ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
BAB 4
ANALISIS SOSIAL EKONOMI
DAN LINGKUNGAN
4.1. ANALISIS SOSIAL EKONOMI
Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi
masyarakat.Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan
secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur,
waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus
dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.Hasil identifikasi
aspek social pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Lebak
tertuang sebagai berikut.
A.
Sektor Pengembangan Pemukiman
Dalam membangun sistim permukiman, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Permukiman yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang
tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah
biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanannya.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra
konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan
cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Bab 4 - 1
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
B.
Sektor Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL)
Dalam membangun sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL), dampakdampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi,
dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial
ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Penataan Bangunan
Lingkungan Permukiman (PBL) yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak
negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak melibatkan penduduk.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara
mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
PBL dan pemukiman ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.1.
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor PBL Dan Permukiman
Komponen
Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Dampak
I. TAHAP KONTRUKSI
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Terserapnya
Tenaga kerja
konstruksi
kesempatan kerja
tahap konstruksi
sarana dan
Penduduk
yang dapat
Prasarana
disekitar lokasi
diserap
permukiman
Kegiatan
pembanguinan
sarana dan
Bab 4 - 2
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen
Yang
Diperkirakan
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Terkena
Dampak
Prasarana
permukiman
sesuai dengan
keahliannya,
sehingga dapat
mengurangi
tenaga kerja usia
produktif yang
menganggur.
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Dapat
Tenaga kerja
operasional
terserapnya
kontrak atau
sarana dan
kesempatan kerja
lepas sesuai
prasarana
bagi penduduk
kebutuhan
permukiman
disekitar lokasi
sarana dan
Prasarana
permukiman
sesuai kebutuhan
dan keahlian
2. Kesempatan
berusaha
Kegiatan
Kesempatan
Penduduk usia
operasional
Berusaha
produktif yang
sarana dan
tidak bekerja
prasarana
permukiman
3. Estetika
Pengoprasian
Proses
Penurunan
sarana dan
operasional
estetika akibat
prasarana
sarana dan
kegiatan dan
Bab 4 - 3
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen
Yang
Diperkirakan
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Terkena
Dampak
permukiman
Prasarana
beroperasinya
permukiman
sarana dan
prasarana
permukiman
4. Kamtibmas
Kegiatan
Gangguan
Terjadinya
pengoperasian
keamanan di
gangguan
sarana dan
lokasi dan sekitar keamanan
prasarana
lokasi kegiatan
seperti
permukiman
sarana dan
pencurian
Prasarana
peralatan
permukiman
5. Kesehatan
Kegiatan
Penurunan
Timbulnya
pekerja &
Operasional
Kesehatan
penyakit berupa
Masyarakat
sarana dan
masyarakat
penyakit kulit,
prasarana
Akibat
infeksi saluran
permukiman
operasional
pernafasan atas
sarana dan
dan infeksi pada
Prasarana
usus
permukiman
C.
Sektor Air Limbah
Dalam membangun sistim penyediaan Air Limbah, dampak-dampak lingkungan yang
harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa
konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial
ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Air Limbah yang
Bab 4 - 4
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan
pekerja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak
yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat
merasakan pelayanan Air Limbah.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara
mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
air limbah ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.2
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Air Limbah
Komponen
Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
Dampak
I. TAHAP KONTRUKSI
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Terserapnya
Tenaga kerja
konstruksi
kesempatan
tahap konstruksi
sistim
kerja penduduk
yang dapat diserap
penyediaan air
yang berada
limbah
disekitar lokasi
kegiatan sesuai
Dengan
keahliannya,
sehingga dapat
mengurangi
tenaga kerja
Bab 4 - 5
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen
Yang
Diperkirakan
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
Terkena
Dampak
usia produktif
Yang
menganggur.
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Dapat
Tenaga kerja
operasional
terserapnya
kontrak atau lepas
sistim
kesempatan
sesuai kebutuhan
pengolahan air
kerja bagi
limbah
Penduduk
disekitar lokasi
IPAL sesuai
kebutuhan dan
Keahlian
2. Kesempatan
Berusaha
Kegiatan
Kesempatan
Penduduk usia
operasional
berusaha antara
produktif yang
IPAL
lain sebagai
tidak bekerja
tukang cuci
Kendaraan
pengangkut
Tinja
3. Estetika
4. Kamtibmas
Pengoprasian
Proses
Penurunan
IPAL
Pengolahan
estetika berupa
IPAL yang
ceceran lumpur
terlihat dari luar
tinja
Kegiatan
Gangguan
Terjadinya
pengoperasian
keamanan di
gangguan
IPAL
Lokasi
keamanan seperti
Bab 4 - 6
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen
Yang
Diperkirakan
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
Terkena
Dampak
pencurian
peralatan
5. Kesehatan
Kegiatan
Penurunan
pekerja &
Operasional
Kesehatan
masyarakat
IPAL
Pekerja
Timbulnya bau
(masyarakat)
D.
Sektor Persampahan
Dalam membangun sistim Persampahan, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial
ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Persampahan yang
berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan
pekerja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak
yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat
merasakan pelayanan Persampahan.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara
mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
persampahan ditunjukkan dalam bentuk matriks pada Tabel 4.10 berikut.
Bab 4 - 7
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Tabel 4.3
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Persampahan
Komponen
Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
Dampak
I.
TAHAP KONTRUKSI
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Terserapnya
Tenaga kerja
konstruksi
kesempatan kerja
tahap konstruksi
TPA
penduduk disekitar
yang dapat
lokasi kegiatan
Diserap
sesuai dengan
keahliannya,
sehingga dapat
mengurangi tenaga
kerja usia produktif
yang menganggur.
II.
TAHAP OPERASIONAL
1. Kesempatan
Kerja
Keguatan
Dapat terserapnya
Tenaga kerja
operasional
kesempatan kerja
kontrak atau lepas
TPA
bagi penduduk
sesuai kebutuhan
disekitar lokasi
TPA sesuai
kebutuhan dan
Keahlian
2. Kesempatan
berusaha
Kegiatan
Kesempatan
Penduduk usia
operasional
berusaha antara lain
produktif yang
TPA
sebagai pemulung
tidak bekerja
sampah yang masih
Bias
Bab 4 - 8
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen
Yang
Diperkirakan
Sumber
Jenis Dampak
Dampak
Besaran Dampak Keterangan
Terkena
Dampak
dimanfaatkan/dijual
3. Estetika
Pengoprasian
Proses penimbuhan
Penurunan
penimbunan
sampah yang
estetika berupa
sampah di
terlihat dari luar
(tumpukan)
TPA
sampah di lokasi
TPA yang terlihat
dari luar
4. Kamtibmas
Kegiatan
Gangguan
Terjadinya
pengoperasian keamanan di lokasi
gangguan
TPA
keamanan seperti
dan sekitar lokasi
pencurian
peralatan
5. Kesehatan
Kegiatan
Penurunan
Timbulnya
pekerja &
Operasional
kesehatan pekerja
penyakit berupa
Masyarakat
TPA
&pemulung
penyakit kulit,
(masyarakat
infeksi saluran
pangguna)
pernafasan atas
dan infeksi pada
usus
E.
Sektor Drainase
Dalam
membangun sistim Drainase,
dampak-dampak lingkungan
yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial
ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Drainase yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang
Bab 4 - 9
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul
adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan
pelayanan Drainase.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara
mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
drainase ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.4
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Drainase
Komponen Yang
Diperkirakan
Terkena
Besaran
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Dampak
Keterangan
Dampak
I. TAHAP KONTRUKSI
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Terserapnya
Tenaga kerja
konstruksi
kesempatan
tahap
drainase
kerja penduduk
konstruksi
disekitar lokasi
yang dapat
kegiatan sesuai
diserap
dengan
keahliannya,
sehingga dapat
mengurangi
tenaga kerja
usia produktif
Yang
menganggur.
Bab 4 - 10
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Dampak
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Dapat
Tenaga kerja
operasional
terserapnya
kontrak atau
drainase
kesempatan
lepas sesuai
kerja bagi
kebutuhan
penduduk
disekitar lokasi
sesuai
kebutuhan dan
keahlian
2. Kesempatan
Berusaha
Kegiatan
Kesempatan
Penduduk
operasional
berusaha antara
usia produktif
drainase
lain sebagai
yang tidak
peternakan ikan bekerja
3. Estetika
4. Kamtibmas
5. Kesehatan
pekerja &
Masyarakat
F. Sektor Air Minum
Dalam membangun sistim penyediaan air minum, dampak-dampak lingkungan yang
harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa
konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan air minum yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak
melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang
Bab 4 - 11
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat
merasakan pelayanan air minum.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara
mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap
system penyediaan air minum ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.5
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Air Minum
Komponen Yang
Diperkirakan
Terkena
Besaran
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Dampak
Keterangan
Dampak
I.
TAHAP KONTRUKSI
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan konstruksi
Terserapnya
Tenaga
Bangunan penangkap
kesempatan
kerja tahap
intake/bronkaptering, kerja penduduk
konstruksi
bangunan produksi,
desa sesuai
yang dapat
bangunan reservoir
dengan
diserap
dan galian pipa
keahliannya,
sehingga dapat
mengurangi
tenaga kerja
usia produktif
yang
menganggur.
II.
TAHAP OPERASIONAL
Bab 4 - 12
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Dampak
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan operasional
Dapat
Tenaga
Sistim Penyediaan
terserapnya
kerja
Air Minum
kesempatan
kontrak
kerja bagi
atau lepas
penduduk yang
sesuai
berada
kebutuhan
disekitar lokasi
pekerjaan
sesuai
kebutuhan dan
keahlian
2. Kesempatan
Berusaha
Kegiatan operasional
Kesempatan
Penduduk
Sistim Penyediaan
berusaha
usia
Air Minum
antara lain
produktif
sebagai tenaga
yang tidak
harian atau
bekerja
tenaga kontrak
3. Estetika
Pengoperasian Sistim
Proses
Penurunan
Penyediaan Air
pembuangan
kualitas air
Minum
lumpur hasil
akibat
endapan dari
lumpur
proses
pengolahan air
minum dan
pengurasan.
4. Kamtibmas
Kegiatan
Gangguan
Terjadinya
pengoperasian Sistim
keamanan di
gangguan
Bab 4 - 13
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Dampak
Penyediaan Air
lokasi dan
keamanan
Minum
sekitar lokasi
seperti
pencurian
peralatan
5. Kesehatan
Kegiatan Operasional
Penurunan
Timbulnya
pekerja &
Sistim Penyediaan
kesehatan
penyakit
Masyarakat
Air Minum
pekerja
berupa
terutama
infeksi
operator
saluran
pompa.
pernafasan
Bab 4 - 14
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
4.2. ANALISIS LINGKUNGAN
4.2.1. KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
Pemerintah Kabupaten Lebak telah melaksanakan KLHS terhadap RPJMD tahun
2013 –2017terhadap kelestarian sumberdaya alam, fungsi lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan. Seperti telah diketahui bahwa kebijakan/program
pembangunan dimaksud pada dasarnya merupakan pengejawantahan dari Visi dan
Misi Pembangunan Kabupaten Lebak untuk jangka menengah kedepan.
Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan rencana/program
dalam RPIJM per sektor dengan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti (1)
perubahan
iklim,
(2)
kerusakan,
kemerosotan,
dan/atau
kepunahan
keanekaragaman hayati, (3) peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana
banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan, (4) penurunan
mutu dan kelimpahan sumber daya alam, (5) peningkatan alih fungsi kawasan
hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau (7) peningkatan
risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi
kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko
atau dampak terhadap isu-isu tersebut.
Telah disampaikan sebelumnya bahwa Visi Kabupaten Lebak adalah:
“Lebak Menjadi Daerah Yang Maju Dan Religius Berbasis Perdesaan “
Hasil
analisis
secara
simultan,
intensitas
pengaruh
kebijakan/program-program
pembangunan yang termuat dalam Visi pembangunan tersebut, terhadap kelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup bernilai skore 54,92%. Berdasarkan metode skoring
yang telah di uraikan sebelumnya dalam Metodologi kajian ini, nilai skore tersebut berada
pada selang interval (46,66%-59,98%). Artinya kebikajan/program-program pembangunan
yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun
2013-2017 memiliki intensitas pengaruh longgar/ringan terhadap kelestarian sumberdaya
alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH).
Bab 4 - 15
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan yang terdapat
dalam RPJMD tahun 2013-2017 dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program
pembangunan yang dicanangkan, 30% diantaranya termasuk kategori program yang
memiliki intensitas pengaruh sangat longgar terhadap upaya pelestarian SDA, fungsi LH;
37% program memiliki intensitas pengaruh longgar; 3% memiliki intensitas pengaruh
cukup atau sedang; 21% program memiliki pengaruh kuat, dan 9% program pembangunan
memiliki intensitas pengaruh yang sangat kuat terhadap sumberdaya alam dan fungsi
lingkungan hidup.
Untuk dapat melihat dengan seksama komposisi jumlah program-program pembangunan
yang termuat RPJMD Tahun 2013-2017 dengan berbagai tingkatan intensitas
pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, disajikan
diagram Gambar 4.1 berikut.
Sangat Kuat
9%
Kuat
21%
Cukup
3%
Sangat
Longgar
30%
Longgar
37%
Gambar 4.1
Intensitas Pengaruh Visi Pembangunan RPJMD Tahun (2012-2017)
Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Bab 4 - 16
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Visi pembangunan tersebut terdiri dari tiga misi, yang dalam kaitannya dengan
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dapat diuraikan sebgai berikut.
1. Misi pertama (M1) tercantumpenyelenggaraanpemerintahan:“Mewujudkyang amanah
dan menciptakan peningkatan ketaatan dan kesalehan sosial masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis, kebijakan/program-program yang termuat didalamnya,
misi yang pertama ini memiliki dampak/pengaruh yang sangat longgar (sangat
kecil) terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup;
2. Misi ke-dua (M2) tercantum : “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis
pemberdayaan
masyarakat
yang
berwawasan
lingkungan”.hasil
Berdasarkananalisis,kebijakan/program-program yang termuat didalamnya, misi
yang kedua ini memiliki cukup keterkaitan/pengaruh terhadap kelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
3. Misi ke-tiga (M3) tercantum : “Meningkatkan mutu layanan pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan sosial dan pengembangan budaya lokal. Berdasarkan hasil analisis,
kebijakan/program-program yang termuat didalamnya, misi yang ke-tiga ini
memiliki keterkaitan/pengaruh longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup;
A.
PENGARUH MISI PERTAMA TERHADAP KELESTARIAN SDA DAN LH
Misi pertama (M1) tertulisi: Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
amanah dan menciptakan peningkatan ketaatan dan kesalehan sosial masyarakat.
Misi pembangunan ini terdiri dari 2 (dua) point tujuan yang diurai menjadi 9 (sembilan)
point sasaran dan 16 point kebijakan, 51 program pembangunan. Intensitas pengaruh
kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam M1 ini bernilai skore
40,63%. Nilai skore tersebut menunjukan intensitas pengaruh program-program
pembangunan yang tercantum dalam M1 berada pada interval (33,33-46,65)%. Artinya
kebijakan/program-program dimaksud termasuk kategori pengaruh sangat loggar
terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup. Misi yang pertama
ini terbagi kedalam dua point tujuan.Analisis pengaruh ke-dua tujuan tersebut diuraikan
sebagai berikut.
Bab 4 - 17
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
B.
Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 1 Misi 1 (T1M1)
Tujuan yang pertama dari misi yang pertama (T1M1) tertulis Terselenggaranya tata
kelola pemerintahan yang profesional, bersih, dan akuntabel.Sebanyaktujuh sasaran
pembangunan yang hendak dicapai dalam T1M1 ini adalah:
1. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kinerja dan kompetensi;
2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang efektif dan
efisien;
3. Meningkatnya sarana dan prasarana pemerintahan;
4. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel;
5. Meningkatnya pelayanan publik;
6. Meningkatnya penataan, pembinaan dan penegakan hukum serta demokrasi yang
adil dan bermartabat;
7. Meningkatnya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan dengan
memberikan ruang untuk partisipasi masyarakat.
Program-program pembangunan yang tercantum dalam T1M1, apabila dicermati dengan
seksama, tidak bersinggungan lansung dengan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup.Obyek sasaran pembangunan tersebut adalah sosiosistem yiatu kelembagaan
pemerintah daerah Kabupaten Lebak.Tidak ada satu pun yang mengarah langsung
terhadap sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Sasaran yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 13 point kebijakan, 45
program pembangunan. Hasil identifikasi intensitas pengaruh kebijakan/programprogram pembangunan yang tercantum dalam tujuan pertama dari misi yang pertama
(T1M1) terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH)
dapat dilihat rincian Tabel 4.1 berikut.
Bab 4 - 18
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Tabel 4.6
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan
Tujuan 1 Misi 1 (T1M1)
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 1: Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih, dan
akuntabel
N
Sasaran
Kebijakan
Intensitas
Program Pembangnan Daerah
Pengaruh Terhadap
o
SDA & LH
Skore%
Meningk
1
1. Meningkatkan
Atnya
kapasitas
Kinerja
aparatur
Dan
melalui
Disiplin
pendidikan dan
Aparatur
pelatihan
Yang
Berbasis
Kinerja
Dan
1. Program
peningkatan
disiplin
33,33
aparatur
Kategori
Sangat
Longgar
2. Program pendidikan kedinasan
33,33
Sangat
Longgar
3. Program pembinaan pengembangan
33,33
aparatur
2. Optimalisasi
manajemen
kepegawaian
4. Program
Sangat
Longgar
peningkatan
kapasitas
33,33
sumberdaya aparatur
Sangat
Longgar
5. Program fasilitas pindah/purna tugas
33,33
PNS
Sangat
Longgar
Kompete
Nsi
2
Terwuju
1. Penataan
1. Program
peningkatan
Dnya
organisasi
kelembagaan dan
Kelemba
perangkat
pemerintah daerah
gaan dan
daerah
ketatalak
peningkatan
Sanaan
kapasitas
pemerint
kelembagaan
kearsipan
Ahan
pemerintahan
4. Program
Yang
dan
2. Program
2. Membangun
sistem
Dan
dan tata kelola
Efisien
pemerintahan
33,33
ketatalaksanaan
pelayanan
administrasi
Sangat
Longgar
33,33
perkantoran
3. Program
Efektif
kapasitas
Sangat
Longgar
peningkatan
sistem
33,33
Sangat
Longgar
penyelamatan
dan
33,33
pelestarian dokumen/arsip daerah
Sangat
Longgar
kerja
berbasis
teknolgi
informasi
3
Meningk
1. Penyediaan
1.
Program peningkatan sarana dan
44,44
Sangat
Bab 4 - 19
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Atnya
sara
na
dan
Sarana
prasarana
Dan
pemerintahan
Prasaran
yg
A
sampai
pemerint
kelurahan
prasarana aparatur
2. Programpeningkatanfasilitas
Longgar
44,44
pendukung kinerja pemerintahan
memadai
ke
3. Program pengembangan fasilitasi &
Sangat
Longgar
44,44
penyelenggaraan pemerintah an
Sangat
Longgar
Ahan
4
Meningk
1. Intensifikasi
Atnya
dan
Pengelol
ekstensifikasi
Aan
sumber PAD
Keuanga
dan optimalisasi
n daerah
pengelolaan
Yang
sumber PD
akuntabe
lain nya secara
L
akuntabel
1. Program intensifikasi dan
44,44
ekstensifikasi pendapatan daerah
2. Program perintisan dan pendirian
Sangat
Longgar
44,44
perusahaan daerah
Sangat
Longgar
berbasis TI
2. Pengelolaan
anggaran
daerah yang
efektif, efisien
dan akuntabel
berbasis TI
3. Program peningkatan dan
33,33
pengembangan pengelolaan
Sangat
Longgar
keuangan daerah
4. Program pembinaan dan fasilitasi
33,33
pengelolaan keuangan
5
Mening
1. Membangun
1. Program pengembangan
Katnya
sistem
akuntabilitas penyelenggaraan
Pelayan
informasi
pemerintahan
An
disemua
Publik
pelayanan
penanganan pengaduan
publik
masyarakat
2. Optimalisasi
penggunaan
teknologi
informasi
2. Program mengintensifkan
3. Program peningkatan pelayanan
Longgar
33,33
pelayanan informasi
Sangat
Longgar
33,33
Sangat
Longgar
33,33
publik
4. Program peningkatan kualitas
Sangat
Sangat
Longgar
33,33
Sangat
Longgar
Bab 4 - 20
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
yang
terintegrasi
lembaga perwakilan rakyat
bagi seluruh
daerah
pelayanan
6 Mening
6. Program peningkatan pelayanan
kedinasan kepala daerah/ wakil
cyber city
kepala daerah
1. Menata sistem
hukum dan
Penataa
regulasi
n,
daerah yang
pembina
adil dan
an dan
bermartabat
2. Meningkatkan
An
wawasan
Hukum
kebangsaan
Serta
dan demokrasi
1. Program
penataan
33,33
peraturan
33,33
sosialisasi
33,33
Sangat
Longgar
peraturan
33,33
perundang-undangan
3. Program
Sangat
Longgar
perundang-undangan
2. Program
Sangat
Longgar
publik menuju
Katnya
penegak
5. Program peningkatan kapasitas
Sangat
Longgar
perlakuan
dan
33,33
perlindungan hukum yang tidak
Sangat
Longgar
diskriminatif
4. Program
pengembangan
33,33
wawasan kebangsaan
Sangat
Longgar
Demo
Krasi
Yang
adil dan
bermart
Abat
5. Program
pengembangan
kemitraan
33,33
wawasan
Sangat
Longgar
kebangsaan
6. Program pendidikan politik
33,33
masyarakat
7 Mening
1. Meningkatka
Katnya
n
pe-
perencanaan
Rencana
pembangunan
-an,
daerah yang
pelak-
partisifatif
Sanaan
dan inovatif
&
2. Peningkatan
1. Program perencanaan
Sangat
Longgar
55,56
Longgar
55,56
Longgar
38,89
Sangat
pembangunan daerah
2. Program perencanaan
pembangunan ekonomi
3. Program perencanaan sosial
budaya
4. Program perencanaan
Longgar
55,56
Longgar
pembangunan bidang pertanian
Bab 4 - 21
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
pengaw
kapasitas dan
asan
kualitas
prasarana wilayah dan sumber
pem-
sistem
daya alam
banguna
pengawasan
5.
6.
Program perencanaan
Program peningkatan kapasitas
n dg
kelembagaan perencanaan
mem-
pembangunan daerah
berikan
7.
ruang
untuk
33,33
8.
Longgar
Sangat
Longgar
Program pengembangan data/
33,33
informasi /statistik daerah
partisip
asi masy
55,56
Sangat
Longgar
Program perencanaan tata
61,11
Cukup
61,11
Cukup
ruang
9.
Program perencanaan pemba
ngunan daerah rawan bencana
10. Program kerjasama pembangunan
11. Program perencanaan pengem-
55,56
55,56
Longgar
Longgar
bangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
12. Program perencanaan pengemba
55,56
Longgar
66,67
Cukup
33,33
Sangat
ngan kota-kota menengah dan
besar
13. Program peningkatan kerjasama
antar pemerintah daerah
14. Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan
Longgar
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
15. Program peningkatan profesionalis
33,33
me tenaga pemeriksa dan aparatur
Sangat
Longgar
pengawasan
16. Program
penyempurnaan
penataan
kebijakan
dan
sistem
33,33
Sangat
Longgar
dan prosedur pengawasan
Bab 4 - 22
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Ruang lingkup kebijakan pembangunan yang termuat dalam T1M1 didominasi oleh
program-program pembangunan yang berbasis pada lingkungan sosial (sosiosystem); Hanya
3 program yang berbasis pada lingkungan binaan (tecnosystem), dan tidak satu pun program
yang bersinggungan langsung dengan lingkungan alam (ecosystem). Hasil identifikasi ranah
lingkungan kebijakan dan progam-program pembangunan yang termuat dalam T1M1
adalah sebagai berikut:
Program pembangunan
lingkungan sosial :
Program pembangunan
lingkungan binaan :
4
2
Program
3
Program
:
Program pembangunan
lingkungan alam
t
e
r
m
u
a
t
Beban risiko dari kebijakan
pembangunan yang
Progmam
dalam
T1M1
terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup lebih didominasi oleh programprogram pembangunan yang berisiko “k termasuk kategori berisikolasitingkatrisiko
“besar”program-program. Reka pembangunan tersebut diuraikan sebagai berikut:
Program pembangunan
berisiko kecil
:
3
3
Program pembangunan
berisiko cukup
:
1
0
Program pembangunan
berisiko besar
:
2
p
r
o
g
r
a
m
p
r
o
g
r
a
m
p
r
o
g
r
a
m
Bab 4 - 23
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Luas wilayah terkena risiko dari kebijakan pembangunan yang termuat dalam T1M1
didominasi oleh program-program pembangunan yang luas da Hanya 11 program yang
luas wilayah terkena
program yang berisiko “regional”.
Luas
dampak-program risik
pembangunan yang dicanangkan T1M1 dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko
setempat : 33
Program
Program pembangunan berisiko
1
:1
Program
lokal
Program pembangunan berisiko
regional
:1
Program
Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 terhadap
kelestarian SDA dan fungsi LH semuanya termasuk kategori kecil.Tidak ada satu
program
pun yang termasuk kategori berman
dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat kecil
thd SDA/LH
4
: 5
Program pembangunan bermanfaat cukup
thd SDA/LH
: -
Program pembangunan bermanfaat besar
thd SDA/LH
: -
p
r
o
g
r
a
m
p
r
o
g
r
a
m
p
r
o
g
r
a
m
Wilayah dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam
T1M1 didominasi oleh program-program pembangunan yang hanya bermanfaat
setempat.
Hanya ada 10 program yang berma
Bab 4 - 24
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
berdampak manfaat “regional”manfaat.Hasildariprogramanalis-program pembangunan
yang termuat dalam T1M1 dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat setempat
: 34 program
Program pembangunan bermanfaat lokal
: 10 program
Program pembangunan bermanfaat regional
: 1
program
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan
yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari
program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 tersebut di atas, diperoleh
nilai skore 40,12%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (33,33% –46,65%).
Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1
secara simultan berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup.
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas
dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang
dicanangkan dalam T1M1, 78% diantaranya berpengaruh sangat longgar terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup; Sebanyak 15% program pengaruh
longgar, dan 7% pengaruh cukup atau sedang.Program-program pembangunan yang
termasuk dalam T1M1 ini tidak ada yang pengaruh kuat dan sangat kuat.
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program pada
berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan,
disajikan bentuk diagram sebagai berikut.
Longgar
15%
Cukup
7%
Sangat Longgar
78%
Gambar 4.2
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan pada T1M1
Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Bab 4 - 25
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
C.
Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 2 dari Misi 1 (T2M1)
Tujuan yang kedua dari misi yang pertama (T2M1) tertulis Terciptanya kehidupan
masyarakat yang aman, tertib, teratur, disiplin dan religious.Terdapat 2
(dua)pointsasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam T2M1 ini yaitu:
1. Meningkatnya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
2. Meningkatnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dua sasaran pembangunan tersebut terbagi kedalam 3 (tiga) point kebijakan dan 6
(enam) point program pembangunan. Intensitas pengaruh kebijakan dan programprogram pembangunan yang tercantum dalam T2M1 terhadap kelestarian SDA dan LH
ini dapat dilihat Tabel 4.7.
Tabel 4.7
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan
Tujuan 2 Misi 1
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 2 : Terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, tertib, teratur, disiplin dan
religius
No
Sasaran
Kebijakan
Program Pembangnan Daerah
Intensitas
Pengaruh
Terhadap
SDA & LH
1
Meningkatnya
1. Mendorong
1. Program
ketertiban
aparatur
dan
umum dan
Masyarakat
ketentraman
Untukterlibat
masyarakat
aktif
ketertiban
Kategori
44,44
Sangat
penyakit
Longgar
masyarakat
dalam
Pemeliharaan
keamanan
pemberantasan
peningkatan
Skor
dan
2. Program peningkatan keamanan
44,44
dan kenyamanan lingkungan
3. Program
kantrantibmas
pemeliharaan
dan pencegahan
Sangat
Longgar
44,44
Sangat
Longgar
tindak criminal
Bab 4 - 26
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
lingkungan
4. Program
pemberdayaan
masyarakat
untuk
44,44
menjaga
Sangat
Longgar
ketertiban dan keamanan
2
Meningkatnya
2. Melakukan
5. Program peningkatan
toleransi dan
pembina
kerukunan
keagamaan
antar umat
kemasyarakatan
beragama
dg melibatkan
6. Bantuan bidang keagamaan dan
dalam
pemuka
sosial masyarakat (hibah)
kehidupan
dan
bermasyarakat,
masyarakat
berbangsa dan
3. Peningkatan
bernegara
an
toleransi
44,44
dan kerukunan dalam kehidupan
dan
Sangat
Longgar
beragama
agama
44,44
Sangat
Longgar
tokoh
sarana
prasarana
keagamaan
dan
sosial
kemasyarakatan
dngn
mendorong
peran
swadaya
masyarakat
Ruang lingkup program-program pembangunan yang dicanangkan dalam T2M1 ini
semuanya dalam ruang lingkup lingkungan sosial (sociosystem). Tidak ada satu pun
program pembangunan yang termasuk dalam ruang lingkup lingkungan binaan
(tecnosystem) dan lingkungan alam (ecosystem), sehingga hasil identifikasi diperoleh hasil
sebagai berikut:
Program pembangunan lingkungan sosial : 6
program
Program pembangunan lingkungan binaan : -
program
Program pembangunan lingkungan alam
: -
program
Beban risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 terhadap
kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) semuanya berisiko
kecil. Hasil identifikasinya sebagai berikut
Program pembangunan berisiko kecil
: 6 program
Program pembangunan berisiko cukup
:
program
Bab 4 - 27
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Program pembangunan berisiko besar
:
program
Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam
T2M1 hanya berdampak lokal, yaitu hanya berlaku di wilayah Kabupaten Lebak.
Berdasarkan hasil analisis wilayah terkena dampak dari T2M1 terhadap kelestarian SDA
dan fungsi LH dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko setempat : -
program
Program pembangunan berisiko lokal
:
6
program
Program pembangunan berisiko regional
:
-
program
Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 terhadap
kelestarian SDA dan fungsi LH semuanya berkategori kecil.Tidak ada program yang
berkategori cukup atau besar. Hasil analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH
: 6
program
Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH
: -
program
Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH
: -
program
Wilayah manfaat terhadap kelestarian SDA dan LH dari program-program
pembangunan yang termuat dalam T2M1 hanya berlaku lokal, tidak ada program yang
berdampak “regional” atau “setempat”. Hasil
Program pembangunan bermanfaat setempat
: -
program
Program pembangunan bermanfaat lokal
: 6
program
Program pembangunan bermanfaat regional
: -
program
Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan tersebut di atas, hasil analisis simultan dengan
pendekatan skoring terhadap program-program pembangunan yang termuat dalam
T2M1 ini diperoleh nilai skore 44,44%, berada pada selang interval skore (33,33%46,65%). Hal ini berarti intensitas pengaruh dari kebijakan dan program-program
pembangunan yang termuat dalam T2M1 tersebut di atas secara keseluruhan terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup termasuk kategori pengaruh
sangat longgar.
Bab 4 - 28
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan
yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari
program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 tersebut di atas, diperoleh
nilai skore 44,44%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (33,33% –46,65%).
Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1
secara simultan berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup.
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program pada
berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan,
disajikan bentuk diagram sebagai berikut
Cukup
0%
Longgar
0%
Sangat Longgar
100%
Gambar 4.3
Intensitas PengaruhKebijakan/Program Pembangunan pada T2M1
Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas
dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang
dicanangkan dalam T2M1, 100% memiliki intensitas pengaruh sangat longgar terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Tidak ada program yang memiliki
intensitas pengaruh longgar, pengaruh cukup atau sedang, pengaruh kuat dan sangat
kuat.
Bab 4 - 29
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
4.2. PENGARUH KEBIJAKAN/PROGRAM PEMBANGUNAN MISI 2
Misi yang kedua (M2) ini tertulis Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur
pertumbuhan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat yang berwawasan
lingkungan. Misi pembangunan yang kedua ini memiliki 3 (tiga) point tujuan yang diurai
menjadi 9 (sembilan) point sasaran, dan 19 point kebijakan, 85 program pembangunan.
Berdasarkan hasil analisis skoring, intensitas pengaruh kebijakan dan program-program
pembangunan yang tercantum dalam M2 ini bernilai skore 67,02%, berada pada interval
skore (58,00%-71,99%). Nilai skore tersebut menunjukan intensitas pengaruh programprogram pembangunan yang tercantum dalam M2 terhadap kelestarian sumberdaya alam
dan fungsi lingkungan hidup termasuk kategori cukup.
4.2.1. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 1 dari Misi 2 (T1M2)
Tujuan pertama dari Misi yang kedua (T1M2) ini tertulis Tersedianya infrastruktur dasar
yang berkualitas dan memadai untuk menunjang pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi.Terdapat 3 (tiga) sasaran pembangunan yang hendak dicapai
dalam T1M2 ini yaitu:
Meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur jalan;
Optimalisasi infrastruktur pengairan dalam upaya penyediaan air baku;
Meningkatnya sarana prasarana perhubungan yang memadai serta tersedia sarana
dan prasarana komunikasi dan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
Tiga sasaran pembangunan yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 5 (lima)
butir kebijakan dan 22 program pembangunan. Hasil identifikasi intensitas pengaruh
kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam tujuan pertama dari misi
yang ke-dua (T1M2) terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan
hidup (LH) dalam upaya mewujudkan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup
dapat dilihat rincian Tabel 4.3 berikut.
Bab 4 - 30
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Tabel 4.8
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan
Tujuan 1 Misi 2
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 1 : Tersedianya infrastruktur dasar yang berkualitas dan memadai untuk
menunjang pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
No
Sasaran
Kebijakan
Intensitas
Program Pembangnan Daerah
Pengaruh
Terhadap
SDA & LH
Skore
Katego
ri
1
Meningkatnya
1.Meningkatkan
kapasitas dan
Infrastruktur
kualitas
jalan
infrastruktur
kapasitas
jalan
kulitas
1. Program
pembangunan jalan
Dan
Untuk
2. Program
peningkatan jalan
77,78
Kuat
77,78
Kuat
77,78
Kuat
66,67
Cukup
77,78
Kuat
77,78
Kuat
77,78
Kuat
77,78
Kuat
dan jembatan
3. Program
rehabilitasi
Aksesibilitas
pemeliharaan
Pergerakan
jembatan
antar
wilayah
jalan
/
dan
4. Program tanggap darurat jalan
dan jembatan
Meningkatkan
rasio
Kuat
dan jembatan
Dg
kegiatan
77,78
saluran
drainase
trotoar
Berkualitas
dan
yang
5. Program pembangunan sistem
informasi/data base jalan dan
jembatan
6. Program peningkatan sarana
dan prasarana kebinamargaan
7. Program
pembangunan
Saluran
drainase/gorong-
Gorong
8. Program
rehabilitasi
/
pemeliharaan saluran drainase/
gorong-gorong
9. Program
pembangunan
rehabilitasi/
/
pemeliharaan
Trotoar
Bab 4 - 31
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
2
Optimalisasi
Peningkatan
Program pengembangan dan
infrastruktur
sarana prasarana
pengelolaan jaringan irigasi dan
Pengairan
dan pe-ngelolaan
jaringan pengairan lainnya
dalam upaya
jalonggar irigasi
penyediaan air
dan sumber daya
Baku
air untuk
77,78
Kuat
77,78
Kuat
77,78
Kuat
72,22
Cukup
72,22
Cukup
72,22
Cukup
72,22
Cukup
72,22
Cukup
38.89
Sangat
Mendukung
pemba-ngunan
bidang pertanian
dan men-jaga
ketersedian air
bagi kehidupan
Masyarakat
3
Meningkatnya
1. Meningkatkan
1.
Program
pembangunan
Sarana
Sarana
prasarana
Prasarana
Prasarana
perhubungan
perhubungan
Perhubungan
yang memadai
Dan
pemeliharaan prasarana
serta tersedia
Transportasi
fasilitas LLAJ
sarana dan
umum yang
Prasarana
aman dan
komunikasi dan
Memadai
informasi yang
2. Meningkatkan
mudah diakses
sarana dan
Oleh
masyarakat
Prasarana
komunikasi dan
2.
3.
fasilitas
Program
rehabilitasi
Program
dan
dan
peningkatan
pelayanan angkutan
4.
Program
peningkatan
dan
pengamanan lalu lintas
5.
Program peningkatan kelaikan
pengoperasian kendaraan
6.
informasi yang
Program
peningkatan
pelayanan lalu lintas
mudah diakses
oleh masyarakat
7.
Program
peningkatan
optimalisasi perhubungan
8.
Program
optimalisasi
pemanfaatan
teknologi
Longgar
informasi
9.
Program
pengkajian
dan
penelitian
bidang komunikasi
38,89
Sangat
Longgar
dan informasi
10. Program
kerjasama informasi
dan media massa
38,89
Sangat
Longgar
Bab 4 - 32
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
11. Program
pengembangan
komunikasi,
38,89
informasi dan
Sangat
Longgar
media massa
Ruang lingkup program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 dapat
digolongkan menjadi 6 (enam) program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup
sociosystem, 16 program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup tecnosystem. Tidak
ada satu program pun yang termasuk kategori lingkungan alam (ecosystem). Berdasarkan
hasil identifikasi diperoleh sebagai berikut:
Program pembangunan lingkungan social
:
6 program
Program pembangunan lingkungan binaan : 16 program
Program pembangunan lingkungan alam
:-
progmam
Beban risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 terhadap
kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) dapat diringkas
sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko kecil
: 3 program : 5
Program pembangunan berisiko cukup
program : 14
Program pembangunan berisiko besar
program
Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam
T1M1 hanya berpengaruh “setempat” dan ber analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko setempat
:
4 program
Program pembangunan berisiko lokal
: 18 program
Program pembangunan berisiko regional
:
- program
Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 terhadap
kelestarian SDA dan fungsi LH, terdapat 4 pro berkategori “cukup”, dan 12 program terma
diringkas sebagai berikut:
Bab 4 - 33
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH
: 4program
Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH
: 6
program
Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH
: 12 program
Wilayah Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2
terhadap kelestarian SDA itudanhanya berpengaruhLHhanyauntuk bers wilayah
Kabupaten Lebak. Hasil analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat setempat
:
Program pembangunan bermanfaat lokal
: 22
Program pembangunan bermanfaat regional
:
- program
program
-
program
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan
yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari
program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 tersebut di atas, diperoleh
nilai skore 68,52%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (59,99% -73,31%). Hal
ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 secara
simultan berpengaruh cukup atau sedang terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup.
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas
dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang
dicanangkan dalam T1M1, 19% diantaranya berpengaruh sangat longgar terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup; Sebanyak 29% program pengaruh
cukup, dan 52% pengaruh kuat.Kebijakan/program pembangunan yang termasuk dalam
T1M2 ini tidak ada yang pengaruh longgar dan sangat kuat.
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program T1M2
pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan,
disajikan bentuk diagram sebagai berikut.
Bab 4 - 34
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Inves
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
BAB 4
ANALISIS SOSIAL EKONOMI
DAN LINGKUNGAN
4.1. ANALISIS SOSIAL EKONOMI
Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi
masyarakat.Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan
secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur,
waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus
dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.Hasil identifikasi
aspek social pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Lebak
tertuang sebagai berikut.
A.
Sektor Pengembangan Pemukiman
Dalam membangun sistim permukiman, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Permukiman yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang
tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah
biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanannya.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra
konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan
cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Bab 4 - 1
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
B.
Sektor Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL)
Dalam membangun sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL), dampakdampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi,
dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial
ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Penataan Bangunan
Lingkungan Permukiman (PBL) yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak
negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak melibatkan penduduk.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara
mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
PBL dan pemukiman ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.1.
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor PBL Dan Permukiman
Komponen
Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Dampak
I. TAHAP KONTRUKSI
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Terserapnya
Tenaga kerja
konstruksi
kesempatan kerja
tahap konstruksi
sarana dan
Penduduk
yang dapat
Prasarana
disekitar lokasi
diserap
permukiman
Kegiatan
pembanguinan
sarana dan
Bab 4 - 2
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen
Yang
Diperkirakan
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Terkena
Dampak
Prasarana
permukiman
sesuai dengan
keahliannya,
sehingga dapat
mengurangi
tenaga kerja usia
produktif yang
menganggur.
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Dapat
Tenaga kerja
operasional
terserapnya
kontrak atau
sarana dan
kesempatan kerja
lepas sesuai
prasarana
bagi penduduk
kebutuhan
permukiman
disekitar lokasi
sarana dan
Prasarana
permukiman
sesuai kebutuhan
dan keahlian
2. Kesempatan
berusaha
Kegiatan
Kesempatan
Penduduk usia
operasional
Berusaha
produktif yang
sarana dan
tidak bekerja
prasarana
permukiman
3. Estetika
Pengoprasian
Proses
Penurunan
sarana dan
operasional
estetika akibat
prasarana
sarana dan
kegiatan dan
Bab 4 - 3
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen
Yang
Diperkirakan
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Terkena
Dampak
permukiman
Prasarana
beroperasinya
permukiman
sarana dan
prasarana
permukiman
4. Kamtibmas
Kegiatan
Gangguan
Terjadinya
pengoperasian
keamanan di
gangguan
sarana dan
lokasi dan sekitar keamanan
prasarana
lokasi kegiatan
seperti
permukiman
sarana dan
pencurian
Prasarana
peralatan
permukiman
5. Kesehatan
Kegiatan
Penurunan
Timbulnya
pekerja &
Operasional
Kesehatan
penyakit berupa
Masyarakat
sarana dan
masyarakat
penyakit kulit,
prasarana
Akibat
infeksi saluran
permukiman
operasional
pernafasan atas
sarana dan
dan infeksi pada
Prasarana
usus
permukiman
C.
Sektor Air Limbah
Dalam membangun sistim penyediaan Air Limbah, dampak-dampak lingkungan yang
harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa
konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial
ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Air Limbah yang
Bab 4 - 4
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan
pekerja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak
yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat
merasakan pelayanan Air Limbah.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara
mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
air limbah ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.2
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Air Limbah
Komponen
Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
Dampak
I. TAHAP KONTRUKSI
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Terserapnya
Tenaga kerja
konstruksi
kesempatan
tahap konstruksi
sistim
kerja penduduk
yang dapat diserap
penyediaan air
yang berada
limbah
disekitar lokasi
kegiatan sesuai
Dengan
keahliannya,
sehingga dapat
mengurangi
tenaga kerja
Bab 4 - 5
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen
Yang
Diperkirakan
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
Terkena
Dampak
usia produktif
Yang
menganggur.
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Dapat
Tenaga kerja
operasional
terserapnya
kontrak atau lepas
sistim
kesempatan
sesuai kebutuhan
pengolahan air
kerja bagi
limbah
Penduduk
disekitar lokasi
IPAL sesuai
kebutuhan dan
Keahlian
2. Kesempatan
Berusaha
Kegiatan
Kesempatan
Penduduk usia
operasional
berusaha antara
produktif yang
IPAL
lain sebagai
tidak bekerja
tukang cuci
Kendaraan
pengangkut
Tinja
3. Estetika
4. Kamtibmas
Pengoprasian
Proses
Penurunan
IPAL
Pengolahan
estetika berupa
IPAL yang
ceceran lumpur
terlihat dari luar
tinja
Kegiatan
Gangguan
Terjadinya
pengoperasian
keamanan di
gangguan
IPAL
Lokasi
keamanan seperti
Bab 4 - 6
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen
Yang
Diperkirakan
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
Terkena
Dampak
pencurian
peralatan
5. Kesehatan
Kegiatan
Penurunan
pekerja &
Operasional
Kesehatan
masyarakat
IPAL
Pekerja
Timbulnya bau
(masyarakat)
D.
Sektor Persampahan
Dalam membangun sistim Persampahan, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial
ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Persampahan yang
berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan
pekerja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak
yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat
merasakan pelayanan Persampahan.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara
mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
persampahan ditunjukkan dalam bentuk matriks pada Tabel 4.10 berikut.
Bab 4 - 7
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Tabel 4.3
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Persampahan
Komponen
Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber
Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
Dampak
I.
TAHAP KONTRUKSI
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Terserapnya
Tenaga kerja
konstruksi
kesempatan kerja
tahap konstruksi
TPA
penduduk disekitar
yang dapat
lokasi kegiatan
Diserap
sesuai dengan
keahliannya,
sehingga dapat
mengurangi tenaga
kerja usia produktif
yang menganggur.
II.
TAHAP OPERASIONAL
1. Kesempatan
Kerja
Keguatan
Dapat terserapnya
Tenaga kerja
operasional
kesempatan kerja
kontrak atau lepas
TPA
bagi penduduk
sesuai kebutuhan
disekitar lokasi
TPA sesuai
kebutuhan dan
Keahlian
2. Kesempatan
berusaha
Kegiatan
Kesempatan
Penduduk usia
operasional
berusaha antara lain
produktif yang
TPA
sebagai pemulung
tidak bekerja
sampah yang masih
Bias
Bab 4 - 8
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen
Yang
Diperkirakan
Sumber
Jenis Dampak
Dampak
Besaran Dampak Keterangan
Terkena
Dampak
dimanfaatkan/dijual
3. Estetika
Pengoprasian
Proses penimbuhan
Penurunan
penimbunan
sampah yang
estetika berupa
sampah di
terlihat dari luar
(tumpukan)
TPA
sampah di lokasi
TPA yang terlihat
dari luar
4. Kamtibmas
Kegiatan
Gangguan
Terjadinya
pengoperasian keamanan di lokasi
gangguan
TPA
keamanan seperti
dan sekitar lokasi
pencurian
peralatan
5. Kesehatan
Kegiatan
Penurunan
Timbulnya
pekerja &
Operasional
kesehatan pekerja
penyakit berupa
Masyarakat
TPA
&pemulung
penyakit kulit,
(masyarakat
infeksi saluran
pangguna)
pernafasan atas
dan infeksi pada
usus
E.
Sektor Drainase
Dalam
membangun sistim Drainase,
dampak-dampak lingkungan
yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial
ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Drainase yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang
Bab 4 - 9
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul
adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan
pelayanan Drainase.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara
mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
drainase ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.4
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Drainase
Komponen Yang
Diperkirakan
Terkena
Besaran
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Dampak
Keterangan
Dampak
I. TAHAP KONTRUKSI
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Terserapnya
Tenaga kerja
konstruksi
kesempatan
tahap
drainase
kerja penduduk
konstruksi
disekitar lokasi
yang dapat
kegiatan sesuai
diserap
dengan
keahliannya,
sehingga dapat
mengurangi
tenaga kerja
usia produktif
Yang
menganggur.
Bab 4 - 10
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Dampak
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan
Dapat
Tenaga kerja
operasional
terserapnya
kontrak atau
drainase
kesempatan
lepas sesuai
kerja bagi
kebutuhan
penduduk
disekitar lokasi
sesuai
kebutuhan dan
keahlian
2. Kesempatan
Berusaha
Kegiatan
Kesempatan
Penduduk
operasional
berusaha antara
usia produktif
drainase
lain sebagai
yang tidak
peternakan ikan bekerja
3. Estetika
4. Kamtibmas
5. Kesehatan
pekerja &
Masyarakat
F. Sektor Air Minum
Dalam membangun sistim penyediaan air minum, dampak-dampak lingkungan yang
harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa
konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan air minum yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak
melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang
Bab 4 - 11
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat
merasakan pelayanan air minum.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara
mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah
dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap
system penyediaan air minum ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.5
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Air Minum
Komponen Yang
Diperkirakan
Terkena
Besaran
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Dampak
Keterangan
Dampak
I.
TAHAP KONTRUKSI
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan konstruksi
Terserapnya
Tenaga
Bangunan penangkap
kesempatan
kerja tahap
intake/bronkaptering, kerja penduduk
konstruksi
bangunan produksi,
desa sesuai
yang dapat
bangunan reservoir
dengan
diserap
dan galian pipa
keahliannya,
sehingga dapat
mengurangi
tenaga kerja
usia produktif
yang
menganggur.
II.
TAHAP OPERASIONAL
Bab 4 - 12
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Dampak
1. Kesempatan
Kerja
Kegiatan operasional
Dapat
Tenaga
Sistim Penyediaan
terserapnya
kerja
Air Minum
kesempatan
kontrak
kerja bagi
atau lepas
penduduk yang
sesuai
berada
kebutuhan
disekitar lokasi
pekerjaan
sesuai
kebutuhan dan
keahlian
2. Kesempatan
Berusaha
Kegiatan operasional
Kesempatan
Penduduk
Sistim Penyediaan
berusaha
usia
Air Minum
antara lain
produktif
sebagai tenaga
yang tidak
harian atau
bekerja
tenaga kontrak
3. Estetika
Pengoperasian Sistim
Proses
Penurunan
Penyediaan Air
pembuangan
kualitas air
Minum
lumpur hasil
akibat
endapan dari
lumpur
proses
pengolahan air
minum dan
pengurasan.
4. Kamtibmas
Kegiatan
Gangguan
Terjadinya
pengoperasian Sistim
keamanan di
gangguan
Bab 4 - 13
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Komponen Yang
Diperkirakan
Terkena
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran
Dampak
Keterangan
Dampak
Penyediaan Air
lokasi dan
keamanan
Minum
sekitar lokasi
seperti
pencurian
peralatan
5. Kesehatan
Kegiatan Operasional
Penurunan
Timbulnya
pekerja &
Sistim Penyediaan
kesehatan
penyakit
Masyarakat
Air Minum
pekerja
berupa
terutama
infeksi
operator
saluran
pompa.
pernafasan
Bab 4 - 14
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
4.2. ANALISIS LINGKUNGAN
4.2.1. KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
Pemerintah Kabupaten Lebak telah melaksanakan KLHS terhadap RPJMD tahun
2013 –2017terhadap kelestarian sumberdaya alam, fungsi lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan. Seperti telah diketahui bahwa kebijakan/program
pembangunan dimaksud pada dasarnya merupakan pengejawantahan dari Visi dan
Misi Pembangunan Kabupaten Lebak untuk jangka menengah kedepan.
Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan rencana/program
dalam RPIJM per sektor dengan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti (1)
perubahan
iklim,
(2)
kerusakan,
kemerosotan,
dan/atau
kepunahan
keanekaragaman hayati, (3) peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana
banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan, (4) penurunan
mutu dan kelimpahan sumber daya alam, (5) peningkatan alih fungsi kawasan
hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau (7) peningkatan
risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi
kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko
atau dampak terhadap isu-isu tersebut.
Telah disampaikan sebelumnya bahwa Visi Kabupaten Lebak adalah:
“Lebak Menjadi Daerah Yang Maju Dan Religius Berbasis Perdesaan “
Hasil
analisis
secara
simultan,
intensitas
pengaruh
kebijakan/program-program
pembangunan yang termuat dalam Visi pembangunan tersebut, terhadap kelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup bernilai skore 54,92%. Berdasarkan metode skoring
yang telah di uraikan sebelumnya dalam Metodologi kajian ini, nilai skore tersebut berada
pada selang interval (46,66%-59,98%). Artinya kebikajan/program-program pembangunan
yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun
2013-2017 memiliki intensitas pengaruh longgar/ringan terhadap kelestarian sumberdaya
alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH).
Bab 4 - 15
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan yang terdapat
dalam RPJMD tahun 2013-2017 dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program
pembangunan yang dicanangkan, 30% diantaranya termasuk kategori program yang
memiliki intensitas pengaruh sangat longgar terhadap upaya pelestarian SDA, fungsi LH;
37% program memiliki intensitas pengaruh longgar; 3% memiliki intensitas pengaruh
cukup atau sedang; 21% program memiliki pengaruh kuat, dan 9% program pembangunan
memiliki intensitas pengaruh yang sangat kuat terhadap sumberdaya alam dan fungsi
lingkungan hidup.
Untuk dapat melihat dengan seksama komposisi jumlah program-program pembangunan
yang termuat RPJMD Tahun 2013-2017 dengan berbagai tingkatan intensitas
pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, disajikan
diagram Gambar 4.1 berikut.
Sangat Kuat
9%
Kuat
21%
Cukup
3%
Sangat
Longgar
30%
Longgar
37%
Gambar 4.1
Intensitas Pengaruh Visi Pembangunan RPJMD Tahun (2012-2017)
Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Bab 4 - 16
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Visi pembangunan tersebut terdiri dari tiga misi, yang dalam kaitannya dengan
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dapat diuraikan sebgai berikut.
1. Misi pertama (M1) tercantumpenyelenggaraanpemerintahan:“Mewujudkyang amanah
dan menciptakan peningkatan ketaatan dan kesalehan sosial masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis, kebijakan/program-program yang termuat didalamnya,
misi yang pertama ini memiliki dampak/pengaruh yang sangat longgar (sangat
kecil) terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup;
2. Misi ke-dua (M2) tercantum : “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis
pemberdayaan
masyarakat
yang
berwawasan
lingkungan”.hasil
Berdasarkananalisis,kebijakan/program-program yang termuat didalamnya, misi
yang kedua ini memiliki cukup keterkaitan/pengaruh terhadap kelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
3. Misi ke-tiga (M3) tercantum : “Meningkatkan mutu layanan pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan sosial dan pengembangan budaya lokal. Berdasarkan hasil analisis,
kebijakan/program-program yang termuat didalamnya, misi yang ke-tiga ini
memiliki keterkaitan/pengaruh longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup;
A.
PENGARUH MISI PERTAMA TERHADAP KELESTARIAN SDA DAN LH
Misi pertama (M1) tertulisi: Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
amanah dan menciptakan peningkatan ketaatan dan kesalehan sosial masyarakat.
Misi pembangunan ini terdiri dari 2 (dua) point tujuan yang diurai menjadi 9 (sembilan)
point sasaran dan 16 point kebijakan, 51 program pembangunan. Intensitas pengaruh
kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam M1 ini bernilai skore
40,63%. Nilai skore tersebut menunjukan intensitas pengaruh program-program
pembangunan yang tercantum dalam M1 berada pada interval (33,33-46,65)%. Artinya
kebijakan/program-program dimaksud termasuk kategori pengaruh sangat loggar
terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup. Misi yang pertama
ini terbagi kedalam dua point tujuan.Analisis pengaruh ke-dua tujuan tersebut diuraikan
sebagai berikut.
Bab 4 - 17
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
B.
Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 1 Misi 1 (T1M1)
Tujuan yang pertama dari misi yang pertama (T1M1) tertulis Terselenggaranya tata
kelola pemerintahan yang profesional, bersih, dan akuntabel.Sebanyaktujuh sasaran
pembangunan yang hendak dicapai dalam T1M1 ini adalah:
1. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kinerja dan kompetensi;
2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang efektif dan
efisien;
3. Meningkatnya sarana dan prasarana pemerintahan;
4. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel;
5. Meningkatnya pelayanan publik;
6. Meningkatnya penataan, pembinaan dan penegakan hukum serta demokrasi yang
adil dan bermartabat;
7. Meningkatnya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan dengan
memberikan ruang untuk partisipasi masyarakat.
Program-program pembangunan yang tercantum dalam T1M1, apabila dicermati dengan
seksama, tidak bersinggungan lansung dengan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup.Obyek sasaran pembangunan tersebut adalah sosiosistem yiatu kelembagaan
pemerintah daerah Kabupaten Lebak.Tidak ada satu pun yang mengarah langsung
terhadap sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Sasaran yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 13 point kebijakan, 45
program pembangunan. Hasil identifikasi intensitas pengaruh kebijakan/programprogram pembangunan yang tercantum dalam tujuan pertama dari misi yang pertama
(T1M1) terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH)
dapat dilihat rincian Tabel 4.1 berikut.
Bab 4 - 18
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Tabel 4.6
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan
Tujuan 1 Misi 1 (T1M1)
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 1: Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih, dan
akuntabel
N
Sasaran
Kebijakan
Intensitas
Program Pembangnan Daerah
Pengaruh Terhadap
o
SDA & LH
Skore%
Meningk
1
1. Meningkatkan
Atnya
kapasitas
Kinerja
aparatur
Dan
melalui
Disiplin
pendidikan dan
Aparatur
pelatihan
Yang
Berbasis
Kinerja
Dan
1. Program
peningkatan
disiplin
33,33
aparatur
Kategori
Sangat
Longgar
2. Program pendidikan kedinasan
33,33
Sangat
Longgar
3. Program pembinaan pengembangan
33,33
aparatur
2. Optimalisasi
manajemen
kepegawaian
4. Program
Sangat
Longgar
peningkatan
kapasitas
33,33
sumberdaya aparatur
Sangat
Longgar
5. Program fasilitas pindah/purna tugas
33,33
PNS
Sangat
Longgar
Kompete
Nsi
2
Terwuju
1. Penataan
1. Program
peningkatan
Dnya
organisasi
kelembagaan dan
Kelemba
perangkat
pemerintah daerah
gaan dan
daerah
ketatalak
peningkatan
Sanaan
kapasitas
pemerint
kelembagaan
kearsipan
Ahan
pemerintahan
4. Program
Yang
dan
2. Program
2. Membangun
sistem
Dan
dan tata kelola
Efisien
pemerintahan
33,33
ketatalaksanaan
pelayanan
administrasi
Sangat
Longgar
33,33
perkantoran
3. Program
Efektif
kapasitas
Sangat
Longgar
peningkatan
sistem
33,33
Sangat
Longgar
penyelamatan
dan
33,33
pelestarian dokumen/arsip daerah
Sangat
Longgar
kerja
berbasis
teknolgi
informasi
3
Meningk
1. Penyediaan
1.
Program peningkatan sarana dan
44,44
Sangat
Bab 4 - 19
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Atnya
sara
na
dan
Sarana
prasarana
Dan
pemerintahan
Prasaran
yg
A
sampai
pemerint
kelurahan
prasarana aparatur
2. Programpeningkatanfasilitas
Longgar
44,44
pendukung kinerja pemerintahan
memadai
ke
3. Program pengembangan fasilitasi &
Sangat
Longgar
44,44
penyelenggaraan pemerintah an
Sangat
Longgar
Ahan
4
Meningk
1. Intensifikasi
Atnya
dan
Pengelol
ekstensifikasi
Aan
sumber PAD
Keuanga
dan optimalisasi
n daerah
pengelolaan
Yang
sumber PD
akuntabe
lain nya secara
L
akuntabel
1. Program intensifikasi dan
44,44
ekstensifikasi pendapatan daerah
2. Program perintisan dan pendirian
Sangat
Longgar
44,44
perusahaan daerah
Sangat
Longgar
berbasis TI
2. Pengelolaan
anggaran
daerah yang
efektif, efisien
dan akuntabel
berbasis TI
3. Program peningkatan dan
33,33
pengembangan pengelolaan
Sangat
Longgar
keuangan daerah
4. Program pembinaan dan fasilitasi
33,33
pengelolaan keuangan
5
Mening
1. Membangun
1. Program pengembangan
Katnya
sistem
akuntabilitas penyelenggaraan
Pelayan
informasi
pemerintahan
An
disemua
Publik
pelayanan
penanganan pengaduan
publik
masyarakat
2. Optimalisasi
penggunaan
teknologi
informasi
2. Program mengintensifkan
3. Program peningkatan pelayanan
Longgar
33,33
pelayanan informasi
Sangat
Longgar
33,33
Sangat
Longgar
33,33
publik
4. Program peningkatan kualitas
Sangat
Sangat
Longgar
33,33
Sangat
Longgar
Bab 4 - 20
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
yang
terintegrasi
lembaga perwakilan rakyat
bagi seluruh
daerah
pelayanan
6 Mening
6. Program peningkatan pelayanan
kedinasan kepala daerah/ wakil
cyber city
kepala daerah
1. Menata sistem
hukum dan
Penataa
regulasi
n,
daerah yang
pembina
adil dan
an dan
bermartabat
2. Meningkatkan
An
wawasan
Hukum
kebangsaan
Serta
dan demokrasi
1. Program
penataan
33,33
peraturan
33,33
sosialisasi
33,33
Sangat
Longgar
peraturan
33,33
perundang-undangan
3. Program
Sangat
Longgar
perundang-undangan
2. Program
Sangat
Longgar
publik menuju
Katnya
penegak
5. Program peningkatan kapasitas
Sangat
Longgar
perlakuan
dan
33,33
perlindungan hukum yang tidak
Sangat
Longgar
diskriminatif
4. Program
pengembangan
33,33
wawasan kebangsaan
Sangat
Longgar
Demo
Krasi
Yang
adil dan
bermart
Abat
5. Program
pengembangan
kemitraan
33,33
wawasan
Sangat
Longgar
kebangsaan
6. Program pendidikan politik
33,33
masyarakat
7 Mening
1. Meningkatka
Katnya
n
pe-
perencanaan
Rencana
pembangunan
-an,
daerah yang
pelak-
partisifatif
Sanaan
dan inovatif
&
2. Peningkatan
1. Program perencanaan
Sangat
Longgar
55,56
Longgar
55,56
Longgar
38,89
Sangat
pembangunan daerah
2. Program perencanaan
pembangunan ekonomi
3. Program perencanaan sosial
budaya
4. Program perencanaan
Longgar
55,56
Longgar
pembangunan bidang pertanian
Bab 4 - 21
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
pengaw
kapasitas dan
asan
kualitas
prasarana wilayah dan sumber
pem-
sistem
daya alam
banguna
pengawasan
5.
6.
Program perencanaan
Program peningkatan kapasitas
n dg
kelembagaan perencanaan
mem-
pembangunan daerah
berikan
7.
ruang
untuk
33,33
8.
Longgar
Sangat
Longgar
Program pengembangan data/
33,33
informasi /statistik daerah
partisip
asi masy
55,56
Sangat
Longgar
Program perencanaan tata
61,11
Cukup
61,11
Cukup
ruang
9.
Program perencanaan pemba
ngunan daerah rawan bencana
10. Program kerjasama pembangunan
11. Program perencanaan pengem-
55,56
55,56
Longgar
Longgar
bangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
12. Program perencanaan pengemba
55,56
Longgar
66,67
Cukup
33,33
Sangat
ngan kota-kota menengah dan
besar
13. Program peningkatan kerjasama
antar pemerintah daerah
14. Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan
Longgar
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
15. Program peningkatan profesionalis
33,33
me tenaga pemeriksa dan aparatur
Sangat
Longgar
pengawasan
16. Program
penyempurnaan
penataan
kebijakan
dan
sistem
33,33
Sangat
Longgar
dan prosedur pengawasan
Bab 4 - 22
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Ruang lingkup kebijakan pembangunan yang termuat dalam T1M1 didominasi oleh
program-program pembangunan yang berbasis pada lingkungan sosial (sosiosystem); Hanya
3 program yang berbasis pada lingkungan binaan (tecnosystem), dan tidak satu pun program
yang bersinggungan langsung dengan lingkungan alam (ecosystem). Hasil identifikasi ranah
lingkungan kebijakan dan progam-program pembangunan yang termuat dalam T1M1
adalah sebagai berikut:
Program pembangunan
lingkungan sosial :
Program pembangunan
lingkungan binaan :
4
2
Program
3
Program
:
Program pembangunan
lingkungan alam
t
e
r
m
u
a
t
Beban risiko dari kebijakan
pembangunan yang
Progmam
dalam
T1M1
terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup lebih didominasi oleh programprogram pembangunan yang berisiko “k termasuk kategori berisikolasitingkatrisiko
“besar”program-program. Reka pembangunan tersebut diuraikan sebagai berikut:
Program pembangunan
berisiko kecil
:
3
3
Program pembangunan
berisiko cukup
:
1
0
Program pembangunan
berisiko besar
:
2
p
r
o
g
r
a
m
p
r
o
g
r
a
m
p
r
o
g
r
a
m
Bab 4 - 23
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Luas wilayah terkena risiko dari kebijakan pembangunan yang termuat dalam T1M1
didominasi oleh program-program pembangunan yang luas da Hanya 11 program yang
luas wilayah terkena
program yang berisiko “regional”.
Luas
dampak-program risik
pembangunan yang dicanangkan T1M1 dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko
setempat : 33
Program
Program pembangunan berisiko
1
:1
Program
lokal
Program pembangunan berisiko
regional
:1
Program
Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 terhadap
kelestarian SDA dan fungsi LH semuanya termasuk kategori kecil.Tidak ada satu
program
pun yang termasuk kategori berman
dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat kecil
thd SDA/LH
4
: 5
Program pembangunan bermanfaat cukup
thd SDA/LH
: -
Program pembangunan bermanfaat besar
thd SDA/LH
: -
p
r
o
g
r
a
m
p
r
o
g
r
a
m
p
r
o
g
r
a
m
Wilayah dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam
T1M1 didominasi oleh program-program pembangunan yang hanya bermanfaat
setempat.
Hanya ada 10 program yang berma
Bab 4 - 24
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
berdampak manfaat “regional”manfaat.Hasildariprogramanalis-program pembangunan
yang termuat dalam T1M1 dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat setempat
: 34 program
Program pembangunan bermanfaat lokal
: 10 program
Program pembangunan bermanfaat regional
: 1
program
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan
yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari
program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 tersebut di atas, diperoleh
nilai skore 40,12%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (33,33% –46,65%).
Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1
secara simultan berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup.
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas
dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang
dicanangkan dalam T1M1, 78% diantaranya berpengaruh sangat longgar terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup; Sebanyak 15% program pengaruh
longgar, dan 7% pengaruh cukup atau sedang.Program-program pembangunan yang
termasuk dalam T1M1 ini tidak ada yang pengaruh kuat dan sangat kuat.
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program pada
berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan,
disajikan bentuk diagram sebagai berikut.
Longgar
15%
Cukup
7%
Sangat Longgar
78%
Gambar 4.2
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan pada T1M1
Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Bab 4 - 25
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
C.
Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 2 dari Misi 1 (T2M1)
Tujuan yang kedua dari misi yang pertama (T2M1) tertulis Terciptanya kehidupan
masyarakat yang aman, tertib, teratur, disiplin dan religious.Terdapat 2
(dua)pointsasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam T2M1 ini yaitu:
1. Meningkatnya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
2. Meningkatnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dua sasaran pembangunan tersebut terbagi kedalam 3 (tiga) point kebijakan dan 6
(enam) point program pembangunan. Intensitas pengaruh kebijakan dan programprogram pembangunan yang tercantum dalam T2M1 terhadap kelestarian SDA dan LH
ini dapat dilihat Tabel 4.7.
Tabel 4.7
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan
Tujuan 2 Misi 1
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 2 : Terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, tertib, teratur, disiplin dan
religius
No
Sasaran
Kebijakan
Program Pembangnan Daerah
Intensitas
Pengaruh
Terhadap
SDA & LH
1
Meningkatnya
1. Mendorong
1. Program
ketertiban
aparatur
dan
umum dan
Masyarakat
ketentraman
Untukterlibat
masyarakat
aktif
ketertiban
Kategori
44,44
Sangat
penyakit
Longgar
masyarakat
dalam
Pemeliharaan
keamanan
pemberantasan
peningkatan
Skor
dan
2. Program peningkatan keamanan
44,44
dan kenyamanan lingkungan
3. Program
kantrantibmas
pemeliharaan
dan pencegahan
Sangat
Longgar
44,44
Sangat
Longgar
tindak criminal
Bab 4 - 26
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
lingkungan
4. Program
pemberdayaan
masyarakat
untuk
44,44
menjaga
Sangat
Longgar
ketertiban dan keamanan
2
Meningkatnya
2. Melakukan
5. Program peningkatan
toleransi dan
pembina
kerukunan
keagamaan
antar umat
kemasyarakatan
beragama
dg melibatkan
6. Bantuan bidang keagamaan dan
dalam
pemuka
sosial masyarakat (hibah)
kehidupan
dan
bermasyarakat,
masyarakat
berbangsa dan
3. Peningkatan
bernegara
an
toleransi
44,44
dan kerukunan dalam kehidupan
dan
Sangat
Longgar
beragama
agama
44,44
Sangat
Longgar
tokoh
sarana
prasarana
keagamaan
dan
sosial
kemasyarakatan
dngn
mendorong
peran
swadaya
masyarakat
Ruang lingkup program-program pembangunan yang dicanangkan dalam T2M1 ini
semuanya dalam ruang lingkup lingkungan sosial (sociosystem). Tidak ada satu pun
program pembangunan yang termasuk dalam ruang lingkup lingkungan binaan
(tecnosystem) dan lingkungan alam (ecosystem), sehingga hasil identifikasi diperoleh hasil
sebagai berikut:
Program pembangunan lingkungan sosial : 6
program
Program pembangunan lingkungan binaan : -
program
Program pembangunan lingkungan alam
: -
program
Beban risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 terhadap
kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) semuanya berisiko
kecil. Hasil identifikasinya sebagai berikut
Program pembangunan berisiko kecil
: 6 program
Program pembangunan berisiko cukup
:
program
Bab 4 - 27
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Program pembangunan berisiko besar
:
program
Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam
T2M1 hanya berdampak lokal, yaitu hanya berlaku di wilayah Kabupaten Lebak.
Berdasarkan hasil analisis wilayah terkena dampak dari T2M1 terhadap kelestarian SDA
dan fungsi LH dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko setempat : -
program
Program pembangunan berisiko lokal
:
6
program
Program pembangunan berisiko regional
:
-
program
Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 terhadap
kelestarian SDA dan fungsi LH semuanya berkategori kecil.Tidak ada program yang
berkategori cukup atau besar. Hasil analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH
: 6
program
Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH
: -
program
Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH
: -
program
Wilayah manfaat terhadap kelestarian SDA dan LH dari program-program
pembangunan yang termuat dalam T2M1 hanya berlaku lokal, tidak ada program yang
berdampak “regional” atau “setempat”. Hasil
Program pembangunan bermanfaat setempat
: -
program
Program pembangunan bermanfaat lokal
: 6
program
Program pembangunan bermanfaat regional
: -
program
Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan tersebut di atas, hasil analisis simultan dengan
pendekatan skoring terhadap program-program pembangunan yang termuat dalam
T2M1 ini diperoleh nilai skore 44,44%, berada pada selang interval skore (33,33%46,65%). Hal ini berarti intensitas pengaruh dari kebijakan dan program-program
pembangunan yang termuat dalam T2M1 tersebut di atas secara keseluruhan terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup termasuk kategori pengaruh
sangat longgar.
Bab 4 - 28
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan
yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari
program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 tersebut di atas, diperoleh
nilai skore 44,44%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (33,33% –46,65%).
Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1
secara simultan berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup.
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program pada
berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan,
disajikan bentuk diagram sebagai berikut
Cukup
0%
Longgar
0%
Sangat Longgar
100%
Gambar 4.3
Intensitas PengaruhKebijakan/Program Pembangunan pada T2M1
Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas
dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang
dicanangkan dalam T2M1, 100% memiliki intensitas pengaruh sangat longgar terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Tidak ada program yang memiliki
intensitas pengaruh longgar, pengaruh cukup atau sedang, pengaruh kuat dan sangat
kuat.
Bab 4 - 29
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
4.2. PENGARUH KEBIJAKAN/PROGRAM PEMBANGUNAN MISI 2
Misi yang kedua (M2) ini tertulis Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur
pertumbuhan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat yang berwawasan
lingkungan. Misi pembangunan yang kedua ini memiliki 3 (tiga) point tujuan yang diurai
menjadi 9 (sembilan) point sasaran, dan 19 point kebijakan, 85 program pembangunan.
Berdasarkan hasil analisis skoring, intensitas pengaruh kebijakan dan program-program
pembangunan yang tercantum dalam M2 ini bernilai skore 67,02%, berada pada interval
skore (58,00%-71,99%). Nilai skore tersebut menunjukan intensitas pengaruh programprogram pembangunan yang tercantum dalam M2 terhadap kelestarian sumberdaya alam
dan fungsi lingkungan hidup termasuk kategori cukup.
4.2.1. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 1 dari Misi 2 (T1M2)
Tujuan pertama dari Misi yang kedua (T1M2) ini tertulis Tersedianya infrastruktur dasar
yang berkualitas dan memadai untuk menunjang pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi.Terdapat 3 (tiga) sasaran pembangunan yang hendak dicapai
dalam T1M2 ini yaitu:
Meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur jalan;
Optimalisasi infrastruktur pengairan dalam upaya penyediaan air baku;
Meningkatnya sarana prasarana perhubungan yang memadai serta tersedia sarana
dan prasarana komunikasi dan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
Tiga sasaran pembangunan yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 5 (lima)
butir kebijakan dan 22 program pembangunan. Hasil identifikasi intensitas pengaruh
kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam tujuan pertama dari misi
yang ke-dua (T1M2) terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan
hidup (LH) dalam upaya mewujudkan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup
dapat dilihat rincian Tabel 4.3 berikut.
Bab 4 - 30
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Tabel 4.8
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan
Tujuan 1 Misi 2
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 1 : Tersedianya infrastruktur dasar yang berkualitas dan memadai untuk
menunjang pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
No
Sasaran
Kebijakan
Intensitas
Program Pembangnan Daerah
Pengaruh
Terhadap
SDA & LH
Skore
Katego
ri
1
Meningkatnya
1.Meningkatkan
kapasitas dan
Infrastruktur
kualitas
jalan
infrastruktur
kapasitas
jalan
kulitas
1. Program
pembangunan jalan
Dan
Untuk
2. Program
peningkatan jalan
77,78
Kuat
77,78
Kuat
77,78
Kuat
66,67
Cukup
77,78
Kuat
77,78
Kuat
77,78
Kuat
77,78
Kuat
dan jembatan
3. Program
rehabilitasi
Aksesibilitas
pemeliharaan
Pergerakan
jembatan
antar
wilayah
jalan
/
dan
4. Program tanggap darurat jalan
dan jembatan
Meningkatkan
rasio
Kuat
dan jembatan
Dg
kegiatan
77,78
saluran
drainase
trotoar
Berkualitas
dan
yang
5. Program pembangunan sistem
informasi/data base jalan dan
jembatan
6. Program peningkatan sarana
dan prasarana kebinamargaan
7. Program
pembangunan
Saluran
drainase/gorong-
Gorong
8. Program
rehabilitasi
/
pemeliharaan saluran drainase/
gorong-gorong
9. Program
pembangunan
rehabilitasi/
/
pemeliharaan
Trotoar
Bab 4 - 31
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
2
Optimalisasi
Peningkatan
Program pengembangan dan
infrastruktur
sarana prasarana
pengelolaan jaringan irigasi dan
Pengairan
dan pe-ngelolaan
jaringan pengairan lainnya
dalam upaya
jalonggar irigasi
penyediaan air
dan sumber daya
Baku
air untuk
77,78
Kuat
77,78
Kuat
77,78
Kuat
72,22
Cukup
72,22
Cukup
72,22
Cukup
72,22
Cukup
72,22
Cukup
38.89
Sangat
Mendukung
pemba-ngunan
bidang pertanian
dan men-jaga
ketersedian air
bagi kehidupan
Masyarakat
3
Meningkatnya
1. Meningkatkan
1.
Program
pembangunan
Sarana
Sarana
prasarana
Prasarana
Prasarana
perhubungan
perhubungan
Perhubungan
yang memadai
Dan
pemeliharaan prasarana
serta tersedia
Transportasi
fasilitas LLAJ
sarana dan
umum yang
Prasarana
aman dan
komunikasi dan
Memadai
informasi yang
2. Meningkatkan
mudah diakses
sarana dan
Oleh
masyarakat
Prasarana
komunikasi dan
2.
3.
fasilitas
Program
rehabilitasi
Program
dan
dan
peningkatan
pelayanan angkutan
4.
Program
peningkatan
dan
pengamanan lalu lintas
5.
Program peningkatan kelaikan
pengoperasian kendaraan
6.
informasi yang
Program
peningkatan
pelayanan lalu lintas
mudah diakses
oleh masyarakat
7.
Program
peningkatan
optimalisasi perhubungan
8.
Program
optimalisasi
pemanfaatan
teknologi
Longgar
informasi
9.
Program
pengkajian
dan
penelitian
bidang komunikasi
38,89
Sangat
Longgar
dan informasi
10. Program
kerjasama informasi
dan media massa
38,89
Sangat
Longgar
Bab 4 - 32
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
11. Program
pengembangan
komunikasi,
38,89
informasi dan
Sangat
Longgar
media massa
Ruang lingkup program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 dapat
digolongkan menjadi 6 (enam) program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup
sociosystem, 16 program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup tecnosystem. Tidak
ada satu program pun yang termasuk kategori lingkungan alam (ecosystem). Berdasarkan
hasil identifikasi diperoleh sebagai berikut:
Program pembangunan lingkungan social
:
6 program
Program pembangunan lingkungan binaan : 16 program
Program pembangunan lingkungan alam
:-
progmam
Beban risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 terhadap
kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) dapat diringkas
sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko kecil
: 3 program : 5
Program pembangunan berisiko cukup
program : 14
Program pembangunan berisiko besar
program
Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam
T1M1 hanya berpengaruh “setempat” dan ber analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko setempat
:
4 program
Program pembangunan berisiko lokal
: 18 program
Program pembangunan berisiko regional
:
- program
Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 terhadap
kelestarian SDA dan fungsi LH, terdapat 4 pro berkategori “cukup”, dan 12 program terma
diringkas sebagai berikut:
Bab 4 - 33
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019
Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH
: 4program
Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH
: 6
program
Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH
: 12 program
Wilayah Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2
terhadap kelestarian SDA itudanhanya berpengaruhLHhanyauntuk bers wilayah
Kabupaten Lebak. Hasil analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat setempat
:
Program pembangunan bermanfaat lokal
: 22
Program pembangunan bermanfaat regional
:
- program
program
-
program
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan
yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari
program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 tersebut di atas, diperoleh
nilai skore 68,52%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (59,99% -73,31%). Hal
ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 secara
simultan berpengaruh cukup atau sedang terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup.
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas
dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang
dicanangkan dalam T1M1, 19% diantaranya berpengaruh sangat longgar terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup; Sebanyak 29% program pengaruh
cukup, dan 52% pengaruh kuat.Kebijakan/program pembangunan yang termasuk dalam
T1M2 ini tidak ada yang pengaruh longgar dan sangat kuat.
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program T1M2
pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan
fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan,
disajikan bentuk diagram sebagai berikut.
Bab 4 - 34
Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Inves