Soal TO UN SASTRA INDONESIA SMA BAHASA 2016 KODE A (37) [pak anang.blogspot.com]

SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON

PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

SMA / MA
SASTRA INDONESIA
Program Studi BAHASA

Kerjasama

dengan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta, Kota/Kabupaten
BODETABEK, Tangerang Selatan,
Karawang, Serang, Pandeglang, dan
Cilegon


37
(Paket Soal A)

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

PETUNJUK UMUM

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c

om

1. Sebelum mengerjakan ujian, telitilah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman yang terdapat
pada naskah ujian.

2. Tulislah nomor peserta Saudara pada lembar jawaban, sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
panitia.
3. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang berisi penjelasan cara menjawab soal.

4. Jawablah terlebih dahulu soal-soal yang menurut Saudara mudah, kemudian lanjutkan dengan
menjawab soal-soal yang lebih sukar sehingga semua soal terjawab.

5. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara dan petunjuk
yang telah diberikan oleh petugas.

6. Untuk keperluan coret-mencoret dapat menggunakan tempat yang kosong pada naskah ujian ini
dan jangan sekali-kali menggunakan lembar jawaban.

7. Selama ujian Saudara tidak diperkenankan bertanya atau meminta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk pengawas ujian.

8. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat sampai pengawas datang ke tempat
Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

9. Perhatikan agar lembar jawaban ujian tidak kotor, tidak basah, tidak terlipat dan tidak sobek.
10. Jumlah soal sebanyak 40 butir, setiap butir soal terdiri atas 5 (lima) pilihan jawaban.
11. Kode naskah ujian ini

37

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl

og
sp
ot
.c
om

Cermati puisi berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!
Salju
Wing Karjo
Ke manakah pergi
mencari matahari
ketika salju turun
pepohonan kehilangan daun
Ke manakah jalan
mencari lindungan
ketika tubuh kuyup
dan pintu tertutup
Ke manakah lagi
mencari api
ketika bara hati

padam tak berarti
Ke manakah pergi
selain mencuci diri

1.

2.

Isi puisi tersebut adalah menggambarkan seseorang yang sedang mencari ... .
A. matahari yang bersinar
B. tempat untuk berlindung
C. penerang jalan kehidupan
D. arah jalan tujuan kehidupan
E. ilmu pengetahuan tentang kehidupan

Amanat yang terdapat di dalam puisi tersebut adalah ... .
A. Janganlah mudah putus asa.
B. Bersabarlah dalam menerima cobaan.
C. Bekerjalah lebih giat bila ingin sukses.
D. Hati-hati dalam memperjuangkan nasib.

E. Berjuanglah untuk mendapatkan yang kau inginkan.

Cermati puisi berikut untuk menjawab soal nomor 3 dan 4!
Anggrek Bulan
Muhammad Amin
Sehabis magrib, langit biru
Purnama menguning
Awan berselendang lembayung
Anggrek bulan di pohon rambutan
Purnama rebah di rantingnya
Benalu indah di pohon rambutan
Anggrek bulan mencium purnama
Anggrek bulan mandi cahaya

3.

Citraan yang dominan pada puisi tersebut adalah ... .
A. perabaan
B. pencecap
C. penglihatan


PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 1

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

D. penciuman
E. pendengaran
Kalimat bermajas personifikasi terdapat pada larik ... .
A. Purnama menguning
B. Sehabis magrib, langit biru
C. Anggrek bulan di pohon rambutan
D. Benalu indah di pohon rambutan
E. Anggrek bulan mencium purnama

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n

an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

4.

Cermati kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 5 s.d. 7!
Ketika Ki Dalang sendiri pada gilirannya harus menyelenggarakan upacara
pernikahan putrinya, beliau sendiri terlalu repot mengurus segala macam sehingga tidak
bisa manggung. Salah seorang muridnya yang paling pintar diberi tugas untuk
memainkan lakon yang tersohor tersebut. Di luar dugaan semua orang, bintang baru
telah lahir. Ki Dalang Muda memainkan cerita dengan lihai dan sempurna. Hanya pada
bagian terakhir lakon, semuanya menahan napas, karena Ki Dalang Muda rupa-rupanya
telah memutuskan membuat kejutan sekaligus penerapan ajaran gurunya, yakni
membiarkan Arjuna kalah, sementara Niwatakawaca terus terbahak-bahak mengepit

Dewi Supraba sambil mematahkan panah yang menancap di mulutnya, terus melesat ke
udara.
Ki Dalang Tua ikut tersentak di kursinya, lalu buru-buru mengirim perintah kilat
lewat belakang.
”Cepat bunuh Niwatakawaca! Jangan macem-macem!”
(Lima Belas, Putu Wijaya)

5.

6.

7.

Watak tokoh Ki Dalang Tua dalam kutipan cerpen tersebut adalah ... .
A. emosional
B. galak
C. cerewet
D. jahat
E. cerdas


Watak tokoh Ki Dalang Muda yang kreatif dalam kutipan cerpen tersebut digambarkan pengarang melalui ... .
A. lingkungan tokoh
B. pikiran tokoh
C. perilaku tokoh
D. ucapan tokoh
E. fisik tokoh

Tahapan alur pada kutipan cerpen tersebut adalah ... .
A. perkenalan (eksposisi)
B. pertentangan (konflik)
C. penanjakan konflik (komplikasi)
D. klimaks
E. penyelesaian

Cermati kutipan cerita sastra lama berikut untuk menjawab soal nomor 8 dan 9!
Hatta beberapa lamanya maka isteri si Miskin itupun hamillah tiga bulan lamanya. Maka
isterinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu.
Maka suaminya itupun terketukkan antingnya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia
mau beranak. Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak seraya
berkata kepada isterinya, ”Ayo, hay Adinda Tuan hendak membunuh kakandalah rupanya ini

tiadakah Tuan tahu akan hal kita yang sudah lalu itu jangankan hendak meminta barang
suatu. Hampir kepada kampung orang tiada boleh.” Setelah didengar oleh isterinya kata
suaminya demikian itu, maka makinlah sangat ia menangis.

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 2

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

8.

9.

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

Maka kata suaminya, ”Diamlah Tuan, jangan menangis! Berilah kakanda pergi
mencaharikan Tuan buah mempelam itu, jikalau dapat oleh kakanda akan buah mempelam
itu kakanda berikan pada Tuan”. Maka isterinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun
pergilah ke pasar mencahari buah mempelam itu. Setelah sampai di kedai orang berjual buah
mempelam. Maka si Miskin itu pun berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya takut ia
akan dipalu orang. Maka kata orang yang berjualan buah mempelam itu, ”Hai miskin. Apa
kehendakmu?”
Maka sahut Si Miskin, ”Jikalau ada belas dan kasihan serat Rahim Tuan akan hamba
orang miskin hamba ini minta diberikan yang sudah terbuang itu. Hamba hendak
memohonkan buah mempelam Tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan.” Maka
terlalu belas hati sekalian orang pasar itu yang mendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah
rasa hatinya maka ada yang memberi buah mempelam ada yang memberikan nasi ada yang
memberikan kain baju ada yang memberikan buah-buahan. Maka si Miskin itu pun heranlah
akan dirirnya oleh sebab diberi orang pasar itu berbagai-bagai jenis pemberian. Adapun akan
dahulunya jangankan diberinya barang suatu hamper pun tiada boleh. Habislah dilemparnya
dengan kayu dan batu. Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu, maka iapun
kembalilah ke dalam hutan mendapatkan isterinya. Maka katanya, ”Inilah Tuan, buah
mempelam dan segala buah-buahan dan makan-makanan dan kain baju.
Itupun
diinjakkannyalah isterinya seraya menceriterakan hal ihwalnya tatkala ia di pasar itu. Maka
isterinya pun menangis tiada mau makan jikalau bukan buah mempelam yang di dalam
taman raja itu. Biarlah aku mati sekali.
(Hikayat Si Miskin)

Isi cerita hikayat tersebut adalah ... .
A. Si Miskin dan istrinya sudah lama ingin segera memiliki anak.
B. Istri meminta buah mempelam di taman raja sama dengan ingin membunuh suaminya.
C. Keheranan si Miskin akan kebaikan hati para penjual di pasar kepadanya.
D. Istri si Miskin yang sedang hamil ingin makan buah mempelam yang di taman raja.
E. Upaya seorang suami untuk dapat memenuhi keinginan istrinya yang sedang hamil.

Ciri-ciri cerita hikayat yang dominan pada teks tersebut adalah ... .
A. istana sentris
B. kesaktian tokoh
C. penggambaran alam
D. bercerita hal yang ajaib
E. penggunaan kata yang diulang

Cermati kutipan cerita sastra lama berikut untuk menjawab soal nomor 10 dan 11!
”Hai, kenapa kalian berhenti! Tunjukkanlah kepada kami bahwa mata air itu milik
kalian! Atau jangan-jangan kalian sudah menyerah!” seru Mbu`i Bungale.
”Diam kau, hai perempuan cerewet! Jangan hanya pandai bicara!” sergah pemimpin
pelancong itu balik menantang Mbu`i Bungale. ”Jika kamu pemilik mata air ini, buktikan
pula kepada kami!”
”Baiklah, Tuan-Tuan! Ketahuilah bahwa Tuhan Mahatahu mana hambanya yang benar,
permintaannya akan dikabulkan!” ujar jawab Mbu`i Bungale dengan penuh keyakinan.
Usai berkata begitu, Mbu`i Bungale segera duduk bersila di samping suaminya seraya
bersedekap. Mulutnya pun komat-kamit membaca doa. ”Woyi, air kehidupan, mata air sakti,
mata air yang memiliki berkah. Melebar dan meluaslah wahai mata air para bidadari....
membesarlah....!!!” demikian doa Mbu`i Bungale.
Usai berdoa, Mbu`i Bungale segera mengajak suaminya dan memerintahkan keempat
pelancong tersebut untuk naik ke atas pohon yang paling tinggi karena sebentar lagi kawasan
itu akan tenggelam. Doa Mbu`i Bungale pun dikabulkan. Beberapa saat kemudian, perut
bumi tiba-tiba bergemuruh, tanah bergetar dan menggelegar. Perlahan-lahan mata air Tupalo
melebar dan meluas, kemudian menyemburkan air yang sangat deras. Dalam waktu sekejap,
tempat itu tergenang air. Keempat pelancong tersebut takjub melihat keajaiban itu dari atas
pohon kapuk.

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 3

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

Semakin lama, genangan air itu semakin tinggi hingga hampir mencapai tempat keempat
pelancong yang berada di atas pohon kapuk itu. Mereka pun berteriak-teriak ketakutan.
”Ampun Mbu`i Bungale! Kami mengaku salah. Engkaulah pemilik tempat ini dan
seisinya!” teriak pemimpin pelancong itu.
(Asal Mula Danau Limboto)

10. Isi cerita tersebut adalah ... .
A. Niat baik akan membuahkan kebaikan. Demikian pula sebaliknya, keserakahan dapat membahayakan diri
sendiri.
B. Lebih baik kita mengalah daripada mempertahankan hal-hal yang dapat membahayakan diri kita.
C. Lakukan sebisa yang kita lakukan demi mempertahankan harga diri yang disepelekan orang lain.
D. Berbuat baiklah kepada orang lain karena Tuhan akan memelihara dan mengabulkan doa orang yang baik.
E. Bumi pun akan marah bila orang-orang yang mendiami bumi ini berbuat serakah dan mengakui yang bukan
miliknya.
11. Keterkaitan isi cerita tersebut dengan kehidupan sekarang adalah ... .
A. Dengan besar hati mengakui kesalahan yang telah diperbuat.
B. Melakukan ritual berdoa sebelum melakukan suatu pekerjaan.
C. Berusaha menyelamatkan diri saat bencana alam melanda.
D. Suami dan istri saling mendukung dalam menghadapi masalah.
E. Masih saja ada orang yang mengakui barang milik orang lain.

Cermati kutipan novel berikut untuk menjawab soal nomor 12 s.d. 14!
... Sudah lewat dua bulan ia tinggal di rumah mereka, tapi satu hal yang tak didengar
seluruh penghuni rumahnya adalah suara yang berasal dari mulutnya. Barangkali ia bisu,
begitu ibunya pernah bilang. Gora ingin membuktikan keyakinannya jika anak itu bisa
berbicara atau setidaknya bisa bersuara. Dan, ia bekerja keras untuk itu, satu hal yang
dilakukannya dan kini mulai menampakkan hasil hingga membuat jiwanya dilanda
kebahagiaan.
”Siapa namamu?” tanya Gora.
”Aku Gora,” ia berbicara sembari memberi isyarat seolah ia berbicara dengan orang bisu.
”Kau bisa bicara?”
”Namaku Gora. G – O – R – A ...”
Anak itu diam saja. Gora memainkan rambutnya yang dikuncit kelabang dua merambat
hingga ke atas kepala. Sementara matanya menatap burung emprityang berlarian di halaman
belakang rumah dan sesekali menatap tubuh lelaki kecil hitam berbulu dengan wajah oval
tak jauh dari dirinya. Tiba-tiba ia tersentak ketika mendengar sebuah suara membalasnya.
”Kulung.”
”Ha ... Kulung?”
Gora bengong. Sesaat kemudia ia berlari dari dapur hingga teras depan rumah sambil
berteriak-teriak, ”Namanya Kulung, ia baru saja menyebutnya. Kulung. Ibu, nama anak itu
Kulung Ibu!”
Seisi rumah mendengar sentakan suara Gora. Termasuk Karyo Petir yang tengah berada
di pande besi. Teriakan Gora bagai sebuah ledakan dari kebisuan yang selama ini melekat
pada diri anak itu. Kulung, ia tak bisu. Ia seolah menyimpan lidahnya hanya untuk sesuatu
yang ingin diucapkannya. Ia tak memedulikan dunia di sekitarnya yang begitu bising dan
riuh membicarakan sesuatu yang tak diinginkannya.
(Peri Kecil di Sungai Nipah, Dyah Merta)

12. Amanat yang dapat kita petik dari cerita tersebut adalah ... .
A. Bicaralah seperlunya saja.
B. Jangan mengganggu urusan orang lain.
C. Bantulah orang yang sedang dalam kesulitan.
D. Hadapi suatu masalah dengan kepala dingin.
E. Teruslah berusaha dan jangan mudah putus asa.

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 4

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

13. Nilai moral yang kita peroleh dari cerita tersebut adalah ... .
A. Belajar hidup mandiri.
B. Ingin tahu segala urusan orang lain.
C. Mempelajari keadaan di sekitar kita.
D. Gigih dalam memperjuangkan sesuatu.
E. Membantu orang yang dalam kesulitan.

14. Dari cerita tersebut, contoh yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ... .
A. Kerukunan dan kepedulian dengan sesama anggota keluarga.
B. Dalam hidup saling menolong dalam menyelesaikan sesuatu.
C. Kesungguhan hati dalam menyelesaikan masalah.
D. Pentingnya komunikasi sesama anggota keluarga.
E. Bersabar menghadapi setiap kesulitan hidup.
15. Cermati kutipan gurindam berikut!
Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar

Isi gurindam tersebut adalah ... .
A. Janganlah berkata-kata yang membuat orang marah.
B. Berbicara semaunya akan membuat orang bertindak kasar.
C. Perkataan yang amat kasar, akan membuat orang menjadi marah.
D. Kekasaran seseorang diakibatkan kemarahan yang berkepanjangan.
E. Biasakanlah tidak berkata kasar kepada siapa pun.

Cermati puisi berikut untuk menjawab soal nomor 16 dan 17!
Persetujuan dengan Bung Karno
Chairil Anwar
Ayo! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
Di panggang di atas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut

Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh

16. Isi puisi tersebut adalah ... .
A. keberanian untuk mengambil keputusan
B. persamaan keinginan, pendapat, dan tujuan
C. kesamaan langkah dalam mencapai cita-cita
D. kesepakatan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
E. tantangan dan hambatan mempertahankan kemerdekaan
17. Latar budaya yang tampak pada puisi tersebut adalah ... .
A. kesatuan langkah bersama dalam berjuang
B. semangat bersatu menggalang persatuan
C. Bung Karno sang Proklamator
D. api perjuangan Bung Karno
E. tanggal 17 Agustus 1945

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 5

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

18. Cermati kedua kutipan berikut!
Teks 1: Kutipan Cerita
Karena penasaran, suatu hari aku pernah mendengar dari bibi, kalau ibu harus
berjuang 5 tahun lamanya menunggu kelahiranku sampai merasa kakakku sudah cukup
besar dan siap merawatku. Kakak memiliki kondisi yang sangat baik ketika masih kecil
tapi tiba-tiba saat berusia 5 tahun, ia mengalami demam panas yang tinggi hingga
membuat dirinya pingsan, ketika dilarikan ke rumah sakit otaknya mengerut dan akhirnya
ia jadi seperti ini hingga tak bisa disembuhkan lagi, ia juga mengalami masalah kesehatan
karena tubuhnya gampang terserang virus sehingga tak boleh terlalu lelah.
(My Idiot Brother, Agnes Davonar)
Teks 2: Kutipan Hikayat
Syahdan maka siti Sarah pun genaplah bulannya itu, maka ini pun sakit perutlah
akan hendak beranak itu. Maka segala bini orang besar-besar dan bini orang kaya-kaya
pun masuklah mengadap Raja perempuan akan beranak itu. Maka pada ketika yang baik
dan pada saat yang sempurna maka Raja perempuan pun beranaklah seorang anak lakilaki terlalu amat baik rupanya itu menurut ayahanda Baginda itu. Maka disambut oleh
segala bini orang besar-besar itu lalu dimandikan oleh bini segala raja-raja pada pasuh
emas. Setelah sudah dimandikan oleh bini segala raja-raja itu, maka lalulah dipakaikan
kain yang keemasan. Setelah sudah itu maka diberikan nama oleh Baginda bunda akan
anakanda itu Raja Siwalkhar itu. Setelah itu maka dipungutkan ayahanda dan pengaruh
oleh bunda Baginda maka lalulah dipeliharakan dengan sepertinya itu dan betapa adatnya
orang segala raja-raja yang beranak.
(Hikayat Bayan Budiman)
Persamaan tema dari kedua teks tersebut adalah ... .
A. peran orang tua dalam mengasuh anak
B. menjaga dan merawat anak
C. menanti kehadiran sang buah hati
D. kasih sayang orang tua kepada anak
E. kehadiran anak dalam keluarga
19. Cermati kedua teks berikut!
Teks 1: Drama Konvensional

MARSUDI
Kalau sekiranya perlu berteduh mampirlah kerumah saya nak…
SULAIMAN
Hujannya tidak begitu deras pak.
MARSUDI
Tetapi lebih enak menunggu di dalam.
SULAIMAN
Saya mencari seseorang. Bapak kenal dengan seseorang yang bernama Mursiwi?
MARSUDI
O, dia sedang mengunjungi perhelatan temannya. Itu tempatnya. Yang musiknya terdengar
dari sini.
SULAIMAN
Suaminya juga ?
MARSUDI
O, dia ada pekerjaan, katanya. Sebentar lagi ia pulang. Biasanya Mursiwi sendiri yang
menjemput.
SULAIMAN ( Mengangguk )
Terimakasih Pak.
MARSUDI
Itu rumah saya Nak. Kapan-kapan mampirlah, nama saya Marsudi.
SULAIMAN
Saya Sulaiman.
(Senja dengan Dua Kelelawar, Kirdjomulyo)

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 6

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

Teks 2: Drama Mutakhir
Si sakit mengaduh dan jatuh.
Salah Seorang : Tengok!
Salah Seorang : Yakin! Tangannya berdarah.
Salah Seorang : Wah!
Salah Seorang : Apa tindakan kita?
Salah Seorang : Jadi sungguh-sungguh, ya?
Salah Seorang : Nah inilah, mulai berbahaya kalau ada pihak ketiga.
(Aduh, Putu Wijaya)

Dilihat dari unsur intrinsik, perbedaan kedua teks tersebut adalah ... .
Teks 1
Teks 2
A. mengutamakan tokoh protagonis

mengutamakan tokoh antagonis

B.

penokohan secara analitik

penokohan secara dramatik

C.

nama dan jumlah pelaku jelas

nama dan jumlah pelaku tidak jelas

D. penyampaian pesan berbelit-belit

pesan disampaikan secara terus terang

E.

latar mudah ditemukan dan dianalisi

penerapan latar sulit dianalisis

20. Cermati kedua teks berikut!
Teks 1:
Sangat dianjurkan untuk membaca novel Surat Kecil untuk Tuhan. Bagi yang belum
membaca, karena ceritanya cukup menyentuh dan dapat dipastikan pembaca akan
meneteskan air mata,jika menghayati cerita dari para tokoh dalam novel tersebut. Terutama
tokoh utama yang pantang menyerah menghadapi kankernya yang ganas dan selalu
menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Selain itu, terdapat berbagai tokoh pendukung yaitu
sosok ayah dan ibu yang selalu tegar menghadapi putrinya, kedua kakak yang selalu
mendampingi adiknya, kekasihnya yang tetap setia dan menerima Keke apa adanya, dan
para sahabat Keke yang selalu setia menemaninya untuk memberikan semangat agar Keke
tetap tegar.
Teks 2:
Buku ini, Surat Kecil untuk Tuhanmerupakan kisah nyata. Sang penulis mengemas
perjuangan Keke melawan penyakit dengan baik, kanker yang bernama Rabdosmiosarkoma
atau yang dalam bahasa awam dikenal dengan nama kanker jaringan lunak. Meskipun pada
beberapa bagian ia terlalu memaksakan pesan moral masuk pada dialog beberapa tokoh
sehingga mengacaukan setting. Namun, toh, buku ini tetap memberi spirit utamanya bagi
generasi muda bahwa seberapa pun cobaannya, kita harus berani berdiri dan
menghadapinya.
Perbedaan dari kedua teks tersebut adalah ... .
Teks 1

Teks 2

A. menilai keunggulan isi buku

menggambarkan isi buku

B.

mengulas pesan agama

mengulas pesan moral

C.

tokoh pendukung menginpirasi tokoh utama

tokoh utama menginspirasi pembaca

D. penggambaran karakter tokoh yang kuat

penggambaran karakter tokoh yang lemah

E.

menjelaskan isi buku secara umum

menjelaskan simpulan isi buku

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 7

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

21. Cermati rangkaian kalimat berikut!
(1) Di belakang, Parman nampak menggendong sesosok bayangan.
(2) Tapi mandor itu nampak menunggu perintahnya.
(3) Sigit melangkah pelan keluar dari pintu mobil hitamnya.
(4) Ragu Sigit menatap Parman.
(5) Hanya diterangi sebuah senter kecil, ia melangkah mendekati bibir Kali Welang.
A.
B.
C.
D.
E.

(1), (2), (4), (3), dan (5)
(2), (3), (4), (5), dan (1)
(3), (5), (1), (4), dan (2)
(4), (2), (1), (3), dan (5)
(5), (1), (3), (4), dan (2)

22. Cermati kutipan cerita berikut!
Muhammad Arief anak yang paling jelek tampangnya di antara teman-temannya
sesekolah dan sepermainan di Koto dulu. ... seperti kaleng terinjak kerbau menurut ejekan
anak-anak sebayanya di kala itu.
Bila sekarang ini pujian dan pujaan tadi dikatakan langsung kepadanya, Arief selalu
menjawab, ”Aku beruntung saja.”
”Beruntung bagaimana maksudmu?” tanya Imran suatu kali. Imran adalah seorang
temannya sejak mereka kanak-kanak dulu, yang dianggapnya teman baiknya, sesuatu yang
tidak banyak dimiliki Arief. Imran tidak termasuk dalam kelompok yang mencemooh atau
mengejeknya.
”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
”Orang tuamu punya sepuluh anak,” kata Imran sambil mengernyitkan dahinya. ”Kamu
dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan
setiap anak-anak mereka. Suka marah.”
”Ya, itu maksudku. Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil. Kamu kan tahu,
kadang-kadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

Ubahan cerita tersebut menjadi teks drama adalah ... .
A. Arief
: ”Aku beruntung saja.”
Imran : ”Beruntung bagaimana maksudmu?”
Arief
: ”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
Imran : ”Orang tuamu punya sepuluh anak. Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak
punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap anak-anak mereka. Suka marah.”
Arief : ”Ya, itu maksudku. Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil. Kamu kan tahu,
kadang-kadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

B. (Muhammad Arief anak yang paling jelek tampangnya di antara teman-temannya sesekolah dan sepermainan
di Koto dulu. ... seperti kaleng terinjak kerbau menurut ejekan anak-anak sebayanya di kala itu. Bila
sekarang pujian dan pujaan dikatakan langsung kepadanya ...)
Arief : ”Aku beruntung saja.”
Imran : ”Beruntung bagaimana maksudmu?”
Arief : ”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
Imran : ”Orang tuamu punya sepuluh anak,” (Sambil mengernyitkan dahi) ”Kamu dulu suka mengeluh
bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap anak-anak mereka.
Suka marah.”
Arief : ”Ya, itu maksudku. Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil. Kamu kan tahu, kadangkadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”
C.

: ”Aku beruntung saja.” (Jawab Arief selalu bila sekarang pujian dan pujaan dikatakan langsung
kepadanya )
Imran : ”Beruntung bagaimana maksudmu?”
Arief : ”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
Arief

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 8

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

Imran : (Sambil mengernyitkan dahi) ”Orang tuamu punya sepuluh anak, kamu dulu suka mengeluh
bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap anak-anak mereka.
Kamu juga suka marah-marah.”
Arief : ”Ya, itu maksudku. Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil. Kamu kan tahu, kadangkadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

: ”Aku beruntung saja.” (Jawaban Arief selalu bila sekarang pujian dan pujaan dikatakan langsung
kepadanya )
Imran : ”Beruntung bagaimana maksudmu?”
Arief : ”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
Imran : ”Orang tuamu punya sepuluh anak,” (Sambil mengernyitkan dahi)
”Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan
setiap anak-anak mereka. Suka marah.”
Arief : ”Ya, itu maksudku. Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil. Kamu kan tahu, kadangkadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

D. Arief

E. (Muhammad Arief anak yang paling jelek tampangnya di antara teman-temannya sesekolah dan sepermainan
di Koto dulu. ... seperti kaleng terinjak kerbau menurut ejekan anak-anak sebayanya di kala itu.)
Arief : ”Aku beruntung saja.”
Imran : ”Beruntung bagaimana maksudmu?”
Arief : ”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
Imran : ”Orang tuamu punya sepuluh anak.”
”Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan
setiap anak-anak mereka.”
”Suka marah.”
Arief : ”Ya, itu maksudku. Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil. Kamu kan tahu, kadangkadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

23. Cermati teks drama berikut!
Sore hari, di rumah Aryo Sekti, Panembahan Reso duduk berembuk dengan Aryo Sekti.

Reso : Anda tadi, di rumah saya, berkata bahwa hanya aku yang bias menyelamatkan kerajaan dari
bencana perpecah; Benarkah itu?
Sekti : Tentu saja. Apakah Anda berpura-pura tidak menyadari kenyataan itu? Bukan kerendahan
hati!
Reso : . . .
Sekti : Ya, begitulah kenyataannya. Orang boleh suka atau tidak suka kepada Anda, tetapi toh harus
mengakui kenyataan bahwa Anda sangat dibutuhkan oleh Negara untuk mengatasi
perpecahan.
Reso : Jadi, Anda menganggap aku dibutuhkan oleh negara! Tetapi, mengenai suka atau tidak suka
terhadap diriku itu bagaimana? Anda termasuk yang suka atau tidak suka?
(40 Pertemuan dari Hari Ke Hari, W.S. Rendra)

Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog drama tersebut adalah ... .
A. Bukannya tidak menyadari, tetapi kurang meyakini.
B. Takaran Anda memang bukan takaran manusia biasa.
C. Itulah sebabnya Anda mengingkari pemberontakan Panji Tumbal.
D. Nasib baik atau buruk, kita harus berani menanggung atau mensyukuri.
E. Istriku, karena ketakutan, menentang cita-citaku untuk menjadi Raja.

24. Cermati pantun berikut!

Tuan raja belajar menari
Ditemani para hulu baling
Hidup rajin bagaikan mentari
...

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 9

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

Larik yang tepat untuk melengkapi bagian isi pantun tersebut adalah … .
A. Hidup bahagia sepanjang hari
B. Pikiran pun menjadi terang
C. Pekerjaan berat menjadi ringan
D. Bila berperang pastilah menang
E. Kelak hidupmu akan cemerlang

25. Cermati puisi berikut!
Sajak Dalam-dalam
Sumarsono
Dalam laut ada tiram
Dalam tiram ada mutiara
Dalam mutiara: ah tak ada apa

Dalam baju ada aku
Dalam aku ada hati
Dalam hati: ah tak ada jua yang ada

Dalam syair ada kata
...
Dalam makna: mudah-mudahan ada kau
Larik yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ... .
A. Dalam kata ada aku
B. Dalam aku ada kata
C. Dalam kata ada makna
D. Dalam hati ada kata
E. Dalam syair ada rima

26. Cermati puisi berikut!
Semua yang Kau lakukan

Songi
Semua yang kau lakukan,
Semua yang tiada kau lakukan, kebohongan.
Saat aku mencinta, telah kubuat dirimu
Jadi musuhku.

Namun kata-katamu
Tetap tinggal dalam. . .
Kata yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ... .
A. benakmu
B. kataku
C. hatimu
D. diriku
E. dirimu

27. Cermati puisi berikut!
17 Runcing Agustus

Rasyiqi

dalam rangka menyambut agustus
sayang, lapangan sudah tak sehijau dulu
meranggas. Haus pada darah pahlawan
di simpang kiri kanan jalan
...

sedang di lapangan anak bangsa hormat kiri
pada pahlawan yang tak puya darah
Larik bermajas yang sesuai untuk melengkapi puisi tersebut adalah … .

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 10

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

pohon rindang menyejukkan
pepohonan mengheningkan cipta
bunga kapas melayang tertiup angin
mangga gedong ranum menggoda
pohon cemara berbaris teratur

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

A.
B.
C.
D.
E.

28. Cermati kutipan cerita berikut!
Pengembara merenung. Dalam keheningannya ia mencoba memahami segala yang terjadi, . .
. Ya, perulangan yang kadang menjemukan. Akan tetapi, dalam perulangan itu banyak sekali
terjadi peristiwa dan hal-hal tak terduga yang datangnya sering mengejutkan. Karena itu, begitu
perempuan tua itu menyuruhnya naik ke sampan, ia tak lagi bertanya-tanya.
(Mencari Buah Khuldi, Bambang Joko Susilo)

Kalimat dengan sudut pandang orang ketiga yang tepat untuk melengkapi kutipan tersebut adalah ... .
A. dan akhirnya ia sadar bahwa hidup ini ternyata memang cuma perulangan belaka
B. pengembara pun tidak ingin bertanya, percuma, tidak menemukan jawaban
C. perempuan itu seperti jelmaan makhluk purba yang telah lebur kesemestaan alam
D. pengembara termenung lama dan berdiam diri di tepi danau yang sunyi itu
E. akan tetapi segera ia berpikir, barangkali ia memang ditakdirkan melihat keanehan

29. Cermati kutipan cerita berikut!
Suasana jadi panas. Juga para pimpinan musyawarah sama memperlihatkan sikap kurang
senang terhadap pembicara. . . . Tapi komponis tua itu tidak berubah wajah. Dengan tenang
kedua tangannya dia angkat sedikit ke atas. Meski belum sama sekali tenang, tapi keriuhan sudah
mulai berkurang. Dan komponis tua itu cepat meneruskan bicaranya.
(Komponis Tua, B. Soelarto)
Kalimat pernyataan peristiwa yang sesuai untuk melengkapi kutipan tersebut adalah … .
A. Semoga musyawarah ini menghasilkan pemikiran yang kreatif.
B. Dalam keriuhan itu terdengar suara orang batuk-batuk.
C. Beberapa hadirin terpesona oleh ucapannya itu.
D. Mereka saling berunding dengan berbisik.
E. Tepuk tangan meledak, menggemuruh.

30. Cermati kutipan drama berikut!
(Dia membisu. Lama berdiam diri. – Seorang Abdi Dalam perempuan muncul)
Kertanagara :
”Apa yang membawa kau kemari?”
Abdi Dalam Perempuan :
”Rakrian Apatih, Paduka, mohon diizinkan menghadap.”
Kertanagara :
Atas nama kami, persilakan dia datang kemari.
(...)
Kertanagara :
Yang Mulia, Anda mendengarnya, sekarang kerajaan minta perhatian kami.
(Baskara pergi Raganata masuk)
Kertanagara :
Rakian Apatih?
Raganata :
Paduka!
Kertanagara :
Katakanlah kepada saya, bagaimana penerimaan kaum bangsawan terhadap undang-undang kami
yang baru?
Raganata :
Tersinggung, Paduka Raja. Sangat merasa tidak puas. Kebanyakan merasa tidak senang. Banyak
yang meninggalkan Singasari, susul menyusul. Dengan berbagai alasan. ...
(Burung Garuda Terbang Sendiri, Sanoesi Pane)

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 11

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

Petunjuk laku yang tepat untuk melengkapi teks drama tersebut adalah … .
A. (Abdi Dalam Perempuan menggeleng)
B. (Abdi Dalam Perempuan menunduk)
C. (Abdi Dalam Perempuan bungkam)
D. (Abdi Dalam Perempuan diam)
E. (Abdi Dalam Perempuan pergi)

31. Cermati kata-kata berikut!
kabut – bayangan – lelah – ke pinggiran

Bait puisi yang sesuai dari susunan deret kata tersebut sebagai kata kunci adalah ... .
A. bersenandung mengiringi malam berkabut
bersama hari-hari dan bayangan
hingga ke pinggiran waktu
lelah, lelah, dan lelah

B. sampai jalan berkabut itu
kami masih mencoba ngejar bayangan masa depan
tapi lelah
kami ke pinggiran jalan nasib

C. dalam bayangan kelam
kelelahan mendera
ke pinggiran kota
kabut melayang di langit biru

D. kabut di langit kelabu
lelah dalam rasa dan raga
bayangan berbaris menjelajah hingga ke perut bumi
ke pinggiran rasa

E. saat senja mulai berkabut
bayang-bayang mengikuti jalan
saat-saat kelelahan singgah di hati
ke pinggiran waktu

32. Cermati karya puisi berikut!
Penghormatan Topeng
Abdul Wachid B. S.
untuk memasuki rumahmu
kembali
kukenakan topeng yang
telah lama kau ciptakan
lalu kau dan aku
sama menggali lobang
sebagai persembunyian
dan sorot matahari
1989

Makna lambang dari kata topeng pada puisi tersebut adalah ... .
A. penutup
B. pelindung
C. kedok

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 12

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

D. kebohongan
E. kepura-puraan

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

Cermati kutipan teks drama berikut untuk menjawab soal nomor 33 dan 34!
(Sementara itu R.A. Kartina bangkit dari duduknya mendapatkan kedua pemuda itu)
Karnasih
R.A.
Kartinah
Karnasih
R.A.
Kartinah
Karnasih
R.A.
Kartinah

Irwan
R.A.
Kartinah

Karnasih
R.A.
Kartinah
Karnasih
R.A.
Kartinah

: ”Eeh Ibu di sini, sejak tadi kami mencari Ibu.”
: ”Sudah lama aku duduk dekat lentera di bawah pohon kayu itu.”

: ”Memang ada kulihat dari tadi orang duduk di sana, tetapi kukira agen polisi
yang menjaga di sini.”
: ”Aku bersyukur kepada Tuhan, kamu berdua telah saling mendapati hati
masing-masing.”
: ”Ah, Ibu mendengar rupanya.”
: ”Dengan tiada perantaraan orang lain, hanya karena hati bertemu hati sematamata. Sejak tadi, ibu dengar, tiap orang lalu hanya bertengkaran dan berbantah
saja, seolah-olah tempat bencana ini masih saja hendak merasakan
pengaruhnya memecah belah manusia.”
: (mengulang dengan tak insaf) ”Pengaruh memecah belah.”
: ”Ibu duduk di bekas rumah kita ini merenungkan kehidupan ibu dengan Raden
Hendrapati selama dua puluh tujuh tahun ini. Sekarang ia tidak ada lagi di sini,
matanya sudah berhenti menatap membelenggu ibu, dapatlah ibu berpikir
kembali tenang dan merdeka!”
: ”Tidakkah baik ibu beristirahat dulu?”
: ”Biarlah, Nak, ibu girang engkau berdua telah dapat mengatasi segala pengaruh
bencana ini dengan kekuatan jiwa sendiri. tiadalah ini selain dari tuntutan
Tuhan semata-mata, suatu tanda Mahaadil Dia!
: ”Aku sudah takut Ibu takkan sanggup menahan kehilangan ini.”
: ”Besar kasihku pada ayahmu hanyalah Tuhan yang tahu. Benar juga
dugaanmu, kehilangan ini hampir tak tertanggung olehku. Tetapi akan
menyesalkah aku, jika kehilangan ini dapat membawa bahagia pada anakku
dan kepada orang lain juga. Tuhan mengampuni ayahmu yang selama ini
hidupnya tak lain kerjanya hanyalah memecah dan menceraiberaikan orang
saja dan dengan demikian selalu berusaha menambah dan menguatkan
kekuasaan dan kejayaan diri sendiri. Hampir semua orang yang bergaul
dengan dia pernah jadi korbannya. Tidak, aku takkan menyesal. Aku yang
paling dekat padanya akulah pula yang terbanyak mengetahui buruk baiknya.
(Masuk sep polisi yang berpakaian preman tadi bersama-sama dengan agen
polisi)

(Api, Usmar Ismail)

33. Ringkasan isi teks drama tersebut adalah ... .
A. Sebuah peristiwa masa lalu, yang memecah belas antarmanusia, yang menimbulkan kebencian di hati
masyarakat sekitar, yang menimbulkan pengaruh bagi warga, saling bertengkar dan berbantah.
B. Merenungkan kehidupan yang telah dijalani selama dua puluh tujuh tahun dalam belenggu kekuasaan suami
yang egois, yang pekerjaannya hanya memecah belah dan menceraiberaikan orang.
C. Rasa syukur seorang ibu atas kebahagiaan anaknya, yang telah menemukan pasangan hidupnya di balik masa
lalu sang ibu yang terbelenggu oleh keegoisan suami, yang suka memecah belah warga masyarakat.
D. Seorang ibu sedang mengenang peristiwa yang pernah terjadi di rumah yang pernah dia tinggali dengan suami
yang egois, memecah belah orang, dan kini, kehilangan suaminya itu membuatnya merdeka, serta
kebahagiaan bagi anaknya dan orang lain.
E. Baik buruknya seseorang hanyalah menjadi kenangan yang tidak mudah terlupakan, apalagi sampai
menimbulkan korban, dan menyakitkan yang berkepanjangan. Kehilangannya membawa kemerdekaan dan
kebahagiaan bagi keluarganya.
34. Tema drama tersebut adalah ... .

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 13

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

Kebahagiaan di balik kenangan buruk yang amat membekas di hati seorang ibu.
Untuk mencapai kejayaan, seseorang dapat berbuat yang merugikan orang lain.
Kesetiaan seorang istri dalam mendampingi suami, dalam keadaan apa pun.
Baik buruknya suami, sebagai seorang istri haruslah dapat mengetahuinya.
Perasaan kehilangan terhadap orang terdekat sangatlah sulit dihilangkan.

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

A.
B.
C.
D.
E.

35. Cermati kutipan cerita berikut!
Putri Adipati kemudian menyusun rencana. Dia meminta bantuan seorang emban
kepercayaannya untuk mengeluarkan Suta dari penjara bawah tanah. Sementara itu ia
menunggu bersama kudanya di salah satu sisi di Kadipaten. Rencana pun dilaksanakan pada
suatu malam, si emban mengendap-endap menuju penjara bawah tanah. Dia berhasil
melewati penjaga yang tertidur karena memakan kue yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Emban pun menemui Suta.
Di dalam sel, Suta terkapar lemah. Badannya yang semula kurus menjadi makin kurus.
Dia juga menggigil. Emban memberinya pakaian. Mereka kemudian keluar dan mendatangi
putri Adipati yang sudah berpakian layaknya warga desa.
Suta dan Putri menaiki kuda dan melaju ke luar Kadipaten. Untunglah malam itu sangat
gelap pekat sehingga sulit mengenali mereka berdua. Putri memacu kudanya semakin
kencang. Dia mengarahkan kudanya kearah selatan lereng Gunung Slamet.
Ketika hari beranjak siang, mereka lelah dan beristirahat di dekat sungai. Putri baru
menyadari bahwa Suta sedang sakit demam, dia pun merawat Suta dengan penuh kasih
sayang. Karena kesabarannya, Suta pun berangsur pulih.
Suta dan Putri menyukai lokasi tempat mereka berada. Hawa yang sejuk serta
pemandangannya yang asri membuat mereka jatuh cinta. Akhirnya mereka menikah dan
membina keluarga di sana. Kini tempat tersebut dikenal dengan nama Baturaden yang
artinya pembantu dan bangsawan.
(Cerita Rakyat Jawa Tengah - Baturaden)
Tema cerita tersebut adalah ... .
A. saling menolong dalam kehidupan
B. orang yang sabar akan meraih kebahagiaan
C. jalinan cinta kasih tidak mengenal status sosial
D. menjalani hidup layaknya air mengalir
E. cinta pada keindahan alam semesta

36. Cermati kutipan cerpen berikut!
Itulah yang dikhawatirkan Jalil. Jika di pantai ini dibangun hotel-hotel dan cafe lalu
dipenuhi turis, maka perlahan-lahan penduduk asli pantai ini akan terusir dari kampung
halamannya sendiri. Mereka tak akan bebas lagi berjalan-jalan mengitari pantai sebab
harus membayar karcis masuk. Nelayan-nelayan tak akan bebas melabuhkan perahuperahunya di pantai ini sebab pantai ini sudah menjadi tempat wisata. Perahu-perahu
nelayan mungkin akan dianggap mengganggu kenyamanan pengunjung yang datang.
Bahkan, jika semakin banyak pula lahan-lahan warga yang digusur demi mengembangkan
fasilitas pantai. Pengusaha akan mendapat banyak untung, orang-orang kampung akan
buntung.
Jalil beranjak meninggalkan pantai itu ketika sengatan matahari semakin mengganas.
Jalil memang hanya seorang nelayan, tetapi ia bukanlah nelayan bodoh yang tidak pernah
mengenyam pendidikan.
(Lelaki Penjaga Laut, Badrul Munir Chair)
Nilai sosial yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ... .
A. Pengembangan area nelayan menjadi tempat wisata.
B. Penggusuran lahan pantai untuk membuat fasilitas pantai.
C. Terampasnya kebabasan dan keakraban masyarakat pantai
D. Kekhawatiran akan sirnanya kekerabatan dengan alam.
E. Hubungan pengembang pantai dan warga pantai.

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 14

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

37. Cermati kutipan puisi berikut!
Antara Nol dan Tiga Ratus Enam Puluh Derajat
Hendry Febrian Z
Moskow
Kau tinggalkan aku di antara dua segitiga
Memang sudah aku sadari
Liang langit tidak akan mungkin diusung
Ke pemakaman
Tapi aku musafir di dua segitiga
Digayuti perasaan bersalah dan ronta
Bertahta
Hati pecah di pelabuhan senja
...

Kalimat tanggapan (esai) yang sesuai dengan kutipan puisi tersebut adalah ... .
A. Memilih kata untuk mengkongkretkan kesan dan angan memerlukan kepiawaian yang terlatih.
B. Dengan membangun latar, suasana, dan medan makna secara konkret, spesifik, dan padu akan membuahkan
sajak yang indah.
C. Bagaimana menggambarkan perasaan hati saat kata-kata tidak dapat lagi digunakan sebagai kuas di atas
kanvas kehidupan.
D. Perjalanan kata menjadi sebuah kereta kencana di halaman penantian terakhir mewakili pikiran penulis.
E. Pemilihan kata-kata untuk menggambarkan latar yang diciptakan penulis menjadi rangsangan angan
pembacanya.

38. Cermati kutipan cerita berikut!
”Kakakmu ... Dia sudah pergi ... beristirahatlah dengan tenang.” Jawab ayah membuat
air mataku tiba-tiba langsung menetes.
Ada rasa kaget dan tak percaya mendengar jawaban ayah.
”Gak mungkin! Kenapa bisa begitu? Tadi Kakak masih baik-baik saja?” jeritku
histeris.
Dari perkataan Ayah , aku jadi tahu mengapa kakakku tergeletak begitu kaku di tempat
tidurnya tadi dan menyebabkan ia terjatuh. Semua karena ia terlalu memaksakan dirinya
untukku. Aku menangis terisak dan baru menyadari betapa aku tak menyangka kakakku
mau melakukan semua untukku.
(My Idiot Brother, Agnes Davonar)

Kalimat resensi yang menyatakan keunggulan sesuai kutipan tersebut adalah ... .
A. Kisah pengorbanan kakak kepada adikny aini adalah cerita biasa bukan? Bukankah memang harus seperti itu?
B. Setiap kehilangan akan menimbulkan luka mendalam dan penulis telah menggoreskan luka itu juga untuk
pembacanya.
C. Banyak cara untuk mengungkapkan kasih sayang dan Agnes telah memberikan sebuah pilihan untuk Anda.
D. Kesabaran dan kasih sayang dalam menghadapi sebuah perbedaan akan menjadi indah pada waktunya.
E. Kisah pengorbanan kakak kepada adiknya pada buku ini telah menjadi inspirasi akan arti dari sebuah
pengorbanan.

39. Cermati puisi berikut!
Dalam Perjalanan

Kang Gangwol
Dalam seribu perjalanan,
aku bertemu–kami saling menyentuh dan
berpisah.
Kini ketika mimpiku begitu jauh,
kekasihku akan menunggu
Setiap pagi, aku terjaga,
dengan bayangan impian.

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 15

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com

ht
tp
://
pa Pa
k- k A
an n
an an
g. g
bl
og
sp
ot
.c
om

Kalimat kritik yang tepat dengan isi cerita tersebut adalah ... .
A. Kisah percintaan akankah hanya akan berakhir di penghujung mimpi?
B. Kesepian diungkapkan jauh lebih dalam dan lebih rumit daripada kata ”cinta ”.
C. Sebuah kenyataan, kerinduan dan kesepian dapat mengisolasi jiwa seseorang.
D. Bagaimana memberikan esensi makna kesepian dengan rangkaian kata.
E. Cinta dan kesepian dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang.

40. Cermati teks drama berikut!
MARWAN
Dengar tidak?

SATPAM PUJO
Ya ..saya dengar, seperti gemuruh demonstran? Tetapi…(wajahnya ragu dan pucat)
Mati..Mati…Mati (menirukan suara yang didengar ) Suara siapa ya?
MARWAN
Itulah yang sedang kami buru…seperti suara orang berdoa…atau seperti paduan
suara…iramanya seperti detak jantung…dug…dug…dug…dug…

SATPAM PUJO
Sok tahu kamu! Menurutku itu seperti pasukan demonstran atau ribuan orang yang sedang
marah. Tetapi...siapa mereka ?
SURTI
Itulah yang membuat kami penasaran. Wong sejak sore tidak ada tamu yang datang.

SATPAM PUJO
(Mengangguk-angguk) Benar! Aku juga tidak melihat tamu-tamu itu. Padahal sejak sore
aku stand bay di pos satpam.
MARWAN
Yang membuat kami penasaran lagi kenapa orang-orang itu bersuara
mati…mati..mati…seperti ditujukan kepada Tuan Besar?
SATPAM PUJO
Ya..siapa lagi? Di sini yang sakit kan cuma Tuan Besar?

(Akhirnya Mati Juga, Slamet Setya Budi)

Tahapan alur pada kutipan drama tersebut adalah ... .
A. perkenalan (eksposisi)
B. pertentangan (konflik)
C. penanjakan konflik (komplikasi)
D. klimaks
E. penyelesaian

PRA UN SMA 2016 Universitas Gunadarma Akreditasi Institusi Peringkat “A” dan STMIK Jakarta STI&K Akreditasi Institusi Peringkat “B” 16