129950813 Kumpulan Makalah Kajian Kritis

Makalah 1
KETERAMPILAN PROSES DASAR PADA PEMBELAJARAN IPA
Oktober 27, 2008 — Wahidin
oleh : Dadan wahidin
UPI kampus Purwakarta
BAB I

A. Pengertian
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau
anutan pengembangan keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan
fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar yang
prinsipnya telah ada dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono,
1992/ 1993 : 14)
Menurut Semiawan, dkk (Nasution, 2007 : 1.9-1.10) menyatakan
bahwa keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait
dengan kemampuan- kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai
dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan
berhasil menemukan sesuatu yang baru.
Dimyati dan Mudjiono (Sumantri, 1998/1999: 113) mengungkapkan
bahwa pendekatan keterampilan proses bukanlah tindakan instruksional
yang berada diluar jangkauan kemampuan peserta didik. Pendekatan ini

justru bermaksud mengembangkan kemampuan- kamapuan yang dimiliki
peserta didik.
B. Jenis- Jenis Pendekatan Keterampilan Proses Dasar
Khusus untuk keterampilan proses dasar, proses- prosesnya meliputi
keterampilan
mengobservasi,
mengklasifikasi,
mengobservasi,
mengklasifikasikan, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi,
memprediksi, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal
hubungan- hubungan angka.
1. Keterampilan Mengobservasi
Keterampilan mengobservasi menurut Esler dan Esler (1984) adalah
keterampilan yang dikembangkan dengan menggunakan semua indera
yang kita miliki untuk mengidentifikasi dan memberikan nama sifat- sifat
dari objek- objek atau kejadian- kejadian. Definisi serupa disampaikan oleh
Abruscato (1988) yang menyatakan bahwa mengobservasi artinya
mengunakan segenap panca indera untuk memperoleh imformasi atau
data mengenai benda atau kejadian. (Nasution, 2007: 1.8- 1.9)
Kegiatan yang dapat dilakukan yang berkaitan dengan kegiatan

mengobservasi misalnya menjelaskan sifat- sifat yang dimiliki oleh bendabenda, sistem- sistem, dan organisme hidup. Sifat yang dimiliki ini dapat
berupa tekstur, warna, bau, bentuk ukuran, dan lain- lain. Contoh yang
lebih konkret, seorang guru sering membuka pelajaran dengan
menggunakan kalimat tanya seperti apa yang engkau lihat ? atau
bagaimana rasa, bau, bentuk, atau tekstur…? Atau mungkin guru
menyuruh siswa untuk menjelaskan suatu kejadian secara menyeluruh
sebagai pendahuluan dari suatu diskusi.

2. Keterampilan Mengklasifikasi
Keterampilan mengklasifikasi menurut Esler dan Esler merupakan
ketermpilan yang dikembangkan melalui latihan- latihan mengkategorikan
benda- benda berdasarkan pada (set yang ditetapkan sebelumnya dari )
sifat- sifat benda tersebut. Menurut Abruscato mengkalsifikasi merupakan
proses yang digunakan para ilmuan untuk menentukan golongan bendabenda atau kegaitan- kegiatan. (Nasution, 2007 : 1.15)
Bentuk- bentuk yang dapat dilakukan untuk melatih keterampilan ini
misalnya memilih bentuk- bentuk kertas, yang berbentuk kubus, gambargambar hewan, daun- daun, atau kancing- kancing berdasarkan sifat- sifat
benda tersebut. Sistem- sistem klasifikasi berbagai tingkatan dapat
dibentuk dari gambar- gambar hewan dan tumbuhan (yang digunting dari
majalah) dan menempelkannya pada papan buletin sekolah atau papan
panjang di kelas.

Contoh kegiatan yang lain adalah dengan menugaskan siswa untuk
membangun skema klasifikasi sederhana dan menggunakannya untuk
kalsifikasi organisme- organisme dari carta yang diperlihatkan oleh guru,
atau yang ada didalam kelas, atau gambar tumbuh- tumbuhan dan
hewan- hewan yang dibawa murid sebagai sumber klasifikasi
3. Keterampilan Mengukur
Keterampilan mengukur menurut Esler dan Esler dapat dikembangkan
melalui kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan satuansatuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, dan
sebagainya. Abruscato menyatakan bahwa mengukur adalah suatu cara
yang kita lakukan untuk mengukur observasi. Sedangkan menurut Carin,
mengukur
adalah
membuat
observasi
kuantitatif
dengan
membandingkannya terhadap standar yang kovensional atau standar non
konvensional. (Nasution, 2007 : 1.20)
Keterampilan dalam mengukur memerlukan kemampuan untuk
menggunakan alat ukur secara benar dan kemampuan untuk menerapkan

cara perhitungan dengan menggunakan alat- alat ukur. Langkah pertama
proses mengukur lebih menekankan pada pertimbangan dan pemilihan
instrumen (alat) ukur yang tepat untuk digunakan dan menentukan
perkiraan sautu objek tertentu sebelum melakukan pengukuran dengan
suatu alat ukur untuk mendapatkan ukuran yang tepat.
Untuk melakukan latihan pengukuran, bisa menggunakan alat ukur yang
dibuat sendiri atau dikembangkan dari benda- benda yang ada disekitar.
Sedangkan pada tahap selanjutnya, menggunakan alat ukur yang telah
baku digunakan sebagai alat ukur. Sebagai contoh, dalam pengukuran
jarak, bisa menggunakan potongan kayu, benang, ukuran tangan, atau
kaki sebagai satuan ukurnya. Sedangkan dalam pengukuran isi, bisa
menggunakan biji- bijian atau kancing yang akan dimasukkan untuk
mengisi benda yang akan diukur.
Contoh kegiatan mengukur dengan alat ukur standar/ baku adalah siswa
memperkirakan dimensi linear dari benda- benda (misalnya yang ada di
dalam kelas) dengan menggunkan satuan centi meter (cm), dekameter

(dm), atau meter (m). Kemudian siswa dapat menggunakan meteran (alat
ukur, mistar atau penggaris) untuk pengukuran benda sebenarnya.
4. Keterampilan Mengkomunikasikan

Menurut Abruscato (Nasution, 2007: 1.44 ) mengkomunikasikan adalah
menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau
menyampaikan hasil penyelidikan. Menurut Esler dan Esler ((Nasution,
2007: 1.44) dapat dikembangkan dengan menghimpun informasi dari
grafik atau gambar yang menjelaskan benda- benda serta kejadainkejadian secara rinci.
Kegiatan untuk keterampilan ini dapat berupa kegiatan membaut dan
menginterpretasi informasi dari grafik, charta, peta, gambar, dan lainlain. Misalnya siswa mengembangkan keterampilan mengkomunikasikan
deskripsi benda- benda dan kejadian tertentu secar rinci. Siswa diminta
untuk mengamati dan mendeskrifsikan beberapa jenis hewan- hewan kecil
( seperti ukuran, bentuk, warna, tekstur, dan cara geraknya), kemudain
siswa tersebut menjelaskan deskrifsi tentang objek yang diamati didepan
kelas.
5. Keterampilan Menginferensi
Keterampilan menginferensi menurut Esler dan Esler dapat dikatakan
juga sebagai keterampilan membuat kesimpulan sementara. Menurut
Abruscato , menginferensi/ menduga/ menyimpulakan secara sementara
adalah adalah menggunakan logika untuk memebuat kesimpulan dari apa
yagn di observasi( Nasution, 2007 : 1.49)
Contoh kegiatan untuk mengembangkan keterampilan ini adalah
dengan menggunakan suatu benda yang dibungkus sehingga siswa pada

mulanya tidak tahu apa benda tersebut. Siswa kemudian mengguncangguncang bungkusan yang berisi benda itu, kemudian menciumnya dan
menduganya apa yang ada di dalam bungkusan ini. Dari kegiatan ini,
siswa akan belajar bahwa akan muncul lebih dari satu jenis inferensi yang
dibuat untuk menjelaskan suatu hasil observasi. Disamping itu juga
belajar bahwa inferensi dapat diperbaiki begitu hasil observasi dibuat.
6. Keterampilan Memprediksi
Memprediksi adalah meramal secara khusus tentangapa yang akan terjadi
lpada observasi yang akan datang (Abruscato Nasution, 2007 : 1.55) atau
membuat perkiraan kejadian atau keadaan yang akan datang yang
diharapkan akan terjadi (Carin, 1992). Keterampilan memprediksi menurut
Esler dan Esler adalah keterampilan memperkirakan kejadian yang akan
datang berdasarkan dari kejadian- kejadian yang terjadi sekarang,
keterampialn menggunakna grafik untuk menyisipkan dan meramalkan
terkaan- terkaan atau dugaan- dugaan. (Nasution, 2007 : 1.55)
Jadi dapat dikatakan bahwa memprediksi sebagai menyatakan
dugaan beberapa kejadian mendatang atas dasar suatu kejadian yang
telah diketahui Contoh kegiatan untuk melatih kegiatan ini adalah
memprediksi berapa lama (dalam menit, atau detik) lilin yang menyala
akan tetap menyala jika kemudian ditutup dengan toples (dalam berbagai
ukuran) yang ditelungkupkan.


7. Keterampilan Mengenal Hubungan Ruang dan Waktu
Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu menurut Esler dan
Esler meliputi keterampilan menjelaskan posisi suatu benda terhadap
lainnya atau terhadap waktu atau keterampilan megnubah bentuk dan
posisi suatu benda setelah beberapa waktu. Sedangkan menurut
Abruscato
menggunakan
hubungan
ruangwaktu
merupakan
keterampilan proses yan gberkaitan dengan penjelasan- penjelasan
hubungan- hubunagn tentang ruang dan waktu beserta perubahan waktu.
Untuk membantu mengembangkan pengertian siswa terhadap hubungan
waktu- ruang, seorang guru dapat memberikan pelajaran tentang
pengenalan dan persamaan bentuk- bentuk dua dimensi (seperti kubus,
prisma, elips). Seorang guru dapat menyuruh sisiwa menjelaskan
posisinya terhadap sesuatu, misalnya seorang siswa dapat menyatakan
bahwa ia berada ia berada di baridsan ketiga bangku kedua dari kiri
gurunya.

8. Keterampilan Mengenal Hubungan Bilangan- bilangan
Keterampilan mengenal hubungan bilangan- bilangan menurut Esler dan
Esler meliputi kegaitan menemukan hubungan kuantitatif diantara data
dan menggunakan garis biangan untuk membuat operasi aritmatika
(matematika). Carin mengemukakan bahwa menggunakan angka adalah
mengaplikasikan aturan- aturan atau rumus- ruumus matematik untuk
menghitung jumlah atau menentukan hubungan dari pengukuran dasar.
Menurut Abruscato, menggunakan bilangan merupakan salah satu
kemampuan dasar pada keterampilan proses.( Nasution, 2007: 1.611.62).
Kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan ini adalah
menentukan nilai pi dengan mengukur suatu rangkaian silinder,
menggunakan garis bilangan untuk operasi penambahan dan perkalian.
Latihan- latihan yang mengharuskan siswa untuk mengurutkan dan
membandingkan benda- benda atau data berdasarkan faktor numerik
membantu untuk mengembangkan keterampilan ini. contoh pertanyaan
yang membantu siswa agar mengerti tentang hubungan bilangan antara
lain adalah : “ lebih jauh mana benda A jika dibandingkan dengan benda
B?” “ Berapa derajat suhu tersebut turun dari – 100 C ke – 200 C ? ”

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau
anutan pengembangan keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan
fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar yang
prinsipnya telah ada dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono,
1992/ 1993 : 14)
Keterampilan proses dasar, meliputi keterampilan mengobservasi,
mengklasifikasi,
mengobservasi,
mengklasifikasikan,
mengukur,
mengkomunikasikan, menginferensi, memprediksi, mengenal hubungan
ruang dan waktu, serta mengenal hubungan- hubungan angka.
B. SARAN
Untuk mengoptimilisasikan proses pembelajaran bidang studi Ilmu
Pengetahuan Alam di sekolah dasar, terkadang membutuhkan alat peraga
atau media pembelajaran yang bersifat modern, seperti audio visual dan
alat peraga atau media pembelajaran tersebut terkesan mahal, sehingga
semua sekolah dasar tidak mampu memilikinya yang dampaknya akan

menghambat daripada proses pembelajaran IPA disekolah dasar.

DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Noehi, dkk.2007. Pendidikan IPA di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka
Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1992/ 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
DEPDIKBUD
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana.1998/ 1999. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: DEPDIKBUD
Ditulis dalam Makalah Jurusan IPA, Makalah Perencanaan Pembelajaran,
Makalah ilmu Pendidikan. 9 Komentar - komentar »

Makalah 2

PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Maret 4, 2009 — Wahidin

PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM DUNIA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Oleh

Aisya Gulita Oktariyani, S.S
Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi telahberjalan dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan
memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia dalam hitungan detik,
yang pada “zaman batu“ dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin,
kini telah menjadi kenyataan. Dengan teknologi yang luas ini hanyalah
sebuah desa yang global yang kecil, through ICT this big world is only a
global little village.Dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah saatnya
kita memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Teknologi informasi akan
memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini berkaitan
dengan semakin tingginya kebutuhan informasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tidak semuanya diperoleh dalam lingkungan sekolah.
Dalam pemanfaatan teknologi informasi diharapkan tingkat daya pikir
serta kreativitas guru dan siswa serta masyarakat dapat berkembang
dengan pesat. Seorang guru akan dengan mudah mencari bahan-bahan
ajar yang sesuai dengan bidangnya, seorang siswa dapat mendalami ilmu
yang didapatkan dengan didukung kemampuan untuk mencari informasii
tambahan di luar yang diajarkan oleh guru. Informasi yang didapat bisa
diperoleh dari perpustakaan sekolah. Salah satu fungsi dari perpustakaan
sekolah adalah mengembangkan pendidikan, yakni memberikan kepada
pengguna untuk dapat memanfaatkan seluruh informasi yang disajikan
oleh perpustakaan (Karmidi,1999:50). Untuk memenuhi kebutuhan
penggunanya, perpustakaan harus menyediakan berbagai informasi dan
berusaha mempertemukan antara pengguna dengan informasi yang
disediakan. Perpustakaan diharapkan mampu mengikuti tuntutan dan
perkembangan informasi yang ada, tampil penuh percaya diri, dan
memfungsikan dirinya sebagai penyaji informasi yang andal.
Fungsi, peran, dan usaha perpustakaan hingga kini tampaknya belum
dapat diraih dan terpenuhi sebagaimana mestinya. Hal itu dapat
ditunjukkan dengan masih saja ada keluhan para pengguna perpustakaan,
yang masih kecewa karena pelayanan yang tidak memuaskan, lantaran
informasi yang dibutuhkan tidak tersedia di perpustakaan. Perpustakaan
yang dikatakan sebagai jantungnya dunia pendidikan masih sakit dan
belum kunjung sembuh.
Sekilas Kegiatan Pelayanan Perpustakaan Sekolah
Kegiatan pelayanan perpustakaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi
penyedia layanan dan dari sisi pemakai layanan. Dari sisi penyedia
layanan, kegiatan pelayanan perpustakaan meliputi:
1. Pengadaan pustaka: pembelian, pelangganan, pencarian/pengumpulan.
2. Penyiapan pustaka: antara lain, pemberian label, dan katalogosasi.

3. Pemberian layanan: antara lain, penempatan pustaka di rak,
pengeluaran pustaka untuk dipinjamkan (sirkulasi), dan seringkali pula:
mencarikan pustaka atas permintaan pengguna layanan.
4. Pemeliharaan pustaka: perbaikan dari kerusakan, pemeliharaan agar
tidak rusak, penyimpanan dalam media lain (misal: dari buku ke CD-ROM).
Selain itu, penyedia layanan juga menyediakan ruang beserta saranaprasarana yang diperlukan untuk kegiatan penggunaan layanan
perpustakaan.
Dari sisi pengguna layanan, terdapat beberapa kegiatan sebagai berikut:
· Mencari pustaka: mencari dari katalog, menelusuri rak-rak buku.
· Membaca/memanfaatkan pustaka (di ruang perpustakaan)
· Meminjamkan pustaka (untuk dibawa ke luar perpustakaan)
Seringkali pengguna layanan juga melakukan kegiatan menyalin isi
pustaka dengan cara menulis di buku catatannya atau mengfotokopi isi
pustaka. Selain itu, sering pula pengguna layanan meminta bantuan staf
perpustakaan untuk mencari pustaka.
Pustaka yang dimaksud di atas meliputi media cetak (antara lain: buku,
majalah, surat kabar), media elektronis (antara lain: berkas elektronis di
disk, CD, internet) dan media foto/slide.
Perkembangan Sistem Komputer Perpustakaan Sekolah
Dalam laporannya pada tahun 1972, Line mengemukakan dua alasan
yang berkaitan dengan pengembangan system computer di
perpustakaan, yaitu penyediaan jasa dengan biaya yang murah dan
perolehan keuntungan dengan pengeluaran yang minimal.
Pengembangan system tersebut memungkinkan penyediaan akses pada
online catalog di perpustakaan dan penelusuran yang luas pada literaturliteratur tertentu yang sudah tersimpan dalam CD-ROM serta kemampuan
untuk pembuatan informasi manajemen.
Pengembangan system computer adalah untuk menyediakan suatu
system standar yang bisa dipakai bersama di antara perpustakaan yang
bekerja sama. Alasan lain adalah dengan system berbasis computer,
tugas-tugas yang diemban oleh perpustakaan dapat diselesaikan secara
lebih akurat, cepat, dan terkontrol. Seperti dijelaskan di atas, teknologi
informasi merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi
komunikasi data.
Teknologi komputer, secara umum, dapat dikatakan terdiri dari perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri
dari:
1. Peralatan pemasukan data (input): antara lain, keyboard, bar code
scanner
2. Peralatan pengolahan data (processor): CPU (Central Processing Unit)
3. Peralatan penampilan keluaran data (output): layar/monitor,
pencetak/printer
4. Penyimpanan data (storage): disket, hardisk, CD.
Kemajuan teknologi perangkat keras cenderung menuju pengecilan
ukuran perangkat keras, tetapi dibarengi oleh peningkatan kecepatan
pengolahan dan penampilan data serta pelipatgandaan kapasitas

penyimpanan. Selain itu, harga semakin relatif lebih murah.
Untuk mengendalikan perangkat keras diperlukan perangkat lunak.
Secara umum, perangkat lunak dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu yang pertama: kelompok aplikasi umum, dan yang kedua: aplikasi
khusus. Aplikasi umum digunakan oleh “semua” kegiatan, antara lain
meliputi:
1. Perangkat lunak pengolah kata (word processor): untuk menyusun
dokumen tertulis/naratif.
2. Perangkat lunak pengolah angka (spreadsheet): untuk melakukan
perhitungan dan membuat grafik dari hitungan.
3. Perangkat lunak pengolah data (database): untuk melakukan
pemasukan, pengolahan, pengorganisasian, penyimpanan dan
pengambilan kembali data, secara cepat dan akurat.
4. Perangkat lunak pengolah gambar: untuk membuat gambar dan
mengolah foto menjadi gambar elektronis yang mudah diubah-ubah.
5. Perangkat lunak presentasi multimedia.
Selain aplikasi yang umum, banyak terdapat pula aplikasi yang khusus
dibuat untuk kegiatan tertentu, misal: perangkat lunak sirkulasi pustaka.
Data kepustakaan pada saat ini dapat diakses dari jarak jauh lewat kabel
atau udarra (gelombang radio) dengan memanfaatkan teknologi
komunikasi. Dengan berbekal komputer dan modem serta sambungan
telpon, seseorang dapat menelusuri kepustakaan besar di dunia dari jarak
jauh (dengan fasilitas internet). Akses dengan teknologi komunikasi
semakin cepat dan berkapasitas semakin besar yang memungkinkan
pengiriman gambar secara multi media dan interaktif.
Perkembangan Teknologi Perpustakaan Sekolah di Indonesia
Dalam konteksi Indonesia, teknologi informasi baru mulai berkembang
satu setengah dasawarsa terakhir, sedangkan pada perpustakaan baru
terlihat secara signifikan pada paro terakhir tahun 1990-an. Pada
pertengahan tahun 1990-an jumlah perpustakaan yang memanfaatkan
untuk pembuatan catalog tercetak juga masih sangat sedikit. Hal yang
sangat menggembirakan adalah respons teknologi yang dikembangkan
oleh perpustakaan IPB Bogor. Ia mengembangkan perangkat lunak
CDS/ISIS dengan berbagai proses modifikasi yang selanjutnya
mengadakan kerjasama pemasangan system perangkat lunak tersebut.
Era tahun 2002-an, perkembangan dan kemajuan teknologi yang pesat
menantang pustakawan dan staf perpustakaan ataupun pusat-pusat
informasi untuk berbenah diri.
Karena tanpa respons yang positif terhadap teknologi, mereka akan
ditinggalkan oleh pemakai dan tergilas oleh derasnya informasi. Sebagian
besar perpustakaan, baik perpustakaan umum, sekolah, perguruan tinggi,
dan perpustakaan khusus telah membuka jaringan internet yang
memungkinkan akses ke seluruh dunia dan melakukan diskusi ataupun
seminar jarak jauh. Hal ini juga terkait dengan banyaknya perpustakaan
sekolah pada era teknologi ini memanfaatkan beberapa perangkat lunak
yang ada digunakan untuk system pelayanan. Sistem pelayanan yang
cepat, mudah dan akurat dapat membantu para pemakai.

Pelayanan Perpustakaan didukung Kemajuan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi saat ini sangat besar pengaruhya terhadap
individu maupun organisasi dalam mengakses informasi. Fasilitas jaringan
(network) nasional dan internasional berkembang dengan pesat.
Information superhighway yang dibangun di seluruh dunia dapat
menghubungkan pemakai pada layanan informasi digital melalui jaringan
telekomunikasi global. Hal itu berimbas pada cakupan kerja perpustakaan.
Ragam akses ke layanan perpustakaan tidak lagi dibatasi oleh jarak dan
memungkinkan untuk banyak orang.
Seperti dijelaskan dimuka, kegiatan pelayanan perpustakaan dapat dilihat
dari dua sisi, yaitu dari sisi penyedia layanan dan dari sisi pemakai
layanan. Pada kedua sisi dibahas pemanfaatan teknologi informasi untuk
mendukung tiap kegiatan.
Dari sisi penyedia layanan, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi
untuk mendukung
kegiatan pelayanan perpustakaan meliputi:
1. Pengadaan bahan pustaka: pembelian, pelangganan, pencarian /
pengumpulan
Pencarian informasi pustaka yang dijual oleh penerbit di dunia dapat
dilakukan lewat akses internet; demikian juga, pemesanan maupun
pembelian/pembayarannya dapat dilakukan lewat internet.
2. Penyiapan pustaka: antara lain, pemberian label dan katalogisasi
Penyiapan pustaka dapat lebih lancar dan terintegrasi dengan
memanfaatkan perangkat lunak umum (olah kata dan olah angka)
maupun dengan perangkat lunak yang khusus dibuat untuk mendukung
pengolahan pustaka.
3. Pemberian layanan
Pemberial layanan sirkulasi dan pencarian pustaka dapat didukung oleh
suatu sistem informasi yang khusus dibuat untuk itu.
4. Pemeliharaan pustaka
Penyimpanan pustaka dari bentuk buku ke dalam media berupa CD dapat
dilakukan dengan teknologi komputer.
Dalam era informasi, perpustakaan perlu mempunyai ruang-ruang
komputer yang dilengkapi dengan jaringan komunikasi data (LAN dan
akses internet) serta CD-ROM berisi informasi pustaka.
Dari sisi pengguna layanan, kemajuan teknologi informasi perlu
dimanfaatkan untuk mendukung beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Pencarian pustaka lewat katalog dapat dilakukan dengan bantuan suatu
sistem informasi perpustakaan
2. Pembacaan/pemanfaatan pustaka (di ruang perpustakaan) tidak hanya
dilakukan terhadap media cetak tetapi juga terhadap media elektronis
(CD-ROM), disket, hardisk) dengan bantuan sistem komputer dan
teknologi komunikasi data. Dengan memanfaatkan akses jarak jauh (LAN,
WAN, Internet), pengguna layanan perpustakaan tidak harus berada
dibangunan perpustakaan, tapi dapat berada dimanapun untuk
membaca/memanfaatkan layanan perpustakaan (situasi ini biasa disebut
sebagai virtual library- lihat Smith dkk, 1995).
3. Peminjaman pustaka di era informasi tidak lagi dibatasi oleh koleksi

perpustakaan setempat, tapi mendunia (karena pustaka berupa berkas
elektronis). Situasi seperti ini disebut sebagai library without walls.
Untuk menyalin isi pustaka elektronis (CD-ROM, berkas internet) dapat
dilakukan dengan mengkopinya ke disket milik pengguna.
Penutup: Aplikasi Teknologi Informasi Sistem Perpustakaan Sekolah di
masa depan
Kemajuan teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam layanan
perpustakaan untuk lebih memperlancar, mempercepat dan
mempernyaman layanan. Dengan teknologi informasi, semua koleksi
pustaka di beberapa perpustakaan yang berjauhan dapat diintegrasikan
sehingga mempermudah pencarian pustaka oleh pengguna dari manapun.
Selain keuntungan dari teknologi informasi di atas, beberapa hal masih
perlu mendapat perhatian, antara lain:
1. Keterbatasan ketersediaan data untuk pengadaan perangkat teknologi
informasi;
2. Kebiasaan membaca di kalangan kita yang belum tinggi;
3. Keterbatasan dana
Perkembangan teknologi juga membantu untuk pengembangan
perpustakaan sekolah karena pertumbuhan era informasi maka
perpustakaan sekolah dapat mengenal lebih pentingnya teknologidan
tidak ketinggalan jauh dengan perpustakaan lainnya.
Perpustakaan sekolah dapat membantu anak dalam mengembangakan
ilmu dan pengetahuan.
Daftar Pustaka
Smith, A.M.; Owen, A; dan Reece, M (editors). 1995. The internet
Unleashed 1996. Samnet
Publications, Indianapolis, IN. (Terutama Part VIII: Using the Internet :
Libraries).
* Achmad Djunaedi, Kepala UPT Pusat Komputer UGM.
Koswara,E.dkk.1998. Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung.
Remaja
Rosdakarya.
Ditulis dalam Makalah Jurusan IPA, Makalah Pengelolaan Pendidikan,
Makalah ilmu Pendidikan, makalah inovasi pendidikan, makalah konsep
dasar teknologi. 3 Komentar - komentar »
Daur Ulang Limbah
June 23, 2010 by cahyobiologi
1. Pengertian Daur Ulang
Daur Ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan
untuk menjadi produk lain.
Selain berfungsi mengurangi jumlah sampah yang harus di buang ke tempat pembuangan
akhir, daur ulang juga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan akan barang baku suatu
produk. Ditinjau dari penggunaan bahan bakar, adanya daur ulang dapat menghemat energi
yang harus dikeluarkan suau pabrik.
2.Tujuan Daur Ulang
a. menghindari pencemaran atau kerusakan lingkungan

b. melestarikan kehidupan mahluk hidup yang terdapat pada suatu lingkungan tertentu
c. menjaga keseimbangan ekosistem mahluk hidup yang terdapat pada lingkungan
d.mengurangi sampah anorganik karna sampah anorganik ada yang dapat bertahan 300 tahun
ke depan
e. mendapatkan tambahan penghasilan. Hasil pengolahan sampah tersebut pada akhirnya
dapat di jual.
3. Langkah-langkah Daur Ulang
a. Pemisahan
Pisahkan material yang dapat di daur ulang dengan sampah yang harus di buang ke
penimbunann sampah. Pastikan material tersebut kosong dan akan lebh baik lagi jika dalam
keadaan bersih.
b. Penyimpanan
Simpan material kering yang sudah dipisahkan tadi kedalam kotak yang tertutup. Usahakan
agar kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material tertentu, misalnya berupa kertas
bekas atau botol bekas. Jika akan membuat kompos, timbunlah sampah rumah tangga
tersebut pada loasi pembuatan kompos.
c. Pengiriman atau Penjualan
Barang-barang yang sudah terkimpul dapat di jual ke pabrik-pabrik yang membutuhkan
material bekas sebagai bahan baku atau di jual ke pemulung.
4. Macam-macam Limbah ynag Dapat Di Daur Ulang
a. Kertas
Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kertas kardus.
b. Gelas
Botol kecap, borol sirup dan gelas/piring pecah dapat digunakan untuk membuat botol, gelas
dan piring yang baru.
c. Aluminum
Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembal sebagai kaleng pengemas.
d. Baja
Baja sisi kpnstruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja baru.
e. Plastik
Limbah plastik dapat dilarutkan dan di proses lagi menjadi bahan pembungkus untuk
berbagai keperluan. Miasalnya dijadikan tas, botol munyak pelumas, botol minuman, dan
botol sampo.
oleh Endah TS

Makalah 3

MAKALAH BIOLOGI TENTANG POLUSI AIR

September 13, 2008 — Wahidin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum,
memasak, mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3
B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi

adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta sering
kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan
sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai
atau dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau
disebut pula air yang terpolusi.
Darimana polutan itu berasal ?
Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air
sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya
limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya
bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan
manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang terjadi :
- Apabila polusi air disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia
mempunyai dampak negatif.
- Dapat mengakibatkan penyakit bagi manusia dan hewan yang hidup
didarat dan diair akan mati oleh racun.
1.3 Tujuan
- Supaya siswa dapat lebih memahami bahaya polusi air
- Dapat membedakan antara air yang bersih dari polusi dan air yang
sudah terpolusi
- Dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang
terpolusi
1.4 Metode
Metode yang kami gunakan :
- Dengan mencari dari buku-buku Biologi dan buku-buku bacaan lainnya.
- Mengumpulkan informasi
- Ditulis dikertas buram.

BAB II
PEMBAHASAN
a.
2.1 Pengertian Polusi Air
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak
digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi
adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang
merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses
alami. Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan.
Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :
1. Kadarnya melebihi batas normal
2. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.
Polutan dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk
hidup, zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya
polutan dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan lingkungan tidak
dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu,
polusi terhadap lingkungan perludideteksi secara dini dan ditangani
segera dan terpadu.

Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen
lainnya kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air
terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna.
Beberapa contoh polutannya sebagai berikut :
a. Fosfat.
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan
deterjen.
b. Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang
berlebihan dan proses pembusukan materi organic.
c. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan
alat listrik.
d. Residu Pestisida Organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk
membunuh serangga.
e. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan
kapal pengangkut minyak.
f. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki
penyimpanan limbah radioaktif.
g. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
h. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan
makanan ternak.
i. Kotoran manusia Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan
tinja manusia.
2.2 Macam-Macam Sumber Polusi Air
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah
tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu :
bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak
membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic
dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak
sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan
panas.
Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh
para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar
penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air.
Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula
menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan
kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar
dipergunakan oleh bakteri pembusuk.
Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang
kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan
ini akan menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air
datang seakan tidak terbendung lagi disetip musim hujan. Sebenarnya air
hujan adalah rahmat. Akan tetapi rahmat dapat menjadi ujian apabila kita

tidak mengelolanyadengan benar.
Jika kita amati, air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan
sifat mengalir dan meresapnya. Apabila jalur-jalur alirannya terganggu
dan lahan resapannya terbatas, air akan mengalir kesegala penjuru
mengisi ruang-ruang yang paling rendah. Akhirnya terjadilah banjir.
Karena itu yang disebut polusi air karena banyak kita yang kurang disiplin,
misalnya dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah
sembarangan.
Musibah banjir dapat terbagi dua akibat polusi air antara lain :
1. Banjir bandang (banjir besar), terjadi akibat air meluap dari jalur-jalur
aliran (sungai) dengan volume air yang besar.
2. Banjir genangan yaitu banjir local (setempat) akibat tergenangnya /
terkonsentrasinya air hujan disuatu daerah yang saluran air (arainase)
dan lahan resapannya terbatas. Akibatnya dalam waktu tertentu
(temporer) air akan mengalir disekitar lingkungan rumah kita.
2.3 Bahaya Dari Akibat Polusi Air
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif
dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk
pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan
menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau
logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa,
benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat
merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah
besar limbah dari sungai akan masuk kelaut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan
sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut
atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui.
Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang
berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang
asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal
tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut
lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang.
Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk minamata
terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang
mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:
a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya,
kandungan oksigen
b. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)
c. Pendangkalan dasar perairan
d. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan
ekologi
e. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
f. Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh
hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna
terutama predator
g. Kematian biota kuno, seperti plankton, iakn, bahkan burung
h. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia

2.4 Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya
tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi,
air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang
sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini
banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan
atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari
lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis – jenis pestisida dan zat – zat
kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan
hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi pertanian
Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenai dengan
sebutan banjir pun ada dua macam
1. Banjir Bandang dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai
disiplin ilmu
2. banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari
penyumbatan yang mengakibatkan air meluap
banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”,
hal ini berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah
langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :
1. dalam merencanakan jalan – jalan lingkungan baik itu program
pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material
jalan yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok
(blok – blok adukan beton yang disusun dengan rongga – rongga resapan
air disela – selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan
saluran / drainase lingkjungan pembuatannyapun harus bersamaan
dengan pembuatan jalan tersebut
2. Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang –
ruang terbuka, buatlah sumur – sumur resapan air hujan sebanyak –
banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap
kedalam tanah.
Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita
dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
a. Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan
banyak
b. Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan –
lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah
c. Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan – selokan
rumah / talang – talang rumah, air dapat dialirkan kesumur – sumur
resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah
rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur
resapan air hujan karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus
untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan

tersendiri
d. Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu –
satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang
permukaan air banjir
e. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita.
Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang
terencana secara mendetail
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari Bab II dapat disimpulkan sebagai berikut :
Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi unsure atau komponen
lain ke dalam lingkungan akibat aktifitas manusia atau proses alami
Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan
Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau
komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah
tangga
Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir
Elektrofikasi adalah penimbunan mineral yang menyebabkan peledakan
alga secara serentak menutupi pencemaran air
Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain –
lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker
Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker
dan kelahiran bayi cacat
 Melakukan intensifikasi pertanian
Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan saluran air dari
penyumbatan
3.2 Saran
Saran yang penulis akan sampaikan :
Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara
berlebihan.
Sebaiknya kita berhati-hati dalam menggunakan air, karena air itu ada
yang terpolusi dan tidak terpolusi.
Jagalah agar air di lingkungan rumah dan sekitarnya agar tetap bersih
dan terhindar dari pencemaran air.
Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan
sampah di sungai akan mengakibatkan banjir
DAFTAR PUSTAKA
Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan.
Ahya M Salman, 1993, Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum,
Depdikbud, Jakarta
Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit
Erlangga
Ditulis dalam Makalah Biologi. 24 Komentar - komentar »

Makalah 4

MAKALAH BIOLOGI TENTANG PENGERTIAN POLUSI
DAN POLUTAN
September 13, 2008 — Wahidin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dimulai dengan tumbuhnya berbagai penyakit – penyakit baru di dunia
terutama mengenai lingkungan. Maka dari itu karya tulis ini akan
dilengkapi dengan faktor – faktor yang timbul dan upaya – upaya yang
dapat dilakukan mengenai masalah polusi udara. Oleh karena itu, kami
telah susun karya tulis ini dengan rinci
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan – permasalahan yang akan di bahas dalam karya
tulis ini sebagai berikut:
- Apa saja faktor yang menyebabkan polusi ini terjadi ?
- Dampak apa timbul jika polusi udara terjadi, baik untuk kehidupan
manusia maupun makhluk lain ?
- Upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah tumbulnya polusi
udara dan bagaimana cara mengatasinya ?

1.3 Tujuan
Di dunia ini banyak sekali hal – hal yang melatarbelakangi tentang
terjadinya polusi udara. Banyak negara – negara maju mengadakan
penelitian untuk mengetahui apa penyebab dari polusi ini dan didapat
bahwa semua ini sebagian besar karena ulah manusia. Jadi, dapat
diketahui bahwa tujuan dari karya tulis ini adalah selain untuk dijadikan
pedoman juga untuk melihat kenapa polusi ini terjadi
1.4 Metode
Karya tulis ini diambil dari berbagai macam buku pedoman dari masing –
masing anggota, selain itu, kami telah melakukan suatu wawancara
dengan narasumber yang mengerti dibidang lingkungan serta mencari
dari berbagai media, baik dari media elektronik maupun media cetak.
Oleh karena itu, setiap angggota diharuskan memberi laporan kepada
penanggung jawab karya tulis ini selengkap mungkin
1.5 Sistematika
Ada beberapa cara / sistematika untuk dapat menyusun karya tulis ini
yaitu diantaranya:
- Menentukan tema yang akan di bahas
- Merumuskan masalah yang akan diterangkan dan menyusunnya dengan
jelas
- Menggunakan kata – kat yang mudah di mengerti oleh pembaca
1.6 Kegunaan
Banyak sekali masalah yang dihadapi makhluk hidup terutama manusia.
Mereka kebanyakan tidak memikirkan apa yang akan terjadi nanti hanya
ingin menikmati sekarang. Sebab itu, karya tulis ini disusun untuk
mengingatkan dan menyadarkan manusia, karena perbuatanya itu akan
mendatangkan bencana bagi kehidupan kita nanti
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Polusi
a. Apakah Polusi Itu ?
1. Polusi berarti pencemaran
2. Polusi merupakan masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen lain kedalam lingkungan yang menyebabkan berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam
3. Polusi berarti masuknya bahan pencemar (Polutan) sebagai akibat dari
kegiatan manusia atau proses alam yang ditemukan di tempat, saat, dan
jumlah yang tidak selayaknya
b. Dimana Polusi Itu berada ?
1. Polusi dapat kita jumpai misalnya di tanah, air, udara bahkan suara
2. Dalam ruangan atau tempat pembuangan sampah banyak sekali
kotoran / kuman yang dapat menyebabkan polusi
c. Apa Macam – Macam Polusi Itu ?
1. Polusi sangat beragam sekali sesuai dengan letak / tempat polusi itu
terjadi
2. Polusi dimana sesuai tempatnya masing – masing misalnya; polusi
udara, polusi air, polusi tanah dan polusi suara
d. Apa Yang Dimaksud Dengan Polusi Udara ?
1. Polusi udara adalah penyusunan kualitas udara sampai pada yang

mengganggu kehidupan karena masuknya polutan kedalam udara
2. Polusi udara terjadi jika ada penambahan komponen udara atau bahan
kimia yang kehadirannya membahayakan organisme
2.2 Macam – Macam Polutan
a. Apakah Polutan Itu ?
1. Polutan berarti pencemar
2. Polutan adalah suatu zat / substan yang menyebabkan terjadinya polusi
b. Mengapa Polutan Itu Ada ?
1. Polutan terjadinya jika suatu lingkungan tercemar atau kotor karena
adanya suatu zat yang dapat mengurangi kualitas tempat tersebut
2. Terjadinya suatu perpindahan antara gaya tarik degan zat tersebut
c. Apa Saja Polutan Udara Itu Dan Darimana Polutan Itu Berasal ?
1. Senyawa belerang berasal dari pembakaran batu bara
2. Partikulat berasal dari pembakaran serat asbes, bijih besi, dan asbes
yang hancur bisannya berbentuk asap
3. Karbondioksida beasal dari pembakaran bahan bakar dan hutan serta
asap kendaraan bermotor
4. Klorofuosokarbon (CFC) berasal dari kebocoran gas lemari pendingin,
bahan pelarut dan bahan pengembang pada plastik busa
5. Nitrogen oksida berasal dari proses pembakaran dan pembentukan
asap kabut fito kimia
6. Hydrogen karbon berasal dari mesin mobil dan penyedot udara
7. Pengoksida berasal dari nitrogen oksida dan hidrokarbon dari mobil.
Contok pengoksida adalah pereaksi asetit nitrat
d. Mana yang membahayakan antara CO dan CO2 dan kenapa ?
- Yang paling membahayakan adalah CO atau karbon monoksida karena
CO merupakan hasil dari pembakaran tidak sempurna yang jika terisap
akan lebih reaktif diikat oleh hemoglobin sehingga seseorang kekurangan
oksigen
2.3 Dampak Yang Timbul
a. Apa dampak atau akibat jika polusi terus menerus bertambah ?
1. Pada aktivitas manusia, manusia selalu memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan berbagai cara yang dapat mengubah kondisi lingkungan dan
berdampak negatif yaitu berupa terganggunya keseimbangan lingkungan
2. Makluk hidup memerlukan lingkungan biotic dan abiotik yang spesifik.
Jika lingkungan disekitarnya tercemar, akan menimbulkan gangguan
b. Sebutkan polutan dan akibat yang ditimbulkannya dari polusi udara!
1. Senyawa belerang mengakibatkan perkaratan logam., pelapukan
batuan, penyakit bronchitis, dan lain – lain
2. Partikulat mengakibatkan asbestosis, penyakit paru – paru dan kanker
3. Karbon Dioksida mengakibatkan perubahan iklim dan menimbulkan “
Efek rumah kaca” yang ditandai dengan naiknya suhu udara
4. Klorofluorokarbon (CFC) mengakibatkan terjadinya penipisan lapisan
ozon yang juga dapat menyebabkan naiknya suhu udara bumi
5. Nitrogen Oksida mengakibatkan hujan asam karena dapat melarutkan
asam pada benda – benda dan dapat merontokan daun – daun pohon
6. Hidrokarbon mengakibatkan pembentukan asap kabut fitokimia
7. Pengoksidasi mengakibatkan rusaknya hasil pertanian dan kesehatan
manusia

c. Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca ?
- Efek rumah kaca yaitu tertahannya cahaya matahari dari bumi ke
atmosfir oleh polutan CO2 sehingga menaikan suhu bumi
2.4 Upaya Yang Dilakukan
a. Bagaimana cara mengatasi karbon monoksida (CO) ?
1. Banyak sekali cara untuk mengatasi CO yaitu:
- Setiap pabrik harus memiliki cerobong asap yang tinggi
- Jalan – jalan harus diperlebar untuk menghindari dari kemacetan
- Sampah – sampah daur ulang dengan cara fotosintesis
- Selalu merawat mesin – mesin kendaraan
2. Dihutan banyak sekali tumbuhan hijau yang sangat penting peranannya
bagi kehidupan namun manusia sering menebangnya dengan liar. Oleh
karena itu, kita hendaknya memperbanyak penanaman tumbuhan
pelindung
b. Apa peranan manusia dalam lingkungan ?
1. Manusia merupakan bagian dari lingkungan maksudnya manusialah
yang menentukan kulaitas dari pada lingkungan. Untuk itu, diperlukan
manusia – manusia yang sadar lingkungan
2. Manusia diciptakan Tuhan untuk menghuni bumi. Akan tetapi, manusia
bukanlah segalanya dari lingkungan. Oleh karena itu, menghargai
lingkungan berarti menghargai diri sendiri
3. Manusia sebagai anggota dari lingkungan yang harus melaksanakan
kewajiban dalam menjaga kelestarian, kestabilan dan keindahan alam.
Karena hal ini berarti menjaga kelangsungan hidup manusia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebegitu banyak permsalahan yang dihadapi makhluk hidup. Tapi hanya
ada satu permasalahan yang sangat berbahaya bagi kehidupan yakni
polusi. Polusi merupakan penyebaran zat – zat yang berbahaya dan
mengotori udara, air atau tanah
Salah satu contoh yang mengotori udara adalah karbon dioksida (CO2),
Karmon monoksida (CO) dan Klorofluorokarbon (CFC) yang sangat
berbahaya dari polutan – polutan lainnya. Dari ketiga polutan tersebut ada
satu yang paling parah dampaknya yakni karbon monoksida
Polutan ini merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna yang jika
diserap akan lebih reaktif diikat oleh hemoglobin sehingga seseorang
akan kekurangan oksigen dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu,
kita harus peduli pada lingkungan dengan cara mengikuti peraturan –
peraturan lingkungan dan etika lingkungan
3.2 Saran
Pencemaran udara di kota – kota besar semakin marak apalagi dijalanan
asap – asap kendaraan kian berterbangan. Bukan dijalanan saja tetapi
dekat pabrik – pabrik yang mengakibatkan polusi udara semakin
menyabar. Adapun solusi yang harus kita lakukan demi mengurangi polusi
ini adalah sebagai berikut:
a. Memilih lokasi industri di tempat yang jauh dari permukaan pada lahan
yang tidak produktif
b. Melengkapi cerobong asap pabrik dengan alat penyaring udara serta

mempertinggi cerobong tersebut
c. Menanami hutan – hutan gundul dengan tumbuhan – tumbuhan
pelindung
d. Merawat mesin – mesin kendaraan
e. Merawat benda – benda yang mudah berkarat seperti besi, baja dan
lain – lain
DAFTAR PUSTAKA
1. Moh. Salman Akhyar. 2003. Biologi, Bandung: Grafindo media Pratama
2. Ir. Sri umiyani. 1982. Intisari, Biologi, Klaten: Intan
3. K.B Boejin. 1961. Botani. Jakarta: Pranja Pratama
4. O. Sumarwoto. 1995. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Obor : Lembaga
Ekologi UNPAD
5. A. Mahardono. 1997 Monokultur. Bandung: PT. Intermasa

Makalah 5
Guru Perlu Memiliki Kecerdasan Berganda
Oktober 18, 2008 — Wahidin

Guru Perlu Memiliki Kecerdasan Berganda
Oleh : Marjohan
Guru SMA Negeri 3 Batusangkar

(Program Layanan Keunggulan) Kepedulian orang terhadap pendidikan
dewasa ini sudah meningkat. Sekarang kita dapat menemui ratusan
artikel yang berbicara tentang peningkatan kualitas pendidikan melalui
surat kabar, majalah, seminar dan lewat cyber atau internet. Salah satu
judul atau topik yang sering diangkat orang dalam berbagai seminar dan
talkshow adalah bagaimana melejitkan potensi diri dan menumbuhkembangkan pendidikan yang berimbang antara “imtaq dan iptek”- iman
dan taqwa- dan ilmu pengetahuan dan teknologi- atau topik tentang
mengembangkan kepintaran berganda antara IQ, EQ dan SQ.
Konsep- konsep untuk mengembangkan kepintaran berganda- mutiplied
intelligent- ini kemudian dibawa ke dalam dunia pendidikan (ke sekolah)
dan ke dalam rumah tangga. Namun konsep dan teori tentang kecerdasan
berganda corongnya lebih banyak mengarah kepada dunia anak- anak
dan para siswa di sekolah. Untuk mereka sengaja dirancang berbagai
program, pelatihan atau