Sarjana Pertanian Kudu ke Sawah.

~CD@'\)

~O@~

A 1\.T
.A D
B~-U
RADnn.
~ DUNG
I

o Selasa o Rabu
4

5
20

o Mar

6
21

OAp'

7

8

22

.

23

OMei

o Jumat o Sabtu o Minggu

Ka.7Iis

OJun


9
24
---

11

Ci9)

25

OJul

0

12

13

26


27

Ags

8Sep

14

28
----

o Okt

15
29

ONov

16
30


CJ Des

Sarjana Pertanian Kudu ke Sawah
JATINANGOR-Pendiri Medco Group, Arifin Panigoro mengajak para sarjana pertanian
kembali ke sawah. Ajakan tersebut sehubungan mengingat
total belanja impor produk
pangan di Indonesia telah meneapai Rp 50 triliun.
Menurutnya,
meski ajakan
kembali ke sawah aeap kali
terdengar, namun masih menjadi
salah satu persoalan krusial
dalam pembangunan
sektor
pertanian. Arifin mempertanyakan ribuanjumlah alumni mahasiswa pertanian, terkait dorongan untuk menekuni profesi
bertani dan berkebun sesuai
dengan ilmu yang mereka dalami di bangku kuliah. Dorongan
agar para s~rjana pertaniait me-


-Kliping

nyumbangkan
ilmunya
dengan turun
ke sawah bukan alasan.
"Salah satu
titik lemah dari
pengembangan potensi
.
.
pertanian
di
Antin Panlgoro I n don e s i a
adalah kurangnya tenaga terdidik yang menekuni pengembangan pertanian,"
tandas
Arifin dalam siaran persnya,
memperingati rentetan 50 tahun
Dies Natalis Fakultas Pertanian
Unpad.

Padahal, lanjutArifin, di sisi lain
potensi ienaga mereka bisa
dimanfaatkan untuk memban&.un

Humas

Un pad

pertanian masa depan. Kunei
penggerak dari keterlibatan
sarjana adalah inovasi pertanian.
Kenyataan tersebut telah menunjukkan sebuah sinyalemen
bahwa Indonesia terperangkap
ke dalam jebakan impor bahan
pangan (food trap).
Saat terjadi penllrunan pasokan
pangan dunia, seeara berlawanan terjadi peningkatan permintaan kebutuhan pangan.
Sementara jumlah penduduk
terus bertambah. "Jumlah penduduk Indonesia 220 juta jiwa
lebih harus diwaspadai. Jika ratarata pertumbuhan penduduk ini

tidak bisa ditekan, maka bisa jadi
dalam kurun waktu 10 tahun
mendatang aneaman food crisis
sem~kin ~ah," u~r Arifin. (tri)

2009

J1