Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

LAMPIRAN

I. Dokumentasi di Lapangan

Gambar 1. Surat Keputusan Pembentukan Bank Sampah dari Lurah Belawan
Sicanang

103
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2. Buku Daftar Nasabah Bank Sampah

Gambar 3. Buku Tabungan Bank Sampah Sicanang

104
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4. Pembuatan Pupuk Kompos

Gambar 5. Penjemuran Pupuk Kompos


105
Universitas Sumatera Utara

Gambar 6. Pengumpulan Sampah Sebelum disetor

Gambar 7. Wawancara Dengan Pimpinan Bank Sampah Induk

106
Universitas Sumatera Utara

Gambar 8. Wawancara dengan Ketua Unit Bank Sampah Senari

Gambar 9. Pengumpulan Sampah yang telah dipilah

107
Universitas Sumatera Utara

Gambar 10. Bangunan Bank Sampah Induk Sicanang

Gambar 11. Gudang Sampah


108
Universitas Sumatera Utara

Gambar 12. Pemilahan Sampah oleh masyarkaat setempat

Gambar 13. Wawancara dengan Ketua Unit Sampah Jadi Indah

109
Universitas Sumatera Utara

Gambar 14. Wawancara Dengan Masyarakat yang bukan Anggota Bank Sampah

Gambar 15. Piagam Penghargaan Juara I Pilah Sampah
110
Universitas Sumatera Utara

Gambar 16. Tas dari Plastik Bekas

111

Universitas Sumatera Utara

Gambar 17. Rumah Masyarakat menyediakan Tempat Sampah Organik Dan
Anorganik

Gambar 18. Tas dari Plastik Bekas Bernilai Jual Tinggi

112
Universitas Sumatera Utara

II. Transkrip Wawancara

Informan I
Nama Informan

: Arma Chaniago

Umur

: 40 tahun


P: Selamat Siang bu, saya Ridho dari USU jurusan Sosiologi.
I: Iya silakan masuk.
P: Begini bu, saya mau ada wawancara untuk skripsi saya bu soal bank sampah
ini.
I: iya boleh dek. Silakan aja.
P: ini bu ada biodata yang perlu di isi sebentar. Boleh tolong diisi bu? Tapi saya
sekalian wawancara gak apa-apa ya bu.
I: oh iya, boleh aja kok. (Informan sambil menulis biodata)
P: Menurut ibu Bagaimana kondisi lingkungan kelurahan Belawan Sicanang
sebelum adanya bank sampah dulu bu?
I: Dulu di sini parah kali sampahnya dek. Apalagi karna sampah bawaan dari
Sungai Deli itu. Disinikan hilir Sungai itu. Tebawalah sampah-sampah itu kesini
kalok air pasang dek.
P: Apakah ada program pemerintah dalam menanggulangi sampah sebelum
adanya bank sampah di Sicanang bu?
I: dulu adalah... sampah di jemput seminggu sekali pake truk sampah itu. Itupun
bayar 10.000 tiap pengambilan trus yang di ambil itu Cuma sampah-sampah
dijalan-jalan besar ini aja dek.. jadi menurutku gak efektif program orang itu.
Makanya ada ketertarikanku membentuk bank sampah ini.


113
Universitas Sumatera Utara

P: Dimana dulu masyarakat mengumpulkan dan membuang sampah sebelum
adanya bank sampah?
I: dulu orang sini main buang gitu ajalah.. kalau gak mau lingkungan rumahnya
kotor ya dibuang kemari. Dulu bangunan ini sebelum di bangun banyak kali
tumpukan sampah.
P: Bagaimana proses terbentuknya program bank sampah tersebut?
I: Sebenarnya awal mula kubentuk bank sampah ini karena sampah di Sicanang
ini terlalu banyak, apalagi sampah-sampah rumah tangga itu. Belum lagi sampah
yang di bawa sama air pasang. Dulunya jorok kali disini,sampai banyak keluhan
orang sakit muntah mencret tapi alhamdulillah udah mulai bersihlah sekarang.
Belum lagi pengangkutan sampah dari dinas kebersihan cuma datang seminggu
sekali, kani banyak sampah yang dikumpulkan jadi hanyut dibawa air pasang jadi
beserak lagi dia. dulu kami waktu membentuk 30 kelompok itu banyak kami
lakukan sosialisasi, dari segi kebersihan, kesehatan sampek program-program
yang bisa buat mreka untunglah pokoknya. Dulu semua kumasukin, mulai dari
pengajian, acara Kelurahan, sampe acara-acara pesta juga dulu aku sosialisasi

disitu. Makanya orang sini udah pada tau soal bank sampah ini. sekitar enam
bulan dulu aku membentuk masing-masing unit bank sampah ini. Itupun dulu
yang ikut masih sikit. Semenjak banyak keuntungan yang di tengok orang, lama
kelamaan semakin banyak yang mau bentuk unit baru. kebanyakan yang ikut di
sini ibu-ibu sama anak-anak muda dek, kalau bapak-bapaknya ya biasanya pada
pigi kerja. Ada yang nelayan, buruh kapal, banyak juga yang buruh di KIM itu.
Makanya rata-rata ibu-ibu yang aktif. Kalau urusan daftar ya tinggal dateng aja ke
ketua unitnya bawa KTP, ntar selanjutnya kita kasi buku tabungan seperti ini
(sambil menunjukkan buku tabungan). Biasanya orang sini ngambil uangnya 3
bulan sekali biar terkumpul banyak dulu dia. Trus tiap tahun kami ngasi reward
kok ke nasabah-nasabah sesuai partisipasinya. Biasanya mau lebaran itu. Itu
semua dari hasil keuntungan penjualan barang ke pabriklah. Kalau untungnya
besar, ya besar jugalah dapatnya.

114
Universitas Sumatera Utara

P: panjang juga ceritanya ya bu. Trus bu, Bagaimana tanggapan ibu mengenai
kehadiran bank sampah bu?
I: kalau dimaknai sebenarnya sampah itu berguna kali loh, cuma masyarakat sama

pemerintah kita aja yang belum banyak bertindak, kalau di Jepang itu ya, sampah
itu udah jadi komoditi disana. Di jadikan macam-macamlah tapi ya itupun harus
di pilah-pilahlah sampah itu, kalau gak ya ribet juga.
P: Bagaimana tanggapan anda tentang kesadaran lingkungan secara nilai
kerohanian?
I: kalau secara agamaku ya dek, di islam kami diajarkan kebersihan itu sebagian
dari iman. Ya walaupun aku bukan muslim yang taat ya inilah tanggapanku kalau
soal nilai rohani.
P: kalau tentang kebersihan lingkungan berdasarkan nilai vital (kegunaan)?
I: menurutku sampah itu sebuah peluang sebenarnya ya dek, ya kayak itu tadi
pemerintah kita harusnya bisa meniru orang jepang. Dijadikan sampah ini jadi
komoditi sama mreka. Kan lumayan menghasilkan. Ini enggak, persoalan
lingkungan macem di abaikan aja ku tengok
P: Bagaimana tanggapan anda tentang kebersihan lingkungan berdasarkan nilai
material?
I: nilai material ini ya jelas kalilah dek.. sampah-sampah yang udah di pilah inikan
bisa di manfaatkan atau bisa dijual. Kayak ibu-ibu rumah tangga kan senang kali
itu kalau dapat duit. Walau sikitkan lumayan bantu. Apalagi pas anak mau masuk
sekolah. Kan butuh banyak duit itu.
P: Dari ketiga nilai di atas, faktor apa yang paling mempengaruhi anda dalam

menjaga kebersihan lingkungan?
I: kalau aku ya, apalagi setelah kulihat orang disini nilai material yang paling
utama. Kalo gak karna duit mana mau orang ikut milah sampah gini. Kan
stereotipe tukang sampah ini rendah kali di mata masyarakat.

115
Universitas Sumatera Utara

I: kalau aku pribadi masihlah dek. Karena udah kurasakan sendiri dampak sampah
ini. Gak enak kali kurasa.
P: Di dalam sebuah organisasi atau lembaga tentunya terdapat pembagian kerja
sesuai dengan kedudukan masing-masing anggota. Pada proses perekrutan
pengelola bank sampah, adakah persyaratan tertentu untuk mengisi jabatan
masing-masing anggota?
I: bagiku dek, latarbelakang cemanapun dia, apapun pendidikannya gak
berpengaruh samaku untuk menjalankan bank sampah ini. Intinya satu, yang
penting mau. Udah itu aja. justru kalau kulihat makin dia berpendidikan tinggi
justru makin gengsi untuk ikut program ini
P: Apakah jenjang pendidikan dan skill anda mempengaruhi posisi jabatan
tertentu ataupun kinerja daripada kelompok anda?

I: enggaklah. Yang penting siapa mau kerja aja.
P: Menurut anda bagaimana penerapan program bank sampah dalam hal
penyadaran kebersihan lingkungan pada masyarakat?
I: disini kami memberdayakan masyarkat dek. Supaya paham soal sampah ini.
Biar bisa mandiri semuanya nantinya..
P: Menurut anda apa kendala yang sedang dihadapi pihak bank sampah dalam
mengajak masyarakat berpartisipasi menjadi nasabah ataupun pengelola?
I: Kendalanya itulah, kurang sarana dan prasarana dari pemerintah. Kadang
kurang dana pun kami jadi gak begaji anggota itu. Trus maunya pemerintah kita
ini bisa mengendalikan harga pasaran loak. Kayak singapore kan itu. Jadi gak
terkendala kita sama harga-harga barang ini.
P: begitu ya bu, kalau gitu bu selanjutnya bisa sekalian ini kuesioner mengenai
pola kesadaran ini?
I: oh iya boleh (ia pun segera mengisi kuesioner tersebut)

116
Universitas Sumatera Utara

P: makasih atas waktunya ya bu. Kayaknya nanti kami bakal sering2 main kemari
ya

I: datang ajalah dek.. pintu kami terbuka bagi orang yang mau belajar (sambil
tertawa)

Informan II
Nama Informan

: Mariaty Pohan

Umur

: 38 tahun

P: Selamat sore bu, saya ridho dari USU. Saya mau wawancara mengenai Bank
Sampah.
I: oh, iya boleh pak. sebentar ya pak. (Wawancara sempat terhenti sebentar akibat
adanya gangguan monyet yang datang di Kawasan Ekowisata Mangrove). Saya
memang ketua unit bank sampah pak. kan kami terpecah-pecah. Kebetulan yang
di sekitar sini saya ketua unitnya.
P: oh begitu ya bu. Pas kalilah bu saya mau wawancara untuk skripsi saya bu, biar
cepat tamat (Sambil tertawa). Saya izin merekam ya bu, biar nanti gampang pas

saya ngetiknya.
I: iya pak gak apa-apa.
P: nah yang pertama bu mengenai data profil ibu dulu, nama lengkap ibu siapa?
I: nama saya Mariaty Pohan pak.
P: oh, ternyata orang batak ya bu.
I: iya pak, Cuma lantaran udah lama tinggal sama orang jawa jadi terikut juga jadi
gak terlalu nampak bataknya pak.
P: kalau usia ibu berapa bu?
I: usia saya 38 tahun pak, Cuma di KTP ditulis tahun 76, jadi sekitar 40 tahun
kalau menurut KTP
P: alamatnya ini di lingkungan berapa bu?
I: ini di Lingkungan 11 pak, tapi bloknya termasuk blok 15 pak.
P: kalau mengenai pendapatan dan pengeluaran, berapa kira-kira bu?

117
Universitas Sumatera Utara

I: pendapatan dari bank sampah kira-kira Rp.200.000 perbulan pak
P: kalau pendapatan keseluruhan gimana buk? Maksudnya pendapatan dari hasil
jualan ibu disini gitu..
I: ya kalau keseluruhan ya maulah 2 juta.
P; pengeluarannya kira-kira berapa bu?
I: kalau cerita pengeluaran yaa lebih banyaklah pak, kadang tak terhitung itu
(Sambil tertawa)
P: iya ya bu. Jadi ibu di Sicanang ini udah berapa lamalah bu?
I: dari tahun 90, sekitar 26 tahunanlah
P: jadi menurut ibu, dulu sebelum adanya bank sampah ini gimanalah kondisi
lingkungan di Sicanang ini?
I: parah, disana-sini gundukan sampah itu berserakan gak peduli masyarakat sama
kebersihan lingkungan ini. Kalau sekarangkan udah tau kita sampah itu bisa di
gunakan.
P: emg dulu gak ada program pemerintah untuk menanggulangi sampah ini bu?
I: Dulu ada pengangkutan sampah seminggu sekali di jalan-jalan besar sana. Kami
sempat dulu buat program pengangkutan ke lorong-lorong kecil trus di kutip
10.000 sekali ambil. Cuma gak berjalan lama karena orang itu ngerasa kemahalan
untuk buang sampah aja. itu sekitar 2013 lalu gitu.
P: gitu ya bu. Jadi menurut ibu asal terbentuknya bank sampah ini gimanalah bu?
I: dulu ya karena di bentuk buk Armalah pak. kan karena banyak kali gundukangundukan sampah di sini makanya mungkin di bentuk.
P: jadi ibu kok bisa jadi di pilih sebagai ketua?
I: dulukan suami saya termasuk orang yang aktif di ormas-ormas, jadi termasuk
yang di pandang orang sinilah. Jadi pas ada musyawarah pembentukan kelompok
unit, saya dipilih warga sekitar rumah untuk jadi ketua unitnya. Dulu kami pas
udah di bentuk langsung di buatkan tempatnya, dikasikanlah alat-alat untuk
kerjanya kayak timbangan, keranjang sampah, trus diajarin gitulah buat pupuk
atau buat kerajinan. Apalagikan semenjak ada bank sampah ini masyarakat udah
tau kalau sampah itu bernilai ekonomi. Makanya banyak masyarakat terutama ibuibu jadi ikut nyetor sampah. Kan lumayan.
P: kan nama unit bank sampah disinikan “Sampah jadi Indah” bu, kira-kira apalah
maknanya nama itu bu?
118
Universitas Sumatera Utara

I: dari kecilkan awak dulu suka buat bunga-bunga itu. Kebetulan ini dari bahan
sampah. Ya makanya awak pikir buat nama sampah jadi indah aja. truskan
memang unit kami lebih sering buat kerajinan-kerajinan gitu. Apalagi dulu waktu
ada pertemuan bank sampah, hasil kerajinan olahan kami ternyata bisa di jual.
Makanya makin semangat. Pak, kebetulan saya mau ada kegiatan ini. Gimana ya
pak
P: oh iya bu gapapa. Kita lanjut lain waktu aja ya bu. terima kasih atas waktunya
ya bu.
I: iya sama-sama pak..

Informan III
Nama

: Nurul

Umur

: 25 Tahun

Kelompok Bank Sampah

: Lotus

P

: Selamat Siang kak. Dengan kak Nurul?

I

: Iya, silakan masuk bang. Ada apa itu bang?

P

: Saya Ridho mahasiswa USU kak. Ada mau meneliti tentang Bank
Sampah. Bu Arma menyarankan saya untuk menjadikan kakak salah satu
kelompok yang dapat memberi info seputar penelitian saya ini kak.
Apakah boleh kak?

I

: Oh iya boleh aja bang. Selagi bisa dijawab pasti dibantu hehehe (sambil
tersenyum malu-malu)

P

: Kak, gimana menurut kakak kehadiran Bank Sampah disini kak? Apa
kakak merasa ada manfaatnya?

I

: Wah, kalau dibilang manfaat ada kalilah bang. Bukan bilang apa ya,
kalau gak ada Bank Sampah itu disini, mungkin entah udah kayakmana
kotornya wilayah ini bang. Secara biar abang tau ya, banyak masyarakat

119
Universitas Sumatera Utara

yang nganggap gak ada guna Bank Sampah disini, padahal bukan bilang
apa ya bang banyak kali untungnya ada Bank Sampah ini. Contohnya jadi
banyak masuk orang-orang pedatang kayak kawan-kawan bu Arma. Kan
lumayan kali itu bang. Jadi banyak jualan orang itu laku. Setiap datang
tamu minimal pesan makan pesan minum itu bang. Makanya kalau
dibilang gak ada manfaat bank Sampah ini itu salah kali rasaku ya bang.
Lumayan lagi dapat uang dari sampah bang. Lumayan jadi uang-uang
tambahan. Apalagi hanya sampah loh yang kita anggap selama ini gak
berguna ternyata bisa menghasilkan uang kan luamayan kali bang.
P

: Iya ya kak, kakak sendiri kalau minsalnya bank sampah ini gak
menghasilkan uang lagi, apakah kakak tetap mau ngumpulin sampah dan
menjaga kebersihan?

I

: Ya tetap aja bang, karena kan bersih kembali lagi untuk diri kita sendiri
bang. Kalau bersih lingkungan kan enak dipandang terus kesehatan juga
minimal terjaga bang.

P

: Gitu ya kak, terus gimana keaktifan kelompok kakak dalam program
Bank Sampah ini kak?

I

: Kalau kelompok kami termasuk yang aktif juga bang. Tiap bulan
penghasilan lumayanlah dari Bank Sampah ini karena banyak anggotanya
aktif (menunjukkan buku bulanan bank sampah) terusk kami yang aktifaktif gitu kan dapat penghargaan juga bang. Itulah enaknya Bank Sampah
ini. jadi kayak sekolah juga ngajarkan gimana kita berlomba-lomba
melakukan hal yang positif.

P

: Iya ya kak. Duh makasih banyak buat infonya ya kak. Saya mau coba ke
beberapa masyarakat lagi untuk wawancara ya kak. Makasih ya kak.

I

: Iya bang, sama-sama kalau ada yang mau ditanya datang aja lagi kemari

bang.
P

: Oke kak. Makasih ya kak.

120
Universitas Sumatera Utara

Informan IV
Nama

: Lidia

Usia

: 25 Tahun

Kelompok Bank Sampah

: Sampah Jadi Indah

P: Kak Lid, lagi sibuk? Ngobrol bentar boleh?
I: Iya boleh bang, mengenai apa ini bang?
P: Gini kak, kan kulihat sekeliling tempat kakak ini bersih, jadi mau tau apa yang
membuat kakak dengan semangat membuat suasana bersih kayak gini?
I: Oh kalau ini memang suka aja lihat suasana bersih bang cuma faktor yang
paling mendominan kenapa bisa bersih gini ya karena kehadiran Bank
Sampah bank. Dulu sebenarnya lingkungan ini juga gak sebersih ini bang.
Kehadiran bank sampah udah membawa pengaruhlah bang untuk daerah
sini.
P: Iya ya kak, tapi dengar dengar keuntungan Bank Sampah gak seberapa kak?
I: Memang kalau cerita untung gak seberapa bang, namanya kan sistem tabung ya.
Tapi aklau dipikir-pikir udah lumayan jugalah bang bisa nambah modal
sikit-sikit buat jualan kayak aku ini kan bang. Terus itulah untungnya bang
ada bank sampah ini, ini bukan hanya hanya sekedar ngumpilin sampah
aja terus dibuat di Bank Sampah, tapi kami dilatih juga buat-buat sampah
itu jadi barang-barang yang ada harganya gitu. Kayak buat tas, buat kotak
pensil masih banyak lagi, terus, itu dujual bang, kayak pas ada bazar tastas itu bisa ditawar sampai 300-an bang.
P: Iya memang ya kak ada dampaknya ya kak. Tapi kalaulah minsalnya bank
sampah ini gak ngasih keuntungan dalam bentuk materi gitu kak. Apa
kakak tetap mau ngumpulin sampah dan jaga kebersihan lingkungan ini
kak?

121
Universitas Sumatera Utara

I: Ya kalaupun gitu ya tetap dikumpul bang cuma ya mungkin gak sesemangat
inilah bang. Wajar namanya manusia masih cerita soal untung rugi yakan
bang hehehe.
P: Begitu ya kak, makasih banyak buat infonya ya kak.

Informan V
Nama Informan

: Rusmiono

Usia

: 45 Tahun

P: Selamat Siang Pak. Bapak lagi sibukkah Pak?
I: Ya beginilah Pak dibilang sibuk juga enggak dibilang enggak ya begini yang
dipegangin. Kenapa itu Pak?
P: Selalu semangat Bapak ngerjain ini ya pak. (sambil memotongin bambu).
I: Iya ini Pak.
P: Pak, saya mau wawancara mengenai Bank Sampah. Boleh ya Pak?
I: Oh iya silakan Pak.
P: Pak, gimana menurut Bapak kehadiran Bank Sampah di tempat ini Pak?
I: Gimana ya Pak bilangnya, kalau saya sih biasa aja dengan kehadiran Bank
Sampah. Tidak terlalu semangat juga, soalnya bukan bilang apa ya. Rasa
saya program itu jalan kuran jalan juga kayaknya waktu saya gak cukup
ngurus atau terlibat dalam itu juga pak. Soalnya fokus saya memang di
mangrove ini Pak.
P: Jadi, Bapak rasa gak ada guna Bank Sampah disini Pak?
I: Kalau aku karena memang dari kecil udah tinggal di Canang ini. Dulu ku
tengok lingkungannya jorok kali pak. Ya kurasa kewajiban kitalah
122
Universitas Sumatera Utara

mengurus kampung kita ini pak. Kan gak enak jorok-jorok gini. Banyak
dampak negatif yang kita terima. Kadang kalau orang sini ku tengok
buang sampah sembarangan ya kita tegur jugalah Pak. Apalagi kita tinggal
didaerah wisata gini. Jadi memang udah hukum alamnya jaga kebersihan
lingkungan Pak. Jadi gak musti ada Bank Sampah.
P: Tapi kan gak semua orang punya pemikiran seperti apa. Gimana bapak rasa
dengan kondisi yang banyak masyarakat yang acuh gak acuh sama
kebersihan lingkungan?
I: Kalau dibilang ya Pak sedih sebenarnya lihat kondisi di Canang ini Pak.
Sampah dimana-mana, seringnya anak-anak disini sakit gak jelas gitu Pak.
Saya rasa sih karena sampah dan lingkungan yang kotor pak. Liat anakanak sering mandi di sungai, sampah di sungai itu dulu banyak kali pak.
Mungkin entah apa-apa terminum, tertelan kan Pak. Tapi cemanalah Pak
dari dulu saya juga binggung ngatasinya harus gimana, saya gak punya
latar belakang pendidikan yang ngarah kesitu pak. Binggung saya
ngolahnya gimana Pak. Pemerintah kita kurang perhatian kalau soal
sampah gini Pak. Taunya orang itukan duit ajanya.”
P: Begitu ya Pak. Jadi bapak tanpa Bank Sampah pun tetap menjaga kebersihan
lingkungan walaupun tidak ada manfaat materinya Pak?
I: Lingkungan ini udah kayak hidupkulah Pak. Memang aku dari dulu terbeban
kali lihat Canang ini. Prihatin aku liat lingkungan orang ini Pak. Karena
kan orang ini daerah pesisir sampah itu jadi makanan orang inilah daerah
pesisir sampah itu diantarlah sampah itu semua kesini kan..Terus kan gak
bisa orang ini ngatasi gimana. Makanya kupikir cocoklah buat merespon
positif artinya mereka udah lama pengen ada solusi berubah. Sebenarnya
kan Pak, kalau cerita sampah ini harus adanya rasa cinta lingkungan yang
tulus dari dalam hati supaya betul-betul terlaksana bagus program bank
sampah ini. Kalau Cuma ngarep duit aja sama aja bohong itu Pak.
P: Iya ya pak, makasih banyak buat wawancaranya ya Pak.

123
Universitas Sumatera Utara

Informan VI
Nama

: Wati

Umur

: 48 Tahun

P : Selamat Siang, Bu.. Maaf menganggu sebentar..kenalin Bu saya Ridho dari
USU Bu..Mau wawancara sama Ibu boleh?
I : Oh iya, duduk sini dek. Mau wawancara mengenai apa?
P : Gini Bu, saya mau nanya-nanya mengenai Bank Sampah depan rumah ibu ini.
Apa ibu ikut terlibat dalam kelompok Bank Sampah? Ceritanya nama Ibu siapa
Bu?
I : Oh, Bank Sampah dek. Dulu ikut dek awal-awalnya sekarang udah enggak.
Nama Ibu Wati dek.
P : Kenapa gak ikut lagi dalam kelompok Bank Sampah Bu?
I : Cemanalah dek, malas Ibu lihatnya. Harganya rendah kali dijual kesitu.
Lihatlah dek harga papan telur itu cuma 50 perak entah per apa gitu. Tengoklah
dek awak beli kotak telur itu aja hampir 200perak 1 biji. Pokoknya ngambil
sepapan telur harga kotaknya 200 sebiji. Terakhir banyak udah setinggi ini adalah
10kg lebih itu kan ya Sar (sambil memegang bahu teman disebelahnya)
P : Berapalah itu Bu?
I : 10 kg harga 1 kgnya Cuma 50 perak, kali 10kg Cuma 500 perak.
P : Di parapat kotak telur mahallah Bu. Orang itu kalau rumah makan untuk
ngusir lalat Bu. Kami rumah makan pake itu juga.
I : Iya itulah.......................(diam sesaat karena ada pengunjung datang membeli
dagangan Informan)
P : Jadi gitu ya Bu, jadi gimana Ibu gak aktif lagi gitu gimana cara ngundurnya
Bu?
I : Yaa gak ada mundur gitu, paling yah gak aktif lagi. Tapi nama kami ya masih
adalah disitu dek..lagian udah gak aktif kali laginya Bank Sampah itu dek..
P : Loh kok gitu Bu? Tapi ku tanyain banyak juga yang aktif sampai ikut
pelatihan-pelatihannya itu Bu? Orang Ibu gak pernah ikut?

124
Universitas Sumatera Utara

I : Aduh, gak pernah awak ikut dek. Adapun acara-acara kek gitu untuk orangorang dekat si Arma itu aja. Pilih-pilih kasih juga dek. Makanya malas juga ikut
program-programnya gitu..
P : Oh iya gitu ya Bu? Masa gitu Bu?
I : Iya dek, Bank Sampah itu angin-anginan juga dek. Tengoklah nanti kalau udah
mau datang pemerintah diajaklah kami bersihkan ini rame-rame, tapi kalau ada
sembako atau sumbangan dari mana-mana, mana pernah kami dapat apa-apa dek.
P : Loh jadi bersih-bersih gitu banyak juga yang mau datang Bu? Dapat apalah
bersih-bersih gitu Bu?
I : Yaa gak ada dek paling ya dikasih makan siang, gitu aja. Makanya gak palah
gunanya ada bank sampah itu disini dek. Dulu pernah kami diajak kelolah pupuk
kan, awak ikutlah kan tapi setiap hari kuranjangkan batang-batang sayur ini tapi
gak hancur-hancur sampai bauk terakhir ku buanglah..
P : Ibu dulu kelompok siapa? Berarti kurang pengajaran untuk pengelolahannya
gitu ya Bu?
I : ada itu kelompok si Nila tapi ya gak aktif juga. Udah awak bilang masyarakat
disini panas-panas taik ayam. Lagi baru heboh semua, lama-lama nanti habis juga
sendiri. Gitu-gitu aja dek..
P : Jadi Bu, Ibu sendiri suka bersih gak Bu?
I : Kalau suka ya suka aja dek. Cuma ya cemana kan bilangnya. Namanya
sampah cemanalah cara ngatasinya kan? Gak guna juga gitu kali dek.
P : Tapi kan disini banyak Bu dibawa air laut?
I : Iya memang terbawa air pasang cuma paling surut airnya ya terbawa lagi
sendiri. Tenang aja (sambil ketawa)...hahahahahaha
P : Hahaha jadi ibu kalau ngelolah sampah Ibu gimana?
I : Yaa tumpuk aja situ dek, nanti lewat dua minggu sekali kan mobil sampah
barulah diserahkan. Cuma memang kadang kalau udah kelamaan lewat jadi bau
juga rumah dek. Cuma ya cemana memang udah gitu kan hidup ini. memang gak
lepas dari sampah kan yaa.
P : Pernah gak Bu ada anggota keluarga atau rekan ya kena sakit gara-gara
sampah? Gimana respon ibu?

125
Universitas Sumatera Utara

I : Kalau soal sakit ya pasti pernahlah kan yaa, cuma sakit kan udah seizin yang
kuasa dek. Gak palah karna sampah. Orang gilak jorok aja pun gaknya juga sakit.
Jadi gak palah ngaruh sih dek menurut awak.
P : Gitu pula ya Bu. Bu, makasih banyak ya Bu buat waktunya.
I : Iya dek kalau mau tau lebih jelas lagi boleh tanya itu si Sarah.. Dia juga
anggota dulu.
P: Oh iya ya Bu. Makasih banyaki yaa Bu..Bisalah sering-sering kesini yaa. Enak
masakan Ibu..
I : Ih bisa ajalah, iyalah seringlah datang kesini yaa. Tanya aja semua taunya
tentang Bank Sampah itu dek.
P : Iya bu makasih ya Bu. (Langsung melanjutkan wawancara ke informan
selanjutnya).

Informan VII
Nama

: Sarah

Umur

: 38 Tahun

P: Bu, iya ya Ibu anggota Bank Sampah? Siapa namanya Bu?
I: Iya, nama saya Sarah.
P: Gimana bu dengan program Bank Sampah yang Ibu rasakan?
I: Sama saya gak terlalu ngefek yaa. Soalnya Bank Sampah ini agak gak jelas juga
gimana. Pilih-pilih kasih gitu. Kayak itu kan ada klinik Bank Sampah bayar pakai
sampah itu kan? Itu ya Cuma sekali sebulan itupun ya udah ada kuponnya gitu,
Cuma untuk orang-orang dekat sama keluarga orang itu aja. Kayak orang-orang
kayak kami ini manalah dianggap.
P: Masa iya gitu Bu? Ibu dulu kelompok mana Bu?
I: Kelompok Srikandi, paling pengurus-pengurusnya itunya yang lumayan
rasanya. Kalau aku gak terasa apa-apa sama Bank Sampah ini. orang itu kan baru
sebentar jadi sekretaris udah mewah aja hidupnya.
P: Jadi ibu udah keluar ini Bu?
I: Kalau di bilang keluar enggaklah cuma ya gak aktif lagi gitu.
P: Dari tahun berapa sampai tahun berapa Ibu aktif?
126
Universitas Sumatera Utara

I: Bulan 12 tahun 2015 itu buka Bank Sampah, semua didaftarin waktu itu.. semua
ikut itu.. tapi udah itu ya udah.
P: Jadi apa untungnya waktu itu Bu?
I: Kalau di bilang untung ya gak adalah..udah dibilang disuruh kumpulin kami
kumpulin udah gitu dijual ya gak laku. Banyak yang ditolak itu sampahnya dek.
Tapi gitu Menteri datang gak diundanglah kami. Tapi kalau soal bersih-beresih
kamilah disuruh. Banyak ini bantuan untuk Bank Sampah ini, dari orang-orang
Jepang itu. Tapi ya gitu kalau udah datang orang itu, ya kami gak jadi apa-apalah
dek. Pelengkap-pelengkap aja.
P: Iya ya. Jadi gak gitu dilibatkanlah masyarakat setempat ya Bu?Ibu udah laam
tinggal disini? Menurut Ibu gimanalah perkembangan Canang yang dulu sama
yang sekarang Bu?
I: Yaa sama aja..kayak gitu ajalah sampahnya. Paling ini nanti kalau menteri
masuk barulah dikorek semua sampahnya, bersih semua ini nanti. Besok datang
menteri bersih semua ini. gitulah modelnya..
P : Iya ya Bu inilah saya menampung semua pendapat masyarakat terhadap Bank
Sampah ini. Mau lihat beda ada gak adanya Bank Sampah ini.
I: Sama aja itu, gitu-gitu aja.. dulu awalnya semua jenis sampah laku.. ini laku..itu
laku semua bisa tapi sekarang apa yang laku? Gak pernah bisa dijual kesitu. Palak
lewat motor sampah langsung kasih ajalah. Buang sampah gitu ajalah jadinya.
Katanya dulu apa rinso itu laku buat bikin tas. Awak kumpulinlah kan pas dijual
dibilang gak lakulah inilah banyak alasan. Dulu itu sampe sampah softex pun laku
katanya, gitu dijual gak laku yaudalah ku buang aja terus.
P: hmm...gitu ya bu. Buat Ibu sendiri bersih itu apa?
I: Bersih apa ya? Ya gak kotorlah dek (sambil tersenyum)
P: Ibu suka bersih gak? Gimana kalau ibu lihat sekeliling ibu kotor?
I: Yaa suka aja sih, Cuma memang kalau lihat sekeliling kotor juga biasa aja
soalnya malas juga ngutipin sampah gitu. Kayak mulung. Jadi pemulung smua
masyarakat canang ini gara-gara bank sampah ini dek.
P: Masa gitu Bu? Cuma kan jadi bagus buat suasana jadi terlihat lebih bersih dan
indah kan Bu?
I: Yaa gak juga sih dek..biasa aja kok awak rasa. Memang gini-gini aja Canang
ini. Kalau soal uang mending jual ke botot lebih jelas harganya dek.

127
Universitas Sumatera Utara

P: Tapi niat awalnya karna mau ngurangi sampah hasil pasang itu bu? Jadi BLH
mau bersihkan itu niatnya Bu.
I: Gak ada itu dari dulu gini ajanya gak jorok-jorok kali juga orang hutannya ini
dulu juga. Sampah pasang itu datang ya pergi lagi. Kita suruh aja sampahnya
pergi, pergi sendiri. Paling nyangkut-nyangkut sikitlah sini dek. Ini karena jalan
gini aja makanya udah susah sampah nyangkut. Kan udah makin bagus jalan ini
ya udah kuranglah sampah.
P: Dulu gimana awalnya mereka ngajak ibu ikut Bank Sampah?
I: Ya gitulah dulu katanya awalnya banyak orang Jepang mau ngasih bantuan, jadi
ajaklah semua kan. Ayo lumayan ikut aja yok. Masuk kelompok aku sebagai
penimbang tapi ya gitu apa yang mau ditimbang, gitu aku masuk sampai
kapanpun gak ada timbangannya dikasih. Katanya mau dikasih timbangan, tapi
nyatanya gak ada.
P: Oh gitu pula yaa..tapi awak tanya beberapa katanya mereka lumayan kali dapat
dari Bank Sampah ini Bu. Menurut Ibu gimana Bu? Berapa ibu dapat Bu?
I: Ih,, gak ada (dengan wajah sinis)..Kami kalau mau jual sampah ya paling ke
botot lebih jelas. Kalau ke bank sampah itu kan sistemnya nabung minjem pake
sampah jadi kan itungannya sama aja uang kami juga yang kami minjem.
P: Oh udah ada sistem pinjem gitu?
I: Iya gitu dulu awalnya tapi ada perjanjian yang boleh minjem hanya yang punya
usaha aja, tapi nyatanya apa? Yang gak ada usaha pun dipinjemin asal dekat sama
orang itu.
P: Iya ya Bu emang beda-bedalah pendapat orang ya Bu. Makasih banyak ya Bu
buat waktunya. Inilah nanti mau awak deskripsikan ya Bu smua pendapat
masyarakat.

Informan VIII
Nama

: Maria

Umur

: 40 Tahun

Kelompok Bank Sampah

: SENARI

P: Selamat Siang Bu. Benar ini dengan Bu Maria?

128
Universitas Sumatera Utara

I: Iya dek. Dengan siapa ini?
P: Saya Ridho Bu. Mahasiswa Sosiologi Usu yang mau melakukan penelitian
mengenai Bank Sampah Bu. Bu Ester ngarahkan saya ke Ibu untuk
wawancara Bu. Boleh Bu?
I: Oh iya boleh Bu, dek. Kenapa itu dek?
P: Ibu udah lama masuk anggota Bank Sampah Bu?
I: Udah lumayanlah dek. Mulai dari awal pembentukkan kelompok dek.
P: Bagaimana pandangan Ibu tentang Bank Sampah Bu?
I: Kalau saya mandang Bank Sampah ini bagus ya dek. Karna dengan adanya
program itu jadi makin terarah pembuangan sampah jelas. Apalagi sampah
itu berdampak kali dulu disini, sering banjir. Nah dengan adanya bank
sampah ini udah agak berkura nglah. Apalagi sampah itu bisa jadi uang,
kan makin semangat orang ngumupulin sampah. Sampe anak-anak pun
jadi ikut ngutipin sampah. Bagus juga kan dek.
P: Wah, iya ya Bu. Lumayan penghasilan dari Bank Sampah ini bu?
I: Kalau dibilang dalam jumlah uang gak seberapa kali sih dek, Cuma ya
lumayanlah sikit-sikit nambah uang dapur daripada gak ada sama sekali.
P: Bu, kalau minsalnya bank sampah ini gak dapat uang, ibu masih mau jaga
kebersihan?
I: Cemana ya dek bilangnya, kalau gak ada uangnya mungkin kuranglah semangat
kan ngutip-ngutip sampah gini, tapi ya tetap jaga kebersihanlah dek.
Minimal tempat rumah sendiri. Gitu sih dek.
P: Selain itu apa aja manfaat adanya Bank Sampah ini Bu?
I: Ya paling dengan adanya bank sampah ini, kami jadi tambah kawan dek. Ada
kegiatan kumpul-kumpul gitu, daripada dirumah gak ada kerjaan kan. Ini
kan lumayan setiap ada acara ngumpul jadi nambah keluarga dalam
kelompok gitu. Soalnya kan lumayan banyak kegiatan kami disini dek.
Terus semenjak ada bank sampah ini kami jadi diajak-ajak ikut seminar
gitu juga dek di hotel-hotel gitu, lumayan kali lah dek. Yang belum pernah
ketempat-tempat gitu jadi bisa dek. Selain itu kami juga ketemu orangorang penting gitu dek nambah relasi juga. Kalau gak ada bank sampah ini
mungkin gak akan bisa gitu yakan dek.
P: Iya juga ya Bu. Terus manfaat yang paling terasa buat ibu apa Bu?

129
Universitas Sumatera Utara

I: kayak yang ku bilang tadi dek, yang paling nyata memang ya lingkungan ini
jadi bersih dek, berkuranglah jelas sampah itu dek. Dulu kesehatan pun
kan banyak terganggu karena joroknya ini dek. Liat anak-anak main disini
kan kyk anak alam aja. Kesana-kesini, makanya perlu dijaga
kebersihannya dan sekarang mulai terasalah manfaatnya berkurang yang
sakitan dek.
P: Iya ya Bu. Kan Bank sampah ada program ngolah sampah jadi barang-barang
yang bisa dijual bu? Apa ibu ikut terlibat di dalamnya?
I: Oh iya dek ikut, kami ngelolah sampah-sampah memang biar jadi tas, tempat
pencil, tempat kado dan sebagainya dan itulah dek gak nyangka aku bisa
sampah jadi kayak gitu. Bagus juga yakan jadi ada nilai jualnya. Kalau ada
seminar atau pertemuan bank sampah di bazarkan juga itu loh dek. Laku
banyak juga. Lumayan kalilah memang.
P: Gitu ya bu. Makasih banyak buat infonya ya Bu. Nanti kalau datang buat tanyatanya lagi boleh ya Bu?
I: Oh iya jelas boleh dek. Mau lanjut wawancara lagi ya?
P: Iya ini mau jumpai yang lainnya dulu ya Bu. Makasih banyak ya Bu.

Informan IX
Nama Informan

: Markus

Umur

: 30 Tahun

P: Bang Markus, lagi sibuk? Mau nanya-nanya sikit boleh ya bang?
I: Iya bang apa itu Bang?
P: Bang, bagaimana sekarang perkembangan bank sampah ini?
I: Ginilah Bang, udah makin banyak yang dikerjakan.
P: Abang tinggal dimananya?
I: Kebetulan aku tinggal di dekat bank sampah itu bang. Jadi aku taulah
perkembangannya cemana
P: Abang ikut program ini juga?

130
Universitas Sumatera Utara

I: malaslah bang, ngapain ikut-ikut kayak gitu, kalok pun ikut duitnya sikit kali
bang. Gak sepadan sama capek ngutip sampah itu. Mending aku ngojek
bang
P: Oh iya bang? Kok gitu?
I: Males aku nengok orang itu bang. Giliran lagi susah kayak kemarin mau datang
menteri minta bantuan kami orang itu supaya bersihkan semua sampah. Pas ada
bantuan dari luar orang itu makan sendiri aja itu bang.
P: Jadi kalau menurut abang kenapalah orang-orang disini banyak yang
ikut ke bank sampah itu?
I: ibu-ibu disini bang kalau bukan karna duit gak akan mau itu ikut ke
bank sampah bang. Mending dia tidur dari pada capek-capek kerja gak
jelas gitu. Lagian duitnya sikit kali itu bang.
P: Emang gak bagus ya kehadiran bank sampah ini bang?
I: sampah ini gak gitu pengaruhnya sama Canang ini dari dulu bang, dari
dulu gini-gini ajanya sampahnya. Dulu aku disuruh ikut bang,
Cuma malulah aku Kalau cerita pengalaman buruk soal sampah
kurasa gak ada bang
P: Abang rasa ada gak pihak-pihak yang bertentangan dengan bank sampah ini?
I: adalah bang. Banyak pun. Dulu kan pernah bermasalah bank sampah ini karna
bau kali. Sempat mau kami demo ini bang. Cuma jadi perjanjian damai
trus orang bank sampah buat perjanjian sama masyarakat supaya gak
menyusahkan kayak dulu lagi.
P: gitu ya bang. makasih banyak buat infonya ya bang.
I: oke bang sama-sama. Kebetulan aku pun udah di panggil pak lilik ini mau kerja.
Aku pergi duluan bang.

131
Universitas Sumatera Utara

Informan X
Nama Informan

: Puji Hera

Umur

: 45 tahun

P

: Selamat Siang Bu. Boleh saya masuk?

I

: Iya masuk aja, yang dari USU kemarin ya?

P

: Iya nih Bu, mau wawancara sedikit boleh ya Bu?

I

: Boleh dek, gimana dek?

P

: Bu, kemarin kan di rekomendasikan bu arma untuk wawancara ibu
tentang bank sampah?

I

: Iya terus kenapa dek? Untuk apa itu

P

: Gini Bu, mau nanya-nanya untuk keperluan skripsi. Ya soal bank
sampah inilah bu

I

: iya boleh aja. kebetulan saya senang kalau ada yang wawancara gini.
Silakan aja . namamu siapa?

P

: nama saya ridho bu.

I

: okelah dho. Apa pertanyaannya?

P

: gimana pendapat ibu tentang sampah di Sicanang ini bu?

I

: kalau masyarakat bisa paham, sebenarnya sampah ini sebuah peluang
dho. Banyak yang bisa dilakukan dari sampah ini. Selain dijualkan bisa
diolah, contoh sampah organik kan bisa jadi pupuk. Trus sampah
anorganik yang gak terjual bisa di pakai. Sebenarnya ada alat daur
ulangnya. Tapi masih di luar negeri tu di pakai. Kita di Indonesia masih
kurang sadar tentang pengelolaan sampah

P

: kalau pembentukan kelompoknya dulu cemana bu?

I

:kalau

pembentukan

kelompok

dulu

kami

berdasarkan

hasil

musyawarahnya dho. Ada 5 orang pengurus wajib itu dulu kata si Arma.
Keuntungannya ya kami pengurus ini bisa dapat 20-30% dari total
penjualan sampah perbulan dho
P

: Cuma itu aja untungnya bu? Kan lumayan sedikit itu

I

: kelompok kamilah dho termasuk yang paling banyak anggotanya
sampai sekarang..kalau gak salah waktu akhir Desember kemarin datang
orang BLH melakukan penilaian ke smua Bank Sampah.. Karena dinilai
132
Universitas Sumatera Utara

orang itu kelompok kami yang menang, jadi Ibu dikasih kesempatan
kalau mau ambil kuliah lagi..itupun gunanya biar makin mantap
membimbing masyarakat disini.. kan bisa saling nopang nanti, jadi
gantian gitu. Iya dho. Kami memang ada kayak perlombaan antara
kelompok-kelompok ini, dululah kami pernah menang sekali menang
dapat uang sama piala untuk kelompok kami dari BLH, kalau gak salah
kami dapat 2jt-an kami. Uang itu kami bagilah sama yang aktif-aktif di
kelompok kami, karena gak semua itu aktif-aktif.
P

: Gitu ya Bu. Kalau gitu makasih banyak ya Bu buat waktunya.

I

: Sama-sama dek.

Informan XI
Nama Informan

: Esteria Napitupulu

Umur

: 43 Tahun

P: Selamat Siang Bu. Benar ini dengan Bu Maria?
I: Iya dek. Dengan siapa ini?
P: Saya Ridho Bu. Mahasiswa Sosiologi Usu yang mau melakukan penelitian
mengenai Bank Sampah Bu. Bu Ester ngarahkan saya ke Ibu untuk
wawancara Bu. Boleh Bu?
I: Oh iya boleh Bu, dek. Kenapa itu dek?
P: Ibu udah lama masuk anggota Bank Sampah Bu?
I: Udah lumayanlah dek. Mulai dari awal pembentukkan kelompok dek.
P: Bagaimana pandangan Ibu tentang Bank Sampah Bu?
I: Kalau saya mandang Bank Sampah ini bagus ya dek. Karna dengan adanya
program itu jadi makin terarah pembuangan sampah jelas. Apalagi sampah
itu berdampak kali dulu disini, sering banjir. Nah dengan adanya bank
sampah ini udah agak berkura nglah. Apalagi sampah itu bisa jadi uang,
kan makin semangat orang ngumupulin sampah. Sampe anak-anak pun
jadi ikut ngutipin sampah. Bagus juga kan dek.
133
Universitas Sumatera Utara

P: Wah, iya ya Bu. Lumayan penghasilan dari Bank Sampah ini bu?
I: Kalau dibilang dalam jumlah uang gak seberapa kali sih dek, Cuma ya
lumayanlah sikit-sikit nambah uang dapur daripada gak ada sama sekali.
P: Bu, kalau minsalnya bank sampah ini gak dapat uang, ibu masih mau jaga
kebersihan?
I: Jujur aja ya dek, kalau aku ya, kalau gak ada uangnya malas aku ngerjain kaya
gini. Ini kan itung-itung kaya pemulung ngambilin sampah, Cuma kan
kalau gini lumayan untuk nambah-nambah uang di rumah.
P: dulu ada program dari pemerintah untuk sampah disini bu?
I: Dulu banyak kali sampah disini dek, apalagi sampah yang di bawa dari
laut sama sungai di sana itu. Beserak kali dulu disini dek, apalagi
pengangkutan sampah cuma datang seminggu sekali. Itupun cuma di
jalan-jalan besar sini ajanya dia ngambilnya.di dalam-dalam sana ya
gitulah di biarkan aja. gak merata orang itu kerjanya dek. Itupun kami di
suruh bayar Rp.10.000 seminggu sekali.
P: Jadi apalah Keuntungan ikut ini bu?
I: Sebenarnya Bank Sampah ini membuka akses kali ya dek, karena dulu
kami ini kan tergolong gaptek tapi sekarang mulai banyak pelatihanpelatihan.. kayak aku inilah diajak bu Arma kemarin ikut pelatihan,
seminar ke hotel-hotel kayak ke Antares gitu sama kawan-kawan
lainnya.. seminarnya kayak pelestarian lingkungan gitu, terus tas-tas
buatan disini di bawa kesana untuk bazar gitu.. laku juga dek, kayak tas
bu Mariaty itu kan..itulah kalau gak karena Bank Sampah mana mungkin
kami ngerti sampe kesitu kan. beruntung kalinya ikut bank sampah ini

134
Universitas Sumatera Utara

dek, terbuka akses untuk kami di sini. Kemarin baru lagi ada program
dari bank BTN untuk pinjam duit. Orang itu minta datanya dari bank
sampah induk dek. Jadi kebanyakan nasabahnya orang-orang bank
sampah ini juga. Trus banyak lagi kayak program-program kampus atau
berobat gratis, orang dari luar kebanyakan kerjasama sama pihak bank
sampah ini. Ya udah pastilah yang diutamakan kita yang terdaftar ini
yang banyak di undang kalau acara-acara gitu dek.
P: Selain itu apa aja manfaat adanya Bank Sampah ini Bu?
I: Ya paling dengan adanya bank sampah ini, kami jadi tambah kawan dek. Ada
kegiatan kumpul-kumpul gitu, daripada dirumah gak ada kerjaan kan. Ini
kan lumayan setiap ada acara ngumpul jadi nambah keluarga dalam
kelompok gitu. Soalnya kan lumayan banyak kegiatan kami disini dek.
Terus semenjak ada bank sampah ini kami jadi diajak-ajak ikut seminar
gitu juga dek di hotel-hotel gitu, lumayan kali lah dek. Yang belum pernah
ketempat-tempat gitu jadi bisa dek. Selain itu kami juga ketemu orangorang penting gitu dek nambah relasi juga. Kalau gak ada bank sampah ini
mungkin gak akan bisa gitu yakan dek.
P: Iya juga ya Bu. Terus manfaat yang paling terasa buat ibu apa Bu?
I: kayak yang ku bilang tadi dek, yang paling nyata memang ya lingkungan ini
jadi bersih dek, berkuranglah jelas sampah itu dek. Dulu kesehatan pun
kan banyak terganggu karena joroknya ini dek. Liat anak-anak main disini
kan kyk anak alam aja. Kesana-kesini, makanya perlu dijaga
kebersihannya dan sekarang mulai terasalah manfaatnya berkurang yang
sakitan dek.
P: Iya ya Bu. Kan Bank sampah ada program ngolah sampah jadi barang-barang
yang bisa dijual bu? Apa ibu ikut terlibat di dalamnya?
I: Oh iya dek ikut, kami ngelolah sampah-sampah memang biar jadi tas, tempat
pencil, tempat kado dan sebagainya dan itulah dek gak nyangka aku bisa
sampah jadi kayak gitu. Bagus juga yakan jadi ada nilai jualnya. Kalau ada
seminar atau pertemuan bank sampah di bazarkan juga itu loh dek. Laku
banyak juga. Lumayan kalilah memang.
P: Gitu ya bu. Makasih banyak buat infonya ya Bu. Nanti kalau datang buat tanyatanya lagi boleh ya Bu?
135
Universitas Sumatera Utara

I: Oh iya jelas boleh dek. Mau lanjut wawancara lagi ya?
P: Iya ini mau jumpai yang lainnya dulu ya Bu. Makasih banyak ya Bu.

Informan XII
Nama Informan

: Novi

Umur

: 20 Tahun

P

: Halo kak, kak teringatnya nama kakak siapa?

I

: Novi bang.

P

: Iya ya kak, kak mau nanya, soal bank sampah. Boleh kak?

I

: iya boleh aja bang.

P

: yang kakak tau gimana perkembangan Sicannag ini dulu kak?

I

: dulu kan bang sampah Canang ini banyak kali, taulah gara-gara air
pasang ini..Cuma kalau menurutku ya sampahnya udah berkurang
semenjak ada Bank Sampah ini..kayak ibu-ibu, anak muda setiap lihat
sampah yang kira-kira bisa dijual langsung dikumpuli orang itu, lamalama udah banyak barulah dijual..rata-rata orang Canang ini udah jualjual

sampah

sekarang..

lumayanlah

bang

untuk

uang-uang

tambahan..jangankan orang itu bang, aku pun liat sampah jadi ku kutip
dan kujual bang, walau gak di Bank sampah.. aku lebih milih jual ke
botot, lebih praktis. Kalau di bank sampah inikan bang harus jadi
nasabah baru bisa jual. Ngurus kartu tabungannya lagi ribet bang.
Proses cairnya pun harus nunggu lagi bang. Soal harga juga lebih enak
jual di botot, orang itu berani lebih mahal daripada bank sampah
P

: Kakak ngerasa apa manfaat dari adanya ini?

I

: Selain nambah kawan ya kak kayak relasi gitu sebenarnya banyak kali
kak. Cuma itu yang paling terasa, karna kan banyak kali jadinya
jaringan yang kesini. Jadi senang ngerasa bisa kenal orang-orang luar.
Terus ini ngelola ini juga kayak buat kita ngerasa kelompok ini udah
kayak keluarga semua. Dengan latar belakang yang hampir sama kan,

136
Universitas Sumatera Utara

selama ini gak dianggap orang, sekarang kalau keluar gitu ke pajak
dikenal orang juga jadinya kak. Hahahaa gitulah kak (sambil tertawa)
P

: Iya memang lumayan sangat bermanfaat ya kak. Selain itu partisipasi
dalam bentuk apalagi kak?

I

: Aku paling bantu Bu wati masak untuk anggota kak. Namanya cewek
kan paling itulah yang bisa dibuat..nyaman aja udah gini..masak-masak
kan enak kan daripada banyak mikir dan kerja untuk mangrove itu
kak....

P

: Gitu ya, makasih banyak buat infonya ya kak.

137
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Anorganik Melalui Bank Sampah(Studi Kasus : Di Bank Sampah Simpan Jadi Emas Lingkungan V Blok B Lorong II Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan)

6 151 199

POLA ADAPTASI MASYARAKAT KELURAHAN SICANANG TERHADAP DAERAH RAWAN BANJIR DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN.

0 1 21

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

0 0 4

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

0 0 12

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

0 0 13

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

0 0 1

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

1 3 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Uraian Teoritis - Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Anorganik Melalui Bank Sampah(Studi Kasus : Di Bank Sampah Simpan Jadi Emas Lingkungan V Blok B Lorong II Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belaw

1 0 49

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Anorganik Melalui Bank Sampah(Studi Kasus : Di Bank Sampah Simpan Jadi Emas Lingkungan V Blok B Lorong II Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belaw

0 0 27

Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Anorganik Melalui Bank Sampah(Studi Kasus : Di Bank Sampah Simpan Jadi Emas Lingkungan V Blok B Lorong II Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan)

0 0 15