Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada Pengemudi Angkutan Kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan Tahun 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Posisi duduk merupakan sikap duduk yang sering dilakukan seseorang

dalam kesehariannya. Posisi duduk yang baik sangat menentukan kesehatan
punggung manusia. Nyeri yang timbul biasanya disebabkan karena posisi duduk
yang salah (Barbara Dorsch, 2010).
Posisi duduk yang tidak alamiah atau tidak ergonomis akan menimbulkan
kontraksi otot secara isometris (melawan tahanan) pada otot-otot utama yang
terlibat dalam pekerjaan akibatnya beban kerja bertumpu di daerah pinggang dan
menyebabkan otot pinggang sebagai penahan beban utama akan mudah
mengalami kelelahan dan selanjutnya akan mengalami nyeri pada otot sekitar
pinggang atau punggung bawah atau yang lebih dikenal dengan istilah low back
pain (Risyanto, 2008).
Low back pain merupakan suatu gejala nyeri pada punggung bagian bawah
dan merupakan work related musculoskeletal disorders. Ada beberapa faktor yang
menimbulkan keluhan low back pain yang berhubungan dengan posisi kerja yang

tidak ergonomis antara lain, kebiasaan duduk dan bekerja membungkuk dalam
waktu yang relatif lama, mengangkat dan mengangkut beban dengan sikap yang
tidak ergonomis, tulang belakang yang tidak normal, atau akibat penyakit tertentu
seperti penyakit degeneratif. Faktor lain yang dapat menimbulkan gangguan low
back pain meliputi karakteristik individu misalnya, body mass index (BMI), tinggi
badan, kebiasaan olahraga dan masa kerja (Hariyanto, 2010).

1
Universitas Sumatera Utara

2

Setyawan (2008) menyebutkan sekitar 90% dari seluruh kasus low back
pain disebabkan oleh faktor mekanik, yaitu low back pain pada struktur anatomi
normal yang digunakan secara berlebihan atau akibat sekunder dari trauma atau
deformitas yang menimbulkan stres atau strain pada otot, tendon dan ligamen.
Selain itu, dari segi anatomi dan fungsional low back pain juga dapat disebabkan
karena adanya kelainan pada spine (ruas tulang belakang), dimana spine
merupakan struktur penyangga tubuh dan kepala yang selalu terlibat dalam
berbagai sikap tubuh dan gerakan sehingga mudah sekali mengalami gangguan.

Pada studi kolaborasi tentang nyeri WHO mendapatkan hasil bahwa 33%
penduduk di negara berkembang mengalami nyeri persisten. Nyeri ini pada
akhirnya akan berkaitan dengan kondisi depresi sehingga dapat mengganggu
kualitas hidup dan menurunkan level aktivitas pekerja. Studi ini juga menyatakan
bahwa 40% responden tidak mendapatkan pengobatan yang memuaskan dan 20%
diantaranya mengalami depresi. Dari segi ekonomi, 61% tidak dapat melakukan
pekerjaan di luar rumah dengan baik dan 19% diantaranya harus kehilangan
pekerjaan karena nyeri yang dirasakan (Karuniasih, 2009).
Ada berbagai jenis pekerjaan yang berpotensi mengalami gangguan low
back pain (LBP) antara lain pekerja lapangan atau bukan lapangan, pelayan,
operator, tekhnisian dan manajernya, profesional, sales, pekerjaan yang
berhubungan dengan tulis menulis dan pengetikan, supir truk, pekerjaan manual
handling, penjahit dan perawat (Weeks et all, 1991). Sejalan dengan pendapat
Weeks, salah satu jenis pekerjaan sektor informal yang berisiko mengalami
gangguan kesehatan yang diakibatkan pekerjannya terutama yang berhubungan

Universitas Sumatera Utara

3


dengan posisi duduk yaitu pengemudi angkutan kota. Para pengemudi angkutan
tersebut bekerja dengan jam kerja melebihi 8 jam sehari bahkan ada yang
mencapai 15 jam per hari (tergantung trayek dan keinginan subjektif). Mereka
berkendara dengan posisi duduk statis dalam waktu relatif lama. Seperti yang
telah disebutkan sebelumnya bahwa posisi duduk yang tidak ergonomis dan dalam
durasi lama dapat meningkatkan risiko terjadinya keluhan low back pain.
Gangguan otot akan semakin diperberat oleh situasi tertentu misalnya posisi
duduk yang tidak benar, usia, postur tubuh, serta kursi yang tidak ergonomis.
Menurut Lientje (2000) yang dikutip oleh Risyanto (2008) menyebutkan
pada supir dan profesi sejenisnya otot-otot punggung akan bekerja keras menahan
beban anggota gerak atas yang sedang melakukan aktivitas. Akibatnya daerah
pinggang menjadi tumpuan beban tubuh sehingga rentan mengalami kelelahan
dan selanjutnya akan menimbulkan rasa nyeri. Namun juga terdapat keluhan lain
pada supir karena posisi duduk yang tidak benar yaitu tumpuan lengan berada
pada setir dan tumpuan kaki pada pedal.
Menurut

Grandjean

(1991)


yang

dikutip oleh

Tarwaka

(2004)

menyebutkan bahwa posisi duduk memiliki beberapa keuntungan antara lain,
pembebanan pada kaki dan penggunaan energi dapat dikurangi. Namun dibalik
keuntungan tersebut jika posisi duduk dilakukan dalam waktu cukup lama maka
dapat menyebabkan otot melembek dan tulang belakang melengkung sehingga
cepat lelah.
Berdasarkan profil perusahaan yang didapatkan dari personalia Fa.Mekar
Jaya didapatkan informasi Fa.Mekar Jaya telah beroperasi sejak tahun 1993

Universitas Sumatera Utara

4


sampai saat ini dengan melayani dua Trayek yang berbeda, yakni Trayek 117
Pinang Baris-Belawan dan Trayek 118 Marelan-Simpang Tuntungan. Hingga
tahun 2015 tercatat 30 armada yang aktif beroperasi pada Trayek 117 yang
merupakan lokasi penelitian kali ini.
Berdasarkan survei pendahuluan dan wawancara singkat pada Oktober
2015 yang dilakukan pada beberapa pengemudi angkutan kota Fa.Mekar Jaya
Trayek 117 di Terminal Pinang Baris Medan didapatkan informasi bahwa
beberapa supir mengeluhkan nyeri dibagian punggung bawah atau daerah
pinggang akibat mengemudi dalam waktu relatif lama. Dalam satu hari para
pengemudi mengoperasikan kendaraannya selama 8-12 jam dengan waktu
istirahat 2-3 jam. Selain itu posisi duduk yang tidak sesuai, seperti bagian
punggung tidak bersandar sempurna pada bantalan kursi, posisi duduk yang
membungkuk dan posisi kepala membungkuk atau terlalu condong ke depan akan
semakin memperparah kondisi nyeri pinggang yang mereka alami.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai
hubungan posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain)
pada pengemudi angkutan kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara


5

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan bagaimana hubungan

antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada
pengemudi angkutan kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan Tahun 2016.

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah (Low Back
Pain) pada pengemudi angkutan kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan
Medan Tahun 2016.

1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran karakteristik individu pengemudi angkutan kota
pada Fa. Mekar Jaya Trayek 117.
2.

Mengetahui gambaran posisi duduk pengemudi angkutan kota selama
mengemudi.

3. Mengetahui gambaran keluhan Low Back Pain pada pengemudi angkutan
kota.
1.4

Hipotesis
Hipotesis penelitian ini yaitu adanya hubungan posisi duduk dengan
keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada pengemudi angkutan
kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan Tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara

6


1.5

Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan bagi para pengemudi angkutan kota mengenai posisi
duduk yang ergonomis selama mengemudi untuk mengurangi dampak
lebih lanjut terhadap keluhan low back pain.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam penelitian.
3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada Pengemudi Angkutan Kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan Tahun 2016

12 30 111

HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL.

0 0 7

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LAMANYA POSISI DUDUK DENGAN HUBUNGAN ANTARA LAMANYA POSISI DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI B KOTA DAMRI DI TERMINAL KARTASURA.

0 0 15

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA LAMANYA POSISI DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI B KOTA DAMRI DI TERMINAL KARTASURA.

0 0 8

HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA PENGEMUDI ANGKUTAN KOTA DI TERMINAL UBUNG.

5 23 61

Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada Pengemudi Angkutan Kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada Pengemudi Angkutan Kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada Pengemudi Angkutan Kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan Tahun 2016

0 0 23

Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada Pengemudi Angkutan Kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan Tahun 2016

0 21 3

Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada Pengemudi Angkutan Kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117 di Kota Medan Tahun 2016

0 0 34