MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBDESA) - Repository IPDN

  Oleh : Oleh : FERNANDES SIMAGUNSONG FERNANDES SIMAGUNSONG

BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI

NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Biodata Narasumber Biodata Narasumber

  • Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
  • Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
  • NIP : 19770304 1995 11 1 001
  • Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
  • Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)
  • Instansi : Kampus IPDN Jatinangor
  • Alamat : Komp. Singgasana Pradana Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-BANDUNG
  • Email/HP : kisankiel@yahoo.co.id - 08122445916

  

POKOK BAHASAN

POKOK BAHASAN

  • DASAR HUKUM DAN KONSEP APBDES
  • PENYUSUNAN RANCANGAN APBDES

  1. Penyusunan RPJMDes dan RKP Desa

  1. Penyusunan RPJMDes dan RKP Desa

  2. Penetapan Rancangan APBDes

  2. Penetapan Rancangan APBDes

  3. Evaluasi Rancangan APBdes

  3. Evaluasi Rancangan APBdes

  4. Pelaksanaan APBdes

  4. Pelaksanaan APBdes

  • PERUBAHAN APBDES
  • PENATA USAHAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN DESA
  • PENGALOKASIAN DANA ALOKASI DESA (ADD)
  • PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDES

DASAR DASAR 1.

  1. UU No. 32 Tahun 2004 tentang UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Pasal 212).

  Pemerintahan Daerah (Pasal 212).

  2.

  2. PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa (Pasal 73 dan 74).

  (Pasal 73 dan 74).

  3.

  3. Permendagri No. 37 Tahun 2007 tentang Permendagri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

  Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

  

PENGERTIAN

PENGERTIAN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,

  

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,

selanjutnya disingkat APBDesa adalah

selanjutnya disingkat APBDesa adalah

rencana keuangan tahunan pemerintahan

rencana keuangan tahunan pemerintahan

desa yang dibahas dan disetujui bersama

desa yang dibahas dan disetujui bersama

oleh pemerintah desa dan Badan

oleh pemerintah desa dan Badan

  

Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan

Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan

dengan peraturan desa. dengan peraturan desa.

  APBDES

RENCANA KEUANGAN TAHUNAN PEMERINTAHAN

DESA YANG DIBAHAS DAN DISETUJUI BERSAMA

PEMERINTAH DESA DAN BPD YANG DITETAPKAN

DENGAN PERDES Fungsi APBDesa Fungsi APBDesa

  1. Fungsi otorisasi : mengandung arti anggaran desa menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan;

  2. Fungsi perencanaan : menjadi pedoman bagi aparat desa dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan;

  3. Fungsi pengawasan : menjadi pedoman untuk menilai apakah kegitan penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

  4. Fungsi alokasi : anggaran desa harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi dan perekonomian desa;

  5. Fungsi distribusi : kebijakan anggaran desa harus memperhatikan rasa keadilan bagi masyarakat desa;

  6. Fungsi stabilisasi : anggaran desa menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian

  

Tujuan APBDesa

Tujuan APBDesa

1.

  1. Pembuatan Kebijakan dan Pengawasan: meningkatkan

  Pembuatan Kebijakan dan Pengawasan: meningkatkan perumusan kebijakan dengan menyediakan dasar-dasar yang perumusan kebijakan dengan menyediakan dasar-dasar yang memadai bagi para pengambil keputusan untuk mengajukan memadai bagi para pengambil keputusan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai kebutuhan dan kinerja pertanyaan-pertanyaan mengenai kebutuhan dan kinerja pelayanan serta membuat keputusan realokasi sumber daya jika pelayanan serta membuat keputusan realokasi sumber daya jika diperlukan. diperlukan.

  2.

  2. Arahan operasional: memberikan cara yang lebih sistematis bagi

  Arahan operasional: memberikan cara yang lebih sistematis bagi para Kepala Desa dan BPD untuk mendeteksi kekuatan dan para Kepala Desa dan BPD untuk mendeteksi kekuatan dan kelemahan operasional serta melakukan analisa yang kelemahan operasional serta melakukan analisa yang berkelanjutan. berkelanjutan.

  3.

  3. Akuntabilitas: membantu pemerintahan desa dalam memperoleh

  Akuntabilitas: membantu pemerintahan desa dalam memperoleh kepercayaan masyarakat dengan memperlihatkan hasil yang baik kepercayaan masyarakat dengan memperlihatkan hasil yang baik dan pendapatan yang diterima. dan pendapatan yang diterima.

  4.

  4. Perencanaan: memfasilitasi perencanaan strategis dan operasional

  Perencanaan: memfasilitasi perencanaan strategis dan operasional dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam menetapkan dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam menetapkan tujuan dan sasaran serta merencanakan program-program untuk tujuan dan sasaran serta merencanakan program-program untuk mencapai tujuan dan sasaran. mencapai tujuan dan sasaran.

  5.

  

5. Pengelolaan: memperbaiki dasar bagi identifikassi awal dari adanya Pengelolaan: memperbaiki dasar bagi identifikassi awal dari adanya

  penurunan efisiensi operasional dan cara untuk memperlihatkan penurunan efisiensi operasional dan cara untuk memperlihatkan seberapa efisien sumber daya digunakan dalam menyediakan pelayanan seberapa efisien sumber daya digunakan dalam menyediakan pelayanan dan pencapaian tujuan. dan pencapaian tujuan.

  6.

  6. Penganggaran: memperbaiki proses anggaran dengan sebisa mungkin

  Penganggaran: memperbaiki proses anggaran dengan sebisa mungkin membuat keputusan yang obyektif mengenai alokasi dan redistribusi membuat keputusan yang obyektif mengenai alokasi dan redistribusi sumber daya, pengurangan biaya, dan menginvestasikan kelebihan/ sumber daya, pengurangan biaya, dan menginvestasikan kelebihan/ surplus dana. surplus dana.

  7.

  7. Pengawasan Kerja: mencapai kinerja yang lebih baik dengan

  Pengawasan Kerja: mencapai kinerja yang lebih baik dengan memberikan dasar yang obyektif bagi penetapan target kinerja serta memberikan dasar yang obyektif bagi penetapan target kinerja serta memberikan masukan insentif. memberikan masukan insentif.

  

AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN

AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN

DESA

DESA

  • Keuangan desa dikelola berdasarkan

  Keuangan desa dikelola berdasarkan azas-azas transparan, akuntabel, azas-azas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran; dan disiplin anggaran;

  • Pengelolaan keuangan desa dikelola

  Pengelolaan keuangan desa dikelola dalam masa 1 (satu) tahun anggaran dalam masa 1 (satu) tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari sampai yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. dengan tanggal 31 Desember.

KEKUASAAN PENGELOLAAN

  2. Kepala Desa mempunyai kewenangan:

  Kepala Desa mempunyai kewenangan:

  1. Kepala Desa sebagai Kepala Pemerintah Desa adalah Pemegang

  Kepala Desa sebagai Kepala Pemerintah Desa adalah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan mewakili Pemerintah Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desa yang dipisahkan;

  Desa dalam kepemilikan kekayaan desa yang dipisahkan; 2.

  • – menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa
  • – menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa

  menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa

  menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa

  • – menetapkan bendahara desa
  • – menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan
  • – menetapkan petugas yang melakukan pengelolaan barang milik menetapkan petugas yang melakukan pengelolaan barang milik desa.

  menetapkan bendahara desa

  desa.

  3.

  3. Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantu

  Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD); oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD); 4.

  4. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) adalah

  Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) adalah Perangkat Desa, terdiri dari:

  Perangkat Desa, terdiri dari:

  • – Sekretaris Desa; dan
  • – Perangkat Desa lainnya.

  Sekretaris Desa; dan

  Perangkat Desa lainnya.

  menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa; dan desa; dan

  5.

  c.

  7. Kepala Desa menetapkan Bendahara Desa dengan Kepala Desa menetapkan Bendahara Desa dengan Keputusan Kepala Desa.

  7.

  APBDesa dan Perubahan APBDesa.

  Menyusun Rancangan Keputusan Kepala Desa Menyusun Rancangan Keputusan Kepala Desa tentang Pelaksanaan Peraturan Desa tentang tentang Pelaksanaan Peraturan Desa tentang APBDesa dan Perubahan APBDesa.

  d.

  d.

  APBDesa.

  APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa.

  Menyusun Raperdes APBDesa, perubahan Menyusun Raperdes APBDesa, perubahan

  c.

  5. Sekretaris Desa bertindak selaku koordinator Sekretaris Desa bertindak selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan desa dan pelaksanaan pengelolaan keuangan desa dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa. bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

  Barang Desa.

  Menyusun dan melaksanaan Kebijakan Pengelolaan Menyusun dan melaksanaan Kebijakan Pengelolaan Barang Desa.

  b.

  b.

  Pengelolaan APBDesa.

  Menyusun dan melaksanakan Kebijakan Menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa.

  a.

  6. Sekretaris Desa mempunyai tugas: Sekretaris Desa mempunyai tugas: a.

  6.

  Keputusan Kepala Desa.

  • Pendapatan Desa;
  • Belanja Desa; dan Belanja Desa; dan
  • Pembiayaan Desa.

  3. Pendapatan Desa terdiri dari:

  Hibah;

  Kabupaten/Kota dan Desa lainnya;

  Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Peerintah Kabupaten/Kota dan Desa lainnya;

  Alokasi Dana Desa (ADD);

  Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota;

  Pendapatan Asli Desa (PADesa);

  Pendapatan Desa terdiri dari:

  3.

  Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa. dibayar kembali oleh desa.

  2. Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa

  2.

  Pembiayaan Desa.

  Pendapatan Desa;

  Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) terdiri dari:

  1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) terdiri dari:

  

STRUKTUR APBDesa

STRUKTUR APBDesa

1.

  • Pendapatan Asli Desa (PADesa);
  • Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota;
  • Bagian dari Retribusi Kabupaten/Kota; Bagian dari Retribusi Kabupaten/Kota;
  • Alokasi Dana Desa (ADD);
  • Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Peerintah
  • Hibah;
  • Sumbangan Pihak Ketiga.

  Sumbangan Pihak Ketiga.

  4.

  Belanja Modal; Belanja Modal; 7.

  f.

  Belanja Bantuan Keuangan; Belanja Bantuan Keuangan; f.

  e.

  Belanja Bantuan Sosial; Belanja Bantuan Sosial; e.

  d.

  Belanja Hibah (Pembatasan Hibah); Belanja Hibah (Pembatasan Hibah); d.

  c.

  Belanja Subsidi; Belanja Subsidi; c.

  b.

  Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap; Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap; b.

  a.

  7. Belanja Tidak Langsung terdiri dari: Belanja Tidak Langsung terdiri dari: a.

  c.

  4. Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.

  Belanja Barang dan Jasa Belanja Barang dan Jasa c.

  b.

  Belanja Pegawai; Belanja Pegawai; b.

  a.

  6. Belanja Langsung terdiri dari: Belanja Langsung terdiri dari: a.

  6.

  Belanja tidak langsung, Belanja tidak langsung, yang dianggarkan tidak terkait secara yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

  b.

  b.

  Belanja langsung, Belanja langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

  a.

  5. Belanja Desa terdiri dari: Belanja Desa terdiri dari: a.

  5.

  Belanja Tak Terduga; Belanja Tak Terduga;

  8.

  c.

  c.

  c.

  b. Penyertaan Modal Desa. Penyertaan Modal Desa.

  b.

  Pembentukan Dana Cadangan.

  Pembentukan Dana Cadangan.

  a.

  11. Pengeluaran Pembiayaan mencakup: Pengeluaran Pembiayaan mencakup: a.

  Penerimaan Pinjaman Penerimaan Pinjaman 11.

  d.

  d.

  Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.

  Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.

  c.

  8. Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun- pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun- tahun anggaran berikutnya. tahun anggaran berikutnya.

  Pencairan Dana Cadangan.

  Pencairan Dana Cadangan.

  b.

  b.

  Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya.

  Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya.

  a.

  10. Penerimaan Pembiayaan mencakup: Penerimaan Pembiayaan mencakup: a.

  10.

  b. Pengeluaran Pembiayaan. Pengeluaran Pembiayaan.

  Penerimaan Pembiayaan; dan Penerimaan Pembiayaan; dan b.

  a.

  9. Pembiayaan Desa terdiri dari: Pembiayaan Desa terdiri dari: a.

  9.

  Pembayaran Utang Pembayaran Utang

STRUKTUR APBDES

  • Pendapatan Asli Desa Pendapatan Asli Desa

  Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Pajak

  1. PENDAPATAN :

  1. PENDAPATAN :

  • Bagian dari Retribusi Bagian dari Retribusi

ADD ADD

  • Bantuan Keuangan
  • Hibah
  • Sumbangan pihak ketiga

  Bantuan Keuangan

  • Tambahan Penghasilan PD
  • Belanja Op Kades
  • Belanja Subsidi Belanja Subsidi
  • Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Sosial
  • Belanja barang dan jasa Belanja barang dan jasa
  • Belanja Modal
  • Pencairan dana cadangan
  • Hasil penjualan kekayaan desa

  B. BELANJA LANGSUNGBelanja pegawai Belanja pegawai

  Hasil penjualan kekayaan desa

  Pencairan dana cadangan

  A. PENERIMAANSiLPA SiLPA

  A. PENERIMAAN

  3. PEMBIAYAAN :

  3. PEMBIAYAAN :

  Belanja Modal

  B. BELANJA LANGSUNG

  Hibah

  Belanja tidak terduga Belanja tidak terduga

  Belanja Hibah Belanja Hibah

  Belanja Op Kades

  A. BELANJA TIDAK LANGSUNGBelanja Pegawai/Penghsln Tetap Belanja Pegawai/Penghsln Tetap

  A. BELANJA TIDAK LANGSUNG

  2. BELANJA :

  2. BELANJA :

  Sumbangan pihak ketiga

  Tambahan Penghasilan PD

  

PENYUSUNAN RANCANGAN APBDesa

PENYUSUNAN RANCANGAN APBDesa

  1. Penyusunan RPJMD dan RKPDesa

  

1. Penyusunan RPJMD dan RKPDesa

  2. Penetapan Rancangan APBDesa

  

2. Penetapan Rancangan APBDesa

  3. Evaluasi Rancangan APBDesa

  

3. Evaluasi Rancangan APBDesa

  4. Pelaksanaan APBDesa

  

4. Pelaksanaan APBDesa

  

1. Penyusunan RPJMD dan RKPDesa

  

1. Penyusunan RPJMD dan RKPDesa

a.

  a.

  RPJMD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan RPJMD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran dari visi dan misi dari Kepala Desa yang penjabaran dari visi dan misi dari Kepala Desa yang terpilih; terpilih; b.

  b.

  Setelah berakhir jangka waktu RPJMD, Kepala Desa Setelah berakhir jangka waktu RPJMD, Kepala Desa terpilih menyusun kembali RPJMD untuk jangka waktu terpilih menyusun kembali RPJMD untuk jangka waktu

  5 (lima) tahun; 5 (lima) tahun; c.

  c.

  RPJMDesa ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan RPJMDesa ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Kepala Desa dilantik; setelah Kepala Desa dilantik; d.

  d.

  Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa

  (BPD) menyusun RKPDesa yang merupakan (BPD) menyusun RKPDesa yang merupakan penjabaran dari RPJMDesa berdasarkan hasil penjabaran dari RPJMDesa berdasarkan hasil

  Musyawarah Rencana Pembangunan Desa; Musyawarah Rencana Pembangunan Desa; e.

  e.

  Penyusunan RKPDesa diselesaikan paling lambat Penyusunan RKPDesa diselesaikan paling lambat akhir bulan Januari tahun anggaran sebelumnya. akhir bulan Januari tahun anggaran sebelumnya.

ALUR PERENCANAAN

ALUR PERENCANAAN

  Pedoman Pedoman Renstra Renja - RKA-KL Rincian

  Pe

KL KL

  APBN m Pu Pedoman Diacu er sa in t Pedoman Dijabar Pedoman ta h

  RPJP RPJM RKP RAPBN APBN Nasional -kan Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang Nasional Dijabar Pedoman

  RPJP RPJM RKP RAPBD APBD Pedoman -kan Pe

  Daerah Daerah Daerah m D ae Pedoman Diacu er in ra h Pedoman Pedoman ta

  Renstra Renja - RKA - Rincian h Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang SKPD SKPD SKPD APBD

  Dijabar Pedoman RPJM RKP RAPB APB -kan

  Pe Desa Desa Des Des m D Pedoman Diacu er es in a Pedoman Pedoman ta

  Prog- Kegia- RKA - Rincian h

2. Penetapan Rancangan APBDesa

  2.

  d.

  Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa ditetapkan paling Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa ditetapkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah APBD Kabupaten/ Kota lambat 1 (satu) bulan setelah APBD Kabupaten/ Kota ditetapkan. ditetapkan.

  g.

  Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling lambat 3 (tiga) hari kerja disampaikan kepada Bupati/Walikota lambat 3 (tiga) hari kerja disampaikan kepada Bupati/Walikota untuk dievaluasi; untuk dievaluasi; g.

  f.

  RKPDesa; RKPDesa; f.

  Penyampaian rancangan Peraturan Desa paling lambat minggu Penyampaian rancangan Peraturan Desa paling lambat minggu pertama bulan November tahun anggaran sebelumnya; pertama bulan November tahun anggaran sebelumnya; e.

  BPD untuk dibahas bersama dalam rangka memperoleh BPD untuk dibahas bersama dalam rangka memperoleh persetujuan bersama; persetujuan bersama; d.

  Penetapan Rancangan APBDesa a.

  Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa kepada Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa kepada

  c.

  Sekretaris Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa Sekretaris Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada Kepala Desa untuk memperoleh tentang APBDesa kepada Kepala Desa untuk memperoleh persetujuan; persetujuan; c.

  b.

  APBDesa berdasarkan pada RKPDesa; APBDesa berdasarkan pada RKPDesa; b.

  Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang

  a.

e. Pembahasan menitikberatkan pada kesesuaian dengan Pembahasan menitikberatkan pada kesesuaian dengan

  

3. Evaluasi Rancangan APBDesa

  

3. Evaluasi Rancangan APBDesa

a.

  a.

  Bupati/Walikota harus menetapkan Evaluasi Rancangan APBDesa Bupati/Walikota harus menetapkan Evaluasi Rancangan APBDesa paling lama 20 (dua puluh) hari kerja; paling lama 20 (dua puluh) hari kerja; b.

  b.

  Apabila hasil evaluasi melampaui batas waktu dimaksud, Kepala Apabila hasil evaluasi melampaui batas waktu dimaksud, Kepala

  Desa dapat menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang Desa dapat menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang

  APBDesa menjadi Peraturan Desa; APBDesa menjadi Peraturan Desa; c.

  c.

  Dalam hal Bupati/Walikota menyatakan hasil evaluasi Raperdes Dalam hal Bupati/Walikota menyatakan hasil evaluasi Raperdes tentang APBDesa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan tentang APBDesa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Kepala Desa peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Kepala Desa bersama BPD melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari bersama BPD melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi; kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi; d.

  d.

  Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan

  BPD, dan Kepala Desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan BPD, dan Kepala Desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan

  Desa tentang APBDesa menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota Desa tentang APBDesa menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota membatalkan Peraturan Desa dimaksud dan sekaligus menyatakan membatalkan Peraturan Desa dimaksud dan sekaligus menyatakan berlakunya pagu APBDesa tahun anggaran sebelumnya; berlakunya pagu APBDesa tahun anggaran sebelumnya; e.

  e.

  Pembatalan Peraturan Desa dan pernyataan Pembatalan Peraturan Desa dan pernyataan berlakunya pagu tahun anggaran sebelumnya berlakunya pagu tahun anggaran sebelumnya ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota; ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota; f.

  f.

  Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah pembatalan Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah pembatalan

  Kepala Desa harus memberhentikan pelaksanaan Kepala Desa harus memberhentikan pelaksanaan

  Peraturan Desa dan selanjutnya Kepala Desa bersama Peraturan Desa dan selanjutnya Kepala Desa bersama

  BPD mencabut peraturan desa dimaksud; BPD mencabut peraturan desa dimaksud; g.

  g.

  Pencabutan peraturan Desa dilakukan dengan Pencabutan peraturan Desa dilakukan dengan

  Peraturan Desa tentang Pencabutan Peraturan Desa Peraturan Desa tentang Pencabutan Peraturan Desa tentang APBDesa; tentang APBDesa; h.

  h.

  Pelaksanaan pengeluaran atas pagu APBDesa tahun Pelaksanaan pengeluaran atas pagu APBDesa tahun ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

  

4. Pelaksanaan APBDesa

  

4. Pelaksanaan APBDesa

  a. Pendapatan :

  a. Pendapatan : 1) Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas

  1) Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa; desa;

  2) 2) Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya maka pengaturannya diserahkan kepada di wilayahnya maka pengaturannya diserahkan kepada daerah; daerah;

  3) Program dan kegiatan yang masuk desa merupakan sumber 3) Program dan kegiatan yang masuk desa merupakan sumber penerimaan dan pendapatan desa dan wajib dicatat dalam penerimaan dan pendapatan desa dan wajib dicatat dalam APBDesa APBDesa

  4) Setiap pendapatan desa tersebut harus didukung oleh bukti 4) Setiap pendapatan desa tersebut harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah; yang lengkap dan sah; 5) 5) Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan desa yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya; desa yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya;

  6) 6)

  Pemerintah desa dilarang melakukan Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam pungutan selain dari yang ditetapkan dalam peraturan desa; peraturan desa;

  7) 7)

  Pengembalian atas kelebihan pendapatan Pengembalian atas kelebihan pendapatan desa dilakukan dengan membebankan pada desa dilakukan dengan membebankan pada pendapatan desa yang bersangkutan untuk pendapatan desa yang bersangkutan untuk pengembalian pendapatan desa yang terjadi pengembalian pendapatan desa yang terjadi dalam tahun yang sama. dalam tahun yang sama.

  8) 8)

  Untuk pengembalian kelebihan pendapatan Untuk pengembalian kelebihan pendapatan desa yang terjadi pada tahun-tahun desa yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dibebankan pada belanja tidak sebelumnya dibebankan pada belanja tidak terduga; terduga;

  9) 9)

  Pengembalian harus didukung dengan bukti Pengembalian harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah; yang lengkap dan sah;

  b. Pengeluaran :

  b. Pengeluaran : 1)

  1) Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus

  Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah; didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;

  2) 2)

  Bukti harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa Bukti harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud; dimaksud;

  3) 3)

  Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban

  APBDesa tidak dapat dilakukan sebelum rancangan APBDesa tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan menjadi peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan menjadi peraturan desa; peraturan desa;

  4) 4)

  Pengeluaran kas desa tidak termasuk untuk belanja desa Pengeluaran kas desa tidak termasuk untuk belanja desa yang bersifat mengikat dan belanja desa yang bersifat yang bersifat mengikat dan belanja desa yang bersifat

wajib yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa;

wajib yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa;

  5) 5)

  Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan

  (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. perundang-undangan. c.

  c.

  mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan. tahun anggaran belum diselesaikan.

  c)

  c)

  Dana cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai Dana cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalam peraturan kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalam peraturan desa tentang pembentukan dana cadangan. desa tentang pembentukan dana cadangan.

  b)

  b)

  Dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atau Dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atau disimpan pada kas desa tersendiri atas nama dana disimpan pada kas desa tersendiri atas nama dana cadangan pemerintah desa. cadangan pemerintah desa.

  a)

  a)

  2) 2) Dana cadangan. Dana cadangan.

  c)

  Pembiayaan Pembiayaan

  c)

  mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja langsung; langsung;

  b)

  b)

  menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja; kecil dari pada realisasi belanja;

  a)

  a)

  Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya, Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya, merupakan penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk: merupakan penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk:

  1) 1)

  : :

  Kegiatan yang ditetapkan berdasarkan peraturan desa Kegiatan yang ditetapkan berdasarkan peraturan desa dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi untuk dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi untuk melaksanakan kegiatan. melaksanakan kegiatan.

  Penyusunan Penyusunan

  RAPBDes RAPBDes

  (November) (November) Bupati/ Bupati/ Wakot Wakot Bahan Masukan Bahan Masukan

1 Penyempurnaan Perdes Penyempurnaan Perdes APBDes oleh Kades + BPD APBDes oleh Kades + BPD

  1

  2

  2

  • SiLPA Tahun Lalu
  • Realisasi APBDes
  • Pendapat Pemdes & BPD;
  • Asmara & Tokoh Masy.; LPMD
  • RPJMDesa dan RKP-Desa
  • Kebijakan Pemkab
  • Pembinaan Kecamatan
  • PADes PADes
  • Bantuan dan lain-lain

  RPJMDesa dan RKP-Desa

  7

  8

  8

  SiLPA Tahun Lalu

  Realisasi APBDes

  Pendapat Pemdes & BPD;

  3

  3

  4

  4

  7

  Kebijakan Pemkab

  3 H

  3 H

  5

  Asmara & Tokoh Masy.; LPMD

  6

  6

  20 H

  20 H

  Bantuan dan lain-lain Raperdes APBDes Raperdes APBDes Rapat BPD dg Pemdes Rapat BPD dg Pemdes tentang Bahas & tentang Bahas & Persetujuan Raperdes Persetujuan Raperdes APBDes oleh BPD APBDes oleh BPD Penetapan Perdes APBDes Penetapan Perdes APBDes oleh Kades oleh Kades Musyawarah Musyawarah Desa Desa Evaluasi Evaluasi

  Pembinaan Kecamatan

  5

  

Mekanisme Pembentukan Perdes

Mekanisme Pembentukan Perdes

Aspirasi Masyarakat (tertulis/lisan) Bupati Pemerintah Desa BPD Rancangan Hasil evaluasi Raperdes Camat (Pemerintah Desa sejak Raperdes tersebut Peraturan Desa Pembahasan kepada Kepala Desa paling ruang kemudian disampai- kan oleh Bupati/Walikota lama 20 (dua puluh) hari APBDes, pungutan, tata Disampaikan paling Disetujui bersama bersama BPD) Pimpinan BPD Raperdes tentang APBDes, ruang yang telah disetujui pungutan, dan penataan Khusus mengenai diterima. lama 7 hari setelah disetujui bersama (Pengesahan Raperdes Kepala Desa kepa-da ditetapkan oleh Kepala Kepala Desa (tiga) hari disampaikan oleh Kepala Desa paling lama 3 sebelum ditetapkan oleh bersama dengan BPD, Bupati dievaluasi maksimal 30 hari setelah Desa dengan membu- buhkan tanda tangan Raperdes diterima Disampaikan ke Bupati melalui Camat paling lama 7 hari setelah ditetapkan (Penjabaran Perdes yang (Penjabaran Perdes yang Peraturan Kepala Desa Keputusan Kepala Desa PERATURAN DESA Penyebarluasan oleh Pemerintah bersifat pengaturan) bersifat penetapan) Desa

  

PERUBAHAN APBDesa

PERUBAHAN APBDesa Keadaan darurat, Keadaan darurat, yang sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut : yang sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut :

  • Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah desa dan tidak

  Berada diluar kendali dan pengaruh pemerintah desa.

  5. Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara penetapan Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara penetapan pelaksanaan APBDesa. pelaksanaan APBDesa.

  5.

  

4. Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dalam perubahan APBDesa, yaitu Keadaan Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dalam perubahan APBDesa, yaitu Keadaan

yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan. harus digunakan dalam tahun berjalan.

  4.

  3. Perubahan APBDesa terjadi bila Pergeseran anggaran yaitu Pergeseran antar jenis Perubahan APBDesa terjadi bila Pergeseran anggaran yaitu Pergeseran antar jenis

belanja dapat dilakukan dengan cara merubah peraturan desa tentang APBDesa. belanja dapat dilakukan dengan cara merubah peraturan desa tentang APBDesa.

  3.

  2. Perubahan APBDesa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun Perubahan APBDesa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar biasa. anggaran, kecuali dalam keadaan luar biasa.

  2.

  penerimaan dan/atau pengeluaran dalam APBDesa mengalami kenaikan atau penerimaan dan/atau pengeluaran dalam APBDesa mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar dari 50% (lima puluh persen). penurunan lebih besar dari 50% (lima puluh persen).

  d.

  

Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka

pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat. pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.

  Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah desa dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya. dapat diprediksikan sebelumnya.

  c.

  c.

  Keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun Keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan. sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan.

  b.

  b.

  Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja.

  Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja.

  a.

  Perubahan APBDesa dapat dilakukan apabila terjadi: Perubahan APBDesa dapat dilakukan apabila terjadi: a.

  1.

  1.

  • Tidak diharapkan terjadi secara berulang. Tidak diharapkan terjadi secara berulang.
  • Berada diluar kendali dan pengaruh pemerintah desa.

  • Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka

d. Keadaan luar biasa, Keadaan luar biasa, merupakan keadaan yang menyebabkan estimasi merupakan keadaan yang menyebabkan estimasi

PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNG-

  

JAWABAN KEUANGAN DESA :

JAWABAN KEUANGAN DESA :

  

1. Penatausahaan Penerimaan

  

1. Penatausahaan Penerimaan

  

2. Penatausahaan Pengeluaran

  

2. Penatausahaan Pengeluaran

  

3. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana

  

3. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana

  

1. Penatausahaan Penerimaan

  c.

  3) 3) Bukti penerimaan lainnya yang sah.

  Buku kas pembantu perincian obyek penerimaan; Buku kas pembantu perincian obyek penerimaan;

  2) 2)

  Buku kas umum Buku kas umum

  1) 1)

  Laporan pertanggungjawaban penerimaan dilampiri dengan: Laporan pertanggungjawaban penerimaan dilampiri dengan:

  d.

  Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penerimaan Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penerimaan uang yang menjadi tanggungjawabnya melalui laporan uang yang menjadi tanggungjawabnya melalui laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada Kepala Desa paling pertanggungjawaban penerimaan kepada Kepala Desa paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya; lambat tanggal 10 bulan berikutnya; d.

  Buku kas harian pembantu; c.

  

1. Penatausahaan Penerimaan

a.

  3) Buku kas harian pembantu;

  Buku kas pembantu perincian obyek penerimaan; 3)

  2) Buku kas pembantu perincian obyek penerimaan;

  1) 1) Buku kas umum; Buku kas umum; 2)

  Penatausahaan menggunakan: Penatausahaan menggunakan:

  b.

  Desa; Desa; b.

  Penatausahaan Penerimaan wajib dilaksanakan oleh Bendahara Penatausahaan Penerimaan wajib dilaksanakan oleh Bendahara

  a.

  Bukti penerimaan lainnya yang sah.

  

2. Penatausahaan Pengeluaran

  Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang yang menjadi tanggung jawabnya melalui laporan pertanggungjawaban yang menjadi tanggung jawabnya melalui laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada Kepala Desa paling lambat tanggal 10 bulan pengeluaran kepada Kepala Desa paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya; berikutnya; e.

  3) 3) Buku kas harian pembantu.

  Buku kas pembantu perincian obyek pengeluaran; Buku kas pembantu perincian obyek pengeluaran;

  2) 2)

  Buku kas umum; Buku kas umum;

  1) 1)

  Dokumen yang digunakan Bendahara Desa dalam melaksanakan Dokumen yang digunakan Bendahara Desa dalam melaksanakan penatausahaan pengeluaran meliputi: penatausahaan pengeluaran meliputi:

  e.

  d.

  

2. Penatausahaan Pengeluaran

a.

  Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD); Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD); d.

  

c. Pengajuan SPP harus disetujui oleh Kepala Desa melalui Pelaksana Pengajuan SPP harus disetujui oleh Kepala Desa melalui Pelaksana

  (SPP); (SPP); c.

  Perubahan APBDesa melalui pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Perubahan APBDesa melalui pengajuan Surat Permintaan Pembayaran

  Peraturan Desa tentang APBDesa atau Peraturan Desa tentang Peraturan Desa tentang APBDesa atau Peraturan Desa tentang

  

b. Dokumen penatausahaan pengeluaran harus disesuaikan pada Dokumen penatausahaan pengeluaran harus disesuaikan pada

  Penatausahaan Pengeluaran wajib dilakukan oleh Bendahara Desa; Penatausahaan Pengeluaran wajib dilakukan oleh Bendahara Desa; b.

  a.

  Buku kas harian pembantu.

  

3. Pertanggungjawaban

  

3. Pertanggungjawaban

Penggunaan Dana

  

Penggunaan Dana

Laporan pertanggungjawaban pengeluaran harus

  

Laporan pertanggungjawaban pengeluaran harus

dilampirkan dengan: dilampirkan dengan: a.

  a.

  Buku kas umum Buku kas umum b.

  b.

  Buku kas pembantu perincian obyek Buku kas pembantu perincian obyek pengeluaran yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah pengeluaran yang sah c.

  c.

  Bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas Bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas negara. negara.

  

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN

APBDESA

APBDESA

  

1. Penetapan Pertanggungjawaban

  

1. Penetapan Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDesa

  

Pelaksanaan APBDesa

  

2. Penyampaian Laporan Pertanggung-jawaban

Pelaksanaan AP...

2. Penyampaian Laporan Pertanggung-jawaban

  

Pelaksanaan AP...

  

1. Penetapan Pertanggungjawaban

  

1. Penetapan Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDesa

  

Pelaksanaan APBDesa

1.