Hubungan antara kepuasan terhadap pelayanan dengan jasa intensi untuk menggunakan kembali jasa rumah sakit yang sama 2000/2001 - USD Repository
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN TERHADAP PELAYANAN DI
RSU. BETHESDA LEMPUYANGWANGI DENGAN INTENSI UNTUK KEMBALI
MENGGUNAKAN JASA RUMAH SAKIT YANG SAMA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh
Nama : Aluisia Anita Priatma Putri
NIM : 009114010
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“ Keberanian bukan berarti tidak punya rasa takut, melainkan berani
bertindak walaupun merasa takut “ ( Mark Twain )“ Semua orang tidak perlu merasa malu karena pernah berbuat kesalahan,
selama ia menjadi lebih bujaksana daripada sebelumnya “) (Alexander Pope
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA :
Allah Bapa dan Bunda Maria di Surga……..
Kedua Orang tuaku yang sangat kucintai…..
Adikku yang kusayangi………Penulis sendiri, Aluisia Anita P. Putri…….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis initidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, Desember 2006
Penulis
Aluisia anita P. Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN TERHADAP PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT DENGAN INTENSI MENGGUNAKAN KEMBALI JASA RUMAH
SAKIT YANG SAMA
Aluisia Anita
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2006
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan terhadappelayanan rumah sakit dengan intensi menggunakan kembali jasa rumah sakit yang
sama. Dari hasil uji coba skala dihasilkan reliabilitas sebesar 0,9388 pada kepuaan
terhadap pelayanan rumah sakit.Subyek penelitian ini adalah pasien atau keluarga
pasien rumah sakit, berjumlah 100 orang yang menggunakan jasa di RSU. Bethesda
Lempuyangwangi YogyakartaHasil analisis data menyatakan bahwa sebaran data tidak normal dan memiliki
korelasi linear. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi
kendall’s dengan taraf signifikansi P < 0,001 dan diperoleh koefisien korelasi sebesar
0,653. Kepuasan terhadap pelayanan rumah sakit memberikan sumbangan 13,4 %
kepada intensi menggunakan kembali. Hal ini dapat dilihat dari koefisien
determinasinya yaitu sebesar 0,134Data ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara
kepuasan terhadap pelayanan rumah sakit dengan intensi menggunakan kembali jasa
rumah sakit yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan
terhadap pelayanan maka semakin tinggi pula intensi menggunakan kembali jasa
rumah sakit yang sama. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah kepuasan
terhadap pelayanan maka semakin rendah pula intesi menggunakan kembali jasa
rumah sakit yang sama.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE SATISFACTION TOWARD OF
SERVICE AT HOSPITAL WITH THE INTENSITY IN USING BACK THE SAME
SERVICE OF HOSPITAL
Aluisia Anita
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2006
This research was aimed to find out the relationship between the satisfactiontoward the hospital’s service with the intensity of using back its same service. From
the scale-test result, it was produced the reliability as much as 0,9388 on the
satisfaction toward of hospital’s service. The subject of this research was the patient
or his family of hospital, totaled 100 persons using the service of Public Hospital,
Bethesda Lempuyangwangi.The result of data analysis confirmed that it wasn’t normal data distribution
and had an linier corellation. The analysis of data research using the technique of
Kendall’s with the significant level was p < 0,001 and obtained the coofisient
corellation as much as 0,653. The satisfaction toward the hospital’s service gave the
contribution 13,4 % to the intensity in using back. This case could be seen from its
determined cooficient namely 0,134.These data showed that there is a significantly positive relationship between
the satisfaction toward of hospital service with the intensity in using back the same
service of hospital. This case indicated that the higher the satisfaction toward of
service was, the higher the intensity in using back the same service of hospital also.
So did as versa, the lowest the satisfaction toward of service was, the lower the
intensity in using back the same service of hospital too.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di Surga, atas segala berkat,kasih dan perlindungan-Nya dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Psikologi di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Penulis menyadari banyak permasalahan dan kendala yang mengiringi
penulisan skripsi ini. Sulit rasanya untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
ingin menghaturkan ungkapan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas sanata Dharma Yogyakarta, juga selaku pembimbing skripsi, terima kasih atas semua waktu, kesabaran, dan bantuan yang telah beliau berikan kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi.
2. Bapak Dr. A. Supratiknya selaku pembimbing akademik selama penulis berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, tetapi telah membentu dan mengajarkan banyak hal kepada penulis.
4. Mas Gandung, Mbak Nanik dan Pak Gie di sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu kelancaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Mas Muji di Laboratorium Fakultas Psikologi yang telah membantu
pelaksanaan praktikum dan Mas Doni di ruang baca, terima kasih atas segala bantuannya.
6. Kepada Direktur RSU. Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta beserta staf
dan karyawan yang telah memberikan ijin, bantuan, masukan serta waktu selama penulis melakukan penelitian.
7. Bapak dan ibuku tercinta, terima kasih atas segala kasih, cinta, semangat dan
dukungan yang tulus kepada penulis selama ini.8. My only one sister,gak usah bawel lagi aku dah lulus sekarang.
9. NQ, terima kasih buat semua hal indah yang pernah kita lewati bersama, atas
dukungan dan cinta yang telah kau berikan….love u.
10. Betto, my lovely kitty terima kasih sudah menemaniku lebih dari 1000 malam
24 jam non stop he…
11. My best friend Moncu, trima kasih atas segala bantuan dan dukungannya.
yang lalu biarlah berlalu teman, life must go on , betul…?!?
12. Trimbil, thanks sudah menemaniku hilir mudik kesana kemari, buruan cabut
dari alpha ya keburu tua. Buat Mekrum, trima kasih sudah memberikusemangat, cepetan married ya bu..keburu tambah tinggi badanmu bahaya…
13. Anggit, duh kamu jauh sekarang di negri orang sukses ya bu..semoga ibukota
tidak lebih kejam daripada ibu tiri.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Teman – teman di Fakultas Psikologi Angkatan 2000, semedi, wong limo,
yuli, yosi, Thomson, cepit, maradona, pipit, widya gamalama, wiwied, mbokde jemluk, dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tanpa kalian dunia terasa hampa teman…terima kasih.Dan semua pihak yang telah membentu baik lahir maupun batin, terima kasih atas dukungannya selama penulis mengerjakan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, dengan rendah hati penulis memohon maaf atas kesalahan dan kelalaian yang dilakukan saat melakukan penelitian, baik sikap, tutur kata, maupun dalam penulisan. Penulis terbuka menerima kritik dan saran perbaikan demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membacanya. Terima kasih.
Yogyakarta,
13 Desember 2006 Penulis Aluisia Anita P. Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….i
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………….....ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………….iii
LEMBAR MOTTO…………………………………………………………………..iv
LEMBAR PERSEMBAHAN…………………………………………………………v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………………..vi
ABSTRAK…………………………………………………………………………..vii
ABSTRACT………………………………………………………………………..viii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………...xv
DAFTAR BAGAN…………………………………………………………………xvi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………...xvii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………….1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………6 C. Tujuan Penelitian………………………………………………….6 D. Manfaat Penelitian………………………………………………...6PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pengertian Intensi………………………………………………8
2. Pengertian Intensi Menggunakan Kembali…………………...11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Menggunakan Kembali………………………………………...14
4. Elemen-elemen Yang membentuk Intensi Menggunakan Kembali………………………………………...15 B. Kepuasan Terhadap Pelayanan di Rumah Sakit…………………16
1. Kepuasan Konsumen……………………………………….....16
a. Pengertian Kepuasan………………………………………..16
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen…………………………………………………...19
c. Aspek-aspek Kepuasan……………………………………...21
2. Kepuasan Terhadap pelayanan………………………………..23
3. Faktor faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Terhadap Pelayanan…………………………………...............26 C. Hubungan antara Kepuasan terhadap Pelayanan dengan Intensi menggunakan KembaliJasa Rumah Sakit yang sama…………………………………….30
D. Hipotesis…………………………………………………………34
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…………………………………..35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Definisi Operasional……………………………………………..35
D. Subyek Penelitian………………………………………………..38
E. Metode Pengumpulan Data………………………………………39
F. Validitas reliabilitas……………………………………………...41
G. Metode Analisis data………………………………………….....43
BAB IV. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………….44
A. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………...441. Orientasi Kancah……………………………………………...44
2. Langkah-langkah Penelitian………………………………......45
3. Pelaksanaan Penelitian………………………………………...47
4. Hasil Uji Coba Penelitian……………………………………..47
B. Analisis Hasil Penelitian…………………………………………50
1. Deskripsi Data penelitian…………………………………….50
2. Uji Asumsi…………………………………………………..52
3. Uji Hipotesis………………………………………………...54
C. Analisis Tambahan………………………………………………55
D. Pembahasan……………………………………………………...57
BAB V. PENUTUP…………………………………………………………..60
A. Kesimpulan……………………………………………………....60 B. Saran……………………………………………………………..60PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Distribusi Penyebaran Item Kepuasan Terhadap Pelayanan Sebelum uji Coba………………………………………41 Tabel 2 Skala Intensi Menggunakan Kembali jasa rumah sakit yang sama…………………………………………………………………42 Tabel 3 Skala Kepuasan Terhadap pelayanan Setelah Uji coba…………50
Tabel 4 Deskripsi Data penelitian………………………………………......51
Tabel 5 Uji Signifikansi……………………………………………………...51
Tabel 6 Uji Normalitas……………………………………………………....53
Tabel 7 Uji Linearitas……………………………………………………….54
Tabel 8 Ringkasan Uji Korelasi Hubungan antara Kepuasan terhadap Pelayanan dengan Intensi menggunakan Kembali………………55Tabel 9 Norma Kategorisasi………………………………………………...56
Tabel 10 Norma Kategorisasi Kepuasan terhadap pelayanan……………..57 Tabel 11 Jumlah Frekuansi dan Prosentase Kategori Kepuasan terhadap Pelayanan…………………………………….57 Tabel 12 Norma Kategorisasi Intensi Menggunakan Kembali ……………57 Tabel 13 Jumlah Frekuansi dan Prosentase KategoriIntensi menggunakan Kembali…………………………………….58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN Bagan 1 Hubungan antara kepuasan terhadap pelayanan dengan intensi menggunakan kembali………………………….....34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi saat ini kemajuan industri dan teknologi
berkembang dengan pesat. Seiring dengan hal itu kemajuan industri di bidang kesehatan pun juga telah berkembang. Tingkat perkembangan tersebut dapat
dilihat dengan dibangunnya Rumah sakit – Rumah sakit yang dikelola oleh pihak
swasta maupun negeri. Perkembangan dalam industri kesehatan ini sesuai dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat Indonesia akan pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat. WHO menyatakan bahwa definisi sehat adalah suatu keadaan dankualitas tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan
lingkungan yang dimilikinya. Sedangkan Lyttle (dalam Moeljono dan Latipun)merumuskan sehat adalah orang yang tidak mengalami gangguan atau kesakitan.
Kesehatan adalah salah satu hal yang sangat mendukung dalam melaksanakankegiatan sehari-hari. Menurut Lumenta (1989) untuk mencapai kesembuhan dan
pemulihan kesehatan, seseorang memerlukan bantuan institusi yang berwenanguntuk memberikan informasi tentang pelayanan kesehatan seperti Puskesmas atau
Rumah Sakit.Rumah Sakit adalah salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang jasa kesehatan yang dengan segala fasilitas kesehatannya diharapkan dapat membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
psikis maupun sosial (Arida dan Hadjam, 2002). Pada saat ini usaha penyediaan
jasa oleh Rumah Sakit semakin marak dalam perkembangannya, baik dalam
perkembangan fisik seperti gedung atau fasilitas-fasilitas yang lain dan juga
dalam segi kualitas pelayanan terhadap konsumen. Rumah sakit dahulu berbeda
dengan masa sekarang baik dalam mutu pelayanan maupun penyediaan peralatan
medisnya. Semakin banyaknya Rumah Sakit yang dibangun menyebabkan
terjadinya persaingan untuk mencari konsumen (dalam hal ini pasien atau
keluarganya). Munculnya persaingan tersebut membuat Rumah Sakit dari
lembaga sosial berubah menjadi lembaga komersil. Hal ini menyebabkan rumah
sakit lebih mementingkan bagaimana mencari keuntungan dengan alasan untuk
menutupi biaya operasional daripada memahami dan menyediakan apa yang
menjadi kebutuhan dan harapan konsumennya. Selain itu ada juga Rumah Sakit
yang tidak peduli dengan proses pemeliharaan hubungan dengan konsumen untuk
menjadi pelanggan, yang penting bagi mereka adalah pasien bisa sembuh.Menurut Kotler (1996), perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang
memuaskan dan menyenangkan bagi pelanggan mereka. Pemeliharaan niat
kembali menggunakan jasa Rumah Sakit yang sama merupakan hal yang perlu
diperhatikan, karena berhubungan dengan tujuan untuk menciptakan pasien yang
loyal. Menurut Wilson (1999) niat didefinisikan sebagai suatu keyakinan, hasrat,
dan minat untuk melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Ajzen dan Madden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
timbul sebagai hasil dari pengalaman sebelumnya yang memuaskan. Hal ini
berarti bahwa niat mempunyai peran yang penting dalam mengarahkan keputusan
membeli konsumen. Dapat dikatakan bahwa lebih mudah membangun hubungan
yang sudah terjalin dengan konsumen daripada harus mencari konsumen baru.
Menurut Kotler (1995) ada beberapa faktor yang mempengaruhi intensi seseorang
untuk menggunakan kembali jasa yang sama, salah satunya adalah faktor
pembelajaran atau pengalaman. Pengalaman yang positif terhadap suatu produk
atau jasa akan mendorong pengulangan pembelian suatu produk atau jasa.
Berkman dan Gibson (dalam Sumedi, 2002) juga menjelaskan bahwa faktor yang
dapat menimbulkan intensi mengunakan kembali adalah faktor kepuasan terhadap
barang atau jasa. Berdasar pengalaman positif tersebut maka akan memberikan
dasar konsumen untuk berperilaku di masa datang.Faktor kepuasan dan penglaman positif pasien seharusnya mendapat perhatian
khusus dari Rumah Sakit. Hal ini berdasarkan pemantauan bahwa masyarakat
cenderung untuk lebih mengobati diri sendiri daripada pergi ke Rumah Sakit. Hal
ini muncul karena hampir setiap orang mempunyai pendapat yang tidak
menyenangkan dengan Rumah Sakit, seperti situasi dan kondisi ruangan Rumah
Sakit yang menyeramkan, tidak menunjukkan suasana kekeluargaan serta
minimnya komunikasi antara petugas Rumah Sakit dengan keluarga pasien yang
menyebabkan orang tidak tenang mempercayakan pengobatan pada Rumah Sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka cenderung lebih suka mengobati penyakitnya sendiri. Hal ini terjadi
terutama pada masyarakat dengan kondisi sosio-ekonomi rendah (Setiadjit, 2002).
Selain itu keengganan untuk kembali berobat ke Rumah Sakit juga disebabkan
oleh keluhan-keluhan yang disampaikan oleh pasien dan keluarganya tetapi tidak
ditanggapi dengan serius oleh pihak Rumah Sakit (Kompas, 2002).Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa hal yang sering mendapat
perhatian dari konsumen adalah mengenai pelayanan yang diberikan oleh
penyedia jasa. Dari fakta-fakta yang ada dapat dipahami bahwa konsumen merasa
tidak puas dengan kualitas pelayanan penyedia jasa (dalam hal ini Rumah Sakit).
Oleh karena itu strategi yang perlu diterapkan pihak rumah sakit adalah
memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan bagi konsumennya. Kebutuhan
kualitas sangat penting dalam industri jasa. Suatu perusahaan (Rumah Sakit) harus
mampu menyediakan kualitas yang terbaik dan konsisten untuk dapat
memenangkan persaingan dalam merebut konsumen. Upaya peningkatan kualitas
pelayanan di Rumah Sakit merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan
sehari-hari di Rumah Sakit itu sendiri (Kompas, 1996). Faktor kepuasan
merupakan satu hal utama yang menentukan konsumen untuk memilih jasa atau
produk yang digunakan. Rumah Sakit sebagai institusi yang bergerak dalam
bidang pelayanan jasa kesehatan tidak hanya mampu untuk menampung orang
sakit atau pasien tetapi juga sangat diharapkan untuk memperhatikan aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sakit. Perubahan paradigma Rumah Sakit yang ke arah komersil mau tidak mau
harus menempatkan kepuasan sebagai aspek yang perlu diperhatikan, karena
mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan niat untuk kembali menggunakan
jasa atau produk yang telah dipakai.Kepuasan konsumen bukanlah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya dan
berakhir pada saat proses pembelian, namun kepuasan muncul dari cara-cara yang
dibangun oleh penyedia jasa terhadap konsumen secara maksimal melalui kualitas
pelayanan yang prima. Kualitas pelayanan yang baik dapat tercapai ketika
harapan-harapan konsumen terpenuhi bahkan melebihi yang diharapkan. Kualitas
pelayanan merupakan salah satu alat yang kompetitif bagi dunia usaha jasa,
bahkan dapat dikatakan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
persaingan.Kualitas pelayanan suatu rumah sakit yang baik dapat dilihat dari cara
pemberian pelayanan yang dimulai ketika pasien sebagai calon konsumen Rumah
Sakit (pra penyembuhan) dilanjutkan ketika menjadi pasien (dalam proses
penyembuhan) dan yang terakhir adalah ketika pasien meninggalkan Rumah Sakit
(pasca penyembuhan). Jika pelayanan yang diterima baik maka konsumen Rumah
Sakit akan merasa puas begitu juga sebaliknya (Yoda dan Dawud, Kompas 1996).
Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (1996) yang menyatakan bahwa
memberikan pelayanan yang memuaskan pada pelanggan dipandang sebagai salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
layanan suatu rumah sakit karena suatu hal, maka konsumen cenderung akan mencari Rumah Sakit yang lain yang dirasa dapat memberikan kepuasan baginya.
Bila keadaan ini terjadi, maka tujuan Rumah Sakit menciptakan konsumen yang loyal tidak tercapai. Berarti dapat dikatakan bahwa memberikan kepuasan pelayanan pada pengguna jasa Rumah Sakit sangatlah perlu, terutama untuk menumbuhkan intensi menggunakan kembali jasa Rumah Sakit yang sama.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui secara langsung apakah ada hubungan antara kepuasaan pelayanan di Rumah Sakit dengan intensi untuk kembali berobat ke Rumah Sakit yang sama.
B. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diteliti adalah apakah ada hubungan antara kepuasan
pelayanan di rumah sakit dengan intensi untuk kembali menggunakan jasa Rumah
Sakit yang sama.
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan
pelayanan di rumah sakit dengan intensi untuk kembali menggunakan jasa Rumah
sakit yang sama.D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bermanfaat untuk menambah pengetahuan psikologi yang ada sehingga dapat dijadikan informasi kajian teori pada psikologi industri khususnya yang berkaitan dengan konsumen.
2. Manfaat praktis Penelitian ini jika terbukti diharapkan dapat memberikan masukan mengenai tanggapan pasien terhadap pelayanan medis yang telah diberikan oleh Rumah Sakit yang dapat digunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki, menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan medis di Rumah Sakit sesuai dengan kebutuhan pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Intensi Menggunakan Kembali Jasa Rumah Sakit Yang Sama
1. Pengertian Intensi
Dalam kehidupan, manusia tidak lepas dari masalah kebutuhan untuk hidup. Kebutuhan akan mendorong manusia untuk melakukan sesuatu sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhannya baik fisik maupun mental. Setelah dorongan manusia untuk melakukan pemenuhan kebutuhan maka yang akan muncul adalah maksud seseorang untuk berperilaku yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Setelah munculnya dorongan tersebut maka kemudian akan muncul maksud seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Maksud untuk berperilaku tersebut disebut sebagai intensi atau niat.
Intensi menurut Fishbein dan Ajzen (1975) didefinisikan sebagai suatu kemungkinan subjektif individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan perilaku tertentu. Sehinggga dapat dikatakan bahwa suatu perilaku tertentu dapat diprediksikan melalui niat seseorang terhadap perilaku tertentu.
Senada dengan Bandura (Azwar, 2000) yang menyatakan bahwa intensi merupakan suatu kebulatan tekad untuk melakukan aktivitas tertentu. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seseorang untuk melakuan sesuatu. Engel dkk (1990) berpendapat bahwa
intensi merupakan suatu predisposisi yang menghubungkan diri individu
dengan tindakan selanjutnya.Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) tingkah laku yang muncul pada
manusia merupakan pembentukan hubungan timbal balik antara
keyakinan(belief),sikap(attitude), dan intensi(intention) individu. Keyakinan
dikategorikan sebagai aspek kognitif yang melibatkan pengetahuan, pendapat,dan pandangan individu terhadap objek. Sikap dikategorikan sebagai aspek
afektif yang mengarah pada perasaan individu terhadap suatu objek serta
evaluasi yang dilakukan. Intensi dikategorikan sebagai aspek konatif yang
menunjukkan intensi individu dalam bertingkah laku dan bertindak ketika
berhadapan langsung dengan objek.Menurut Ajzen & Fishbein (Zainal Abidin,dkk dalam Jurnal Psikologi, 2003) hampir setiap perilaku manusia (human behavior) didahului oleh adanya
intensi untuk berperilaku (intention to behavior). Dalam hal ini Ajzen dan
Fishbein melakukan pendekatan dengan teori tindakan beralasan (Theory of
reasoned action) . Dengan melihat anteseden penyebab perilaku volisional
(perilaku yang dilakukan atas kemauan sendiri), teori ini didasarkan pada
asumsi-asumsi : a) bahwa manusia umumnya melakukan sesuatu dengan cara yang masuk akal, b) bahwa manusia mempertimbangkan semua informasi yangPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teori tindakan beralasan mengatakan bahwa sikap mempengaruhi
perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan,
dan dampaknya terbatas hanya pada tiga hal. Pertama, perilaku tidak banyak
ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. Ke
dua, perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tapi juga oleh norma-norma
subyektif (subjective norm) yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain
inginkan agar kita perbuat. Ke tiga, sikap terhadap intensi atau niat untuk
berperilaku tertentu (Ajzen dan Fishbein, dalam Azwar 1998).Dari gambar.1 tampak bahwa intensi merupakan fungsi dari dua
determinan. Determinan yang pertama adalah faktor personal yaitu sikap
individu terhadap perilaku yang dimaksud (attitude toward to behavior),
dimana sikap ini merupakan evaluasi mengenai positif atau negatifnya perilaku
yang ditampilkan. Maka sebelum mewujudkan intensi, seseorang harus merasa
yakin akan konsekuensi perilaku yang diniatkan itu serta mengkaji berbagai
kemungkinan mengenai akibat yang akan diterimanya. Determinan yang kedua
lebih bersifat normatif, yaitu persepsi seseorang terhadap tekanan sosial untuk
melakukan atau tidak melakukan perilaku yang dimaksud. Dari sinilah
kemudian orang akan mengembangkan keyakinan bahwa ia seharusnya
melakukan atau tidak melakukan perilaku yang diniatkan tersebut, yang pada
akhirnya terbentuk norma subyektif (subjective norm) (Fishbein&Ajzen,1975).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa seseorang secara sadar mempertimbangkan konsekuensi dan
pertimbangan alternatif dalam memilih salah satu hal yang mempunyai
konsekuensi yang sesuai dengan keinginannnya (Engel,dkk, 1990).Teori Tindakan Beralasan Keyakinan Sikap terhadap berperilaku dan perilaku hasil evaluasi Intensi
Perilaku berperilaku Keyakinan normatif dan
Norma subjektif motivasi untuk terhadap menuruti aturan perilaku
Gb.1.Theory of Reasoned Action (dari Ajzen,1985 dalam Azwar,1997)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkanbahwa intensi adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk merespon
suatu objek yang mengarah pada terwujudnya perilaku dalam konteks tertentu.2. Pengertian Intensi Menggunakan Kembali
Intensi menggunakan sesuatu baik barang maupun jasa dapat dipandang
sebagai salah satu tahap dari perilaku konsumen. Proses pembelian konsumen
secara linear dimulai dari kesadaran akan kebutuhan, mencari alternatif pilihan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan pembelian dan yang terakhir melakukan penilaian atas pembelian
tersebut (Kotler, 1996). Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi
di antara kelompok pilihannya yang kemudian mempengaruhi pembelian
konsumen untuk menggunakan kembali produk atau jasa yang disukainya.Pengertian pembelian atau pemakaian ulang suatu produk atau jasa
diketahui dari perilaku individu yang melakukan pembelian atau pemakaian
produk atau jasa pada suatu tempat dan menentukan akan membeli atau
menggunakan kembali, maka pemakaian kedua dan selanjutnya disebut
pembelian atau pemakaian ulang. Wells dan Prensky (1996) mendefinisikan
pembelian atau pemakaian ulang sebagai pembelian atau pemakaian lanjutan
hasil evaluasi konsumen terhadap pengalaman konsumsinya. Pada intensi
menggunakan kembali, konsumen akan kembali datang pada tempat yang sama
apabila mendapatkan reward, dan sebaliknya konsumen akan meninggalkan
tempat tersebut apabila mendapatkan punishment.Menurut Ajzen (Dharmmesta,1998) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada variabel intensi, yaitu :
1. Intensi merupakan penangkap atau perantara faktor-faktor motivasional yang
mempunyai dampak tertentu pada suatu perilaku.
2. Intensi menunjukkan seberapa keras niat seseorang untuk berani mencoba
atau berusaha melakukan suatu perilaku.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Asumsi dasar mengenai intensi perilaku tersebut dapat digunakan untuk
menjelaskan intensi membeli atau menggunakan kembali. Adanya harapan
seseorang terhadap konsekuensi berperilaku yang diinginkan akan mendukung
pembentukan intensi berperilaku yang relevan (Fishbein dan Ajzen, dalam
Azwar 2000).Ajzen (1991) menjelaskan intensitas intensi dipengaruhi evaluasi
terhadap konsekuensi atribut yang diharapkan atau konsekuensi atribut yang
tidak diharapkan seperti biaya atau resiko berperilaku. Adanya evaluasi positif
produk meningkatkan pembelian secara efektif akan membuat individu berani
mencoba mewujudkan niat untuk membeli dan keraguan akan keamanan produk
atau jasa dapat meningkatkan evaluasi penilaian yang negatif yang ditunjukkan
dengan kurang berani mencoba untuk mewujudkan intensi membeli atau
menggunakan suatu produk atau jasa. Intensitas membeli atau menggunakan
kembali menunjukkan seberapa besar upaya seseorang untuk mewujudkan
rencana membeli atau menggunakan kembali barang atau jasa tertentu. Besarnya
upaya tersebut dipengaruhi oleh tingkat sumber dan peluang yang memudahkan
atau menghambat perilaku membeli atau memakai. Bila seseorang
memperhatikan kontrol dan peluang realitas secara rasional meliputi informasi
atau pengetahuan yang relevan, waktu, uang dan ketrampilan untuk melakukan
perilakunya secara terkendali, maka ia akan lebih mudah mengetahui apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, maka intensi
menggunakan kembali jasa Rumah Sakit yang sama dapat didefinisikan sebagai besarnya kekuatan penilaian seseorang (dalam hal ini pasien atau keluarga pasien) untuk merespon suatu objek yang mengarah pada terwujudnya perilaku dalam konteks tertentu yang dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk perilaku kembali datang ke Rumah Sakit yang sama.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Menggunakan Kembali
Ada beberapa hal yang menimbulkan intensi untuk menggunakan kembali pada diri seseorang. Berkman dan Elison (1981), menjelaskan bahwa pembelian atau pemakaian kembali suatu barang atau jasa disebabkan oleh faktor kepuasan. Kondisi puas membuat konsumen merasa bahwa pilihannya telah dikuatkan. Pengalamannya tersebut memberikan dasar kepada konsumen untuk berperilaku selanjutnya di masa mendatang.