Analisis Mekanisme Pemberian Pinjaman Modal Usaha Untuk Nasabah (Klaimen) Yang Diberikan Pt. Jasa Raharja Dalam Program Pkbl Chapter III IV

BAB III
PEMBAHASAN

A. Sejarah Kredit (Pinjaman)
Perekonomian barter telah menimbulkan berbagai kesulitan sehingga tidak
mengherankan apabila manusia primitif mulai mencari cara-cara yang lebih
mudah

dalam

melaksanakan

tukar-menukar

barang,

misalnya

dengan

menggunakan barang-berang berharga yang sangat disukai masyarakat luas. Akan

tetapi, membawa barang-barang berharga kesana sini merupakan hal yang
berbahaya. Hanya dengan perlindungan yang kuat, orang-orang berani melakukan
perjalanan baik darat maupun laut. Risiko dalam perjalanan terlalu besar. Dalam
suasana itu, kredit dalam bentuknya sangat terbatas mulai dikenal, yakni sebagai
pengurangan risiko tersebut apabila harus membawa pulang secara fisik dan
dalam jumlah besar.
Dari perkembangan sejarah dapat diketahui orang-orang romawi telah
menggunakannya secara sistematis. Pengguanaan uang dalam bentuk yang kurang
sistematis sebenarnya telah dikenal beberapa abad sebelum orang-ornag romawi.
Dengan bertambah ramainya hubungan dangan diluar daerah laut tengah, lahirlah
bentuk pembiayaan, misalnya yangbdikenal dengan “Sea Loans” dimana seorang
kapitalis membiayai seorang pedagang dan sekaligus ikut serta dalam menghadi
risiko. Apabila perjalanan sukses, kreditor mendapatkan kembali uangnya dam
ditambah suatu bonneus tertentu antara 20%-30%. Namun, kalau perjalanan tidak
sukses, misalnya kapal tenggelam, si kapitalis kehilangan seluruh modalnya.

Universitas Sumatera Utara

Bentuk yang lain adalah yang dikenal sebagai “Fair Letter” yakni semacam
promissory note yang dikembangkan ditempat-tempat tertentu ( di dalam Fair)

pada abad pertengahan. Artinya semacam promissory note yang segera akan
dilunasi pada akhir pesta fair yang bersangkutan atau dapat juga dilunasi pada
waktu diadakan fair yang akan datang, tergantung kepada perjanjian. Dengan
demikian, hal tersebut memungkinkan para pedagang yang kekurangan cash untuk
memperoleh barang-barang yang diperlukan secara kredit. Dan dia diberi waktu
untuk menjual barang-barangnya di dalam fair tersebut, atau ditempat yang dijual
secara kredit. Selanjutnya, penemuan amerika sangat memungkinkan tumbuhnya
berbagai macam usaha kredit, kapitalisme dan ekspansi kredit secara besarbesaran. Para bussinismen mulai mengembangkan peranan kredit sebagai salah
satu sumber potensi memulai dan mengembangkan usahanya.
Sejalan dengan perkembangan dalam perniagaan dan penggunaan kredit
sebagai alat pembiayaan, maka terlihat pula perkembangan yang signifikan
terhadap kredit pembiayaan modal usaha kecil menengah kepada masyarakat.
Dengan demikian, maka muncullah berbagai lembaga-lembaga baik lembaga
swasta, pemerintah serta lembaga badan usaha milik negara (BUMN) yang
menyediakan kredit bagi masyarakat yang memiliki usaha dengan jenis
pembiayaan kredit UKM.
B. Pengertian Kredit
Menurut Rivai (2006:3) Istilah Credit, berasal dari perkataan latin credo,
yang berarti I Believe, I Trust, saya percaya atau saya menaruh kepercayaan.
Perkataan credo berasal dari kombinasi perkataan sansekerta cred yang berarti

kepercayaan (trust) dan perkataan latin do, yang berarti saya menaruh. Sesudah

Universitas Sumatera Utara

kombinasi tersebut menjadi bahasa latin, kata kerjanya dan kata bendanya masingmasing menjadi credere dan creditum. Dalam bahasa latin Kredit disebut Credete
yang artinya percaya. Maksudnya, memberikan kepercayaan kepada penerima
kredit bahwa kredit yang disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian.
Sedangkan bagi penerima kredit berarti menerima kepercayaan sehingga
mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan jangka
waktunya. Meski banyak penulis mengemukakan bahwa kredit berasal dari
credere. Istilah yang merupakan pasangan kredit merupakan utang (debt). Kredit
dan utang merupakan istilah-istilah untuk satu perbuatan ekonomi (perbuatan
yang menimbulkan akibat-akibat ekonomi) yang dilihat dari arah berlawanan.
Oleh karena itu, tidak benar jika kredit dikatakan bahwa kredit berguna bagi
perekonomin, sebaliknya utang tidak berguna bagi perekonomian.
Menurut (Kasmir 2006) pengertian kredit adalah :
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga“.

Arti kredit dalam UU No.7 tahun 1992 (UU Perbankan) adalah “penyediaan
uang atau tagihan yang disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan Antara bank atau badan keuangan lainnya dengan phak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
Kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak
(kreditor/pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain

Universitas Sumatera Utara

(nasabah/pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit pada
tanggal yang telah disepakatai oleh kedua belah pihak.
Beberapa definisi lain tentang kredit adalah sebgai berikut.
1. Credit may be defined as the right to receive payment or to obligation to
make payment on demand or at some future time on account of an
immediate transfer of goods (Raymond P.Kent, 1961)
2. The word :credit” as many meanings, but in economics it usually refres to
the ability obtain something of value in the present in the return for a
promise to pay for it at some future time, combining the elements of a
promise and of time (Charles L. Prather 1961)

3. Credit in economics and finance, refres to the faith that creditor (lender)
place in a debitor (borrower) by extending him loan (Encyclopedia
Americana, 1980)
4. Credit and its opposite, debt, are transaction in which command over
resources is obtained in the present in exchange for a promise to repay in
the future, normaly with a payment of interest as compensation to the
lender (Encyclopedia of Economics, 1982).

C. Fungsi Kredit
Fungsi pokok kredit pada dasarnya adalah pemenuhan jasa untuk melayani
kebutuhan masyarakat ( to serve society ) dalam rangka mendorong dan
melancarkan perdagangan, mendorong dan melancarkan produksi, jasa-jasa dan
bahkan konsumen yang semuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikan
taraf hidup manusia.

Universitas Sumatera Utara

Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian.
Secara garis besar, fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan, dan
keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut:

1.

Meningkatkan daya guna uang dari modal/uang
Memberikan pinjaman uang kepada pengusaha yang memerlukan dana

untuk kelangsungan usahanya berarti mendayagunakan uang itu secara benar.
2.

Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
Pemberian kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat

menciptakan adanya alat pembayaran yang baru seperti bilyet giro, cek, wesel
dan sebagainya. Pemberian kredit uang dalam bentuk tunai juga meningkatkan
peredaran daya guna uang kartal. Perbedaan uang kartal maupun giral akan lebih
berkembang karena kredit diciptakan suatu kegairahan berusaha sehingga
penggunaan uang akan bertambah, baik secara kualitatif apalagi secara
kuantitatif.
3.

Meningkatkan daya guna suatu barang dan peredaran uang

Para pengusaha di bidang industri memerlukan banyak modal untuk

membiayai usahanya. Sebagian dari pengusaha itu ada yang menggunakan modal
tanpa dari kredit (pinjaman). Dengan uang pinjaman itu mereka menjalankan
usaha membeli bahan baku yang kemudian memproses bahan baku itu menjadi
bahan jadi sehingga daya guna barang itu meningkat.produsen dengan bantuan
kredit dapat memindahkan barang dari suatu tempat yang kegunaannya kurang
ke tempat yang lebih bermanfaat.

Universitas Sumatera Utara

4.

Sebagai salah satu stabilitas ekonomi
Untuk meningkatkan keadaan ekonomi dari keadaan kurang sehat ke

keadaan yang lebih sehat, biasanya kebijaksanaan pemerintah diarahkan kepada
usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat mengendalikan
inflasi, dan mendorong kegiatan ekspor. Dalam keadaan ekonomi yang kurang
sehat langkah-langkah stabilitas pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha

untuk antara lain :
a. pengendalian inflasi
b. peningkatan ekspor
c. rehabilitas sarana
d. pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat.
5.

Meningkatkan kemauan berusaha
Kemampuan para pengusaha untuk mengadakan modal sendiri bagi

usahanya terbatas bila dibanding dengan keinginan dan peluang yang ada untuk
melakukan usahanya. Untuk itu pemberian kredit dapat lebih meningkatkan
kegairahan berusaha.
6. Meningkatkan pemerataan pendapatan
Para pengusaha dapat memperluas usahanya dengan bantuan modal dari
kredit. Biasanya perluasan usaha ini memerlukan tenaga kerja tambahan, hal ini
sama saja dengan dengan membuka kesempatan kerja, dan juga membuka
peluang adanya pemerataan pendapatan.

Universitas Sumatera Utara


7. Meningkatkan hubungan internasional
Bantuan kredit dapat dilaksanaan dalam negeri maupun luar negeri.
Perusahaan dalam negeri mempunyai kemungkinan untuk menerima bantuan
kredit atau lembaga keuangan luar negeri, demikian juga sebaliknya.

D.Modal Usaha
Inti dasar dari suatu perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya
adalah dengan adanya modal. Modal merupakan faktor produksi terpenting. Bagi
perusahaan yang baru berdiri modal digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha
sedangkan bagi perusahaan yang sudah berdiri lama modal digunakan untuk
mengembangkan usaha dan memperluas pangsa pasar.Penggunaan modal harus
seoptimal mungkin yang diharapkan akan memberikan keuntungan yang lebih
besar bagi perusahaan.Berikut dijelaskan beberapa pengertian modal :
1. Menurut Bakker pengertian modal adalah :
Modal diartikan baik berupa berupa barang-barang konkret yang masih ada
dalam rumah tangga perusahaan perusahaan yang terdapat dineraca sebelah debit,
maupun berupa berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang
tercatat disebelah kredit.
2. Menurut Riyanto (1998 : 10) Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan :

“Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih
lanjut. Dalam perkembangannya kemudian modal ditekankan pada nilai, daya
beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barangbarang modal”.

Universitas Sumatera Utara

3. Menurut Gitman (1997 : 482 )
Capital is a long term funds of the firm; all items on the right hand side of
the firm balance sheet excluding current liabillities.
4. Menurut Moekijat ( 2000 : 63 ) dalam “ Kamus Manajemen”
“Ada banyak perumusan yang berlainan mengenai modal, biasanya modal
dianggap terdiri dari uang tunai , kredit, hak membuat dan menjual sesuatu
(paten), mesin-mesin dan gedung-gedung. Akan tetapi sering istilah tersebut
dipergunakan untuk menyatakan hak milik total yang terdiri atas jumlah yang
ditanam, surplus dan keuntungan-keuntungan yang tidak dibagi.”
Sehingga Pengertian modal usaha adalah sesuatu yang digunakan untuk
mendirikan atau menjalankan suatu usaha. Modal ini bisa berupa uang dan tenaga
(keahlian). Modal uang biasa digunakan untuk membiayai berbagai keperluan
usaha, seperti biaya prainvestasi, pengurusan izin, biaya investasi untuk membeli
aset, hingga modal kerja. Sedangkan modal keahlian adalah kepiawaian seseorang

dalam menjalankan suatu usaha.

E. Analisis Mekanisme Pemberian Pinjaman Modal UKM
PT. Jasa Raharja telah banyak memberikan bantuan modal kerja kepada
berbagai jenis usaha mikro yang dilakukan masyarakat sebagai bentuk tanggung
jawab PT. Jasa Raharja (Persero) kepada peningkatan ekonomi masyarakat.
Dimana mereka masih belum banyak mengetahui tentang pelaksanaan program
kemitraan yang memberikan bantuan pinjaman modal usaha dengan bunga 6% per
tahun. Masalah dalam memberikan bentuk pinjaman kredit UKM dilakukan sesuai

Universitas Sumatera Utara

dengan standar yang telah di tetapkan PT. Jasa Raharja (Persero) serta dengan
memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Dengan adanya kebijaksanaan perkreditan, maka pinjaman diberikan
melalui prosedur-prosedur tertentu sesuai dengan persyaratan pada saat meminjam
dana modal usaha yang sudah ada di PT. Jasa Raharja (PERSERO) Cabang
Sumut. Terselenggaranya prosedur pemberian kredit (pinjaman) yang sehat dalam
bidang perkreditan berarti menunjukkan sikap kehati-hatian dalam program PKBL
yang ada di PT. Jasa Raharja (PERSERO) Cabang Sumut tersebut.

1. Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur ataupun tahapan pemberian kredit merupakan langkah-langkah yang
harus dilalui seorang pemohon kredit, mulai dari kredit diajukan sampai kredit itu
disalurkan (direalisasikan) kepada nasabah hingga kredit itu lunas di bayar
nasabah kepada PT. Jasa Raharja (Persero). Berikut ini gambar langkah-langkah
prosedur pemberian kredit:
Mendapatkan
informasi
Penyerahan
proposal

Di terima
Evaluasi
proposal

Survei ke lokasi
usaha
pengusaha
kecil dan menegah

Di tolak

Mengirimkan
surat undangan
penandatangana
n kontrak

Acara
penandata
nganan
kontrak

Menyalurkan
dana bantuan
kredit modal
bergulirkepada
pengusaha UKM

Surat
pemberitahuan
kepada pengusaha kecil
dan menengah

Gambar 3.1
Mekanisme Pemberian dan Penyaluran Pinjaman modal
PT Jasa raharja (Persero).

Universitas Sumatera Utara

Prosedur yang berlaku pada gambar diatas pada umumnya apabila seseorang
ingin mendapatkan pinjaman (kredit) dari PT. Jasa Raharja (Persero) adalah
sebagai berikut:
1. Calon nasabah menghubungi PT. Jasa Raharja untuk mendapatkan
informasi mengenai persyaratan mendapatkan kredit (pinjaman).
2. Selanjutnya analisis kredit menjelaskan secara singkat mengenai fasilitas
kredit yang ditawarkan oleh PT.Jasa Raharja serta persyaratan-persyaratan
yang harus dipenuhi sesuai ketentuan PT.Jasa Raharja. Adapun
persyaratan dalam pengajuan pinjaman pada PT. Jasa Raharja (Persero)
adalah sebagai berikut:
a.

Mengisi proposal permohonan pinjaman (Form PK-01)

b.

Fotocopy KTP suami isteri masing-masing 1(satu) lembar yang
masih berlaku.

c.

Fotocopy kartu keluarga (KRT)

d.

Surat Keterangan dari kelurahan yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan benar-benar memiliki usaha ditempat domisili/
disuatu tempat dan yang bersangkutan adalah benar-benar
penduduk setempat. Surat keterangan tersebut ditujukan kepada
PT. Jasa Raharja (Persero)

setempat

diperuntukkan guna

mengajukan pinjaman kredit.
e.

Fotocopy Pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) tempat usaha

f.

Fotocopy NPWP

g.

3 lembar foto tempat usaha, berwarna, dengan ukuran Postcard
(Karu Pos)

Universitas Sumatera Utara

h.

1 lembar foto pemilik usaha (suami & isteri), berwarna, dengan
ukuran 4x6.

i.

Laporan keuangan 1(satu) tahun terakhir.

j.

Surat izin dari isteri/suami diatas keatas bermaterai. Surat izin dari
orangtua untuk anak yang belum menikah diatas kertas bermaterai

k.

Denah lokasi usaha

l.

Surat kesediaan menitipkan material garansi sebagai pertanggung
jawaban moral/ I’tikad baik calon mitra binaan ditulis tangan diatas
kertas bermaterai, sedang bagi pihak ketiga yang bertindak sebagai
avalist dibuatkan surat personal garansi juga diatas kertas
bermaterai (setelah pinjaman disetujui)

m.

Premi asuransi kecelakaan diri sebesar 6.27% x jumlah pinjaman x
jangka waktu pinjaman (setelah pinjaman disetujui)

n.

Rekening tabungan BNI 1946 ditempat domisili usaha(setelah
pinjaman disetujui).

o.

Telah melakukan kegiatan usaha dan mempunyai prospek untuk
dikembangkan.

p.

Mempunyai asset (di Luar tanah dan bangunan) atau omzet
maksimal Rp.600 juta.

q.

Menyediakan penyertaan dana (equity) 25% dari kebutuhan dana.

Persyaratan untuk pinjaman khusus sama dengan persyaratan calon nasabah/
badan usaha dengan persyaratan sebagai berikut :
1.

Surat permohonan pinjaman khusus

2.

Surat perjanjian kerja atau surat pesanan

Universitas Sumatera Utara

Untuk mendapatkan pinjaman modal usaha ukm pada PT. Jasa Raharja maka
calon nasabah harus memperhatikan beberapa hal sebelum mengajukan
permohonan pengajuan pinjaman yaitu sebagai berikut :
1)

Usaha yang diajukan adalah milik Warga Negara Indonesia

2)

Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum,
termasuk koperasi

3)

Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 200.000.000,-, tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

4)

Memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 1.000.000.000

5)

Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi, baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar

6)

Tidak melakukan kegiatan usaha minimal satu tahun serta
mempunyai potensi dan prospek usaha yang dikembangkan

7)
3.

Belum memenuhi persyaratan perbankan (non bankable).

Menyelidiki berkas pinjaman nasabah artinya pihak PT.Jasa Raharja
menyelidiki apakah berkas yang diajukan nasabah sudah lengkap dan
benar sesuai persyaratan yang ada pada perusahaan PT.Jasa Raharja

4.

Pihak PT.Jasa Raharja melakukan wawancara kepada calon nasabah
tujuannya untuk menyakinkan apakah si nasabah tersebut layak diberikan
pinjaman tersebut seperti apa jenis usaha dari calon nasabah tersebut,
jenis-jenis jaminan dan nilainya yang hendak diserahkan sebagai agunan,
dan berapa jumlah pinjaman yang akan diperlukan calon nasabah.

Universitas Sumatera Utara

5.

Melakukan pemeriksaan kelapangan (survey) dengan meninjau berbagai
objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan, dan melakukan pemotretan
atas jaminan-jaminan tersebut sebagai dokumen.
Dilihat dari uraian-uraian atas prosedur pemberian kredit yang telah

dijelaskan diatas yang diterapkan oleh PT. Jasa Raharja, penulis melihat bahwa
prosedur pemberian kredit yang telah diterapkan tersebut sudah teratur dengan
baik dan jelas. Prosedur pemberian kredit merupakan pertahanan kedua dalam
mencegah kredit bermasalah yang menuntut kejelasan dalam penyajian atau
penyusunan, apabila prosedur pemberian tidak jelas, maka pemberian kredit akan
terus mengalami penurunan kualitas yang kadang-kadang luput dari perhatian.
2. Prosedur uji kelayakan kredit
Dalam prosedur uji kelayakan kredit ada beberapa hal yang harus di
perhatikan yaitu antara lainnya yaitu :
1.

Formulir permohonan kredit dan dokumen syarat diserahkan kepada
bagian kredit (seksi lapangan) pada PT. Jasa Raharja (Persero) dalam
program PKBL

2.

Seksi lapangan melakukan survey lapangan mencocokkan keterangan yang
diberikan oleh calon nasabah dalam formulir permohonan (pengajuan)
kredit.

3.

Seksi lapangan mengisi formulir evaluasi pemeriksaan kredit sesuai
dengan survey yang dilakukan dan menyerahkan dokumen kepada kabag
PKBL.

4.

Kabag PKBL mengecek dan mengevaluasi dokumen-dokumen kemudian
mengotorisasi

formulir permohonan kredit sebagai persetujuan awal.

Universitas Sumatera Utara

Bagan 3.2
Proses Kelayakan Pinjaman
Proses survey &
penetapan calon
nasabah
(JR/PKBL/M2/2.1.2

Laporan hasil survey
lapangan

Melakukan analisis
kelayakan pemberian
pinjaman

Laporan hasil survey
lapangan

Layak

Laporan analisis
kelayakan
pemberian
pinjaman

Apakah calon
nasabah diberi
pinjaman

Memberi
persetujuan/
penolakan
nominal
pinjaman

Menetapkan
nominal pinjaman

Laporan analisis
kelayakan
pemberian
pinjaman

Tidak layak
Membuat draft surat
penolakan proposal
pinjaman
39
Universitas Sumatera Utara

Dari Kelima prosedur uji kelayakan dalam memberikan kredit diatas perlu
kita perhatikan bahwa nasabah harus melengkapi seluruh dokumen-dokumen
persyaratan yang diberikan PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan. Apabila
salah satu dokumen tersebut tidak dilengkapi maka pihak PT. Jasa Raharja
(Persero) cabang Medan tidak akan memberikan kredit (pinjaman) kepada
nasabah tersebut. Setelah nasabah melengkapi semua dokumen persyaratan
tersebut maka PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan harus melakukan survey
ke lapangan dan mengavaluasi apakah nasabah tersebut layak di berikan pinjaman
atau tidak.
Ketika PT. Jasa Raharja (Persero) memberikan pinjaman uang kepada
nasabah tentu saja mengharapkan uangnya kembali. Karena, untuk memperkecil
risiko

dalam

memberikan

kredit

PT.

Jasa

Raharja

(Persero)

harus

mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan itikad baik dan kemampuan
membayar nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Didalam
pemberian kreditnya (Pinjaman) pada PT. Jasa Raharja harus memperhatikan
prinsip-prinsip pemberian kredit yang benar artinya sebelum suatu fasilitas kredit
yang diberikan maka PT. Jasa Raharja harus merasa yakin terlebih dahulu bahwa
kredit yang diberikan akan benar-benar kembali.
Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit
tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh PT. Jasa Raharja dapat dilakukan dengan
berbagai prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan dengan analisis
prinsip 5C untuk mengetahui bahwa nasabah tersebut layak di berikan pinjaman
(kredit) tersebut. Adapun penjelasan dari prinsip tersebut adalah sebagai berikut
Menurut (Kasmir 2007) Prinsip 5C adalah :

Universitas Sumatera Utara

a. Character (kepribadian)

Watak dan sifat calon nasabah berpengaruh pada pemberian kredit. Pihak PT.
Jasa Raharja (Persero) dapat meneliti apakah calon nasabah masuk ke dalam
Daftar Orang Tercela (DOT) atau tidak. Untuk itu PT. Jasa Raharja (Persero) juga
dapat meneliti biodatanya dan sistem informasi calon nasabah. Dalam
menganalisis character calon debitur, PT. Jasa Raharja (Persero) mengambil
informasi dari waraga setempat, apakah calon debitur orang yang dapat dipercaya
serta mempunyai etika kemasyarakatan yang baik atau tidak terhadap warga desa.
b. Capacity (kapasitas)

Pihak PT. Jasa Raharja (Persero) harus menganalisis kemampuan seseorang
calon nasabah untuk mengembalikan pinjaman. Untuk mengukurnya, PT. Jasa
Raharja (Persero) dapat meneliti kemampuan calon nasabah dalam bidang
manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan manajemen operasi dengan
menggunakan indicator-indicator yang relevan. Dalam menganalisis capacity
calon debitur, PT. Jasa Raharja (Persero) juga harus melihat pengelolaan usaha
yang dilakukan calon nasabah, hal ini bisa dilihat sudah berapa lama calon
nasabah mengelola usaha dan apakah usaha calon nasabah itu menguasai pasar.
c. Capital (modal)

Pihak PT. Jasa Raharja (Persero) harus menganalisis banyaknya modal yang
dimiliki calon nasabah. Semakin banyak modal yang ditanamkan, calon nasabah
akan dinilai semakin serius dalam menjalankan usahanya sehingga kesempatan
calon nasabah memperoleh kredit semakin besar. Semakin kaya seseorang maka
ia semakin dipercaya untuk memperbaiki kredit.

Universitas Sumatera Utara

Dalam menganalisis capital calon nasabah, PT. Jasa Raharja (Persero) melihat
aspek apakah sumber modal yang dipakai dalam pelunasan kredit ini adalah
modal sendiri atau tidak. Apabila modal itu milik sendiri maka akan lebih diyakini
kemampuan calon nasabah untuk mengembalikan/ membayar ansuran kredit
sesuai dengan kesepakatan.
d. Collateral (jaminan)

Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya calon nasabah tidak dapat
mengembalikan pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah
pinjaman. Jaminan tersebut dapat berupa tanah, kendaraan, rumah, dll. Manfaat
collateral yaitu sebagai alat pengamanan apabila usaha yang dibiayai dengan
kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain dimana calon nasabah tidak mampu
melunasi kreditnya. Dalam menganalisis collateral calon nasabah, PT. Jasa
Raharja (Persero) melihat aspek agunan yang dipakai itu milik calon nasabah
sendiri atau milik orang lain. Dalam hal ini pihak PT. Jasa Raharja (Persero)
harus mengetahui harga dari barang yang digunakan sebagai agunan. Dalam
memperkirakan nilai agunan pihak mengambil harga pasaran tersebut dari harga
di daerah sekitar dan informasi harga diperoleh dari berbagai sumber yang
berkompeten, misalnya BPN atau perusahaan properti untuk harga tanah dan
bangunan. Untuk sepeda motor yang dapat digunakan sebagai agunan adalah
sepeda motor yang bernomor polisi di daerah Sumatera Utara Pemberian
plafound kredit maksimal 50-60 % dari harga pasaran barang agunan.
e. Condition of Economy(keadaan perekonomian)

Keadaan perekonomian di sekitar tempat tinggal calon debitur harus
diperhatikan untuk memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi di masa

Universitas Sumatera Utara

datang atau kelangsungan usaha calon nasabah di masa datang. Pihak PT. Jasa
Raharja (Persero) memperhatikan masalah daya beli masyarakat, persaingan,
bahan baku, nilai jual, modal yang dimiliki dan lain sebagainya. Dengan
mempertimbangkan keadaan ekonomi calon nasabah tersebut maka pihak PT.Jasa
Raharja (Persero)

harus bisa memprediksi apakah calon nasabah tersebut di

kemudian hari bisa lebih baik ataupun lebih buruk kegiatan usahanya sehingga
akan mempengaruhi pembayaran dan kelancaran angsuran kredit. Dalam
menganalisis condition of economy calon nasabah, PT.Jasa Raharja (Persero)
melihat aspek apakah ada pengaruh terhadap ekonomi dan kegiatan usaha. misal
kondisi perekonomian tersebut berpengaruh terhadap ekonomi global tetapi tidak
terlalu besar dan masih stabil dalam bidang usahanya.
f. Tingkat Resiko Usaha

Pihak PT.Jasa Raharja (Persero) harus memperhatikan kegiatan usaha calon
nasabah tersebut di masa yang akan datang dapat berjalan lancar ataukah
mengalami kendala yang membuat kegiatan usaha calon nasabah tersebut mundur
maupun berhenti (bangkrut).

Dalam menganalisis tingkat resiko usahacalon

nasabah, PT.Jasa Raharja (Persero) melihat aspek keadaan usaha atau
kelangsungan usaha di masa mendatang beresiko ataupun tidak khususnya
berhubungan dengan resiko pasar usaha debitur.
Dari keenam persyaratan diatas PT.Jasa Raharja (Persero) cabang Medan lebih
mengutamakan persyaratan pada character, Condition of Economy(keadaan
perekonomian) dan capacity dalam pemberian kredit. Karena menurut
pengalaman dari PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Medan, nasabah dapat
diketahui karakternya pada saat wawancara permohonan kredit, dapat diketahui

Universitas Sumatera Utara

capacitynya dengan langsung ke lapangan memantau ke tempat usaha
nasabah.Sehingga PT.Jasa Raharja (Persero) cabang Medan memegang prinsip
kehati-hatian dalam menyalurkan kredit (pinjaman) kepada nasabah untuk
menghindari terjadinya kredit macet.

C. Prosedur Persetujuan Kredit
PT. Jasa Raharja memberikan persetujuan untuk memberikan pinjaman modal
kepada masyarakat harus melakukan evaluasi dan seleksi terhadap
usulan/proposal berdasarkan Daftar Calon Mitra Binaan yang disediakan oleh
Forum Koordinasi Daerah Tingkat II (Kandepkop dan PPK) dan selambatlambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah pengajuan daftar calon mitra
binaan diterima olehBUMN yang bersangkutan, sudah dapat diputuskan/disetujui
atau tidaknya calon mitra binaan menjadi mitra binaannya. Pengusaha Kecil dan
Koperasi yang telah ditetapkan sebagai Mitra Binaan oleh PT. Jasa Raharja
(Persero), diwajibkan oleh
1. Dokumen yang telah disetujui oleh kabag kredit diserahkan kepada direktur
untuk diotorisasi.
2. Dokumen yang telah diotorisasi oleh direktur diserahkan kepada bagian kredit
untuk dibuatkan Surat Perjanjian Kredit dan Surat Kuasa Usaha.
3. Bagian kredit meminta otorisasi SPK ke direktur
4. Berdasarkan dokumen-dokumen yang diterima, bagian kredit mencatat data
nasabah, besar kredit yang disetujui dan jaminan yang diberikan dalam buku
registrasi.

Universitas Sumatera Utara

Pada tahap prosedur persetujuan kredit ini pihak PT. Jasa Raharja harus
segera diberitahukan secara tertulis kepada calon nasabah walaupun sebelumnya
telah diberitahukan secara lisan ataupun telepon. Setiap ada perubahan dalam
keputusan kredit baik mengenai suku bunga, jangka waktu dan sebagainya harus
pula diberitahukan secara tulisan. Segala macam akte yang telah dibuat disimpan
dalam satu map yang disebut “map perjanjian kredit”. Map ini akan dikirim ke
kantor pusat/besar naik untuk kredit atas wewenang cabang maupun kantor pusat
yang diberi materai sesuai peraturan yang berlaku.

Universitas Sumatera Utara

3.3.Tabel
Pinjaman pada PT.Jasa Raharja

Besar
Pinjaman

Bunga 3
Tahun

Total

Cicilan
Perbulan

Pokok
Perbulan

Bunga
Perbulan

Asuransi
Sekali Saja

Rp 5.000.000

Rp 900.000

Rp 5.900.000

Rp 163.889

Rp 138.889

Rp 25.000

Rp 109.050

Rp 7.500.000

Rp 1.350.000

Rp 8.850.000

Rp 245.833

Rp 208.333

Rp 37.500

Rp 163.575

RP 10.000.000

Rp 1.800.000

Rp 11.800.000

Rp 327.778

Rp 277.778

Rp 50.000

Rp 218.100

Rp 12.500.000

Rp 2.250.000

Rp 14.750.000

Rp 409.722

Rp 347.222

Rp 62.500

Rp 272.625

Rp 15.000.000

Rp 2.700.000

Rp 17.700.000

Rp 491.667

Rp 416.667

Rp 75.000

Rp 327.150

Rp 17.500.000

Rp 3.150.000

Rp 20.650.000

Rp 573.611

Rp 486.111

Rp 87.500

Rp 381.675

Rp 20.000.000

Rp 3.600.000

Rp 20.650.001

Rp 655.556

Rp 555.556

Rp 100.000

Rp 436.200

Rp 22.500.000

Rp 4.050.000

Rp 26.550.000

Rp 737.500

Rp 625.000

Rp 112.500

Rp 490.725

Rp 25.000.000

Rp 4.500.000

Rp 29.500.000

Rp 819.444

Rp 694.444

Rp 125.000

Rp 545.250

46
Universitas Sumatera Utara

Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak nasabah
meminjam dana modal kepada PT. Jasa Raharja semakin banyak bunga yang
harus di bayar oleh nasabah dalam jangka 3 tahun kedepan. Sehingga total yang
harus dibayar nasabah semakin banyak. Jangka waktu pada saat meminjam
disepakati oleh calon nasabah dengan PT.Jasa Raharja sesuai jumlah pinjaman
calon nasabah.

b. Prosedur pencairan kredit
Pada prosedur pencairan kredit tersebut calon nasabah harus terlebih dahulu
membuka rekening bagi yang belum mempunyai rekening sesuai bank yang telah
ditentukan oleh pihak PT.Jasa Raharja, dan bagi yang sudah mempunyai buku
rekening sesuai bank yang telah ditentukan tidak perlu membuka rekening lagi.
Setelah itu nasabah boleh mengambil pinjaman tersebut secara sekaligus atau
secara bertahap sesuai ketentuan dan tujuan kemana kredit tersebut akan
digunakan.

Universitas Sumatera Utara

PROSES SELEKSI
CALON NASABAH
(JR/PKBL/M2/2.1)

PENERIMAAN DAN
EVALUASI
ADMINISTRASI
PROPOSAL
(JR/PKBL/M2/2.1.1)

Pengajuan
Proposal pinjaman
calon nasabah

SURVEY DAN
PENETAPAN CALON
NASABAH
(JR/PKBL/M2/2.1.2)

PENETAPAN
NOMINAL PINJAMAN
CALON NASABAH
(JR/PKBL/M2/2.1.3)

PENYALURAN
PINJAMAN MODAL
USAHA
(JR/PKBL/M2/2..2)

Bagan 3.4
Mekanisme Pengajuan pinjaman sampai penyaluran dan pemberian pinjaman modal pada
PT. Jasa Raharja (Persero)

48
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini penulis akan merumuskan kembali pembahasan
dalam bentuk kesimpulan serta mencoba memberikan saran yang diharapkan
dapat berguna bagi perusahaan. Kesimpulan dan saran yangdibuat didasarkan atas
uraian mengenai kendala perusahaan yakni mengenai mekanisme pemberian
pinjaman modal usaha UKM dan analisisnya.
A. KESIMPULAN
1. Untuk mendapatkan pinjaman modal usaha ukm pada PT. Jasa Raharja maka
calon nasabah harus memperhatikan beberapa hal sebelum mengajukan
permohonan pengajuan pinjaman yaitu sebagai berikut :
a. Usaha yang diajukan adalah milik Warga Negara Indonesia
b. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi
c. Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 200.000.000,-, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha
d. Memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 1.000.000.000
e. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang yang
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha menengah atau usaha besar
f. Tidak melakukan kegiatan usaha minimal satu tahun serta mempunyai
potensi dan prospek usaha yang dikembangkan
g. Belum memenuhi persyaratan perbankan (non bankable)

Universitas Sumatera Utara

2. Prosedur pemberian kredit di PT. Jasa Raharja (Persero) sudah baik karena
sesuai dalam keputusan direktur PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor:
Kep/350.4/2011/Tanggal

30

November

2011.

Prosedur

(mekanisme)

pemberian kredit tersebut sesuai dengan ketentuan BUMN pada PT.Jasa
Raharja (Persero) yang mencakup tahapan permohonan kredit, uji kelayakan
kredit, persetujuan kredit, sampai penyaluran pinjaman modal usaha.
3. Didalam pemberian kredit (Pinjaman) pada PT. Jasa Raharja harus
memperhatikan prinsip-prinsip pemberian kredit yaitu dengan menggunakan
5C sebagai berikut :
a. Character.
b. Capacity (Capability).
c. Capital.
d. Colleteral.
e. Condition.

B. Saran
1. Sebaiknya PT. Jasa Raharja lebih gencar lagi untuk memberikan kredit UKM
kepada masyarakat yang memiliki usaha sehingga dapat neningkatkan
kesejahteraan ekonomi rakyat.
2. Didalam memberikan kredit UKM sebaiknya pihak PT. Jasa Raharja
(Persero) lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam menyalurkan kredit UKM,
sehingga tidak terjadi kendala kredit bermasalah
3. PT. Jasa Raharja (Persero) harus lebih meningkatkan sosialisasi kepada
masyarakat umum terlebih masyarakat yang memiliki usaha kecil, dan

Universitas Sumatera Utara

menengah, sehingga masyarakat luas lebih mengetahui peran jasa raharja
yang memberikan kredit ukm kepada masyarakat bukan hanya sebagai
asuransi kecelakaan
4. Peningkatan pelayanan kepada nasabah perlu ditingkatkan lagi dengan cara
memberikan kemudahan-kemudahan dalam prosedur pemberian pinjaman.

Universitas Sumatera Utara