AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI n-HEKSAN, FRAKSI ETIL ASETAT DAN FRAKSI AIR KULIT KAYU MANIS(Cinnamomumburmanni(Nees&T.Nees) Blume) TERHADAP BAKTERI Shigelladysenteriae.
ABSTRAK
Disentri adalah suatu kondisi klinis dengan peradangan usus, diare, buang air
besar yang berair dan bercampur dengan darah, lendir dan nanah. Shigella
dysenteriae merupakan penyebab penyakit disentri yang paling utama dan
menimbulkan epidemi di daerah tropis dan subtropis. Kulit kayu manis
merupakan salah satu bahan alam yang terbukti secara empiris dapat
menyembuhkan berbagai penyakit. Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak
kulit kayu manis diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella
dysenteriae. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi
kulit kayu manis terhadap Shigella dysenteriae. Penelitian dilakukan melalui
tahap pengumpulan bahan dan determinasi tumbuhan, penapisan fitokimia,
ekstraksi, uji aktivitas antibakteri ekstrak, fraksinasi ekstrak, uji aktivitas
antibakteri fraksi, penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM)
dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) fraksi, dan penentuan profil
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) fraksi aktif. Hasil penelitian menunjukkan fraksi
n-heksan memberikan aktivitas antibakteri terbesar terhadap Shigella dysentriae
dengan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) terletak pada
konsentrasi 0,156%-0,312% dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) terletak
pada konsentrasi 0,312%.
Kata kunci : Kayu Manis, (Cinnamomum burmanni (Nees & T.Nees) Blume),
Shigella dysenteriae
iii
ABSTRACT
Dysentry is a clinical condition with intestinal inflammation, diarrhea, watery and
mixed with blood, mucus, and pus faeces. Shigella dysenteriae is the main cause
of dysentery and epidemics in tropical and subtropical regions. Cinnamon bark is
a natural material that is empirically proven to cure various kind of diseases.
Based on previous studies, cinnamon bark extract known to have antibacterial
activity against Shigella dysenteriae. This research was conducted to determine
the antibacterial activity of cinnamon bark fractions against Shigella dysenteriae.
The research was conducted through a phase of collecting plant material and
determination, phytochemical screening, extraction, antibacterial activity assay of
extracts, fractionated extracts, fractions antibacterial activity assay,
determination of Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum
Bactericidal Concentration (MBC) of fraction, and Thin Layer Chromatography
(TLC) profiling of active fraction. The result shows that n-hexane fraction gave
the best antibacterial activity against Shigella dysenteriae where the MIC lies in
0.156% -0.312% and MBC at a concentration of 0.312%.
Keywords: Cinnamon, (Cinnamomum burmanni (Nees & T.Nees) Blume),
Shigella dysenteriae
iv
Disentri adalah suatu kondisi klinis dengan peradangan usus, diare, buang air
besar yang berair dan bercampur dengan darah, lendir dan nanah. Shigella
dysenteriae merupakan penyebab penyakit disentri yang paling utama dan
menimbulkan epidemi di daerah tropis dan subtropis. Kulit kayu manis
merupakan salah satu bahan alam yang terbukti secara empiris dapat
menyembuhkan berbagai penyakit. Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak
kulit kayu manis diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella
dysenteriae. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi
kulit kayu manis terhadap Shigella dysenteriae. Penelitian dilakukan melalui
tahap pengumpulan bahan dan determinasi tumbuhan, penapisan fitokimia,
ekstraksi, uji aktivitas antibakteri ekstrak, fraksinasi ekstrak, uji aktivitas
antibakteri fraksi, penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM)
dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) fraksi, dan penentuan profil
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) fraksi aktif. Hasil penelitian menunjukkan fraksi
n-heksan memberikan aktivitas antibakteri terbesar terhadap Shigella dysentriae
dengan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) terletak pada
konsentrasi 0,156%-0,312% dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) terletak
pada konsentrasi 0,312%.
Kata kunci : Kayu Manis, (Cinnamomum burmanni (Nees & T.Nees) Blume),
Shigella dysenteriae
iii
ABSTRACT
Dysentry is a clinical condition with intestinal inflammation, diarrhea, watery and
mixed with blood, mucus, and pus faeces. Shigella dysenteriae is the main cause
of dysentery and epidemics in tropical and subtropical regions. Cinnamon bark is
a natural material that is empirically proven to cure various kind of diseases.
Based on previous studies, cinnamon bark extract known to have antibacterial
activity against Shigella dysenteriae. This research was conducted to determine
the antibacterial activity of cinnamon bark fractions against Shigella dysenteriae.
The research was conducted through a phase of collecting plant material and
determination, phytochemical screening, extraction, antibacterial activity assay of
extracts, fractionated extracts, fractions antibacterial activity assay,
determination of Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum
Bactericidal Concentration (MBC) of fraction, and Thin Layer Chromatography
(TLC) profiling of active fraction. The result shows that n-hexane fraction gave
the best antibacterial activity against Shigella dysenteriae where the MIC lies in
0.156% -0.312% and MBC at a concentration of 0.312%.
Keywords: Cinnamon, (Cinnamomum burmanni (Nees & T.Nees) Blume),
Shigella dysenteriae
iv