Perbandingan Bilangan Iodium Antara Crude Palm Oil dan Refined Bleached DeodorizedPalmOil Chapter III V

14

ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh akan memudahkan terjadinya oksidasi di udara
atau jika ada air dan dipanaskan.

BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III.1 Alat
a. Neraca Analitik Kern Abs
b. Gelas beaker

50 ml

c. Spatula
d. Labu ukur

250 ml

e. Labu ukur


500 ml

f. Botol aquades
g. Hot plate stirrer
h. Magnetic stirrer
i. Erlenmeyer

250 ml

j. Pipet volume

25 ml

k. Gelas ukur

50 ml

l. Buret

50 ml


m. Statif dan klem
n. Karet penghisap
o. Pipet tetes
III.2 Bahan
a. CPO yang berasal dari Belawan

Universitas Sumatera Utara

15

b. CPO yang berasal dari Palembang
c. CPO yang berasal dari Dumai
d. RBDP Oil yang berasal dari Belawan
e. RBDP Oil yang berasal dari Palembang
f. RBDP Oil yang berasal dari Dumai
g. Aquadest
h. Na2S2O3 0,1034 N
i. HCl (p)
j. KI 15%

k. Indikator Amilum
l. K2Cr2O7
m. Larutan wijs
n. Larutan sikloheksana
III.3 Prosedur
III.3.1. Prosedur Pembuatan Larutan Na2S2O3 0,1034 N
a) Ditimbang sebanyak 12,4107 gr kristal Na2S2O30,1034N ke dalam beaker gelas
b) Dilarutkan dengan aquadest
c) Dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml
d) Diencerkan dengan aquadest sampai garis batas
e) Dihomogenkan dengan magnetic stirrer
III.3.2. Prosedur Standarisasi Larutan Na2S2O30,1034 N
a) Ditimbang sebanyak 1,5819 gr K2Cr2O7 dalam beaker gelas
b) Dilarutkan dengan aquadest sampai 250 ml
c) Dihomogenkan dengan magnetic stirrer
d) Dipipetsebanyak 25 ml
e) Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml
f) Ditambahkan 20 ml KI 15% dengan menggunakan pipet volume
g) Ditambahkan 10 ml HCl (p) dengan menggunakan pipet volume


Universitas Sumatera Utara

16

h) Dihomogenkan
i) Didiamkan selama 5 menit dalam ruang gelap
j) Dititrasi dengan larutan standar Na2S2O30,1034 N hingga menjadi warna hijau tua
k) Ditambahkan 1 ml indikator amilum 1%
l) Dilanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 0,1034 N hingga terjadi perubahan menjadi hijau muda
m) Dicatat volume Na2S2O30,1034 N yang digunakan

III.4 Prosedur Penentuan Bilangan Iodium
III.4.1 Prosedur Penentuan Bilangan Iodium pada Sampel CPO
a) Ditimbang sampel dalam erlenmeyer
Dari Belawan:
 A1

: 0,2184 gram

 A2


: 0,2467 gram

 A3

: 0,2162 gram

Dari Palembang:
 B1

: 0,2051 gram

 B2

: 0,2078 gram

 B3

: 0,2156 gram


Dari Dumai:
 C1

: 0,2114 gram

 C2

: 0,2060 gram

 C3

: 0,2036 gram

b) Ditambahkan 20 ml sikloheksana dari atas sampel dan aduk untuk memastikan sampel
larut merata
c) Dipipet 25 ml larutan wijs ke dalam labu yang berisi sampel, tutup labu dan diaduk untuk
memastikan bercampur merata

Universitas Sumatera Utara


17

d) Ditutup labu dan aduk perlahan sehingga isinya tidak memercik ke dinding labu.
Secepatnya masukkan masing-masing labu ke dalam tempat yang gelap selama 30 menit.
suhu 20-30˚C
e) Diambil labu dari tempat penyimpan dan tambahkan 20 ml larutan KI 15% dengan pipet
volume
f) Ditambahkan 50 ml aquadest dengan gelas ukur
g) Diaduk
h) Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1034 N sampai membentuk larutan berwarna kuning
i) Ditambahkan ± 2 ml amilum 1% sampai berwarna kehitaman
j) Dilanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 0,1034 N sampai membentuk larutan berwarna putih
k) Dicatat volume titik akhir titrasi
III.4.2 Prosedur Penentuan Bilangan Iodium pada Sampel RBDPO
a) Ditimbang sampel dalam erlenmeyer
Dari Belawan:
 A1

: 0,2401 gram


 A2

: 0,2405 gram

 A3

: 0,2501 gram

Dari Palembang:
 B1

: 0,2309 gram

 B2

: 0,2381 gram

 B3

: 0,2298 gram


Dari Dumai:
 C1

: 0,2434 gram

 C2

: 0,2149 gram

 C3

: 0,2069 gram

b) Ditambahkan 20 ml sikloheksana dari atas sampel dan aduk untuk memastikan sampel
larut merata

Universitas Sumatera Utara

18


c) Dipipet 25 ml larutan wijs ke dalam labu yang berisi sampel, tutup labu dan diaduk untuk
memastikan bercampur merata
d) Ditutup labu dan aduk perlahan sehingga isinya tidak memercik ke dinding labu.
Secepatnya masukkan masing-masing labu ke dalam tempat yang gelap selama 30 menit.
suhu 20-30˚C
e) Diambil labu dari tempat penyimpan dan tambahkan 20 ml larutan KI 15% dengan pipet
volume
f) Ditambahkan 50 ml aquadest dengan gelas ukur
g) Diaduk
h) Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1034 N sampai membentuk larutan berwarna kuning
i) Ditambahkan ± 2 ml amilum 1% sampai berwarna kehitaman
j) Dilanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 0,1034 N sampai membentuk larutan berwarna putih
k) Dicatat volume titik akhir titrasi

Universitas Sumatera Utara

19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
Hasil Perbandingan Bilangan Iodium Antara Crude Palm Oil(CPO) dan Refined Bleached
Deodorized Palm Oil(RBDPO).
Tabel IV.1. Bilangan Iodium dalam CPO dari Berbagai Daerah
Volume

Volume

Nama

Kode

Berat

Titrasi

Titrasi

Sampel

Sampel

Sampel

Blanko

Sampel

(ml)

(ml)

Normalitas
Na S O

RataIV

rata

(grI /100gr)

(IV)

(N)

A1

0,2184

35,80

27,40

0,1034

50,47

A2

0,2467

35,80

26,30

0,1034

50,53

A3

0,2162

35,80

27,50

0,1034

50,37

B1

0,2051

35,80

27,90

0,1034

50,54

B2

0,2078

35,80

27,80

0,1034

50,52

B3

0,2156

35,80

27,50

0,1034

50,51

50,46

CPO
50,52

Universitas Sumatera Utara

20

Keterangan

C1

0,2114

35,80

27,60

0,1034

50,90

C2

0,2060

35,80

27,80

0,1034

50,96

C3

0,2036

35,80

27,90

0,1034

50,91

50,92

:

A

: Sampel CPO dari Belawan

B

: Sampel CPO dari Palembang

C

: Sampel CPO dari Dumai

Tabel IV.2. Bilangan Iodium dalam RBDPO dari Berbagai Daerah
Volume

Volume

Nama

Kode

Berat

Titrasi

Titrasi

Sampel

Sampel

Sampel

Blanko

Sampel

RBDPO

Keterangan

(ml)

(ml)

Normalitas
Na S O

RataIV

rata

(grI /100gr)

(IV)

(N)

A1

0,2401

35,80

26,60

0,1034

50,28

A2

0,2405

35,80

26,60

0,1034

50,19

A3

0,2501

35,80

26,10

0,1034

50,89

B1

0,2309

35,80

26,90

0,1034

50,58

B2

0,2381

35,80

26,60

0,1034

50,70

B3

0,2298

35,80

26,90

0,1034

50,82

C1

0,2434

35,80

26,50

0,1034

50,14

C2

0,2149

35,80

27,60

0,1034

50,07

C3

0,2069

35,80

27,90

0,1034

50,10

50,45

50,70

50,10

:

A

: Sampel RBDPO dari Belawan

B

: Sampel RBDPO dari Palembang

Universitas Sumatera Utara

21

C

: Sampel RBDPO dari Dumai

IV.2 Perhitungan
Untuk menentukan Bilangan Iodium pada Crude Palm Oil (CPO) dan Refined Bleached
Deodorized Palm Oil (RBDPO) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Bilangan Iodium =
IV.3 Pembahasan



� � � ��

−�

�� �

� � �






� (� )



�2 2 3 � 12,69

Bilangan iodium menunjukkan besarnya tingkat ketidakjenuhan minyak atau lemak, bilangan
iodium yang tinggi menunjukkan ketidakjenuhan yang tinggi pula. Bilangan iodium
tergantung pada jumlah asam lemak tidak jenuh dalam minyak atau lemak.
Crude Palm Oil (CPO) merupakan minyak kelapa sawit mentah yang berwarna
kemerah-merahan yangdiperoleh dari hasil ekstraksi atau dari proses pengempaan daging
buah kelapa sawit.Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) adalah minyak sawit
yang telah mengalami proses penyulingan untuk menghilangkan asam lemak bebas serta
penjernihan untuk menghilangkan warna dan penghilangan bau.
Bilangan iodium dari CPO yang berasal dari berbagai tempat adalah hampir sama
yaitu antara 50,46 – 50,92 (grI /100gr). Bilangan iodium dari RBDPO yang berasal dari
berbagai tempat adalah tidak sama yaitu antara 50,10 – 50,70 (grI /100gr). Proses bleached

Universitas Sumatera Utara

22

dan deodorized tidak menurunkan bilangan iodium secara nyata hanya berkisar antara 43% 71%.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan
Dari data hasil penelitian bilangan iodium pada CPO dan RBDPO yaitu:
1) CPO yang berasal dari Belawan (50,46) lebih kecil daripada bilangan iodium pada
RBDP Oilyang berasal dari Belawan (50,45).
2) CPO yang berasal dari Palembang (50,52) lebih kecil daripada bilangan iodium pada
RBDP Oil yang berasal dari Palembang (50,70).
3) CPO yang berasal dari Dumai (50,92) lebih kecil daripada bilangan iodium pada
RBDP Oil yang berasal dari Dumai (50,10).
V.2. Saran

Universitas Sumatera Utara

23

a) Diharapkan kepada peneliti selanjutnya, agar meneliti Crude Palm Oil (CPO) dan
Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDP Oil) dengan parameter yang berbeda
seperti bilangan penyabunan, bilangan peroksida, ataupun asam lemak bebas.
b) Diharapkan kepada peneliti selanjutnya, agar meneliti bilangan iodium sampel Crude
Palm Oil (CPO) dan Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDP Oil) yang berasal
dari kota lain.
c) Diharapkan kepada peniliti selanjutnyaagar meneliti Crude Palm Olein (CP
Olein),Crude Palm Stearin (CPS),Refined Bleached Deodorized Palm Stearin
(RBDPS)dan Refined Bleached Deodorized Palm Olein (RBDP Olein).

DAFTAR PUSTAKA

-

-

-

Amang, B. 1996. Minyak Kelapa Sawit. Bank Bumi Daya. Jakarta
BasironY. 2005. Pahn Oil.JohnWiley & Sons, Inc. America
Berger, K.G. 1981. Food Uses Of Oil Palm. PalmOil Research Institute of Malaysia
(PORIM) Occational Paper. 2: 15-25
Eckey, S,W. 1955. Vegetable Fat And Oil. Reinhold Publishing Corporation.
New York
Fauzy, Y. 2003. Kelapa Sawit. Edisi Revisi. Penebar Swadaya.Jakarta
Fife, B. 1952. The Palm Oil Miracle. Piccadilly Books, Ltd. Canada
Geman, H. 2015. Agricultural Finance. Library of Congress Cataloging-inPublication
Data. India
Gunstone, F.D., J.L. Harwood, and F.B. Padley.1986. Occurrence and characteristics
of oils and fats. In: Gunstone F.D., J.L.Harwood, and F.B. Padly. The lipid
handbook, p. 49-170. Chapman and Himl. London
https://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_iodin

Universitas Sumatera Utara