Implementasi Pengkombinasian antara Metode Dempster Shafer dan Theorema Bayes Dalam Sistem Pakar

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem Pakar

Turban (Muhammad Dahria, 2013) menyatakan bahwa “Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia, dimana pengetahuan tersebut dimasukkan kedalam sebuah komputer, dan kemudian digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli.Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun rumit sekalipun tanpabantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman.

Suatu sistem dikatakan sistem pakarapabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Terbatas pada domain keahlian tertentu

2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.

3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikanya dengan cara yang dapat dipahami.

4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu 5. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap. 6. Keluaranya atau output bersifat anjuran

Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubsitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak. Dalam penyusunanya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah tertentu.


(2)

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan sistem pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.

2.1.1. Ciri-ciri Sistem Pakar

Ciri-ciri sistem pakar dapat dibedakan menjadi beberapa bagian dan dijelaskan sebagai berikut :

1. Terbatas pada domain keahlian tertentu

2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti

3. Dapat menjelaskan alasan-alasan dengan cara yang dapat dipahami 4. Bekerja berdasarkan kaidah / Rule tertentu

5. Basis pengetahuan dan mekanisme inferensi terpisah

6. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntut oleh dialog dengan penggunaan. (Feresi Daeli, 2013)

2.1.2. Komponen Sistem Pakar

Komponen – komponen sistem pakar ada beberapa dan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Antarmuka Pengguna (User Interface)

Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna sistem pakar untuk berkomunikasi. Ada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerimainstruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai.

2. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan adalah basis atau pangkalan pengetahuan yang berisi fakta, pemikiran, teori, prosedur, dan hubungannya satu dengan yang lain atau informasiyang terorganisasi dan teranalisa (pengetahuan didalam pendidikan atau pengalaman dari seorang pakar) yang diinputkan kedalam komputer.


(3)

3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)

Akuisisi pengetahuan adalah akuisisi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini Knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya di transfer ke dalam basis pengetahuan. Terdapat tiga metode utama dalam akuisisi pengetahuan, yaitu: wawancara, analisis protocol dan observasi pada pekerjaan pakar.

4. Mesin Inferensi (Inference Engine)

Mesin inferensi merupakan program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan. Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.

5. Workplace

Merupakan memori kerja (working memory) yang digunakan untuk menyimpan kondisi/keadaan yang dialami oleh pengguna dan juga hipotesa serta keputusan sementara.

6. Fasilitas Penjelasan

Proses menentukan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi selama sesi konsultasi mencerminkan proses penalaran seorang pakar.karena pemakai terkadang bukanlah seorang ahli dalam bidang tersebut, maka dibuatlah fasilitas penjelasan. Fasilitas inilah yang dapat memberikan informasi kepada pemakai mengenai jalannya penalaran sehingga dihailkan suatu keputusan. (Ginanjar Wiro, 2010).


(4)

2.2. Pengertian Acne Vulgaris

Acne vulgaris adalah penyakit peradangan kronis folikel sebasea yang mengenai hampir 80-100% remaja.(Dewi Rahmawati, 2012). Insidensi terbanyak pada usia 14-17 tahun bagi wanita. Derajat akne dibagi menjadi derajat ringan,sedang dan berat. Mengenai hampir 80-100% remaja, dewasa muda dan dapat berlanjut sampai usia tua. Pada wanita Kaukasia berumur 12-25 tahun, prevalensi derajat Akne vulgaris berkisar 75-85%.

Menurut penelitian Cunliffe, akne mengenai remaja dengan berbagai variasinya dengan insidensi terbanyak pada usia 14-17 tahun bagi wanita dan usia 16-19 tahun bagi pria. Penyebab utama akne sampai sekarang belum diketahui dengan pasti, tetapi ada dugaan kuat merupakan penyakit multifaktorial.Faktor-faktor penyebab akne seperti genetik, trauma dan infeksi, hormon, diet, obat-obatan, kosmetik, jenis kulit, pekerjaan, psikis dan iklim.

2.2.1. Penyebab Penyakit Acne vulgaris

Menurut (Rizqun Nisa, 2015) Acne Vulgaris disebabkan oleh multifaktorial, baik yang berasal dari luar (eksogen) maupun dari dalam (endogen):

a. Genetik

Akne kemungkinan besar merupakan penyakit genetik dimana pada penderita terdapat peningkatan respon unit pilosebaseus terhadap kadar normal androgen dalam darah. Menurut sebuah penelitian, adanya gen tertentu (CYP17-34C/C homozigot Chinese men) dalam sel tubuh manusia, meningkatkan terjadinya akne.

b. Faktor Hormonal

Pada 60–70% wanita lesi akne menjadi lebih aktif kurang lebih satu minggu sebelum haid oleh karena hormon progesteron. Estrogen dalam kadar tertentu dapat menekan pertumbuhan akne karena menurunkan kadar gonadotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis. Hormon Gonadotropin mempunyai efek menurunkan produksi sebum. Progesteron dalam jumlah fisiologis tidak mempunyai efek terhadap efektifitas terhadap kelenjar lemak .Produksi sebum tetap selama siklus menstruasi, akan tetapi kadang progesteron menyebabkan akne premenstrual


(5)

Terdapat makanan tertentu yang memperberat AV. makanan tersebut antara lain adalah makanan tinggi lemak (gorengan, kacang, susu, keju, dan sejenisnya), makanan tinggi karbohidrat (makanan manis, coklat, dll), alkohol, makanan pedas, dan makanan tinggi yodium (garam). Lemak dalam makanan dapat mempertinggi kadar komposisi sebum.

d. Faktor Kosmetik

Kosmetika dapat menyebabkan akne seperti bedak dasar (foundation), pelembab (moisturiser), krem penahan sinar matahari (sunscreen) dan krem malam, jika mengandung bahan-bahan komedogenik. Bahan-bahan komedogenik seperti lanolin, petrolatum, minyak atsiri dan bahan kimia murni (asam oleik, butil stearat, lauril alkohol, bahan pewarna (D&C) biasanya terdapat pada krim-krim wajah. Untuk jenis bedak yang sering menyebabkan akne adalah bedak padat (compact powder).

e. Faktor Infeksi dan Trauma

Peradangan dan infeksi di folikel pilosebasea terjadi karena adanya peningkatan jumlah dan aktivitas flora folikel yang terdiri dari Propionilbacterium Acnes, Corynebacterium Acnes, Pityrosporum ovale dan Staphylococcus epidermidis. Bakteri-bakteri ini berperan dalam proses kemotaksis inflamasi dan pembentukan enzim lipolitik yang mengubah fraksi lipid sebum. Propionilbacterium Acnes berperan dalam iritasi epitel folikel dan mempermudah terjadinya akne. Selain itu, adanya trauma fisik berupa gesekan maupun tekanan dapat juga merangsang timbulnya akne vulgaris. f. Kondisi Kulit

Kondisi kulit juga berpengaruh terhadap akne vulgaris. g. Faktor Pekerjaan

Penderita akne juga banyak ditemukan pada karyawan-karyawan pabrik dimana mereka selalu terpajan bahan-bahan kimia seperti oli dan debu-debu

logam. Akne ini biasa disebut “Occupational Acne”. 2.2.2. Komedo

Komedo adalah merupakan salah satu jenis jerawat. Biasanya, komedo terbentuk karena penyumbatan minyak atau make up yang terjebak dibawah kulit. Yang satu ini merupakan salah satu masalah kulit yang paling sering dialami oleh banyak orang.


(6)

Sekalipun enggak menyebabkan bengkak dan iritasi kulit seperti jerawat, komedo tetap mengurangi kecantikan wajah jika melekat dalam jumlah banyak (Vallesca Souisa, 2011). Ada dua macam komedo, yaitu sebagai berikut :

1. Whitehead. komedo ini berupa tonjolan putih kecil-kecil dibawah kulit. Cara mengatasi Whitehead:

a. Bersihkan wajah dengan scrub, atau sabun muka yang mengandung asam salisilat (salicylic acid) atau AHA (alfa hidroksi acid ) atau BHA (beta hidroksi acid)

b. Atasi kelebihan minyak dengan kertas minyak, atau toner jika wajah kamu sangat berminyak.

2. Blackhead komedo ini terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Cara mengatasi blackhead :

a. Bersihkan wajah dengan scrub dua kali seminggu, bilas dengan air dingin, atau gunakan dengan toner untuk merapatkan pori-pori.

b. Perawatan facial diperlukan jika komedo kamu cukup banyak. Lakukan facial sekali seminggu, tetapi kurangi porsi massage agar kelenjar minyak tidak semakin aktif dan memproduksi minyak berlebihan sehingga membuat wajah berkomedo lagi.

c. Atau, coba langkah alternatif, bersihkan wajah dengan belimbing wuluh yang ditumbuk halus dan dicampur dengan sedikit air garam. Bubur belimbing wuluh ini akan memberikan rasa sejuk dan memperkecilkan pori-pori.

2.2.3. Pengertian Jerawat

Menurut (Sugiarto,dkk. 2010) jerawat atau (acne vulgaris) adalah jerawat yang merupakan benjolan mirip bisul kecil yang berisi lemak. Jika terjadi peradangan, jerawat bisa mengeras dan membentuk kista sehingga sulit sembuh. Jerawat biasanya menyerang mereka yang berusia (14 – 20 tahun).

2.2.4. Gejala Dan Faktor Penyebab Timbulnya Jerawat

Menurut (Sugiarto,dkk. 2010) gejala yang sering munculjika terkena jerawat sebagai berikut :

1. Bagian kulit, khususnya kulit wajah muncul benjolan atau mirip bisul kecil yang terkadang ujungnya berwarna kuning dan berisi nanah.


(7)

2. Benjolan itu terkadang menyebabkan rasa nyeri atau sedikit gatal.

Selain itu menurut (Wahyuni, 2010) ada 4 (empat) gejala pokok yang perlu diperhatikan pada timbunya jerawat dan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Adanya peningkatan hormone androgen

2. Adanya peningkatan produksi lemak di kelenjar lemak (sebum)

3. Adanya kondisi abnormal atas timbulnya bakteri dan jamur atau yang disebut microflora di kulit

4. Adanya penebalan, penyumbatan serta pengerasan pada sel-sel kulit

Faktor penyebab timbulnya jerawat diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Hormon (Estrogen dan Progesteron)

2. Kekurangan vitamin A, terutama pada orang yang mempunyai kulit kering 3. Keturunan

4. Makanan

Sebagian besar dari makanan berminyak dan mengandung zat tepung dan sebagian makanan seperti jamur, kacang-kacangan, menambah kemungkinan terkena jerawat. Pada usia pubertas, anemia, tidak melakukan aktivitas olahraga, tidak terkena matahari dan udara segar dalam jumlah yang cukup, lalai dalam menjaga kebersihan diri, tidak memperhatikan kebersihan kulit dan kondisi fisik serta syaraf tegang, akan mempercepattumbuhnya jerawat.

2.2.5. Tipe-Tipe Jerawat

Menurut Fahmi dalam (Wahyuni, 2010) bahwa yang membedakan tipe jerawat berdasarkan jenis dan kadar penderitaannya, yaitu :

1. Jenis titik atau fleks

Pada awal terjadinya, banyak jerawat berkepala hitam dan adanya sumbatan-sumbatan minyak. Jenis ini biasannya dikenal dengan komedo jenis terbuka (blackedhead). Sedangkan komedo yang tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh diatas pori-pori yang tersumbat, makanya terlihat seperti tonjolan putih kecil-kecil dibawah kulit. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.


(8)

Jerawat kecil-kecil yang matang banyak terdapat di daerah kening 3. Jerawat biasa

Jenis jerawat kelasik ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi dengan bakteri. Bakteri ini biasa terdapat dipermukaan kulit, bias juga dari waslap, kuas make up dan jari tangan. Selanjutnya stress, hormon dan udara yang lembab dapat memperbesar kemungkinan infeksi jerawat, karena menyebabkan kulit memproduksi minyak, yang merupakan tempat berkembang biaknya bakteri

4. Jenis Tuber (Akar Tumbi)

Terdiri dari jenis jerawat kecil yang menahun serta meradang 5. Jerawat Batu

Kelenjar-kelenjar minyak membesar seperti jagung dan dipenuhi dengan zat bentukannya seperti bentuk kantung jenis cystic acne atau jerawat batu 6. Jerawat berbentuk bekas luka

Jerawat berbentuk bekas luka adalah berlubang dan menonjol diatas permukaan kulit

2.2.6. Diagnosa Acne vulgaris

Menurut (Resti, 2015) diagnose acne vulgaris dilihat dari seberapa parahnya acne tersebut. Sebagian besar acne ringan sampai sedang membutuhkan terapi topikal. Acne sedang sampai berat menggunakan kombinasi terapi topikal dan oral. Terapi acne dimulai dari pembersihan wajah menggunakan sabun. Beberapa sabun sudah mengandung antibakteri, misalnya triclosan yang menghambat kokus positif gram. Selainitu juga banyak sabun mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat.

Bahan topikal untuk pengobatan acnesangat beragam. Sulfur, sodium sulfasetamid,resorsinol, dan asam salisilat, sering ditemukan sebagai obat bebas. Asam azaleat dengan konsentrasi krim 20 persen atau gel 15% , memiliki efek antimikroba dankomedolitik, selain mengurangi pigmentasi dengan berfungsi sebagai inhibitor kompetitif tirosinase. Benzoil peroksida merupakan antimikroba kuat, tetapi bukan antibiotik, sehingga tidak menimbulkan resistensi. Retinoid topikal secara umum bersifat komedolitik dan menghambat pembentukkan mikrokomedo yang merupakan awal dari AV.


(9)

Target kerja retinoid yaitu pada proliferasi abnormal dan diferensiasi keratinosit serta mempunyai efek antiinflamasi. Retinoid merupakan turunan vitamin A yang mencegah pembentukan komedo dengan menormalkan deskuamasi epitel folikular. Retinoid topikal yang utama adalah tretinoin, tazaroten, dan adapalene.Tretinoin palingbanyak digunakan, bersifat komedolitik dan antiinflamasi poten. Antibiotik sistemik diberikan pada akne derajat sedang sampai dengan berat. Antibiotik sistemik pada akne vulgaris bekerja sebagai antibakteri, antiinflamasi, dan imunomodulator. Antibiotik ini terbukti dapat menghambat lipase bakteri dan menurunkan produksi asam lemak bebas. Terapi antibiotik yang efektif dapat mengurangi populasi P.acnes sebesar <90%.

2.3. Pengertian Implementasi

Menurut Purwanto (Zaid, 2012) implementasi adalah tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam suatu penelitian. Oleh karenanya, tahapan ini bukan lagi sebagai wacana pemikiran atau ide lagi, tetapi sudah berada pada tahapan perilaku dan tindakan yang diperlukan dalam penelitian. implementasi sebagai konsep dapat dibagi ke dalam dua bagian. Pertama, implementation = F (Intention, Output, Outcome). Sesuai definisi tersebut, implementasi merupakan fungsi yang terdiri dari maksud dan tujuan, hasil sebagai produk dan hasil dari akibat. Kedua, implementasi merupakan persamaan fungsi dari implementation = F (Policy, Formator, Implementor, Initiator, Time).

Penekanan utama kedua fungsi ini adalah kepada kebijakan itu sendiri, kemudian hasil yang dicapai dan dilaksanakan oleh implementor dalam kurun waktu tertentu. Implementasi kebijakan menghubungkan antara tujuan kebijakan dan realisasinya dengan hasil kegiatan pemerintah. Tugas implementasi adalah membangun jaringan yang memungkinkan tujuan kebijakan publik direalisasikan melalui aktivitas instansi pemerintah yang melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan (policy stakeholders).

2.4.Metode

Menurut (Rohayah, 2009) istilah metode berasal dari kata method dalam bahasa inggris. Dalam Macquarie Dictionary, a method is a way of doing something,


(10)

especially is accordance with a definite planatau metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.

2.4.1. Pengertian Demster Shafer

Demster Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. (M., Dahria, 2013). Secara umum Teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval: [Belief, Plausibility] Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence (bukti) dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai:

Pl(s)= 1-Bel(-s) ………(2.1)

Plausability juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin ¬s, maka dapat dikatakan bahwa: Bel = (¬s) = 0. Pada teorema Dempster-Shafer kita mengenal adanya frame of discernment yang dinotasikan dengan Θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis.

Misalkan :

Θ = {GK,BK,PT,DBM} Dengan : GK = Garis Kuning

PT = Busuk Tajuk; BK = Busuk kuncup DBM = Busuk Pucuk.

Sistem pakar harus mampu bekerja dalam ketidakpastian hal ini menurut Giarattano dan Riley dalam (Muhammad Dahria, 2013). Sejumlah teori telah ditemukan untuk menyelesaikan ketidakpastian, diantaranya probabilitas klasik (classical probability), teori Hartley berdasarkan himpunan klasik (Hartley theory based on classical sets), teori Shannon berdasarkan probabilitas (Shanon theory based


(11)

on probability), teori Dempster-Shafer (Dampster-Shafer theory), teori Fuzzi Zadeh

(Zadeh’s Fuzzi theory) dan faktor kepastian (certainy factor).

2.4.2. Pengertian Theorema Bayes

Teorema bayes merupakan satu metode yang digunakan untuk menghitung ketidakpastian data menjadi data yang pasti dengan membandingkan antara data ya dan tidak. Probabilitas bayes merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketidakpastian data dengan menggunakan formula bayes. (Wisnu, 2010).Theorema Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi. Metode ini disamping memanfaatkan data sampel yang diperoleh dari populasi juga menghitung suatu distribusi awal yang disebut distribusi prior.

Metode Theorem Bayes memandang paramenter sebagai variable yang menggambarkan pengetahuan awal tentang parameter sebelum pengamatan dilakukan dan dinyatakan dalam suatu distribusi yang disebut dengan distribusi prior. Setelah pengamatan dilakukan, informasi dalam distribusi prior dikombinasikan dengan informasi dengan data sampel melalui teorema bayes. Sesuai dengan probabilitas subjektif, bila seseorang mengamati kejadian E dan mempunyai keyakinan bahwa kemungkinan E akan muncul, maka probabilitas E disebut probabilitas prior. Setelah ada informasi tambahan bahwa misalnya kejadian H telah muncul, mungkin akan terjadi perubahan terhadap perkiraan semula mengenai kemungkinan E untuk muncul. Probabilitas untuk H sekarang adalah probabilitas bersyarat akibat H dan disebut probabilitas posterior. Teorema bayes merupakan mekanisme untuk memperbaharui probabilitas dari prior menjadi probabilitas posterior.

2.5. Perancangan Sistem Flowchart Sistem

Flowchart sistem merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis. (Iswandy, 2014).

Flowchart menggunakan berbagai simbol yang standarisasi secara internasional. Sismbol-simbol flowchart dapat dikategorikan ke dalam empat bagian simbol input atau output, proses, penyimpanan dan lain-lain. Hal ini ditujukan untuk memudahkan


(12)

setiap orang memahami berbagai variasi flowchart, secara khusus simbol-simbol flowchart dapat ditampilkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Simbol-Simbol Flowchart Sistem (sumber:Soeherman & Pinontoan, 2009)

2.6. Sejarah Visual Basic 2010

Sekilas Sejarah Visual Basic diturunkan dari bahasa BASIC. Visual Basic terkenal seebagai bahasa pemograman yang mudah digunakan terutama untuk membuat aplikasi yang berjalan di atas platform Windows. Pada tahun 90an, Visual Basic menjadi bahasa pemograman yang paling popular dan menjadi pilihan utama untuk mengembangkan program berbasis Windows.

Versi Visual Basic terakhir sebelum berjalan di atas .NET Framework adalah VB6 (Visual Studio 1998).Visual Basic .NET dirilis pada bulan Februari tahun 2002 bersamaan dengan platform .NET Framewor1.0. Kini sudah ada beberapa versi dari Visual Basic yang berjalan pada platform .NET, yaitu VB 2002 (VB7), VB 2005(VB8), VB 2008 (VB9) dan yang terakhir adalah VB 2010 (VB10) yang dirilis bersamaan dengan Visual Studio 2010. Selain Visual Basic 2010,Visual Studio 2010 juga mendukung beberapa bahasa lain, yaitu C#, C+ + , F#atau bahasa baru untuk

dokumen display struk Tampil data

Proses manual

Proses alat non komputer

Data temporary arsip

card

D A T

Proses komputer

Predefine

proses card terminal

pilihan keterangan

On pc On pc aliran

Input data

Data nominal alphabet


(13)

functional programming, IronPhyton, dan IronRuby atau bahasa baru untuk dynamic programming.

2.6.1. Visual Studio.Net

Microsoft Visual Studio .net merupakan salah satu software buatan Microsoft Corp. yang didesain khusus dalam pembuatan program-program profesional berbasis windows platform. Microsoft Visual Studio .net merupakan perangkat lunak yang terintegrasi, di dalamnya terdapat beberapa paket software yang dapat digunakan oleh programer dalam membangun sebuah program profesional, diantaranya adalah Visual Basic, Visual J#, Visual C, #Visual C+ + dan Java Runtime yang sama-sama berada dalam naungan platform Microsoft .NET Framework. Bagian – bagian dari software ini diantaranya toolbox, jendela properties, server explorer dan solution explorer.

Toolbox digunakan untuk pemilihan kontrol–kontrol yang akan digunakan pada program yang akan dirancang. Kontrol ini merupakan kontrol standar yang digunakan oleh aplikasi Windows dan kontrol–kontrol tambahan yang disebut ActiveX. Kontrol yang ada pada jendela ini dapat ditambah dan dikurangi sesuai kebutuhan. Jendela Properties merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur properti sebuah objek. Jendela Properties ini terbagi dalam dua bagian yaitu Alphabetic dan Catagirozed. Perbedaan dari keduanya hanyalah cara menampilkan properties dalam sebuah objek. Pada bagian Alphabetic, properti diatur berdasarkan urutan abjad, sedangkan di bagian Catagorized, properti diatur dalam kelompok-kelompok kategori.

2.6.2. Crystal Report

Crystal Report adalah merupakan perangkat lunak yang dikhususkan untuk membangun sebuah laporan. Crystal Report dapat digunakan dengan bahasa pemograman berbasis windows seperti Borland Delphi, Visual Basic 6.0, Visual Basic .net, Visual C+ + dan Visual Interdev (Nurullah, 2012).

Beberapa kelebihan dari Crystal Report ini adalah:

1. Dari segi pembuatan laporan tidak terlalu rumit yang memungkinkan para programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak kode program.


(14)

2. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemograman lain yang memungkinkan dapat digunakan oleh banyak progra mmer dengan masing-masing keahlian.

3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format popular seperti Microsoft Word, Excel, Acces, Adobe Acrobat Reader, HTMLdan sebagainya.


(1)

Target kerja retinoid yaitu pada proliferasi abnormal dan diferensiasi keratinosit serta mempunyai efek antiinflamasi. Retinoid merupakan turunan vitamin A yang mencegah pembentukan komedo dengan menormalkan deskuamasi epitel folikular. Retinoid topikal yang utama adalah tretinoin, tazaroten, dan adapalene.Tretinoin palingbanyak digunakan, bersifat komedolitik dan antiinflamasi poten. Antibiotik sistemik diberikan pada akne derajat sedang sampai dengan berat. Antibiotik sistemik pada akne vulgaris bekerja sebagai antibakteri, antiinflamasi, dan imunomodulator. Antibiotik ini terbukti dapat menghambat lipase bakteri dan menurunkan produksi asam lemak bebas. Terapi antibiotik yang efektif dapat mengurangi populasi P.acnes sebesar <90%.

2.3. Pengertian Implementasi

Menurut Purwanto (Zaid, 2012) implementasi adalah tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam suatu penelitian. Oleh karenanya, tahapan ini bukan lagi sebagai wacana pemikiran atau ide lagi, tetapi sudah berada pada tahapan perilaku dan tindakan yang diperlukan dalam penelitian. implementasi sebagai konsep dapat dibagi ke dalam dua bagian. Pertama, implementation = F (Intention, Output, Outcome). Sesuai definisi tersebut, implementasi merupakan fungsi yang terdiri dari maksud dan tujuan, hasil sebagai produk dan hasil dari akibat. Kedua, implementasi merupakan persamaan fungsi dari implementation = F (Policy, Formator, Implementor, Initiator, Time).

Penekanan utama kedua fungsi ini adalah kepada kebijakan itu sendiri, kemudian hasil yang dicapai dan dilaksanakan oleh implementor dalam kurun waktu tertentu. Implementasi kebijakan menghubungkan antara tujuan kebijakan dan realisasinya dengan hasil kegiatan pemerintah. Tugas implementasi adalah membangun jaringan yang memungkinkan tujuan kebijakan publik direalisasikan melalui aktivitas instansi pemerintah yang melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan (policy stakeholders).

2.4.Metode

Menurut (Rohayah, 2009) istilah metode berasal dari kata method dalam bahasa inggris. Dalam Macquarie Dictionary, a method is a way of doing something,


(2)

especially is accordance with a definite planatau metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.

2.4.1. Pengertian Demster Shafer

Demster Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. (M., Dahria, 2013). Secara umum Teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval: [Belief, Plausibility] Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence (bukti) dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai:

Pl(s)= 1-Bel(-s) ………(2.1)

Plausability juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin ¬s, maka dapat dikatakan bahwa: Bel = (¬s) = 0. Pada teorema Dempster-Shafer kita mengenal adanya frame of discernment yang dinotasikan dengan Θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis.

Misalkan :

Θ = {GK,BK,PT,DBM} Dengan : GK = Garis Kuning

PT = Busuk Tajuk; BK = Busuk kuncup DBM = Busuk Pucuk.

Sistem pakar harus mampu bekerja dalam ketidakpastian hal ini menurut Giarattano dan Riley dalam (Muhammad Dahria, 2013). Sejumlah teori telah ditemukan untuk menyelesaikan ketidakpastian, diantaranya probabilitas klasik (classical probability), teori Hartley berdasarkan himpunan klasik (Hartley theory based on classical sets), teori Shannon berdasarkan probabilitas (Shanon theory based


(3)

on probability), teori Dempster-Shafer (Dampster-Shafer theory), teori Fuzzi Zadeh

(Zadeh’s Fuzzi theory) dan faktor kepastian (certainy factor).

2.4.2. Pengertian Theorema Bayes

Teorema bayes merupakan satu metode yang digunakan untuk menghitung ketidakpastian data menjadi data yang pasti dengan membandingkan antara data ya dan tidak. Probabilitas bayes merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketidakpastian data dengan menggunakan formula bayes. (Wisnu, 2010).Theorema Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi. Metode ini disamping memanfaatkan data sampel yang diperoleh dari populasi juga menghitung suatu distribusi awal yang disebut distribusi prior.

Metode Theorem Bayes memandang paramenter sebagai variable yang menggambarkan pengetahuan awal tentang parameter sebelum pengamatan dilakukan dan dinyatakan dalam suatu distribusi yang disebut dengan distribusi prior. Setelah pengamatan dilakukan, informasi dalam distribusi prior dikombinasikan dengan informasi dengan data sampel melalui teorema bayes. Sesuai dengan probabilitas subjektif, bila seseorang mengamati kejadian E dan mempunyai keyakinan bahwa kemungkinan E akan muncul, maka probabilitas E disebut probabilitas prior. Setelah ada informasi tambahan bahwa misalnya kejadian H telah muncul, mungkin akan terjadi perubahan terhadap perkiraan semula mengenai kemungkinan E untuk muncul. Probabilitas untuk H sekarang adalah probabilitas bersyarat akibat H dan disebut probabilitas posterior. Teorema bayes merupakan mekanisme untuk memperbaharui probabilitas dari prior menjadi probabilitas posterior.

2.5. Perancangan Sistem Flowchart Sistem

Flowchart sistem merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis. (Iswandy, 2014).

Flowchart menggunakan berbagai simbol yang standarisasi secara internasional. Sismbol-simbol flowchart dapat dikategorikan ke dalam empat bagian simbol input atau output, proses, penyimpanan dan lain-lain. Hal ini ditujukan untuk memudahkan


(4)

setiap orang memahami berbagai variasi flowchart, secara khusus simbol-simbol flowchart dapat ditampilkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Simbol-Simbol Flowchart Sistem

(sumber:Soeherman & Pinontoan, 2009)

2.6. Sejarah Visual Basic 2010

Sekilas Sejarah Visual Basic diturunkan dari bahasa BASIC. Visual Basic terkenal seebagai bahasa pemograman yang mudah digunakan terutama untuk membuat aplikasi yang berjalan di atas platform Windows. Pada tahun 90an, Visual Basic menjadi bahasa pemograman yang paling popular dan menjadi pilihan utama untuk mengembangkan program berbasis Windows.

Versi Visual Basic terakhir sebelum berjalan di atas .NET Framework adalah VB6 (Visual Studio 1998).Visual Basic .NET dirilis pada bulan Februari tahun 2002 bersamaan dengan platform .NET Framewor1.0. Kini sudah ada beberapa versi dari Visual Basic yang berjalan pada platform .NET, yaitu VB 2002 (VB7), VB 2005(VB8), VB 2008 (VB9) dan yang terakhir adalah VB 2010 (VB10) yang dirilis bersamaan dengan Visual Studio 2010. Selain Visual Basic 2010,Visual Studio 2010 juga mendukung beberapa bahasa lain, yaitu C#, C+ + , F#atau bahasa baru untuk

dokumen display struk Tampil data Proses manual Proses alat non komputer Data temporary arsip card D A T Proses komputer Predefine

proses card terminal

pilihan keterangan

On pc On pc aliran

Input data

Data nominal alphabet


(5)

functional programming, IronPhyton, dan IronRuby atau bahasa baru untuk dynamic programming.

2.6.1. Visual Studio.Net

Microsoft Visual Studio .net merupakan salah satu software buatan Microsoft Corp. yang didesain khusus dalam pembuatan program-program profesional berbasis windows platform. Microsoft Visual Studio .net merupakan perangkat lunak yang terintegrasi, di dalamnya terdapat beberapa paket software yang dapat digunakan oleh programer dalam membangun sebuah program profesional, diantaranya adalah Visual Basic, Visual J#, Visual C, #Visual C+ + dan Java Runtime yang sama-sama berada dalam naungan platform Microsoft .NET Framework. Bagian – bagian dari software ini diantaranya toolbox, jendela properties, server explorer dan solution explorer.

Toolbox digunakan untuk pemilihan kontrol–kontrol yang akan digunakan pada program yang akan dirancang. Kontrol ini merupakan kontrol standar yang digunakan oleh aplikasi Windows dan kontrol–kontrol tambahan yang disebut ActiveX. Kontrol yang ada pada jendela ini dapat ditambah dan dikurangi sesuai kebutuhan. Jendela Properties merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur properti sebuah objek. Jendela Properties ini terbagi dalam dua bagian yaitu Alphabetic dan Catagirozed. Perbedaan dari keduanya hanyalah cara menampilkan properties dalam sebuah objek. Pada bagian Alphabetic, properti diatur berdasarkan urutan abjad, sedangkan di bagian Catagorized, properti diatur dalam kelompok-kelompok kategori.

2.6.2. Crystal Report

Crystal Report adalah merupakan perangkat lunak yang dikhususkan untuk membangun sebuah laporan. Crystal Report dapat digunakan dengan bahasa pemograman berbasis windows seperti Borland Delphi, Visual Basic 6.0, Visual Basic .net, Visual C+ + dan Visual Interdev (Nurullah, 2012).

Beberapa kelebihan dari Crystal Report ini adalah:

1. Dari segi pembuatan laporan tidak terlalu rumit yang memungkinkan para programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak kode program.


(6)

2. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemograman lain yang memungkinkan dapat digunakan oleh banyak progra mmer dengan masing-masing keahlian.

3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format popular seperti Microsoft Word, Excel, Acces, Adobe Acrobat Reader, HTMLdan sebagainya.