BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori - IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENGGUNAKAN JASA BANK MUAMALAT INDONESIA KANTOR CABANG PEMBANTU PURBALINGGA - repository perpustakaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

  1. Keputusan Nasabah Keputusan adalah hal sesuatu yang diputuskan konsumen untuk memutuskan pilihan atas tindakan pembelian barang atau jasa. Berarti Keputusan (decision) adalah pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Sebagian besar keputusan berada pada satu dari dua kategori: terprogram dan tidak terprogram. Suatu keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya pilihan tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan. Keputusan nasabah adalah hal sesuatu yang diputuskan konsumen untuk memutuskan pilihan atas tindakan pembelian barang atau jasa atau suatu keputusan setelah melalui beberapa proses. Keputusan juga dapat diartikan sebagai proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan keputusan.

  Proses keputusan nasabah yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian (Kotler,2008). Secara rinci tahap-tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut:

  a. Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan. Konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang di harapkan

  b. Pencarian informasi, yaitu konsumen ingin mencari lebih banyak konsumen yang mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.

  c. Evaluasi alternatif yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang diperoleh melalui pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif pilihan terbaik yang akan digunakan untuk melakukan keputusan pembelian.

  d. Keputusan membeli, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan pembelian yang telah diperoleh dari evaluasi alternatif terhadap merek yang akan dipilih.

  e. Perilaku sesudah pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian terhadap suatu produk atau jasa maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan

  2. Bank Syariah Bank syariah yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah

  (Budisantoso,2006). Ketentuan syariah tersebut adalah peraturan yang pelaksanaanya sesuai dengan hukum islam dan prinsip-prinsip islam.

  Menurut Undang

  • – undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank yang operasinya berdasarkan prinsip syariah tersebut secara teknis yuridis disebut “bank berdasarkan prinsip bagi hasil”. Dengan dikeluarkannya Undang– Undang Perbankan terbaru, yaitu Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998. Istilah yang dipakai adalah “bank berdasarkan prinsip syariah”. Karena operasinya berpedoman pada ketentuan -ketentuan syariah Islam, maka bank Islam disebut pula “bank syariah”.

  Pengertian dari prinsip syariah sendiri termuat dalam Pasal 1 angka 13 Undang-undang nomor 10 tahun 1998 , yaitu : “ Aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau k egiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah.” Dalam konsep Islam, bunga termasuk dalam kategori riba karena menghasilkan tambahan keuntungan tanpa disertai adanya resiko dan biaya. Keuntungan yang dihasilan berdasarkan perjalanan waktu dikenal dengan time value of money. Beberapa alasan Islam melarang riba (Ali,2008) yaitu :

  a. Dampak Ekonomi Utang, dengan rendahnya tingkat penerimaan peminjam dan tingginya biaya bunga, akan menjadikan peminjam tidak pernah keluar dari ketergantungan, terlebih lagi bila bunga atas utang tersebut dibungakan.

  b. Dampak Sosial Kemasyarakatan Riba merupakan pendapatan yang tidak adil.

  3. Pelayanan Pelayanan dapat didefinisikan sebagai segala bentuk kegiatan yang diberikan oleh satu pihak atau lebih kepada pihak lain yang memiliki hubungan dengan tujuan untuk dapat memberikan kepuasan dan membuat keputusan kepada pihak kedua yang bersangkutan atas barang dan jasa yang diberikan. Kualitas pelayanan sebagai kemampuan merencanakan, menciptakan dan menyerahkan produk yang bermanfaat luar biasa bagi pelanggan (Hasan,2010). Kualitas pelayanan yang dirasakan nasabah merupakan penilaian global karena berhubungan langsung dengan transaksi. Hal-hal yang menyangkut tentang pelayanan yaitu faktor manusia yang melayani, alat atau fasilitas yang digunakan untuk memberikan pelayanan, mekanisme kerja yang digunakan dan bahkan sikap masing-masing orang yang memberi pelayanan dan yang dilayani.

  Ada beberapa pendapat mengenai dimensi kualitas pelayanan, antara lain Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Saleh (2010) yang melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasi beberapa faktor utama yang menentukan kualitas jasa. Faktor tersebut adalah: a. Bukti fisik yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan bahan-bahan komunikasi b. Daya tanggap yaitu kesediaan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

  c. Kesopanan meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang dimiliki para kontak personal.

  d. Kredibilitas yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mecakup nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakterisktik pribadi kontak personal, dan interaksi dengan pelanggan.

  e. Keamanan yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan.

  Aspek ini meliputi keamanan secara fisik (physical safety), keamanan finansial (financial security), dan kerahasiaan (confidentiality)

  4. Keluarga Keluarga adalah sekumpulan orang (rumah tangga) yang memiliki hubungan darah atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan (Lestari,2012). Pada saat menganalisis keputusan konsumen, faktor keluarga berperan sebagai berikut: a. Siapa pengambil inisiatif, yaitu siapa yang mempunyai inisiatif membeli, tetapi tidak melakukan proses pembelian.

  b. Siapa pemberi pengaruh, yaitu siapa yang akan mempengaruhi keputusan membeli.

  c. Siapa pengambul keputusan, yaitu siapa yang akan menentukan keputusan apa yang akan dibeli, bagaimana cara membelinya, kapan dan di mana tempat membeli.

  d.

  Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa di antara keluarga yang akan melakukan proses pembelian.

  Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua, dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Walaupun pembeli tersebut tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan.

  Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan.

  5. Lokasi Teori lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk melihat dan memperhitungkan pola lokasional kegiatan ekonomi termasuk industri dengan cara yang konsisten dan logis, dan untuk melihat dan memperhitungkan bagaimana daerah-daerah kegiatan ekonomi itu saling berhubungan. .

  Lokasi adalah tempat bank tersebut melakukan kegiatan sehari-hari bahwasannya lokasi yang paling ideal bangi bank adalah Lokasi yang biaya operasinya paling rendah atau serendah mungkin. Lokasi yang salah, akan menyebabkan biaya bank tinggi. Sebagai akibatnya, tidak akan mampu bersaing, dan mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu lokasi yang tepat merupakan tuntutan yang multak harus di penuhi setiap bank (Swastha, 2007) a. Penentuan Secara Umum Letak lokasi suatu bank

  Pemilihan lokasi pada dasarnya menentukan suatu tempat atau lokasi yang tepat untuk suatu bank, bank dengan tujuan tertentu yang memperhitungkan kelebihan dan kekurangan lokasi tersebut. Lokasi bank adalah suatu tempat dimana bank melakukan aktivitasnya.

  Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah pertimbangan sebagai berikut (Kasmir 2010) ; 1) Jenis bank yang dijalankan; 2) Dekat dengan keramaian; 3) Dekat tenaga kerja; 4) Tersedia sarana dan prasarana; 5) Dekat pemerintahan; 6) Di kawasan perkotaan; b. Penentuan secara khusus letak lokasi suatu bank.

  Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-faktor positif. Tanpa perencanaan lokasi yang tepat, bank dapat “tergelincir” ke dalam perangkap-perangkap yang merugikan. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan secara khusus letak lokasi suatu bank adalah pertimbangan sebagai berikut: 1) Faktor utama (primer), yaitu:

  a) Dekat dengan pasar;

  b) Dekat dengan perumahan;

  c) Tempat ibadah yang banyak jamaahnya seperti mesjid raya utama, islaic center; d) Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan;

  e) Terdapat fasilitas pengangkutan, seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut atau bandara;

  2)

  Faktor pendukung (sekunder), yaitu:

  a) Biaya untuk investasi dilokasi seperti biaya pembelian tanah, atau pembangunan gedung; b) Prospek perkembangan harga tanah, gedung, atau kemajuan dilokasi tersebut; c) Kemugkinan untuk perluasan lokasi

  Secara relevan bank perlu menentukan lokasi di mana bank itu akan didirikan. Dalam dunia usaha lokasi sangat penting untuk menentukan tempat di mana bank itu melakukan tugas-tugas bank. Lokasi strategis atau yang bagus memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengeluarkan biaya yang sedikit. Sementara Lokasi yang kurang memadai akan memaksa nasabah untuk mengeluarkan lebih banyak biaya.

  6. Produk Produk merupakan semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Adisaputro, 2014). a. Produk Perbankan Syariah

1) Produk Perbankan syariah di bidang penghimpunan dana :

  a) Giro Giro adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Uang yang disimpan di rekening giro dapat diambil setiap waktu setelah memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan.

  Prinsip giro dalam perbankan syariah terdiri dari dua macam, yaitu (1) Berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah),

  Penarikan yang dilakukan sewaktu waktu akan sulit dilaksanakan karena sifat dari mudharabah yang memerlukan jangka waktu untuk menentukan untung dan rugi.

  (2) Berdasarkan prinsip titipan (wadiah), wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.

  b) Tabungan Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Jika nasabah hendak mengambil simpanannya dapat datang langsung ke bank dengan membawa buku tabungan, slip penarikan, atau melalui fasilitas ATM.

2) Produk Perbankan syariah di bidang penyaluran dana :

  Dalam menyalurkan dana kepada nasabah, secara garis besar produk penyaluran dana kepada masyarakat adalah berupa pembiayaan yang didasarkan pada akad jual beli yang menghasilkan produk murabahah, salam dan

  istishna . Berdasarkan pada akad sewa menyewa yang

  menghasilkan produk berupa ijarah dan ijarah muntahiya bitamlik. Berdasarkan akad bagi hasil yang menghasilkan produk mudharabah, musyarakah. Berdasarkan pada akad pinjaman yang bersifat sosial (tabarru) berupa qardh, dan

  qardh al hasan.

  a) Pengembalian Bagi Hasil Sistem Bagi Hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Didalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat dan di dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.

  7. Promosi

  c. Pengertian Promosi Promosi adalah unsur utama dalam kampanye pemasaran sebagai kumpulan alat intensif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar kepada konsumen (Kotler,2008)

  Promosi merupakan kegiatan untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimiliki baik langsung mapun tidak langsung. 4 Karakteristik Sarana Promosi yang dapat digunakan ( Kasmir,2008 ) :

  1) Periklanan Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, atau radio.

  2) Promosi Penjualan Merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melaui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barangbarang tertentu pula. 3) Publisitas

  Merupakan promosi yang dilakukan unutk meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau kegiatan sosial.

  4) Penjualan pribadi Merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah.

  b. Tujuan promosi dalam perusahaan yaitu: 1) Modifikasi tingkah laku

  Dengan promosi perusahaan berusaha menciptakan kesan yang baik tentang dirinya dan dengan demikian bisa merubah tingkah laku serta pendapat konsumen tentang produk perusahaan sehingga mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk. 2) Memberitahu

  Kegiatan promosi dilakukan untuk memberitahu pasar tentang penawaran perusahaan perihal suatu produk.

  3) Membujuk Diarahkan terutama untuk mendorong pembelian, sering perusahaan tidak ingin mendapat tanggapan insan dari konsumen, tetapi lebih mengutamakan kesan positif.

  4) Mengingatkan Promosi dilakukan terutama untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa produk perusahaan masih ada.

  8. Citra Merek

  a. Pengertian Citra Merek Citra Merek diciptakan dalam berbagai jenis jasa bank yang ada perlu diberikan merek tertentu untuk identitas perusahaan.

  Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istiah, simbol, didesai atau kombinasi dari semuanya (Kasmir,2008). Penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor dibawah ini : 1) Mudah diingat 2) Terkesan hebat dan modern 3) Memiliki arti ( dalam arti positif ) 4) Menarik perhatian

  Dalam definisi diatas Citra merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler, 2009) yaitu 1) Atribut berarti bahwa merek mengingatkan pada atibut- atribut tertentu 2) Manfaat : Manfaat berarti bahwa atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional 3) Nilai : Nilai berarti bahwa merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.

  4) Budaya : Budaya berarti bahwa merek juga mewakili budaya tertentu.

  5) Kepribadian : Kepribadian berarti bahwa merek juga mencerminkan kepribadian tertentu.

  6) Pemakai : Pemakai berarti bahwa merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan merek tersebut.

  b. Bagian citra merek Citra cerek terdiri dari beberapa bagian sebagaimana yang diungkapkan Kotler & Keller (2009), yaitu :

  1) Nama merek (brand name) adalah sebagian dari merek dan yang diucapkan.

  2) Tanda merek (brand merk) adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal, tetapi tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf, atau warna khusus.

  3) Tanda merek dagang (trademark) adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya menghasilkan sesuatu yang istimewa.

  c. Manfaat Citra Merek Menurut Kotler dan Keller (2009), merek memiliki manfaat bagi perusahaan yaitu sebagai berikut :

  1) Menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk. 2) Membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi.

  3) Menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unik produk. Bagi perusahaan, merek mempresentasikan bagian properti hukum yang sangat berharga, dapat mempengaruhi konsumen, dapat dibeli dan dijual, serta memberikan keamanan pendapatan masa depan yang langgeng d. Syarat dari Citra Merek

  Bagaimanapun kecilnya merek yang telah kita pilih mempunyai pengaruh terhadap kelancaran penjualan.

  Sehingga untuk setiap perusahaan hendaknya dapat menetapkan merek atau cap yang dapat menimbulkan kesan yang positif. Untuk itu maka syarat-syarat merek dibawah ini perlu diperhatikan (Buchari,2007), merek harus:

  1) Mudah diingat Memilih merek sebaiknya mudah diingat, baik kata- katanya maupun gambarnya atau kombinasi sebab dengan demikian konsumen atau calon konsumen mudah mengingatnya.

  2) Menimbulkan kesan positif Dalam memberikan merek harus dapat diusahakan yang dapat menimbulkan kesan positif terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, jangan kesan negativ.

  3) Tepat untuk promosi Selain kedua syarat diatas, maka untuk merek tersebut sebaiknya dipilih yang bilamana dipakai promosi sangat baik. Merek-merek yang mudah diingat dan dapat menimbulkan kesan positif tentu baik bila dipakai untuk promosi. Akan tetapi untuk promosi tersebut nama yang indah dan menarik serta gambar-gambar yang bagus juga memegang peranan penting. Jadi di sini untuk promosi selain mudah diingat dan menimbulkan kesan positif usahakan agar merek tersebut enak untuk diucapkan dan baik untuk dipandang.

  Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa brand image merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan dimana tidak semata ditentukan oleh bagaimana pemberian nama yang baik kepada sebuah produk, tetapi juga dibutuhkan bagaimana cara memperkenalkan produk tersebut agar dapat menjadi sebuah memori bagi konsumen dalam membentuk suatu persepsi akan sebuah produk.

B. Penelitian Terdahulu

  Ada beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan tentang variabel syariah, fasilitas, Sosialisasi, lokasi, produk, promosi dan merek dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

  

Tabel 1

Ringkasan penelitian terdahulu

No Peneliti (Tahun Penelitian) Variabel Metode Penelitian Hasil Penelitian

  1. Ahmad Roziq dan Rinanda Fitri Dityanti (2013) kepercayaan, pengembalian hasil(produk), kesesuaian hukum syariah dan promosi berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam memilih tabungan mudharabah antara nasabah dan non-nasabah pada Bank Syariah explanatory research Kepercayaan, tingkat pengembalian hasil(produk), kesesuaian hukum syariah dan promosi pada bank syariah berpengaruh signifikan dalam membedakan keputusan nasabah dan non nasabah dalam memilih tabungan mudharabah pada Bank Syariah

  2. Aditya Bagus Indratama dan Yessi Artanti (2014)

  Pengaruh Citra Merek dan promosi penjualan terhadap keputusan nasabah memilih tabungan bank syariah metode kuantitatif Variabel yang meliputi citra merek dan promosi penjualan secara simultan bepengaruh terhadap keputusan nasabah memilih tabungan Bank mandiri Syariah Mandiri

  3. Nuril Huda (2015) Faktor Sosial Budaya, Faktor Psikologis, Faktor Religius dan keputusan nasabah memilih bank syariah dalam Pembiayaan Mikro Perbankan Syariah Regresi berganda faktor sosial budaya (faktor religius, ekonomi, kelompok acuan,keluarga, dan kelas sosial) terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk pembiayaan mikro .Faktor psikologis (faktor motivasi,pembelajaran dan memori) terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusankonsumen dalam pembelian produk layanan mikro BSM.

  4 Kurniati (2012) Persepsi dan preferensi nasabah dalam bank syariah yaitu faktor SDM, faktor agamis,faktor keamanan, faktor lokasi dan faktor bagi hasil dalam memilih Bank Syariah

  Statistic deskriptif Prefernsi nasabah muslim dan non muslim memilih bank syariah adalah faktor kualitas layanan SDM, faktor agamis diikuti oleh faktor kemanan, lokasi gedung lokasi bank syariah dan tingkat bagi hasil yang berpengaruh muslim dan non muslim di DIY dalam memilih bank syariah.

C. Kerangka Pemikiran

  1. Pengaruh Prinsip Syariah terhadap keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah Prinsip Syariah tentu saling berdampingan dengan istilah

  Agama, karena hukum syariah adalah hukum yang dilandasi dengan agama. Dalam penelitian Roziq (2013), Hukum syariah secara parsial berpengaruh dalam membedakan keputusan nasabah dan non nasabah dalam memilih tabungan mudharabah di bank syariah mandiri dengan nilai sebesar 0,358 dan signifikansi pada 0,000, hal ini menunjukkan bahwa Kesesuaian hukum syariah diterima.

  2. Pengaruh Pelayanan terhadap keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah Pelayanan menjadi penting karena nasabah akan memilih perbankan syariah jika Pelayanan yang digunakan itu lengkap dan mendukung fasilitasnya juga seperti ketersediaan ATM dan kenyamanan Interior didalam bank nyaman sehingga membuat nasabah akan merasa puas atas pelayanannya.

  Penelitian Farid (2014) menyatakan kinerja pelayanan bank syariah baik dilihat dari nilai Costumer Satisfaction Index (CSI) 68,9% atau pada kisaran 66,0%-80,99% jadi faktor pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan syariah.

  3. Pengaruh Keluarga terhadap keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah Keluarga menjadi yang krusial karena keputusan orang tua sering sekali akan ditiru oleh anaknya dan saudara yang lainnya karena interaksi dan komunikasi yang lancar dan akan menceritakan semua tentang apa yang dirasakan. Penelitian Hanik (2014) menyatakan faktor keluarga yang masuk kedalam faktor

  Sosial (X

  3 ) dengan nilai 0,006 lebih kecil dari nilai signifikansi

  0,05 jadi faktor keluarga secara parsial berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan syariah.

  4. Pengaruh Lokasi terhadap keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah Lokasi bank adalah tempat di mana diperjualbelikannya produk cabang bank dan pusat pengendalian perbankan

  Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Dalam praktiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu lokasi kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank. (Kasmir, 2008).

  Dalam Penelitian Pertiwi (2012), Lokasi sangat mempengaruhi masyarakat di Kisaran untuk menabung dibank syariah dengan 60 responden menyatakan setuju, 28 responden menyatakan sangat setuju dan 2 responden yang menyatakan tidak setuju. Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara tingkat lokasi dengan minat menabung nasabah.

  Hal ini bermakna jika lokasi semakin mudah dijangkau, akan mampu meningkatkan minat menabung nasabah tersebut. Jadi lokasi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan syariah.

  5. Pengaruh Produk terhadap mempengaruhi keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki konsumen. Produk memiliki ciri-ciri tersendiri untuk dapat dikatakan barang atau jasa. Dalam hal dunia perbankan di mana produk yang dihasilkan berbentuk jasa, maka akan dijelaskan ciri-ciri produk yang berbentuk jasa tersebut. (Kasmir, 2008).

  Penelitian yang dilakukan Fajri (2013) menunjukan nilai sig 0,015 yang berarti lebih kecil daripada 0,05. Jadi faktor produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan syariah.

  6. Pengaruh Promosi terhadap keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan kegiatan diatas, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.

  Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. (Kasmir, 2008).

  Penelitian Terdahulu yang dilakukan Indratama (2014) dalam jurnal penelitiannya menyatakan Variabel promosi penjualan diketahui bahwa nilai t hitung adalah 6.714 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Nilai signifikan yang kurang dari nilai 0,05, berarti promosi penjualan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Jadi faktor promosi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan syariah.

  7. Pengaruh Citra Merek terhadap keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah Schiffman dan Kanuk (2008), citra merek merupakan citra tentang suatu merek yang dianggap sebagai kelompok asosiasi yang menghubungkan pemikiran konsumen terhadap suatu nama merek. Jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan suatu produk, mereka cenderung untuk mempercayai merek yang disukai atau yang terkenal. Alasan inilah yang mendorong perusahaan untuk memperkuat posisi mereknya agar tercipta brand image yang positif dan menancap kuat di benak konsumen.

  Penelitian yang dilakukan oleh Indratama (2014) yang menyebutkan bahwa Variabel citra merek diketahui bahwa nilai t hitung adalah 8.651 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Nilai signifikan yang kurang dari nilai 0,05, berarti citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Jadi citra merek secara parsial berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan syariah.

  Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka pemikiran teoritis dapat digambarkan sebagai berikut:

  Gambar 1 Kerangka pemikiran

  = Hubungan secara parsial = Hubungan secara simultan D.

   Hipotesis

  H1 : Prinsip syariah, pelayanan, keluarga, lokasi, produk, promosi dan citra merek berpengaruh secara simultan terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syariah di Purbalingga.

  FAKTOR SYARIAH (X1) FAKTOR PELAYANAN (X2) FAKTOR LOKASI (X4) FAKTOR KELUARGA (X3)

  FAKTOR CITRA MEREK (X7) FAKTOR PROMOSI (X6) FAKTOR PRODUK (X5)

  KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA PERBANKAN SYARIAH (Y) H 2

  H 3 H 4 H 5 H 6 H 7 H 8 H 1 H2 : Prinsip syariah berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syariah di Purbalingga. H3 : Pelayanan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syariah di Purbalingga.

  H4 : Keluarga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syariah di Purbalingga.

  H5 : Lokasi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syariah di Purbalingga.

  H6 : Produk berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syariah di Purbalingga.

  H7 : Promosi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syariah di Purbalingga.

  H8 : Citra merek berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syariah di Purbalingga.