BAB 9 Aspek Pembiayaan Pembangunan - DOCRPIJM c38fe714cb BAB IXBAB 9 Aspek Pembiayaan

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

BAB 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan
9.1 Profil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai
Kartanegara
9.1.1 Keuangan Daerah
Profil keuangan daerah dalam penyusunan RPIJMD bertujuan untuk membuat taksiran dana
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan investasi program PU/Ciptakarya di kabupaten Kutai
Kartanegara. Gambaran umum kondisi keuangan daerah dipergunakan untuk mengetahui:
1. Struktur anggaran pendapatan dan belanja daerah yang mencakup
a. Struktur Penerimaan Daerah
b. Struktur belanja daerah
2. Trend perkembangan penerimaan
3. Trend besaran penerimaan dana pembantuan dari pemerintah atas
4. Profil perkembangan APBD
5. Keuangan Perusahaan Daerah
Posisi pendapatan, belanja dan surplus defisit tiga tahun terakhir dari Kabupaten Kutai
kartanegara mulai tahun 2008 hingga 2010. Sedangkan untuk tahun 2007 ketersediaan data
untuk data belanja kurang lengkap sehingga penghitungan apakah itu deficit ataupun surplus

belum diketahui yang ditunjukkan pada Error! Reference source not found.. Anggaran
Kabupaten Kutai Kartanegara yang difisit ini tidak boleh dibiarkan terus berlanjut. Pemerintah
harus mulai memikirkan untuk melakukan penghematan anggaran agar pendapatan yang
diperoleh dapat menutup belanja yang dilakukan oleh pemerintah. Pendapatan Kabupaten
Kukar
didominasi
oleh
dana
perimbangan
seperti
pada
Tabel
9-2
Rincian Pendapatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Dalam Juta Rupiah)
. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Tabel 9-1
Posisi Pendapatan, Belanja dan Surplus/Defisit Kabupaten Kutai Kartanegara (Dalam Juta
Rupiah)
Pendapatan

Daerah
Belanja Daerah
Surplus (Defisit)

2006
4.231.670

2007
4.310.758

2008
3.200.049

2009
3.747.536

2010
4.061.563

3.584.919

646.751

-

3.216.061
(-)16.012

5.022.795
(-)1.275.259

4.851.622
(-)790.054

Sumber: Kutai Kartanegara dalam angka 2011

Tabel 9-2
Rincian Pendapatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Dalam Juta Rupiah)
Pendapatan Asli
daerah
Dana perimbangan

Pendapatan lain-lain
Sisa lebih Anggaran
Penerimaan Tahun
yang lalu

2006
14.184,73

2007
157.982,73

2008
187.003,41

4.116.987
498.578,10
-

2.805.707
237.729

-

3.756.260
275.685
984.042

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

2009
84.202,76

2010
94.782,40

999.547 4.079.423,26
64.329 252.910,74
1.401.401

238


Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

JUMLAH

6.034.038,10

3.201.418,73

4.218.948,41

2.549.479,76

4.427.116,40

Sumber: Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kab. Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2006 (2007) dan Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai kartanegara (2009)

Tabel 9-3

Rincian Dana Perimbangan Yang Diterima Tahun 2010
Dana perimbangan
Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Jumlah

2010
601 364,53
3 466 900,61
6 608,95
4 549,17
4 079 423,26

Sumber: Kab. Kutai Kartanegara dalam angka, 2011

Tabel 9-4
Rincian Pendapatan Lain-Lain Yang Sah
Pendapatan

Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi
Dana
Penyesuaian
dan
Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari
Pemerintah
Provinsi/Pemerintah Lainnya
Jumlah

2007
60.198,62

2008
95.740,89

2009
44.717,01


2010
120.867,67

806,19

544,18

814,28

8.191,27

176.725

179.400

18.798

123.851,80

237.729,81


96.464,47

64.329,29

252.910,74

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai kartanegara, 2009

Dana perimbangan terbesar berasal dari dana bagi hasil bukan pajak seperti yang ditunjukkan
pada
Tabel
9-3
Rincian Dana Perimbangan Yang Diterima Tahun 2010
. Sedangkan untuk pendapatan lain-lain yang sah dominan berasal dari bantuan keuangan dari
pemerintah provinsi atau pemerintah lainnya
yang ditunjukkan pada Tabel 9-4
Rincian Pendapatan Lain-Lain Yang Sah

9.1.2 Kondisi Keuangan Pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara

Dalam analisis kemampuan keuangan daerah, masing-masing daerah memiliki perkembangan
penerimaan dan pengeluaran sehingga memungkinkan dilakukan proyeksi kemampuan dalam
lima tahun mendatang. Dalam analisis ini dihitung perkembangan realisasi pendapatan dan
belanja dan dinilai rata-rata perkembangannya. Kemampuan daerah tercermin dari indikator
pertumbuhan pendapatan asli daerah yang kontinyu yaitu pendapatan pajak dan retribusi.
Sedangkan penyediaan dana untuk program tercermin dari besarnya public saving. Public saving
dihitung dari pendapatan dikurangi belanja wajib. Jumlah ini adalah dana yang siap digunakan
untuk melaksanakan program-program pemerintah daerah. Berikut adalah perkembangan
realisasi PAD Kabupaten Kutai Kartanegara.
Tabel 9-5
Perkembangan Realisasi Pandapatan Asli Daerah
NO

SUMBER PAD

1
2
3

Pajak Daerah
Retribusi
Hasil Penjualan Aset Daerah yang
Dipisahkan

2007
2.919,85
8.980,15
10.118,34

Realisasi
2008
16 484,76
22 233,47
11 086,37

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

2009
14 203,55
25 326,26
11 464,21

2010
9 793,30
8 888,88
12 450,75

239

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

4

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah
TOTAL

135.964,38

156 775,14

145 186,31

157.982,73

206 579,74

196 180,33

63
649,47
94 782,40

Sumber : Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kab. Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2006 (2007), Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai kartanegara (2009), Kutai Kartanegara dalam angka 2011)

Tabel 9-6
Perkembangan Komponen Publik Saving (Dalam Juta Rupiah)
No
1
2
3
4
5

KOMPONEN PUBLIC
SAVING
Pendapatan
Asli
daerah
Dana bagi hasil pajak
dan bukan pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Aloksi Khusus
Belanja Wajib

2008
187.003,41

2009
143.536,67

REALISASI
2010
94.420,08

2011
175.810,37

2012
273.180,83

3.668.130,61

2.875.460,97

4.193.700,07

4.740.839,66

5.097.976,86

85.287,47
2.842,20
-

38.375,00
-

4.549,17
-

1.365,82
37.699,20

59.091,54
15.053,44

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kab. Kutai Kartanegara Tahun Anggaran, 2009, 2010, 2011
dan 2012

Tabel 9-7
Perkembangan Realisasi Pembayaran Pinjaman (Dalam Juta Rupiah)
No

SUB KOMPONEN BELANJA

Pembayaran Pokok Pinjaman –
Pemerintah Pusat
1. Kewajiban Jangka pendek
2. Kewajiban Jangka panjang

REALISASI
2009

167.768,03
59.286,43

2010

72.139,84
80.861,02

2011

61.798,44
123.116,66

2012

198.849,88
141.144,48

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kab. Kutai Kartanegara Tahun Anggaran, 2009, 2010, 2011
dan 2012

9.1.3 Proyeksi Kemampuan Keuangan Kabupaten Kutai Kartanegara
A. Alokasi Belanja Daerah
Pengelolaan belanja daerah merupakan bagian dari pelaksaaan program pembangunan untuk
mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan. Dalam APBD Kabupaten Kutai
Kartanegara Tahun Anggaran 2011-2012, struktur belanja daerah meliputi 1) belanja operasi, 2)
belanja modal dan 3) belanja tidak terduga. Berikut tabel 6.9 adalah alokasi belanja daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2009-2012.
Tabel 9-8
Belanja Pengeluaran Pemerintah Kutai Kartanegara Tahun 2009-2012
No
1
2
3
4

Tahun
2009
2010
2011
2012

Anggaran
4.638.986.494.249,25
5.203.778.751.983,05
6.684.272.119.381,44

Realisasi
3.977.003.228.270,09
3.867.194.172.015,95
3.923.616.060.482,25
4.942.248.197.122,76

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kab. Kutai Kartanegara Tahun Anggaran, 2009, 2010, 2011
dan 2012

Dari tabel di atas terlihat persentase belanja pengeluaran rutin Kabupaten Kutai Kartanegara
dari tahun 2009 hingga 2012 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2009
realisasi belanja daera sebesar Rp. 4.942.248.197.122,76 dan pada tahun 2012 meningkat
sebesar Rp 4.942.248.197.122,76.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

240

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

Sedangkan pada tahun anggaran 2012 belanja pengeluaran dan pendapatan yang diperolah
oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara selanjutnya dibandingkan dengan tahun 2011.
Berikut Error! Reference source not found. keadaan pendapatan dan belanja daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2011-2012.

Tabel 9-9
Keadaan Pendapatan dan Belanja Daerah Kutai Kartanegara Tahun 2011-2012
PENDAPATAN
DAERAH
PENDAPATAN
TRANSFER
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
SAH
BELANJA

ASLI

Anggaran (2012)
231,161,690,002.00

Realisasi (2012)
273,180,839,151.56

%
118.18

Realisasi (2012)
175,810,375,224.09

4,023,842,920,866.10

5,662,120,886,896.00

140.71

5,199,928,950,552.00

230,203,950,000.00

185,108,129,000.00

80.41

251,170,150,000.00

4,942,248,197,122.76

73.94

3,923,616,060,482.25

YANG
6,684,272,119,381.44

Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kab. Kutai Kartanegara Tahun Anggaran, 2009, 2010, 2011
dan 2012

9.1.4 Proyeksi PAD dan Dana Perimbangan
Sumber penerimaan daerah terdiri atas 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari
kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah; 2) Dana Perimbangan
yang meliputi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan,
Pajak Penghasilan (PPh) Perorangan, Sumber Daya Alam (SDA), Dana Alokasi Umum, dan Dana
Alokasi Khusus; 3) Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Hibah, Dana
Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Dana Penyesuaian dan Dana
Bantuan Keuangan.
Pendapatan dari dana perimbangan sebenarnya diluar kendali Pemerintah Daerah karena
alokasi dana tersebut ditentukan oleh Pemerintah Pusat berdasarkan formula yang telah
ditetapkan. Penerimaan dari dana perimbangan sangat bergantung dari penerimaan negara dan
formula dana alokasi umum. Dengan demikian, untuk menjamin pendapatan daerah,
Pemerintah Daerah memfokuskan pada pengembangan Pendapatan Asli Daerah.
Pendekatan anggaran Berbasis kinerja (ABK) berarti bahwa penetapan anggaran suatu SKPD
harus disertai sasaran dan indikator kinerja (masukan, keluaran dan hasil) yang spesifik, terukur,
dapat dicapai, masuk akal dan memperhatikan dimensi waktu; sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; serta memperhatikan kondisi keuangan daerah. Sedangkan penerapan prinsip
transparansi dan akuntabilitas berarti bahwa penetapan mekanisme pengendalian,
pengawasan, evaluasi dan pelaporan berbasis sistem informasi yang dapat diakses oleh seluruh
pemangku kepentingan sehingga pengelolaan dana bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan
rakyat dan kemajuan daerah secara berkelanjutan.
Sumber pendanaan pembangunan di Kutai Kartanegara selama periode tahun 2010 - 2015 dan
arah kebijakan pendanaan untuk lima tahun ke depan, secara keseluruhan adalah sebagai
berikut.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

241

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

Tabel 9-10
Proyeksi Dan Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah 2007-2010
Uraian
Pendapatan Asli
Daerah
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Bagian Laba BUMD
Lain-lain
Pendapatan
Dana Perimbangan
Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Bukan
Pajak
Dana
Alokasi
Khusus
Lain-lain
Pendapatan Yang
Sah
Dana Bagi Hasil
Pajak dari Provinsi
Bantuan Keuangan
dari Propinsi atau
Pemerintah Daerah
Lainnya
JUMLAH
PENDAPATAN

2011

2012

2013

2014

2015

68.226.026.887,56

74.366.369.307,44

79.572.015.158,96

85.937.776.371,68

93.672.176.245,13

7.815.003.000,00
12.422.373.750,00
7.996.340.764,55

8.518.353.270,00
13.540.387.387,50
8.716.011.433,36

9.114.637.998,90
14.488.214.504,63
9.326.132.233,69

9.843.809.038,81
15.647.271.665,00
10.072.222.812,39

10.729.751.852,31
17.055.526.114,84
10.978.722.865,51

39.992.309.373,01

43.591.617.216,58

46.643.030.421,74

50.374.472.855,48

54.908.175.412,47

2.301.287.620.383,80
447.173.891.119,20

2.280.568.309.532,08
460.589.107.852,78

2.246.947.748.865,82
479.012.672.166,89

2.300.070.369.906,47
498.173.179.053,56

2.285.335.940.631,55
518.100.106.215,71

1.838.949.829.264,60

1.802.170.832.679,31

1.748.105.707.698,93

1.783.067.821.852,91

1.747.406.465.415,85

15.163.900.000,00

17.808.369.000,00

19.829.369.000,00

18.829.369.000,00

19.829.369.000,00

201.158.253.000,00

219.262.495.770,00

234.610.870.473,90

246.735.169.776,87

259.536.231.565,85

78.306.453.000,00

85.354.033.770,00

91.328.816.133,90

97.721.833.263,27

104.562.361.591,70

122.851.800.000,00

133.908.462.000,00

143.282.054.340,00

149.013.336.513,60

154.973.869.974,14

2.570.671.900.271,36

2.574.197.174.609,52

2.561.130.634.498,68

2.632.743.316.055,02

2.638.544.348.442,53

Sumber: RPJMD Kab. Kukar, 2010-2015

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

242

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

Tabel 9-11
Proyeksi Dana Pertimbangan 2007-2010
No

Tahun Anggaran

Jenis Penerimaan

1

2007
5

2

1

Bagi Hasil Pajak

2

Bagi Hasil Bukan Pajak

3

Dana Alokasi Umum

4

Dana Alokasi Khusus
Total Dana Perimbangan

2008
6

Average

2009
7

2010
8

(%)
9

314,301,198.60

410,697,688.40

536,659,077.45

701,252,949.67

30.67

1,871,798,227.90

1,893,364,675.00

1,957,277,238.16

2,023,347,238.71

3.38

297,708,748.50

301,131,938.60

305,667,839.27

310,272,063.46

1.51

-

-

-

-

2,483,808,175.00

2,605,194,302.00

2,758,702,885.27

2,921,256,815.03

5.89

Sumber : RPJMD Kab. Kukar, 2005

Bila kondisi tersebut dapat terwujud, dampaknya sangat besar bagi program pembangunan
Kabupaten Kutai Kartanegara. Pertumbuhan Pendapatan Daerah, tahun 2007 – 2010
diperkirakan akan tumbuh rata-rata sebesar 22,72 persen pertahun untuk komponen PAD,
sedangkan untuk komponen dana perimbangan sebesar 5,89 persen.

9.1.5 Proyeksi Public Saving
Proyeksi Public Saving dilakukan hanya sampai tahun 2010 sesuai dengan data yang tersedia.
Karena kurang akuratnya data yang ada, maka beberapa uraian proyeksi dana tidak dapat terisi
seperti DAU dan Belanja Wajib. Penghitungan Total Public Saving pun tidak dilakukan karena
kurangnya uraian tersebut. Sama halnya proyeksi pendanaan program Pekerjaan Umum, karena
kurangnya data maka semua uraian tabel tidak terisi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 9-12
Proyeksi Public Saving Kabupaten Kutai Kartanegara (Dalam Juta Rupiah)
No

URAIAN BAGIAN
DAN POS

PENERIMAAN
PAD
DBH
DAU
DAK
2
BELANJA WAJIB
TOTAL PUBLIC SAVING

PROY
TUMBUH

PROYEKSI
2009

2010

92.507.075.000,00
3.367.903.959.801,00
38.375.000.000,00
-

102,700,085.71
2.724.600.188,38
310,272,063.46
-

2011

2012

2013

-

-

-

1

-

Sumber : RPJMD Kab. Kukar (2005) dan Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kutai Kartaneagra (2009)

9.2 Rencana Pembiayaan Program
9.2.1 Rencana Pembiayaan
Rencana pendanaan dijabarkan dari ketersediaan dana masing-masing daerah. Ketersediaan
dana dihitung dari besarnya public saving yang dihitung sebelumnya. Besarnya public saving
yang telah dihitung adalah proyeksi jumlah dana yang tersedia untuk untuk semua proyek
pemerintah daerah kabupaten dan kota. Dari perhitungan tersebut dilakukan perhitungan untuk
proyek-proyek Pekerjaan Umum dan secara khusus untuk proyek-proyek Keciptakaryaan. Data
proporsi program ciptakarya umumnya tidak tersedia untuk kabupaten dan kota sehingga dalam
perhitungan dilakukan perhitungan melalui proporsi belanja program ciptakarya di pemerintah
provinsi.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

243

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

Hasil perhitungan proyeksi dana tidak dapat dilakukan karena tidak adanya data yang
mendukung.
Tabel 9-13
Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011-2015
Uraian
Pembiayaan Daerah
Penerimaan
Pembiayaan
a. SiLPA
b. Hutang Pokok
Pengeluaran
Pembiayaan
a. Penyertaan
Modal
b. Pembayaraan
Pokok Hutang

2011

2012

2013

2014

2015

50.000.000.000

50.000.000.000

40.000.000.000

45.000.000.000

50.000.000.000

-

-

-

-

-

50.000.000.000

50.000.000.000

40.000.000.000

45.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

40.000.000.000

45.000.000.000

50.000.000.000

-

-

-

-

-

Sumber: RPJMD Kab. Kukar, 2010

Catatan: Proyeksi anggaran Kimpraswil/PU di kabupaten/Kota mengandung ketidakakuratan
disebabkan pengelompokan kegiatan pekerjaan umum di provinsi dan di kabupaten/Kota tidak
sama. Misalnya kegiatan persampahan dan limbah di Kabupaten/Kota dikelompokkan dalam
satuan kerja lingkungan hidup.
Ini bermakna jumlah-jumlah dana tersebut diproyeksikan dapat digunakan untuk pembelanjaan
untuk pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, pembelanjaan untuk
rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada dan pembelanjaan untuk pembangunan
prasarana baru.
Untuk menghitung dana yang tersedia untuk kegiatan Cipta Karya mata tabel tersebut harus
disesuaikan dengan tren belanja Cipta Karya. Dengan asumsi Belanja kegiatan keciptakaryaan
sebesar 20% dari belanja pekerjaan Umum, maka hendaknya tabel berikut dapat digunakan
sebagai acuan dalam memprediksi pendanaannya. Akan tetapi sama halnya dengan proyeksi
pendanaan sebelumnya karena data yang tidak ada maka proyeksi pendanaan pun tidak
diketahui.
Untuk menentukan besarnya dana yang digunakan untuk program-program kegiatan daerah
baik yang didanai sendiri atau didanai oleh pemerintahan, atau pemerintah provinsi harus
disesuaikan dengan kesepakatan daerah sendiri dan kesesuaian dengan Peraturan Pemerintah
nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

9.2.2 Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM
Dalam pelaksanaan pembiayaan RPIJM diperlukan gambaran perkembangan pendanaan daerah
dalam jangka waktu tertentu. Berikut akan dijelaskan komponen-komponen pendapatan daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara dalam jangka waktu tahun anggaran 2007-2010.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

244

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

9.2.2.1

Pajak Daerah

Terjadi Penurunan pendapatan dari pajak dari tahun 2008 hingga tahun 2010. Meskipun dari
tahun 2007 nilai pajak rendah dimana tahun 2007 sumbangan pajak sebesar Rp. 2.919.850.000,dan kemudian tahun 2008 nilai sumbangan pajak meningkat pesat. Pada tahun 2008 nilai pajak
sebesar Rp 16.484.760.000,- dan pada tahun 2010 menurun menjadi Rp. 9.793.300.000,- seperti
yang ditunjukkan pada Error! Reference source not found.. pada tahun 2010, sumbangan
masing-masing pajak daerah sangat beragam. Pajak penerangan jalan memberikan sumbangan
yang paling besar dibandingkan dengan sumbangan dari sektor lainnya. Pajak hotel merupakan
pajak penyumbang terbesar kedua dan kemudian diikuti oleh pajak restaurant dan reklame.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 9-14
Pajak Daerah Kutai Kartanegara Tahun 2008-2010
Keterangan
Pajak daerah

2007
2 919,85

2008
16.484,76

2009
14.203,55

2010
9.793,30

Sumber: Kab. Kutai Kartanegara Dalam Angka 2011

Tabel 9-15
Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kutai Kartanegara Tahun 2010 (Dalam Juta Rupiah)
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Keterangan
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
Pajak Parkir
Pajak Pengambilan Sarang Burung Walet
Jumlah

Realisasi
1. 659,55
1. 048,36
4,05
503,58
5. 989,48
507,94
80,34
9. 793,30

Sumber: Kab. Kutai Kartanegara Dalam Angka 2011

9.2.2.2

Retribusi Daerah

Retribusi daerah terdiri dari berbagai jenis retribusi daerah. Jenis retribusi daerah adalah
retribusi pelayanan kesehatan, persampahan, pasar, pengujian kendaraan bermotor, terminal
dan lain sebaginya. Sama halnya dengan sumbangan dari pajak daerah, sumbangan dari retribusi
daerah juga mengalami penurunan (Error! Reference source not found.) sumbangan
retribusi tersebut cukup mengalami penurunan yang signifikan.
Retribusi perizinan tertetu memberikan sumbangan yang paling besar dibandingkan dengan
jenis retribusi lainnya. Retribusi memberikan sumbangan sebesar Rp. 5.221.250.000,- .didalam
retribusi perizinan tertentu ini, retribusi izin mendirikan bangunan adalah retribusi yang paling
banyak memberikan sumbangan. Hal ini seiring dengan perkembangan kota dimana banyak
dibangun bangunan-bangunan untuk perdagangan, hotel dan restaurant serta perkantoran.
Terdapat juga retribusi yang tidak memberikan sumbangan antara lain retribusi pemeriksaan
alat pemadam kebakaran, retribusi terminal, retribusi penyeberangan diatas air, retribusi ijin
trayek dll. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

245

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

Tabel 9-16
Retribusi Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2008-2010 (Dalam Juta Rupiah)
Keterangan
Retribusi daerah

2008
22. 233,47

2009

2010
25. 326,26

8 888,88

Sumber: Kab. Kutai Kartanegara Dalam Angka 2011

Tabel 9-17
Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2010 (Dalam Juta Rupiah)
No
Keterangan
Retribusi Jasa Umum
1
Retribusi Pelayanan Kesehatan
2
Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan
3
Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil
4
Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum
5
Retribusi Pelayanan Pasar
6
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
7
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
Retribusi Jasa Usaha
1
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
2
Retribusi Terminal
3
Retribusi Rumah Potong Hewan
4
Retribusi Pelayanan Kepelabuhan
5
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
6
Retribusi Penyeberangan Di Atas Air
7
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
Retribusi Perizinan Tertentu
1
Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan
2
Retribusi Ijin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
3
Retribusi Ijin Gangguan
4
Retribusi Ijin Trayek
5
Retribusi Ijin Lokasi
6
Ret.Biaya Adm. Akte Pendirian&Pengesahan
7
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi & Pendaf. PKM
8
Retribusi Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
9
Retribusi Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK)
Jumlah

Realisasi
3 013,98
1 744,48
26,50
351,43
51,59
551,34
288,63
653,65
478,83
139,12
13,71
2,00
20,00
5 221,25
2 605,96
0,15
706,69
1 788,32
57,08
63,05
8 888,88

Sumber: Kab. Kutai Kartanegara Dalam Angka 2011

9.2.2.3

Bagian Laba Perusahaan Daerah

Perusahaan daerah adalah perusahaan yang dikelola oleh pemerintah daerah dan dalam hal ini
adalah Kabupaten Kutai Kartanegara. Perusahaan daerah yang memberikan sumbangan secara
rutin adalah Bank Pembangunan Daerah. Sumbangan Bank Pembangunan Daerah ini setiap
tahun memberikan sumbangan yang terus meningkat. Sedangkan untuk sumbangan dari
perusahaan daerah yang lain kurang signifikan namun dimasa mendatang perusahaan daerah
ini memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 9-18
perusahaan daerah kabupaten kutai kartanegara tahun 2006-2010 (dalam juta rupiah)
No
1
2
3
4

Laba Prs. Milik Daerah
Bank Pembangunan Daerah
Bagi Hasil Deviden pada BPR Ingerted
Kota Bangun
Perusahaan Daerah Air Minum
Perusahaan Daerah Kelistrikan dan
Sumber Daya Energi

2006
5.529,63

2007
10.188,34

-

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

2009
11.464,21

2010
12 450,75

-

2008
10.402,80
5
70,06

-

-

-

613,5

-

-

246

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

No

Laba Prs. Milik Daerah
Kab.Kukar

2006

Jumlah

5.529,63

2007

2008

2009

2010

10.188,34

11.086,36

11.464,21

12 450,75

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kutai Kartanegara 2009; Kab. Kutai Kartanegara dalam Angka 2011

9.2.2.4

Pos Lain-Lain Pendapatan

Pos Lain-lain Pendapatan ini meliputi Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari :
1. Hasil Penjualan Barang Milik Daerah
2. Jasa Giro
3. Sumbangan Pihak Ketiga
4. Penerimaan Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah (TP/TGR)
5. Setoran Kelebihan Pembayaran Kepada Pihak Ketiga
6. Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Daerah
7. Angsuran / Cicilan Kendaraan Bermotor
8. Pungutan Biaya Dokumentasi Tender/Lelang Proyek-Proyek dalam Kabupaten Kutai
9. Pemakaian Hak atas Tanah Negara
10. Pemberian Izin Lokasi
11. Biaya Adm Izin Usaha Pertambangan Umum
12. Pungutan Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan TKA dan TKI
13. Pembayaran Klaim Asuransi Kebakaran
14. Pembiayaan Ret.Pengambilan Sarang Bururng
Seperti halnya dengan Pos-Pos Penerimaan Pendapatan Asli Daerah lainnya, perkembangan
realisasi penerimaan dari Pos Lain-lain Pendapatan ini selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir dari Tahun Anggaran 2006 sampai dengan Tahun Anggaran 2010 secara komulatif
menunjukkan peningkatan. Penerimaan jasa giro, dan sumbangan pihak ketiga adalah
penyumbang eresar penerimaan lain PAD. Terdapat juga penerimaan lain yang mulai
berkembang tahun 2008 yaitu pendapatan dari pengambilan, pendapatan dari angsuran rumah.
Penerimaan ini berkembang tidak terlepas dari perkembangan perkotaan yang ditunjukkan dari
peningkatan
jumlah
penduduk.
Berikut
Tabel
9-19
Perkembangan Realisasi Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Kabupaten Kutai Kartanegara (Dalam Juta Rupiah)
. perkembangan pendapatan lain-lain penyumbang PAD.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

247

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

Tabel 9-19
Perkembangan Realisasi Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Kabupaten Kutai Kartanegara (Dalam Juta Rupiah)
Penerimaan lain-lain

2006

2007

2008

2009

2010

N1

Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan

-

-

45,68

26,15

3

Penjualan Mesin Alat Berat Tidak Terpakai

-

41,5

-

-

4

Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua

-

3,90

-

-

5

Penjualan Kendaraan Dinas Roda Empat

-

7,20

-

-

6

Penerimaan Jasa Giro

34.958,133

41.906,40

45.548,76

25.099,29

7

Pendapatan dari Pengambilan Keleb. Pembayaran Gaji dan Tunjangan

-

1.370,50

-

-

8

Pendapatan Adm. Ijin Usaha Pertambangan Umum

-

1.775,45

-

-

9

Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

-

25,90

5,40

10

Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan

-

1,14

11

Pendapatan dari Pengambilan

-

10.792,76

12

Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum

-

2.699,36

13

Pendapatan dari Angsuran / Cicilan Rumah

15

Setoran Kelebihan Pembayaran Kepada Pihak Ketiga

16

Pungutan Biaya Dokumentasi Tender/Lelang Proyek-proyek dalam Kabupaten Kutai

17

Biaya Adm Izin Usaha Pertambangan Umum

21
22

-

4.970,27

19,15

35,88

67,05

-

-

-

370,16

-

-

-

1.902,13

-

-

-

Sumbangan Pihak Ketiga

28.951,18

24.077,95

47.296,43

Penerimaan Lain-Lain

21.448,78

66.781,46

30.930,62

29.937,93

52,35

11 968,56

39 372,60

12 217,71

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kutai Kartanegara, 2009

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

248

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

9.2.2.5

Bagi Hasil Pajak

Penerimaan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dari Pos Bagi Hasil Pajak bersumber dari:
1. Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terdiri dari Sektor Pedesaan, Sektor
Perkotaan, Sektor Perkebunan, Sektor Pertambangan Migas, Sektor Pertambangan Non
Migas, Sektor Perhutanan, Bagian PBB dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi
2. Bagi Hasil Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
3. Bagi Hasil Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
Adapun realisasi penerimaan dari Pos Bagi Hasil Pajak selama kurun waktu lima tahun terakhir
ini secara komulatif menunjukkan peningkatan. Rinciannya dapat dilihat pada Error!
Reference source not found.. Untuk uraian Rata-rata dan Persentase tidak terisi karena tidak
adanya data.
Tabel 9-20
Penerimaan Bagi Hasil Pajak Kabupaten Kutai Kartanegara (Dalam Juta Rupiah)
No
1
3
4

Bagi Hasil Pajak
Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB)
Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Bagi Hasil Pajak Penghasilan
Orang Pribadi (PPH 21)
Jumlah

2006
402.089,69

2007
505.009,45

2008
499.495,61

2009
2.029,85

2010
569.693,04

3.323,58

3.684,16

3.311,18

14.721,41

12 245,00

9.090,52

14.732,67

17.174,92

7.559,47

26 681,62

414.503,80

523.426,29

519.981,71

24.310,74

608 619,66

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kutai Kartanegara, 2009 dan Kabupaten Kutai dalam Angka 2011

9.2.2.6

Bagi Hasil Bukan Pajak

Secara umum realisasi penerimaan dari Pos Bagi Hasil Pajak Kabupaten Kutai Kartanegara
selama kurun waktu lima tahun terakhir ini secara komulatif menunjukkan peningkatan. Bagi
hasil bukan pajak didominasi dari sektor migas yaitu pendapatan dari pertambangan minyak
bumi, gas bumi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 9-21
Perkembangan Realisasi Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak Kabupaten Kutai Kartanegara
No
1
3
4
5
6
7
9
10
11

Bagi Hasil Bukan Pajak
Iuran
Hak
Pengusahaan
Hutan (IHPH)
Provisi Sumber Daya Hutan
(PSDH)
Bagi Hasil dari Dana
Reboisasi (DR)
Iuran Tetap / Landrent
Iuran
Eksplorasi
dan
Eksploitasi ( Royalti )
Bagi Hasil dari Pungutan
Pengusahaan Perikanan
Pungutan Hasil Perikanan
Pertambangan
Minyak
Bumi
Pertambangan Gas Bumi

2006

6.592,51

2007

16.311,03

2008

2010
6.303,79

2009

8.924,92

-

2.718,09

3.045,73

2.827,03

6.582,71

714,77
112.749,60

5.426,63
166.754,69

2.899,03
254.707,79

2.099,93
139.069,95

6.193,48
429.418,14

304,87

3.834,89

2.692,61

96,51

-

710.446,65

539.295,56

784.815,39

236.278,75

133,33
821.796,06

2.417.662,9

1.274.571,25

2.091.063,40

583.351,87

2.193 755,01

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kutai Kartanegara, 2009 dan Kabupaten Kutai dalam Angka 2011

9.2.2.7

Realisasi Dana Perimbangan

Struktur dana perimbangan meliputi dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Berikut
disajikan dana perimbangan Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2010-2012.
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

249

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

Tabel 9-22
Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2010-2012
Dana Perimbangan
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Hasil pajak
Bukan pajak

2010

2011
1,365,820,000.00

15,163,900,000.00

2012

50,265,600,000.00

59091547000
50,178,150,000.00

570,879,970,822.00

564,321,708,958.20

3,289,219,309,843.00

2,860,252,487,651.40

Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kab. Kutai Kartanegara Tahun Anggaran, 2009, 2010, 2011
dan 2012

9.2.3 Petunjuk Umum Rencana Peningkatan Pendapatan
Manajemen belanja daerah harus mengacu kepada prinsip transparan dan akuntabilitas, disiplin
anggaran, keadilan anggaran serta efisiensi dan efektifitas anggaran seperti dalam manajemen
pendapatan daerah. Peningkatan pendapatan daerah dapat diperoleh melalui:









Peningkatan pajak daerah
Peningkatan restribusi daerah
Penerimaan pinjaman
Penjualan obligasi pemerintah daerah
Hasil privatisasi perusahaan daerah
Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan pihak ketiga
Penjualan invetasi permaen
Pencairan dana cadangan

Pada tahun 2006 telah disusun beberapa arah kebijakan pengelolaan keuangan daerah sebagai
basis pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yaitu sebagai
berikut:
A. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
1) Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara intensifikasi pajak Daerah dan Retribusi

Daerah dengan mempertimbangkan batas kemampuan bayar masyarakat sehingga
pungutan pajak dan retribusi bukan merupakan beban tapi kewajiban yang disadari untuk
kemaslahatan masyarakat Kutai Kartanegara.
2)

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan intensifikasi, ekstensifikasi, dan efisiensi
pengelolaan perusahaan milik Daerah, pengelolaan kekayaan Daerah, dan lain-lain PAD yang sah.
3) Meningkatkan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat dengan intensifikasi upaya memperoleh
bagi hasil pajak dan bagi hasil SDA yang lebih besar.
4) Meningkatkan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat dengan intensifikasi upaya memperoleh
Dana Alokasi Umum (DAU) yang lebih besar.
5) Meningkatkan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat dengan intensifikasi upaya memperoleh
Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar.
6) Melakukan kerjasama usaha (kemitraan) dengan pihak swasta untuk mengelola potensi unggulan
sumber daya daerah.
7) Berupaya untuk memperoleh bantuan luar-negeri dalam bentuk Hibah.
8) Berupaya untuk tidak menerbitkan obligasi dan tidak melakukan pinjaman dalam dan luar negeri.
B. Arah Pengelolaan Belanja Daerah
1) Mengalokasikan anggaran belanja untuk program-program prioritas yang mendatangkan manfaat
yang besar terhadap masyarakat sesuai dengan visi, misi, dan isu stratejik/masalah-masalah
mendesak untuk Kabupaten Kutai Kartanegara.
2) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk alokasi Anggaran Belanja Aparatur.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

250

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

C.

Program Kebijakan Keuangan Daerah
1) Program Sosialisasi, Intensifikasi dan Ekstensifikasi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
2) Program Intensifikasi Peningkatan Dana Perimbangan.
3) Program Kemitraan Pemerintah Daerah-Swasta untuk Pengelolaan Potensi Unggulan Sumber
Daya Daerah.
4) Program Kemitraan dan Hubungan Luar Negeri.
5) Program Sosialisasi dan Implementasi Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Alokasi Anggaran
Belanja Daerah yang Berbasis Kinerja.
6) Program Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Keuangan Daerah.

Jadi, secara umum peningkatan pendapatan daerah dapat dilakukan dengan dua cara:
1.
2.

Peningkatan terhadap sumber – sumber pendapatan yang ada menjadi kewenangan pemerintah
Kab. Kutai Kartanegara.
Menggali sumber - sumber pendapatan yaitu dengan melihat kemungkinan - kemungkinan terhadap
pemungutan akan sumber - sumber pendapatan daerah yang belum ada, atau dengan kata lain
menggali sumber -sumber pendapatan yang baru.

9.2.4 Peningkatan Kemampuan Pendanaan
Untuk masalah pendanaan pembangunan berkaitan dengan tingkat pendapatan dan kebijakan
pengelolaan keuangan. Dalam hal ini kebijakan alokasi dana untuk pembangunan perlu
direncanakan dan dilaksanakan dengan cermat. Pembangunan yang mengarah kepada
kepentingan masyarakat menjadi prioritas utama. Peningkatan kemampuan pendanaan
dilakukan dengan cara:
1. Melibatkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam pendanaan. Selain dengan
meningkatkan dan mengelola aset daerah sebagai sumber pendapatan untuk pendanaan
pembangunan daerah, juga perlu bantuan dana dari Pemerintah Provinsi maupun
Pemerintah Pusat.
2. Melakukan perbaikan manajemen (pengelolaan) pembangunan, dengan peningkatan
partisipasi aktif masyarakat.
3. Meningkatkan kapasitas daerah pada umumnya.

9.2.5 Peningkatan Kapasitas Pembiayaan
Peningkatan kapasitas pembiayaan untuk pembangunan, dilakukan dengan:
1. Meningkatkan kemitraan Pemerintah Daerah, baik itu dengan Pemerintah Provinsi/Pusat
maupun pihak Swasta/Badan Usaha dan Masyarakat.
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan keuangan daerah.
Program yang dapat dilakukan untuk peningkatan kapasitas pembiayaan, yaitu:
1. Menata kerjasama dengan pihak Swasata/Badan Usaha seperti dengan perbankan dan
lembaga keuangan non bank.
2. menumbuhkan kapasitas bank perkreditan daerah.
 Sumber – Sumber Pembiayaan
Berdasar kondisi ekonomi makro tersebut, maka dapat diperkirakan pembiayaan pembangunan
Kota Samarinda dengan menggunakan asumsi kondisi sosial, politik dan keamanan yang
kondusif.
Pembiayaan pembangunan Kota Samarinda yang telah berlangsung selama ini tetap diharapkan
bersumber dari unsur– unsur:
 APBN
 PLN
 A P B D Propinsi
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

251

Bab 9
Aspek Pembiayaan Pembangunan

 A P B D Kota
 Sektor swasta
Kebutuhan pembiayaan pembangunan tetap mengacu pada kebutuhan dengan
memperhitungkan kemampuan penerimaan pemerintah, serta mengacu pada substansi
realisasi yang terjadi pada tahun anggaran 2013.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

252