8.04

5%

45

45

Eksperimen 58.61 6.74

5%

45

45

Berdasarkan data hasil analisis
pada Tabel 2 diperoleh Fhitung = 1,42 dan

populasi

dengan

F

1,42
varian

yang

homogennya.

= 1,81 dengan   5% , dk

Hasil uji kesamaan dua rata-rata

penyebut = 45 dan dk pembilang = 45

nilai mid semester kelas VII E dan VII F

maka Fhitung < Ftable, dapat disimpulkan H0

SMP Negeri 1 Tirto dapat dilihat pada

diterima.

Tabel 3.

F

table

Jadi

sampel

berasal

dari

Tabel 3 Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Kelas
Kontrol
Eksperimen

58.22
58.61

S

thitung

ttabel

8.04
6.74

0,253

1,99

Hasil uji kesamaan dua rata-rata

Karena –ttable < thitung < ttable maka H0

nilai mid semester kelas VII E dan VII F

diterima berarti tidak ada perbedaan rata-

SMP Negeri 1 Tirto dengan uji t,

rata yang signifikan dari kedua kelas

diperoleh thitung = 0,253 dan ttable = 1,99.

tersebut.

Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Berdasar analisis data tahap awal

Setelah

kedua

kelas

32
diberi

diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa

perlakuan yang berbeda, kedua kelas

kelas eksperimen dan kelas kontrol

diberi tes akhir. Hasil analisis data akhir

berdistribusi normal, mempunyai varian

meliputi hasil analisis uji normalitas, uji

yang sama (homogen) dan mempunyai

kesamaan varians, uji perbedaan dua rata-

rata-rata nilai awal yang sama. Dengan

rata, dan uji ketuntasan.

demikian penelitian ini dimulai dengan

Hasil analisis uji normalitas data

dua kelas yang mempunyai kemampuan

akhir dapat dilihat pada Tabel 4.

awal yang setara.

Tabel 4 Hasil Analisis Uji Normalitas Data Kemampuan Pemecahan Masalah
dk

Kelas

Taraf signifikansi

Keterangan

Kontrol

3.05

4

9.49

5%

Normal

Eksperimen

3.33

4

9.49

5%

Normal

kontrol dan eksperimen adalah 9,49. Jadi
Berdasarkan data hasil analisis

 2 hitung <  2 tabel . Hal ini menunjukkan

pada Tabel 4 diperoleh  2 hitung untuk

bahwa kemampuan pemecahan masalah

kelas kontrol adalah 3,05 dan  2 hitung

kelas kontrol dan kelas eksperimen

untuk kelas eksperimen adalah 3,33.

berdistribusi normal.
Hasil analisis uji homogenitas

Dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 7-

data dapat dilihat pada Tabel 5.

3 = 4, diperoleh  2 tabel untuk kelas

Tabel 5 Hasil Analisis Uji Homogenitas
Kelas
Kontrol

S
63,2

α

Dk
Pembilang Penyebut

11,91 5%

45

45

Eksperimen 68,61 12,42 5%

45

45

F

1,09

penyebut = 45 pada α=5% diperoleh
Berdasarkan data hasil analisis

harga

Ftabel =1,81. Karena Fhitung < Ftabel

pada Tabel 5 diperoleh Fhitung = 1,09.

maka Ho diterima dan H1 ditolak atau

Harga Fhitung dibandingkan dengan Ftabel

dapat

dengan dk pembilang = 45 dan dk

(homogen).

disimpulkan

Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

varians

sama

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika

33

artinya Ho ditolak dan H1 diterima atau

Hasil analisis uji perbedaan dua

rata-rata kemampuan pemecahan masalah

rata-rata data dapat dilihat pada Tabel 6.

kelas eksperimen lebih baik daripada
Tabel 6 Hasil Analisis Uji Perbedaan Dua

kelas kontrol.

Rata-rata

Hasil

analisis

uji

ketuntasan

kemampuan pemecahan masalah baik

Kelas
Kontrol

63,2

141,76

Eksperimen 68,61 154,2

kelas eksperimen dan kelas kontrol
2,13

1,68

menggunakan uji t dengan nilai 60
sebagai batas nilai ketuntasan. Hasil
ketuntasan

Berdasarkan hasil analisis pada
Tabel

6,

t hitung =2,13

diperoleh

kemampuan

pemecahan

masalah dapat dilihat pada Tabel 7.

dan

t tabel =1,68 sehingga diperoleh t hitung > t tabel

Tabel 7 Hasil Uji Ketuntasan Kemampuan Pemecahan Masalah
Kelompok

thitung

N

Mean

Eksperimen 46

68,61

60

4,7

Kontrol

63,2

60

1,82

46

ttabel

Kriteria
Tuntas

1,68

Tuntas

mid dianalisis dengan uji normalitas, uji
Berdasar hasil analisis diperoleh

homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.

eksperimen

Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua

sebesar 4,7 > 1,68 yang berarti bahwa

data normal, homogen, dan tidak ada

kemampuan pemecahan masalah kelas

perbedaan

eksperimen telah mencapai ketuntasan.

demikian dapat dikatakan bahwa kedua

Nilai thitung untuk kelas kontrol sebesar

kelas berada pada kondisi yang setara.

nilai

1,82

thitung

>

untuk

1,68

kelas

yang

berarti

bahwa

yang

Setelah

signifikan.

kedua

kelas

Dengan

diketahui

kemampuan pemecahan masalah kelas

berada pada kondisi yang setara, kedua

kontrol telah mencapai ketuntasan.

kelas diberi perlakuan yang berbeda.
Kelas eksperimen diajar dengan model
pembelajaran

Pembahasan

kooperatif

tipe

CIRC

Sebelum kelas eksperimen dan

berbantuan alat peraga dan kelas kontrol

kelas kontrol diberi perlakuan yang

diajar dengan model pembelajaran yang

berbeda, data awal yang berasal dari nilai

biasa digunakan di SMP N 1 Tirto.

Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Pada kelas eksperimen terlihat

ini

menunjukkan

bahwa

34

dengan

bahwa siswa didorong untuk mengajukan

pembelajaran

pertanyaan, mencari informasi dalam

berbantuan alat peraga, aktivitas siswa

kelompoknya

menjadi

dan

selanjutnya

kooperatif

lebih

tipe

baik.

CIRC

Tahapan

mengungkapkan pendapatnya di depan

pembelajaran yang diterapkan menuntut

kelas. Dalam hal ini guru bertindak

siswa untuk aktif melakukan kegiatan,

sebagai pembimbing yang menyediakan

berinteraksi

bantuan. Namun siswa berusaha untuk

mengembangkan

bekerja

komunikasi.

secara

menyelesaikan

berkelompok
suatu

dalam

permasalahan.

satu

Setelah

sama

lain

dan

kemampuan

diberi

perlakuan

yang

Selanjutnya di akhir pelajaran siswa

berbeda, kedua kelas diberi tes akhir

didorong untuk menyatakan ide-idenya

untuk

secara terbuka dan bebas di depan kelas

perbedaan

dan belajar untuk menerima sanggahan

masalah. Hasil analisis menunjukkan ada

dan masukan dari kelompok lain apabila

perbedaan

pendapatnya kurang tepat.

masalah antara kelas eksperimen dan

Berdasarkan

hasil

mengetahui

ada

kemampuan

kemampuan

tidaknya
pemecahan

pemecahan

observasi

kelas kontrol dengan rata-rata kelas

aktivitas siswa pada kelas eksperimen

eksperimen sebesar 68,61 dan rata-rata

selama penerapan model pembelajaran

kelas kontrol sebesar 63,2.

CIRC berbantuan alat peraga diperoleh
data sebagai berikut.
a)

Pada

pembelajaran

Munculnya

perbedaan

ini

dikarenakan ada beberapa hal diantaranya
I

persentase

aktivitas siswa sebesar 57,5%.

penggunaan alat peraga yang dapat
membimbing

siswa

membangun

b) Pada pembelajaran II persentase

pengetahuan sehingga siswa lebih mudah

aktivitas siswa sebesar 72,5% atau

memahami konsep dasar segiempat. Ini

meningkat 15% dari pembelajaarn I.

sesuai dengan konsep dalil penyusunan

Pada pembelajaran III

(konstruksi) yang dikemukakan Bruner

c)

persentase

aktivitas siswa sebesar 80% atau

(dalam

meningkat 7,5% dari pembelajaarn

apabila dalam penyusunan ide-ide atau

II.

definisi tertentu disertai dengan bantuan

Dari data yang telah diberikan

Suherman,

benda-benda

2003:44)

kongkrit

dapat dilihat bahwa aktivitas siswa terus

mempermudah

meningkat pada setiap pembelajaran. Hal

dipelajari.

mengingat

Lebih

Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

lanjut

akan
ide

bahwa

lebih
yang

Suherman

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika

35

(2003:243) menjelaskan bahwa konsep

CIRC terbukti dapat membantu kesulitan

abstrak yang baru dipahami siswa akan

siswa dalam memecahkan masalah.

mengendap, melekat, dan tahan lama jika
siswa memahami apa yang dipelajari,

SIMPULAN DAN SARAN

bukan hanya dengan mengingat-ingat

Simpulan
Berdasarkan

fakta.
Pada pembelajaran kooperatif tipe
CIRC, adanya diskusi kelompok pada

uraian

sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa :
a.

kemampuan

pemecahan

masalah

kelas eksperimen yang dapat memotivasi

siswa yang diajar dengan model

siswa belajar. Diskusi ini dapat berjalan

pembelajaran kooperatif tipe CIRC

dengan baik karena adanya motivasi

berbantuan alat peraga lebih baik

bahwa keberhasilan siswa dilihat dari

dibandingkan pembelajaran dengan

keberhasilan kelompok. Interaksi antar

menggunakan model pembelajaran

siswa dalam tugas-tugas pembelajaran

yang biasa digunakan di SMP N 1

akan mendorong pencapaian prestasi

Tirto pada materi segiempat,

siswa (Slavin, 2010: 38). Dengan adanya

b.

kemampuan

pemecahan

masalah

dapat

siswa yang diajar dengan model

mengajari siswa yang kurang pandai.

pembelajaran kooperatif tipe CIRC

Munculnya perbedaan pendapat antar

berbantuan alat peraga mencapai

siswa akan mendorong siswa lebih

ketuntasan.

diskusi,

siswa

yang

pandai

menggali informasi tentang konsep yang
sedang

dipelajari

sehingga

dapat

Saran
Berdasarkan hasil penelitian telah
diperoleh bahwa pembelajaran dengan

meningkatkan pemahaman siswa.
Ciri khusus pada pembelajaran

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

kooperatif tipe CIRC adalah untuk

CIRC berbantuan alat peraga efektif

menyelesaikan permasalahan pada soal

terhadap

kemampuan

pemecahan

cerita. Soal aspek pemecahan masalah

masalah

sehingga

disarankan

juga biasanya berbentuk soal cerita. Pada

menggunakan

soal ini kesulitan yang sering dihadaapi

meningkatkan kemampuan pemecahan

adalah

dan

masalah pada materi segiempat dan

menyusun model matematika berdasar

materi lain yang memiliki karakteristik

masalah.

yang sama.

memahami

Dengan

masalah

adanya

langkah-

langkah pembelajaran kooperatif tipe

Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

model

ini

untuk

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
DAFTAR PUSTAKA
Simon, A. M. 1994. Learning
Mathematics and Learning to
Teach:
Learning
Cycles
in
Mathematics Teacher Education.
Educational
Studies
in
Mathematics. Kluwer Academic
Publishers. 26, (71-94)
Slavin, Robert E. 2010. Cooperative
Learning. Bandung: Nusa Media.
Suherman,
Erman.2003.
Strategi
Pembelajaran
Matematika
Kontemporer. Bandung: JICA
Suyitno, Amin. 2005. Mengadopsi
Pembelajaran
CIRC
dalam
Meningkatkan Keterampilan Siswa
Menyelesaikan
Soal
Cerita.
Seminar Nasional FMIPA UNNES.

Volume 1, No.1, Januari 2013, ISSN 2303-3983

36

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Integrated Food Therapy Minuman Fungsional Nutrafosin Pada Penyandang Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Dan Dislipidemia

5 149 3

Kekerasan rumah tangga terhadap anak dalam prespektif islam

7 74 74

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Pengaruh model learning cycle 5e terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi

11 137 269