Gambaran Kasus Benda Asing Esofagus di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012-2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau

makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara
sengaja maupun tidak sengaja. Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing
merupakan masalah utama pada anak usia 6 bulan sampai 6 tahun dan dapat
terjadi pada semua umur pada tiap lokasi di esofagus, baik di tempat penyempitan
fisiologis maupun patologis dan dapat pula menimbulkan komplikasi fatal akibat
perforasi (Yunizaf, 2007). Penyebabnya adalah kebiasaan makan dan minum
terburu-buru serta cara penyediaan makanan yang kurang tepat (Asroel, 2001).
Secara klinis masalah yang timbul akibat benda asing esofagus dapat
dibagi dalam golongan anak dan dewasa. Faktor predisposisi pada anak antara lain
belum tumbuhnya gigi molar untuk dapat menelan dengan baik, koordinasi proses
menelan dan sfingter laring yang belum sempurna pada kelompok usia 6 bulan – 1
tahun, retardasi mental, gangguan pertumbuhan dan penyakit-penyakit neurologik
yang mendasarinya. Pada orang dewasa tertelan benda asing sering dialami oleh

pemabuk atau pemakai gigi palsu yang telah kehilangan sensasi rasa (tactile
sensation) dari palatum dan pada penderita gangguan jiwa. Gejala yang timbul
berupa rasa tercekik (choking), rasa tersumbat di tenggorok (gagging), disfagia,
muntah (Yunizaf, 2007).
Berbagai jenis benda asing yang ditemukan pada esofagus berupa gigi
palsu, uang logam, jarum, tulang ikan, potongan biji durian, cincin, plastik,
kacang-kacangan, mata kalung dan benda kecil lainnya (Nastia, 2012).
Tujuh puluh persen dari 2394 kasus benda asing esofagus ditemukan di
daerah servikal, dibawah sfingter kriko faring, 12% didaerah hipofaring dan 7,7%
didaerah esofagus torakal. Dilaporkan 48% kasus benda asing yang tersangkut di
daerah esofagogaster menimbulkan nekrosis tekanan atau infeksi lokal (Yunizaf,
2007).

Universitas Sumatera Utara

Terdapat varian rasio perbandingan pria dan wanita pada kasus benda
asing esofagus. Dari Departemen THT FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
tahun 2010 didapati kasus benda asing esofagus sejumlah 24 kasus dengan pria
sebanyak 13 orang dan wanita sebanyak 11 orang (Nastia, 2012). Sedangkan dari
Departemen/SMF THT-KL RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dari Januari

2010-Desember 2014 didapati kasus benda asing esofagus sejumlah 52 kasus.
Didapati pria dengan 25 kasus dan wanita dengan 27 kasus (Marasabessy, 2015).
Berdasarkan Marasabessy (2015) berpendapat bahwa kejadian benda asing
esofagus paling sering terjadi pada kelompok umur 0-10 tahun sebanyak 17 kasus.
Kemudian golongan umur >51 tahun dengan 12 kasus, setelah itu golongan umur
41-50 tahun dengan 11 kasus, golongan umur 11-20 tahun dengan 6 kasus,
golongan umur 21-30 tahun dengan 4 kasus, dan golongan umur 31-40 tahun
dengan 2 kasus (Marasabessy, 2015).
Di RSUP Dr. Kariadi Semarang dari 1994-1998 mendapatkan 121 kasus
benda asing esofagus dengan 52 kasus dijumpai pada anak berumur dibawah 5
tahun dan 29 kasus pada anak berumur 6-14 tahun. Dari 81 kasus tersebut, benda
asing terbanyak berupa uang logam sebanyak 78 kasus (Pramono, 2001).
Berdasarkan uraian diatas dan mengingat belum adanya data penelitian
tentang gambaran kasus benda asing esofagus di RSUP H. Adam Malik tahun
2012-2014, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran kasus
benda asing esofagus di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012-2014.

1.2.

Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka peneliti

merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai
berikut: “Bagaimanakah gambaran kasus benda asing esofagus di RSUP H. Adam
Malik Medan tahun 2012-2014?”

Universitas Sumatera Utara

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kasus benda asing esofagus di RSUP H. Adam
Malik Medan tahun 2012-2014.

1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1.


Untuk mengetahui jumlah kasus benda asing esofagus.

2.

Untuk mengetahui data demografi, yaitu gambaran umur dan jenis
kelamin penderita yang mengalami kejadian benda asing esofagus.

1.4.

3.

Untuk mengetahui jenis benda asing di esofagus.

4.

Untuk mengetahui lokasi benda asing di esofagus

Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kasus benda asing
esofagus

2. Sebagai tambahan informasi untuk dokter melakukan penatalaksanaan
benda asing esofagus
3. Hasil penelitian ini sebagai bahan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan kesehatan dan memberikan data untuk mendukung
penelitian-penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara