M ETO D E P E N D ID IK A N ISLA M D A L A M SU R A T L U Q M A N

  M ETO D E P E N D ID IK A N ISLA M D A L A M SU R A T L U Q M A N S K R I P S I OLEH : MUH WAHID SUPRIYAD1 NIM : 11404042 SEKOLAH TIN G G I A G A M A ISLAM SALATIGA 2006

  

METODE PEN D ID IK A N ISLAM DALAM

SURAT LU Q M A N

(Didju^an untufcjMemenufii tfugas

dan Mefengfcipi Syarat (juna Memperofciefi

  

OLEH :

M U H W A H ID SUPR1YAD1

  NIM. 1 1 4 0 4 0 4 2

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2006

  

S K R I P S I

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S A L A T IG A Slat/ion No. 03 Tel'p. f02VN) 32370(1 Fax, 323433 Node Pos 50 721 Saladga

  

PERSETUJUAN PEMRIMBING

  Lamp. : 1 (satu) naskah Hal : Pcngajuan Naskah Skripsi Salatiga, Agustus 2006

  Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Bcrsania ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama : MUH WAHID SUPRIYADI

  NIM : 11404042 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Judul : METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN Untuk duijikan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi.

  Demikian untuk menjadikan pcriksa.

  Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing, NIP. 150 231 366

  

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul Nama NIM Program Studi

  / : “METODE PENDIDIKAN

  ISLAM DALAM SURAT LUQMAN” : MUH WAHID SUPRIYADI : 11404042 : Pendidikan Agama Islam (PAI) Salatiga, September 2006

Dewan Penguji,

Ketua

  Sekretaris

  !M <ypro AlS>~J

  4 ^ S v ^ -lj ijj.JJ ^ jl J O I

  

Artinya : “Serulah (m anusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik, (Q .S. A n-N ahl : 125)

  PE R SEM B A H A N

Kupersembahkan kepada isleriku tercinta,

ayah, ibu dan adik-adikku tercinta, serta

orang-orang yang tel ah membantuku,

semoga pengorbanannya selalu diberkati

dan dirid hoi Allah Yang Malta Pengasih

dan Malta Penyayang.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

  Skripsi yang beijudul “METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM

SURAT LUQMAN” ini telah disusun sehingga dapat menemukan salah satu

syarat guna memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat

terealisasikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

  

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah

merestui pembahasan skripsi ini.

  

2. Bapak Drs. Djoko Sutopo, M.Ag. yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada penulis.

  

3. Para Dosen dan Staf pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah

membekali ilmu pengetahuan sehingga mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  

4. Isteri, Bapak dan Ibu, serta saudara-saudara saya yang langsung maupun tidak

langsung telah membantu, baik moril maupun materiil dalam penyusunan

skripsi ini. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

  Semoga amal baik dan bantuannya tersebut dibalas oleh Allah swt sebagai amal yang sholeh. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun para pembaca pada umumnya. Amin.

  Penulis A R S T R A K Muh Wahid bupriyadi, ( I I4U4U42) Metode Pendidikan Islam’ Datum Surat Luaman.

  Skrinsi lurusan Tarhivah STAIN Salatiea. Aeustus 'inoa Kata kunci : Metode Pendidikan Islam Dalam Surat Luaman.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam metode pendidikan Islam vane terdanat dalam Surat Luaman avat 12 - 19. Yang melinuti neneertian metode pendidikan, macam-macam metode pendidikan, serta metode yang terdanat dalam Surat Luaman avat 1 2 - 1 9 tersebut. sehineea metode-metode tersebut dapat dipilih dan digunakan pada duma pendidikan, baik di sekolah, linekunean keluarea dan masvarakat.

  Penelitian ini termasuk penelitian literer atau penelitian kepustakaan, yaitu nenelitian denean mencari dan meneumnulkan kenustakaan atau bahan-bahan bacaan untuk mencan dan membandingkan naskah atau pendapat para ahli tatsir dan ahli pendidikan tentane metode pendidikan Islam, kemudian dianalisa untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun metode pengumpulan data dengan meneeunakan sumber primer dan metode analisa data denean meneeunakan metode deduktit, mduktit dan komparatit.

  Hasil penelitian ini menuniukkan bahwa metode pendidikan Islam vane terdapat dalam Surat Luqman ayat 12 - 19 adalah metode teiadan, metode mauidzah .hasanah. metode persuasi. metode perintah dan laranean. metode targhib dan tarhib, metode pemberian tugas, metode pembiasaan dan metode perumpamaan.

  

DAFTARISI

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  D. Karakteristik Metode Pendidkan Islam

  18

  

  

  

   BAB IV METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN AYAT 1 2 -1 9

  

  

  

  

  

  

  

   C. Penutup

  63

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk termulia dari segenap makhluk yang ada di

  alam ini. Sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia diberi kelengkapan fisik maupun psikis yang memiliki kecenderungan ke arah yang baik maupun buruk. Manusia mempunyai banyak kecenderungan, ini disebabkan oleh banyak potensi yang dibawanya. Dalam garis besarnya, kecenderungan itu dapat dibagi dua, yaitu kecenderungan menjadi orang yang baik dan kecenderungan menjadi orang yang jahat. Kecenderungan beragama termasuk ke dalam kecenderungan yang baik.'

  Manusia pada dasarnya adalah jinak, dapat menyesuaikan diri dengan realitas hidup dan lingkungan yang ada. Manusia memiliki kemampuan yang tjnggi untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupannya, baik perubahan sosial maupun. perubahan alamiah.

  Manusia menghargai tata aturan etika, sopan santun, dan sebagai makhluk yang berbudaya. Manusia tidak liar, baik secara sosial maupun alamiah.

  Manusia adalah makhluk yang memiliki kelengkapan jasmani dan rohani. Dengan kelengkapan jasmaninya, ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang memerlukan dukungan mental. Selanjutnya agar kedua unsur tersebut dapat berfungsi dengan baik dan produktif, maka perlu dibina dan diberikan

1 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Remaja Rosadakarya, Bandung, 2001, him. 35.

  bimbingan. Dalam hubungan ini pendidikan amat memegang peranan yang sangat penting." A rtinya:“Dan Jiwa serta penyempumaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (Jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya’V

  Dari ayat tersebut, diketahui bahwa manusia dil< ngkapi dengan jiwa (nafs) oleh Allah SWT, yang bisa berkembang kepada yang baik maupun yang buruk. Dalam menuju perkembangan itu manusia tidak bisa berkembang begitu saja, tanpa adanya sebuah usaha. Adapun salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh manusia itu ialah pendidikan. jadi pendidikan merupakan fasilitas untuk menuju proses perkembangan tersebut.

  Untuk memelihara kecenderungan ke arah yang baik dan sekaligus untuk menghindari kecenderungan ke arah yang buruk. diperlukan suatu usaha oleh manusia, agar dapat menjadi makhluk yang terhindar dari dorongan untuk berbuat jahat, ingkar dan kafir terhadap Tuhannya. Hanva dengan melaiui proses pendidikan manusia akan dapat dimanusiakan sebagai hamba Tuhan yang mampu menaati ajaran-ajaran-Nya.

  "Abuddin Nata. Filsafal Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta. 1997, him. 35.. J Departemen Agama Rl. Al-Qur'an dan Terjemahnya, Diponegoro, Bandung. 2004, him. 476-477.

  Pendidikan adalah proses untuk menuju kedewasaan seseorang yaitu adanya interaksi antara anak didik dan pendidik yang mewariskan pola-pola tingkah laku yang didasarkan pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu setiap situasi pendidikan harus disesuaikan dengan tujuan- tujuan khusus yang akan dicapai, materi yang akan diberikan dan metode yang akan digunakan sehingga proses belajar mengajar itu dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Sebagai salah satu komponen pokok dalam pendidikan. metode mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana untuk menyampaikan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, agar dapat dipahami oleh peserta didik, dan menjadi pengertian-pengertian yang fungsional bagi tingkah lakunya.

  Pengertian pendidikan seperti yang lazim dipahami sekarang belum terdapat di zaman Nabi, tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampa'tkan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian sekarang. Orang Arab Mekkah yang tadinya menyembah berhala. musyrik, kafir, kasar dan sombong, maka dengan usaha dan kegiatan Nabi mengislamkan mereka, lalu tingkah laku mereka berubah menjadi menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa. mereka menjadi mukmin, muslim, lemah lembut dan hormat pada orang lain. Mereka telah berkepribadian muslim sebagaimana yang dicita-citakan oleh ajaran Islam. Dengan itu berarti Nabi telah mendidik, membentuk kepribadian, yaitu kepribadian muslim dan sekaligus berarti Nabi Muhammad SAW adalah seorang pendidik yang berhasil. Apa yang beliau lakukan dalam membentuk kepribadian manusia, kita rumuskan sekarang dengan pendidikan Islam.

  Cirinya ialah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran Islam. Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan.- cara, alat dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilannya.

  Jadi untuk dapat mencapai tujuan pendidikan Islam yang telah ditetapkan dalam ajaran agama Islam tidaklah mudah, oleh karena itu dibutuhkan kesungguhan. kesabaran dan memilih serta dapat menggunakan metode-metode pendidikan Islam yang tepat dan variatif sesuai dengan kebutuhan.

  Hubungan antara metode dan tujuan pendidikan merupakan hubungan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, karena tujuan

  • pendidikan yang telah dirumuskan dapat berhasil dengan gemilang apabila didukung oleh penggunaan dan pemilihan metode pendidikan yang tepat, dan harus memiliki kemampuan untuk mendalami dan menerapkan metode- metode agar anak didik dapat beiajar efektif dan efisien. sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

  Kata Islam dalam kalimat “Pendidikan Islam" menunjukkan warna pendidikan tertentu, yaitu pendidikan yang bernuansa Islam (pendidikan Islami), yang berarti pendidikan yang berdasarkan/sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, pembahasan tentang pendidikan Islam adalah merupakan proses pengenalan dan pengalaman tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang baik berupa aqidah, syari'ah dan akhlaq untuk membentuk kepribadian muslim. Sehubungan hal tersebut, maka materinya harus disesuaikan dengan nilai-nilai Islami, tujuannya juga dirumuskan sesuai dengan yang ada dalam A1 Qur'an, di samping itu metode pendidikan yang akan dipilih dan digunakan sesuai dengan ajaran Islam yaitu AI Qur'an.

  Syarrat Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus dididikkan melalui proses pendidikan. Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlaq baik sesuai ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi kita melihat bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan sendiri maupun orang lain. Di segi lain, pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. Semula orang yang bertugas mendidik adalah para nabi dan rosul, selanjutnya para ulama dan cerdik pandailah sebagai penerus tugas dan kewajiban para nabi dan rosul tersebut.

  Untuk mewujudkan hal di atas tidak mudah semudah membalikkan telapak tangan, sebab pendidikan sekarang cenderung hanya berfungsi sebagai penyampaian materi atau informasi pengetahuan, tetapi penanaman nilai-nilai agama belum sepenuhnya dihayati, sehingga hanya sebatas

  6

  mengetahui saja tanpa diimbangi dengan penanaman nilai-niiai yang terkandung dalam ajaran tersebut, padahal pelajaran agama bertujuan untuk mendidik anak didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhari Yang Maha

  Esa. Oleh karena itu untuk mewujudkan tujuan akhir pendidikan tersebut dilakukan dengan pendekatan dan berbagai metode. Adapur. inetode yang dapat digunakan ialah metode yang terdapat dalam Al-Qur'an. Metode pendidikan dalam Al-Qur'an banyak sekali macamnya. oleh karena itu seorang pendidik dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan metode tersebut. tetapi kenyataan di lapangan menggunakan satu metode masih kurang efektif. sehingga menggunakan berbagai metode yaitu memadukan antara metode satu dengan metode yang lain.

  Seorang pendidik dituntut untuk daat memilih dan menggunakan metode pendidikan secara tepat. Metode tersebut dapat digaii dari sumber ajaran Islam itu sendiri yaitu Al-Qur'an sebagai wahvu Allah SAT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, mengandung dan membawa nilai- nilai yang membudayakan manusia. Karena hal tersebut di ataslah yang mendorong penulis untuk menyusun skripsi dengan judul METODE

  PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN.

B. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan waktu. maka penelitian ini perlu kami batasi.

  Penelitian ini dibatasi hanya pada ayat 1 2 - 1 9 dari surat Luqma.n. karena pada ayat-ayat tersebut sudah terkandung bermacam-macam metode pendidikan.

  7 C. Rumusan Masalah

  Dari lalar belakang di atas, pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana deskripsi macam-macam metode pendidikan Islam secara

  • umum ?

  2. Bagaimana deskripsi metode pendidikan Islam yang terdapat dalam surat Luqman ayat 12 - 19 ?

  3. Bagaimana penerapan metode pendidikan Islam yang tepat dan efektif dalam proses pemb< lajaran ?

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan dari rumusan masalah di atas. maka tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui deskripsi macam-macam metode pendidikan Islam - secara umum.

  2. Untuk mengetahui deskripsi metode pendidikan Islam yang terdapat dalam surat Luqman ayat 12 -1 9 .

  3. Untuk mengetahui penerapan metode pendidikan Islam yang tepat dan efektif dalam proses pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini yaitu memberikan masukan kepada pendidik tentang metode-metode pendidikan Islam untuk dapat dipilih dan

  8

  digunakan secara variatij sesuai kebutuhan, sehingga tujuan pendidikan agatna Islam dapat tercapai.

F. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan

  , (Library Research) atau "kualitatif literar. Penelitian kepustakaan adalah penelitian dengan mencari dan mengumpulkan kepustakaan atau bahan-bahan bacaan untuk mencari dan membandingkan naskah atau pendapat para ahli tafsir dan ahli pendidikan tentang metode pendidikan Islam, kemudian dianalisa untuk mencapai tujuan penelitian.

  Penelitian kepustakaan akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang gaya bahasa buku. kecenderungan isi buku, tata tubs, lay-out, ilustrasi dan sebagainya.'

  2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah bacaan sumber primer, yaitu Al Qur'an dan buku-buku yang membahas tentang metode pendidikan Islam.

  3. Metode Analisa Data Metode analisa data yang dipakai dalam penuiisan skripsi ini

  'adalah metode anabsis isi (Contect Analysis). Anabsis isi dimaksud di 4 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek Edisi Ravisi IV.

  Rineka Cipta, Jakarta. Him 11.

  9

  sini adalah melakukan analisis terhadap makna yang terkandung daiam ayat-ayat yang berkaitan dengan metode pendidikan Islam dan para ahli penuidikan. Berdasarkan pengertian yang terkandung daiam ayat-ayat Al Qur’an dan buku-buku itu, maka dilakukan penyusunan secara logis antara ayat-ayat Al Qur'an tersebut dengan bahan-bahan bacaan relevan atau berkaitan sehingga diharapkan dapat saling menerapkan dan melengkapi satu dengan lainnya.

  Adapun metode analisa yang digunakan daiam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Metode Deduktif

  Metode deduktif yaitu melakukan analisis dari pengetahuan yang bersifat umum guna memaknai hal-hal yang bersifat khusus.

  b. Metode Induklif Metode induktif yaitu melakukan analisis dari pengetahuan yang bersifat khusus guna menarik kesimpulan yang bersifat umum.

  c. Metode Komparatif Metode komparatif yaitu metode untuk membandingkan dua fenomena atau lebih sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan

  Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  10 Bab 11 Tinjauan Pustaka, berisi tentang pengertian dan fungsi metode,

  serla beberapa pendapat ahli pendidikan tentang metode pendidikan Islam. ■ Bab HI Surat Luqman ayat 12 - 19, berisi tentang asbabun rmzul dan kandungan isi ayat-ayat tersebut.

  Bab IV Metode pendidikan Islam dalam Surat Luqman ayat 12 - 19. Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan penutup.

BAB II METODE PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Metode Pendidikan Islam Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta“ dan “h o d o s M e t a

  berarti Dnelalui", dan hodos berarti 44jalan atau cara”.1 Metode dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.1 2 * Selanjutnya jika dikaitkan dengan proses kependidikan Islam, metode berarti suatu prosedur yang dipergunakan pendidik dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Juga dapat berarti teknik yang dipergunakan peserta didik untuk menguasai materi tertentu dalam proses mencari ilmu pengetahuan.4 Munir Mulkan dalam buku '‘Ilmu Pendidikan Islam” oleh Hery Noer Aly mengemukakan bahwa metode pendidikan adalah suatu cara yang dipergunakan untuk menyampaikan atari mentransformasikan isi atau bahan pendidikan kepada anak didik.4

B. Fungsi Metode Pendidikan Islam

  Dari pengertian metode seperti yang tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa fungsi metode adalah untuk mempermudah agar tujuan

1 M. Aritin. Ilmu Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta. 1994. him. 61.

  ‘ Abuddin Nata. Filsafat Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta. 1997. him. 91 ’ Al-Rasvidin. Samsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam. Ciputat Press. Jakarta. 2005 him. 66.

4 Drs. Uerv Noer Alv. Ilmu Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta. 1999. him.

  250

  M yang telah ditetapkan dapat dengan mudah tercapai oleli peserta didiK.

  Karena, pentingnya fungsi metode dalam pendidikan Islam, maka seorang pendidik harus dapat memilih metode yang tepat dan dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

  Jika dilihat dalam sejarah Nabi, pada saat Nabi melakukan pendidikan dan pengajaran (dakwah) terhadap umat, beliau juga memperhatikan masalah metode. karena metode itulah yang menjadi salah satu sebab keberhasilan beliau dalam mengemban misi kerasulannya. Hal ini dapat dilihat dalam Al-Qiir'an Surat Ali-lmron ayat 159 yang berbunyi : a *) 1 j).yo v^JLa.) I .Ig.jlp ^ I j Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Dari ayat di atas dapat diambil pengertian bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan haruslah dengan cara-cara yang didaktis-metodis, artinya bahwa dalam tnendidik harus dengan cara yang tepat, bijaksana dan tidak boleh kasar agar mendapat simpati sehingga dapat berhasil. Ayat tersebut didukung dengan surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi :

  ' Departemen Agama RI. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Diponegoro, Bandung, 2004, him. 56.

  ^ J b ^»_gJjLL>-3 4^S^-b wt>j <J-2^— <Jj ^j'' ( H o :ib !l)...

  Artinva : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. ...v.6 Avat tersebut juga menvuruh kepada manusia untuk mengajak orang lain agar berada dalam jalan Tuhan dengan cara yang variatif dan sesuai dengan kebutuhan. Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi

  Muhammad pada zaman dahulu dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah menyampaikan Islam dengan memberi contoh, melatih ketrampilan barbuat. memberi motivasi dan menciptakan lingkungan yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim. Apa yang dilakukan Nabi dalam membentuk manusia, kita ruinuskan sekarang dengan pendidikan Islam. Cirinya ialah perubahan sikap dan tingkah laku yang sesuai. dengan petunjuk ajaran Islam. Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan, cara, alat, dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilannya.

  Kalau kita melihat pengertian pendidikan Islam, akan terlihat dengan jelas sesuatu yang diharapkan terwujud setelah orang mengalami pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insun kamil dengan pola takwa. Insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasiikan manusia yang berguna bagi dirinya dan • •"> Ibid. him. 224.

  6

  S4

  masyarakalnya serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan dengan manusia sesamanya, dapat mengatnbil manfaat yang semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia dan di akhirat nanti. Tujuan ini kelihatannya terlalu ideal, sehingga sukar dicapai. Tetapi dengan kerja keras yang dilakukan secara berencana dengan kerangka-kerangka kerja yang

  

konsepsional mendasar, pencapaian tujuan itu bukanlah sesuatu yang

mustahil.

  Metode sebagai alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan itu mempunyai fungsi ganda, pertama, yaitu alat yang hanya dapat digunakan untuk mencapai satu macam tujuan saja. Kedua, manakala metode itu mengandung kegunaan yang serba ganda. Misalnya metode tertentu pada suatu situasi dan kondisi tertentu dapat digunakan untuk merusak, sedangkan pada situasi dan kondisi yang lain dapat digunakan untuk membangun'atau memperbaiki tergantung kepada pemakai metode tersebut.

  Perlu difahami bahvva penggunaan metode dalam pendidikan Islam harus hati-hati, mengingat bahwa sasaran pendidikan Islam itu adalah manusia yang telah memiliki kemampuan "dasar untuk dikembangkan. Jika kurang hati-hati akan berakibat fatal, mungkin kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik itu tidak dapat berkembang secara wajar, atau pada tingkat yang paling fatal dapat menyalahi hukum-hukum dan arah perkembangannya.

  15 Dari pengertian dan fungsi metode pendidikan Islam itu dapat

  disimpulkan bahwa untuk melakukan proses pendidikan diperlukan suatu metode yang baik dan tepat yang dapat mempermudah peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan, sehingga tujuan dari pendidikan Islam itu dapat tercapai.

  C. Asas-asas IImum Metode Pendidikan Islam Sesungguhnya metode pendidikan Islam memiliki asas-asas di mana ia tegak berdiri dan memperoleh unsur, tujuan, dan prinsip-prinsip. Asas-asas tersebut pada prinsipnya tidak banyak berbeda dengan asas-asas tujuan dan kurikulum pendidikan Islam. Konsep ini menggambarkan bahwa seluruh kompcnen yang terkait dalam proses pendidikan Islam adalah merupakan satu kesatuan yang membentuk suatu sistem.

  Secara umum, asas-asas metode pendidikan Islam itu menurut Al- Syaibany,' adalah

  1. Asas Teologis, yaitu prinsip-prinsip, asas-asas dan fakta-fakta umum yang diambil dari sumber asasi ajaran Islam, yakni Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.

  2. Asas Biologis, yaitu dasar yang mempertimbangkan kebutuhan jasmani dan tingkat perkembangan dari peserta didik. 7

7 Al-Rasyidin, Samsul Nizar, Op. Cit. him. 68.

  16

  3. Asas Psikologis, yaitu prinsip yang lahir di atas pertimbangan kekuatan psikologis, seperti motivasi, kebutuhan emosi, minat, sikap, keinginan, kesediaan, bakat dan kecakapan akal atau kapasitas intelektual.

  4. Asas Sosial, yaitu asas yang bersumber dari kehidupan sosial manusia seperti tradisi, kebutuhan-kebutuhan, harapan-harapan, dan tuntutan kehidupan yang.senantiasa maju dan berkembang.

  Sementara dari sudut pelaksanaannya, asas-asas metode pendidikan Islam dapat diformulasikan kepada :

  1. Asas motivasi, yaitu usaha pendidik untuk membangkitkan perhatian peserta didik ke arah bahan pelajaran yang sedang disajikan.

  2. Asas aktivitas, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ambil bagian se'cara aktif dan kreatif dalam seluruh kegiatan pendidikan yang diiaksanakan.

  3. Asas apresiasi, yaitu mengupayakan respon-respon tertentu dari peserta didik sehingga' mereka memperoleh perubahan pada tingkah laku. perbendaharaan konsep, dan kekayaan akan informasi.

  4. Asas peragaan, yaitu memberikan variasi dalam cara-cara mengajar dengan mewujudkan bahan yang diajarkan secara nyata, baik dalam bentuk aslinya maupun tiruan.

  5. Asas ulangan, yaitu usaha untuk mengetahui taraf kemajuan atau keberhasilan belajar peserta didik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

  17

  6. Asas korelasi, vaitu meughubungkan suatu bahan pelajaran dengan bahan pelaaran lainnya, sehingga membentuk mata rantai yang erat.

  7. Asas konsentrasi, yaitu memfokuskan pada suatu pokok masalah tertentu dari keseluruhan bahan pelajaran untuk melaksanakan tujuan pendidikan serta memperhatikan peserta didik dalam segala aspeknya.

  8. Asas. individualisasi, yaitu memperhatikan perbedaan-perbedaan individual peserta didik.

  9. Asas sosialisasi, yaitu menciptakan situasi sosial yang membangkitkan semangat kerja sama antara peserta didik dengan pendidik atau sesama peserta didik dan masyarakat, dalam menerima pelajaran agar lebih berdaya guna.

  10. Asas' evaluasi, yaitu memperhatikan hasil dari penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai umpan balik pendidik dalam memperbaiki cara mengajar.

  11. Asas kebebasan’ yaitu memberikan keleluasaan keinginan dan tindakan bagi peserta didik dengan dibatasi atas kebebasan yang mengacu pada hal-hal yang positif.

  12. Asas lingkungan, yaitu menentukan metode dengan berpijak pada pengaruh lingkungan akibat interaksi dengan lingkungan.

  13. Asas globalisasi, yaitu memperhatikan reaksi peserta didik terhadap lingkungan secara keseluruhan. tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik. sosial dan sebagainya. g

  14. Asas pusat-nusat minat, yaitu memperhatikan kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan suatu yang berharga bagi seseorang.

  15. Asas ketauladanan, yaitu memberikan contoh terbaik untuk ditiru dan ditauladani peserta didik.

  16. Asas pembiasaan, yaitu membiasakan hal-hal positif daiam diri peserta didik sebagai upaya praktis daiam pembinaan mereka.

  Metode pendidikan Islam harus digali, didayagunakan, dan dikembangkan dengan mengacu pada asas-asas sebagaimana dikemukakan di atas. Melalui aplikasi nilai-nilai Islam daiam proses penyampaian seluruh materi pendidikan Islam, diharapkan proses tersebut dapat diterima, difahami, dihayati. dan diyakini sehingga pada gilirannya memotivasi peserta didik untuk mengamalkannya daiam bentuk nyata.

D. Karakteristik Metode Pendidikan Islam

  Di antara karakteristik metode pendidikan Islam adalah :

  1. Keseluruhan proses penerapan metode pendidikan Islam muiai dari pembentukannya, penggunaannya sampai pada pengembangannya tetap didasarkan pada nilai-nilai asasi Islam sebagai ajaran yang universal.

  2. Proses pembentukan, penerapan dan pengembangannya tetap tidak dapat dipisahkan dengan konsep akhlakul karimah sebagai tujuan tertinggi dari pendidikan Islam.

  3. Metode pendidikan Islam bersifat luwes dan fleksibei daiam artian senantiasa membuka diri dan dapat menerima perubahan sesuai dengan

  19 situasi dan kondisi yang melingkupi proses kependidikan Islam tersebui.

  baik dari segi peserta didik, pendidik, materi pelajaran dan lain-Iain.

  4. Metode pendidikan Islam berusaha sungguh-sungguh untuk menveimbangkan antara teori dan praktek.

  5. Metode pendidikan Islam dalam penerapannya menekankan kebebasan peserta didik untuk berkreasi dan mengambil prakarsa dalam batas-batas kesopanan dan akhlakul karimah.

  6. Dari segi pendidik. metode pendidikan Islam lebih menekankan nilai- nilai keteladanan dan kebebasan pendidik dalam menggunakan serta mengkombinasikan berbagai metode pendidikan yang ada dalam mencapai tujuan pengajarannya.

  7. Metode pendidikan Islam dalam penerapannya berupaya menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan bagi terciptanya interaksi edukatif yang kondusif.

  8. Metode pendidikan Islam merupakan usaha untuk memudahkan proses pengajran dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

  Seluruh karakteristik tersebut harus diketahui dan difahami oleh para pendidik musiim. Persoalan terpenting yang harus dilihat para pendidik adalah prinsip bahwa penggunaan metode clalam proses kependidikan Islam harus mampu membimbing, mengarahkan dan membina anak didik menjadi manusia yang matang atau dewasa dalam sikap dan kepribadiannya, sehingga tergambar dalam dirinya tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

  :o

E. Maeam-macam Metode Pendidikan Islam

  Secara garis besar metode mengajar dapat diklarifikasikan menjadi 2 bagian, yakni:

  1. Metode mengajar konvensional

  2. Metode mengajar inkonvensional/ Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang lazim dipakai oleh guru atau sering disebut metode tradisional.

  Sedangkan metode mengajar inkonvensional yaitu suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum. seperti metode mengajar dengan menggunakan modul, pengajaran berprogram. pengajaran unit, machine program, yang merupakan metode >ang baru berkembang dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu \ang mempunyai peralatan dan media lengkap serta gum-guru yang ahli menanganinya.

  Metode-metode mengajar konvensional antara lain : a. Metode ceramah.

  b. Metode diskusi.

  c. Metode tanya jawab.

  d. Metode demonstrasi dan eksperimen2 e. Metode resitasi.

  f. Metode kerja kelompok.

  g. Metode sosio-drama dan bermain peran. 8

8 M. Basyiruddin Usman. Metodologi Pembelajaran Agama I s l a Ciputat Press.

  Jakarta. 2005. him. 33. h. Metode karya wisata. i. Metode drill. j. Metode sistem beregu.

  An-Nahlawi mengemukakan beberapa metode yang paling penting dalam pendidikan Islam, yaitu : a. Metode hiwar (percakapan) Qur'ani dan Nabawi.

  b. Mendidik dengan kisah-kisah Qur'ani dan Nabawi.

  c. Mendidik dengan amtsal (perumpamaan) Qur'ani dan Nabawi.

  d. Mendidik dengan memberi teladan.

  e. Mendidik dengan pembiasaan diri dan pengamalan.

  f. Mendidik dengan mengambil ibrah (pelajaran) dan mauidzah (peringatan).

  g. Mendidik dengan targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat takut).9 Pendapat lain yang lebih diarahkan kepada penggunaan metode pendidikan Islam secara formal adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh al-Syaibany, yaitu : a. Metode induksi (pengambilan kesimpulan).

  b. Metode perbandingan (qiyasiah).

  c. Metode kuliah.

  d. Metode dialog dan perbincangan.

  e. Metode halaqah.

  Abdurrahman An-Nahlawi. Prinxin-nrinxin dnn Mptndv Pondidiinn Iv/nm- Dn/nm f. Metode riwayat.

  g. Metode mendengar.

  h. Metode membaca. i. Metode ini la j. Metode hafalan. k. Metode pemahaman.

  l

  . Metode lawatan untuk menuntut (pariwisata)."' Menurut Abuddin Nata, Al-Qur"an menawarkan berbagai pendekatan dan metode dalam pendidikan, yakni dalam menyampaikan materi pendidikan. Metode tersebut antara lain : a. Metode teladan.

  b. Metode kisah-kisah.

  c. Metode nasihat.

  d. Metode pembiasaan.

  e. Metode hukum dan ganjaran.

  f. Metode ceramah (khutbah).

  g. Metode diskusi." Muzayyin Arifm menyebutkan tidak kurang dari 15 metode pendidikan yang dapat diambil dari al-T?ur'an yang diantaranya telah tersebut di atas, dan yang lainnya adalah :

  h. Metode perintah dan larangan. 1

  1

  1

  10 Omar Mohammad Al-Thoumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Bulan Bintang. Jakarta. 1979. him. 561-82.

  11 Abuddin Nata. Filsafai Pendidikan Islam, Logos Wacana Umu. Jakarta, 1997, him. 95-107. i. Metode pemberian suasana (.situasional). j. Metode mendidik secara kelompok (mutual education). k. Metode intruksi. l. Metode bimbingan dan penyuluhan. m. Metode perumpamaan. n. Metode taubat dan ampunan. o. Metode penyajian,* 1'

  Abdul Fatah Jalai dalam bukunya yang berjudul “Azas-azas

  Pendidikan Islam ” mengemukakan berbagai metode pendidikan Islam,

  antara lain : a. Partisipasi Guru di dalam situasi belajar mengajar.

  b. Pengulangan yang bervariasi.

  c. Membuat perumpamaan dan bercerita untuk mengambil pelajaran.

  d. Pengalaman pribadi dan widya wisata untuk mencari hakekat dan membaca alain.

  e. Mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang terjadi.

  f. Menciptakan suasana senang sebagai upaya pendidikan.

  g. Teladan yang baik.

  h. Memperhatikan karakteristik situasi Belajar mengajar.13 Dari sekian banyak pendapat tersebut, secara rinci metode pendidikan Islam dapat diringkas menjadi:

12 M. Arifin. limit Pendidikan Islam, Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan

  Pendekatan Interdisipliner. Bumi Aksara, Jakarta. 1991. him. 61-82 1 ’ Abdul Fatal Jalal, Azas-azas Pendidikan Islam, Diponegoro, Bandung, 1988. him.

  24

  a. Metode Uswatun Ilasanah/Xc ladan Pendidikan dengan teladan berarti pendidikan dengan memberi contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berfikir, dan sebagainya. Banyak ahli pendidikan yang berpendapat bahvva pendidikan dengan teladan merupakan metode yang paling berhasil guna. Hal itu karena dalam belajar, orang pada umumnya lebih mudah menangkap yang konkrit ketimbang yang abstrak.

  Abdullah Ulwan dalam buku "Ilmu Pendidikan Islam" oleh Hery Noer Aly mengatakan bahwa pendidik akan merasa mudah mengkomunikasikan pesannya secara lesan. Namun, anak akan merasa kesulitan dalam memahami pesan itu apabila ia melihat pendidiknya tidak memberi contoh tentang pesan yang disampaikannya.14

  Pada dasamya manusia cenderung memerlukan sosok teladan (tokoh identifikasi), karena panutan yang mampu mengarahkan manusia pada jalan kebenaran, karena hal tersebut maka Allah mengutus rasul-rasul-Nya untuk menjelaskan firman-firman-Nya dan sekaligus untuk menjadi panutan bagi manusia.

  Tokoh identifikasi dapat ditemukan di dalam kelompok atau institusi sosial. Diantaranya yang berperan penting ialah keluarga, kelompok sebaya, sekolah, dan kelompok keagamaan. Di lingkungan keluarga, tokoh yang menjadi identifikasi biasanya adalah ayah dan

14 Drs. Hen' Noer Aly, op., cit.. him. 178.

  25

  ibu. Anak tidak saja ingin menjadi identik secara iahiriah saja, tetapi secara batiniah. Secara sadar atau tidak sadar, anak mengambil alih sikap-sikap, norma nilai dan sebagainya dari tokoh identifikasi. Demikian pula di sekolah, anak tidak hanya mempelajari pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi juga sikap, nilai, dan norma.

  Sebagian sikap dan nilai itu dipelajari secara informal melalui situasi formal di dalam kelas dan di luar kelas dari para guru dap teman- temannya.

  Pendidik hendaknya memperhatikan hal-hal seperti : mengarahkan identifikasi tersebut kepada tujuan pendidikan Islam, mempersiapkan dirinya sebagai tokoh identifikasi, dan menyiapkan atau menciptakan tokoh identifikasi sesuai dengan tujuan pendidikan

  Islam, baik tokoh sejarah maupun tokoh cerita, baik melalui gambar, lisan, ataupun tulisan.

  b. Metode Mau 'idzah Metode mau ’idzah hasanah sama dengan memberi nasihat yang baik. Yangdimaksud nasihat ialah penjelasan tentang kebenaran dan kemaslahatan dengan tujua'n menghindarkan orang yang dinasihati dari bahaya serta menunjukkannya ke jalan yang mendatangkan kebahagiaan dan manfaat.15

15 Ibid. him. 191.

  26 Metode m au’idzah adalah mengingatkannya akan apa yang

  dapat melembutkan qalbunya, yang berupa pahala dan siksa, sehingga dia menerima nasehat.1” Dengan metode ini pendidik dapat menanamkan pengaruh yang baik ke dalam jiwa apabila digunakan dengan cara yang dapat mengetuk relung jiwa melalui jalan yang tepat. Pendidik mempunyai kesempatan yang luas untuk mengarahkan peserta didik kepada berbagai kebaikan dan kemaslahatan serta kemajuan masyarakat dan umat. Nasihat yang diberikan harus lahir dari hati yang tulus, artinya pendidik harus berusaha menimbulkan kesan bagi peserta didiknya bahwa ia adalah orang yang mempunyai niat baik dan sangat peduli terhadap kebaikan peserta didik.

  Pengaruh yang paling penting dari metode mau ’idzah adalah penyucian dan pembersihan jiwa yang merupakan tujuan utama dari pendidikan Islam. Dengan terealisasinya tujuan tersebut, maka masyarakat akan berperilaku luhur dan menjauhi segala kemungkaran dan kekejian, sehingga tidak ada seorangpun yang berbuat aniaya terhadap orang lain, dan seluruh anggota masyarakat akan sama-sama menjalankan perintah Allah, yaitu berbuat yang m a’ruf, menegakkan keadilan, dan melakukan perbaikan, kebajikan serta kebaikan.'7

  Nasihat bisa juga digunakan untuk tujuan-tujuan yang kurang baik, namun ini jarang terjadi. Yang banyak dilakukan adalah bahwa 1

  6

  1

  7 16 Abdurrahman an-Nahlawi, op., cit.. him. 403.

17 Ibid. him. 410.

  27

  nasihat itu sasarannya adalah timbulnya kesadaran pada orang yang dinasihati agar mau insyaf melaksanakan ketentuan hukum atau ajaran yang dibebankan kepadanya.

  Nasihat dapat pula disampaikan dengan membuat perumpamaan, membuat cerita-cerita yang dalam kesimpulan akhir akan diambil suatu kesimpulan yang berupa nasihat, atau membedakan antara hal/kisah ataupun tokoh yang baik yang perlu ditiru dan yang buruk untuk dihindari.

  c. Metode Targhib dan Tarhib Metode targhib dan tarhib sama dengan pemberian motivasi dan intimidasi, atau pemberian ganjaran/hadiah bagi yang melaksanakan kebaikan dan siksaan/hukuman bagi yang melakukan kejahatan/kesalahan. Dalam prakteknya, pahala atau ganjaran ini dapat mengarribil bentuk hadiah, cenderamata, bonus, dan sebagainya yang diberikan kepada orang-orang yang menunjukkan prestasi yang tinggi dalam bidang kebaikan.

  Keberadaan hukuman dan ganjaran diakui dalam Islam dan digunakan dalam rangka membina urhmat manusia melalui kegiatan pendidikan. Hukuman dan ganjaran ini diberlakukan kepada sasaran pembinaan yang lebih bersifat khusus. Hukuman untuk orang yang

  28

  melanggar dan berbuat jahat, sedangkan pahala untuk orang yang patuh dan menunjukkan perbuatan baik.18 Motivasi dan intimidasi digunakan sesuai dengan perbedaan tabiat dan kadar kepatuhan manusia terhadap prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah Islam, sebab pengaruh yang dihasilkan tiap-tiap metode itu tidaklah sama.19

  Metode motivasi lebih baik digunakan daripada metode intimidasi. Metode motivasi bersifat positif dan pengaruhnya relatif lebih lama karena bersandar pada pembangkitan dorongan intrinsic manusia. Sedangkan intimidasi pengaruhnya hanya sementara karena hanya bersandar pada rasa takut. Metode intimidasi dan hukuman baru digunakan apabila metode-metode yang lain tidak berhasil untuk mewujudkan tujuan.

  d. Metode. Praktek dan Pembiasaan Menurut M.D. Dahlan, pembiasaan merupakan proses penanaman kebiasaan. Yang dimaksud dengan kebiasaan (habit) ialah cara-cara bertindak yang persistent, uniform, dan hampir- hampir otomatis (hampir-hampir tidak disadari oleh pelakunya.20

Dokumen yang terkait

E N G A R U H M O D E L P E M B E L A JA R A N P R O B L E M B A S E D L E A R N IN G D A N M E D IA A N IM A S I G A M B A R T E R H A D A P A K T IV IT A S D A N H A S IL B E L A JA R S IS WA

0 8 19

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI K E P U T U S A N K O N S U M E N D A L A M P EMB E L I A N G U L A P A S I R K EMA S A N B E R L A B E L D A N TIDAK BERLABEL D I K A B U P A T E N J E M B E R

0 4 17

H U B U N G A N T I N G K A T P E N G E T A H U A N I B U T E N T A N G D A M P A K K E C E L A K A A N P A D A B A L I T A D I R U M A H D E N G A N T I N D A K A N P E N C E G A H A N K E C E L A K A A N D I W I L A Y A H P O S Y A N D U A L A M A N D A

0 4 19

KEBERADAAN MODAL SOSIAL DAN STRATEGI P E N G E M B A N G A N T E R H A D A P P E N G E L O L A A N D A N A P U A P K E C A M A T A N U M B U L S A R I K A B U P A T E N J E M B E R

0 3 204

D IR E K T O R A T JE N D E R A L P E M B E L A JA R A N D A N K E M A H A SISW A A N

0 0 372

R E S P O N TA N A M A N C A B E M E R A H T E R H A D A P P U P U K N K M A J E M U K YA N G D I A P L I K A S I K A N S E C A R A L A N G S U N G M E L A L U I TA N A M A N

0 0 10

R E L E V A N S I P E R D A N O M O R 3 T A H U N 1991 D A L A M P E M B A N G U N A N PARIW ISATA BUDAYA B A L I

0 0 9

PER A N A N B A D A N P E R E N C A N A A N PE M B A N G U N A N D A E R A H D A LA M B ID A NG PE M B A N G U N A N DI K O T A M A D Y A D A E R A H T IN G K A T II SURABAYA

0 0 78