Pengaruh Profitabilitas, Size Perusahaan dan Media Exposure Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Tinjauan Teoritis
2.1.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Definisi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) sekarang ini sangatlah beragam. Menurut Wibisono
(2007:7) mendefinisikan CSR sebagai“CSR is commitment of business to
contribute to sustainable economic development working with employeesand their
representatives, the local community and society at large to improve quality of
live, inways that are both good for business and good for development”.
Definisi di atas mengandung makna bahwa CSR merupakan suatu
komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan yang dapat bekerja sama dengan karyawan dan perwakilan
mereka, masyarakat sekitar dan masyarakat yang lebih luas untuk meningkatkan
kualitas hidup, dengan cara yang baik bagi bisnis maupun pengembangan.
Menurut The World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD) yang dikemukakan oleh Agoes dan Ardana (2009 : 89) , mendefinisi
CSR sebagai“Continuing commitment by business to behave ethically and
contribute to economic development while improving the quality of life of the
workforce and their families as well as of the local community and society at

large”.
Definisi tersebut dapat diartikan bahwa CSR merupakan komitmen dunia
usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan

12

Universitas Sumatera Utara

berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan
kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas
komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas.
Kedua definisi di atas memberikan pemahaman bahwa CSR pada dasarnya
adalah komitmen perusahaan terhadap tiga (3) elemen yaitu ekonomis, sosial, dan
lingkungan. Perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup
perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan
lingkungan tempat perusahaan beroperasi.
2.4.2

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Griffin dan Ebert (2003:70) mengemukakan bahwa“pengungkapan


didefinisikan sebagai suatu usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmenkomitmennya terhadap kelompok dan individual dalam lingkungan perusahaan”.
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang sering juga disebut
sebagai social disclosure merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan
lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang
berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut
memperluas tanggung jawab organisasi (khususnya perusahaan), di luar peran
tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal,
khususnya pemegang saham.
Purnasiwi (2011:16) mengemukakan bahwa“perluasan tersebut dibuat dengan
asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas disbanding
hanya mencari laba untuk pemegang saham”.

13

Universitas Sumatera Utara

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002) mengemukakkan bahwa
secara implisit memberikan penjelasan mengenai pengungkapan sosial
pada laporan tahunan : “Perusahaan dapat pula menyajikan laporan

tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai
tambah (value added statement), khususnya bagi industry dimana faktorfaktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri
yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang
memegang peranan penting” PSAK tersebut tidak secara tegas
mengharuskan perusahaan untuk melaporkan tanggung jawab sosial
mereka. Pengelompokan, pengukuran dan pelaporan juga belum diatur,
jadi untuk pelaporan tanggung jawab sosial diserahkan pada masingmasing perusahaan.
Menurut Harahap (2003: 351-352) mengemukakan bahwa ada beberapa
paradigma yang menimbulkan kecenderungan perusahaan untuk mengungkapkan
tanggung jawab sosialnya, yaitu :
a) Kecenderungan Terhadap Kesejahteraan Sosial
Kecenderungan ini berdasarkan kenyataan bahwa kelangsungan hidup
manusia, kesejahteraan masyarakat hanya dapat lahir dari sikap
kerjasama antar unit-unit masyarakat itu sendiri. Sehingga timbullah
kesadaran dan kebutuhan pertanggung jawaban sosial perusahaan
lingkungan sosialnya.
b) Kecenderungan Terhadap Kesadaran Lingkungan
Kecenderungan ini berdasarkan kenyataan bahwa manusia adalah
makhluk di antara bermacam-macam makhluk yang mendiami bumi
yang saling mempunyai keterkaitan dan sebab akibat serta dibatasi

oleh sifat keterbatasan dunia itu sendiri, baik sosial, ekonomi, dan
politik. Akibat semakin meningkatnya kesadaran perusahaan terhadap
kenyataan tersebut, sehingga timbul kebutuhan tentang perlunya
melakukan pertanggung jawaban sosial kepada stakeholder.
c) Perspektif Ekosistem
Dalam perspektif ini perusahaan sadar bahwa kegiatan ekonomi yang
dilakukan akan menimbulkan dampak bagi ekosistem yang berada
disekitarnya.
d) Ekonomisasi vs Sosialisasi
Ekonomi mengarahkan perhatian hanya kepada keputusan individual
sebagai unit yang selalu mempertimbangkan cost dan benefit tanpa
memperhatikan kepentingan masyarakat. Sebaliknya, sosialis
menfokuskan perhatiannya terhadap kepentingan sosial dan selalu
memperhatikan efek sosial yang ditimbulkan oleh kegiatannya.

14

Universitas Sumatera Utara

Menurut Gray et.al yang dikemukakan oleh Sembiring (2005:381)

mengemukakan bahwa ada dua pendekatan yang secara signifikan berbeda dalam
melakukan penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
yaitu :
1. pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mungkin
diperlakukan sebagai suatu suplemen dari aktivitas akuntansi
konvensional. Pendekatan ini secara umum akan menganggap
masyarakat keuangan sebagai pemakaian utama pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan dan cenderung membatasi persepsi
tentang tanggung jawab sosial yang dilaporkan.
2. Pendekatan alternatif kedua dengan meletakkan pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan pada suatu pengujian peran
informasi dalam hubungan masyarakat dan organisasi. Pandangan
yang lebih luas ini telah menjadi sumber utama kemajuan dalam
pemahaman tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
dan sekaligus merupakan sumber kritik yang utama terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Menurut murtanto (2006:120) menyatakan bahwa pengungkapan kinerja
perusahaan sering kali dilakukan secara sukarela (voluntary disclosure) oleh
perusahaan. Adapun alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja sosial
secara sukarela antara lain :

1. Internal Decision Making
Manajemen menbutuhkan informasi untuk menentukan efektivitas
informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial perusahaan.
Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, namun analisis secara
sederhana lebih baik dari pada tidak sama sekali.
2. Product Differentiation
Manajer perusahaan memiliki insentif untuk membedakan diri dari
pesaing yang tidak bertanggung jawab secara sosial kepada
masyarakat. Akuntansi kontemporer tidak memisahkan pencatatan
biaya dan manfaat aktivitas sosial perusahaan dalam laporan keuangan,
sehingga perusahaan yang tidak peduli sosial akan terlihat lebih sukses
dari pada perusahaan yang peduli. Ini akan mendorong
perusahaanyang peduli sosial untuk mengungkapkan informasi
tersebut sehingga masyarakat dapan membedakan mereka dari
perusahaan lain.

15

Universitas Sumatera Utara


3. Enlightened Self Interest
Perusahaan melakukan pengungkapam untuk menjaga keselarasan
sosialnya dengan para stakeholder karena mereka dapat mempengaruhi
pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.
Dalam menyusun dan mengungkapkan informasi tentang aktivitas
pertanggung jawaban sosial perusahaan, ada beberapa hal yang berkaitan dengan
pelaporan sosial perusahaan, yaitu sebagai berikut :
a. Lingkungan, meliputi pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau
perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam, dan pengungkapan
lain yang berkaitan dengan lingkungan.
b. Energi, meliputi konservasi energi, efisiensi energi, dll.
c. Praktik bisnis yang wajar, meliputi, pemberdayaan terhadap minoritas dan
perempuan, dukungan terhadap usaha minoritas, tanggung jawab sosial.
d. Sumber daya manusia, meliputi aktivitas didalam suatu komunitas, dalam
kaitan dengan pelayanan kesehatan, pendidikan dan seni.
e. Produk, meliputi keamanan, pegurangan polusi, dll.
Meskipun tanggung jawab sosial perusahaan kini telah menjadi perhatian
para akademisi dan praktisi dibidang akuntansi, namun hingga saat ini belum ada
standart yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk mengukur pertanggung
jawaban sosial perusahaan dalam laporan tahunan.

Menurut Surbakti (2014:25) mengemukakan bahwa “pengungkapan tanggung
jawab sosial dalam laporan keuangan pentingkarena melalui sosial reporting
disclosure, pemakaian laporan keuangan akan dapat menganalisis sejauh mana
perhatian dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam menjalankan bisnis “.

16

Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial
Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan diproksikan dalam Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas dan Media Exposure.
a. Ukuran Perusahaan (size)
Menurut Meek, Robert, dan Gray yang dikemukakan oleh Lubis (2013:19)
mengemukakan bahwa

perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk merekrut karyawan yang
ahli, serta adanya tuntutan dari pemegang saham dan analis, sehingga
perusahaan besar memiliki insentif untuk melakukan pengungkapan yang

lebih luas dari perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan maka semakin
banyak pula jumlah karyawan yang direkrut. Dengan jumlah karyawan
yang besar itu akan semakin besar pula tanggung jawab manajemen untuk
memperhatikan kepentingan tenaga kerja. Selain itu, perusahaan besar
merupakan emiten yang banyak disoroti.
Menurut Cowen et.al, yang dikemukakan oleh Lubis (2013:20)
mengemukakan bahwa
secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan, dan
perusahaan yang lebih besar dengan aktifitas operasi dan pengaruh yang
lebih besar terhadap masyarakat mungkin akan memiliki pemegang saham
yang memperhatikan program-program sosial yang dibuat perusahaan
sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan akan semakin
luas. Dari sisi tenaga kerja, dengan semakin banyaknya jumlah tenaga
kerja dalam suatu perusahaan, maka tekanan pada pihak manajemen untuk
memperhatikan kepentingan tenaga kerja yang merupakan bagian dari
tanggung jawab sosial perusahaan, akan semakin banyak dilakukan oleh
perusahaan.
b. Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan


17

Universitas Sumatera Utara

juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam
melaksanakan kegiatan operasinya. Efektivitas manajemen disini dilihat dari
labayang dihasilkan terhadap penjualan dan investasiperusahaan. Rasio ini disebut
juga rentabilitas.
Menurut Syafri yang dikemukakan oleh Surbakti (2014:40) menyatakan
bahwa “rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang
ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan
sebagainya”.
Menurut Surbakti (2014: 41) mengemukakan bahwa
Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR tercermin dalam teori
agensi yang menjelaskan bahwa semakin besar perolehan laba yang
didapat, semakin luas pula informasi sosial yang diungkapkan perusahaan
untuk mengurangi biaya keagenan yang muncul. Dengan demikian,
semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar

pengungkapan informasi sosialnya.
c. Eksposur Media
Perusahaan yang ingin mendapat kepercayaan dan legitimasi melalui
kegiatan CSR harus mempunyai kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pemangku
kepentingan dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingannya secara efektif.
Fungsi komunikasi menjadi sangat pokok dalam majemen CSR.
Menurut Nur & Priantinah yang dikemukakan oleh Simamora (2016:28)
bahwa
Pengkomunikasian CSR melalui media akan meningkatkan reputasi
perusahaan dimata masyarakat. Dalam pelaksanaannya, hal inilah yang
menjadi bagian pada roses membangun institusi, membentuk norma yang
diterima dan legitimasi praktek CSR. Penelitian teori legitimasi secara luas

18

Universitas Sumatera Utara

menguji peran yang dimainkan oleh berita media pada peningkatan
tekanan yang diakibatkan oleh tuntutan public terhadap perusahaan .
Perusahaan dapat mengungkapkan aktivitas CSR melalui berbagai media.
Media internet (web) merupakan media yang efektif di era sekarang ini, dimana
pengguna internet selalu meningkat. Dengan mengkomunikasikan CSR melalui
media internet, diharapkan masyarakat mengetahui aktivitas sosial yang dilakukan
oleh perusahaan.
Menurut Kristi (2012:30) mengemukakan bahwa “media merupakan pusar
perhatian masyarakat luas mengenai sebuah perusahaan. Media adalah sumber
daya pada informasi lingkungan. pengkomunikasian CSR melalui media akan
meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat”.
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini disajikan pada Tabel
2.1.
TABEL 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No.

Nama
Peneliti

Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

1

Kristi
(2012)

Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
pada Perusahaan
Publik di
Indonesia” .

Ukuran perusahaan dan
media exposure memiliki
pengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR,
semetara profitabilitas dan
kepemilikan public tidak
berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR.

2

Nur dan
Priantinah
(2012)

Analisis faktorfaktor yang
mempengaruhi
pengungkapan CSR

Variabel Independen:
ukuran perusahaan,
media exposure,
profitabilitas dan
kepemilikan public.
Variabel Dependen:
PengungkapanTangg
ung
Jawab Sosial.
Variabel Independen
: profitabilitas,
kepemilikan saham
public,

Profitabilitas, kepemilikan
saham publik dan
pengungkapan media tidak

19

Universitas Sumatera Utara

di Indonesia.

pengungkapan
media, ukuran
perusahaan, dewan
komisaris, leverage
Variabel Dependen :
pengungkapan CSR

3

Asrarsani
(2013)

Pengaruh
karakteristik
perusahaan terhadap
pengungkapan CSR
pada perusahaan
perbanka yang
tercatat di BEI

4

Purnasiwi
(2013)

Pengaruh size,
profitabilitas dan
leverage terhadap
pengungkapan CSR
pada perusahaan
yang terdaftar di BEI

Variabel independen:
Size, umur
perusahaan,
ROA, ukuran dewan
komisaris, leverage
Variabel dependen:
CSR
Variabel Independen
: size, profitabilitas,
leverage

Varibel Dependen :
pengungkapan CSR

berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR.
Ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
pengungkapan CSR.
Dewan komisaris dan
leverage berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap pengungkapan
CSR.
Size, umur perusahaan,
ROA, ukuran dewan
komisaris, leverage
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap CSR

Dalam penelitian ini
menunjukan bahwa Secara
simultan atau bersamasama variabel ukuran
perusahaan, profitabilitas
dan leverage berpengaruh
secara signifikan terhadap
pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan
yang terdaftar dalam Bursa
Efek Indonesia pada tahun
2009. Secara parsial ukuran
perusahaan dan leverage
berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap
pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan
yang terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia pada tahun
2009. Secara parsial
profitabilitas berpengaruh
secara positif dan tidak
signifikan terhadap
pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan
yang terdaftar pada Bursa

20

Universitas Sumatera Utara

5

6

7

Suhaenah
(2015)

Indraswai
(2015)

Efendi
(2015)

Analisis pengaruh
ukuran perusahaan,
prifitabilitas dan
leverage terhadap
pengungkapantangg
ung jawab social
perusahaan
(corporatesocialresp
onsibility disclosure)

Pengaruh
Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan,
dan Kepemilikan
Saham Publik
terhadap
Pengungkapan CSR

Analisis pengaruh
profitabilitas, ukuran
perusahaan dan
pertumbuhan

Variable Independen
: Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas,
Leverage
Variable Dependen :
Pengungkapan
Tanggung Jawab
Sosial

Variabel Independen
: Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan,
Kepemilikan Saham
Publik
Variabel Dependen :
Pengungkapan CSR

Variabel Independen
: profitabilitas,
ukuran perusahaan,
pertumbuhan

Efek Indonesia pada tahun
2009.
Dalam penelitian ini
menunjukan bahwasecara
parsial ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung
jawab social perusahaan
atau CSRD. Secaraparsial
profitabilitas berpengaruh
terhadap pengungkapan
tanggung jawab social
perusahaan. Secara parsial
Leverage berpengaruh
terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial
perusahaan. Dan ukuran
perusahaan , profitabilitas
dan Leverage secara
simultan
berpengaruhterhadap
pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan
Dalam penelitian ini
menunjukan bahwa
profitabilitas berpengaruh
positif pada pengungkapan
corporate social
responsibility di BEI
periode 2010-2012, ukuran
perusahaan berpengaruh
pada pengungkapan
corporate social
responsibility di BEI
periode 210-2012,
kepemilikan saham publik
berpengaruh negatif pada
pengungkapan corporate
social responsibility di BEI
periode 2010-2012.
Hasil penelitian ini
menjelaskan, profitabilitas,
ukuran perusahaan, dan
pertumbuhan perusahaan

21

Universitas Sumatera Utara

perusahaan terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial perusahaan

perusahaan
Variable Dependen :
pengungkapan
tanggung jawab
sosial

berpengaruhsecara simultan
terhadap corporate social
responsibility. Secara
parsial variabel ukuran
perusahaan dengan arah
positifberpengaruh terhadap
corporate social
responsibility, sedangkan
profitabilitas dengan arah
positif dan
pertumbuhanperusahaan
dengan arah negatif tidak
berpengaruh terhadap
corporate social
responsibility.

Sumber : Data dari berbagai referensi
2.6 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian adalah suatuhubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
Kerangka konsep ini gunanyauntuk menghubungkan atau menjelaskan secara
panjang lebar mengenai variabel-variabel yang akan di teliti. Kerangka konseptual
dari penelitian ini dapat di lihat pada Gambar 2.2.

H1

Profitabilitas (X1)
H2

Size Perusahaan (X2)
H3

Pengungkapan
Tanggung Jawab
Sosial (Y)

Media Eksposur (X3)
H4

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian

22

Universitas Sumatera Utara

a. Profitabilitas terhadap CSR
Profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA) yang
merupakan rasio antara laba bersih yang berbanding terbalik dengan keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih
yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Semakin tinggi
profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosialnya.
b. Ukuran Perusahaan terhadap CSR
Ukuran perusahaan ditunjukkan oleh total asset. Semakin besar total asset,
penjualan bersih dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran
perusahaan tersebut.
c. Media Eksopur terhadap CSR
Perusahaan

dapat

mengungkapkan

aktivitas

corporate

social

responsibility melalui berbagai media. (Kristi, 2012:31) menyatakan bahwa
media internet (web) merupakan media yang efektif dengan didukung
oleh para pemakai internet yang mulai meningkat. Dengan
mengkomunikasikan corporate social responsibility melalui media
internet, diharapkan masyarakat mengetahui aktivitas sosial yang
dilakukan oleh perusahaan. Media merupakan pusat perhatian
masyarakat luas mengenai sebuah perusahaan, media adalah sumber daya
pada informasi lingkungan. pengkomunikasian CSR melalui media akan
meningkatkan reputasi perusahaan dimata masyarakat.
2.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masyarakat yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melalui suatu
penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual peneliti
menentukan dan akan menguji hipotesis sebagai berikut :

23

Universitas Sumatera Utara

H1

: Profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
BEI.

H2

: Size Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
BEI.

H3

: Media Ekposure berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
BEI.

H4

: Profitabilitas, Size perusahaan dan Media Ekposure berpengaruh secara
simultan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

24

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas Dan Size Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 28 102

Pengaruh Profitabilitas Dan Size Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 43 102

Pengaruh Profitabilitas, Size Perusahaan dan Media Exposure Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 14

Pengaruh Profitabilitas, Size Perusahaan dan Media Exposure Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Size Perusahaan dan Media Exposure Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas, Size Perusahaan dan Media Exposure Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

0 0 32

Pengaruh Profitabilitas, Size Perusahaan dan Media Exposure Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Profitabilitas, Size Perusahaan dan Media Exposure Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Pengaruh Profitabilitas Dan Size Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

SKRIPSI PENGARUH PROFITABILITAS DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12