T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kontrol dan Sistem Pemantauan Air Sampler T1 BAB IV
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian alat, dan kemudian dilakukan
analisis dari hasil pengujian tersebut. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui
bagaimana alat bekerja, serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang bekerja
sesuai dengan spesifikasi.
4.1. Pengujian Vacuum/Blower
Pengujian vacuum/blower untuk mendapatkan daya hisap vacuum/blower yang
diharapkan yaitu mempunyai flowrate sebesar 28.3 liter/menit. Kalibrasi vacuum/blower
sendiri menggunakan alat ukur flow yaitu flow meter dengan tipe Top-Trak Mass Flow
Meter 0-100 SCCM AIR, dengan mengatur besar/ kecilnya tegangan yang masuk ke
vacuum/blower . Dari hasil pengukuran didapat nilai tegangan rata-rata dari tiap
vacuum/blower sebesar 11,3 V sehingga mendapat flowrate sebesar 28,3 liter/menit.
Gambar 4.1. Kalibrasi Vacuum/Blower pada Air Sampler 1
22
Tabel 4.1. Pengukuran dan Kalibrasi Vacuum/blower pada Air Sampler 1
Detik ke-
Flowrate terukur (L/m)
1
9
2
26.4
3
28.3
4
28.3
5
28.3
6
28.3
7
28.3
8
28.3
9
28.3
10
28.3
11
28.3
12
28.3
13
28.3
14
28.3
15
28.3
16
28.3
17
28.3
18
28.3
19
28.3
20
28.3
21
28.3
22
28.3
23
28.3
24
28.3
25
28.3
26
28.3
27
28.3
28
28.3
29
28.3
30
28.3
23
Gambar 4.2. Kalibrasi Vacuum/Blower pada Air Sampler 2
Tabel 4.2. Pengukuran dan Kalibrasi Vacuum/blower pada Air Sampler 2
Detik ke-
Flowrate terukur (L/m)
1
8.7
2
25.8
3
28.3
4
28.3
5
28.3
6
28.3
7
28.3
8
28.3
9
28.3
10
28.3
11
28.3
12
28.3
13
28.3
14
28.3
15
28.3
16
28.3
17
28.3
24
18
28.3
19
28.3
20
28.3
21
28.3
22
28.3
23
28.3
24
28.3
25
28.3
26
28.3
27
28.3
28
28.3
29
28.3
30
28.3
Gambar 4.3. Kalibrasi Vacuum/Blower pada Air Sampler 3
25
Tabel 4.3. Pengukuran dan Kalibrasi Vacuum/blower pada Air sampler 3
Detik ke-
Flowrate terukur (L/m)
1
9.1
2
25.9
3
28.3
4
28.3
5
28.3
6
28.3
7
28.3
8
28.3
9
28.3
10
28.3
11
28.3
12
28.3
13
28.3
14
28.3
15
28.3
16
28.3
17
28.3
18
28.3
19
28.3
20
28.3
21
28.3
22
28.3
23
28.3
24
28.3
25
28.3
26
28.3
27
28.3
28
28.3
29
28.3
30
28.3
26
Setelah melakukan kalibrasi pada vacuum/blower didapat hasil pengamatan yang
tercantum pada tabel 4.1, tabel 4.2, dan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa
vacuum/blower yang digunakan membutuhkan waktu kurang lebih selama 2 detik untuk
mencapai flowrate yang diharapkan, hal ini disebabkan karena motor DC yang
digunakan sebagai penggerak pada vacuum/blower membutuhkan waktu untuk
mencapai kecepatan yang telah ditentukan.
4.2. Pengujian Flow Sensor
Pengujian flow sensor untuk mendapatkan nilai flow udara yang terhisap oleh
vacuum/blower pada saat sistem bekerja. Karena flow sensor adalah sensor yang
menggunaan sistem dari hall-effect maka keluaran yang dihasilkan berupa sinayal
kotak.
Untuk merubah keluaran sinyal kotak yang diterima oleh arduino akan diolah
untuk merubah menjadi satuan flow, yaitu dengan menggunakan persamaan:
flowrate =
�
ℎ
�
/
Pada pengujian ini mikrokontroler mengambil data sinyal secara berkala setiap 1
sekon yang kemudian akan dikonversi dengan persamaan di atas.
Gambar 4.4. Keluaran Sinyal Flow sensor pada Air Sampler 1
27
Pada gambar 4.4 menggunakan pengaturan osiloskop dengan volt/div 5V dan
time/div 1ms. Maka pada sinyal keluaran di atas didapat periodenya sebesar 8,2ms atau
sebesar 0,0082s. Dengan demikian didapatkan frekuensinya dengan persamaan :
frekuensi =
�
=
.
= 121.95 Hz
Sehingga nilai kalibrasi yang diperoleh :
Nilai kalibrasi =
ku n i
�
,
=
,
= 4,3
Tabel 4.4. Pengukuran Flowrate Oleh Flowsensor Air Sampler 1
Flowrate Terukur
Flowrate Terukur
Flowmeter (L/m)
Flowsensor (L/m)
1
9
8.8
0.2
2
26.4
25.9
0.5
3
28.3
28.3
0
4
28.3
27.8
0.5
5
28.3
28.3
0
6
28.3
28.3
0
7
28.3
28.3
0
8
28.3
28.3
0
9
28.3
28.3
0
10
28.3
28.3
0
11
28.3
29.1
0.8
12
28.3
28.3
0
13
28.3
28.3
0
14
28.3
28.3
0
15
28.3
28.3
0
16
28.3
28.3
0
17
28.3
28.3
0
18
28.3
28.3
0
19
28.3
28.3
0
Detik ke-
28
Ralat
20
28.3
28.3
0
21
28.3
28.3
0
22
28.3
28.3
0
23
28.3
28.3
0
24
28.3
28.3
0
25
28.3
28.3
0
26
28.3
28.6
0
27
28.3
28.3
0
28
28.3
28.3
0
29
28.3
28.3
0
30
28.3
28.3
0
Ralat Rata-Rata
0.07
Gambar 4.5. Keluaran Sinyal Flow sensor pada Air Sampler 2
Pada gambar di atas menggunakan pengaturan osiloskop dengan volt/div 5V dan
time/div 1ms. Maka pada sinyal keluaran di atas didapat periodenya sebesar 8,4ms atau
sebesar 0,0084s. Dengan demikian didapatkan frekuensinya dengan persamaan :
29
frekuensi =
�
=
= 119,04 Hz
.
Sehingga nilai kalibrasi yang diperoleh :
Nilai kalibrasi =
ku n i
=
�
,
,
= 4,2
Tabel 4.5. Pengukuran Flowrate Oleh Flowsensor Air Sampler 2
Flowrate Terukur
Flowrate Terukur
Flowmeter (L/m)
Flowsensor (L/m)
1
9
8.7
0.3
2
26.4
26.2
0.2
3
28.3
28.3
0
4
28.3
28.3
0
5
28.3
28.3
0
6
28.3
28.5
0
7
28.3
28.3
0
8
28.3
28.3
0
9
28.3
28.3
0
10
28.3
28.3
0
11
28.3
28.3
0
12
28.3
28.3
0
13
28.3
28.3
0
14
28.3
29,3
1
15
28.3
28.3
0
16
28.3
28.3
0
17
28.3
28.3
0
18
28.3
28.3
0
19
28.3
28.3
0
20
28.3
27.8
0.5
21
28.3
28.3
0
22
28.3
28.3
0
Detik ke-
30
Ralat
23
28.3
28.3
0
24
28.3
28.3
0
25
28.3
28.3
0
26
28.3
28.3
0
27
28.3
28.3
0
28
28.3
28.3
0
29
28.3
28.3
0
30
28.3
28.3
0
Ralat Rata-Rata
0.07
Gambar 4.6. Keluaran Sinyal Flow sensor pada Air Sampler 3
Pada gambar di atas menggunakan pengaturan osiloskop dengan volt/div 5V dan
time/div 1ms. Maka pada sinyal keluaran di atas didapat periodenya sebesar 8,5ms atau
sebesar 0,0085s. Dengan demikian didapatkan frekuensinya dengan persamaan :
frekuensi =
�
=
.
= 117,64 Hz
Sehingga nilai kalibrasi yang diperoleh :
Nilai kalibrasi =
ku n i
=
�
,
,
= 4,1
31
Tabel 4.6. Pengukuran Flowrate Oleh Flowsensor Air Sampler 3
Flowrate Terukur
Flowrate Terukur
Flowmeter (L/m)
Flowsensor (L/m)
1
9
9.1
0.1
2
26.4
26.2
0.2
3
28.3
28.3
0
4
28.3
28.3
0
5
28.3
28.3
0
6
28.3
29.1
0.8
7
28.3
28.3
0
8
28.3
28.3
0
9
28.3
28.3
0
10
28.3
28.3
0
11
28.3
28.3
0
12
28.3
28.3
0
13
28.3
28.3
0
14
28.3
27.6
0.7
15
28.3
28.3
0
16
28.3
28.3
0
17
28.3
28.3
0
18
28.3
28.3
0
19
28.3
28.3
0
20
28.3
29.3
1
21
28.3
28.3
0
22
28.3
28.3
0
23
28.3
28.3
0
24
28.3
28.3
0
25
28.3
28.3
0
26
28.3
28.3
0
27
28.3
28.3
0
28
28.3
28.3
0
29
28.3
28.3
0
Detik ke-
32
Ralat
30
28.3
28.3
0
Ralat Rata-Rata
0..09
4.3. Pengujian Volume dan Waktu
Berikut adalah data volume yang terukur dan lama waktu pengukuran yang
terukur oleh flow sensor :
Tabel 4.7. Data Volume Terukur Flow Sensor pada Air Sampler 1.
Percobaan
1
2
Ralat
3
Rata-Rata
Volume
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
(L)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
100
100.172
3 : 35
100.208
3 : 36
100.278
3 : 35
219,3
200
200.416
7 : 07
200.157
7 : 06
200.014
7 : 05
195,6
300
300.337
10 : 42
300.000
10 : 36
300.032
10 : 35
123
400
400.167
14 : 06
400.283
14 : 06
400.355
14 : 07
268,3
500
500.468
17 : 38
500.462
17 : 38
500.207
17 : 37
379
600
600.207
21 : 10
600.074
21 : 08
600.059
21 : 08
113.3
700
700.372
24 : 43
700.268
24 : 42
700.382
24 : 42
340.6
800
800.221
28 : 09
800.225
28 : 10
800.234
28 : 10
226.6
900
900.435
31 : 41
900.107
31 : 40
900.086
31 : 39
209.3
1000
1.000.207
35: 12
1.000.430
35 : 13
1.000.409
35 : 13
348.6
33
Tabel 4.8. Data Volume Terukur Flow Sensor pada Air Sampler 2.
Percobaan
1
2
Ralat
3
Rata-Rata
Volume
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
(L)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
100
100.358
3 : 35
100.172
3 : 35
100.234
3 : 35
254.6
200
200.210
7 : 06
200.416
7 : 07
200. 086
7 : 07
237.3
300
300.297
10 : 35
300.337
10 : 36
300.173
10 : 35
269
400
400.147
14 : 07
400.167
14 : 08
400. 025
14 : 07
113
500
500.234
17 : 36
500.468
17 : 37
500.112
17 : 36
271.3
600
600.086
21 : 05
600.207
21 : 07
600.210
21 : 07
167.6
700
700.173
24 : 33
700.372
24 : 34
700.297
24 : 34
280.6
800
800.025
28 : 04
800.221
28 : 05
800.147
28 : 05
131
900
900.112
31 : 34
900.435
31 : 35
900.234
31 : 35
260.3
1000
1.000.199
35 : 05
1.000.207
35 : 06
1.000.086
35 : 06
164
Tabel 4.9. Data Volume Terukur Flow Sensor pada Air Sampler 3.
Percobaan
1
2
Ralat
3
Rata-Rata
Volume
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
(L)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
100
100.358
3 : 35
100.432
3 : 36
100.278
3 : 35
356
200
200.210
7 : 04
200.519
7 : 06
200.014
7 : 05
247.6
300
300.297
10 : 36
300.371
10 : 39
300.032
10 : 35
233.3
400
400.147
14 : 07
400.458
14 : 09
400.355
14 : 06
320
500
500.234
17 : 10
500.310
17 : 38
500.207
17 : 35
250.3
34
600
600.086
20 : 41
600.162
20 : 42
600.059
21 : 08
102.3
700
700.173
24 : 56
700.014
24 : 42
700.382
24 : 37
189.6
800
800.025
28 : 42
800.101
28 : 44
800.234
28 : 07
120
900
900.112
32: 14
900.424
31 : 17
900.086
31 : 39
207.3
1000
1.000.199
35 : 46
1.000.142
35 : 47
1.000.409
35 : 10
250
4.4. Pengujian Aplikasi User Interface
Pengujian aplikasi user interface dilakukan secara bersamaan dengan pengujian
berhasil atau tidaknya sistem berjalan, karena aplikasi pada tugas akhir ini berfungsi
untuk memberi masukan perintah dan untuk memantau saat sistem sedang bekerja.
Gambar 4.7. Jendela Aplikasi Untuk Mengatur Timer.
Tabel 4.10. Percobaan Menu Timer.
Percobaan keTimer (detik)
1
2
3
5
Berhasil
Berhasil
Berhasil
10
Berhasil
Berhasil
Berhasil
35
Berhasil
Berhasil
Berhasil
20
Berhasil
Berhasil
Berhasil
25
Berhasil
Berhasil
Berhasil
30
Berhasil
Berhasil
Berhasil
15
Gambar 4.8. Jendela Monitor Data.
Pada masing-masing alat telah diatur untuk menghidupkan sistem secara otomatis
setelah 5 detik. Seperti yang terlihat pada gambar 4.8, dimana masing-masing sistem
mulai bekerja setelah perhitungan mundur timer .
36
Gambar 4.9. Jendela Untuk Mengatur Jeda Waktu Sampling.
Masing-masing alat diatur dengan waktu jeda sampling selama 1 detik, dengan
demikian monitor data akan menampilkan data pengukuran setiap 1 detik.
Gambar 4.10. Jendela Aplikasi untuk Mengatur Jumlah Volume.
Seperti yang terlihat pada gambar 4.9 bahwa masing-masing alat telah diatur akan
mengukur volume sebesar 100 L.
37
Gambar 4.11. Jendela Monitoring Data.
Pada Gambar 4.11. terlihat bahwa pada alat 1 dan 3 berhasil melakukan
pengukuran volume sebesar 100 L, sedangkan pada alat 2 sistem berhenti melakukan
pengukuran pada pengukuran volume mencapai 23 L, alat 2 berhenti melakukan
pengukuran dikarenakan pada besar flowrate terukur mengalami keadaan tidak stabil,
maka dari itu sistem pada alat 2 melakukan pemberhentian pengukuran.
38
Tabel 4.11. Percobaan Proteksi Saat Flowrate Terukur tidak Stabil.
Percobaan keVolume
1
2
3
100
Berhasil
Berhasil
Berhasil
200
Berhasil
Berhasil
Berhasil
300
Berhasil
Berhasil
Berhasil
400
Berhasil
Berhasil
Berhasil
500
Berhasil
Berhasil
Berhasil
600
Berhasil
Berhasil
Berhasil
700
Berhasil
Berhasil
Berhasil
800
Berhasil
Berhasil
Berhasil
900
Berhasil
Berhasil
Berhasil
1000
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Pada tabel 4.8 merupakan data yang diperoleh pada saat melakukan pengujian
sistem proteksi saat melakukan pengukuran volume dari 100 hingga 1000 liter dengan
interval volume 100 liter. Dimana proteksi akan bekerja ketika flowrate mengalami
ketidakstabilan saat melakukan pengukuran.
39
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian alat, dan kemudian dilakukan
analisis dari hasil pengujian tersebut. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui
bagaimana alat bekerja, serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang bekerja
sesuai dengan spesifikasi.
4.1. Pengujian Vacuum/Blower
Pengujian vacuum/blower untuk mendapatkan daya hisap vacuum/blower yang
diharapkan yaitu mempunyai flowrate sebesar 28.3 liter/menit. Kalibrasi vacuum/blower
sendiri menggunakan alat ukur flow yaitu flow meter dengan tipe Top-Trak Mass Flow
Meter 0-100 SCCM AIR, dengan mengatur besar/ kecilnya tegangan yang masuk ke
vacuum/blower . Dari hasil pengukuran didapat nilai tegangan rata-rata dari tiap
vacuum/blower sebesar 11,3 V sehingga mendapat flowrate sebesar 28,3 liter/menit.
Gambar 4.1. Kalibrasi Vacuum/Blower pada Air Sampler 1
22
Tabel 4.1. Pengukuran dan Kalibrasi Vacuum/blower pada Air Sampler 1
Detik ke-
Flowrate terukur (L/m)
1
9
2
26.4
3
28.3
4
28.3
5
28.3
6
28.3
7
28.3
8
28.3
9
28.3
10
28.3
11
28.3
12
28.3
13
28.3
14
28.3
15
28.3
16
28.3
17
28.3
18
28.3
19
28.3
20
28.3
21
28.3
22
28.3
23
28.3
24
28.3
25
28.3
26
28.3
27
28.3
28
28.3
29
28.3
30
28.3
23
Gambar 4.2. Kalibrasi Vacuum/Blower pada Air Sampler 2
Tabel 4.2. Pengukuran dan Kalibrasi Vacuum/blower pada Air Sampler 2
Detik ke-
Flowrate terukur (L/m)
1
8.7
2
25.8
3
28.3
4
28.3
5
28.3
6
28.3
7
28.3
8
28.3
9
28.3
10
28.3
11
28.3
12
28.3
13
28.3
14
28.3
15
28.3
16
28.3
17
28.3
24
18
28.3
19
28.3
20
28.3
21
28.3
22
28.3
23
28.3
24
28.3
25
28.3
26
28.3
27
28.3
28
28.3
29
28.3
30
28.3
Gambar 4.3. Kalibrasi Vacuum/Blower pada Air Sampler 3
25
Tabel 4.3. Pengukuran dan Kalibrasi Vacuum/blower pada Air sampler 3
Detik ke-
Flowrate terukur (L/m)
1
9.1
2
25.9
3
28.3
4
28.3
5
28.3
6
28.3
7
28.3
8
28.3
9
28.3
10
28.3
11
28.3
12
28.3
13
28.3
14
28.3
15
28.3
16
28.3
17
28.3
18
28.3
19
28.3
20
28.3
21
28.3
22
28.3
23
28.3
24
28.3
25
28.3
26
28.3
27
28.3
28
28.3
29
28.3
30
28.3
26
Setelah melakukan kalibrasi pada vacuum/blower didapat hasil pengamatan yang
tercantum pada tabel 4.1, tabel 4.2, dan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa
vacuum/blower yang digunakan membutuhkan waktu kurang lebih selama 2 detik untuk
mencapai flowrate yang diharapkan, hal ini disebabkan karena motor DC yang
digunakan sebagai penggerak pada vacuum/blower membutuhkan waktu untuk
mencapai kecepatan yang telah ditentukan.
4.2. Pengujian Flow Sensor
Pengujian flow sensor untuk mendapatkan nilai flow udara yang terhisap oleh
vacuum/blower pada saat sistem bekerja. Karena flow sensor adalah sensor yang
menggunaan sistem dari hall-effect maka keluaran yang dihasilkan berupa sinayal
kotak.
Untuk merubah keluaran sinyal kotak yang diterima oleh arduino akan diolah
untuk merubah menjadi satuan flow, yaitu dengan menggunakan persamaan:
flowrate =
�
ℎ
�
/
Pada pengujian ini mikrokontroler mengambil data sinyal secara berkala setiap 1
sekon yang kemudian akan dikonversi dengan persamaan di atas.
Gambar 4.4. Keluaran Sinyal Flow sensor pada Air Sampler 1
27
Pada gambar 4.4 menggunakan pengaturan osiloskop dengan volt/div 5V dan
time/div 1ms. Maka pada sinyal keluaran di atas didapat periodenya sebesar 8,2ms atau
sebesar 0,0082s. Dengan demikian didapatkan frekuensinya dengan persamaan :
frekuensi =
�
=
.
= 121.95 Hz
Sehingga nilai kalibrasi yang diperoleh :
Nilai kalibrasi =
ku n i
�
,
=
,
= 4,3
Tabel 4.4. Pengukuran Flowrate Oleh Flowsensor Air Sampler 1
Flowrate Terukur
Flowrate Terukur
Flowmeter (L/m)
Flowsensor (L/m)
1
9
8.8
0.2
2
26.4
25.9
0.5
3
28.3
28.3
0
4
28.3
27.8
0.5
5
28.3
28.3
0
6
28.3
28.3
0
7
28.3
28.3
0
8
28.3
28.3
0
9
28.3
28.3
0
10
28.3
28.3
0
11
28.3
29.1
0.8
12
28.3
28.3
0
13
28.3
28.3
0
14
28.3
28.3
0
15
28.3
28.3
0
16
28.3
28.3
0
17
28.3
28.3
0
18
28.3
28.3
0
19
28.3
28.3
0
Detik ke-
28
Ralat
20
28.3
28.3
0
21
28.3
28.3
0
22
28.3
28.3
0
23
28.3
28.3
0
24
28.3
28.3
0
25
28.3
28.3
0
26
28.3
28.6
0
27
28.3
28.3
0
28
28.3
28.3
0
29
28.3
28.3
0
30
28.3
28.3
0
Ralat Rata-Rata
0.07
Gambar 4.5. Keluaran Sinyal Flow sensor pada Air Sampler 2
Pada gambar di atas menggunakan pengaturan osiloskop dengan volt/div 5V dan
time/div 1ms. Maka pada sinyal keluaran di atas didapat periodenya sebesar 8,4ms atau
sebesar 0,0084s. Dengan demikian didapatkan frekuensinya dengan persamaan :
29
frekuensi =
�
=
= 119,04 Hz
.
Sehingga nilai kalibrasi yang diperoleh :
Nilai kalibrasi =
ku n i
=
�
,
,
= 4,2
Tabel 4.5. Pengukuran Flowrate Oleh Flowsensor Air Sampler 2
Flowrate Terukur
Flowrate Terukur
Flowmeter (L/m)
Flowsensor (L/m)
1
9
8.7
0.3
2
26.4
26.2
0.2
3
28.3
28.3
0
4
28.3
28.3
0
5
28.3
28.3
0
6
28.3
28.5
0
7
28.3
28.3
0
8
28.3
28.3
0
9
28.3
28.3
0
10
28.3
28.3
0
11
28.3
28.3
0
12
28.3
28.3
0
13
28.3
28.3
0
14
28.3
29,3
1
15
28.3
28.3
0
16
28.3
28.3
0
17
28.3
28.3
0
18
28.3
28.3
0
19
28.3
28.3
0
20
28.3
27.8
0.5
21
28.3
28.3
0
22
28.3
28.3
0
Detik ke-
30
Ralat
23
28.3
28.3
0
24
28.3
28.3
0
25
28.3
28.3
0
26
28.3
28.3
0
27
28.3
28.3
0
28
28.3
28.3
0
29
28.3
28.3
0
30
28.3
28.3
0
Ralat Rata-Rata
0.07
Gambar 4.6. Keluaran Sinyal Flow sensor pada Air Sampler 3
Pada gambar di atas menggunakan pengaturan osiloskop dengan volt/div 5V dan
time/div 1ms. Maka pada sinyal keluaran di atas didapat periodenya sebesar 8,5ms atau
sebesar 0,0085s. Dengan demikian didapatkan frekuensinya dengan persamaan :
frekuensi =
�
=
.
= 117,64 Hz
Sehingga nilai kalibrasi yang diperoleh :
Nilai kalibrasi =
ku n i
=
�
,
,
= 4,1
31
Tabel 4.6. Pengukuran Flowrate Oleh Flowsensor Air Sampler 3
Flowrate Terukur
Flowrate Terukur
Flowmeter (L/m)
Flowsensor (L/m)
1
9
9.1
0.1
2
26.4
26.2
0.2
3
28.3
28.3
0
4
28.3
28.3
0
5
28.3
28.3
0
6
28.3
29.1
0.8
7
28.3
28.3
0
8
28.3
28.3
0
9
28.3
28.3
0
10
28.3
28.3
0
11
28.3
28.3
0
12
28.3
28.3
0
13
28.3
28.3
0
14
28.3
27.6
0.7
15
28.3
28.3
0
16
28.3
28.3
0
17
28.3
28.3
0
18
28.3
28.3
0
19
28.3
28.3
0
20
28.3
29.3
1
21
28.3
28.3
0
22
28.3
28.3
0
23
28.3
28.3
0
24
28.3
28.3
0
25
28.3
28.3
0
26
28.3
28.3
0
27
28.3
28.3
0
28
28.3
28.3
0
29
28.3
28.3
0
Detik ke-
32
Ralat
30
28.3
28.3
0
Ralat Rata-Rata
0..09
4.3. Pengujian Volume dan Waktu
Berikut adalah data volume yang terukur dan lama waktu pengukuran yang
terukur oleh flow sensor :
Tabel 4.7. Data Volume Terukur Flow Sensor pada Air Sampler 1.
Percobaan
1
2
Ralat
3
Rata-Rata
Volume
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
(L)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
100
100.172
3 : 35
100.208
3 : 36
100.278
3 : 35
219,3
200
200.416
7 : 07
200.157
7 : 06
200.014
7 : 05
195,6
300
300.337
10 : 42
300.000
10 : 36
300.032
10 : 35
123
400
400.167
14 : 06
400.283
14 : 06
400.355
14 : 07
268,3
500
500.468
17 : 38
500.462
17 : 38
500.207
17 : 37
379
600
600.207
21 : 10
600.074
21 : 08
600.059
21 : 08
113.3
700
700.372
24 : 43
700.268
24 : 42
700.382
24 : 42
340.6
800
800.221
28 : 09
800.225
28 : 10
800.234
28 : 10
226.6
900
900.435
31 : 41
900.107
31 : 40
900.086
31 : 39
209.3
1000
1.000.207
35: 12
1.000.430
35 : 13
1.000.409
35 : 13
348.6
33
Tabel 4.8. Data Volume Terukur Flow Sensor pada Air Sampler 2.
Percobaan
1
2
Ralat
3
Rata-Rata
Volume
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
(L)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
100
100.358
3 : 35
100.172
3 : 35
100.234
3 : 35
254.6
200
200.210
7 : 06
200.416
7 : 07
200. 086
7 : 07
237.3
300
300.297
10 : 35
300.337
10 : 36
300.173
10 : 35
269
400
400.147
14 : 07
400.167
14 : 08
400. 025
14 : 07
113
500
500.234
17 : 36
500.468
17 : 37
500.112
17 : 36
271.3
600
600.086
21 : 05
600.207
21 : 07
600.210
21 : 07
167.6
700
700.173
24 : 33
700.372
24 : 34
700.297
24 : 34
280.6
800
800.025
28 : 04
800.221
28 : 05
800.147
28 : 05
131
900
900.112
31 : 34
900.435
31 : 35
900.234
31 : 35
260.3
1000
1.000.199
35 : 05
1.000.207
35 : 06
1.000.086
35 : 06
164
Tabel 4.9. Data Volume Terukur Flow Sensor pada Air Sampler 3.
Percobaan
1
2
Ralat
3
Rata-Rata
Volume
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
Waktu
Volume
(L)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
(mm : dd)
(mL)
100
100.358
3 : 35
100.432
3 : 36
100.278
3 : 35
356
200
200.210
7 : 04
200.519
7 : 06
200.014
7 : 05
247.6
300
300.297
10 : 36
300.371
10 : 39
300.032
10 : 35
233.3
400
400.147
14 : 07
400.458
14 : 09
400.355
14 : 06
320
500
500.234
17 : 10
500.310
17 : 38
500.207
17 : 35
250.3
34
600
600.086
20 : 41
600.162
20 : 42
600.059
21 : 08
102.3
700
700.173
24 : 56
700.014
24 : 42
700.382
24 : 37
189.6
800
800.025
28 : 42
800.101
28 : 44
800.234
28 : 07
120
900
900.112
32: 14
900.424
31 : 17
900.086
31 : 39
207.3
1000
1.000.199
35 : 46
1.000.142
35 : 47
1.000.409
35 : 10
250
4.4. Pengujian Aplikasi User Interface
Pengujian aplikasi user interface dilakukan secara bersamaan dengan pengujian
berhasil atau tidaknya sistem berjalan, karena aplikasi pada tugas akhir ini berfungsi
untuk memberi masukan perintah dan untuk memantau saat sistem sedang bekerja.
Gambar 4.7. Jendela Aplikasi Untuk Mengatur Timer.
Tabel 4.10. Percobaan Menu Timer.
Percobaan keTimer (detik)
1
2
3
5
Berhasil
Berhasil
Berhasil
10
Berhasil
Berhasil
Berhasil
35
Berhasil
Berhasil
Berhasil
20
Berhasil
Berhasil
Berhasil
25
Berhasil
Berhasil
Berhasil
30
Berhasil
Berhasil
Berhasil
15
Gambar 4.8. Jendela Monitor Data.
Pada masing-masing alat telah diatur untuk menghidupkan sistem secara otomatis
setelah 5 detik. Seperti yang terlihat pada gambar 4.8, dimana masing-masing sistem
mulai bekerja setelah perhitungan mundur timer .
36
Gambar 4.9. Jendela Untuk Mengatur Jeda Waktu Sampling.
Masing-masing alat diatur dengan waktu jeda sampling selama 1 detik, dengan
demikian monitor data akan menampilkan data pengukuran setiap 1 detik.
Gambar 4.10. Jendela Aplikasi untuk Mengatur Jumlah Volume.
Seperti yang terlihat pada gambar 4.9 bahwa masing-masing alat telah diatur akan
mengukur volume sebesar 100 L.
37
Gambar 4.11. Jendela Monitoring Data.
Pada Gambar 4.11. terlihat bahwa pada alat 1 dan 3 berhasil melakukan
pengukuran volume sebesar 100 L, sedangkan pada alat 2 sistem berhenti melakukan
pengukuran pada pengukuran volume mencapai 23 L, alat 2 berhenti melakukan
pengukuran dikarenakan pada besar flowrate terukur mengalami keadaan tidak stabil,
maka dari itu sistem pada alat 2 melakukan pemberhentian pengukuran.
38
Tabel 4.11. Percobaan Proteksi Saat Flowrate Terukur tidak Stabil.
Percobaan keVolume
1
2
3
100
Berhasil
Berhasil
Berhasil
200
Berhasil
Berhasil
Berhasil
300
Berhasil
Berhasil
Berhasil
400
Berhasil
Berhasil
Berhasil
500
Berhasil
Berhasil
Berhasil
600
Berhasil
Berhasil
Berhasil
700
Berhasil
Berhasil
Berhasil
800
Berhasil
Berhasil
Berhasil
900
Berhasil
Berhasil
Berhasil
1000
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Pada tabel 4.8 merupakan data yang diperoleh pada saat melakukan pengujian
sistem proteksi saat melakukan pengukuran volume dari 100 hingga 1000 liter dengan
interval volume 100 liter. Dimana proteksi akan bekerja ketika flowrate mengalami
ketidakstabilan saat melakukan pengukuran.
39