MEMBANGUN KOMPETENSI BANGSA DENGAN KOMPETEN
kerja global. Mereka pun harus memiliki keahlian. Karena dapat menjadikan mereka memiliki posisi tawar yang lebih baik. Prospek antara kesepakatan pemerintah dengan
dengan baik dibawah pengawasan yang baik pula, maka calon TKI akan mudah untuk mengatasi semua kendala ataupun masalah di luar negeri, saat mereka sudah bekerja. Mereka juga dapat bekerja dengan optimal. Terkait kasus TKI di negeri tetangga, Unggul menjelaskan bahwa hal tersebut, karena lemahnya SDM bagi calon TKI. Mereka sangat mudah diperdaya oleh sponsor ataupun oknum-oknum untuk dijadikan sebagai TKI, namun tidak memiliki ketrampilan. Mereka pun tidak pernah mengikuti medical check up, bahkan masuk ke negara tujuan pun mereka melalui jalur ilegal.
Asosiasi tersebut mempunyai
Mengenai atas beredarnya sertifikasi palsu, tiga Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) menyoroti di bidang PLRT, merumuskan untuk membentuk Asosiasi LSP TLRT. Tiga Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) tersebut yaitu; LSP LSK, LSP LUK dan LSP Nusantara. Tetapi, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) ini juga mengadakan uji kompetensi secara bersama. Dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pada bidang TLRT yang sudah mendapatkan lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) ada tujuh. Namun, hanya baru tiga Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang tergabung dalam asosiasi tersebut.
Kerja Dalam Negeri KADIN Indonesia.
SKKNI,” terangnya. ”Mereka ini melakukan penempatan TKI secara illegal. Dan melakukan pelatihan tidak sesuai dengan ketentuan. Disamping itu, mereka menggunakan sertifikasi kompetensi palsu. Karena itu, kami menyambut baik atas diterbitkannya Permenakertrans No.14/Men/2010 tentang pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri. Semoga dapat menghindari adanya sertifikasi palsu,” tandas Unggul yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Tenaga
”Sertifikasi kompetensi merupakan pembuktian secara tertulis bahwa mereka memiliki kemampuan dan kompetensi di bidang TLRT yang telah mengacu pada standar
”Aturan ini seharusnya dipatuhi,” tandasnya. Agar mendapatkan sertifikasi kompetensi, mereka harus memperoleh sertifikasi lokal dari Balai Latihan Kerja Nyata (BLKN). Tetapi, bila melalui evaluasi dan dinyatakan lengkap secara administrasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Calon TKI pun berhak untuk mengikuti uji kompetensi di TUK.
Ditambahkannya, bagi calon TKI harus mengikuti pelatihan-pelatihan misal; di Taiwan dan Hongkong saja, bagi calon TKI harus mengikuti pelatihan-pelatihan selama 600 jam materi. Bila di Singapura mencapai 400 jam materi. Sedangkan di Arab Saudi dan Malaysia hanya 200 jam materi.
Sertifikasi Utama BNSP
ILO menyebutkan, bahwa TKI yang bekerja untuk kelompok pembantu rumah tangga sudah setingkat dengan
www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011
Namun, masih sempit dan sulit untuk mencari lapangan pekerjaan dan sebagian tenaga produktif tersebut, memutuskan untuk mengadu keberuntungan di negeri Jiran. Lanjut Unggul, kunci utama adalah memberikan pembekalan terhadap calon TKI secara maksimal yaitu; memberikan pelatihan-pelatihan selama tiga bulan. Bila dilakukan
Sementara, HR. Unggul Hendrobroto Ketua Ketua Badan Pengarah LSP LSK TKI, mengatakan bahwa banyaknya TKW bekerja di sektor TLRT, ada beberapa hal yaitu; Di negara Asia dan Asia Timur Tengah begitu membutuhkan para tenaga dibidang TLRT. Satu sisi, Indonesia membutuhkan peluang pekerja bagi ribuan tenaga produktif.
Sertifikasi Aspal:
Oleh karena itu, faktor-faktor pendidikan yang dimiliki bagi calon TKI, rata-rata masih sangat minim dimana untuk menguasai teknologi (IT) maupun produktivitasnya. Serta menimbulkan berbagai macam ketimpangan, apakah antara pengguna jasa dengan SDM TKI, ketika sedang bekerja di luar negeri. Mengenai pemberian sertifikasi kompetensi kepada calon TKI, tentu disesuaikan dengan bacground pendidikan formal ataupun non-formal calon TKI. Karena pendidikan serta pelatihan yang diberikan terutama yaitu; berkaitan dengan adanya hak-hak di dalam sebuah perjanjian kontrak kerja (draf). Rata-rata dari calon TKI dibidang TLRT tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). Lain hal dengan di Filipina bahwa untuk tenaga TLRT saja, tingkat pendidikan disana SMP.
SKKNI dimana ditetap Menakertrans tahun 2005. Ada pun sejumlah negara asing tidak menerima tenaga kerja pembantu rumah tanga, melainkan untuk tenaga TLRT.
housekeeper . Tentu, sesuai dengan
13 tujuan yaitu; untuk membantu pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) seperti; menjaga kualitas pengujian dan tempat uji kompetensi sesuai dengan standar dan mekanisme yang sesuai dengan pedoman BNSP. Di dalam mensosialisasikan Asosiasi hendak mengembangkan skema kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
”Kita ingin mengatasi maraknya penerbitan sertifikasi kompetensi palsu, dan merugikan semua
Bagaimana untuk melindungi para calon TKI di sektor TLRT, agar tidak terjerat para oknum PJTKI ”nakal”. Membutuhkan energi secara ekstra untuk perubahan dalam pembenahan tersebut. Namun, bila ditengok dari aspek SDM bagi calon TKI, dalam konteks mengenai TKW, maka bisa memulainya memberikan pembekalan- pembakalan kompetensi bagi calon TKI. Oleh krena itu, program sertifikasi kompetensi mampu menjadi bagian dari upaya agar memberikan perlindungan kepada calon TKI.
mereka baik, maka segala hal buruk selama bekerja di mancanegera dapat terhindar. Ia pun menegaskan, bahwa pelatihan-pelatihan bagi calon TKI dilakukan secara maksimal.
TKI di luar negeri. Terutama
adalah bagi calon tenaga
TLRT. Pemberian sertifikasi
kompetensi setelah melalui
uji kompetensi yang pada
pelaksanaannya diawali dengan
berbagai pelatihan kerja, dapat
menjadikan bagi calon TKI di
bidang TLRT untuk memahami
segala sesuatu yang seharusnya
dilakukan sebagai TLRT
sebagai PLRT”
”Program sertifikasi kompetensi
dapat menjadikan bagian
dari sebuah upaya untuk
perlindungan kepada calon
Pemerintah pun optimis akan mampu mengurangi tingginya angka TKI yang bermasalah. Hal itu, diungkapkan Jumhur bahwa pentingnya TKI PLRT memiliki sertifikasi, karena ruang lingkup kerja mereka yang isolatif, di rumah, hubungan emosional dan tidak terjamah Undang-Undang Perburuhan. Kondisi tersebut menjadikan profesi TKI LPRT sangat rentan terhadap kemungkinan timbulnya kekerasan oleh sang majikan di negara penempatan. (***)
”Negara harus mewajibkan setiap TKI PLRT sudah memiliki sertifikasi,” ujarnya.
Menurut Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh. Jumhur Hidayat mengatakan, bahwa pemerintah tidak bisa bermain- main dalam mengirimkan calon TKI LPRT. Mereka yang diberangkatkan pun harus sudah memiliki sertifikasi kompetensi.
”Sebagai alat perlindungan, Sertifikasi Kompetensi TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) bisa menjadi instrumen perlindungan yang efektif,” ungkap Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh. Jumhur Hidayat belum lama ini.
Langkah Melindungi TKI:
stakeholder TKI dari sisi peningkatan
PLRT,” tegas Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
setelah melalui uji kompetensi yang pada pelaksanaannya diawali dengan berbagai pelatihan kerja, dapat menjadikan bagi calon TKI di bidang TLRT untuk memahami segala sesuatu yang seharusnya dilakukan sebagai TLRT sebagai
BNSP
www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011 Sertifikasi Utama
Segera dituntaskan untuk dibenahi, entah dari sisi calon TKI ataupun pihak pemerintah. Ia menambahkan, bahwa problem mendasar yang menghambat para calon TKI merupakan masalah kompetensi semata. Bila kompetensi
Secara terpisah, Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPPI) Drs. Sjukur Sarto, MS, mengakui bahwa pelatihan yang dilakukan untuk para calon TKI, banyak mengandung manipulasi, sehingga kurang maksimal di dalam melakukan pelatihan terhadap calon TKI yang akan diberangkatkan.
kualitas TKI. Disamping itu, kita juga turut serta membantu program pelatihan 200 jam pelajaran dalam sistem IT yang diberlakukan kembali. Selain itu, kita ingin menjadi LSP sebagai lembaga yang mandiri dan tidak bergantung kepada lembaga lain,” katanya.
”Program sertifikasi kompetensi dapat menjadikan bagian dari sebuah upaya untuk perlindungan kepada calon TKI di luar negeri. Terutama adalah bagi calon tenaga TLRT. Pemberian sertifikasi kompetensi edisi 1 I 2011 Sertifikasi Utama
BNSP www.bnsp.go.id MEMBANGUN KOMPETENSI BANGSA DENGAN KOMPETEN
Hampir semua industri/organisasi ingin tenaganya kompeten dan tentu ingin terpelihara kompetensinya, tapi tidak semua industri dapat memastikan keinginannya tercapai. Juga negara kita ini, semua kalangan ingin bangsa kita ini kompeten agar negara kita mampu bersaing, tetapi belum tahu bagaimana memastikan hal ini dapat capai dan kapan dapat dicapai, pernyataan ini acap kali disampaikan dalam berbagai kesemapatan, terutama pada isu menghangat pada rekrutmen anggota lembaga-lembaga negara
melatih tenaga hingga kompeten, sedangkan pada persyaratan shall
be competent , maka industri harus
melatih hingga kompeten, kemudian memastikan kompetensi melalui asesmen dan memelihara kompetensi melalui surveilan kompetensi. Apabila terjadi kegagalan/ketidaksesuaian maka pada persyaratan kompetensi should, maka tindakan koreksi dengan retraining, sedang pada persyaratan
shall, maka tindakan koreksi adalah retraining dan reassess. Singkat
kata bahwa industri/bisnis harus mengembangkan, memastikan dan memelihara kompetensi porsonilnya sesuai dengan profesinya.
Kenapa sistem industri dan organisasi mempersyaratkan kompetensi? Karena faktor sumberdaya manusia dipercaya sebagai faktor penentu untuk membagun, memastikan dan memelihara bisnis tetap berkembang, memenuhi dan selalu memenuhi harapan pelanggan. Suatu organisasi atau bisnis dapat runtuh dalam waktu sekejab ketika SDM diganti oleh tenaga yang tidak kompeten.
Sistem pengembangan SDM berbasis kompetensi Standar kompetensi. Untuk
membangun, memastikan dan memelihara pencapaian kompetensi diharuskan adanya standar kompetensi. Standar kompetensi adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Terdapat beberapa model standar personil diantaranya standar jabatan
Oleh: Ir. Surono MPhil Master Asesor Kompetensi, dan anggota BNSP
Tuntutan kompetensi dalam sistem manajemen industri
Kompetensi Kerja adalah spesifikasi dari setiap sikap, pengetahuan, keterampilan dan atau keahlian serta penerapannya secara efektif dalam pekerjaan sesuai dengan standar kinerja yang dipersyaratkan. Tuntutan kompetensi dalam sistem industri baik standar internasional (ISO 9000, ISO 14000,
ISO 17025, ISO 17021, ISO 22000, CODEX, OIE, IPPC, IFOAM, dll) maupun regulasi teknis telah semakin jelas, ketat dan pasti. Sejak tahun 2000, hampir seluruh sistem telah menetapkan perubahan yang semula persyaratannya should be competent menjadi shall be competent. Bahkan dalam regulasi teknis semakin tegas lagi, bahwa seseorang dalam jabatan atau fungsi tertentu harus Qulified, Competent and Assigned personel .
Terdapat perubahan yang mendasar akibat perubahan satu kata should menjadi shall dalam hal kompetensi. Pada saat persysratan adalah should, maka industri dalam memenhi persyaratan cukup dengan www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011 Sertifikasi Utama
BNSP
Sertifikasi kompetensi :
Peran Kementrian dan lembaga pemerintahan. Untuk
Komitmen politik yang dijabarkan dalam undang-undang telah ditetapkan yang dimulai dari Undang- Undang No 20/tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional, dan Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan dan diikuti beberapa Undang-undang lainnya telah menetapkan pengembangan SDM berbasis kompetensi. Otoritas pemerintahan tertinggi Presiden RI telah menyatakan dan memulai dengan memilih dan merekrut para Menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu kedua salah satunya berdasarkan kompetensi, dan ini akan menjadi sinyal dan modal bagi para Menteri dan seterusnya akan merekrut dan memilih para aparat birokrasinya juga berbasis kompetensi. Dan tentu saja DPR dan partai politik seharusnya juga demikian untuk mendapatkan wakil rakyat yang kompeten.
Peran Komitmen politik.
Pengakuan kompetensi didasarkan pada sistem yang mampu telusur baik organisasi, proses maupun acuan secara internasional. Tidak hanya tenaga kerja peserta didik atau peserta uji kompetensi yang harus kompeten, tetapi lembaga pelatihan harus kompeten, badan/lembaga sertifikasi harus kompeten, tempat uji kompetensi harus kompeten, lembaga akreditasi harus kompeten, otoritas kompeten/ instansi teknis juga harus kompeten. Tentu kompetensi memiliki tolok ukur yang mampu telusur apakah standar, pedoman ataupun regulasi teknis baik nasional maupun internasional.
Bagaimana kita memulai membangun kompetensi dengan kompeten?
Sertifikasi bertujuan membantu secara formal para profesi, industri/ organisasi untuk memastikan dan memelihara kompetensi para tenaga kerja yang kompeten, serta membantu meyakinkan kliennya bahwa industri menggunakan tenaga yang kompeten.
Memastikan dan memeliharaan kompetensi. Sering orang mendengar istilah sertifkasi malah mngernyitkan dahi dan timbul pertanyaan jualan sertifikat apalagi ini. Hal ini dapat dimaklumi akibat banyaknya sertifikasi dibangun hanya berdasarkan niat baik, tetapi belum dibangun dengan kesisteman dan kompoeten yang mampu telusur. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi diperlukan sistem sertifikasi yang kredibel.
Target pencapaian adalah kompetensi, bukan waktu yang kaku. Menggunakan pendidik/pelatih berbasis kompetensi dan mampu melakukan asesmen kompetensi dalam evaluasi pencapaian.
dimana penyusunananya didasarkan dari jabatan-jabatan kerja, serta standar berbasis kompetensi dimana penyusunannya didasarkan pada fungsi-fungsi kerja. Dan Indonesia dengan meyakinkan memilih berbasis kompetensi memalui berbagai regulasi, yang mempu telusur terhadap standar internasional
Modul disusun berdasar standar kompetensi, atau apabila belum ada standar didasarkan pada fungsi-fungsi bidang pekerjaan.
Dilaksanakan oleh lembaga pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi yang kredibel, bukan oleh kepanitiaan yang umumnya tidak mampu telusur dan sulit dipertanggungjawabkan, karena setelah pelatihan panitia bubar.
mengembangkan kompetensi maka diperlukan suatu pendidikan/pelatihan dan sistem pelatihan yang kredibel dan kompeten. Pendidikan/Pelatihan berbasis kompetensi mendasarkan pencapaian kompetensi sesuai dengan kriteria unjuk kerja dalam standar kompetensi yang dibangun oleh industri dan sistem industri. Untuk memastikan pendidikan/ pelatihan berasis kompetensi beberapa persyaratan dasar harus dipenuhi, yakni:
Sistem pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi. Untuk
Standar kompetensi secara umum mencakupi unit kompetensi, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel dan panduan penilaian. Bagi lembaga pelatihan, standar kompetensi menjadi acuan dalam menyusun program dan modul serta indikator pencapaian kompetensi peserta didik. Bagi lembaga sertifikasi, menjadi dasar pengembangan skema sertifikasi dan pelaksanaan asesmen. Bagi industri/ organisasi, standar kompetensi apabila diterapkan akan memastikan kompetensi dan meyakinkan klien bahwa produk/ jasanya diproduksi oleh tenaga yang kompeten, dan, bagi peserta didik, standar kompetensi ini menjadi acuan pencapaian kompetensi saat mengikuti pendidikan/pelatihan dan merencanakan karirnya.
ILO.
RMCS (Regional Model Competency Standard) yang dikembangkan oleh
memastikan tercapainya reformasi birokrasi yang kompeten untuk menghasilkan birokrasi yang efisien dan kredibel, maka diperlukan pemetaan dan standardisasi kompetensi fungsi-fungsi kerja dalam sektor untuk melayani masyarakat dalam sektornya. Berdasarkan pemetaan dan pengembangan www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011
Sertifikasi Utama BNSP
standar kompetensi fungsi-fungsi kerja pada instansi teknis ini maka Menteri atau Kepala Lembaga dapat mengembangkan perencanaan SDM, rekrutmen, pengembangan karir dan pemeliharaan berbasis kompetensi. Persyaratan suatu jabatan diberbagai negara yang sudah maju dan biasa menjadi persyaratan dalam kerjasama perdagangan adalah bahwa suatu jabatan fungsional maupun struktural harus dijabat oleh Qualified,
competent and assigned personel .
Peran Industri. Industri
merupakan penentu utama dalam pengembangan SDM berbasis kompetensi, karena selain pengguna, industrilah yang dapat memastikan bahwa seorang tenaga kerja memenuhi persyaratan tempat kerja. Jargon dari kalangan industri bahwa hasil pendidikan dan latihan tidak siap kerja tetapi hanya siap latih, atau tidak adanya link and
match antara dunia pendidikan dan
latihan dengan dunia industri, tidak melulu kesalahan dunia pendidikan dan pelatihan, tapi justru masih banyak industri yang belum mampu mengidentifikasi kompetensi apa yang diinginkan menjadi suatu standar kompetensi, sehingga masih banyak iklan rekrutmen karyawan dengan persyaratan bukan persyaratan kompetensi tetapi kualifikasi yang tidak berbasis kompetensi, seperti “dicari tenaga dengan kualifikasi SLA sederajat, berpengalaman 2 tahun dan sebagainya”. Akibat dari hal ini mengakibatkan pemborosan sumber daya yang besar, karena calon tenaga kerja yang sudah mengikuti pendidikan dan latihan, masih harus dilatih lagi. Hal ini dapat diatasi apabila industri berperan aktif untuk mengidentifikasi kompetensi tenaga untuk menghasilkan produk atau jasa dalam wujud standar kompetensi. Standar-standar kompetensi dari industri sejnis dalam bidang/ sektor dapat dikonvensikan dengan koordinasi otoritas standadisasi menjadi Standar Kompetensi Nasional Indonesia, sehingga dapat dipastikan Link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri dapat berjalan. Dengan kompetensi industri dalam mengembangkan standar kompetensi dipastikan akan memberikan inisiasi luar biasa dalam pengembangan berbasis kompetensi.
Kelembagaan Pendidikan dan
Pelatihan.Kelembagaan pendidikan dan latihan harus memastikan menggunakan standar kompetensi sebagai acuan dalam menyusun kurikulum berbasis kompetensi, dimana format standar kompetensi yang terdiri atas judul unit yang performatif, elemen, kriteria unjuk kerja, batas variable dan panduan penilaian merupakan komponen- komponen kurikulum berbasis kompetensi, sehingga menjamin berjalannya link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri. otoritas pendidikan dan pelatihan seharusnya memastikan penggunaan kurikulum berbasis kompetensi ini secara konsisten.
Kelembagaan sertifikasi profesi.
Sertifikasi merupakan proses pemberian sertifikat kepada peserta asesmen kompetensi melalui proses asesmen kompetensi, dan selanjutnya dipelihara kompetensinya oleh lembaga sertifikasi melalui proses surveilan. Untuk itu kelembagaan sertifikasi profesi harus membangun sistem kelembagaan yang kredibel yang mencakupi otoritas kelembagaan sertifikasi, dalam hal ini Indonesia telah menetapkan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), Lembaga Sertifikasi Profesi, dan Tempat Uji Kompetensi. Kemampuan telusur sistem ini terhadap sistem internasional baik standar sistem kelembagaan sertifikasi (ISO 17024) maupun sistem standardisasi kompetensi (RMCS= Regional Model
Competency standard) dari ILO,
sehingga akan memastikan dalam harmonisasi untuk pengakuan lintas negara. Manfaat sertifikasi bagi industri akan membantu meyakinkan kepada kliennya bahwa produk/ jasanya diproduksi oleh tenaga- tenaga kompeten, bagi profesi/ tenaga kerja membatu meyakinkan kepada klien atau industri bahwa dirinya kompeten dan terpelihara kompetensinya.
Asosiasi profesi. Asosiasi profesi
yang dalam fungsinya memberikan advokasi dan memelihara kompetensi anggotanya, maka peran yang besar diharapkan bersama asosiasi industri mengembangkan standar kompetensi dan kelembagaan sertifikasi untuk memastikan kemandirian sertifikasi.
Dari peran-peran kelembagaan- kelembagaan diatas dengan kompetensi yang bila dipenuhi tuntutan kompetensinya masing- masing, maka pembangunan kompetensi dapat dilakukan secara kompeten. Sehingga apabila ini dapat dijalankan dengan segera, maka Indonesia dengan sumberdaya manusia yang besar akan menjadi kekuatan yang besar untuk mengolah sumberdaya alam yang kaya dan menjadikan ekonomi kita dapat bersaing dengan negara manapun dalam pasar global dan seharusnya kita dapat canangkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2020. Potensi SDM BNSP
TIGA LANGKAH MEMOTIVASI KERJA
SEDANGKAN pengertian produktivitas tersebut mengandung cara atau metode pengukuran tertentu yang secara praktek sukar dilakukan. Kesulitan-kesulitan itu dikarenakan, pertama karakteristik-karakteristik kepribadian individu bersifat komplek, sedangkan yag kedua disebabkan masukan-masukan sumber daya bermacam-macam dan dalam proporsi yang berbeda-beda.
Anggota Komisi HK sedang membahas program kerja BNSP, terlihat dari kiri ke kanan (Rambun, M. Zubair, Hasnah, Rizal Yamin, Gembong, dan Prof Eko)
roduktivitas kerja sebagai salah Pengertian ini mengisyaratkan bahwa satu orientasi manajemen keberadaannnya di dalam suatu
P
dewasa ini, keberadaannya organisasi perusahaan tidak dapat
Secara teoritis dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor.diabaikan begitu saja.
dibedakan dua sistem
Faktor-faktor yang mempengaruhi Sebab, akan terkait langsung
remunerasi, yaitu yang
terhadap produktivitas pada dasarnya dengan pencapaian tujuan
mengacu kepada teori Karl
dapat diklasifikasikan kedalam dua perusahaan. Remunerasi yang rendah jenis, yaitu pertama faktor-faktor yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,
Mark dan yang mengacu
berpengaruh secara langsung, dan baik dilihat dari sisi kemanusiaan
kepada teori Neo-Klasik.
kedua faktor-faktor yang berpengaruh maupun dari sisi kelangsungan hidup
Kedua teori tersebut
secara tidak langsung. Tiga faktor perusahaan.
masing-masing memiliki
Secara teoritis dapat dibedakan diantara yang mempengaruhi
kelemahan.
dua sistem remunerasi, yaitu yang produktivitas tenaga kerja. mengacu kepada teori Karl Mark
Remunerasi:
dan yang mengacu kepada teori Untuk memberikan penghargaan
Neo-Klasik. Kedua teori tersebut atau balas jasa yang diberikan atas kinerja atau prestasi yang masing-masing memiliki kelemahan. perusahaan kepada tenaga kerja diraih, maka pekerja perlu diberikan
Oleh karena itu sistem pengupahan sebgai akibat dari prestasi yang imbalan atau penghargaan. yang berlaku dewasa ini selalu telah diberikannya dalam rangka
Istilah imbalan ini biasa disebut berada diantara dua sistem tersebut. mencapai tujuan perusahaan. remunerasi, yakni merupakan imbalan
Berarti bahwa tidak ada satupun
edisi 1 I 2011 www.bnsp.go.id
Potensi SDM BNSP
Besarnya tingkat remunerasi untuk masing-masing perusahaan adalah berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya, yaitu permintaan dan penawaran tenaga kerja, kemampuan perusahaan, kemampuan dan keterampilan
Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu investasi di bidang sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja.
pola yang dapat berlaku umum. Yang perlu dipahami bahwa pola manapun yang akan dipergunakan seyogyanya disesuaikan dengan kebijakan remunerasi masing--masing perusahaan dan mengacu kepada rasa keadilan bagi kedua belah pihak (perusahaan dan karyawan).
Besarnya tingkat remunerasi untuk masing-masing perusahaan adalah berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya, yaitu
Pendidikan dan Latihan:
permintaan dan penawaran tenaga kerja, kemampuan perusahaan, Pendidikan dan latihan dipandang berbagai dinamika (perubahan) yang kemampuan dan keterampilan terjadi dalam lingkungan perusahaan, sebagai suatu investasi di bidang tenaga kerja, peranan perusahaan, seperti perubahan produksi, sumber daya manusia yang bertujuan serikat buruh, besar kecilnya teknologi, dan tenaga kerja, juga untuk meningkatkan produktivitas resiko perusahaan, campur tangan berkaitan dengan manfaat yang dapat dari tenaga kerja. Oleh karena itu pemerintah dan biaya hidup. Dilihat dirasakannya. Manfaat tersebut antara pendidikan dan latihan merupakan dari sistemnya pembelian remunerasi lain: meningkatnya produktivitas salah satu faktor penting dalam dapat dibedakan atas prestasi kerja, perusahaan, moral dan disiplin kerja, organisasi perusahaan. lama kerja, senioritas atau lama dinas, memudahkan pengawasan, dan
Pentingnya pendidikan dan kebutuhan, dan premi atau upah menstabilkan tenaga kerja. latihan disamping berkaitan dengan borongan.
www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011
- –pesan antara pengirim dan penerima (proximity) juga makin tinggi , sehingga terjadi global proximity, yang menyatukan kedekatan sosiologis,kedekatan kaltural, serta kedekatan psikologis.
Dengan penggunaan alat mutakhir, arus komunikasi meluas keseluruh pelosok dunia. Apa yang terjadi disuatu tempat, meskipun terpencil dipelosok negeri, akan diketahui oleh negara lain. Sehingga, suatu peristiwa akan mempengaruhi keadaan masyarakat dinegara lain. Inilah yang dikatakan Jonh Naisbit (1991) bahwa dunia seakan-akan sudah menjadi global village.
world,cyber space ) saat ini tak bisa
Lahirnya era dunia maya (cyber
GLOBALISASI KOMUNIKASI
DAN INFORMASIfenomena kehidupan selalu memiliki sistem yang kontra posisi, yaitu bisa positif dan negatif maupun bisa menguntungkan dan merugikan.
crimes ). Meskipun begitu setiap
terjadinya kejahatan maya (cyber
law akibat adanya kemungkinan
kesejahteraan masyarakat maupun kesiapan dalam peroleh kesempatan kerja. Dibidang nilai dan budaya, terjadi komunikasi lintas budaya dan pengaruh akulturasi. Dibidang hukum, terjadi tuntutan akan perlunya cyber
”Dengan penggunaan alat
mutakhir, arus komunikasi
meluas keseluruh pelosok
dunia. Apa yang terjadi
disuatu tempat, meskipun
terpencil dipelosok negeri,
akan diketahui oleh
negara lain. Sehingga,
suatu peristiwa akan
mempengaruhi keadaan
masyarakat dinegara lain.
Inilah yang dikatakan Jonh
Naisbit (1991) bahwa dunia
seakan-akan sudah menjadi
global village”
Memang sebagai bagian dari sistem mega kehidupan, kemajuan dibidang teknologi informasi pada akhirnya memancar (multiflier effect) pada berbagai dimensi kehidupan yang lain. Pada sektor ekonomi , munculnya perdagangan bebas antar negara dan bangsa. Dibidang politik , munculnya kecenderungan pengaruh kebijakan dan kejadian politik yang multi lateral maupun upaya intervensi politik yang direncanakan. Dibidang sosial, berpengaruh terhadap tingkat
lain, meskipun secara geografis tempat tinggal mereka berjauhan, dapat dengan mudah dilakukan. Ini disebabkan karena menguatnya proses globalisasi yang dimulai dengan penemuan dan penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sejak dasawarsa 1970 an.
S Antisipasi Tantangan Globalisasi Melalui Peningkatan Kompetensi SDM www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011
village ), karena berkomunikasi orang
negara atau bangsa yang luput dari pengaruh globalisasi. Dunia sudah menjadi dusun global (global
globalisasi . Hampir tidak ada
aat ini, kita memasuki era
Oleh: Dr. H. Adjat Daradjat, M.Si Ketua BNSP
Namun demikian adalah mendasar dan menjadi ciri dalam globalisasi komunikasi. Misalnya dalam penggunaan internet tidak diketahui identitas pengirim pesan, meskipun memiliki dampak berita yang kurang dahsyatnya terhadap stabilisasi sosial. Ini merupakan dampak negatif yang dapat berpengaruh terhadap
Berbagai media baru dalam teknologi komunikasi dan informasi diciptakan dan digunakan, mulai dari pesawat televisi, telepon, komputer, faximile, e-mail, internet, cybercom, dan lain-lain. Semua menunjukkan tingkat peradaban sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi kebutuhan.Namun, belakangan ini terjadi kesalah pahaman dalam mengartikan revolusi komunikasi berarti revolusi terhadap alat-alat komunikasi seperti penyebaran teknologi, inovasi sistem komunikasi serta meningkatnya frekwensi dan volume pesan yang dikirim. Padahal, makna revolusi komunikasi seperti dikemukakan Maulana (1986) adalah upaya untuk menciptakan interaksi yang memuaskan antar manusia, atau revolusi dalam meyampaikan pesan antar manusia.
2001:66).
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menghadirkan aneka ragam saluran dan media, yang kian lama kian canggih sehingga mampu memperbesar volume dan frekwensi berita. Konsep informasi saat ini disamakan dengan data yang diproses dengan komputer. Sedangkan dalam dunia komunikasi, informasi adalah segala sesuatu yang belum diketahui atau yang meniadakan ketidakpastian tentang dua atau lebih alternatif yang dihadapi,atau disebut juga angka- angka ganda (binary digits) (Muis,
penyampaiannya semakin tinggi. Hal ini menyebabkan sifat aktualisasi dan kedekatan pesan
Artikel Artikel BNSP
dielakkan. Salah satu ciri lahirnya era ini adalah terjadinya pemekaran jenis-jenis media massa komunikasi dengan memanfaatkan teknologi tinggi. Volume pesan yang dikirim semakin besar serta akselerasi aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, hukum, serta kriminalitas. Ada beberapa faktor yang menjadi peluang menguntungkan dalam globalisasi komunikasi.
Pertama, meningkatnya volume kecepatan dalam penyebaran ilmu pengetahuan dengan biaya yang relatif murah jika dibandingkan melalui pola tradisional seperti buku,tabloid, jurnal,dan sebagainya.
Kedua, meningkatnya interaksi antar manusia dari segala penjuru dunia, sehingga meningkatnya relasitas dan koneksitas.
Pertama, meningkatnya arus investasi pada semua sektor
Dari sini dapat bergambar beberapa peluang yang bisa diraih oleh setiap negara terhadap masuknya era globalisasi pada sektor perekonomian .
perdagangan dunia, juga terjadi proses integrasi keuangan dunia (global finance). Arus dana dinegara- negara maju yang sebelumnya hanya berputar antara mereka sendiri, kini telah mengalir dengan deras kenegara-nagara berkembang termasuk Indonesia.
Menurut Thomas Friedman (1999), globalissasi memiliki enam dimensi utama yaitu,politik budaya , keamanan nasional , pasar uang , teknologi , serta lingkungan. Dalam bidang politik,globalisasi juga berdampak positif dan negatif.Salah satu bentuk positifnya adalah terwujudnya demokratisasi disegala aspek, baik kekuasaan pemerintahan, pertisipasi keuangan, informasi dan komunikasi, serta teknologi. out put. Bersamaan dengan integrasi
Hilangnya hambatan dalam perdagangan antar negara menyebabkan meningkatnya volume perdagangan dunia. Oleh karena itu, lapangan kerja dan tingkat pendapatan mengalami peningkatan . Perkembangan pesat dialami negara di kawasan Asia Pasifik, khususnya Asia, . Sampai tahun 2000 telah terjadi peningkatan produksi sebesar 40 persen yang dihasilkan oleh kawasan Asia Timur , yang sekarang sudah menguasai 25 persen dari global
Menurut Thomas Friedman (1999), globalissasi memiliki enam dimensi utama yaitu, politik budaya, keamanan nasional, pasar uang , teknologi, serta lingkungan. Dalam bidang politik, globalisasi juga berdampak positif dan negatif. Salah satu bentuk positifnya adalah terwujudnya demokratisasi disegala aspek, baik kekuasaan pemerintahan, pertisipasi keuangan, informasi dan komunikasi, serta teknologi. Globalisasi menjadi energi untuk mendorong perubahan dalam sikap pandang, keberanian, pola perilaku, mekanisme dan struktur politik seperti munculnya kebijakkan partai politik, kebebasan pers, kemerdekaan berserikat dan berpendapat. promosi dan produksi seperti modal , tenaga kerja , teknologi dengan cepat dan deras antar negara.
negara donor terhadap negara- negara penerima bantuan dalam kebijakan perekonomian, bahkan dapat meluas pada kebijakan politik, kebijakan administrasi dan terhadap sitem hukum.
Ketiga, adanya intervensi negara-
investor dari luar negeri sehingga mereka bisa berbuat sewenang- wenang terhadap kondisi, sistem dan regulasi perekonomian lokal.
Kedua, hegemoni perusahaan
persaingan global. Tidak saja disektor dunia usaha, tapi juga dalam merebut lapangan kerja.
Pertama, bertambahnya
Namun begitu, pada sisi yang berhadapan, globalisasi ekonomi juga membawa dampak dalam bentuk ancaman terutama bagi negara berkembang.
Keempat, meningkatnya penggunaan teknologi industri. Kelima, terbentuknya kartel-kartel perdagangan antar negara yang memperkuat daya saing sektoral , memperluas pemasaran , maupun memperlancar arus bahan baku.
Kedua, bertambah luasnya pasar barang dan jasa . Ketiga, meningkatnya pemanfaatan produk dan jasa unggulan yang selama ini tidak terakomodir seperti sektor usaha pariwisata.
perekonomian , bahkan merambah pada sektor sosial seperti penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan .
Artikel Artikel BNSP
www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011
Era globalisasi di bidang ekonomi ditandai dengan perdagangan bebas (free trade) . Kekuatan pasar demikian kuatnya sehingga hampir tidak ada satu negara yang tidak ikut arus untuk mengakomodasi pasar secara lebih efektif. Tonggak perubahan tatanan perekonomian yang paling mendasar adalah terbentuknya organisasi perdagangan dunia (world trade organisation atau WTO) . Arus barang dan jasa demikian pula hanya dengan lalulintas faktor-faktor
Keempat, munculnya imperialisme gaya baru melalui jarinagan komunikasi.
Ketiga, melunturnya paham nasionalisme budaya, karena dikalahkan oleh uniformitas global atau internasional .
Kedua, lahirnya pola hidup kebarat-baratan (westernisasi), karena arus komunikasi global cenderung dikendalikan oleh jaringan media barat.
Pertama, dapat merusak nilai-nilai budaya, termasuk nilai agama dan etika komunikasi sosial.misalnya, pergaulan bebas pria dan wanita , memudarnya lembaga perkawianan, meluasnya gaya hidup hedonisme, dan lain sebagainya.
Sementara itu , ada juaga beberapa faktor dapat merugikan dan menjadi ancaman akibat globalisasi komunikasi dan ekonomi.
Keempat, mempercepat arus jasa ,produk,modal ,maupun informasi pasar kerja dan pasar barang.
Ketiga, mempercepat informasi dan komunikasi, sehingga mendorong efisiensi dan efektivitas dalam setiap kegiatan.
POLITIK DAN SOSIAL BUDAYA
GLOBALISASI EKONOMI
Sisi negatifnya antara lain :
BNSP
sebagian negara belum siap untuk menerimanya sehingga timbul tuntutan yang berlebihan dan bersifat destruktif.
Kedua, sistem globalisasi terlalu
instruktif sehingga batas-batas kebebasan individu dan kelompok menjadi kabur.
Ketiga, sistem globalisasi tidak
dapat memberikan rasa keadilan bagi banyak orang. Kelompok minoritas memiliki hegemoni terhadap kelompok yang lebih besar secara kuantitatif.
Keempat,karena dukungan dan
filosofinya terlalu teknologi sentris, maka sistem ini dianggap terlalu meminggirkan aspek kemanusiaan (humanising).
Kelima, sistem globalisasi
memiliki tingkat hubungan yang ketat , sehingga sekelompok orang yang lebih berdaya (super emprowed angry
Ada banyak keuntungan dan puluang dibidang sosio budaya melalui sinkreatisme peradaban. Diantaranya, adalah berkurang atau bahkan hilangnya sekat budaya yang sering menjadi sumber konflik antar
Pertama, arus globalisasi membuat
hilangnya budaya lokal atau regional dan terjadinya ketimpangan sosial akibat ketidak samaamn akselerasi daya serap globalisasi.
PENGEMBANGAN SDM GLOBAL
www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011 Artikel Artikel
Sebagai sesuatu yang bisa dipelajari dan dipengaruhi oleh faktor-faktor luar, maka dalam era globalisasi yang memilki terpaan informasi yang keras dan terbuka, sangat memungkinkan seseorang mengadopsi nilai-nilai , pengetahuan dan kebiasaan dari luar lingkungan sosialnya, yang berjauhan secara fisik . Imitasi dapat terjadi melalui media massa dan menjadi perilaku global sebagai mana yang telah terjadi dalam sejarah peradaban manusia, kemajuaan suatu peradaban akan
Pengembangan SDM memiliki peran penting di era globalisasi ini. Namun, dalam pengelolaannya tidaklah mudah. Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis serta tersedianya sarana yang mampu menunjang dalam pengembangannya. Pemikiran strategis harus dilaksanakan dengan paradigma yang baru yang mengantisipasi globalisasi. Sebab, kepentingan yang dicapai bukan hanya kepentingan lokal atau nasional semata, melainkan langkah untuk menuju sasaran global. Salah satu langkah strategis dalam menyiapkan SDM yang berwawasan global adalah melalui reformasi pendidikan yang mencakup pendidikan formal, latihan untuk persiapan kerja, pelatihan ditempat kerja (on the job training) , serta yang terpenting adalah budaya belajar terus menerus (long life
education) , serta sikap responsif terhadap perubahan lingkungan .
Dalam pendidikan formal. Perlu dilaksanakannya konsep keselarasan dan kesepadan (link and match) antara dunia pendidikan dengan dunia kerja .
Pengembangan SDM merupakan tanggung jawab semua pihak. Karenanya, perusahaan harus mulai meningkatkan kompetensi SDM , dialami dengan pesat apabila terjadi penyerapan dari peradaban yang lain dan dikembangkan lebih lanjut.
men ) dapat dengan mudah merusak sistem globalisasi.
Imitasi dapat terjadi
melalui media massa dan
menjadi perilaku global
sebagai mana yang telah
terjadi dalam sejarah
peradaban manusia,
kemajuaan suatu
peradaban akan dialami
dengan pesat apabila
terjadi penyerapan dari
peradaban yang lain dan
dikembangkan lebih lanjut
budaya, seperti pertentangan ras, suku , agama, kepercayaan serta nilai yang dianut. Keuntungan lain adalah terwujudnya kekayaan nilai melalui upaya saling melengkapi, sehingga terbentuk budaya baru sebagai sintesis dari berbagai peradaban. Sedangkan dari sisi negatif, munculnya potensi konflik selama proses enkulturasi karena
Sistem globalisasi ditandai dengan terjadinya transisi perubahan dalam tatanan sosial (social change), baik secara fisik dalam bentuk perpindahan atau migrasi penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain dalam satu negara , maupun perpindahan penduduk antar negara. Selain itu juga terjadi transisi yang bersifat non-fisik, yaitu berupa perubahan sikap , sistem nilai sistem kepercayaan , budaya atau terjadinya sinkretisme budaya. Sinkretisme tersebut berlangsung pada setiap sisi kehidupan , melalui informasi , hiburan, pendidikan, dunia kerja , dan lain-lain. Dalam jangka waktu panjang, sinkretisme budaya ini akan menuju pada sinkretisme peradaban.