Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) - FISIP Untirta Repository

  

Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu

Sneaker

  

(Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower

Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

  Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian Sarjana (S-1) pada program studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  

Oleh :

MUHAMMAD FANDI SEPTIAWAN

NIM. 6662102728

  

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

  

MOTTO

“LIVE AS IF YOU WERE TO DIE TOMORROW. LEARN

AS IF YOU WERE TO LIVE FOREVER”

  ( MAHATMA GANDHI )

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT yang maha Agung pemilik alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, karena atas ridho dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan skripsi yang berjudul ―Hubungan Antara Efektifitas Media Soial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker‖ sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skrisi ini kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Bapak Darwis Sagita, M. Ikom selaku wakil Prodi ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Ibu Naniek Afrilla F, M. Si selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  6. Bapak Iman Mukhroman, M. Si selaku dosen pembimbing II skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Kedua orang tua saya Bapak Fahrudin, dan Ibu Mas Ulfah, terimakasih atas do‘a dan dukungan yang tak pernah putus, juga untuk kesabaran memberi dukungan moril dan materil.

  8. Seluruh kakak dan adik-adik saya yang senantiasa selalu melimpahkan kasih sayang kalian untukku, Muhammad Fahrul Gustiadi, Muhammad Ibnu Mutaqien, Dea Ulfiani, Adinda Novitasari, dan Muhammad Rizky Satria terima kasih atas dukungan dan doa-doanya.

  9. Untuk Pejaka Tangguh sahabat-sahabat terbaik saya, Akhmad Dian Prakoso, Ade Fachry Rahman, Derby Aditiya, Dymas Pamungkas, Mokhamad Barru, Hadid Rahman, Muhamad Rosyd Ridho, Erwin Saputra, Arjuno Budi Utomo, Cendy Antonio, dan Muhammad Rizky Hasan, yang setia menjadi sahabat terbai sampai berhasil menjadi sarjana, terimakasih.

  10. Untuk teman-teman seperjuangan dalam menempuh sarjana, Muhamad Nida, Maulana Yusuf, Agung Gumelar, Teguh Cipta, Suryanto, Rangga Adriana Muhammad Argan, Dhamar Indra Loka, Akmal Alamsyah, Indra Handayani, dan Vivi Aprilia. Saya ucapkan teramat dalam terima kasih saya yang selalu sabar dan terus memabantu dalam berbagai hal.

  11. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2010 juga mahasiswa UNTIRTA lainnya yang mau menerima penulis sebagai teman, terima kasih atas perkenalan, persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan, khususnya kepada teman-teman I G dan Humas 2010 serta Jurnalistik 2010.

  12. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi penulis dan pihak yang berkepentingan.

  Serang, 30 Mei 2016 Muhammad Fandi Septiawan

  

ABSTRAK

Muhammad Fandi Septiawan, NIM 6662102728. Skripsi. Hubungan Antara

Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei

Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account

Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Pembimbing I Naniek

Afrilla F, M. Si., dan Pembimbing II Iman Mukhroman, M. Si.

  Situs jejaring sosial adalah salah satu jenis komunikasi virtual yang membantu individu terhubung dengan orang lain. Salah satu situs jejaring sosial yang paling populer dan memiliki pengguna paling banyak di seluruh dunia adalah Instagram. Instagram yang dulunya hanya digunakan penggunanya untuk berbagi foto-foto pribadi kini telah berubah menjadi sarana berjualan online. Selain untuk berkomunikasi dengan orang-orang terdekat, Instagram juga menjadi pilihan untuk lapak berjualan. Seiring dengan meningkatnya pengguna instagram dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengguna Instagram yang memanfaatkannya untuk belanja secara online, Mahasiswa sebagai pengguna Instagram banyak berbelanja online seperti baju, celana, sepatu dan barang-barang yang lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Seberapa besar Hubungan Antara Efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu Sneaker survei pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Account Official BEM FISIP UNTIRTA. Didalam teori Uses and Effect menunjukan sebuah pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei, dengan menggunakan teknik nonprobability sampling. Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, dimana teknik sampling ini memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, dari 70 responden dengan menyebarkan kuesioner pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Account Official BEM FISIP UNTIRTA. Penelitian menunjukan hipotesis bahwa terdapat hubungan antara variabel efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu Sneaker survei pada mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA sebesar 0,614 yang berarti bahwa hubungan antara kedua variabel bernilai kuat.

  Kata kunci : Jejaring Sosial, Instagram, Uses and Effect

  

ABSTRACT

Muhammad Fandi Septiawan, NIM 6662102728. Thesis. Relationship Between

Social Media Effectiveness Instagram With Interests Buy Sneaker Shoes (Survey of

Student Social Media User FISIP Follower Instagram in the Official Account of

Social BEM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Supervisor I Naniek Afrilla F, M.

Si., And Advisor II Faith Mukhroman, M. Si.

  

Social networking sites are one type of virtual communication that helps individuals

connect with others. One of the social networking site's most popular and has the most

users across the world is Instagram. Instagram that were once only used for users to

share personal photographs has now turned into a means of selling online. In addition

to communicating with people nearby, Instagram also be an option for a stall selling.

Along with the increase instagram users in recent years, many Instagram users who

use it for shopping online, students as many Instagram users shop online as shirts,

pants, shoes and other items. This study was conducted to determine the effectiveness

of the Relationship Between How big is the Instagram social media with the buying

interest on student surveys Sneaker shoes Fisip Instagram users of social media in the

Official Account of Social BEM UNTIRTA. In theory Uses and Effects shows a

knowledge of the use of media and its causes, will provide avenues for understanding

and predictions about the outcome of a process of mass communication. The approach

in this study is quantitative. The method used was a survey, using sampling techniques

nonprobability. This study used a technique nonprobability sampling, where sampling

techniques provide the same opportunities for all members of the population to be

elected as members of the sample, from 70 respondents by distributing questionnaires

to students Fisip Instagram users of social media in the Official Account of Social

BEM UNTIRTA. Research shows the hypothesis that there is a relationship between

variables Instagram effectiveness of social media with the buying interest Sneaker

shoes surveys on communication science students UNTIRTA amounted to 0.614, which

means that the relationship between the two variables powerful value .

  Keywords: Social Networking, Instagram, Uses and Effects

  

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................ Error! Bookmark not defined.

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Jawaban Kuesoner .............................................................................. 40Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ............................................ 42Tabel 3.3 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase ........................................................ 44Tabel 3.4 Case Processing Summary Efektifitas Media Sosial Instagram .................. 44Tabel 3.5 Item-Total Statistics Efektifitas Media Sosial Instagram ............................. 45Tabel 3.6 Case Processing Summary Minat Beli Sepatu Sneaker ............................... 46Tabel 3.7 Item-Total Statistics Minat Beli Sepatu Sneaker ......................................... 46Tabel 3.8 Reliability Statistics Efektifitas Media Sosial Instagram ............................. 47Tabel 3.9 Reliability Statistics Minat Beli Sepatu Sneaker ......................................... 48Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi................................................................... 49Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................................ 53Tabel 4.2 Indikator Kuantitas 1 .................................................................................... 55Tabel 4.3 Indikator Kuantitas 2 .................................................................................... 57Tabel 4.4 Indikator Kuantitas 3 .................................................................................... 59Tabel 4.5 Indikator Kuantitas 4 .................................................................................... 61Tabel 4.6 Indikator Kualitas 1 ...................................................................................... 64Tabel 4.8 Indikator Kualitas 3 ...................................................................................... 67Tabel 4.9 Indikator Kualitas 4 ...................................................................................... 69Tabel 4.10 Indikator Kualitas 5 .................................................................................... 70Tabel 4.11 Indikator Kualitas 6 .................................................................................... 72Tabel 4.12 Indikator Kualitas 7 .................................................................................... 74Tabel 4.13 Indikator Kualitas 8 .................................................................................... 75Tabel 4.14 Indikator Waktu 1....................................................................................... 77Tabel 4.15 Indikator Waktu 2....................................................................................... 79Tabel 4.16 Indikator Waktu 3....................................................................................... 80Tabel 4.17 Indikator Waktu 4....................................................................................... 82Tabel 4.18 Indikator Faktor Internal 1 ......................................................................... 83Tabel 4.19 Indikator Faktor Internal 2 ......................................................................... 85Tabel 4.20 Indikator Faktor Internal 3 ......................................................................... 88Tabel 4.21 Indikator Faktor Internal 4 ......................................................................... 89Tabel 4.22 Indikator Faktor Internal 5 ......................................................................... 91Tabel 4.23 Indikator Faktor Internal 6 ......................................................................... 93Tabel 4.24 Indikator Faktor Internal 7 ......................................................................... 94Tabel 4.25 Indikator Faktor Internal 8 ......................................................................... 96Tabel 4.26 Indikator Faktor Eksternal 1 ....................................................................... 99Tabel 4.27 Indikator Faktor Eksternal 2 ..................................................................... 101Tabel 4.28 Indikator Faktor Eksternal 3 ..................................................................... 102Tabel 4.29 Indikator Faktor Eksternal 4 ..................................................................... 104Tabel 4.30 Indikator Faktor Eksternal 5 ..................................................................... 106Tabel 4.31 Indikator Faktor Eksternal 6 ..................................................................... 108Tabel 4.32 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase .................................................... 111Tabel 4.33 Pearson Correlation .................................................................................. 112Tabel 4.35 Koefisien .................................................................................................. 113

  

DAFTAR DIAGRAM

  

  

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gerafik pengguna Instagram yang meningkat di Indonesia ....................... 2Gambar 2.1 Sepatu Sneaker ......................................................................................... 25Gambar 2.2 Krangka Berfikir ....................................................................................... 27Gambar 2.3 Oprasional Variabel .................................................................................. 30Gambar 4.1 Informasi Postingan .................................................................................. 63

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

  Pada saat ini perkembangan teknologi dan komunikasi mengalami perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media massa, yang diawali dengan munculnya surat kabar, radio dan televisi. Dan hingga pada hari ini, terbentuklah sebuah bentuk media massa baru yang dikenal dengan sebutan new media, yang mencakup teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi dimana keduanya membentuk suatu mata rantai yang tak dapat terpisahkan. New

  

media yang dimaksud disini adalah jaringan internet yang dapat menghubungkan

  seluruh pengguna internet di seluruh dunia di dalam suatu jaringan dimanapun dan kapanpun mereka berada.

  Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat internet terus berkembang dan tersebar ke segenap elemen lapisan masyarakat (Winarto, 2012).

  Berdasarkan data theultralinx.com, pengguna internet di seluruh dunia meningkat hingga tujuh persen atau 2,1 miliar dalam satu dasawarsa terakhir (Setiawan, 2012).

  Situs jejaring sosial merupakan situs yang paling diminati pengguna internet di seluruh dunia (Cam & Isbulan, 2012: 14). Berdasarkan data comstore.com, pengguna situs jejaring sosial mencapai 1,2 miliar atau 85% dari seluruh pengguna internet pada tahun 2011. Selain itu, situs jejaring sosial juga mengalahkan pengguna internet (Aquino, 2011). Situs jejaring sosial adalah salah satu jenis komunikasi virtual yang membantu individu terhubung dengan orang lain. Salah satu situs jejaring sosial yang paling populer dan memiliki pengguna paling banyak di seluruh dunia adalah Instagram (Das & Sahoo, 2011: 222).

  Instagram merupakan sebuah aplikasi untuk berbagi foto yang dapat dilihat oleh followers dari pengunggah foto tersebut dan dapat saling memberikan komentar antara sesamanya. Layanan berbagi foto Instagram, merupakan salah satu saluran jejaring sosial yang populer di Indonesia. Penggunaannya pun kian tersebar Menurut data (Socialbakers,2013), pengguna Instagram di seluruh dunia sebanyak 334.101.800 pengguna. 30.583.320 pengguna dan sebagian besar penggunanya adalah usia remaja.

  Rentang usia 16-24 tahun merupakan rentang usia yang paling banyak menggunakan Instagram yaitu 57% (15.830.300) dari pengguna Instagram di Indonesia. Disusul rentang usia 25-34 dengan 22% pengguna dan rentang usia 13-15 tahun sebanyak 10% pengguna. Usia di atas 35 tahun memiliki pengguna sebanyak 10% dari total pengguna Instagran di Indonesia.

Gambar 1.1 Grafik pengguna Instagram yang meningkat di Indonesia

  

Sumber:http://m.gopego.com/news_details.php?url=instagram-capai-30-juta-pengguna

(diakses pada tanggal 30 september 2015).

  Berdasarkan data yang telah dipaparkan, sebagian besar pengguna situs jejaring sosial (Instagram) berusia remaja. Menurut data Comscore (Aquino, 2011), penggunaan situs jejaring sosial di kalangan remaja mengalami peningkatan terbesar dibandingkan rentang usia lainnya yaitu sebesar 84,4%.

  Menurut penelitian Kuss & Griffiths (2011: 3531), aktivitas yang sering dilakukan oleh remaja (mahasiswa) dalam situs jejaring sosial antara lain: membaca atau merespon komentar yang terdapat pada akun remaja (mahasiswa) atau menulis sesuatu pada akun orang lain, mengirim atau merespons pesan atau undangan dari orang lain, membuka profil orang lain, chatting dengan orang lain (Young, 2007: 672).

  Media sosial saat ini berperan penting dalam komunikasi pemasaran. Dengan promosi melalui media sosial, perusahaan dapat mengetahui respon langsung atas promosinya tersebut yang juga dapat menimbulkan aktifitas yang dikenal dengan belanja online.

  Belanja online pertama kali ditemukan oleh Michael Aldrich, pada tahun 1979, hingga pada akhirnya berkembang pesat sampai sekarang (Chandra, 2012 : 10).

  Belanja online adalah sebuah teknologi yang berkaitan dengan jual-beli suatu produk atau jasa, melalui sebuah sistem elektronik seperti internet atau jaringan komputer lainnya.

  Belanja online merupakan salah satu kemudahan dalam gaya hidup masyarakat modern yang bisa dicapai melalui internet. Perusahaan/distributor maupun konsumen merasa sangat diuntungkan dengan belanja online. Bagi perusahaan/distributor akan mempermudah dalam melakukan pemasaran terhadap produk yang ingin di perjual belikan, mempermudah komunikasi dengan pelanggan serta menurunkan biaya operasional perusahaan. Sedangkan keuntungan bagi konsumen dapat mempermudah mereka dalam memenuhi kebutuhan, seperti membeli produk-produk yang sulit di dapat di wilayahnya, lebih fleksibel karena dapat bertransaksi dimanapun konsumen berada, dan banyak keuntungan lainnya.

  Berbelanja secara online telah menjadi alternatif cara melakukan pembelian barang ataupun jasa bagi para shopper cara pembelian barang ataupun jasa, penjualan secara online telah berkembang baik dari segi pelayanan, efektifitas, keamanan, dan juga popularitas (Laohapensang, 2009).

  Adapun media sosial lain yang berperan dalam belanja online seperti

  

Facebook . Fitur yang di sediakan di facebook cukup banyak dan penggunaannya

  cukup mudah. Melalui facebook jufa kita dapat berbagi apapun, mulai dari foto, tautan, hingga video, sehingga facebook cenderung lebih terbuka dibanding media sosial lainnya. Kekurangan facebook dalam berjualan online ialah terlalu banyak fitur, sehingga meski kita sudah setiap hari menggunakan facebook belum tentu kita sudah tahu banyak semua menu pengaturan di facebook, facebook juga adalah media yang kita harus memasang software jika ingin upload foto yang menarik. Hal ini yang membuat media sosial Instagram mempunyai kelebihan dalam berbelanja online, karena instagram adalah aplikasi berbagi foto. Kita tahu bahwa manusia adalah makhluk yang sangat suka dengan visualitas sehingga setiap foto yang kita upload bisa menimbulkan ketertarikan oleh pengguna Instagram. Selain itu fitur yang diberikan media sosial Instagram juga cukup mudah digunakan. Pada Instagram ada fitur hashtags, sehingga foto kita akan dengan mudah di temukan oleh pengguna lainnya, selain itu Instagram bisa dihubungkan dengan akun media sosial lainnya sehingga dengan satu kali post di Instagram foto tersebut bisa kita bagikan ke media sosial lain seperti facebook. Untuk itulah

  Instagram yang dulunya hanya digunakan penggunanya untuk berbagi foto- foto pribadi kini telah berubah menjadi sarana berjualan online. Instagram saat ini memiliki fungsi lain bagi sebagian orang. Selain untuk berkomunikasi dengan orang- orang terdekat, Instagram juga menjadi pilihan untuk lapak berjualan. Alasan mengapa banyak orang mulai menggunakan Instagram sebagai 2 sarana belanja online yaitu mudah untuk digunakan dan pengguna media social tidak terbatas jumlahnya (Mediabisnisonline.com, 2015).

  Para pemilik toko online ini pun membuat akun berdasarkan nama toko onlinenya dan mengunggah segala jenis produk yang mereka miliki. Mereka memasarkan produk dengan beberapa cara seperti memasang hashtag dari jenis banyak pengikut. Instagram yang kini digunakan sebagai sarana belanja online dapat memudahkan pengguna jasa belanja online, karena Instagram yang biasanya hanya digunakan sebagai media sosial untuk berbagi foto kini dapat digunakan sebagai sarana belanja online pula.

  Seiring dengan meningkatnya pengguna instagram dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengguna Instagram yang memanfaatkannya untuk belanja secara

  

online , demikian halnya dengan mahasiswa yang banyak menggunakan media

  Instagram untuk berbelanja online. Mahasiswa sebagai pengguna Instagram banyak berbelanja online seperti baju, celana, sepatu dan barang-barang yang lainnya.

  Sepatu sejatinya adalah alas kaki, yang melindungi bagian tubuh terbawah ketika beraktivitas sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman, sepatu pun berevolusi menjadi bermacam-macam jenis. Dan kini, sepatu juga menjadi identitas sendiri yang menggambarkan pemakainya. Salah satu sepatu yang digemari sejak dulu hingga sekarang, terutama di kalangan muda-mudi (mahasiswa), adalah sneaker. Secara harfiah, sneaker bisa di definisikan sebagai sepatu atletik yang digunakan untuk berolahraga. Namun kini sneaker juga punya fungsi kasual dan dipakai untuk

   aktivitas harian.

  Ketika seorang konsumen telah percaya pada sebuah online store, maka konsumen akan mampu untuk memutuskan membeli barang ataupun jasa pada online dengan gambar serta harapan mereka, maka mereka akan merasa senang dan puas. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (hasil) terhadap ekspektasi mereka (Kotler dan Keller, 2009). Setelah rasa puas muncul, maka dengan sendirinya akan timbul rasa loyal dalam diri konsumen untuk setia pada produk yang telah ia beli sehingga menciptakan minat untuk melakukan pembelian kembali pada waktu yang akan datang (Bentler dan Spencer, 1999).

  Berdasarkan dari uraian diatas penulis meneliti keefektifitasan media Instagram sebagai pemenuhan informasi sepatu sneaker di kalangan mahasiswa, dan peneliti mengangkat judul ―Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah di paparkan di atas maka peneliti merumuskan masalah ini sebagai berikut :

  “Bagaimana Hubungan Antara

Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei

Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account

Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

  

  1.3 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti mengidentifikasi permasalahan yang akan di teliti ke dalam identifikasi sebagai berikut :

  1. Bagaimana efektifitas media sosial Instagram dalam kegiatan jual-beli sepatu

  sneaker ?

  2. Bagaimana minat beli sepatu sneaker pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP UNTIRTA ?

  3. Seberapa Besar Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker ?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan dan identifikasi masalah, maka penelitian ini di lakukan dengan tujuan sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui bagaimana efektifitas media sosial Instagram dalam jual- beli sepatu sneaker

  2. Untuk mengetahui bagaimana minat beli sepatu sneaker pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP UNTIRTA

  3. Untuk mengetahui seberapa besar Hubungan Efektifitas Media Sosial Instagram Terhadap Minat Beli Sepatu Sneaker

1.5 Manfaat Penelitian

  1.5.1 Teoritis

  Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi tentang data empiris mengenai hal-hal yang berkaitan dengan studi ilmu komunikasi khususnya dalam bidang komunikasi massa yang mengkaji media online, baik bagi akademisi maupun sebagai bahan perbandingan peneliti yang hendak melaksanakan penelitian lanjutan.

  1.5.2 Praktis Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan dan sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa Fisip khususnya untuk mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam pembelian sepatu sneaker dengan menggunakan media Instagram.

BAB II TINJAUAN TEORI Pada Tinjauan pustaka ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang

  berhubungan dengan masalah yang penulis angkat yaitu tentang Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Berikut penjelasan terkait teori-teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini.

2.1 Tinjauan Teori

  Teori merupakan seperangkat preposisi yang terintegrasi secara sintaksis yaitu yang mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis atau dengan lainnya dengan data dasar yang dapat diamati dan berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati, (Moleong, 2002 : 34-35).

  Definisi teori menurut para ahli yang lain teori ialah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan preposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep, (Singarimbun dan Effendi, 1998 : 37).

2.1.1 Teori Uses and Effect

  Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini tradisional mengenai efek. Konsep ‖use‖ (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa, (Sendjaja, 2004:41).

  Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti ‖exposure‖ yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua, (Sendjaja, 2004:41).

  Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa, (Sendjaja, 2004: 41-42).

  Kaitannya dengan keefektifitasan Instagram media sosial dalam sepatu

  

sneaker dan mendapat feedback dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas

  Sultan Ageng Tirtayasa berupa minat beli. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media masaa. Jadi faktor-faktor dalam minat beli menjadi alas an mahasiswa menggunakan media sosial Instagram.

2.2 Tinjauan Konsep

  Pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai cirri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk kata, (Bahri, 2008 : 30).

  Menurut ahli yang lain konsep merupakan ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata, (Soedjadi, 2000 : 14).

2.2.1 Efektivitas

  Efektivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai keberhasilan, kemujaraban, pengaruh atau kesan. Efektivitas berarti taraf sejauhmana suatu kelompok mencapai tujuannya

  Menurut Hasan Syadily dalam Ensiklopedi Indonesia, secara teminologi efektivitas berarti menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif kalau usaha itu mencapai tujuannya.

  Pada dasarnya pengertian efektivitas berbeda dengan efisiensi. Efektivitas umumnya menunjuk pada taraf tercapainya hasil, sedangkan efisiensi berbicara pada cara yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut dengan membandingkan antara

  

input dan outputnya. Miller, (dalam Tangkilisan, 2005:38) menjelaskan pengertian

  efektivitas dan efisiensi sebagai berikut : ―Efektivitas dimaksud sebagai tingkat seberapa jauh suatu sistem sosial mencapai tujuannya. Sedangkan efisiensi mengandung pengertian perbandingan antara biaya dan hasil.‖

  The Liang Gie (dalam Halim, 2004:167) berpendapat bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat yang dikehendaki jika seorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang dikehendakinya. Orang dikatakan efektif bila menimbulkan akibat atas maksud yang dikehendakinya.

  Efektifitas menurut Robbin (dalam Hermaya, 2004:7) sering digambarkan sebgai segala sesuatu yang dilakuakan guna membantu organisasi mencapai sasarannya. Sedangkan Gibson (1996:25) menggambarkan efektivitas lebih sederhana sebagai pencapaian sasaran yang telah disepakati sebagai usaha bersama.

  Menurut Ravianto (1989), pengertian efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif, (Ravianto,1989:113)

  ―Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa target (kuantitas, kualitas, waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.‖(Hidayat, 1986)

  Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

  Dan pengertian-pengertian efektivitas yang diuraikan tersebut, secara sederhana yang dimaksud efektivitas dalam penelitian ini adalah tolak ukur tercapainya keberhasilan atas penggunaan media sosial Instagram dalam meningkatkan minat beli. Hal ini sesuai dengan pengertian mengenai efektivitas yang diuraikan sebelumnya.

2.3 Internet

  2.3.1. Pengertian Internet Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung

  secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol).

  Internet adalah salah satu media yang paling efektif untuk media komunikasi pada masa sekarang. Peralatan seperti Facebook, MSN, dan lain sebagainya, membuat orang-orang menjadi lebih mudah untuk saling berhubungan dan membentuk komunitas secara online. Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus menerus sebagai pesan-pesan elektronik, termasuk email, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar-individu atau computer, (Severin & Tankard, 2005 : 6).

  2.3.2. Fungsi Internet Internet merupakan jaringan komputer utama dan terbesar yang berada

  di bumi, berikut adalah tiga fungsi dari internet secara umum:

  1. Internet sebagai sumber informasi

  Internet merupakan sarana untuk menyediakan sumber informasi dan mencari informasi.

  2. Internet sebagai jaringan komunikasi

  Internet juga merupakan jaringan komunikasi, melalui berbagai

  aplikasi seperti email, forum, chat, video conference, sampai dengan aplikasi telepon berbasis jaringan internet (Voice Over IP).

  3. Internet sebagai media pertukaran data

  Internet merupakan media untuk saling bertukar data dalam bentuk digital.

2.3.3. Media Baru (New Media)

  Media baru belakangan ini, membuat khalayak mengembangkan bisnis, ataupun informasi, melalui media berteknologi canggih. Komunikasi massa

  

(mass communication) adalah komunikasi kepada khalayak dengan

menggunakan saluran-saluran komunikasi ini.

  Walaupun komunikasi massa biasanya merujuk pada surat kabar, video, Cassette Display, ROM, dan radio dan melebar kepada media baru (new

  

media) . New Media yang terdiri atas teknologi berbasis komputer. Teknologi

  komunikasi ini termasuk e-mail, internet, televisi kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan, (instan messaging- IM) dan telepon genggam (West dan Turner, 2009:41).

  Media baru (new media ) bisa dikatakan sebagai media ―generasi ketiga‖ setelah media cetak (printed media) dan media elektronik (electronic

  media ), ( Asep Romli, 2012 : 30 ).

  New Media adalah sebuah istilah yang muncul di akhir abad ke-20

  untuk menandai bergabungnya media tradisional seperti film, foto, musik, rekaman dan tulisan, dengan kekuatan komputerisasi dan teknologi komunikasi, peralatan konsumen berbasis komputer dan yang paling penting, internet. Media baru memungkinkan akses tanpa batas, kapan saja, dimana saja dan dengan perangkat digital apapun. Perangkat yang mendukung untuk menyediakan fasilitas umpan balik secara langsung, berbagai partisipasi kreatif, dan terbentuknya berbagai komunitas yang mengiringi konten-konten media.

  Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang complex dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media karena media ini adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu (old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital (modern media/new media).

  Menurut Lee M dan Carla Johnson (2007:382-383), internet juga dirujuk sebagai ruang maya atau informasi super cepat (information

  

superhigway ), dan memungkinkan transfer informasi secara elektronik. Ini merupakan jaringan global dari komputer-komputer yang saling terhubungkan dimana satu jaringan yang terhubung dengan sebuah jaringan, dari ribuan komputer lain, dan terhubungkan dengan berbagai jaringan.

  Hal yang paling mendasari munculnya media baru ini bukanlah karena bentuk kontennya yang berupa konten digital, melainkan siklus kedinamisan dari konten media baru dan hubungannya yang interaktif dengan pengguna. Siklus media baru yang dinamis ini, diibaratkan seperti berupa pergerakan, pernafasan, dan aliran dengan gairah yang berdetak di satu waktu (real time).

  Hal lain yang tidak kalah penting, bahwa media baru merupakan ajang demokrasi dari hak cipta, penerbitan, distribusi serta penggunaan berbagai konten media. Sebagai contoh, siaran televisi berkualitas tinggi yang dilihat dengan televisi digital plasma terbaru adalah salah satu contoh dari media tradisional. Sedangkan poster sederhana dari grup musik lokal yang melampirkan alamat website dimana penggemar bisa mencari informasi dan mengunduh musik digital, adalah contoh dari komunikasi media baru.

  Kebanyakan teknologi yang dikategorikan sebagai media baru berbentuk digital, mempunyai karakteristik diantaranya dapat dimanipulasi, dapat dihubungkan dengan jaringan, padat, dapat dikecilkan (compressed), interaktif dan bersifat netral (Flew, 2008).

  2.3.4. Layanan Jaringan Sosial

  Sebuah layanan jaringan sosial adalah sebuah layanan online, sebuah

  

platform (antar muka), atau situs yang memusatkan layanannya pada

  pembangunan media sosial atau hubungan sosial diantara orang-orang yang berbagi ketertarikan dan atau aktivitas. Sebuah layanan jaringan sosial pada umumnya terdiri dari representasi masing-masing pengguna, sebagai contoh profil, link sosial dan berbagai aplikasi tambahan yang bisa pengguna terapkan.

  Jaringan sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi ide, aktivitas, kegiatan, dan berbagai ketertarikan pada jaringan mereka masing-masing.

  2.3.5. Media Sosial

  Media sosial adalah media yang digunakan dalam kegiatan interaksi sosial yang memakai teknik dan Daya Akses tinggi. Media sosial memakai teknologi berbasis web dan mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

  “a group of Internet-based applications that build on the ideological

and technological foundations of Web 2.0, which allows the creation and

exchange of user- generated content.” (Kaplan, Andreas M., Michael Haenlein,

2010).

  Diterjemahkan menjadi, ―sebuah kumpulan aplikasi berbasis internet yang dibuat berdasarkan pondasi ide dan teknologi dari Web 2.0, yang memungkinkan pembuatan dan pertukaran konten pengguna.‖ Melihat literatur berbagai aplikasi tentunya, yang tergabung dalam satu wadah induk aplikasi yang kita kenal dengan nama media sosial.

  Media sosial dirasakan relatif lebih murah dan lebih mudah untuk diakses (aksesibel) untuk siapa saja untuk menyampaikan serta mendapat informasi, dibanding dengan media tradisional yang memerlukan biaya yang lebih mahal serta sulit untuk menyampaikan pemberitaan atau informasi.

2.3.6. Instagram

  Instagram berdiri pada tahun 2010 perusahaan Burbn, Inc. merupakan sebuah teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak di dalam HTML 5 mobile ( hiper text markup language 5 ), namun kedua CEO ( Chief Executive Officer ) Kevin Systrom dan juga Mike Krieger, memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja. Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus, pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna.

Dokumen yang terkait

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011

12 104 186

Iklan BlackBerry dan Minat Beli (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Iklan BlackBerry di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

4 59 123

Bauran Promosi Speedtuner Melalui Media Sosial Instagram (Studi Deskriptif Mengenai Bauran Promosi Speedtuner Melalui Media Sosial Instagram Dalam Meningkatkan Penjualan Produknya)

0 2 1

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011 dan 2

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalanga

0 0 12

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011 dan 2

0 0 17

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Teknologi Komunikasi - Strategi Komunikasi Pemasaran di Instagram dan Minat Beli (Studi Koresional tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Brodo Footwear Melalui Instagram dan Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 1 20

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang - Strategi Komunikasi Pemasaran di Instagram dan Minat Beli (Studi Koresional tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Brodo Footwear Melalui Instagram dan Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 7

Interaksi Sosial Mahasiswa Dalam Situs Jejaring Sosial Studi Deskriptif Pada Mahasiswa FISIP UNAIR Yang Mendapatkan Pacar Melalui Media Situs Jejaring Sosial Repository - UNAIR REPOSITORY

0 2 172

Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Pengguna Media Sosial Instagram (Studi pada Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 125