Pengetahuan dan Sikap Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Klien dengan Penyakit Gagal Jantung Kongesti di RSUP H. Adam Malik Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai
kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang
holistik. Perawat memandang klien sebagai makhluk bio-psiko-sosiokultural
dan spiritual yang berespon secara holistik dan unik terhadap perubahan
kesehatan atau pada krisis. Perawat berusaha untuk membantu memenuhi
kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan yang menyeluruh,
antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual klien
tersebut, walaupun perawat dan klien tidak mempunyai keyakinan spiritual
atau kegamaan yang sama (Hamid, 2011).
Perubahan pola hidup menyebabkan berubahnya pola penyakit infeksi
dan penyakit rawan gizi ke penyakit degeneratif kronik seperti penyakit
jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam

masyarakat umum dan

berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas. Penyakit jantung

diperkirakan akan menjadi penyebab utama kematian secara menyeluruh
dalam waktu lima belas tahun mendatang, meliputi Amerika, Eropa, dan
sebagian besar Asia. Hal tersebut dimungkinkan dengan adanya peningkatan
prevalensi penyakit kardiovaskuler secara cepat di negara-negara berkembang
dan Eropa Timur (Arianda, 2014).

1
Universitas Sumatera Utara

2

Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh
setiap manusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan
dengan Tuhannya pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi
sakit

menjadi

lemah


dalam

segala hal,

tidak ada

yang mampu

membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. (Hidayat,
2006).
Penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu jenis penyakit yang saat
ini banyak diteliti dan dihubungkan dengan gaya hidup seseorang. Penyakit
ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.

Data yang

diterbitkan menunjukkan bahwa sebanyak 17.3 miliar orang di dunia
meninggal karena penyakit kardiovaskuler dan diperkirakan akan mencapai
23.3 miliar penderita yang meninggal pada tahun 2020. Indonesia menempati
urutan nomor empat negara dengan jumlah kematian terbanyak akibat

penyakit kardiovaskuler (WHO, 2013).
Perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam
memenuhi kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan
pemenuhan yang lebih pada saat pasien kritis atau menjelang ajal. (Hidayat,
2006)
Berdasarkan hasil penelitian di BRSUD Sukoharjo oleh Utami (2009)
kesimpulan yang didapatkan bahwa Pengetahuan perawat dalam pemenuhan
kebutuhan spiritual pada pasien menunjukkan sebagai besar perawat
mempunyai pengetahuan cukup, Sikap perawat dalam pemenuhan kebutuhan
spiritual pada pasien menunjukkan sebagian besar perawat mempunyai sikap

Universitas Sumatera Utara

3

cukup, Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap
perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dengan nilai koefisien
korelasi (r) 0,527 dengan nilai signifikan sebesar 0,05.
Harapan pasien bahwa perawat dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan secara holistik termasuk spiritualitas belum terpenuhi dengan

optimal. Hal ini disampaikan pada suatu studi yang menyatakan ada 53%
perawat bagian onkologi jarang atau tidak pernah memotivasi untuk berdoa
bersama kliennya, 66% jarang atau tidak pernah membicarakan bagaimana
hubungan pasien dengan Tuhan (Young, 2007).
Menurut Hamid (1999), bahwa perawat kurang memperhatikan aspek
spiritual dalam perawatan karena perawat kurang memahami tentang aspek
spiritual dan manfaatnya terhadap kesehatan dan penyembuhan penyakit
pasien. Hal ini didukung dengan adanya riset yang menunjukkan bahwa
sebagian perawat merasa tidak mampu memberikan perawatan spiritual
kepada pasien dengan alasan : Perawat memandang agama sebagai masalah
pribadi, Perawat berpikir bahwa spiritualitas merupakan masalah pribadi yang
hanya merupakan hubungan individu dengan penciptanya, Perawat merasa
tidak nyaman dengan agama/kepercayaanya, Perawat tidak tahu tentang
asuhan keperawatan spiritual, Perawat menjalankan kebutuhan spiritual untuk
kebutuhan psikososial, dan Perawat memandang bahwa pemenuhan
kebutuhan spiritual pasien bukan tanggung jawabnya melainkan tanggung
jawab keluarga dan tokoh agama.

Universitas Sumatera Utara


4

Aspek spiritual harus diperhatikan dalam perawatan selain aspek fisik
dan psikososial karena menurut beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa keyakinan spiritual berpengaruh terhadap kesehatan dan perawatan,
diantaranya ; penelitian Stoll dalam Carpenito (2000), berdoa sendiri atau
dengan orang terdekat dilaporkan sebagai strategi koping yang baik/positif.
Melalui

doa

orang dapat

mengekspresikan

perasaan,

harapan

dan


kepercayaanya kepada Tuhan. Perawatan spiritual yang dirasakan dapat
langsung mempengaruhi kualitas penyembuhan seseorang, atau kualitas
individu dan pengalaman kematian

keluarga. Individu dengan tingkat

spiritual yang tinggi dan baik cenderung mengalami ansietas pada tingkat
yang rendah, dan beberapa pasien dengan penyakit terminal yang
dipersiapkan spiritualnya dengan baik, meninggal dunia dalam keadaan damai
dan tenang.
Dari data di atas menunjukkan bahwa spiritualitas sangat berkaitan
dengan proses penyembuhan, dan belum optimalnya peran perawat dalam
memperhatikan aspek spiritualitas dalam memberikan asuhan keperawatan
membuat penelitian ini penting dieksplorasi.
Dari hasil survey di Cardiac Centre RSUP H. Adam Malik Medan,
perawat menerapkan kebutuhan spiritual seperti mengingatkan keluarga dan
pasien agar senantiasa berdoa dalam menghadapi penyakitnya tersebut dan
biasanya ada jadwal untuk mendatangkan rohaniawan dalam pemenuhan
kebutuhan spiritual pasien tersebut.


Universitas Sumatera Utara

5

1.2. Perumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan dan sikap perawat dalam pemenuhan kebutuhan
spiritual klien dengan penyakit Gagal jantung kongesti di RSUP.Haji Adam
Malik Medan?

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengidentifikasii pengetahuan perawat dalam pemenuhan
kebutuhan

spiritual klien pada penyakit Gagal jantung kongesti di

RSUP H. Adam Malik Medan.
1.3.2 Untuk mengidentifikasi sikap perawat dalam pemenuhan kebutuhan
spiritual klien pada penyakit Gagal jantung kongesti di RSUP H.
Adam Malik Medan.


1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan konsep bagi
perkembangan ilmu keperawatan atau sumber informasi bagi mahasiswa
terkait dengan pengetahuan dan sikap perawat dalam pemenuhan kebutuhan
spiritual klien dengan penyakit gagal jantung kongesti di rumah sakit
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat dalam
pemenuhan kebuuhan spiritual.
1.4.2. Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada
perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan dan asuhan keperawatan

Universitas Sumatera Utara

6

untuk meningkatkan pelayanan keperawatan tentang pengetahuan dan sikap
perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien dengan penyakit gagal
jantung kongesti di rumah sakit sehingga dapat melakukan pemenuhan

kebutuhan spiritual pada klien dnegan penyakit gagal jantung kongesti
1.4.2. Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan penelitian keperawatan dan memberikan acuan serta
pertimbangan maupun perbandingan bagi penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan pengetahuan dan sikap perawat dalam pemenuhan
kebutuhan spiritual klien dengan penyakit gagal jantung kongesti.

Universitas Sumatera Utara