PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

  PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2009/2010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh : Ery Susiana NIM : 081134169 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

  PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2009/2010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh : Ery Susiana NIM : 081134169 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

  PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk: Ayah dan Ibuku tercinta

  Adikku (De’ Bayu) tercinta Nenekku tercinta Farit Purbowo yang aku cintai Sahabat dan teman-temanku

  Supret yang selalu mengantarku Almamaterku: Universitas Sanata Dharma

  

MOTTO

Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku

  (Ratapan 3:58) ¾ Kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri ¾ Bukanlah harta benda yang membuat orang itu kaya akan sesuatu, tetapi ilmulah yang akan memberikan sesuatu yang besar dalam hidupmu

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 9 Agustus 2010 Penulis Ery Susiana

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : ERY SUSIANA Nomor Mahasiswa : 081134169

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2009/2010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH beserta perangkat yang perlu (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 9 Agustus 2010 Yang menyatakan Ery Susiana

  

ABSTRAK

  Susiana, Ery. 2010. Peningkatan Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 Melalui Pendekatan Berbasis Masalah. Skripsi S1. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.

  Latar belakang pelaksanaan penelitian ini adalah masalah rendahnya kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan semester 2 tahun ajaran 2009/2010 pada materi mengidentifikasi unsure cerita (tokoh, tema, latar, amanat). Rendahnya kemampuan menyimak siswa dikarenakan pelaksanaan pembelajaran kurang menarik perhatian siswa. Topik yang disajikan kurang menarik. Topik yang disajikan seharusnya nyata dengan kehidupan siswa sehari- hari. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan pendekatan berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010.

  Penelitian dilaksanakan di SD Tarakanita Ngembesan pada bulan April sampai Mei 2010. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V di SD Tarakanita Ngembesan. Penelitian ini menggunakan media gambar dan media audio-visual sebagai alat bantu siswa dalam menyimak cerita. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan alat ukur tes dan non tes untuk mengetahui nilai ketuntasan siswa.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan berbasis masalah dengan media gambar dan media audio-visual dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak cerita. Ketuntasan siswa sebelum tindakan adalah 21,4%. Pada siklus I 64,3% siswa dapat tuntas, dan pada siklus II meningkat menjadi 85,7% siswa dapat tuntas. Jadi, pendekatan berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 tahun ajaran 2009/2010.

  Kata Kunci: kemampuan, menyimak cerita, pendekatan berbasis masalah

  

ABSTRACT

  Susiana, Ery. 2010. Improving The Listening Skills Of The Second Semester

  Students of the Fifth Grade of Tarakanita Primary School - Ngembesan, School Year 2009-2010 Through A Problem Based Approach . A Script

  For Strata One Degree. Yogyakarta: Elementary School Teachers Training and Education Department - Faculty of Teachers Training and Education - Sanata Dharma University. The low level of the listening skill of The Second Semester of the Fifth

  Grade Students Of Tarakanita Primary School - Ngembesan in material concerning the identification of the components of a story ( the characters, theme, settings, and moral message) became the background of the research. This condition was caused by the teaching and learning process implementation which was not attractive enough for the students. The topics were unattractive as they were not real in the students daily lives. It was for that reason that the researcher carried out the research to identify whether or not the problem based approach could improve the students’ listening skill in listening stories of the second semester fifth grade students of Tarakanita Primary School - Ngembesan.

  The research was carried out at Tarakanita Primary Scholl - Ngembesan during April 2010 to May 2010. The subjects of the research were the students of the fifth grade of the school. It used pictures and audio visual aids in helping the students listening the stories. The data gathering technique used test and non-test measurement tools to identify the students’ completion results.

  The result showed that the problem based approach along with the pictorial media and audio-visual aids could improve the the students capabalities in listening to stories. The students complete achievement was 21,4% prior to the treatment. After the first circle, 64,3 % students were regarded to have completed, and after the second circle the result increased to 85,7 % of the students to have completed achievements. Thus, the Problem Based Approach could improve the listening skills of the second semester students of the fifth grade of Tarakanita - Ngembesan Primary School of the 2009/2010 school year.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan YME atas segala berkat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 Melalui Pendekatan Berbasis Masalah” dapat berjalan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh.

  Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan FKIP USD.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi PGSD USD, terima kasih banyak atas bantuan dan bimbingannya yang diberikan untuk membantu saya sehingga skripsi saya dapat selesai.

  3. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku pembimbing I, terima kasih banyak atas bimbingan, perhatian, dan kesabaran Ibu dalam membimbing saya sehingga skripsi ini dapat selesai.

  4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd. selaku pembimbing II, terima kasih banyak atas bimbingan, perhatian, dan kesabaran Ibu dalam membimbing saya sehingga skripsi ini dapat selesai.

  5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen penguji III, terima kasih banyak atas bimbingan dan waktu yang diberikan.

  6. Seluruh dosen dan staf karyawan USD yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Seluruh keluarga besar SD Tarakanita Ngembesan yang membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Ayah dan Ibuku tercinta yang memberikan dukungan, doa, nasehat, dan kesabarannya dalam mendidik saya selama ini

  9. Adikku (De’ Bayu) terima kasih atas doa dan semangatnya.

  10. Nenekku yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa.

  11. Farit Purbowo yang telah memberikan semangat, perhatian, pengertian, dan doanya.

  12. Sahabat-sahabatku, Dewi, Novia, Mas Paul, Budi Puyink, dan lainnya terima kasih atas doa, bantuan dan dukungan kalian semua.

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna maka saran dan kritik sangat diperlukan untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi.

  Yogyakarta, 9 Agustus 2010 Penulis

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………….……….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………….....………. ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………….....…….... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………….....……. iv HALAMAN MOTTO ……………………………………………..……. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………...…..…. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK …………...……..... vii ABSTRAK ……………………………………………………………... viii

  

ABSTRACT …………………………………………………………..... ix

  KATA PENGANTAR ………………………………………………..... x DAFTAR ISI ………………………………………………………….... xii DAFTAR BAGAN …………………………………………………...... xv DAFTAR TABEL …………………………………………………....... xvi DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………. xvii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………... xviii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………..............…………………….....

  1 B. Rumusan Masalah …………………………………………..

  4 C. Tujuan Penelitian …………………………………………....

  4 D. Kontribusi Penelitian ………………………………………..

  4 E. Variabel Penelitian ………………………………………….. 5

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ……….………………...……………... 6 B. Kemampuan Menyimak Cerita……………..……………….. 8

  1. Pengertian Kemampuan……………….…..……….…….. 8

  3. Pengertian Cerita ………….…………………………...... 11 4. Kemampuan Menyimak Cerita …...……………………..

  12 C. Pendekatan Berbasis Masalah (PBM) ..……………………..

  14 1. Pengertian PBM …...………………………………….....

  14 2. Karakteristik PBM ...………………………………….....

  15 3. Langkah-langkah Proses PBM …...…....………………..

  16 4. Kelebihan dan Kekurangan PBM ...…...………………...

  16 D. Media Pembelajaran ….…………….…………………….....

  17

  1. Pengertian Media Pembelajaran ..……………………….. 17

  2. Fungsi Media Pembelajaran….………………………….. 18

  3. Media Pembelajaran Yang mendukung Kegiatan Menyimak ……….…………………………….....…….... 19

  E. Kerangka Berpikir ……….…………………………….....…. 22

  F. Hipotesis ……….…………………………….....……............ 23

  BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian……………………………...………..…....

  25 B. Desain Penelitian ………………………………………..…..

  25 C. Rencana Tindakan ………………………………………..…. 27

  1. Pratindakan ……………………………………………… 27

  2. Siklus I …………………………………………………... 27

  3. Siklus II ………………………………………………….. 33

  D. Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Instrumen Penelitian …........................................................................…. 33

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian …………………………………… 52

  1. Pratindakan ……………………………………………… 52

  2. Siklus I …………………………………………………... 52

  a. Kegiatan Siklus I ..………………………..………… 52

  3. Siklus II ………………………………………….………. 57

  a. Kegiatan Siklus II……………...………..…………... 57

  b. Pelaksanaan Siklus II …………………………….…. 60

  B. Hasil Penelitian dan Pembahasan …...…………………….… 62

  1. Kemampuan Menyimak pada Siklus I .....……….......…... 63

  2. Kemampuan Menyimak pada Siklus II....………….......... 64

  C. Refleksi ……………………………………………………… 66

  1. Pratindakan ……………………………………………….. 66

  2. Siklus I …………………………………………………... 66

  3. Siklus II ………………………………………………….. 68

  BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………….. 71 B. Saran ………………………………………………………… 71 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 73 LAMPIRAN …………………………………………………………….

  75

  DAFTAR BAGAN

  Halaman Bagan 1. Model Langkah-langkah Penelitian Tindakan ......…………..... 26 Bagan 2. Proses Pembelajaran Menyimak Melalui PBL Siklus I .……… 30 Bagan 3. Proses Pembelajaran Menyimak Melalui PBL Siklus II .…....... 33

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Kriteria Keberhasilan.......................................……..................

  27 Tabel 2. Rubrik Penilaian Tes Tertulis.......... ..............……..................

  36 Tabel 3. Rubrik Penilaian Kinerja kelompok ..............……..................

  38 Tabel 4. Rubrik Penilaian Bermain Peran Siklus .........……..................

  41 Tabel 5. Rubrik Penilaian Tertulis .........................................................

  44 Tabel 6. Rubrik Penilaian Kinerja Kelompok ................…....................

  46 Tabel 7. Rubrik Penilaian Pembuatan Cerita ..……...............................

  49

DAFTAR GRAFIK

  Halaman Grafik 1. Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

  Pada Kondisi Awal dan Siklus I ……………………………... 64 Grafik 2. Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

  Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ............................... 66

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Silabus ……………………………………………………

  75 Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 1...………………………………

  79 Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 2 ……………………………….

  84 Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 1....…………………………….

  86 Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 2 ....................…………………

  91 Lampiran 6 LKS Siklus I ………………......………………………....

  93 Lampiran 7 LKS PBMSiklus I ……………………………………….

  97 Lampiran 8 LKS Siklus II ………………………………………........ 100 Lampiran 9 LKS PBM Siklus II ……………………………………… 103 Lampiran 10 Evaluasi ………………………………………………... 106 Lampiran 11 Menulis Cerita ..………………………………………... 108 Lampiran 12 Kisi-kisi Soal Siklus I ...………………………………... 109 Lampiran 13 Kisi-kisi Soal Siklus II .………………………………... 110 Lampiran 14 Skor Tertulis Pratindakan ....…………………………... 111 Lampiran 15 Ketuntasan Nilai Pratindakan ..………………………... 112 Lampiran 16 Skor Kinerja Kelompok Siklus I .……………………... 113 Lampiran 17 Skor Drama ..............…………………………………... 114 Lampiran 18 Skor Evaluasi ……...…………………………………... 115 Lampiran 19 Skor Akhir Siklus I .....……………………………….... 116 Lampiran 20 Ketuntasan Nilai Siklus I .……………………………... 117 Lampiran 21 Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai

  KKM Sebelum Tindakan, Siklus I ………..…………… 118 Lampiran 22 Skor Kinerja Kelompok Siklus II ……………………... 119 Lampiran 23 Skor Menulis Cerita ....………………………………... 120 Lampiran 24 Skor Akhir Siklus II .....……………………………….. 121 Lampiran 25 Ketuntasan Nilai Siklus II …………………………….. 122 Lampiran 26 Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

  Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II …........……….... 123 Lampiran 27 Jadwal Penelitian ........……………………………….... 124 Lampiran 28 Media Gambar ……………………………………….... 125 Lampiran 29 Dokumentasi ………………………………………….. 129 Lampiran 30 Hasil Pekerjaan Siswa …………………………..…….. 131 Lampiran 29 Surat Ijin Penelitian ..………………………………….. 141

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada orang lain, sehingga bahasa penting bagi manusia. Sejak dini anak dikenalkan bahasa pertama yaitu bahasa ibu. Selanjutnya

  bahasa dikembangkan di dalam keluarga, di lingkungan sekitar, dan di sekolah. Di sekolah anak disebut sebagai siswa. Siswa dapat belajar Bahasa Indonesia dengan bimbingan guru, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berbahasanya yang meliputi aspek membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Saat ini mendengarkan disebut juga dengan menyimak. Menyimak merupakan kemampuan yang penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, karena menyimak merupakan aspek penting yang dinilai dalam Bahasa Indonesia.

  Menyimak sebagai salah satu kegiatan berbahasa merupakan keterampilan yang penting dalam aktivitas berkomunikasi. Dalam kehidupan, manusia selalu dituntut untuk menyimak, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan menyimak lebih banyak dilakukan daripada kegiatan berbahasa lain yaitu berbicara, membaca, dan menulis.

  Peran penting dalam penguasaan keterampilan menyimak adalah di lingkungan sekolah. Dalam proses belajar mengajar, siswa mempergunakan sebagian besar waktunya untuk menyimak pelajaran yang disampaikan guru. Dalam memberikan penjelasan, guru sering menggunakan metode ceramah. Metode ceramah yang digunakan guru menuntut siswa untuk menyimak penjelasan yang dijelaskan oleh guru. Keberhasilan siswa dalam memahami serta menguasai pelajaran diawali oleh kemampuan menyimak yang baik. Banyak siswa merasa bosan pada saat menyimak, mereka sering mengeluh ketika mendengarkan penjelasan guru yang monoton. Untuk mengantisipasi hal itu, diperlukan media yang tepat dan menarik untuk membantu siswa dalam menyimak, agar siswa tertarik untuk menyimak penjelasan dari guru.

  Siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan sering mengalami kesulitan dalam penguasaan aspek menyimak, biasanya siswa hanya mendengarkan penjelasan atau cerita dari guru, bukan menyimak. Dalam kegiatan menyimak siswa sering kali sibuk dengan kegiatannya, ada yang melamun, berbicara sendiri, berbicara dengan temannya, dan lain sebagainya sehingga siswa tidak tahu apa yang sedang dijelaskan oleh guru, karena siswa tidak menyimaknya.

  Siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan sering mengalami kesulitan dalam penguasaan aspek menyimak khususnya pada kompetensi dasar mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat), hal ini ditunjukkan dengan nilai beberapa siswa masih di bawah kritera ketuntasan minimal (KKM), KKM yang seharusnya dicapai siswa adalah 6,50. Pada awal kegiatan menyimak, dari 14 siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan, hanya 3 siswa (21,4%) yang nilainya di atas KKM, dan 11 siswa (78,6%) yang nilainya di bawah KKM. Nilai siswa yang yang kurang baik dikarenakan faktor siswa dan faktor guru. Hal ini bisa diantisipasi dengan cara siswa harus fokus menyimak penjelasan atau cerita dari guru, dan dari faktor guru seharusnya guru bisa menumbuhkan minat menyimak siswa dengan cara guru menggunakan pembelajaran yang inovatif sehingga siswa antusias dalam kegiatan menyimak.

  Dalam penelitian ini, peneliti ingin meningkatkan kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan khususnya pada kompetensi dasar mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) melalui Pendekatan Berbasis Masalah/Problem Based Learning (PBL).

  Dengan adanya penelitian ini, siswa diharapkan dapat menyimak dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Pada siklus I, diharapkan 65% siswa nilainya di atas KKM, dan pada siklus ke II, diharapkan 85% siswa nilainya di atas KKM. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan kegiatan pembelajaran menyimak di Sekolah Dasar melalui Pendekatan Berbasis Masalah. Pendekatan Berbasis Masalah berpusat pada siswa. Siswa harus dapat menentukan sendiri apa yang akan dipelajari dan mencari informasi di bawah bimbingan guru. Pendekatan Berbasis Masalah melibatkan siswa menyelesaikan masalah dalam kelompok, dan siswa berusaha untuk mencari informasi dari berbagai sumber untuk menjelaskan dan memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi. Dalam kegiatan menyimak melalui Pendekatan Berbasis Masalah, siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada proses pembelajaran ini, tugas guru adalah membantu dan memotivasi siswa dalam menggali pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang ada.

  B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yaitu apakah dengan pembelajaran Pendekatan Berbasis Masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Pendekatan Berbasis Masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010.

  D. Kontribusi Penelitian

  Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak, baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk menambah wawasan bagi peneliti tentang salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan yaitu melalui pendekatan berbasis masalah. Adapun manfaat praktis penelitian ini adalah untuk para pembaca dan pendidik yang mendapatkan model pembelajaran menyimak melalui Pendekatan Berbasis Masalah untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat).

E. Variabel Penelitian

  Pada penelitian tindakan kelas ada dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang diperkirakan mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 melalui Pendekatan Berbasis Masalah.

  Variabel bebasnya adalah Pendekatan Berbasis Masalah, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita

  Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 .

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Yulinda Karimah (2009) melakukan penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak melalui Media Animasi Audio Visual

  pada Siswa Kelas VI SDI I Ma’had Islam Pekalongan. Tujuan penelitian

  tersebut adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak cerita anak melalui media animasi audio visual siswa kelas VI SDI I Ma’had Islam Pekalongan. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Instrumen tes berupa hasil keterampilan menyimak cerita anak, sedangkan instrumen nontes berupa hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.

  Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang keterampilan menyimak cerita anak pada pratindakan, siklus I, dan siklus II menunjukkan peningkatan nilai rata-rata kelas. Pada pratindakan nilai rata-rata kelas 54,4. Pada siklus I peningkatan dari nilai rata-rata pratindakan sebesar 18,8 dengan nilai rata-rata kelas 73,2 dan siklus II mengalami peningkatan dari nilai rata- rata siklus I sebesar 11 dengan nilai ratarata 84,2. Peningkatan pratindakan ke siklus II adalah 29,8. Pada penelitian ini siswa sangat aktif dan antusias dalam menyimak karena dalam pembelajaran menyimak cerita anak menggunakan media audio-visual.

  Isna Rizqiyya (2007) melakukan penelitian tentang Peningkatan

  Keterampilan Menyimak Dongeng dengan Pendekatan Integratif Melalui Teknik Dengar-Cerita pada Siswa Kelas II SD Negeri 4 Mlati Norowito Kudus .

  Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui (1) bagaimanakah peningkatan keterampilan menyimak dongeng dengan pendekatan integratif melalui teknik dengar-cerita pada siswa kelas II SD Negeri 4 Mlati Norowito Kudus setelah mengikuti pembelajaran dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku siswa setelah dilakukan pembelajaran keterampilan menyimak dongeng dengan pendekatan integratif melalui teknik dengar-cerita pada siswa kelas II SD Negeri 4 Mlati Norowito Kudus setelah mengikuti pembelajaran. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa hasil menceritakan isi dongeng. Untuk tes nontes berupa data perilaku siswa dari hasil observasi, jurnal siswa, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi kepada siswa. Teknik analisis data kualitatif menggunakan deskripsi kuantitatif. Nilai rata-rata kelas pada tahap pratindakan sebesar 61 dan mengalami peningkatan sebesar 6,1% menjadi sebesar 67,1. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 76,3. Setelah menggunakan pendekatan integratif melalui teknik dengar-cerita juga terjadi perubahan tingkah laku siswa. Siswa yang sebelumnya merasa kurang antusias terhadap pembelajaran menyimak dongeng menjadi antusias, senang, dan tertarik setelah mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak dongeng dengan pendekatan integratif melalui teknik dengar-cerita.

  Antara kedua penelitian di atas dengan penelitian yang saya lakukan mempunyai tujuan yang sama, yaitu meningkatkan keterampilan menyimak.

  Penelitian yang saya lakukan dan kedua penelitian di atas menggunakan dua siklus. Pada penelitian yang pertama tidak menggunakan pendekatan apapun.

  Penelitian yang kedua menggunakan pendekatan integratif, dan saya menggunakan pendekatan berbasis masalah. Kedua penelitian di atas, siswa sangat antusias dalam menyimak karena pada penelitian yang pertama dalam pembelajaran menyimak cerita anak menggunakan media audio-visual, dan pada penelitian yang kedua menggunakan pendekatan integratif. Nilai rata-rata siswa dari kedua penelitian yang telah dilakukan sama-sama mengalami peningkatan.

B. Kemampuan Menyimak Cerita

  1. Pengertian Kemampuan Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sehingga kemampuan adalah kesanggupan dan kecakapan melakukan sesuatu (KBBI, 1988:552). Setiap manusia dikaruniai kemampuan oleh Tuhan. Kemampuan yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Kita dapat melakukan sesuatu yang orang lain tidak bisa, dan juga sebaliknya. Orang lain dapat melakukan sesuatu yang kita tidak bisa. Misalnya, seorang penyanyi dapat bernyanyi dengan lebih bagus dari pada seorang pelukis. Begitu juga sebaliknya, seorang pelukis dapat melukis dengan lebih bagus dari pada seorang penyanyi.

  Seseorang terkadang tidak menyadari kemampuan yang ia miliki, sehingga kemampuan tersebut tidak dapat berkembang. Kita harus mengetahui kemampuan-kemampuan apa saja yang kita miliki. Dari situlah kita bisa mengembangkan kemampuan yang sudah kita miliki, sehingga kita dapat mengembangkan kemampuan yang telah kita miliki tersebut dengan maksimal.

  2. Pengertian Menyimak Dalam kurikulum di sekolah, Bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa (language arts, language skills) yaitu keterampilan mendengarkan atau menyimak (listening kills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills). Dari keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lain.

  Mendengarkan dapat dikatakan menyimak, tetapi pada kenyataannya mendengarkan dan menyimak berbeda. Mendengarkan adalah suatu proses mendengarkan sesuatu yang didengar. Sedangkan menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang–lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dari uraian tersebut, kita bisa membedakan antara mendengarkan dengan menyimak.

  Kegiatan menyimak dilakukan untuk mencari dan memperoleh informasi-informasi, setelah mendapatkan informasi kemudian memahami isi atau maksud dari informasi tersebut serta memahami maksud yang disampaikan oleh pembicara. Kegiatan menyimak yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan jenis menyimak intensif dan menyimak interogatif. Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang diakukan siswa untuk memperoleh informasi yang disampaikan guru atau temannya.

  Menyimak intensif dilakukan di bawah bimbingan langsung seorang guru. Menyimak interogatif adalah sejenis menyimak intensif yang menuntut siswa lebih banyak konsentrasi dan memusatan perhatian pada hal yang mereka simak.

  Peneliti berharap dalam pembelajaran menyimak, siswa dapat menyimak dengan seksama/sungguh-sungguh mengikuti jalan pikiran sang pembicara dan menyimak secara aktif untuk mendapatkan serta menemukan pikiran serta pendapat dari sang pembicara. Dalam kegiatan menyimak, terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak seseorang yaitu faktor fisik, faktor psikologis, dan faktor pengalaman. Faktor fisik merupakan faktor penting dalam menentukan keefektifan dan kualitas menyimak. Penyimak harus dalam keadaan sehat karena kesehatan merupakan suatu modal yang membantu penyimak dalam menyimak efektif. Apabila seseorang sedang sakit maka dia tidak dapat menyimak dengan efektif. Lingkungan juga sangat berpengaruh dalam keefektifan dan kualitas menyimak. Faktor psikologis mempengaruhi anak dalam menyimak, dan faktor psikologis terkadang sulit diatasi karena melibatkan sikap–sikap dan sifat–sifat seseorang, misalnya: prasangka dan kurangnya simpati terhadap si pembicara, keegosentrisan dan asyik dengan kesibukannya, kepicikan, kurang luas pandangan, kebosanan dan tidak memperhatikan. Faktor pengalaman sangat penting dalam kegiatan menyimak. Kurangnya pengalaman mengakibatkan kurangnya pengetahuan hal yang disimaknya, apabila kurang menyimak, maka kosa kata yang dimiliki sedikit, sehingga berpengaruh pada pengetahuan seseorang.

  3. Pengertian Cerita Cerita adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang, dan kejadian dan sebagainya, baik yang sungguh- sungguh atau rekaan belaka (KBBI, 1988:165). Pada waktu kita masih kecil, kita sering mendengarkan cerita dari orangtua. Terkadang beberapa anak-anak tidak dapat tidur sebelum mendengarkan cerita. Cerita yang didengar dan cerita yang disampaikan kepada anak-anak adalah cerita yang berhubungan dengan dunia anak-anak, sehingga cerita sangat melekat dengan dunia anak-anak. Cerita anak-anak berbeda dengan cerita orang-orang dewasa. Cerita anak-anak merupakan suatu hiburan yang bersifat mendidik, sedangkan cerita orang-orang dewasa merupakan luapan perasaan atau curahan perasaan, biasanya tentang persahabatan, percintaan, dsb.

  Unsur-unsur yang ada dalam cerita antara lain: tokoh, watak/ karakter, latar, tema, dan amanat. Tokoh adalah pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama (KBBI 1988:954). Watak adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat (KBBI 1988:1009). Latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya karya sastra (KBBI 1988:501). Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajas, dan lain sebagainya) (KBBI 1988:921).

  Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar (KBBI 1988:26).

  4. Kemampuan Menyimak Cerita Menurut Tarigan (1994:2) keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

  Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai manusia. Keterampilan menyimak merupakan dasar bagi keterampilan berbahasa lain. Pada awal kehidupan manusia lebih dahulu belajar menyimak, setelah itu berbicara, kemudian membaca, dan menulis.

  Penguasaan keterampilan menyimak akan berpengaruh pada keterampilan berbahasa lain, sehingga keterampilan menyimak sangat penting bagi kehidupan manusia.

  Kemampuan menyimak cerita adalah kesanggupan dan kecakapan dalam proses kegiatan mendengarkan cerita dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Kemampuan menyimak cerita dilakukan untuk melatih konsentrasi belajar siswa. Siswa seringkali tidak konsentrasi dalam menyimak penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh guru maka dari itu siswa perlu dilatih untuk menyimak dengan baik.

  Kemampuan menyimak siswa SD Tarakanita Ngembesan sangat rendah, maka dari itu harus dilatih untuk menyimak dengan baik. Peneliti ingin membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menyimak dengan menggunakan cerita. Peneliti mengukur kemampuan menyimak siswa dengan kinerja kelompok, bermain peran, evaluasi, dan membuat cerita. Penilaian yang dilakukan peneliti mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada ranah kognitif siswa memiliki pengetahuan, pemahaman, dapat menerapkan, melakukan analisis, sintesis, dan evaluasi.

  Pada ranah afektif siswa dapat melakukan penerimaan, partisipasi, menentukan sikap, dan mengorganisasi. Pada ranah psikomotorik siswa dapat mempersepsi, bersiap diri, membuat gerakan-gerakan sederhana dan kompleks, dan membuat penyesuaian pola gerakan dalam bermain drama (ekspresi). Dengan demikian diharapkan kemampuan menyimak siswa SD Tarakanita Ngembesan dapat meningkat, khususnya kemampuan menyimak cerita.

  Pembelajaran menyimak bisa digabungkan dengan aspek bahasa yang lainnya (berbicara, menulis, membaca). Hal ini untuk mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggabungkan kegiatan menyimak dengan berbicara dan menulis. Berbicara adalah kegiatan melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan, dan sebagainya) (KBBI, 1988:114). Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan (KBBI, 1988:968).

C. Pendekatan Berbasis Masalah (PBM)

  1. Pengertian PBM Menurut Dutch (Amir, 2009:21), Pembelajaran Berbasis Masalah adalah metode instruksional yang menantang siswa agar belajar untuk belajar, bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran. Pembelajaran Berbasis Masalah mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai. Menurut Wena (2009:91), Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran di mana siswa dihadapkan pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain, siswa belajar melalui permasalahan.

  Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan berbasis masalah melatih siswa untuk aktif dan berpikir kritis.

  Siswa mencari masalah yang nyata dalam kehidupan, dan dari masalah tersebut siswa mencari solusinya.

  2. Karakteristik PBM Menurut Amir (2009:22) karakteristik yang tercakup dalam pendekatan berbasis masalah antara lain: (a) masalah digunakan sebagai awal pembelajaran, pada penelitian ini masalah yang diberikan guru adalah bencana alam (gunung meletus), (b) masalah yang digunakan diberikan oleh guru merupakan masalah yang dihadapi siswa di dunia nyata, (c) Siswa harus bisa menerapkan belajar yang mandiri, dan memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, (d) Siswa bekerjasama dalam kelompok secara kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif, (e) masalah yang ada biasanya menuntut pandangan yang berbeda-beda dari siswa dan menuntut siswa untuk menemukan solusi terbaik dalam memecahkan masalah tersebut. Pendekatan berbasis masalah sangat mengutamakan belajar mandiri, memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, sumber pengetahuan tidak hanya dari satu sumber saja, pembelajaran kolaboratif, komunikatif dan kooperatif.

  Pembelajar bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan, dan melakukan presentasi.

  Pendekatan berbasis masalah mengajarkan kepada siswa untuk menemukan masalah yang ada di lingkungan sekitarnya, siswa belajar dalam kelompok, melatih siswa dalam berbicara dan mengemukakan pendapatnya. Pendekatan berbasis masalah sangat membantu siswa dalam kegiatan belajar siswa, karena dengan pendekatan berbasis masalah siswa menjadi aktif dan kreatif.

  3. Langkah–langkah Proses PBM Pendekatan berbasis masalah merupakan salah satu pendekatan yang digunakan guru dalam mengajar, yang bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar dan agar tujuan pembelajaran dapat tecapai. Menurut Wena (2009:92) proses pendekatan berbasis masalah terdapat beberapa langkah, antara lain: a. Siswa menemukan masalah atau topik yang nyata dan dekat dengan kehidupan siswa.

  b. Siswa mendefinisikan masalah dengan kalimatnya sendiri.

  c. Siswa mengumpulkan fakta-fakta, guru memfasilitasi pembelajaran dan mengorganisasi.

  d. Siswa membuat hipotesis atau dugaan sementara dari fakta-fakta yang sudah ditemukan sebelumnya.

  e. Siswa menggunakan kemampuan untuk memaknai data yang sudah ada, sehingga siswa dapat mempelajari data-data yang dimiliki.

  f. Siswa menyempurnakan data yang telah didefinisikan.

  g. Siswa menyimpulkan alternatif pemecahan masalah secara kolaboratif.

  h. Siswa melakukan pengujian hasil dari kesimpulan akhirnya. Siswa memilih salah satu solusi yang paling baik untuk memecahkan masalah.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MERINGKAS CERITA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 2 KEDAMAIAN TAHUN PELAJARAN 20112012

2 13 72

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD NEGERI 064036 MEDANKOTA.

0 2 41

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN MASALAH UTAMA BERITA MELALUI METODE CIRC SISWA KELAS VIIIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN MASALAH UTAMA BERITA MELALUI METODE CIRC SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 SIDOHARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 22

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN MASALAH UTAMA BERITA MELALUI METODE CIRC SISWA KELAS VIIIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN MASALAH UTAMA BERITA MELALUI METODE CIRC SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 SIDOHARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 3 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS V SDN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 17

PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH 2 TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DELEGAN 2, PRAMBANAN, SLEMAN.

0 4 231

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I IROYUDAN PAJANGAN.

1 6 258

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20092010

0 0 155

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM MEMERANKAN TOKOH DRAMA SISWA KELAS V-B SD KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER II TAHUN AJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

0 1 207