Analisis Kadar Timbal (Pb) Dan Perilaku Pedagang Terhadap Pengolahan Siput Langkitang (Faunus ater) Yang Dijual Di Kelurahan Rimbo Kaluang Kecamatan Padang Barat Kota Padang Tahun 2017

ABSTRAK
Keberadaan pedagang siput langkitang (Faunus ater) semakin banyak
ditemukan pada jalan raya di Kelurahan Rimbo Kaluang yang beresiko tercemar
timbal yang diemisikan melalui asap kendaraan bermotor. Siput langkitang
(Faunus ater) adalah siput air payau yang menjadi salah satu makanan jajanan
favorit bagi warga disekitar Kelurahan Rimbo Kaluang. Hal yang dikhawatirkan
dengan adanya kondisi seperti ini, yakni cemaran timbal pada siput langkitang
yang jelas sangat membahayakan kesehatan konsumen.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya kandungan timbal (Pb) pada siput langkitang serta perilaku pedagang
dalam pengolahan siput langkitang tersebut. Metode pengumpulan data primer
dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengujian
laboratorium dengan metode Spektropometri Serapan Atom (SSA). Adapun yang
menjadi objek dalam penelitian ini adalah siput langkitang yang mentah, siput
langkitang yang matang, siput langkitang yang terbuka dan siput langkitang yang
tertutup.
Hasil penelitian menunjukkan kadar timbal tertinggi pada siput langkitang
yang mentah adalah sebesar 5,074 mg/kg, lalu pada siput langkitang matang
adalah sebesar 4,860 mg/kg, selanjutnya pada siput langkitang terbuka
mempunyai kadar tertinggi sebesar 9,011 mg/kg dan pada siput langkitang
tertutup dengan kadar tertinggi 2,755 mg/kg. Hampir seluruh sampel memiliki

kadar timbal di atas ambang batas yang telah ditentukan oleh SNI 7387-2009
yaitu sebesar 1,5 mg/kg. Hal ini juga didukung oleh hasil analisis perilaku
pedagang yang masih belum sesuai dengan prinsip hygiene dan sanitasi makanan
dalam menghindari makanan olahannya dari pencemaran timbal (Pb) yang
didapatkan melalui proses wawancara dan pengamatan langsung.
Melalui penelitian ini, disarankan kepada para pedagang hendaknya lebih
memperhatikan prinsip hygiene dan sanitasi makanan, jarak tempat berdagang
dari jalan raya, dan menggunakan penutup pada wadah penyimpanan siput
langkitang yang dijual. Kepada Dinas Kesehatan Kota Padang juga disarankan
agar dilakukan pembinaan serta pengawasan kepada pelaku usaha dagang siput
langkitang. Dan kepada masyarakat agar lebih selektif dalam memilih tempat
untuk membeli makanan jajanan.

Kata Kunci : Siput Langkitang (Faunus ater), Timbal, Perilaku Pedagang

iii

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

The existence of langkitang snail (Faunus ater) street food vendors is
increasingly found on highways in Kelurahan Rimbo Kaluang which are at risk of
lead pollution emitted through motor vehicle fumes. Langkitang Snails (Faunus
ater) is a brackish water snail which became one of the favorite snack foods for
residents around Rimbo Kaluang Urban Village. It is feared by the existence of
such conditions, is contamination on snails langkitang clearly is very dangerous
to the health of consumers.
This study is descriptive and aims to determine the presence or absence of
lead content (Pb) in Langkitang Snail and street food vendors behavior in
processing the langkitang snail. The method of collecting primary data was
conducted by interview using questionnaire and laboratory test with Atomic
Absorption Spectropometry (AAS). As for the object in this study is a raw
langkitang snail, mature langkitang snail ,langkitang snail that opened and
langkitang snail that closed.
The results showed that the highest lead concentration in raw snails was
5,074 mg/kg, then the mature snail was 4,860 mg/kg, then the open snail had the
highest level of 9,011 mg/kg and the closed of langkitang snail with the content
Highest 2,755 mg/kg. Almost all samples have lead levels above the threshold
determined by SNI 7387-2009 that is 1,5 mg/kg. This is also supported by the
results of merchant behavior analysis that is still not in accordance with the

principle of hygiene and food sanitation in avoiding processed foods from lead
pollution (Pb) obtained through the process of interviewing and direct
observation.
Through this research, it is suggested that street food vendors should pay
more attention to the hygiene and sanitation principles of food, the distance from
the highway, and use the cover on the storage container slugs. To the Health
Goverment of Padang City is also suggested to be guidance and supervision to
business actors snail langkitang. And to the public to be more selective in
choosing a place to buy food snacks.

Keyword : Snail langkitang (Faunus ater), Lead, Merchant Behavior

iv

Universitas Sumatera Utara