Ilmu Lingkungan POLUSI UDARA.pdf

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN
“POLUSI UDARA”

OLEH :

KELOMPOK 8 (DELAPAN)

MODERATOR

: DESMARDANA DAMAR WAHYUNI

1411112002

NOTULEN

: MITA LERINA

1411112016

PEMATERI 1


: TEGOR ARIE WIGUNA

1211113022

PEMATERI 2

: ANNISA ALMIRA

1411111016

PEMATERI 3

: SARI YUNITA

1411111020

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG

2015

POLUSI UDARA
Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi
di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya
dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran
udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.Pencemaran udara di
dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan
pencemaran udara di ruang terbuka.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar
sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar
udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah
substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara
sekunder.Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam
konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yang mempengaruhi :

1. Aktivitas manusia






Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis
bahan bakar) termasuk pembakaran biomassa secara tradisional
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti

2. Sumber alami







Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Denitrifikasi
Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa organik volatil
yang signifikan yang mampu bereaksi dengan polutan antropogenik membentuk
polutan sekunder.

3. Sumber-sumber lain




Transportasi
Kebocoran tangki gas
Gas metana dari tempat pembuangan akhirsampah

Jenis-jenis bahan pencemar udara (polutan)










Karbon monoksida
Oksida nitrogen
Oksida sulfur
CFC
Hidrokarbon
Senyawa organik volatil
Partikulat
Radikal bebas

DAMPAKPENCEMARAN UDARA
1 .Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem

pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru,
zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran
pernafasan atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan
lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Diperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian
prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun
1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah
pada tahun 2015.[butuh rujukan]
2 .Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan
bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.
3. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air
hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:




Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman




Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

4. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:






Peningkatan suhu rata-rata bumi
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna

5. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasiultraviolet B dari matahari. Pembentukan
dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi
CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian
molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubanglubang pada lapisan ozon.
Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu terkait dengan
manusia. Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara.
Pun manusia pula yang merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa penurunan
kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer

bumi. Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa
karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), chlorofluorocarbon (CFC), sulfur
dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon
Diaoksida (CO2). Unsur-unsur tersebut bisa disebut juga sebagai polutan atau jenisjenis bahan pencemar udara.Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang menjadikan
terjadinya pencemaran udara bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor
manusia. Penyebab pencemaran udara dari faktor adalah alam contohnya adalah
aktifitas gunung berapi yang mengeluarkan abu dan gas vulkanik, kebakaran hutan, dan
kegiatan mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas.
Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala aktifitasnya.
Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain :

1. Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah
tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan
antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
2. Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen,
keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.
3. Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan terutama adalah debu.
4. Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan,
daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan
bau.

5. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
6. Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan
pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.
7. Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan
yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.
8. Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas
dan debu radioaktif.
Manusia Penyebab Utama Pencemaran Udara
Emisi akibat gunung meletus masih kalah dibanding emisi akibat aktivitas manusia. Di
awal artikel sudah dituliskan bahwa manusia menjadi penyebab utama dan terbesar
terjadinya pencemaran udara. Belum lagi jika kebakaran hutan, sebagai salah satu
penyebab polusi udara terbesar, dimasukkan sebagai pencemaran udara yang
disebabkan oleh manusia. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar
kebakaran hutan dan lahan sengaja dilakukan oleh manusia.Faktor alami penyebab
pencemaran udara terbesar lainnya adalah meletusnya gunung berapi. Letusan gunung
berapi sangat luar biasa. Meskipun demikian, menurut penelitian, seluruhgunung api di
dunia mengeluarkan hanya 0,13 hingga 0,44 miliar ton CO2 per tahunnya. Jumlah ini
ternyata tidak sebanding dengan emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia
melalui pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor. Kendaran bermotor saja

menyumbangkan emisi karbon hingga 2 miliar pertahunnya. Pada tahun 2010 saja,
berbagai aktivitas manusia telah menambahkan sedikitnya 35 miliar ton emisi karbon
dioksida ke atmosfer.
Efek Pencemaran Udara
Salah satu banyaknya polusi yang terjadi diakibatkan oleh udara yang tercemar yang
berasal dari baik itu pembuagan akhir asap kendaraan bermotor yang kurang sehat atau
pun pembuangan asap dari kegiatan indurstri.
Hal ini tentunya menimbulkan efek efek pencemaran udara pada kehidupan manusia
dapat dibagi menjadi efek umum, efek terhadap ekosistem, efek terhadap kesehatan,
efek terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, efek terhadap cuaca dan iklim, dan efek
terhadap sosial-ekonomi.

Efek Umum
Efek umum pencemaran udara terhadap kehidupan manusia, antara lain:
1. Meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada manusia, flora, dan fauna.
2. Memengaruhi kuantitas dan kualitas sinar matahari yang sampai ke permukaan
bumi dan memengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
3. Memengaruhi dan mengubah iklim akibat terjadinya peningkatan kadar CO2 di
udara. Kondisi ini cenderung menahan panas tetap berada di lapisan bawah
atmosfer sehingga terjadi efek rumah kaca (green house effect).
4. Pencemaran udara dapat merusak cat, karet, dan bersifat korosif terhadap benda
yang terbuat dari logam.
5. Meningkatkan biaya perawatan bangunan, monumen, jembatan, dan lainnya.
6. Mengganggu penglihatan dan dapat meningkatkan angka kasus kecelakaan
lalulintas di darat, sungai, maupun udara.
7. Menyebabkan wama kain dan pakaian menjadi cepat buram dan bernoda.
Efek terhadap Ekosistem
Industri yang mempergunakan batubara sebagai sumber energinya akan melepaskan zat
oksida sul fat ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat tersebut akan
bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga air hujan menjadi asam
(acid rain). Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, akan terjadi perubahan pada
ekosistem perairan danau. Akibatnya, pH air danau akan menjadi asam, produksi ikan
menurun, dan secara tidak langsung pendapatan rakyat setempat pun menurun.
Efek terhadap Kesehatan
Efek pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dapat terlihat baik secara cepat
maupun lambat, seperti berikut.
a. Efek cepat
Hasil studi epidemiologi mcnunjukkan bahwa peningkatan mendadak kasus
pencemaran udara juga akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan kematian akibat
penyakit saluran pemapasan. Pada situasi tertentu, gas CO
Gas Sulfur Dloksida
Gas sulfur oksida merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling tinggi
di daerah kawasan industri dan daerah perkotaan. Gas ini dihasilkan dari sisa
pembakaran batubara dan bahan bakar minyak. Di dalam setiap survei pencemaran
udara, gas ini selalu diperiksa.
Indeks Asap

Berikut cara penggunaan indeks asap (smoke atau selling index): Sampel udara disaring
dengan sejenis kertas (paper tape) dan diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik
meter. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan Coh Units per 1000 linear feet dari
sampel udara. Indeks asap ini sangat bervariasi dari hari ke hari dan bergantung pada
perubahan iklim.
Partikel Debu
Partikel-partikel berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industri
merupakan salah satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran
udara. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram partikel per
meter kubik udara.
Parameter Lain untuk Indikator Pencemaran Udara
Berikut beberapa parameter lain yang dapat digunakan untuk menentukan derajat
pencemaran udara yang terjadi.
1. Karbon monoksida
Karbon monoksida dapat juga dipakai sebagai parameter untuk indikator pencemaran
udara, terutama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan
bermotor.
2. Oksidan (03)
Oksidan, misalnya saja ozon (03), dihasilkan akibat kerja sinar matahari terhadap asap
pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar.
3. Nitrogen dioksida
Nitrogen dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun
akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini dapat dipakai sebagai
indikator pencemaran udara.
4. Timah hitam atau timbal
Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan
biasanya ditambah ke dalam bahan bakar bensin.

Dampak pencemaran udara
Pencemaran udara menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi warga
kota khususnya dan dunia pada umumnya. Diantara dampak pencemaran udara itu
adalah menipisnya lapisan Ozon di atmosfer, pemanasan global (global warming),

penyakit pernapasan seperti tenggorokan dan paru-paru, terganggunya fungsi
reproduksi, berkurangnya kemampuan mental anak-anak, berkurangnya tingkat
kecerdasan (Intelligence Quotient) anak-anak, dan lain-lain :
1. Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi
penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak
tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai
makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida akibat berkurangnya tanaman dan
plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu
terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan
penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
2. Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan
menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan
pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil
pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Secara khususdampak
pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi manusia terutama bayi, anak-anak dan
lansia yang rentan terhadap penyakit. Selain itu juga wanita hamil dan orang yang
mempunyai riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan kronis. Biasanya, mereka
tidak mengetahui bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari pencemaran udara
akibat gas buang kendaraan bermotor. WHO menyatakan bahwa sekitar 70 persen
penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor akibat gas buang kendaraan
bermotor.
Source : Google Indonesia