RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SERASAH JA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
RANCANG BANGUN PROTOTIPE
MESIN PENCACAH SERASAH JAGUNG

BIDANG KEGIATAN:
PKM-KC

Diusulkan oleh:
Adams Rizan Abdalla

( 240110130096)

UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016

Halaman Pengesahan
1. Judul Kegiatan
PROTOTIPE
2.
PKM-K

(Pilih salah satu)

:

RANCANG

BANGUN

MESIN PENCACAH SERASAH JAGUNG
Bidang Kegiatan
: ( ) PKM-P
(
(X) PKM-KC
( ) PKM-T
( ) PKM-M

3.
a. Nama Lengkap
b. NPM
c. Jurusan

d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP
f. Alamat email

Pelaksana kegiatan
: Adams Rizan Abdalla
: 240110130096
: Teknik Pertanian dan Biosistem
: Universitas Padjadjaran
: Jl. Dusun Hegarmanah no.32
RT 01/03
: adamsrizanabdalla@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
5. Dosen pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti

b. Sumber lain

)

: 1 orang
: Asep Yusuf, STP., MT.
: 198006202006041003
:Perum. Tamansari Manglayang
Regensi Blok J10 no. 11 Bandung/
081322546970
: Rp 3.500.000,: tidak ada

7. Jangka WaktuPelaksanaan

: 5 bulan
Bandung, 13 Juni 2016

Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sistem
Informasi, Tata Kelola dan Sumber Daya,


(Robi Andoyo, S.TP., M.Sc., Ph.D.)
NIP. 197803022003121002

Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Adams Rizan Abdalla)
NPM. 240110120040

2

Wakil Rektor Bidang Akademik dan
Kemahasiswaaan Universitas Padjadjaran,

Dosen Pendamping,

(Dr. Arry Bainus, MA)
NIP. 196106271990011001

(Asep Yusuf, STP., MT.)

NIP. 198006202006041003

DAFTAR ISI
Judul

Halaman

Halaman Pengesahan ..............................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
Daftar Gambar......................................................................................... iv
A. Judul .................................................................................................. 1
B. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
C. Perumusan Masalah............................................................................ 2
D. Tujuan................................................................................................. 2
E. Luaran yang Diharapkan.....................................................................2
F. Kegunaan............................................................................................ 3
G. Tinjauan Pustaka................................................................................ 3
H. Metode Pelaksanaan........................................................................... 4
I. Jadwal Kegiatan................................................................................... 4
J. Rancangan Biaya................................................................................. 5

K. Daftar Pustaka.................................................................................... 8
L. Lampiran............................................................................................. 9
1. Rancangan Fungsional....................................................................9
2. Rancangan Struktural.......................................................................

11

3. Daftar Riwayat Hidup.....................................................................15

3

4

A. Judul
RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN PENCACAH SERASAH
JAGUNG.
B. Latar Belakang Masalah
Tanaman jagung merupakan tanaman yang mudah untuk ditemui di dataran
rendah hingga dataran menengah. Tanaman jagung merupakan tanaman semusim
yang hanya dapat menghasilkan produksi dalam satu periode tanam sehingga

ketika sudah dilakukan proses pemanenan maka tanaman jagung tidak akan
dimanfaatkan kembali. Pada umumnya tanaman jagung yang banyak mengandung
karbohidrat akan sulit untuk terdeformasi pada saat digunakan sebagai bahan
untuk membuat kompos maupun sebagai mulsa penutup tanah. Tanaman jagung
yang sudah dipanen hasil jagungnya biasanya hanya dimanfaatkan sebagai pakan
hewan ternak. Pada pembuatan pupuk kompos, tanaman jagung memerlukan
waktu yang lebih lama dibandingkan tanaman lainnya karena tanaman jagung
lebih sulit untuk terdeformasi. Menurut Nurpilihan (2016), tanaman jagung akan
lebih sulit terurai di dalam tanah pada saat digunakan sebagai mulsa maupun
sebagai bahan pupuk kompos karena sedikitnya kandungan protein yang
terkandung di dalam tanaman jagung jika dibandingkan dengan tanaman lainnya.
Tanaman jagung merupakan tanaman yang mudah untuk ditemui di
kecamatan Jatinangor, Sumedang. Lahan-lahan di kecamatan Jatinangor
merupakan lahan yang baik untuk penanaman tanaman jagung. Namun
pemanfaatan tanaman jagung sebagai media pupuk kompos maupun mulsa
penutup tanah masih kurang maksimal karena sulitnya tanaman jagung untuk
terurai menjadi bahan organik. Proses penguraian ini juga disebabkan karena pada
umumnya proses pencacahan batang dan daun tanaman jagung tidak dilakukan
secara seragam dengan ukuran yang sesuai sehingga proses deformasi menjadi
lebih sulit untuk dilakukan oleh mikoorganisme di dalam tanah. Pentingnya proses

pencacahan batang dan daun tanaman jagung sebagai bahan untuk proses
pembuatan kompos dan mulsa menyebabkan diperlukan mesin yang mampu
mencacah serasah jagung dengan efisien dan dalam jumlah yang besar.
Pencacahan dengan cara manual menggunakan tenaga manusia tentu memerlukan

1

energi yang besar dan waktu yang lebih lama sehingga proses pembuatan pupuk
kompos menjadi lebih lama. Oleh karena pentingnya dan diperlukannya mesin
pencacah serasah jagung maka pada tugas perancangan alat dan mesin pertanian
kali ini dilakukan perancangan untuk menentukan desain dan rancangan mesin
pencacah serasah jagung yang sesuai untuk mencacah serasah jagung untuk bahan
pembuat kompos.
C. Perumusan Masalah
Mesin peralatan pertanian merupakan suatu contoh penerapan teknologi.
Penerapan teknologi tersebut bertujuan agar pekerjaan dari petani menjadi lebih
efisien serta menekan biaya produksi. Bagian yang merupakan kunci revolusi
teknologi dalam pertanian yang sedang berlangsung, dan sebagian besar
merupakan hasil revolusi teknologi itu sendiri, adalah meingkatnya dengan cepat
hasil keluaran (output) per jam kerja dalam usaha tani (Smith, 1990).

D. Tujuan
Adapun tujuan dari perancangan dari mesin pemeras dan penyaring jeruk
sebagai berikut :
1. Peningkatan nilai tambah bagi serasah tanaman jagung untuk dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk kompos maupun menjadi mulsa.
2. Peningkatan efisiensi kerja sekaligus menekan biaya produksi pembuatan
pupuk kompos dan mulsa dari tanaman jagung.
E. Luaran yang Diharapkan
Data dan informasi mengenai mesin yang dirancang, memudahkan proses
pembuatan kompos dari serasah jagung dengan ukuran pemotongan yang lebih
seragam.
Karena PKM Karya Cipta (PKM-KC) merupakan kreativitas yang inovatif
dalam menemukan hasil karya melalui penelitian yang berbasis penerapan
teknologi,diharapkan hasil progam ini dapat dipatenkan serta diakui dan dapat
berguna bagi masyarakat.

2

F.


Kegunaan
Hasil Program ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi dalam

penangananpasca panen jeruk agar mempunyai kualitas tinggi. Diharapkan pula
hasil penelitian ini dapat diaplikasikan langsung oleh petani dan pengusaha jeruk
sehingga masalah yang timbul dapat teratasi.
G. TinjauanPustaka
a.

Observasi Kebutuhan
Serasah jagung merupakan hasil produk samping dari tanaman jagung

sehingga seringkali tidak dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian berikutnya.
Serasah jagung seringkali dianggap sebagai hasil produk samping yang tidak
bermanfaat dan biasanya hanya dijadikan penutup tanah tanpa dicacah terlebih
dahulu. Pada pertanian jagung hampir 95% dari tanaman jagung tidak
dimanfaatkan kembali dengan baik sehingga dengan adanya mesin pencacah
serasah jagung ini diharapkan mampu mencacah serasah jagung dengan ukuran
yang lebih seragam sehingga dapat menjadikan mulsa dan kompos tanaman
jagung menjadi ukuran yang seragam.

b. Penggambaran masalah
Daerah Jatinangor merupakan daerah yang banyak menghasilkan jagung.
Jagung sendiri merupakan tanaman semusim yang hanya dapat menghasilkan
bonggol jagung dalam sekali tanam sehingga setelah dilakukan pemanenan maka
tanaman jagung hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk kompos
maupun mulsa. Pada proses pembuatan mulsa maupun proses pembuatan
pembuatan pupuk kompos, serasah tanaman jagung lebih sulit untuk terdeformasi
dibandingkan tanaman lainnya karena kandungan selulosa dan gula yang lebih
tinggi dari tanaman lainnya. Ukuran dari tanaman jagung yang cukup besar bila
tidak dicacah juga menyebabkan semakin lambatnya proses deformasi serasah
jagung yang dilakukan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Karena ukuran dari
serasah tanaman jagung yang masih besar, maka proses pencacahan dan
pengecilan ukuran sangat diperlukan untuk menbuat serasah jagung cocok untuk
bahan pembuat pupuk kompos. Semakin halus hasil pencacahan maka akan

3

semakin mudah serasah tanaman jagung untuk terurai menjadi bahan organik
yang sangat bermanfaat dan sangat baik bagi tanaman.
H.

MetodePelaksanaan
Waktu : dilakukan setelah proposal ini diterima.
Tempat :Laboratorium Alat dan Mesin Departemen Teknik Pertanian dan
Biosistem
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Padjadjaran
Pengumpulan informasi dilakukan melalui beberapa metode:
a.

Metode telaah pustaka : pencarian informasi dari
berbagai sumber diantaranya buku dan media informasi elektronik maupun
non elektronik yaitu koran, majalah, dan internet. Kemudian, dilakukan
analisis data.

b.

Metode studi kasus : pengamatan terhadap pola
produksi kompos dari serasah jagung di daerah Jatinangor.

I.

Jadwal Kegiatan
Bulan ke-1

Kegiatan

Bulan ke-2

Bulan ke-3
1
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
11
0
2

1
3

Bulan ke-4
1 1 1
4 5 6

Membeli alat dan
bahan penelitian
Membuat rangka
dan hopper
Membuat
mekanisme
transmisi mesin
Assembling
transmisi dan
rangka mesin
Menguji mesin
tanpa beban
Menguji mesin
dengan beban
Memeriksa
kinerja mesin

4

J.

Rancangan Biaya
Biaya pembuatan mesin merupakan suatu variabel yang sangat

berpengaruh terhadap biaya produksi mesin pencacah serasah jagung. Selanjutnya
biaya produksi akan mempengaruhi harga jual dari mesin hasil pembuatan mesin.
Biaya bahan langsung merupakan biaya yang dibebankan pada bahan yang
terkait dengan proses produksi dan menjadi bagian dari produk lainnya

5

Tabel 1. Biaya Langung
No Nama Bahan

Unit

Jumlah

1
2

Buah
batang

Motor Listrik 1 HP
Besi Siku 1.5 4 cm
x 4 cm x 6 cm
(tebal 1.5 mm)
3
Plat besi tebal 0.3
mm
4
Poros
5
Mur dan Baut
no.14
6
Mur dan baut
no.12
7
V-Belt
8
Bearing
9
Puli diameter 264
mm
10
Puli diameter 120
mm
11
Cat Besi
Jumlah biaya langsung

Jumlah
(Rp)

1
3

Harga
Satuan
(Rp)
1.500.000
60.000

lembar

1

250.000

250.000

meter
buah

2
6

80.000
800

160.000
4.800

buah

14

1000

14.000

buah
Buah
Buah

1
2
1

16.000
75.000
30.000

16.000
150.000
30.000

Buah

1

20.000

20.000

kg

2

20.000

40.000
2.364.800

Tabel 2. Biaya Buruh Langsung
No Jenis Pekerjaan
1
Pengerjaan machining dan pemotongan logam
2
Perakitan dan finishing
Jumlah Biaya Buruh Langsung

1.500.000
180.000

Jumlah (Rp)
350.000
150.000
500.000

Tabel 3. Biaya Tak Langsung Manufaktur
No Jenis Biaya
Jumlah (Rp)
1
Bahan tak langsung
150.000
(perkakas dan alat
produksi lainnya)
2
Buruh Tak Langsung
100.000
3
Biaya lainnya
100.000
Jumlah Biaya Tak Langsung
350.000
Pabrik

6

Tabel 4. Biaya Komersil
No Jenis Biaya
1
Biaya Pemasaran
2
Biaya Administrasi
Jumlah Biaya Administrasi

Jumlah (Rp)
120.000
100.000
220.000

Tabel 5. Perincian Biaya Pembuatan Mesin
No Komponen Biaya
Jumlah (Rp)
1
Biaya Bahan Langsung
2.364.800
2
Biaya Buruh Langsung
500.000
Biaya Primer
2.864.800
3
Biaya Tak Langsung
Biaya Produksi

350.000
3.214.800

4
Biaya Komersial
Harga Pokok Per Produk

220.000
3.434.800

1. Harga Jual
= Rp. 3.434.800 + (25% x Rp. 3.434.800)
= Rp. 3.434.600 + Rp. 858.700
= Rp 4.293.500 = Rp 4.300.000
2. Pajak Penjualan
= 10% x Rp. 4.300.000
= Rp 430.000
3. Keuntungan bersih = harga jual – harga pokok – pajak
= Rp. 4.300.000 – Rp 3.434.800 – Rp 430.000
= Rp 434.200

DAFTAR PUSTAKA

7

Agrawal, B dan C.M. Agrawal. 2003. Basic Mechanical Engineering. Wiley
Precise Text Book: New Delhi
Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Jeruk
Potensi Pangan Lokal (http://bkp.deptan.go.id/node/259) pada 19 Juni
2015 pkl. 19.26
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. Padi Tanam 2006-2010
(http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/909) diakses pada
11 Juni 2016 pkl 21.55
Hall, Allen S. et al. 1980. Schaums Outline of Theory and Problems of Machine
Design. McGraw-Hill International Book Company: Singapura
Herwanto, T. 2000. Modul Konsep Perancangan dan Penerapan Mesin dan
Peralatan Paskapanen pada Industri Pedesaan. Universitas
Padjadjaran: Bandung.
Madsen, D.A dan David P.M. 2000. Engineering Drawing and Design: fifth
edition. ADDA: New York
Nisbett, J.K dan Richard G. Budynas. 1998. Shingley’s Mechanical Engineering
Design. CRC Press: New York
Surdia, T. dan Shinroku S. 1984. Pengetahuan Bahan Teknik Edisi 4. Pradnya
Paramita: Jakarta
Situs Hijau. Jeruk Bisa Jadi Komoditas Ekspor (http://www.situshijau.co.id
/tulisan.php?act=detail&id=484&id_kolom=1) diakses pada 12 Juni
2016 pkl. 18.37
Smith, Harris Pearson.1990.Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Gadjah Mada
University Press:Yogyakarta.
Thea. Serasah Jagung (http://desacilembu.blogspot.com/2011/07/pola-tanam-ubicilembu.html) diakses pada 12 Juni 2016 pkl. 22.35

8

K.

Lampiran

1. RANCANGAN FUNGSIONAL
a. Sistem transmisi daya
Berikur ini adalah beberapa elemen yang digunakan untuk memberikan daya
atau mentransmisikan daya bagi mesin pencacah serasah jagung.
1. Motor, berfungsi sebagai sumber tenaga gerak atau sumber daya untuk
menggerakan sistem pencacah serasah jagung dengan gerakan memutar.
2. Sabuk, yang berfungsi sebagai penyalur daya dari motor ke poros pisau
pencacah sesuai dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan.
3. Puli, berfungsi sebagai pasangan dari sabuk untuk mentransmisikan daya
dari motor ke poros yang memutar pisau pencacah. Kecepatan putar pisau
pencacah akan sangat ditentukan oleh puli besar yang terhubung oleh
pisau pencacah.
b. Pisau Pencacah
Terdapat beberapa alternatif tipe pisau pencacah serasah jagung untuk
menentukan desain yang sesuai dengan karakteristik fisik serasah jagung yang
akan dicacah. Setiap tipe menerapkan gaya tekan untuk menekan dan
menumbuk serasah jagung hingga serasah jagung melebihi titik ultimate stress
dan titik patah sehingga serasah jagung akan terpotong dan tercacah oleh
pisau pemotong. Adapun beberapa tipe pisau pemotong adalah sebagai
berikut:
1. Pisau pemotong tipe reel, pisau ini berbentuk seperti heliks dengan sudut
heliks tertentu yang berfungsi untuk mencacah serasah jagung dengan
ukuran potongan yang telah disesuaikan dengan ukuran kemiringan heliks
pisau.
2. Pisau pemotong putar satu arah, yang berpentuk poros seperti pisau pada
mesin shredder namun dengan pisau yang berputar pada poros yang
digerakan oleh motor.
3. Pisau pemotong putar dua arah, yakni pisau yang dapat berputar dua arah
yang berlawanan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pemotongan
yang lebih cepat dan lebih baik.
9

4. Pisau pemotong berporos vertikal, memiliki fungsi seperti pada blender
yang bertujuan untuk mencacah serasah jagung hingga mencapai potongan
yang diinginkan dengan memanfaatkan gravitasi dan kecepatan putar dari
mesin.
c. Poros
Poros berfungsi sebagai tempat terpasangnya puli dan pisau pemotong. Poros
sangat diperhitungkan karena akan menerima gaya dari beban potongan serasah
jagung maupun terkena gaya aksial dari proses pencacahan serasah jagung.
Diameter dari poros sangat menentukan kecepatan putar yang diinginkan, momen
maksimal dan beban maksimal yang mampu ditahan oleh mesin.
d. Bantalan
Bantalan berfungsi untuk menahan gaya radial maupun gaya aksial pada poros
sehingga seluruh komponen yang berputar dapat berjalan meskipun menerima
beban yang besar dari mesin pencacah serasah jagung. Bantalan dipasang untuk
menahan poros dan penunjang putaran poros. Bantalan yang digunakan di sini
yaitu bantalan luncur karena mempunyai kebaikan seperti konstruksinya
sederhana, dapat dibuat dan dipasang dengan mudah, mampu menumpu poros
berputaran tinggi dengan beban besar, tahan lama dan tahan aus jika memakai
bahan yang tepat, lebih murah karena tingkat ketelitian yang dioerlukan rendah,
dapat meredam tumbukan dan getaran sehingga hampir tidak bersuara karena
adanya lapisan pelumas. Keburukannya, hambatan awal dan gesekan dalam
bantalan besar karena besarnya gesekan waktu mulai jalan, bantalan luncur
memerlukan momen awal yang besar, pelumasan pada bantalan ini tidak begitu
sederhana.
e. Kerangka Mesin
Kerangka mesin berfungsi sebagai penunjang seluruh sistem yang ada di
dalam mesin pencacah serasah jagung. Kerangka berfungsi sebagai tumpuan dari
berbagai kompenen mesin lainnya dan membentuk geometri dari mesin pencacah
serasah jagung.

10

f. Pasak
Pasak merupakan suatu elemen mesin yang diapakai untuk menetapkan
elemen mesin seperti puli, sproket yang terdapat pada poros dan untuk
meneruskan putaran dari roda ke poros atau sebaliknya (sularso dan suga, 1997).
Biasanya detempatkan pada hubungan antara puli dengan poros.
2. RANCANGAN STRUKTURAL
a. Motor
Motor merupakan sumber penggerak pada mesin pencacah serasah jagung
dengan daya 1 HP dan memiliki kecepatan putar 1800 rpm. Motor memiliki 1
buah puli yang terpasang dengan poros motor untuk mentransmisikan daya
dengan diameter 120 mm.
b. Sistem transmisi daya sabuk dan puli
Transmisi sabuk dan puli dipilih karena memiliki beberapa kelebihan antara
lain karena biayanya murah, mudah perawatan dan tidak berisik saat
pengoperasian. Puli dan sabuk dipasang pada mesin dan motor penggerak
sehingga kecepatan linier antara puli satu dan puli kedua akan sama namun
memiliki rpm yang berbeda. Sabuk yang digunakan pada transmisi daya kali ini
adalah jenis sabuk B.
c. Sistem pencacah
Sistem pencacah menggunakan pisau berputar yang memotong serasah jagung
menjadi bagian-bagian kecil. Kecepatan putar dari pisau pemotong ini adalah
1000 rpm. Penggunaan kecepatan 1000 rpm ini dikarenakan kebutuhan proses
yang harus memotong dengan cepat dan dengan ukuran yang kecil. Pisau
pemotong memiliki ukuran yang sama dan dipasang dalam setiap barisnya
sebanyak 5 buah dengan sudut antar baris adalah 120 derajat dengan posisi yang
saling menyilang antar barisnya sehingga hasil pemotongan menjadi lebih baik.

11

d. Sistem rangka mesin
Rangka mesin terbuat dari besi siku sehingga lebih tahan lama dan mampu
menahan putaran dan gaya berat dari mesin. Rangka mesin disesuaikan
ketinggiannya dengan data antropologi calon pengguna sehingga saat penggunaan
mesin, maka pengguna akan merasa lebih nyaman dan terhindar dari berbagai
macam risiko kecelakaan.

12

3. MODEL PERANCANGAN MESIN

Gambar 1. Mesin Pencacah Serasah Jagung

13

Gambar 2. Tampilan Berbagai Sisi Mesin Pemeras dan Penyaring Jeruk

14

4. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
No. Telepon / HP

Adams Rizan Abdalla
Laki-laki
Teknik Pertanian
240110130096
Ciamis, 1 September 1995
adamsrizanabdalla@gmail.com
082130996659

2. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

SD
SDN

SMP
Sudimara SMP Negeri

03 Ciledug
Jurusan
Tahun

SMA
3 SMAT

Tangerang

Masuk- 2001 - 2007

Krida

Nusantara
IPA
2010-2013

2007-2010

Lulus
3. Pemakalah Seminat Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan

Judul Artikel

Waktu dan

Ilmiah / Seminar

Ilmiah

Tempat

1
2
4. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi

Tahun

Penghargaan
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai kertidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Bandung, 26 April 2016

15

Adam
s Rizan Abdalla

16

5.

DOSEN PEMBIMBING

1.

Nama

: Asep Yusuf, STP., MT.

2.

NIP

: 198006202006041003

3.

Golongan Pangkat

:

4.

Jabatan Fungsional

: Asisten Ahli

5.

Fak/Program Studi

: FTIP/ Teknik Pertanian

6.

Tempat, tanggal lahir

: Garut, 20 Juni 1980

7.

Alamat

: Jl. Psanggrahan VI No. 14 Bandung

8.

No. Tel/HP

: 081322546970

9. Email

: asyefa@yahoo.com/ asyefa@gmail.com

10. Riwayat Pendidikan

:

SD Negeri Margaluyu, lulus Tahun 1993
SLTP Negeri 2 Limbangan, lulus tahun 1996
STM Penerbangan Negeri Bandung, lulus tahun 1999
S1 Teknologi Pertanian Unpad, lulus bulan Agustus tahun 2005
S2 Teknik Mesin ITB,

Asep Yusuf, STP., MT.
NPM: 198006202006041003

17