PEMANFAATAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG | Tri Budiharto | Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO) 6744 19153 1 PB

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG
Mitayuanisya Dyahnisita Nurani1), Siti Kamsiyati2), Tri Budiharto3)
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
e-mail: yuanisya@gmail.com
Abstract: The purpose of this study was to increase the volume calculation skill of geometry by using reality media in
fifth grade student of Jampiroso Temanggung 2015/2016 academic year. This research was classroom action
research. This research was held in three cycles. Every cycle consists of planning, implementing, observing, and
reflecting the subject of this study was the teacher and the fifth grade students of Jampiroso Teamanggung
2015/2016 academic year about 44 students. The technique of collecting data was using interview technique,
observation, test, and documentation. The data validity test was using data source triangulation and collecting data
methods triangulation. Techniques validity of the data with descriptive techniques kompratif ( comparative
descriptive statistics ) and critical analysis techniques, then data analysis was using data reduction, exposure data/
presentation of data, inference data/ verification. The conclusion of this study was the reality media able to increase
the geometry calculation skill of the fifth grade students of Jampiroso Temanggung 2015/2016 academic year. The
increase can be seen from the raise of each class rate score and final result of the study. The rate score on pre cycle
was 61,86, and the final result about 38,64%. The rate score in cycle 1 was 76,77 and the final result was 61,86. the
rate score in cycle II was 79,14 and the final result about 65,91. The rate score in cycle III was 79,50 and the final
result about 81,82%.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menghitung volume bangun ruang
menggunakan media realita pada siswa kelas V SD Negeri 2 Jampiroso Temanggung Tahun Pelajaran

2015/2016. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam
tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek
penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 2 Jampiroso Temanggung Tahun Pelajaran 2015/2016
yang berjumlah 44 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, tes, dan
dokumentasi. Uji validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik
analisis data dengan menggunakan teknik deskriptif kompratif (statistik deskriptif komparatif) dan teknik
analisis kritis, kemudian analisis data menggunakan reduksi data, paparan data/ sajian data, dan penyimpulan
data/ verifikasi. Simpulan dalam penelitian ini yaitu Media Realita dapat meningkat kan keterampilan
menghitung volume bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri 2 Jampiroso Temanggung Tahun Pelajaran
2015/2016. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dan
ketuntasan belajar. Nilai rata-rata pada prasiklus adalah 61,86, dengan ketuntasan sebesar 38,64%. Nilai ratarata siklus I adalah 76,77 dengan ketuntasan sebesar 61,36%. Nilai rata-rata siklus II adalah 79,14 dengan
ketuntasan sebesar 65,91%. Nilai rata-rata siklus III 79,50 dengan ketuntasan sebesar 81,82%.
Kata Kunci : Media Realita, Keterampilanh Menghitung, Volume Bangun Ruang

Matematika merupakan ilmu universal
yang mendasari perkembangan teknologi
modern, yang mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin ilmu dan dapat memajukan
daya pikir manusia. Perkembangan pesat di
bidang teknologi informasi dan komunikasi

dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar,
analisis, dan teori peluang. Untuk dapat
menguasai teknologi dimasa depan diperlukan
adanya penguasan matematika yang kuat
dimulai sejak dini.
Matematika bukan sekedar pelajaran
berhitung. Berhitung merupakan keterampilan
dasar yang sangat penting dalam matematika.
Berhitung merupakan contoh kegiatan rutin
dan sederhana yang hampir dikerjakan oleh
1)

Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS

2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

semua orang dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika tidak dapat dipisahkan dari kegiatan berhitung. Sehingga sejak mulai pendidikan
dasar, siswa sudah diajari tentang keterampilan

berhitung.
Salah satu materi yang ada dalam
kurikulum mata pelajaran matematika pada
kelas lima sekolah dasar adalah volume bangun
ruang. Materi ini merupakan mata pelajaran
yang mungkin dianggap sulit dan rumit oleh
sebagian siswa di Sekolah Dasar. Materi
bangun ruang ini perlu adanya keahlian dalam
pemahaman dan, perlu keterampilan saat
menerangkan kepada siswa. Siswa perlu sekali
pemahaman lebih mendalam saat memahai
persoalan yang ada tentang materi bangun
ruang ini. Saat ini kebanyakan siswa hanya

mengahafalkan rumus untuk memecahkan
persoalan dari volume bangun ruang tersebut.
Belum banyak yang menggunakan media atau
memanfaatkan media saat menerangkan atau
menyelaesaikan persoalan volume bangun
ruang.

Berdasarkan dari hasil wawancara
terhadap guru kelas dan siswa kelas V
terungkap pula bahwa : (1) guru menerapkan
metode pembelajaran yang dirasa sesuai dan
mudah diterapkan tanpa memandang metode
pembelajaran inovatif atau bukan; (2) media
pembelajaran untuk materi bangun ruang
jarang digunakan; (3) siswa merasa volume
bangun ruang adalah materi yang susah.
Materi menghitung volume bangun
ruang kebanyakan siswa mudah sekali lupa
untuk menuliskan rumus volume sebuah
bangun ruang, dikarenakan siswa dalam
mendapatkan rumus volume bangun ruang
diperoleh dengan menghafl sesuai dengan apa
yang telah dituliskan guru di papan tulis,
sehingga siswa hanya mengafalkan rumus tan
tau bagaimana asalnya.
Pembelajaran bangun ruang kurang
memaksimalkan adanya penggunaan media

sehingga siswa kurang berminat dalam berlatih
mengerjakan soal-soal,sehingga menurunkan
keterampilan menghirung siswa. Dalam materi
bangun ruang ini siswa masih memiliki
beberapa kekurangan dalam menghitung
volume.
Dengan adanya masalah tersebut perlu
segera adanya solusi yang dapat mengatasi
masalah tersebut sehingga pada akhirnya tidak
meng-hambat siswa dalam pem-belajaran selanjutnya. Pada dasarnya belajar itu tidak hanya
menghafal rumus saja, akan tetapi perlu
pemahaman lebih dalam sehingga diharapkan
bisa menumbuhkan keterampilan. Untuk itu
perlu adanya media pembelajaran yang sesuai
untuk mendukung dan mengatasi masalah yang
mungkin terjadi pada proses pembelajaran
tersebut. Media menutut Antonius Rachmad
(2005) adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,

dan kemauan peserta didik untuk belajar. Siswa
dirangsang oleh media untuk menggerakan
inderanya untuk menerima informasi. Media
realita adalah media yang sesuai dengan
masalah yang ada, karena Media realita

menurut Indriana (2011) adalah benda yang
digunakan sebagai bahan atau sumber belajar.
Pemanfaatan dari media realita tidak harus
dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas
melainkan dapat juga dengan cara mengajak
siswa-siswa melihat langsung (observasi)
benda nyata langsung ke lokasinya, sehingga
menggunakan media realita dirasa siswa tidak
hanya menghafal rumus akan tetapi siswa dapat
menemukan sendiri rumus tersebut.
Media yang digunakan harus sesuai
dengan materi yang sedang dibahas agar
mendukung proses pembelajaran yang sedang
berlangsung. Materi yang dibahas kali ini

adalah materi Volume Bangun Ruang. Media
Realita yang digunakan disini adalah kubus
satuan, karena media tersebut cocok digunakan untuk menghitung volume bangun
ruang, selain itu dengan media tersebut siswa
dapat menemukan sendiri bagaimana rumus
volume bangun ruang tersebut.
Media realita adalah benda yang
sebenarnya dalam bentuk utuh dan aslinya,
misalnya; orang; binatang; tanaman; mata
uang; peristiwa; peralatan; dan sebaginya. Ada
dua cara belajar melaui benda sebenarnya,
yaitu : “membawa kelas ke dunia luar” dan
“membawa dunia ke dalam kelas”. Untuk
membawa ke dunia luar dapat melalui widya
wisata/ study tour, dan untuk membawa dunia
ke dalam kelas dapat dengan cara
menggunakan specimen atau contoh (Ngadino,
2010:50).
Media realita atau media sebenarnya
nantinya akan membantu kendala atau kesulitan siswa seperti sering lupa dalam

menentukan atau menuliskan rumus dalam
mengerjakan soal bangun ruang karena siswa
hanya dibiasakan mengahafal rumus. Media
realita nantinya juga memahamkan siswa
dalam mengerjakan soal yang behubungan
dengan volume bangun ruang
Sehubungan dengan permasalahan
tersebut, dapat dirumuskan masalah yaitu:
apakah penggunaan Media Realita dapat meningkatkan keterampilan menghitung volume
bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri 2
Jampiroso Temanggung Tahun Pelajaran
2015/2016?.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menghitung volume
bangun ruang menggunakan media Realita

pada siswa kelas V SD Negeri 2 Jampiroso
Temanggung Tahun Pelajaran 2015/2016.
METODE
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
dilaksanakan di SD Negeri 2 Jampiroso,

Temanggung. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas V dengan jumlah 44 siswa yang
terdiri dari 25 laki-laki dan 19 perempuan.
Waktu penelitian adalah selama 6 bulan Mei Oktober tahun pelajaran 2015.
Data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Data yang termasuk dalam data
kuantitatif dalam penelitian ini adalah nilai keterampilan menghitung volume bangun ruang
siswa sebelum dan sesudah tindakan, nilai
keaktifan siswa dalam pembelajaran, serta nilai
proses pelaksanaan guru yang ada dalam
pembelajaran. Data kualitatif yang ada pada
penelitian ini adalah silabus Matematika kelas
V semester I, RPP Matematika kelas V tentang
materi volume bangun ruang, hasil wawancara
terhadap guru kelas V SD Negeri 2 Jampiroso
Temanggung sebelum dan juga sesudah
menggunakan media realita.
Teknik pengumpulan dari data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi.
Teknik wawancara yang ada dalam penelitian
ini digunakan untuk mendapatkan keterangan
mengenai pembelajaran yang se-lama ini telah
berlangsung seperti cara me-ngajar guru dan
metode yang digunakan guru dalam mengajar,
serta keadaan siswa ketika pembelajaran
berlangsung. Observasi atau yang disebut pula
dengan pengamatan merupakan kegiatan
pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek
menggunakan seluruh alat indra” (Arikunto,
2006:156) untuk itu observasi dalam penelitian
ini digunakan untuk mengukur atau menilai
proses pelaksanaan pembelajaran guru kelas V
SD Negeri 2 Jampiroso Temanggung dalam
penggunaan media realita saat pembelajaran
berlangsung dan menilai keaktifan siswa. Di
dalam penelitian ini jenis tes yang digunakan
yaitu tes tertulis. Tes ini digunakan untuk
mengetahui perkembangan keterampilan

menghitung volume bangun ruang siswa kelas
V SD Negeri 2 Jampiroso Temanggung pada
tahun pelajaran 2015/2016. Data dokumentasi
penelitian ini digunakan untuk memperoleh

data antara lain Silabus pembelajaran, RPP,
data nilai keterampilan menghitung sebelum
dan juga sesudah penggunaan media, dan
dokumentasi foto.
Validasi data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu triangulasi sumber dan juga
teknik pengumpulan data. Triangulasi sumber
yang digunakan untuk menguji kredibilitas
data dan dilakukan dengan cara mengecek data
yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Triangulasi teknik atau triangulasi metode
digunakan untuk menguji kredibilitas data
yang dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Teknik analisi data dalam penelitian
ini menggunakan teknik deskriptif komparatif,
data hasil tes dianalisis secara diskriptif
kemudian hasil tes antar siklus dibandingkan.
Analisi data sesesuai dengan Sarwiji Suwandi
(2009:61) dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
(1) reduksi data; (2) paparan data/ sajian data;
dan (3) penyimpulan data/ verifikasi.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
dilaksanakan dengan menggunakan prosedur
penelitian yang dilakukan melalui beberapa
siklus-siklus tindakan. Pada Tiap-tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubagan yang
dicapai mencakup perencanaan (planning),
tindakan (action), observasi (observation), dan
refleksi (reflection).
HASIL
Sebelum melaksanakan dari tindakan,
peneliti melakukan kegiatan wawancara dan
memberikan pretes pada siswa. Hasil pretes
tersebut menunjukan bahwa sebanyak 27 siswa
atau 61,36% nilai keterampilan menghitung
volume bangun ruang siswa masih di bawah
KKM (70), serta nilai rata-rata ketuntasan
hanya 61,86 (rendah). Hasil selengkapnya
dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1. Frekuensi Data Nilai Prasiklus
Interval
(fi)
13
38 - 45
0
46 - 53
14
54 - 61
0
62 - 69
1
70 - 77
16
78 - 85
Jmlh
44
Nilai Rata-rata

(xi)
41,5
49,5
57,5
65,5
73,5
81,5

fi.xi
539,5
0
805
0
73,5
1304
2722
61,86

(%)
19,82%
0,00%
29,57%
0,00%
2,70%
47,91%
100%

Berdasarkan data pada Tabel 1 di atas,
sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan yaitu 70. Dari 44 siswa, 27 siswa
atau 61,36% siswa masih di bawah KKM, dan
hanya 17 siswa atau 38,64% siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal. Dengan
nilai terendah 40, nilai tertinggi 80, dan nilai
rata-rata kelas 61,86.
Nilai keterampilaan menghitung
volume bangun ruang setelah menggunakan
media realita pada siklus I menunjukan peningkatan. Hasil secara lengkap nilai keterampilan menghitung volume bangun ruang
pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :
Tabel 2. Frekuensi Data Nilai Siklus I

KKM atau 65,91%, sedangkan sebanyak 15
siswa memperolah nilai di bawah KKM atau
34,09%. Nilai terendah 50, nilai tertinggi 100
dan nilai rata-ratanya sebesar 79,14. Hasil
siklus II meningkat akan tetapi belum
memenuhi ketuntasan < 80%, dengan demikian
perlu adanya tindak lanjut lagi pada siklus
berikutnya.
Data nilai keterampilan menghitung
volume bangun ruang siswa pada siklus III
menunjukan adanya peningkatan dari siklus
sebelumnya. Hasil selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4 Freakuensi Data Nilai Siklus III

Interval (fi)
5
38 - 45
1
46 - 53
2
54 - 61
9
62 - 69
2
70 - 77
7
78 - 85
7
86 - 93
11
94 - 101
Jumlah
44
Nilai Rata-rata

Interval

(xi)
41,5
49,5
57,5
65,5
73,5
81,5
89,5
97,5

fi.xi
207,5
49,5
115
589,5
147
570,5
626,5
1072,5
3378
76,77

(%)
6,14%
1,47%
3,40%
17,45%
4,35%
1689%
18,55%
31,75%
100,00%

Berdasarkan data pada Tabel 2 di atas,
pada siklus I sebanyak 27 siswa mencapai nilai
KKM atau presentasenya 61,36%, sedangkan
17 siswa memperoleh nilai dibawah KKM atau
38,64%. Nilai terendah 40 nilai tertinggi 100,
dan rata-rata nilai menghitung volume bangun
ruang sebesar 76,77. Dengan demikian, target
pada indikator kinerja penelitian < 80% siswa
belum mencapai KKM, sehingga diperlukan
adanya tindek lanjut pada siklus berikutnya.
Data nilai keterampilan menghitung
volume bangun ruang siswa pada siklus II
menunjukan adanya peningkatan dari siklus
sebelumnya. Hasil selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3 Frekuensi Data Nilai Siklus II
Interval
(fi)
3
46 - 53
8
54 - 61
4
62 - 69
6
70 - 77
1
78 - 85
7
86 - 93
15
94 - 101
Jumlah
44
Nilai Rata-rata

(xi)
49,5
57,5
65,5
73,5
81,5
89,5
97,5

fi.xi
148,5
460
262
441
81,5
626,5
1462,5
3482
79,14

(%)
4,26%
13,21%
7,52%
12,67%
2,34%
17,99%
42,00%
100,00%

Berdasarkan data pada Tabel 3 di atas
pada siklus II ada 29 siswa yang mencapai nilai

(fi)

(xi)

4
54 - 61
4
62 - 69
15
70 - 77
5
78 - 85
8
86 - 93
8
94 - 101
Jumlah
44
Nilai Rata-rata

57,5
65,5
73,5
81,5
89,5
97,5

fi.xi
230
262
1102,5
407,5
716
780
3498
79,50

(%)
6,58%
7,49%
31,52%
11,65%
20,47%
22,30%
100,00%

Berdasarkan data pada Tabel 4 di atas,
pada siklus III ada 36 siswa yang mencapai nilai
KKM atau 81,82%, sedangkan sebanyak 8
siswa memperoleh nilai di bawah KKM atau
18,18%. nilai terendah 57,5, nilai tertinggi 100,
dan nilai rata-ratanya sebesar 79,50. Hasil
siklus III meningkat dan telah memenuhi
indikator kinerja penelitian yaitu ketuntasan
klasikal > 80%, dengan demikian peneliti
mengakhiri tindakan pada siklus III dalam meningkatkan keterampilan menghitung volume
bangun ruang.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan
analisis data yang telah diperoleh, dapat
dinyatakan bahwa pembelajaran matematika
dengan menggunakan media realita dapat
meningkatkan keterampilan meng-hitung
volume bangun ruang siswa. Anderson (1987:
183) berpendapat bahwa objek yang
sesungguhnya, atau benda model yang mirip
sekali dengan benda nyatanya, akan
memberikan rangsangan yang amat penting
bagi siswa dalam mempelajari tugas yang
menyangkut keterampilan psikomotor. Untuk
mencapai hasil yang optimum dari proses
belajar mengajar mengajar, salah satu hal
yang sangat disarankan adalah digunakannya

pula media yang bersifat langsung dalam
bentuk objek nyata atau realita (Ibrahim dan
Syaodih, 2010:118).
Pada hasil pretest keterampilan menghitung volume bangun ruang siswa diperoleh
nilai rata-rata kelas. Besarnya presentase
ketuntasan siswa hanya 38,64%, sedangkan
61,36% masih belum memenuhi KKM. Nilai
terendah pada pretest adalah sebesar 40,
sedangkan nilai tertinggi yang siperoleh siswa
adalah 80. Berdasarkan hasil pretest tersebut,
maka dilakukan tindakan untuk meningkatkan
keterampilan menghitung volume bangun
ruang siswa.
Pembelajaran siklus I dengan menggunakan media realita menunjukan adanya
peningkatan signifikan keterampilan menghitung volume bangun ruang. Hasil analisis
data nilai keterampilan menghitung volume
bangun ruang pada siklus I menunjukan bahwa
presentase hasil tes siswa yang tuntas
meningkat menjadi 61,36% dibandingkan
sebelum ada tindakan dengan rata-rata kelas
76,77. Siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak
27 siswa.
Peningkatan yang terjadi pada siklus I
tersebut belum memenuhi target indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan. Sebagai
tindak lanjut maka penelitian dilanjutkan pada
siklus II. Pe-ningkatan yang terjadi pada siklus
I juga memiliki beberapa kekurangan yang
nantinya bisa ditindak lanjuti pada siklus
berikutnya. Bagi guru yang perlu ditindak
lanjut (1) Aspek prapembelajaran, gurukurang
mempersiapkan siswa dalam pembelajaran; (2)
Aspek dari penguasaan materi, guru perlu meningkatkan penguasaan materi dan mengaitkan
dengan realitas kehidupan; (3) Aspek pemanfaatan dari media pem-belajaran perlu
ditingkatkan; (4) Aspek penutup, perlu ditingkatkan itu karena belum mengajak siswa
untuk menarik kesimpulan. Bagi siswa (1)
Aspek keaktifan, yaitu perlu di-tingkatkan
karena masuh banyak siswa yang belum berani
mengemukaan pendapat; (2) Aspek tanggung
jawab, perlu ditingkatkan sebab beberapa
siswa yang masih mengganggu temannya; (3)
Aspek menyelesaikan sesuai dengan langkahlangkahnya, masih banyak siswa yang belum
bisa menyelesaikan soal dengan benar dan
tepat; (4) Aspek melaporkan informasi, perlu

ditingkatkan sebab siswa belum lancar
melaporkan pekerjaan.
Setelah melihat pada hasil analisis serta
refleksi pada pelaksanaan siklus I, maka
pelaksanaan tindakan kelas ini dilanjutkan
pada siklus selanjutnya yaitu siklus II. Setelah
di lakukan analisis mengenai kekurangan pada
pelaksanaan siklus I, maka disusun rencana
pembelajaran siklus II agar kekurangan yang
terjadi pada siklus I lebih dapat diminimalkan.
Pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan
lancar dan sesuai perencanaa.
Hasil analisisi pada siklus II
menunjukan adanya peningkatan keterampilan
menghitung volume bangun ruang siswa,
sebanyak 29 siswa atau 65,91% mencapai
KKM, dengan nilai rata-rata kelas 79,14.
Peningkatan tersebut akan tetapi belum
memenihi target atau indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan. Sehingga akan ditindak
lanjuti pada siklus berikutnya yaitu siklus III.
pada siklus II terdaat beberpa kekurangan yang
nantinya bisa di-tindak lanjut pada siklus III
sebagai berikut. Bagi siswa (1) Aspek keaktifan, perlu ditingkatkan, beberapa siswa
sudah mulai berani mengajukan pendapat; (2)
aspek ketertarikan, perlu ditingkatkan, jumlah
siswa yang ramai mulai berkurang, akan tetapi
masih ada siswa yang tidak memperhatikan; (3)
Aspek menyelesaikan soal sesuai waktu yang
ditentukan, perluditingkatkan ada beberapa
siswa yang belum mampu menyelesaikan soal
tepat waktu dan sesuai langkahnya.
Setelah melihat pada hasil analisis serta
refleksi pada pelaksanaan siklus II, maka
pelaksanaan tindakan kelas ini dilanjutkan
pada siklus selanjutnya yaitu siklus III. Setelah
di lakukan analisis mengenai kekurangan pada
pelaksanaan siklus II, maka disusun rencana
pembelajaran siklus III agar kekurangan yang
terjadi pada siklus II lebih dapat diminimalkan.
Pelaksanaan tindakan pada siklus III berjalan
lancar dan sesuai perencanaa.
Hasil analisis siklus III ini menunjukan
bahwa adanya peningkatan keterampilan
menghitung volume bangun ruang siswa,
sebanyak 36 siswa atau 81,82% mencapai
KKM, dengan nilai rata-rata kelas 79,50.
Peningkatan tersebut sudah memenuhi target
atau indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan. Pelaksaan tindakan pada siklus II
berjalan lancar dan sesuai perencanaan.

Perbandingan nilai atau hasi tes keterampilan menghitung volume bangun ruang
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5
sebagai berikut :
Tabel 5. Perbandingan Hasil Tes
Keterampilan Menghitung Volume Bangun
Ruang Prasiklus, Siklus I, Siklus II, dan
Siklus III
Ket.
Nilai
Terendah
Nilai
Tertinggi
Nilai RataRata
Ketuntasan

Prasiklus
40

Siklu
sI
40

Siklus
II
50

Siklus
III
57,5

85

100

100

100

61,86

76,77

79,14

79,50

38,64%

61,36
%

65,91
%

81,82%

SIMPULAN
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua
siklus pada kegiatan belajaran menghitung
volume bangun ruang dengan menggunakan

media realita pada siswa kela V SD Negeri 2
Jampiroso Temanggung, telah dapat diketahui
bahwa terjadi peningkatan pada keterampilan
menghitung volume bangun ruang dari siswa.
Bukti dari peningkatan keterampilan
menghitung volume bangun ruang siswa dapat
diketahui dari nilai atau hasil tes keterampilan
menghitung volume bangun ruang yang telah
dilaksanakan pada prasiklus, siklus I, siklus II
dan siklus III menunjukan peningkatan ratarata dan persentase ketuntasan secara klasikal
keterampilan menghitung volume bangun
ruang siswa. Rata-rata dari nilai keterampilan
menghitung volume bangun ruang siswa pada
kondisi prasiklus sebesar 61,86, dengan
ketuntasan klasikal sebesar 38,64%. Siklus I
sebesar 76,77 dengan ketuntasan klasikal
61,36%, kemudaian siklus II sebesar 79,14
dengan ketuntasan klasikal 65,91%, dan siklus
III sebesar 79,50 dengan ketuntasan klasikal
81,82%.

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald H. (1987). Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran.
Jakarta: CV. Rajawali
Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Ibrahim,R dan Syaodih, N. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Indriana. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran mengenal, merancang, dan
Mempraktikannya. Yogyakarta: DIVA Press
Ngadino. (2010). Media Pembelajaran.
Rachmad, Antonius. (2005). Pengantar Multimedia. Yogyakarta : Fakultas Teknik Informatika
Universitas Kristen Duta Wacana
Suwandi, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.