Evaluasi Pemanfaatan Layanan Internet di Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Tapanuli Utara

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perpustakaan Umum
Perpustakaan Umum adalah sebuah fenomena yang terdapat di seluruh
dunia. Mereka di bangun dalam berbagai jenis masyarakat, dalam budaya yang
berbeda dan pada berbagai tahap pengembangan. Meskipun berada dalam konteks
yang bervariasi dimana mereka beroperasi pasti mengakibatkan perbedaan dalam
layanan yang mereka berikan, dan cara layanan tersebut dilakukan, mereka
biasanya memiliki karakteristik yang sama.
Dalam buku Layanan Perpustakaan Umum Panduan IFLA/UNESCO
Untuk Pengembangan Perpustakaan (2015, 1) tercantum bahwa :
Perpustakaan Umum adalah sebuah organisasi yang didirikan, didukung
dan didanai oleh masyarakat, baik melalui pemerintahan kota, provinsi
atau nasional atau organisasi kemasyarakatan. Perpustakaan Umum
memberikan akses kepada pengetahuan, informasi dan karya imajinasi
melalui berbagai sumber daya yang ada dan pelayanannya. Sumber daya
dan pelayanan tersebut tersedia untuk semua anggota masyarakat tanpa
memandang ras, kebangsaan, usia, jenis kelamin, agama, bahasa,
keterbatasan fisik, status ekonomi, lapangan kerja dan status pendidikan.
Badan Standarisasi Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan (2009, 6)
menyatakan bahwa :

Perpustakaan
yang
diselenggarakan oleh
pemerintah daerah
kabupaten/kota yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengembangan perpustakaan di wilayah kabupaten/kota serta
melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak
membedakan usia, ras, agama, status sosial dan gender.
Sedangkan Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009, 77)
menyatakan “a library or system that provides unrestricted acess to library
resources and services free of charge to all the resident of a given community,
5
Universitas Sumatera Utara

district, or geographic region, supported wholly or in part by publics funds.”
Dalam pengertian sederhana definisi di atas menyatakan bahwa Perpustakaan
Umum adalah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses
yang tidak terbatas kepada sumber daya perpustakaan dan layanan gratis kepada
warga mesyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau
sebahagian dari dana masyarakat.

Pendapat lain dikemukakan oleh Sutoyo (2001, 184):
Perpustakaan Umum adalah salah satu jenis perpustakaan yang terbuka
untuk umum, diselenggarakan dari dana yang berasal dari umum dengan
sasaran untuk melayani umum dengan tidak memandang perbedaan
kedudukan, pekerjaan, pandangan politik, agama, jenis kelamin, usia dan
suku bangsa.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa perpustakaan umum
merupakan suatu jenis perpustakaan terbuka yang diselenggarakan pemerintah
daerah kabupaten/kota yang dana berasal dari umum dan melayankanya kepada
masyarakat umum tanpa memandang perbedaan agama, jenis kelamin, ras, usia,
dan status sosial ekonomi.
2.1.1 Tujuan Perpustakaan Umum
Sebagai instansi umum, perpustakaan umum memiliki tujuan yaitu dapat
menjadi media pembelajaran masyarakat sepanjang hayat. Tujuan Perpustakaan
Umum dalam buku Layanan Perpustakaan Umum Panduan IFLA/UNESCO
Untuk Pengembangan Perpustakaan (2015, 2) :
Tujuan utama perpustakaan umum adalah menyediakan sumber daya dan
pelayanan dengan berbagai media dalam memenuhi kebutuhan individu
dan kelompok untuk berbagai tujuan, seperti, pendidikan, pemenuhan
kebutuhan informasi, pengembangan diri dan rekreasi. Mereka memiliki

peran penting dalam mengembangkan dan memelihara demokrasi di

6
Universitas Sumatera Utara

tengah masyarakat dengan memberikan akses terhadap pemustaka untuk
beragam pengetahuan, ide dan pendapat.
Dalam Manifesto UNIESCO yang dikutip oleh Sulistyo-Basuki (1993, 46)
dinyatakan bahwa perpustakan umum memiliki empat tujuan utama yaitu sebagai
berikut:
1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang
dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.
2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi
masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka
dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.
3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya
sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya,
sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan
pustaka. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan
berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan sejenis

ini hanya dapat dapat dilakukan oleh perpustakaan umum karena
perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata kepustakawanan
yang terbuka bagi umum. Perpustakaan nasional juga terbuka bagi umum
namun untuk memanfaatkannya tidak selalu terbuka langsung bagi
perorangan dan ada kalanya harus melalui perpustakaan lain.
4. Berlaku selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat
utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum
bertugas untuk menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya
dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran
film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan,
kegemaran, dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Hermawan dan Zen (2006, 31) bahwa
perpustakaan umum memiliki tujuan yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan
bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kesejahteraan.
2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna
bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui
penyediaan bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak sebagai agen kultural sehingga menjadi pustaka utama
kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar.
5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

7
Universitas Sumatera Utara

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa tujuan perpustakaan umum
adalah memberikan informasi kepada masyarakat yang berada di suatu wilayah
tertentu utuk media pembelajaran guna meningkatkan pengetahuan, kemampuan
dan kesejahteraan masyarakat dan membantu masyarakat ke arah kehidupan yang
lebih baik melalui media pembelajaran yang diberikan perpustakaan umum
kepada masyarakat.
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum merupakan suatu lembaga masyarakat yang terbuka
bagi semua kalangan tanpa memandang perbedaan kedudukan, pekerjaan,
pandangan politik, agama, jenis kelamin, dan suku bangsa. Untuk dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan perpustakaan umum harus dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik. Menurut Siregar (2011, 42) fungsi perpustakaan umum
adalah :

Fungsi utama dari sebuah perpustakaan umum adalah membantu orang,
terutama orang-orang muda dan anak-anak menjadi literasi informasi.
Dalam hal ini termaksud memberitahu mereka bagaimana menemukan
informasi, dan juga mengembangkan kebiasaan membaca. Perpustakaan
umum membantu orang dewasa untuk belajar sepanjang hayat dan belajar
kembali untuk perubahan karir. Perpustakaan umum juga berperan dalam
memelihara dan mempromosikan kebudayaan.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa fungsi perpustakaan umum
adalah membantu seseorang dalam menemukan informasi dan juga media
pembelajaran dalam memelihara dan mempromosikan budaya.

8
Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Tugas Perpustakaan Umum
Setiap perpustakaan memilki tugas sesuai dengan jenis perpustakaannya.
Begitu juga dengan perpustakaan umum sebagaimana dinyatakan dalam Buku
Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 5) “Tugas pokok
perpustakaan


umum

adalah

menyediakan,

mengolah,

memelihara

dan

mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya
dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan
bacaan.”
Sedangkan

Yusuf (1996, 18) menyatakan bahwa tugas pokok

perpustakaan umum adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk
melayani kebutuhan bahan pustaka masyarakat
2. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat
menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini
mungkin
3. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai
dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang
pendidikan formal, nonformal, dan informal
4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca
agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga
dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa tugas perpustakaan umum
adalah menyediakan dan melayani kebutuhan informasi bagi semua lapisan
masyarakat umum yang ada pada suatu daerah tertentu.

2.2 Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,
organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak

9

Universitas Sumatera Utara

akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan,
pelaksanaan serta hasilnya.
2.2.1 Pengertian Evaluasi
Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan
tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang
berarti penilaian atau penaksiran Echols dan Shadily, (2000, 220). Sedangkan
menurut Yunanda (2009) pengertian istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan
instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolok ukur untuk memperoleh
kesimpulan”.
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi dapat berbeda-beda sesuai
dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Menurut
Stufflebeam yang dikutip oleh Lababa (2008), evaluasi adalah “the process of
delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives," Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh,
dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif
keputusan.


Worthen

and

Sanders

yang

dikutip

oleh

Lababa

(2008)

mendefenisikan “evaluasi sebagai usaha mencari sesuatu yang berharga (worth).
Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program,
produksi serta alternatif prosedur tertentu”.
Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi

adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,

10
Universitas Sumatera Utara

selanjutnya menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap
implementasi dan efektifitas suatu program.
2.2.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan, demikian juga
dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2002 : 13), ada dua tujuan evaluasi yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara
keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing
komponen.
Menurut Crawford (2000 ; 30), tujuan dan atau fungsi evaluasi adalah :
1. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah
tercapai dalam kegiatan.
2. Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap prilaku hasil.
3. Untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan.
4. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan.
Pada dasarnya tujuan akhir evaluasi adalah untuk memberikan bahanbahan pertimbangan untuk menentukan/membuat kebijakan tertentu, yang diawali
dengan suatu proses pengumpulan data yang sistematis.
2.2.3 Teknik Evaluasi
Untuk membuat sebuah keputusan yang merupakan tujuan akhir dari
proses evaluasi diperlukan data yang akurat. Untuk memperoleh data yang akurat
diperlukan teknik dan instrumen yang valid dan reliabel. Secara garis besar
evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan teknik nontes
(alternative test).
Menurut

Zaini,

dkk.

yang

dikutip

oleh

Qomari

(2008

:

8),

mengelompokkan tes sebagai berikut:

11
Universitas Sumatera Utara

1. Menurut bentuknya; secara umum terdapat dua bentuk tes, yaitu tes
objektif dan tes subjektif. Tes objektif adalah bentuk tes yang diskor
secara objektif. Disebut objektif karena kebenaran jawaban tes tidak
berdasarkan pada penilaian (judgement) dari korektor tes. Tes bentuk
ini menyediakan beberapa option untuk dipilih peserta tes, yang setiap
butir hanya memiliki satu jawaban benar. Tes subjektif adalah tes yang
diskor dengan memasukkan penilaian (judgement) dari korektor tes.
Jenis tes ini antara lain: tes esai, lisan.
2. Menurut ragamnya; tes esai dapat diklasifikasi menjadi tes esai terbatas
(restricted essay), dan tes esai bebas (extended essay). Butir tes objektif
menurut ragamnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: tes benar-salah
(true-false), tes menjodohkan (matching), dan tes pilihan ganda
(multiple choice). Teknik nontes dalam evaluasi banyak macamnya,
beberapa di antaranya adalah: angket (questionaire), wawancara
(interview), pengamatan (observation), skala bertingkat (rating scale),
sosiometri, paper, portofolio, kehadiran (presence), penyajian
(presentation), partisipasi (participation), riwayat hidup, dan
sebagainya.
2.2.4 Standar Evaluasi
Standar yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat
dilihat dari tiga aspek utama (Umar, 2002 : 40), yaitu;
1. Utility (manfaat)
Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk
pengambilan keputusan atas program yang sedang berjalan.
2. Accuracy (akurat)
Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan
tinggi.
3. Feasibility (layak)
Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat dilaksanakan secara
layak
.
2.2.5. Model Evaluasi
Ada beberapa model yang dapat dicapai dalam melakukan evaluasi (Umar,
2002 : 41-42), yaitu :
1. Sistem assessment
Yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi
suatu sistem. Evaluasi dengan menggunakan model ini dapat
menghasilkan informasi mengenai posisi terakhir dari suatu elemen
program yang tengah diselesaikan.

12
Universitas Sumatera Utara

2. Program planning
Yaitu evalusi yang membantu pemilihan aktivitas-aktivitas dalam
program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhannya.
3. Program implementation
Yaitu evaluasi yang menyiapkan informasi apakah program sudah
diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang telah
direncanakan.
4. Program Improvement
Yaitu evaluasi orang memberikan informasi tentang bagaimana
program berfungsi, bagaimana program bekerja, bagaimana
mengantisispasi masalah-masalah yang mungkin dapat mengganggu
pelaksanaan kegiatan.
5. Program Certification
Yaitu evaluasi yang memberikan informasi mengenai nilai atau manfaat
program.
Dari pernyataan di atas dapat diketahui

bahwa meskipun terdapat

beberapa perbedaan antara model-model evaluasi, tetapi secara umum modelmodel tersebut memiliki persamaan yaitu mengumpulkan data atau informasi
obyek yang dievaluasi sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan.
2.2.6 Pendekatan-pendekatan terhadap Evaluasi
Evaluasi memiliki tujuan-tujuan alternatif dan tujuan-tujuan tersebut
mempengaruhi evaluasi suatu program atau kegiatan. Mengenal pandanganpandangan yang beraneka ragam dan mengetahui bahwa tidak semua evaluator
setuju

pada

pendekatan

tersebut

dalam

melakukan

evaluasi

suatu

program/kegiatan adalah penting. Ada beberapa pendekatan umum dalam
melakukan evaluasi yaitu:
1. Objective-oriented approach.
Fokus pada pendekatan ini hanya tertuju kepada tujuan program/proyek
dan seberapa jauh tujuan itu tercapai. Pendekatan ini membutuhkan kontak
intensif dengan pelaksana program/proyek yang bersangkutan.
2. Three-dimensional cube atau Hammond’s evaluation approach.
Pendekatan Hammond melihat dari tiga dimensi yaitu instruction
(karateristik pelaksanaan, isi, topik, metode, fasilitas, dan organisasi
program/proyek), institution (karakteristik individual peserta, instruktur,

13
Universitas Sumatera Utara

3.

4.

5.

6.

7.

8.

administrasi sekolah/kampus/organisasi), dan behavioral objective (tujuan
program itu sendiri, sesuai dengan taksonomi Bloom, meliputi tujuan
kognitif, afektif dan psikomotor)
Management-oriented approach.
Fokus dari pendekatan ini adalah sistem (dengan model CIPP: contextinput-proses-product). Karena pendekatan ini melihat program/proyek
sebagai suatu sistem sehingga jika tujuan program tidak tercapai, bisa
dilihat di proses bagian mana yang perlu ditingkatkan.
Goal-free evaluation.
Berbeda dengan tiga pendekatan di atas, pendekatan ini tidak berfokus
kepada tujuan atau pelaksanaan program/proyek, melainkan berfokus pada
efek sampingnya, bukan kepada apakah tujuan yang diinginkan dari
pelaksana program/proyek terlaksana atau tidak. Evaluasi ini biasanya
dilaksanakan oleh evaluator eksternal.
Consumer-oriented approach.
Dalam pendekatan ini yang dinilai adalah kegunaan materi seperti
software, buku, silabus. Mirip dengan pendekatan kepuasan konsumen di
ilmu pemasaran, pendekatan ini menilai apakah materi yang digunakan
sesuai dengan penggunaannya, atau apakah diperlukan dan penting untuk
program/proyek yang dituju. Selain itu, juga dievaluasi apakah materi
yang dievaluasi di-follow-up dan cost effective.
Expertise-oriented approach.
Dalam pendekatan ini, evaluasi dilaksanakan secara formal atau informal,
dalam artian jadwal dispesifikasikan atau tidak dispesifikasikan, standar
penilaian dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Proses evaluasi bisa
dilakukan oleh individu atau kelompok. Pendekatan ini merupakan
pendekatan tertua di mana evaluator secara subyektif menilai kegunaan suatu
program/proyek, karena itu disebut subjective professional judgement.
Adversary-oriented approach.
Dalam pendekatan ini, ada dua pihak evaluator yang masing-masing
menunjukkan sisi baik dan buruk, disamping ada juri yang menentukan
argumen evaluator mana yang diterima. Untuk melakukan pendekatan ini,
evaluator harus tidak memihak, meminimalkan bias individu dan
mempertahankan pandangan yang seimbang.
Naturalistic & participatory approach.
Pelaksana evaluasi dengan pendekatan ini bisa para stakeholder. Hasil dari
evaluasi ini beragam, sangat deskriptif dan induktif. Evaluasi ini
menggunakan data beragam dari berbagai sumber dan tidak ada standar
rencana evaluasi. Kekurangan dari pendekatan evaluasi ini adalah hasilnya
tergantung siapa yang menilai (Salehudin, 2009 : 5-7).
Berbagai pendekatan untuk mengevaluasi suatu program atau proyek

diterapkan untuk mendapatkan keefektifan dan keefisienan program atau proyek
tersebut baik secara internal yaitu pihak pengembang atau pengelola, maupun

14
Universitas Sumatera Utara

secara eksternal yaitu pengguna. Bentuk-bentuk pendekatan evaluasi yang telah
ada harus terus dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan pengguna sebagai
tujuan utama suatu program dijalankan.
2.3 Layanan Perpustakaan
Layanan di perpustakaan ideal nya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat,
dan akurat, ini berarti orientasi layanan perpustakaan harus didasarkan pada
kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan
yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor
penting yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perpustakaan, kesan kaku
pelayanan di perpustakaan harus di minimalkan.
Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007 pasal 14 tentang layanan
perpustakaan menyebutkan:
1. Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi
kepentingan pemustaka.
2. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan
berdasarkan standar nasional perpustakaan.
3. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai
dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
4. Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk
memenuhi kebutuhan pemustaka.
5. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional
perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka.
6. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar
perpustakaan.
7. Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat
(6) dilaksanakan melalui jejaring telematika.
Sedangkan dalam Standar Nasional Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
(2011, 5-6) dinyatakan bahwa layanan perpustakaan meliputi:
1. Jam buka
Jam buka perpustakaan sekurang-kurangnya 8 jam per hari.

15
Universitas Sumatera Utara

2. Jenis layanan
Perpustakaan menyelenggarakan jenis layanan sekurang-kurangnya
meliputi: layanan sirkulasi, layanan membaca ditempat, layanan
referensi, layanan bercerita, layanan keliling (mobil keliling), dan
layanan bimbingan pemustaka.
3. Kerjasama
Untuk mengoptimalkan layanan, perpustakaan mengembangkan
kerjasama dengan sesama perpustakaan maupun instansi teknis di
lingkungan instansi.
4. Keanggotaan sebagai persentasi penduduk
Jumlah anggota perpustakaan sekurang-kurangnya 10% dari jumlah
penduduk.
5. Kunjungan per kapita per tahun
Jumlah kunjungan fisik per kapita per tahun sekurang-kurangnya 0,55
(jumlah kunjungan pertahun/ jumlah penduduk)
6. Pinjaman per eksemplar (turnover stock)
Frekuensi pinjaman koleksi sekurang-kurangnya 0,125 per eksemplar
per tahun (jumlah transaksi pinjaman dibagi dengan jumlah seluruh
koleksi perpustakaan).
7. Sirkulasi (pinjaman) per kapita
Jumlah transaksi sirkulasi (peminjaman) koleksi sekurang-kurangnya
0,23 per kapita per tahun
8. Kepuasan pemustaka
Tingkat
kepuasan
pemustaka
sekurang-kurangnya
40%
menyatakan/menilai bahwa layanan perpustakaan adalah sangat
memuaskan atau memuaskan. Survei dilakukan 1 kali dalam 1 tahun.
Dari uraian di atas dikemukakan bahwa setiap layanan perpustakaan
harus dilakukan secara prima dan memenuhi kepuasan pemustaka.
2.3.1 Jenis-jenis Layanan Perpustakaan
Layanan pengguna perpustakaan merupakan aktivitas perpustakaan dalam
memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan, khususnya kepada
anggota perpustakaan. Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan
sebenarnya cukup banyak. Semua layanan tersebut

penyelenggaraannya

disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya.
Menurut Pranoto (2009, 4) jenis jasa perpustakaan yang ditawarkan antara lain:

16
Universitas Sumatera Utara

1. Jasa Peminjaman (sirkulasi). Fungsi utamanya adalah untuk
meminjamkan koleksi perpustakaan dengan jangka waktu tertentu.
2. Jasa Referens (Jasa Rujukan). Jasa referens adalah jasa perpustakaan
yang ditawarkan untuk menyediakan informasi kepada pemustaka
dengan memanfaatkan koleksi acuan yang dimiliki.
3. Jasa Buku Tandon (Reserve Book Service). Jasa buku tandon yang
disediakan baik dengan sistem terbuka maupun tertutup bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan pemustaka yang mempunyai tugas khusus.
4. Jasa Pinjam Antar Perpustakaan (Jasa Silang Layan), dalam hal ini
perpustakaan harus bekerjasama dan menjalin hubungan dengan jenis
perpustakaan lainnya.
5. Jasa Kesiagaan Informasi (Current Awareness Service) adalah jasa
yang ditujukan untuk pemberitahuan kilat tentang informasi atau
dokumen baru yang dibutuhkan, memilih pustaka, memilah dokumen
yang sesuai dengan minat pemustaka dan memencarkan informasi.
6. Jasa Pembuatan Indeks dan Abstrak
Meliputi proses penentuan deskriptor (pemeri) untuk mengidentifikasi
sebuah data atau informasi dan kemudian dicerna dan dimengerti.
7. Jasa Reprografi
Keuntungan reprografi adalah: (a) mendapatkan kopi dari dokumen
yang tidak dicetak lagi atau karya literatur yang tidak diterbitkan,
seperti catatan laboratorium, (b) memelihara isi dari dokumen barharga,
(c) terbitan–terbitan dengan edisi terbatas, (d) menghemat ruang
penyimpanan dan (e) pengadaan kopi seluruh atau bagian buku, jurnal
dsb, tanpa mengadakan seluruh aslinya.
8. Jasa Terjemahan
Jasa ini bertujuan membantu pemustaka dengan menerjemahkan
halaman–halaman buku tertentu, artikel-artikel sehingga informasi yang
ada di dalamnya dapat dimanfaatkan secarta optimal.
9. Jasa Internet
Internet salah satu produk teknologi informasi sangat bermanfaat untuk
akses informasi yang letaknya tak dibatasi oleh apapun dan dapat
diakses kapanpun.
Jenis

layanan

dalam

Standar

Nasional

Perpustakaan

Umum

Kabupaten/Kota (2011, 5) adalah “Perpustakaan menyelenggarakan jenis layanan
sekurang-kurangnya meliputi : layanan sirkulasi, layanan membaca ditempat,
layanan referensi, layanan bercerita, layanan keliling (mobil keliling), dan layanan
bimbingan pemustaka.”

17
Universitas Sumatera Utara

Pendapat di atas menyatakan bahwa ada beberapa layanan yang terdapat di
Perpustakaan Perguruan Tinggi, semua jasa atau layanan tersebut terhimpun
dalam satu tujuan yaitu memudahkan pengguna dalam mencari informasi yang
dibutuhkannya. Semua jasa/layanan ini dirancang untuk selalu berupaya
menjawab semua kebutuhan dan permintaan informasi pengguna perpustakaan.
Salah satunya adalah Layanan Internet yang disediakan oleh Perpustakaan.
Seiring dengan meningkatnya permintaan pengguna akan informasi yang terbaru,
Perpustakaan menghadirkan layanan internet sebagai salah satu jasa/layanan yang
dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya.
Kemudahan dalam pengaksesan dan kelengkapan informasi yang terkandung di
dalam internet menjadi daya tarik pengguna untuk mamanfaatkan layanan ini.
2.3.2 Layanan Internet di Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang dahulunya memiliki
koleksi yang hanya tercetak saja. Tetapi dengan perubahan perkembangan
kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini, mengakibatkan
perpustakaan juga mengalami perubahan dalam perkembangannya dimana
perpustakaan tidak lagi hanya menyediakan koleksi tercetak, melainkan koleksi
elektronik juga misalnya e-book, e-journal dan lain sebagainya.
Dengan adanya layanan internet pada sebuah perpustakaan memungkinkan
perpustakaan tersebut memberikan informasi yang lengkap dan baru. Seperti yang
dinyatakan oleh Garret yang dikutip oleh Hasugian ( 2005:10) “dengan internet,
mungkin puluhan ribu perpustakaan atau pusat informasi yang memiliki sumber
informasi yang tak terhingga banyaknya dapat saling terhubung, dan dapat

18
Universitas Sumatera Utara

dimanfaatkan oleh jutaan pemakai yang terdiri dari individu maupun
organisasi”.Menurut Hardjito (2005: 1), “Penggunaan internet untuk keperluan
pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan
fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan
diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif”. Sedangkan
Prasetyo (2008: 1) menyatakan bahwa, “Kehadiran internet dalam dimensi
pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak, dan sudah merupakan kebutuhan.
Sebagai suatu kebutuhan, maka kehadiran internet pada dasarnya sangat
membantu dunia pendidikan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang
lebih kondusif dan interaktif. Dimana para peserta didik tidak lagi dihadapkan
dengan situasi yang lebih konvensional, namun mereka akan sangat terbantu
dengan adanya metode pembelajaran yang lebih menekankan padaaspek
pemakaian

lingkungan

sebagai

sarana

belajar.”

Sedangkan

pernyataan

Simanjuntak yang dikutip oleh Hasugian (2005:10) “menyatakan bahwa
ketersambungan antara berbagai perpustakaan melalui internet ini, membentuk
suatu sistem informasi yang maha besar, yang sering disebut perpustakaan
virtual”.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan dapat saling
bertukar informasi yang ada pada perpustakaan masing-masing, sehingga
pengguna yang tidak menemukan informasi yang dibutuhkan pada sebuah
perpustakaan dapat mengakses informasi pada perpustakaan lain dengan
menggunakan jaringan internet. Hal ini tentunya didukung dengan adanya katalog
online, dimana perpustakaan-perpustakaan itu memberikan fasilitas katalog

19
Universitas Sumatera Utara

online. Internet juga bisa di jadikan sebagai media pembelajaran di sdalam dunia
pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
2.3.3 Petugas Pada Layanan Internet
Kualitas pelayanan harus selalu diperhatikan dan dirasakan oleh pengguna,
sehingga dapat menimbulkan suatu sikap tertentu dari pengguna terhadap
perpustakaan. Persepsi pengguna ini perlu diketahui oleh perpustakaan untuk
melihat apakah fasilitas dan pelayanannya telah memenuhi kebutuhan dan harapan
pengguna. Selain itu kerjasama yang baik antar petugas dapat meningkatkan
kinerja perpustakaan. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi kualitas jasa
pelayanan yaitu sikap pegawai, komunikasi, sumber daya fisik dan kepribadian
dalam layanan dengan demikian dapat membantu para pengambil keputusan guna
menyusun strategi dalam upaya meningkatkan kualitas jasa pelayanan informasi
di perpustakaan dan kepedulian petugas dalam melayani pengguna secara
profesional dan totalitas dalam menjalankan profesinya akan berdampak positif
bagi interaksi yang terjalin dengan pengguna. Petugas harus lebih pedulidengan
kebutuhan pengguna dan tidak menyepelekan masalah sekecil apapun yang
menyangkut kehausan pengguna pada informasi yang relevan dan berkualitas.

Menurut Purwono (2008), ” fasilitas online tidak akan maksimal
penggunaannya kalau tidak menggunakan strategi atau kemampuan menelusur
yang baik, yaitu dengan memanfaatkan fasilitas penelusuran yang tersedia”.
Menurut Suwarno (2009:62) pustakawan merupakan seorang tenaga kerja
bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik
melalui pelatihan, kursus, seminar, maupun dengan kegiatan formal. Dalam UU

20
Universitas Sumatera Utara

No 43 Tahun 2007 dikemukakan bahwa “Pustakawan merupakan seorang yang
memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan
kepustakawanan,

serta

mempunyai

tugas

dan

tanggung

jawab

untuk

melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”. Sedangkan menurut
Hermawan dan Zen (2006:45) “Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan
kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat
sesuai dengan tujuan lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan,
dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan”.
2.4 Layanan Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang menghubungkan
pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, sehingga
terjalin komunikasi yang dapat dilakukan secara interpersonal (misalnya e-mail
dan chatting) maupun secara masal.
2.4.1 Pengertian Internet
Seperti yang diketahui bahwa internet telah menciptakan revolusi yang
sangat tidak terduga dalam dunia teknologi, informasi maupun komunikasi.
Awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969 melalui sebuah proyek yang disebut
dengan ARPANET. Misi utama dari proyek ini awalnya hanya untuk keperluan
militer saja, tetapi lambat laun terus berkembang dan dapat dinikmati oleh semua
orang. Terciptanya internet telah membawa perubahan yang sangat berarti dalam
berbagai aspek kehidupan manusia. Selain itu, internet juga telah melahirkan

21
Universitas Sumatera Utara

dunia baru yang memiliki pola, corak sekaligus karakteristik yang berbeda dengan
dunia nyata.
Brace yang dikutip oleh Hardjito (2005, 3) “menyatakan bahwa internet
merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan
komputer dan komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap
komputer yang terhubung kepadanya bisa melakukan komunikasi satu sama lain”.
Senada dengan pendapat di atas, Bustami (2000, 1) “menyatakan bahwa internet
adalah jaringan global yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer termasuk
jaringan-jaringan lokal. Dari segi pengetahuan, internet didefinisikan sebagai
sebuah perpustakaan besar dengan segudang informasi lengkap di dalamnya”.
Menurut Ramadhan (2005 , 2) internet adalah, ”interconnected network,
merupakan sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan
komputer di seluruh dunia dari berbagai jenis komputer dengan spesifikasi yang
berbeda-beda dapat saling berkomunikasi melalui internet.” Sedangkan menurut
LaQuery yang dikutip oleh Hasugian (2006, 9) menyatakan bahwa, “internet
merupakan jaringan dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang
diseluruh dunia”.
Dari data di atas dapat di simpulkan internet merupakan dunia tanpa batas.
Artinya, semua orang mempunyai hak yang sama di internet. Oleh sebab itu,
internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus terikat pada peraturanperaturan negara tertentu dan tanpa dibatasi oleh batas-batas wilayah teritorial
negara tertentu.

22
Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Fasilitas di Internet
Internet menawarkan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh
berbagai masyarakat yang membutuhkan informasi tidak terkecuali pengguna
perpustakaan. Beberapa fasilitas internet yang sering digunakan menurut ( Fairus,
2007: 4-5), antara lain:
1. Electronik Mail (e-mail) adalah surat elektronik yang dikirimkan melalui
internet. Dengan fasilitas ini, orang biasa mengirim atau menerima surat
dari dan ke pengguna internet ke seluruh dunia.
2. World Wide Web (Web) adalah sistem yang menghubungkan antar
dokumen Hypertext di internet. Melalui web, orang dapat mengakses
informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara, dan film.
3. File Transfer Protocol (FTP) adalah mekanisme transfer data di internet.
Melalui software FTP, orang dapat mengirim dan menerima data atau file
dari satu komputer ke komputer lain, yang disebut dengan upload.
4. News Group yaitu merupakan ruang percakapan bagi para anggota yang
mempunyai kepentingan sama. Di internet tersedia bermacam-macam
Newsgroup dengan tema yang berbeda-beda.
5. Mailing List (milis) adalah ajang berdiskusi dalam kelompok melalui
email. Melalui milis, orang dapat biasa berdiskusi dan bertukar informasi
dalam satu kelompok. Informasi yang ingin dipertukarkan atau
didiskusikan dapat dikirim dalam bentuk surat elektronik.
6. Gopher adalah sistem yang digunakan pemakai agar dapat mengakses
informasi di komputer lain. Perbedaan Gopher dengan Web adalah Gopher
tidak bias menampikan gambar hanya teks. Oleh sebab itu saat ini Gopher
mulai banyak ditinggalkan oleh pemakai internet.
7. Chat Group adalah forum untuk pemakai internet agar dapat saling
berdiskusi atau berbincang-bincang dengan pemakai internet lain.
8. Telnet yang berada pada terminal dapat berhubungan dengan komputer
lain melalui internet. Pengguna internet dapat mengakses dan bekerja pada
komputer yang dihubungi dengan Telnet.
9. Ping (Packet Internet Gopher) berfungsi untuk mengetahui hubungan
antara komputer kita dengan komputer lain di internet. Pengecekan
dilakukan dengan mengirimkan paket data.
Sedangkan fasilitas-fasilitas yang tersedia di internet menurut Hardjito
(2005, 1) meliputi:

23
Universitas Sumatera Utara

1. E-mail
E-mail disebut juga surat elektronik, merupakan fasilitas yang
memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi yang bersifat
tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau tidak bersifat real
time.
2. Mailing List (mills)
Mailing list merupakan perluasan penggunaan e-mail, dengan fasilitas ini
pengguna yang telah memiliki alamat e-mail bisa bergabung dalam suatu
kelompok diskusi, dan melalui milis ini bisa dilakukan diskusi untuk
memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama, dengan saling
memberikan saran pemecahan (brain storming).
3. File Transfer Protocol(FTP)
FTP adalah fasilitas internet yang memberikan kemudahan kepada
pengguna untuk mencari dan mengambil arsip file (down load) di suatu
server yang terhubung ke Internet pada alamat tertentu yang menyediakan
berbagai arsip (file), yang memang diizinkan untuk diambil oleh pengguna
lain yang membutuhkannya.
4. News group
News group dalam internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi
antara dua orang atau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang
sama (real time), dan dengan demikian berarti komunikasi yang dilakukan
adalah komunikasi yang sinkron (synchronous communication mode).
5. World Wide Web
WWW merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam
dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server di seluruh dunia, dan
dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format hypertext dan
hypermedia, dengan menggunakan Hypertext Markup Language(HTML)
yang memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan
yang lain atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian yang lainnya,
baik dalam bentuk teks, visual dan lain-lainnya.
2.4.3 Manfaat Internet
Gudang ilmu bukan hanya buku, melainkan juga internet. Internet tidak
hanya sebagai sarana mendapatkan pengetahuan, tetapi juga sesuatu yang dapat di
manfaatkan dalam berbagai hal. Kini hampir semua orang di dunia ini mengenal
internet. Pastinya sangat banyak manfaat yang bisa di dapat dari internet dalam
berbagai bidang, baik itu dalam bidang pendidikan atau gaya hidup, maupun
manfaat secara umum namun tidak banyak orang yang tahu begitu besar manfat
dari internet.

24
Universitas Sumatera Utara

Manfaat internet adalah penawaran produk informasi dan produk yang
mudah digunakan. Fungsi ini disediakan melalui fasilitas World Wide Web (Web),
sering disebut dengan web saja. Penyediaan fasilitas ini merupakan akibat dari
banyaknya penggunaan internet oleh kalangan bisnis. WWW adalah suatu
standard untuk menyimpan, menulusur, memformat dan menampilkan informasi
menggunakan suatu arsitektur client/ server (Siregar, 2004: 5-6).
Manfaat lain dari internet adalah sistem temu balik informasi. Sistem temu
balik informasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan
memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau
berdasarkan kebutuhan pemakai. Hasugian (2006, 2) mengemukakan bahwa
“pada dasarnya sistem temu balik informasi adalah suatu proses untuk
mengidentifikasi, kemudian memanggil (retrieve) suatu dokumen dari suatu
simpanan (file), sebagai jawaban atas permintaan informasi”.
Sedangkan Menurut Soekartawi yang dikutip oleh Prasetyo (2008, 1),
manfaat internet dalam dunia pendidikan adalah:
a. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau
kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi
oleh jarak, tempat dan waktu.
b. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar
yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa
saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari;
c. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja
kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
d. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan
yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih
mudah.
e. Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
f. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif;

25
Universitas Sumatera Utara

g. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari
perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk
bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dsb-nya.
Dari uraian di atas, jelas terlihat begitu besarnya manfaat dan peranan
internet dalam dunia pendidikan. Media Pembelajaran dengan menggunakan
internet ini memberikan banyak kemudahan baik bagi tim pengajar maupun
mahasiswanya dalam mencari, mengevaluasi, memanfaatkan dan mengelola
informasi tersebut menjadi ilmu baru yang bemanfaat bagi si pengguna internet
tersebut maupun untuk orang lain ke depannya, dan internet juga mempermudah
komunikasi, temu balik informasi, belajar jarak jauh, penawaran produk informasi
dan produk yang mudah digunakan serta untuk meningkatkan pengetahuan.
2.4.4 Tujuan Internet
Internet dan berbagai fasilitas di dalamnya memiliki tujuan sebagai
berikut: sebagai media melakukan transfer file. Transfer file yang dimaksud
adalah untuk melakukan akses pada server lain yang jaraknya jauh, baik secara
anonymous FTP (File Transfer Protocol) maupun yang bukan anonymous FTP.
Sebagai sarana mengirim surat (email). Sebagai surat pembelajaran dan
pendidikan. Sebagai sarana untuk penjualan atau pemasaran. Melakukan mailing
list, newsgroup, dan konferensi. Mailing list atau newsgroup digunakan untuk
melakukan diskusi online dalam sebuah forum tertentu untuk membahas
permasalahan tertentu bagi pengguna internet yang memiliki masalah dan topic
yang sama. Chating adalah sarana internet yang digunakan untuk berkomunikasi
langsung melalui tulisan ataupun lisan. Mesin pencari (search engine) merupakan
fasilitas yang disediakan oleh situs-situs tertentu untuk mempermudah pencarian

26
Universitas Sumatera Utara

atau pelacakan informasi yang kita butuhkan secara cepat. Untuk mengirim SMS
ke telepon seluler. Sarana entertainment dan permainan. Berbagi pakai file,
menyimpan file multimedia seperti, audio, foto, dokumen, maupun video,
menjalin persahabatan / mencari teman baik lokal maupun mancanegara dengan
situs jejaring sosial. Menyalurkan ide kreatif melalui blogging. Perkembangan
internet akhirnya diharapkan dapat membantu mempercepat perkembangan
pendidikan. Pendidikan lebih maju dan berkualitas.
2.5 Pemanfaatan
Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 711) dinyatakan bahwa “Pemanfaatan
mengandung arti, proses, cara, perbuatan memanfaatkan.” berarti dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan adalah proses atau cara, perbuatan untuk
memanfaatkan suatu yang kita butuhkan.
Dari pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa pemanfaatan adalah suatu
proses, cara, perbuatan atau memanfaatkan sesuatu hal, misalnya seseorang
pengguna dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi, memanfaatkan fasilitas
yang ada pada sebuah perpustakaan.
2.5.1 Pemanfaatan Layanan Perpustakaan
Perpustakaan dibuat untuk digunakan oleh masyarakat guna untuk
kesejahteran masyarakat akan pengetahuan dan informasi. Menurut Sutarno (2006
:215) menyatakan “Pemberdayaan dan pendayagunaan perpustakaan adalah suatu
upaya bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia,
baik oleh penyelenggara maupun oleh pemakaiannya secara maksimal atau

27
Universitas Sumatera Utara

optimal”. Dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan merupakan proses,
cara seta perbuatan yang dilakukan oleh penyelengara maupun pengguna
perpustakaan, dalam memanfaatkan perpustakaan dan segala yang tersedia di
dalamnya dengan baik dan maksimal.
2.5.2 Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan
Pada umumnya masyarakat luas mengenal perpustakaan hanya memiliki
sumber informasi yang tercetak, tertapi persepsi itu berubah ketika teknologi
informasi masuk ke perpustakaan, sehingga media penyimpanan informasi sudah
mulai beralih ke bentuk elektronik dan cara penelusuran informasi pada
perpustakaan juga sudah lebih mudah dan cepat. Dengan ditambahnya layanan
internet menjadikan perpustkaan memiliki koleksi informasi yang canggih.
Salah satu tujuan pengguna datang ke perpustakaan adalah ingin mencari
informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka.
2.5.2.1 Internet Sebagai Sumber Pendidikan dan Wawasan
Internet sebagai salah satu teknologi yang dapat menjadi media sekaligus
sebagai sumber pendidikan dalam mencari pengetahuan. Yang dimaksud dengan
sumber pendidikan adalah segala yang bisa mendatangkan manfaat atau dukungan
dan menunjang individu untuk berubah ke arah yang lebih positif, dinamis
(belajar) atau menuju perkembangan. Menurut Soekartawi yang dikutip oleh
Prasetyo (2008, 1), manfaat internet dalam dunia pendidikan adalah:
1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pengajar dan siswa dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular
atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa
dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

28
Universitas Sumatera Utara

2. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga
keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana
saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan
bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara
lebih mudah.
5. Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif
7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari
perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk
bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dan
sebagainya.
Banyak keuntungkan yang didapatkan dari internet dalam semua bidang
seperti bisnis, pendidikan, pemerintahan,organisasi, dan lain sebaginya. Berikut
ini beberapa manfaat dari penggunaan internet dalam bidang
pendidikan antara lain yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Komunikasi interaktif.
Akses ke pakar.
Akses ke perpustakaan.
Membantu penelitian dan pengembangan.
Pertukaran data.
Kolaborasi (Laila, 2006, 9).

Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas
terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa
dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakanya proses belajar
mengajar yang lebih efektif. Hal ini terjadi karena dengan sifat dan karakteristik
internet yang cukup khas, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai media
pembelajaran.

29
Universitas Sumatera Utara

Dari uraian di atas, jelas terlihat begitu besarnya manfaat dan peranan
internet dalam dunia pendidikan. Media Pembelajaran dengan menggunakan
internet ini memberikan banyak kemudahan baik bagi tim pengajar maupun
mahasiswanya dalam mencari, mengevaluasi, memanfaatkan dan mengelola
informasi tersebut menjadi ilmu baru yang bemanfaat bagi si pengguna internet
tersebut maupun untuk orang lain ke depannya.
2.5.2.2 Internet Sebagai Media Hiburan dan Hobi
Teknologi internet hadir sebagai media / sarana yang multifungsi.
Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail
dan

chatting)

atau

communication (misalnya

secara
mailing

massal,

yang

list).Internet

dikenal one
sebagai

media

to

many
hiburan,

sebenarnya sebuah hiburan bisa didapatkan bukan hanya di dunia nyata saja, di
dunia maya pun bisa. Di internet, juga bisa mendapatkan hiburan sesuai yang
diinginkan, misalnya menonton sebuah video lucu, gambar yang menghibur,
bermain game secara online, menyegarkan pikiran dengan mencari informasi
menghibur, dan lain-lain.
Manfaat internet sebagai salah satu media terbesar di dunia bisa digunakan
sebagai pendorong majunya dunia hiburan. Begitu juga dengan adanya aplikasi
teleconference, internet juga dapat hadir secara real time audio visual seperti pada
metode konvensional. Menurut Abdul (2003, 22) “Browser adalah aplikasi yang
digunakan untuk mengoperasikan internet, terutama sebagai media untuk
melakukan browsing, surfing, dan melakukan aktivitas di dunia maya lainnya.”

30
Universitas Sumatera Utara

2.5.3Tujuan Pemanfaatan
Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntut untuk selalu memberikan
pelayanan kepada pengguna. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk
menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi
penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi.
Sebagai pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu
menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan
koleksi perpustakaan dapat tercapai. Menurut Salim (2002, 928) pengertian
“pemanfaatan sebagai proses, cara atau perbuatan pemanfaatan.”
Sedangkan Sutarno (2006, 123) mengemukakan bahwa tujuan pengguna
ke perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Tahu arti dan manfaatnya
2. Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan
3. Tertarik dengan perpustakaan
4. Merasa senang dengan perpustakaan
5. Dilayani dengan baik
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa tujuan pemanfaatan adalah
mengarah pada maksud dari proses atau cara yang dilakukan . Dengan demikian
tujuan pemanfaatan layanan internet adalah cara atau proses dalam memanfaatkan
layanan internet yang dipengaruhi oleh beberapa faktor dari pengguna seperti
mengetahui manfaat, kebutuhan, ketertarikan, perasaan serta pelayanan yang
diperoleh oleh pengguna.

31
Universitas Sumatera Utara