S PGSD 1205102 Chapter5
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat
ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Rencana pembelajaran pada pembelajaran tematik pada tema 9 Makananku
Sehat dan Bergizi, subtema 2 Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi dengan
menerapkan model cooperative learning tipe talking stick untuk meningkatkan
keaktifan siswa kelas IV SDN LGN disusun dengan sistematika RPP yang
sama dengan RPP prasiklus. Namun terdapat perbedaan pada langkah-langkah
dalam
kegiatan
inti.
Langkah-langkah
pembelajaran
yaitu
siswa
dikelompokkan yang terdiri dari 5-6 orang, kemudian guru menyampaikan
materi pokok yang akan dipelajari, setelah siswa selesai membaca materi
pelajaran dan mempelajari isinya, lalu guru mengambil tongkat dan
memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberi pertanyaan
kepada siswa yang memegang tongkat tersebut. Demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari
guru, setelah itu guru membimbing siswa untuk menyimpulkan dan
melaksanakan evaluasi. RPP yang disusun peneliti selama siklus berlangsung
selalu mengalami perbaikan sesuai hasil refleksi yang telah dilakukan pada
siklus sebelumnya. (RPP terlampir)
2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan model talking stick
ternyata meningkat dibandingkan dengan pembelajaran prasiklus. Pada
prasiklus siswa hanya aktif mendengar penjelasan guru serta mengerjakan
tugas, sedangkan dengan menerapkan model talking stick siswa menjadi lebih
aktif seperti mengamati, mendengarkan penjelasan guru, mengumpulkan
informasi, bertanya, mengemukakan pendapat, bekerja sama dalam kelompok,
dan mengerjakan LKS secara berkelompok dan individu. Dalam pembelajaran
ini guru lebih berperan sebagai fasilitator sehingga meningkatkan keaktifan
belajar siswa sebab siswa berusaha menggali pengetahuannya sendiri dengan
91
Rina Rohmawati, 2016
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
92
berdiskusi secara berkelompok. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari
presentase siswa yang mencapai indikator keaktifan dalam setiap siklus.
Keaktifan siswa pada siklus I mencapai 61,64% kemudian meningkat pada
siklus II menjadi 74,14% dan 84,98% pada siklus III.
3. Penerapan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SD LGN pada tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi, subtema 2
Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi. Hal tersebut dapat dilihat dari
peningkatan perolehan nilai rata-rata siswa dibandingkan pada prasiklus hanya
60, lalu pada siklus I meningkat sebesar 65,4, siklus II sebesar 73,7, dan siklus
III 87,5.
Dengan demikian, penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa
menerapkan model cooperative learning tipe talking stick dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa sekolah dasar.
B. Rekomendasi
Keberhasilan penerapan model cooperative learning tipe talking stick
sebagaimana pada pembelajaran tematik telah diuraikan mengimplikasikan
adanya beberapa rekomendasi yang disampaikan kepada:
1.
Guru
Dalam menerapkan model talking stick agar RPP dapat disusun dengan
baik, terlebih dahulu guru harus menguasai teori tentang model talking stick.
Penerapan model talking stick akan lebih baik jika dilengkapi dengan cara belajar
kelompok dengan memperhatikan salah satu prinsip pendekatan cooperative
learning yaitu saling ketergantungan positif dimana didalam setiap kelompoknya
setiap siswa harus diberi tugas belajar.
Penggunaan model talking stick
dapat diterapkan bukan hanya untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran tematik saja, namun
dapat diterapkan pada pembelajaran subtema lain.
2.
Kepala sekolah.
Sebaiknya kepala sekolah memfasilitasi ketersedian
alat dan media
pembelajaran yang menunjang terhadap kelancaran kegiatan pembelajaran dengan
Rina Rohmawati, 2016
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
93
menerapakan model talking stick, karena minimnya fasilitas yang tersedia dapat
menghambat terselanggaranya proses pembelajaran.
3.
Bagi peneliti lain.
Dikarenakan penelitian ini terbatas hanya berkenaan dengan subtema
“Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi” di kelas IV SD, maka perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut tentang penerapan model talking stick ini dalam
pembelajaran dan subtema lain serta di kelas yang lainnya, karena model talking
stick ini cocok digunakan dalam semua jenjang pendidikan.
Rina Rohmawati, 2016
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat
ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Rencana pembelajaran pada pembelajaran tematik pada tema 9 Makananku
Sehat dan Bergizi, subtema 2 Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi dengan
menerapkan model cooperative learning tipe talking stick untuk meningkatkan
keaktifan siswa kelas IV SDN LGN disusun dengan sistematika RPP yang
sama dengan RPP prasiklus. Namun terdapat perbedaan pada langkah-langkah
dalam
kegiatan
inti.
Langkah-langkah
pembelajaran
yaitu
siswa
dikelompokkan yang terdiri dari 5-6 orang, kemudian guru menyampaikan
materi pokok yang akan dipelajari, setelah siswa selesai membaca materi
pelajaran dan mempelajari isinya, lalu guru mengambil tongkat dan
memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberi pertanyaan
kepada siswa yang memegang tongkat tersebut. Demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari
guru, setelah itu guru membimbing siswa untuk menyimpulkan dan
melaksanakan evaluasi. RPP yang disusun peneliti selama siklus berlangsung
selalu mengalami perbaikan sesuai hasil refleksi yang telah dilakukan pada
siklus sebelumnya. (RPP terlampir)
2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan model talking stick
ternyata meningkat dibandingkan dengan pembelajaran prasiklus. Pada
prasiklus siswa hanya aktif mendengar penjelasan guru serta mengerjakan
tugas, sedangkan dengan menerapkan model talking stick siswa menjadi lebih
aktif seperti mengamati, mendengarkan penjelasan guru, mengumpulkan
informasi, bertanya, mengemukakan pendapat, bekerja sama dalam kelompok,
dan mengerjakan LKS secara berkelompok dan individu. Dalam pembelajaran
ini guru lebih berperan sebagai fasilitator sehingga meningkatkan keaktifan
belajar siswa sebab siswa berusaha menggali pengetahuannya sendiri dengan
91
Rina Rohmawati, 2016
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
92
berdiskusi secara berkelompok. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari
presentase siswa yang mencapai indikator keaktifan dalam setiap siklus.
Keaktifan siswa pada siklus I mencapai 61,64% kemudian meningkat pada
siklus II menjadi 74,14% dan 84,98% pada siklus III.
3. Penerapan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SD LGN pada tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi, subtema 2
Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi. Hal tersebut dapat dilihat dari
peningkatan perolehan nilai rata-rata siswa dibandingkan pada prasiklus hanya
60, lalu pada siklus I meningkat sebesar 65,4, siklus II sebesar 73,7, dan siklus
III 87,5.
Dengan demikian, penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa
menerapkan model cooperative learning tipe talking stick dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa sekolah dasar.
B. Rekomendasi
Keberhasilan penerapan model cooperative learning tipe talking stick
sebagaimana pada pembelajaran tematik telah diuraikan mengimplikasikan
adanya beberapa rekomendasi yang disampaikan kepada:
1.
Guru
Dalam menerapkan model talking stick agar RPP dapat disusun dengan
baik, terlebih dahulu guru harus menguasai teori tentang model talking stick.
Penerapan model talking stick akan lebih baik jika dilengkapi dengan cara belajar
kelompok dengan memperhatikan salah satu prinsip pendekatan cooperative
learning yaitu saling ketergantungan positif dimana didalam setiap kelompoknya
setiap siswa harus diberi tugas belajar.
Penggunaan model talking stick
dapat diterapkan bukan hanya untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran tematik saja, namun
dapat diterapkan pada pembelajaran subtema lain.
2.
Kepala sekolah.
Sebaiknya kepala sekolah memfasilitasi ketersedian
alat dan media
pembelajaran yang menunjang terhadap kelancaran kegiatan pembelajaran dengan
Rina Rohmawati, 2016
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
93
menerapakan model talking stick, karena minimnya fasilitas yang tersedia dapat
menghambat terselanggaranya proses pembelajaran.
3.
Bagi peneliti lain.
Dikarenakan penelitian ini terbatas hanya berkenaan dengan subtema
“Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi” di kelas IV SD, maka perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut tentang penerapan model talking stick ini dalam
pembelajaran dan subtema lain serta di kelas yang lainnya, karena model talking
stick ini cocok digunakan dalam semua jenjang pendidikan.
Rina Rohmawati, 2016
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu