BAB IX - DOCRPIJM 11f5ecd538 BAB IXBab 9 Aspek Pembiayaan
BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
9.1 PETUNJUK UMUM
Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam menyusun RPIJM pada dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuak memenuhi kebutuhan pembelajanaan prasana Kabupaten/Kota , yang meliputi : 1.
Pembelanjaan untuk pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun; 2. Pembelajaan untuk rehabilitasi dan peningkatan prasana yang telah ada; 3. Pembelanjaan untuk pembangunan prasana baru
Penambahan aspek ekonomi dalam menyusun RPIJM perlu memperhatikan hasil total atau produktifitas dan keuntungan yang diperoleh dari penggunaan sumber daya bagi masyarakat dan keuntungan ekonomi secara menyeluruh tanpa melihat siapa yanbg menyediakan sumber dana tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil adanya kegiatan. Pembahasan aspek
9.1.2 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalahpendapataan daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangan. PAD bersumber dari: 1.
Pajak daerah, antara lain: Pajak Kendaraan bermotor, Pajak Kendaraan Diatas Air, Pajak Balik Nama, Pajak Bahan Bakar, Pajak Pengambilan Air Tanah, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Galian Golongan C, Pajak Parkir, dan Pajak lainlain. Pajak-pajak daerah ini diatur oleh UU No. 34/2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Peraturan Pemerintah No. 65/2001 tentang Pajak Daerah.
2. Retribusi Daerah, antara lain: retribusi pelayanan kesehatan, retribusi
1. Dana bagi hasil terbagi atas bagi hasil pajak (BHP) dan bagi hasil bukan pajak (BHBP) atau yang berasal dari hasil pengelolaan sumber daya alam.
BHP antara lain: Pajak Bumi Bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), dan pajak penghasilan badan maupun probadi; sedangkan BPBP antara lain: kehutanan, pertambangan umum, perikanan, penambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi.
2. Dana Alokasi Umum (DAU) Dibagikan berdasarkan “celah Fiskal” yaitu selisih antara kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal ditambah alokasi dasar.
3. Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan untuk kegiatan khusus, misalnya: reboisasi, penambahan sarana pendidikan dan kesehatan, dan bencana alam.
- Belanja Hibah
14.241.001.000
- Belanja Bantuan Sosial
2.705.600.000 19.525.846.668 Belanja Bantuan Keuangan
- Jumlah (1)
679.356.849.815,09 Belanja Modal
- Belanja Tanah
4.169.607.507
- Belanja Peralatan dan Mesin 30.989.204.691
- Belanja Gedung dan Bangunan 45.186.737.572
2
- Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 53.504.562.499
- Belanja Aset tetap lainnya
1.832.624.000 Jumlah (2) 135.682.736.309 Transfer ke Desa/Kelurahan
- Bagi hasil Pajak
705.881.000
- Bagi Hasil Retribusi
271.285.000
2. 135.682.736.309 atau 9,83% dan Belanja modal sebesar Rp.
855.286.007 3.
atau sebesar 1,02% Belanja tak terduga sebesar Rp.
9.3 Komponen Pembiayaan
Komponen pembiayaan (Financing) merupakan komponen yang baru dalam sistem keuangan daerah. Istilah pembiayaan berbeda dengan pendanaan (funding). Pendanaan diartikan sebagai dana atau uang dan digunakan sebagai kata umum, sedangkan pembiyaan diartikan sebagai penerimaan yang perlu dibayar kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali. Contoh konkretnya, didalam SAP-D yang lama, apabila daerah memperoleh pinjaman, pinjaman tersebut diakui sebagai penerimaan pendapatan. Selanjutnya, penerimaan pendapatan dari pinjaman ini tidak mempunyai konsekuensi atau dicatat pembayaran kembali; sedangkan didalam SAP-D yang baru, apabila daerah memperoleh pinjaman maka diterima sebagai penerimaan pembiayaan yang perlu dibayar kembali. Demikian pula bila daerah memberi
- d. Pinjaman Dalam Negeri – Pemda lain
- e. Pinajaman Dalam Negeri – Bank
- f. Pinjaman Dalam Negeri – Non-Bank
g. Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi
h. Pinajaman Dalam Negeri - :Lainnya
- i. Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pers. Negara
- j. Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pers. Daerah
- k.Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemda Lainnya Jumlah (1)
28.263.758.674,06 Pengeluaran Pembiayaan
2
11.268.380.425,06 Pembiayaan Netto (1-2) Sumber : Laporan Keuangan Pertanggung Jawaban Bupati Poso 2013
Realisasi pembiayaan daerah sesuai tabel di atas, sebesar Rp. 11.268.380.425,06 yang berasal dari dana SILPA dan penggunaannya untuk pembayaran Pokok Pinjaman lainnya sebesar Rp.
12.203.530.465,76 atau sebesar 59,90% dan Pembayaran pinjaman kepada Perusahaan Daerah sebasar Rp. 8.000.000.000 (39,27%). Secara keseluruhan dana SILPA yang tersedia digunakan untuk komponen pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 6.190.138.209,60 (38,17%) Sisa Lebih Perhitungan (SILPA) dimaksud mencakup pelampauan penerimaan PAD.
Pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban kepada pihak ketiga yang sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
4. Profil dan perkembangan APBD (catatan: Tampilan dalam bentuk tabel III – 1)
a) Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dalam APBD Kabupaen Buol
b) Perkembangan bantuan Pemerintah Pusat (GOI)
c) Perkembangan kontribusi dan masyarakat
d) Perkembangan dana pinajaman
e) Perkembangan dana public saving
9.4.2 Keuangan Perusahaan Daerah
Untuk mendukung sumber pembiayaan dalam komponen proyek cost recovery dan telah memiliki BUMD (seperti sektor air minum, persampahan dan limbah aspek keuangannya meliputi konsisi existing, permasalahan, analisa dan proyeksi untuk: 1) Neraca, 2) Rugi/Laba, 3) Arus Dana Kas.
9.4.3.2 Proyeksi Kemampuan Keuangan Kabupaten
Proyeksi kemampuan keuangan Kabupaten yang disesuaikan dengan kondisi keuangannya.
1. dihitung untuk kurun waktu lima tahun 2.
Gunakan Asumsi dasar sebagai berikut:
a) Melihat kecenderungan trend (Past Trend)
b) Estimasi pertumbuhan akibat adanya action plan
c) Adanya kebijakan khusus pemerintah Kabupaten 3.
Proyeksi ketersediaan dana untuk pelaksanaan RPIJM 4. Perhitungan kemampuan meminjam Pemerintah Kabupaten (ambang
Batas DCR adalah 1,7 Perhatian terhadap aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM adalah hasil total
(Catatan: data ditampilkan dalam bentuk tabel proyeksi APBD Kabupaten pada tabel III-1).
9.4.3.4 Belanja Daerah
Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Struktur belanja APBD terdiri dari belanja operasi, belanja modal, transfer ke desa/kelurahan dan belanja tak terduga adalah sebagai berikut: adalah sebesar Rp. 709.647.811.635,73 Thn. 2011 yang terealisasi sebesar Rp. 699.530.161.588 atau sebesar (94,63%). Thn. 2014 direncankan sebesar Rp. 758.200.499.386 terealisasi sebesar Rp. 736.679.407.402 atau sebesar (97,16%). Rata-rata realisasi pengunaan belanja terhadapa rencana penggunaan dana dua tahun terakhir (2011 s/d 2014) sebesar (95,89%).
Realisasi komponen belanja sebesar 699.530.141.587,41 Thn.2011 belanja terbesar pada objek belanja operasi yaitu Rp. 398.500.643.390,41 atau sebsar (56,97%), kemudian belanja modal Rp.136.250.153.573,00 atau sebesar (19,48%). Realisasi komponen belanja sebesar 736.679.407.402 Thn.2014 belenja terbesar pada objek belanja operasi yaitu Rp. 588.874.011.040 atau sebsar (79,94%), kemudian belanja modal Rp. 145.920.222.002 atau sebesar (19,81%). Kondisi pengeluaran belanja untuk masing-masing komponen belanja 2 tahun terakhir (2011 s/d 2014) komponen belanja operasi merupakan
Dari tabel di atas, realisasi belanja pemerintah Kabupaten Buol 5 tahun terakhir (2008 s/d 2014) berfluktuasi dengan rata-rata sebesar Rp.620.876.006.848,94 atau mengalami kenaikan setiap tahun sebesar (8,69%). Pengeluaran terbesar pada belanja operasi dengan rata – rata per tahun sebesar Rp. 482.728.620.536,94 atau mengalami kenaikan setiap tahun sebesar (9,89%), kemudian diikuti belanja modal rata-rata kenaikan setiap tahun sebesar Rp.
130.092.634.700,00 atau sebesar (4,73%), Transfer ke Desa/Kelurahan Rp. 905.536.800,00 rata-rata mengalami kenaikan sebesar (7,91%)/thn.
Gambar 9.2 Grafik Keuangan Sektor Belanja Kabupaten Buol Lima Tahun terakhir800,000,000,000 700,000,000,000 600,000,000,000 500,000,000,000 400,000,000,000 300,000,000,000 200,000,000,000 100,000,000,000
000 2008 2009 2010 2011 2012
Belanja operasi Belanja Modal Transfer Ke Desa/ Kel Belanja Tak Terduga
Tabel 9.6 Perhitungan Proyeksi Sektor Belanja selama Lima Tahun Yang Akan Datang Kabupaten BuolUraian PROYEKSI Bagian dan Pos N0 2014 2015 2016 2017 2018
Belanja 555,137,913,617.48 638,408,600,660.10 734,169,890,759.12 844,295,374,372.99 970,939,680,528.93 Operasi
1 Belanja 143,101,898,170.00 157,412,087,987.00 173,153,296,785.70 190,468,626,464.27 209,515,489,110.70 Modal
2 Transfer 919,119,852.00 932,906,649.78 946,900,249.53 961,103,753.27 975,520,309.57 ke Desa/
3 Kel.
Belanja Tak 1,151,513,169.48 1,153,816,195.82 1,156,123,828.21 1,158,436,075.87 1,160,752,948.02 4 terduga
Gambar 9.3 Grafik Proyeksi Sektor Belanja selama lima Tahun Yang akan Datang Kabupaten Buol1,200,000,000,000 1,000,000,000,000 800,000,000,000
Belanja Operasi 600,000,000,000 Belanja Modal Transfer ke Desa/Kel
400,000,000,000 Belanja Tak Terduga 200,000,000,000
000 2013 2014 2015 2016 2017 Perhitungan proyeksi PAD dan Perimbangan, antara lain sebagai berikut: 1. dihitung untuk kurun waktu 5-7 tahun 2. menggunakan asumsi atas dasar trend historis, yang disesuaikan dengan inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten
3. Analisis selama kurun waktu proyeksi tersebut unsur PAD dan penerimaan yang memberikan kontribusi besar.
Target / Realisasi pos dana PAD : 1). Realisasi penerimaan/pendapatan thn.2011 sebesar Rp. 25.654.921.613 (92%) melebihi target yang direncanakan sebesar Rp. 27.822.037.499 2). Thn.2014 realisasi penerimaan/pendapatan Rp. 26.224.302.806 (88%) dari target yang
Tabel 9.7 Proyeksi Penerimaan APBD Pemerintah Kabupaten BuolN0 Uraian Bagian dan Pos
% Proyeksi Pertumb.*)
PROYEKSI PENERIMAAN
2009 2010 2011 2012 2013
1 Pendapatan 10% 461.055.723.700 507.161.296.070 557.877.425.677 613.665.168.245 675.031.685.069
a. Dana Alokasi Umum 10% 363.277.200.000 399.604.920.000 439.565.412.000 483.521.953.200 531.874.148.520
b. Dana Alokasi Khusus 10% 51.899.100.000 57.089.010.000 62.797.911.000 69.077.702.100 75.985.472.310
c. Dana Bagi Hasil Pajak (pusat) 10% 30.431.247.000 33.474.371.700 36.821.808.870 40.503.989.757 44.554.388.733
d. DBH Sumber Daya Alam (Non Pajak) 10% 2.420.000.000 2.662.000.000 2.928.200.000 3.221.020.000 3.543.122.000
e. Dana Penyesuaian 4.400.000.000 4.400.000.000 4.400.000.000 4.400.000.000 4.400.000.000
f. Dana bagi hasil pajak (propinsi) 10% 3.683.676.700 4.052.044.370 4.457.248.807 4.902.973.688 5.393.271.056
g. Dana Hibah 10% 4.504.500.000 4.954.950.000 5.450.445.000 5.995.489.500 6.595.038.450
- pengelolaan kekayaan daerah yang 0%
dipisahkan
d. Penerimaan Lain yang sah 15% 6.664.847.569 7.664.574.704 8.814.260.910 10.136.400.046 11.656.860.053
Bab IX - 213 Penerimaan Pembiayaan
a. Penggunaan SILPA 15% 46.572.372.705 53.558.228.610 61.591.962.902 70.830.757.337 81.455.370.938
- b. Pencairan Dana Cadangan
c. Pinajaman Dlm Negeri- Pemerintah
3
- Pusat
d. Pinjaman Dalam Negeri – Pemda Lain
- e. Pinjaman Dalam Negeri – Bank
- f. Panjaman Dalam Negeri – Non-Bank
- g. Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi >h. Pijmanan Dalam Negeri – Lainnya
- *) di ambil dari perhitungan pafa file farmat ISIAN tabel bab keluangan sheet 3
Bab IX - 214
9.4.3.6 Proyeksi Public Saving
Kondisi existing Public Saving selama 5 tahun untuk mengetahui Public Saving (Tabungan Masyarakat) diperhitungkan dengan rumus: PS = (PAD+PBB+DBH+DAU+DAK)
- – Belanja Wajib Belanja Wajib = Belanja Mengikat + Kewajiban Daerah
a) Gambaran besarnya public saving dan laju pertumbuhannya
b) Besarnya angsuran pinjaman dan bunga
c) Besarnya DSCR, batas ketentuan adalah 2,5
d) Dengan DSCR ditentukan sebesar 2,5 dapat diperoleh besaran maksimum pinjaman yang dapat diperoleh
Perhitungan public saving, antara lain sebagai berikut; a) Dihitung untuk kurun waktu 5-7 tahun
b) Menggunakan asumsi atas dasar trend historis, yang disesuaikian dengan inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara pemerintah propinsi dan pemerintah Kabupaten /Kota ;
c) Alokasi dana public saving untuk kawasan perkotaan dihitung dengan cara membandingkan penduduk perkotaan sesuai wilayah perencanaan dengan total penduduk kabupaten;
d) Dihitung dana yang dapat dialokasikan untuk bidang PU/Ciptakarya, dimana besaran prosentase dapat mempergunakan trend yang ada atau dengan hasil diskusi dengan pemerintah Kabupaten / Kota;
e) Hasil akhir adalah prakiraan dana pembangunan untuk bidang
PU/Cipatakarya dari public saving selama 5 tahun;
f) Proyeksi belum termasuk perhitungan untuk pijaman baru (without project projection) g)
Teliti hasil perhitungan DSCR
Tabel 9.8 Realisasi Penerimaan dan Belanja Wajib tahun 2009 s/d tahun 2013No Sumber Penerimaan
Realisasi 2008
- – 2014
2009 2010 2011 2012 2013 (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
I
1 Penerimaan
271.128.055.950 274.226.459.706 214.017.438.799 410.316.974.665 838.283.134.000
PAD
6.419.508.404 5.722.067.478 6.538.333.758 21.166.679.005 4.095.000.000
2 DBHP
15.273.243.481 49.773.852.950 35.421.035.403 28.093.470.259 51.581.000.000
3 DBHBP
3.157.252.991 1.259.539.278 1.227.073.637 188.724.189 27.664.770.000
4 DAU
201.950.000.000 206.871.000.000 156.060.996.000 313.917.759.274 419.141.567.000
2 Pembelanjaan
167.737.937.089 172.238.953.265 135.394.192.172 189.744.609.004 15.214.170.670
TOTAL PABLIC SAVING 86.695.785.103 82.373.229.841
78.623.246.627 189.157.531.053 825.220.288.615
Bab IX - 216 Tabel 9.9 Pertumbuhan Penerimaan, Belanja Wajib Pablic Saving periode Tahun 2008/2014 No Sumber Penerimaan Realisasi 2008
- –2014 Pertumbuhan rata-rata Proporsi 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2014 (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) % %
I Penerimaan 3.098.403.757 (60.209.020.907) 196.299.535.866 20.675.892.448 13 100
II Belanja Wajib 7.420.959.019 (56.459.037.693) 85.765.251.440 53.968.864.785
16
62
1 Pembiayaan 2.919.942.843 8.332.797.434 3.467.760.573 (69.760.968.618) (64)
1
2 Pembelanjaan 4.501.016.176 (36.844.761.093) 54.350.416.832 123.729.833.404
19
61 TOTAL PABLIC SAVING (4.322.555.262) (3.749.983.214) 110.534.284.427 (33.292.972.337)
8
38 Bab IX - 217
Gambar 9.4 Diagram Batang Tren Penerimaan Keuangan Kabupaten Buol dari tahun 2002 s/d 2008Gambar 9.5 Grafik Penerimaan Keuangan Kabupaten Buol dari Tahun 2002 s/d 2008Tabel 9.10 Proyeksi Penerimaan, Belanja Wajib Pablic Saving periode Tahun 2009/2014PROYEKSI Proyeksi 2009 2010 2011 2012 2013 2014 No Sumber Penerimaan Pertumb. % (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
I Penerimaan 425.106.917.321 468.162.648.794 515.605.709.374 567.887.095.368 625.504.742.219 689.008.494.353
1 PAD 15% 10.900.794.801 12.535.914.022 14.416.301.125 16.578.746.293 19.065.558.237 21.925.391.973
2 DBHP 10% 29.408.630.137 32.349.493.151 35.584.442.466 39.142.886.712 43.057.175.384 47.362.892.922
3 DBHBP 10% 606.934.218 667.627.640 734.390.404 807.829.444 888.612.389 977.473.627
4 DAU 10% 330.252.000.000 363.277.200.000 399.604.920.000 439.565.412.000 483.521.953.200 531.874.148.520
5 DAK 10% 53.938.558.165 59.332.413.982 65.265.655.380 71.792.220.918 78.971.443.009 86.868.587.310
II Belanja Wajib 261.546.822.015 300.778.845.317 345.895.672.115 397.780.022.932 457.447.026.372 526.064.080.328
Bab IX - 219
Tabel 9.11 Realisasi DSCR (Bagian Ususan Kas dan Perhitungan DSCR dan Komulatif Pinjaman)REALISASI APBD
N0 Uraian Bagian
2011 2012 2013 2014
dan Pos
RASIO PERHITUNGAN DSCR
1 566,90 1.087,66 497,96 826,71
BAGIAN PENDAPATAN ASLI
2 7.862.453.357 10.900.794.801 8.728.553.816 11.851.300.113 DAERAH (PAD) POS DANA ALOKASI UMUM
3 313.917.759.274 330.252.000.000 313.868.000.000 330.252.000.000 (DAU) POS DANA OTONOMI
4
KHUSUS POS DANA BAGI HASIL (DBH) 5 28.282.194.448 30.015.564.355 29.848.364.834 33.213.567.000
Pos Bagi Hasil Pajak 28.093.470.259 29.408.630.137 29.498.364.834 31.013.567.000
Pos Bagi Hasil Bukan 188.724.189 606.934.218 350.000.000 2.200.000.000
PajakPOS DANA BAGI HASIL
6 50.803.558.165 870.000.000 47.181.000.000
DANA (DBHD) REBOISASI
POS DANA BAGI HASIL (DBH)
5 11,96
10%
Bab IX - 220 Pos Bagi Hasil Pajak 4,68 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 221,60 POS DANA BAGI HASIL DANA (DBHD) REBOISASI
6 23,54
10%
BELANJA WAJIB
7 15,98
15%
ANGSURAN POKOK PINJAMAN
8
- 1
- 17%
ANGSURAN BUNGA PINJAMAN
9
- 1
- 17%
BIAYA LAIN (Biaya komitmen + Jasa giro
10 Perbankan + Provisi) DSCR MINIMAL 2,5
Tabel 9.13 Proyeksi Perhitungan DSCR dari tahun 2014 s/d 2019PROYEKSI
N0 Uraian Bagian dan Pos
2014 2015 2016 2017 2018 2019
RASIO PERHITUNGAN DSCR
1 826,71 765,16 961,67 1.200,99 1.489
BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
2 11.851.300.113 12.607.213.780 14.498.295.847 16.673.040.224 19.173.996.258 22.050.095.696
(PAD) POS DANA ALOKASI UMUM (DAU)
3 330.252.000.000 352.336.940.000 387.570.634.000 426.327.697.400 468.960.467.140 515.856.513.854
POS DANA OTONOMI KHUSUS
- 4
- POS DANA BAGI HASIL (DBH)
5 33.213.567.000 27.158.647.000 29.874.511.700 32.861.962.870 36.148.159.157 39.762.975.073
Pos Bagi Hasil Pajak 31.013.567.000 23.809.850.000 23.809.850.000 23.809.850.000 23.809.850.000 23.809.850.000 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 2.200.000.000 3.348.797.000 3.348.797.000 3.348.797.000 3.348.797.000 3.348.797.000POS DANA BAGI HASIL DANA
6 47.181.000.000 58.591.000.000 64.450.100.000 70.895.110.000 77.984.621.000 85.783.083.100
(DBHD) REBOISASI10 BIAYA LAIN (Biaya komitmen +
- Jasa giro Perbankan + Provisi)
- DSCR MINIMAL 2,5
Bab IX - 222
Tabel 9.14 Realisasi DSCR (Bagian Urusan Kas dan Perhitungan Perhitungan DSCR dan Komulatif Pinjaman)N0 Uraian Bagian REALISASI APBD % Per % Proyeksi dan Pos
Tahun
2011 2014 2011 2014 Pertumbuhan 2014 2008 2009 2010 2011Rasio 1 -
Perhitungan DSCR Bagian
2
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pos Dana
3
Alokasi Umum (DAU) Pos Dana
4
Otonomi Khusus Pos Dana Bagi
5 - -
(Biaya komitmen + Jasa giro Perbankan + Provisi) DSCR MINIMAL 2,5
DSCR = (PAD+DAU+OTSUS+(DBH+DBHDR)-BELANJA
PKK PINJAMAN + BUNGA+BIAYA LAIN
9.5 Analisa Tingkat Ketersediaan Dana
Analisa yang diperlukan adalah terhadap ketersediaan dana Pemerintahan Kabupaten/Kota yang dapat digunakan dalam pembangunan RPIJM, misalnya indikasi sumber penerimaan yang harus diperhatikan yakni sebagaimana yang tertera pada lampiran yang meliputi : a.
Prediksi untuk dana dari pemerintah pusat dan pemerintah propinsi adalah menggunakan asumsi trend historis maksimal 10% dari tahun sebelumnya; b.
Analisis dan teliti perkembangan sumber pendanaan external untuk pembiayaan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi; c.
Identifikasi perkembangan dana dari partisipasi dan kerja sama swasta; d. Identifikasi dana partisipasi masyarakat yang dipergunakan untuk pembangunan khususnya dalam membiayai operasi dan pemeliharaan; e.
Pisahkan biaya operasi dan pemeliharaan dan investasi baru dengan asumsi masing-masing 50% f.
Identifikasi pinjaman minimal yang dapat diperoleh dengan memperhatikan Debt Service Ratio (DSR) maksimum 30% g.
Dalam melakukan estimasi pinjaman dapat menggunakan asumsi :
a) Tingkat bunga berkisar 9 – 12 %
b) Masa tenggang 5 tahun a) Ratio likuiditas
b) Ratio Kepatutan Kredit
c) Ratio Efisiensi
d) Rasio Profitabilitas 2.
Analisis prosentase 3. Indikator yang menentukan layak tidaknya program
a) Internal Rate of Return (IRR)
b) Financial Internal Rate of Return (FIRR) yang dilihat dari pengasilan dan biaya
Dimana :
IRR > SOCC maka layak SOCC = Dicount Rate yang berlaku
c) Ekonomic Internal Rate of Return (EIRR) yang dilihat dari benefit yang tidak bisa dinyatakan dalam bentuk financial, terutama terkait prasarana
9.6 Rencana Pembiayaan Program
9.6.1 Rencana Pembiayaan
Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan Masyarakat. Untuk sektor air minum, limbah dan sampa biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah pemerintah Kabupaten/Kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara, drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.
Baik bantuan luar negeri maupun dana Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kabupaten/Kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan kepada kekuatan sendiri dalam hal ini pemerintah kabupaten/Kota dan masyarakat (community base development).
9.6.2 Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM
Setelah melalui penilaian RPIJM oleh pemerintah Kabupaten/Kota, maka selanjutnya
Tabel 9.15 Perkembangan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/KotaNo Sumber Penerimaan Realisasi 2010 Pertumbuhan rata2 Proporsi
- – 2014
2010 2011 2012 2013 2014 % %
1 Pajak Kendaraan Bermotor 743.405.708 818.360.000 981.447.128 1.097.798.457 950.124.080 7,10 18,42
2 Pajak Kendaraan diatas air 1.205.500 1.640.000 1.591.611 1.259.906 955.927 -2,97 0,03
3 Pajak Balik Nama 1.159.737.044 1.024.000.000 1.209.291.288 661.991.922 1.066.220.101 5,55 20,55
4 Pajak Bahan Bakar 2.993.962.849 950.000.000 1.157.333.485 2.030.655.051 1.818.491.856 4,64 35,91
5 Pajak Pengambilan air Tanah
- 4.017.371 0,00 0,02 -
6 Pajak Hotel 36.103.228 36.851.753 40.613.161 46.186.964 55.200.763 11,38 0,86
7 Pajak Restoran 31.859.080 32.519.612 35.838.844 34.069.749 41.234.213 7,09 0,70
8 Pajak Hiburan 3.950.500 4.032.417 4.444.000 5.053.000 775.000 -14,67 0,07
9 Pajak Reklame 84.825.000 86.583.083 95.420.500 121.794.100 126.225.000 10,89 2,07
10 Pajak Penerangan Jalan 799.938.691 816.523.741 899.865.205 874.741.605 959.459.666 4,79 17,45
Bab IX - 228 Tabel 9.16 Perkembangan Realisasi Penerimaan Retribusi di Daerah Kabupaten Buol dari tahun 2008 s/d 2014 No Sumber Penerimaan Realisasi 2010
Pertumbuhan rata2 %
- – 2014
Proporsi %
2010 2011 2012 2013 2014
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 1.452.059.400 1.588.608.200 1.637.934.789 1.663.093.136 2.739.298.830 19,69 53,46
2 Retribusi Pelayanan Persampahan 1.861.700 2.036.000 2.100.000 3.600.000 3.050.000 17,16 0,07
3 Retribusi biaya cetak kartu 182.459.000 199.617.000 205.815.000 118.970.000 44.755.000 -23,02 4,43
4 Retribusi Pemakaman - - - 1.180.000 2.220.000 0,00 0,02
5 Retribusi Parkir di tepi jalan 10.952.000 11.982.000 12.354.000 10.350.000 17.813.600 17,10 0,37
Retribusi pemakaian kekayaan Daerah 424.486.711 464.404.572 478.824.426 740.097.315 760.324.067 17,45 16,89
9
- Retribusi Pemadam kebakaran - tidak ada
- tidak ada tidak ada 0,00
10 Retribusi lain-lain 310.872.893 340.106.743 350.667.125 290.986.130 317.370.680 1,14 9,48
11
2.796.301.166 3.059.259.600 3.154.250.218,00 3.380.348.350,67 4.595.144.036,00 13,90 100,00
TOTAL
Bab IX - 229
Tabel 9.17 Perkembangan Realisasi Penerimaan Laba BUMD, Dinas-dinas, dan Lain- lain Kabupaten Buol Tahun 2014(Rp) No Sumber Penerimaan
Proporsi
PENERIMAAN LABA BUMD
I Penyertaan modal (Bank Sulteng) 317.132.533
1 PDAM
(116.581.184)
2
- (PDAM)
3
- BUMD 2
200.551.349 PENERIMAAN DINAS-DINAS
II
1 Dinas Pendidikan 74.910.633
2 Dinas Kesehatan 354.987.435
3 Dinas Kesehatan RSU D 2.575.260.257
10 Din Perindagkop 167.100.000
11 Sekretaris Daerah 633.325.342
12 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (PAD) 4.654.305.782
13 Dinas Pertanian dan Peternakan 68.560.533
14 Dinan Pertanian - Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 16.306.265 pertanian
15 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 756.313.329
16 Dinas Pertambangan dan Energi 337.008.836
17 Pariwisata dan seni budaya 133.903.604
18 Perikanan dan kelautan 164.745.953
Bab IX - 230 SUB TOTAL II
11.507.729.019 PENERIMAAN LAIN-LAIN
- III
Penerimaan dari Perijinan
1
Tabel 9.18 Perkembangan Realisasi Penerimaan Dana Bagi Hasil Kabupaten Buol dari 2008 - 2014
No Sumber Penerimaan Realisasi 2010 Pertumbuhan Proporsi
- – 2014 rata2 % 2010 2011 2012 2013 2014 %
I Sub Total Bagi Hasil Pajak
1 Pajak Bumi Bangunan (PBB) 8.724.674.284 11.557.642.800 12.624.688.000 22.112.406.397 23.063.871.720
2 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 998.198.400 665.787.600 1.098.416.000 1.382.826.985 2.070.608.963 (BPHTB)
3 Pajak Penghasilan Badan maupun Pribadi 1.650.258.097 4.070.000.000 1.325.045.323 806.351.541 434.249.335 Total I 11.373.130.781 16.293.430.400 15.048.149.323 24.301.584.923 25.568.730.018
II Sub Total Bagi Hasil Bukan Pajak
- 69.918.558
- Kehutanan
- Penambangan Minyak Bumi
- Penambangan Gas Bumi
No Sumber Pertumbuhan Proporsi
Realisasi 2010 -2014 Penerimaan rata2 % %
2010 2011 2012 2013 2014 201.950.000.000 Dana 206.871.000.000 156.060.996.000 313.917.759.274 330.252.000.000 13,26 91,15
I Alokasi
Umum Dana Alokasi Khusus
749.447.000 Reboisasi 10.600.000.000 870.000.000 959.858.165 2,00 0,99
II Non
Tabel 9.20 Perkembangan Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan Kabupaten
No Sumber Penerimaan Realisasi 2008-2014 Pertumbuhan Proporsi
rata2 % %2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2014
4.921.000.000 (50.810.004.000) 157.856.763.274 16.334.240.726
Dana Alokasi13,26
I Umum
Dana Alokasi
II Khusus
9.850.553.000 (9.730.000.000) (870.000.000) 959.858.165
Reboisasi2,00
(16.599.980.000) 13.900.000 37.793.100.000 12.036.700.000
Non Reboisasi 39,86
Sumber : Buku Perhitungan APBD Kabupaten Buol tahun 2008 s/d 2014
9.6 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya bersumber dari APBN dalam 3(
Tiga ) Tahun terakhirPembangunan Infrastruktur permukiman merupakan tanggung jawab dari kabupaten . Ditjen cipta karya dalam pembangunan infrastruktur bersifat stimulan. Pembiayan pembangunan bidang cipta karya melalui 4 sektor ; 1.
Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman 2. Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan 3. Sektor Pengembangan Lingkungan dan Permukiman 4. Sektor Pengembangan dan Pengelolaan Air Minum
Tabel 9.21 Pendanaan melalui APBN 3 Thn ( 2012-2014 )Tahun Tahun Tahun Sektor
Total
2.406.400.000 2.327.639.000 2.208.555.000 6.064.284.000
Total
9.7 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya bersumber dari APBD dalam 3(
Tiga ) Tahun terakhirPembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Buol penanganannya di laksanakan oleh beberapa SKPD
Tabel 9.22 Pendanaan melalui APBD 3 Thn ( 2012-2014 )Sektor Total
Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014
Bangkim 217.400.000 1.308.840.000 1.065.405.000 2.501.645.000
PBL 1.835.465.000 6.492.054.000 2.062.400.000 10.389.919.000
9.8 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya bersumber dari Swasta dalam 3(
Tiga ) Tahun terakhirSelain pemerintah Pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Buol juga melibatkan sumber dana dari swasta.
Tabel 9.24 KPS Bidang Cipta karya 3 ( Tiga ) Terakhir
Sektor Tahun Kegiatan Satuan Volume Lokasi Nilai
Bangkim - - - - - - PBL - - - - - -