mata kuliah Pengantar agronomi docx

ANALISIS PENGGUNAAN GMO
(GENETICALLY MODIFIED ORGANISMS)

Makalah Agronomi

Oleh:
Ela Amalia

(001134223569203)

Fredhi Gunawan

(001138203496509)

Muamar Arafat

(001131370042906)

Rahmatina Utami

(001134361465595)


Shinta Dewi Kurniawati

(001139607147259)

Syarifatun Muhaniah

(001138445769065)

AGRIBUSINESS STUDY PROGRAM
GREEN ECONOMY AND DIGITAL COMMUNICATION FACULTY
SURYA UNIVERSITY
SERPONG
2014

Analisis Penggunaan GMO (Genetically Modified Organisms)

GMO (Genetically Modified Organism) adalah organisme tanaman ataupun hewan yang
telah dimodifikasi gen dan kromosomnya sehingga membentuk organisme baru. GMO bertujuan
untuk meningkatkan produksi pertanian sebagai upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan,

kelaparan, dan ketahanan pangan. Selain itu, dari sisi ekonomi GMO dapat meningkatkan
pendapatan petani karena produktivitas hasil produk GMO meningkat.
Sifat yang terdapat dari tanaman GMO pada umumnya adalah resisten terhadap herbisida,
pestisida, hama serangga dan penyakit, serta untuk meningkatkan nilai gizi. Ada banyak manfaat
GMO pada tanaman pertanian seperti tomat yang dapat menghambat pematangan dan pelunakan
buah, pada tanaman kentang dan jagung yang dapat membantu tanaman tahan dari serangan
insektisida, pada tanaman pepaya hasil GMO dapat tahan terhadap virus, dan GMO pada
tanaman kedelai dan kanola dapat memperbaiki komposisi nilai gizi.
Secara internasional, ada pihak yang pro dan kontra dengan penggunaan GMO. Sebagian
kelompok yang pro dengan GMO berpendapat bahwa produk hasil dari GMO membawa banyak
dampak yang positif dan bermanfaat bagi pertanian, seperti tanaman tahan terhadap hama,
insekta, dan herbisida sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Sebagai contoh, sebagian
orang di Amerika Serikat yang merupakan produsen tanaman transgenik terbesar menyetujui
penggunaan GMO yang terdiri dari jagung, kapas, kedelai, dan kanola. Namun di sisi lain,
banyak pihak yang tidak menyetujui GMO. Isu-isu internasional yang diakibatkan karena
pemakaian tanaman GMO adalah keturunan tikus yang diberi makan kedelai transgenik
menunjukkan peningkatan lima kali lipat resiko kematian, bayi yang di lahirkan tidak cukup
berat badan, berpotensi bertumbuhnya sel pra-kanker, kerusakan organ dan sistem kekebalan

tubuh, peradangan ginjal, masalah dengan darah, dan sel hati. Bahkan sebagian petani di

Amerika telah melaporkan masalah kemandulan atau kesuburan antara babi dan sapi yang diberi
pakan varietas jagung GMO. Negara-negara di Eropa dan Jepang, produk GMO sudah dilarang
dan mereka kembali pada produk organik.
Dengan isu-isu yang ada dan melihat manfaat dari GMO, kelompok kami berpendapat
bahwa pemakaian GMO sebaiknya dikurangi, bahkan lebih baik tidak menggunakan tanaman
pangan dari hasil GMO, karena apabila hal ini tetap diteruskan maka lama-kelamaan kesehatan
manusia dan ekosistem akan terganggu. Tidak hanya itu, bahkan penggunaan tanaman GMO
akan berdampak pada hilangnya varietas-varietas lokal. Selain itu, tanaman GMO hanya
memberikan manfaat pada jangka waktu pendek saja dan tidak melihat dampak yang akan
ditimbulkan pada jangka waktu panjang. Jika penggunaan tanaman GMO terus dilakukan maka
yang akan terjadi adalah munculnya penyakit-penyakit baru seperti kanker dan AIDS. Apalagi
saat ini belum semua petani mengetahui dampak negatif apa yang sebenarnya akan ditimbulkan
dari tanaman GMO. Seperti yang dapat dilihat di Negara Indonesia, sebagian besar petani lebih
mengutamakan produktivitas yang tinggi dan mendapatkan keuntungan yang banyak. Tidak
hanya Indonesia bahkan petani-petani di negara lain juga masih banyak yang belum mengetahui
dampak penggunaan tanaman GMO. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian bagi semua
pihak. Menurut kelompok kami, adanya pelarangan penggunaan GMO dan diadakannya tes
lapangan pada GMO tidak hanya tes laboratorium merupakan hal yang dapat dilakukan untuk
mengurangi


penggunaan

tanaman

GMO.

Peran

pemerintah

juga

diperlukan

untuk

menanggulangi masalah penggunaan GMO dengan memberikan sosialiasi kepada petani-petani.
Selain itu, mengganti tanaman GMO dengan tanaman asli yang belum direkayasa genetika akan
menjadi solusi bagi semua pihak untuk lebih menjaga lingkungan dan kesehatan manusia.


Daftar Pustaka

Adlhiyati Zakki. (2010, Maret). Produk Rekayasa Genetika (Gmo/Genetically Modified
Organism) sebagai Subjek Perlindungan Paten dan Perlindungan Varietas Tanaman.
Diperoleh dari http://eprints.undip.ac.id/25011/1/ZAKKI_ADLHIYATI.pdf.
Ahliherbal. (2013). 9 Makanan Pengganti untuk Menghindari GMO di Dapur Anda. Diperoleh
dari http://ahliherbal.com/jurnal/9-makanan-pengganti-untuk-menghindari-gmo-di-dapuranda-446.html.
Badan Litbang Pertanian. (2010, 30 Juni). GMO: Antara Pro dan Kontra. Diperoleh dari
http://www.litbang.deptan.go.id/artikel/one/305/.
Health Research Funding. (2013, 4 Desember). Pros and Cons of Genetically Modified Foods.
Diperoleh dari http://healthresearchfunding.org/pros-cons-genetically-modified-foods/.
Hijauku. (2013, 8 Agustus). 150 Perusahaan Tuntut Pengawasan GMO. Diperoleh dari
http://www.hijauku.com/2013/08/28/150-organisasi-tuntut-pengawasan-gmo/.
One Green Planet. (2013, 2 Agustus). The Environmental Impact of GMOs. Diperoleh dari
http://www.onegreenplanet.org/animalsandnature/the-environmental-impact-of-gmos/.
Scribd.

(2014, 22 April). Genetically Modified Organisms. Diperoleh
http://www.scribd.com/doc/219578120/Genetically-Modified-Organisms.


dari

The Global Riview. (2014, 9 Januari). Waspada Bahaya GMO (Produk Hasil Rekayasa Genetika)
dan Monsanto. Diperoleh dari http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?
lang=id&id=14396&type=12#.U-GsIeOSw6E.
Universitas Gajah Mada. (2007, 25 April). Pengukuhan Guru Besar Prof Sutardi: Produk
Pertanian
Transgenik
Belum
Diyakini
Aman.
Diperoleh
dari
http://ugm.ac.id/id/berita/1437pengukuhan.guru.besar.prof.sutardi:.produk.pertanian.transgenik.belum..diyakini.aman.