Pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur paragraf dalam tajuk rencana surat kabar harian Kompas edisi November 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Hapsari, Lucia. 2012. Pola Pengembangan Paragraf dan Unsur-Unsur Paragraf
dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Harian Kompas Edisi November
2011. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra
Indonesia, dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur
paragraf dalam tajuk rencana surat kabar harian Kompas edisi November 2011.
Tajuk rencana dipilih karena merupakan opini dari suatu redaksi media pers
mengenai suatu masalah yang sedang berkembang dalam masayarakat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola pengembangan paragraf dan
unsur-unsur paragraf yang digunakan pada tajuk rencana surat kabar Kompas edisi
November 2011.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data
penelitian ini berupa paragraf pada tajuk rencana. Analisis data dilakukan dengan
langkah (1) peneliti membaca tajuk rencana, (2) peneliti memberi kode-kode yang
sudah ditentukan, (3) peneliti menyusun satuan-satuan data untuk setiap temuan,
dan (4) pemaknaan dari setiap satuan-satuan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada sembilan macam pola

pengembangan dan empat bentuk paragraf pada tajuk rencana surat kabar harian
Kompas edisi November 2011. Kesembilan pola itu adalah (1) pola umumkhusus, (2) pola khusus-umum, (3) pola perbandingan, (4) pola perulangan,
(5) pola menerangkan, (6) pola pertanyaan, (7) pola sebab akibat, (8) pola contoh,
dan (9) pola merinci. Keempat bentuk paragraf itu adalah (1) paragraf dengan tiga
unsur paragraf (transisi, kalimat topik, dan kalimat penjelas), (2) paragraf dengan
tiga unsur paragraf (kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penegas),
(3) paragraf dengan dua unsur paragraf (kalimat topik dan kalimat penjelas)
(4) paragraf dengan satu unsur paragraf (kalimat penjelas).
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran bagi guru
Bahasa Indonesia, para jurnalis, dan peneliti lain. Guru Bahasa Indonesia
sebaiknya lebih berhati-hati dalam menggunakan teks dari surat kabar apakah teks
tersebut sudah sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan. Para jurnalis khususnya
penulis tajuk rencana/editor sebaiknya tidak hanya mencermati isi tajuk rencana
tetapi mencermati juga pemakaian pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur
paragraf. Sebaiknya pola yang digunakan pada paragraf tiap tajuk rencana juga
bervariasi. Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan penelitian serupa
dengan jenis karangan yang berbeda. Diharapkan pula peneliti lain dapat
menemukan kecenderungan pola-pola pengembangan paragraf yang digunakan
pada bidang lain.


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Hapsari, Lucia. 2012. The Patterns of Paragraph Developments and Paragraph
Elements in Editorial Kompas Daily Newspapers November 2011
edition. Yogyakarta: Indonesian, Local Language and Literature
Education Research Program, Faculty of Teachers Training and
Education. Sanata Dharma University.
This research reviewed the patterns of paragraph developments and
paragraph elements in editorial edition of the daily newspaper Kompas
November 2011. The editorial chosen because it is the opinion of the editors of
the press about a growing problem in society. The purpose of this research was
to describe the patterns of paragraph developments and paragraph elements used
in the editorial of the newspaper Kompas November 2011 edition.
This research is a qualitative descriptive research. The data of this
research are in the form of paragraphs in the editorial. Data analysis was done
through several steps, namely (1) the researcher read the editorial, (2) the
researcher given the codes that had been determined, (3) the researcher compiled

the data units for each of the findings, (4) the researcher determined the meaning
of each data units.
The results of this research indicate that there are nine types of patterns of
development and four forms of paragraphs in the editorial of the daily newspaper
Kompas November 2011 edition. The nine patterns are (1) the pattern of generalspecific, (2) the pattern of specific-general, (3) the pattern of comparison, (4) the
pattern of recurrence, (5) the pattern of description, (6) the pattern of questions,
(7) the pattern of cause and effect, (8) the patterns of samples, and (9) the pattern
of details. The four forms of paragraphs are (1) a paragraph consisting of three
elements (transitions, topic sentence, and explanatory sentences), (2) a paragraph
consisting of three elements (topic sentence, explanatory sentences, and
confirmative sentences), (3) a paragraph consisting of two elements (topic
sentence and explanatory sentences), and (4) a paragraph consisting of one
element (explanatory sentences).
Based on the findings of the research, the researcher gave suggestions for
Indonesian teachers, journalists, and other researchers. Indonesian teachers
should be more careful when using the texts from the newspaper, whether the
texts are in accordance with the rules of language or not. Journalists, especially
editorial writers / editors, should not only look at the editorial contents but also
look at the use of patterns in paragraph development and paragraph elements.
The patterns used in each paragraph of an editorial should also be varied. Other

researchers are expected to develop similar research with different types of
essays. Other researchers also expected to find a tendency paragraph
development patterns used in other fields.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN UNSUR-UNSUR PARAGRAF
DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS
EDISI NOVEMBER 2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:
Lucia Hapsari
NIM : 061224036


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN UNSUR-UNSUR PARAGRAF
DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS
EDISI NOVEMBER 2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:
Lucia Hapsari
NIM : 061224036


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada
 Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria.
 Orang tuaku (bapak Rasko F. dan ibu Yohana Sudarti).
 Kedua kakakku (W.W. Shodiq H. dan Rm. D.D. Danang A.W., Pr.).
 Keluarga besarku.
 dan saya sendiri.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan di
dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Desember 2012
Penulis

Lucia Hapsari


v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTO
Dua puluh tahun dari sekarang, kau akan lebih kecewa dengan hal-hal yang tidak
kau lakukan dibandingkan dengan hal yang kau lakukan. Jadi, buanglah sauhmu.
Berlayarlah dari pelabuhan yang aman. Rasakan angin pasat dalam
pelayaranmu. Jelajahi. Impikan. Temukan. (MARK TWAIN)
Orang selalu mengatakan bahwa waktu mengubah segalanya, tapi sebenarnya
kita harus mengubahnya sendiri. (ANDY WARHOL)
Semua cita-cita kita akan terwujud―bila kita punya keberanian untuk
mengejarnya. (WALT DISNEY)
Jika orang lain sudah tak mampu membantu kita, maka siapa lagi yang bisa
menolong selain diri sendiri?? (ANONIM)

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Lucia Hapsari

Nomor Mahasiswa

: 061224036

Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang berjudul:
POLA

PENGEMBANGAN

PARAGRAF


DAN

UNSUR-UNSUR

PARAGRAF DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN
KOMPAS EDISI NOVEMBER 2011
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun member royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 10 Desember 2012
Yang menyatakan,

Lucia Hapsari


vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Hapsari, Lucia. 2012. Pola Pengembangan Paragraf dan Unsur-Unsur Paragraf
dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Harian Kompas Edisi November
2011. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra
Indonesia, dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur
paragraf dalam tajuk rencana surat kabar harian Kompas edisi November 2011.
Tajuk rencana dipilih karena merupakan opini dari suatu redaksi media pers
mengenai suatu masalah yang sedang berkembang dalam masayarakat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola pengembangan paragraf dan
unsur-unsur paragraf yang digunakan pada tajuk rencana surat kabar Kompas edisi
November 2011.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data
penelitian ini berupa paragraf pada tajuk rencana. Analisis data dilakukan dengan
langkah (1) peneliti membaca tajuk rencana, (2) peneliti memberi kode-kode yang
sudah ditentukan, (3) peneliti menyusun satuan-satuan data untuk setiap temuan,
dan (4) pemaknaan dari setiap satuan-satuan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada sembilan macam pola
pengembangan dan empat bentuk paragraf pada tajuk rencana surat kabar harian
Kompas edisi November 2011. Kesembilan pola itu adalah (1) pola umumkhusus, (2) pola khusus-umum, (3) pola perbandingan, (4) pola perulangan,
(5) pola menerangkan, (6) pola pertanyaan, (7) pola sebab akibat, (8) pola contoh,
dan (9) pola merinci. Keempat bentuk paragraf itu adalah (1) paragraf dengan tiga
unsur paragraf (transisi, kalimat topik, dan kalimat penjelas), (2) paragraf dengan
tiga unsur paragraf (kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penegas),
(3) paragraf dengan dua unsur paragraf (kalimat topik dan kalimat penjelas)
(4) paragraf dengan satu unsur paragraf (kalimat penjelas).
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran bagi guru
Bahasa Indonesia, para jurnalis, dan peneliti lain. Guru Bahasa Indonesia
sebaiknya lebih berhati-hati dalam menggunakan teks dari surat kabar apakah teks
tersebut sudah sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan. Para jurnalis khususnya
penulis tajuk rencana/editor sebaiknya tidak hanya mencermati isi tajuk rencana
tetapi mencermati juga pemakaian pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur
paragraf. Sebaiknya pola yang digunakan pada paragraf tiap tajuk rencana juga
bervariasi. Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan penelitian serupa
dengan jenis karangan yang berbeda. Diharapkan pula peneliti lain dapat
menemukan kecenderungan pola-pola pengembangan paragraf yang digunakan
pada bidang lain.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Hapsari, Lucia. 2012. The Patterns of Paragraph Developments and Paragraph
Elements in Editorial Kompas Daily Newspapers November 2011
edition. Yogyakarta: Indonesian, Local Language and Literature
Education Research Program, Faculty of Teachers Training and
Education. Sanata Dharma University.
This research reviewed the patterns of paragraph developments and
paragraph elements in editorial edition of the daily newspaper Kompas
November 2011. The editorial chosen because it is the opinion of the editors of
the press about a growing problem in society. The purpose of this research was
to describe the patterns of paragraph developments and paragraph elements used
in the editorial of the newspaper Kompas November 2011 edition.
This research is a qualitative descriptive research. The data of this
research are in the form of paragraphs in the editorial. Data analysis was done
through several steps, namely (1) the researcher read the editorial, (2) the
researcher given the codes that had been determined, (3) the researcher compiled
the data units for each of the findings, (4) the researcher determined the meaning
of each data units.
The results of this research indicate that there are nine types of patterns of
development and four forms of paragraphs in the editorial of the daily newspaper
Kompas November 2011 edition. The nine patterns are (1) the pattern of generalspecific, (2) the pattern of specific-general, (3) the pattern of comparison, (4) the
pattern of recurrence, (5) the pattern of description, (6) the pattern of questions,
(7) the pattern of cause and effect, (8) the patterns of samples, and (9) the pattern
of details. The four forms of paragraphs are (1) a paragraph consisting of three
elements (transitions, topic sentence, and explanatory sentences), (2) a paragraph
consisting of three elements (topic sentence, explanatory sentences, and
confirmative sentences), (3) a paragraph consisting of two elements (topic
sentence and explanatory sentences), and (4) a paragraph consisting of one
element (explanatory sentences).
Based on the findings of the research, the researcher gave suggestions for
Indonesian teachers, journalists, and other researchers. Indonesian teachers
should be more careful when using the texts from the newspaper, whether the
texts are in accordance with the rules of language or not. Journalists, especially
editorial writers / editors, should not only look at the editorial contents but also
look at the use of patterns in paragraph development and paragraph elements.
The patterns used in each paragraph of an editorial should also be varied. Other
researchers are expected to develop similar research with different types of
essays. Other researchers also expected to find a tendency paragraph
development patterns used in other fields.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria untuk segala berkat dan kasihNya karena telah menjadi teman sejati, selalu
menjaga dan mengingatkan penulis dari segala situasi dan kondisi sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Pola Pengembangan Paragraf dan Unsurunsur Paragraf pada Tajuk Rencana Kompas Edisi November 2011 dengan baik.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas
Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini bukan semata-mata hasil
kerja penulis sendiri, melainkan berkat bimbingan, arahan, dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, yaitu sebagai berikut.
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar
membimbing,

menasehati,

meluangkan

waktu,

menyemangati,

dan

mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Y. Karmin, M. Pd., selaku dosen pembimbing II yang juga sabar, murah
hati, membimbing, meluangkan waktu, menyemangati, dan mendukung
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. R. Marsidiq selaku karyawan PBSID yang memberi pelayanan kesekretariatan
kepada penulis.
6. Bapak Rasko F. dan ibu Yohana Sudarti yang dengan sabar memberikan
segala dukungan, doa, cinta, materi dan nasehat kepada penulis.
7. Kedua kakakku, W. Winuling Shodiq Harsanto dan Rm. D. Dimas Danang
Agus Widayanto, Pr., yang selalu memberikan nasehat, dukungan, inspirasi,
dan pengalaman kepada penulis.
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Budhe Win, Mbak Iyas, Mas Adi, Noven, Mbak Dewi, dan Nino yang telah
memberi dukungan, nasehat, dan inspirasi kepada penulis.
9. Sahabat-sahabatku, Novalin Donna E.R., S.Pd., Erniati Thomas M., S.Pd.,
Maria Friani K., S.Pd., Herlinda Mipur M., S.Pd., Kanti Rahayu, S.Pd., Riris
Berliani, S.Pd., Nungki Prabawati M., S.Pd., Yemi Eka Putranto, S.Pd.,
Ignasius M. Saputro, S.E., Anselmus Aditya S., S.Pd., Sukmarta Putra, S.T.,
Haryo Dimasto K., S.S., Devid Kristiantoro, S.Pd., Satrio Nugroho, S.Pd,
Merryta, dan Stefani Sweetanti yang selalu memberi kasih sayang, semangat,
pertolongan, kritikan, nasehat, inspirasi, pengalaman, kebahagiaan, keceriaan,
waktu luang, dan mimpi bersama kepada penulis.
10. Teman-teman PBSID angkatan 2006, PBSID angkatan 2005 dan PBSID
angkatan 2007 yang telah memberi pengalaman, perjuangan, inspirasi dan
semangat kepada penulis.
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak
untuk segala dukungan pada penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan skripsi ini. Walaupun demikian, penulis berharap skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca.

Yogyakarta, 10 Desember 2012

Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………….……

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….….

ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………...

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………

v

HALAMAN MOTO……………………………………………………......

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK……………

vii

ABSTRAK…………………………………………………………….……

viii

ABSTRACT……………………………………………………………......

ix

KATA PENGANTAR……………………………………………………...

x

DAFTAR ISI……………………………………………………………….

xi i

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….

xi v

DAFTAR TABEL………………………………………………………….

xv

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….

1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………....

1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………..……….....

4

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………..………..........

4

1.4 Manfaat Penelitian………………………...…………………..….

4

1.5 Batasan Istilah……………………...………………………….....

5

1.6 Sistematika Penyajian……..………………………………….......

6

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………….....

8

2.1 Penelitian yang Relevan……………………………………..…….

8

2.2 Kerangka Teori…………………………………………………....

10

2.2.1 Paragraf………………………………………………….…..

10

2.2.2 Unsur-Unsur Paragraf…………………………………….....

11

2.2.3 Pola Pengembangan Paragraf………………………………..

17

2.2.4 Syarat Paragraf……………………………………………....

33

xi i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.5 Tajuk Rencana……………………………………………….

34

2.3 Kerangka Berpikir…………………………………………………

35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………..

37

3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………....

37

3.2 Objek Penelitian…………………………………………………...

38

3.3 Sumber Data…………………………………………….………....

38

3.4 Teknik Pengumpulan Data………………………………………...

38

3.5 Instrumen Penelitian………………………………………………..

40

3.6 Teknik Analisis Data……………………………………………….

40

3.7 Triangulasi Data………………………………………………........

42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………

44

4.1 Deskripsi Data………………………………………………………

44

4.2 Analisis Data………………………………………………………..

45

4.2.1 Pola Pengembangan Paragraf…………………………………

45

4.2.2 Unsur-Unsur Paragraf…………………..…………………….

56

4.3 Pembahasan Hasil……………………………………………….….

63

4.3.1 Pola Pengembangan Paragraf…………………………………

63

4.3.2 Unsur-Unsur Paragraf ………………………………………..

66

4.3.4 Triangulasi ……………………………………………………

70

BAB V PENUTUP…………………………………………………………..

72

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………

72

5.2 Implikasi……………………………………………...…………….

73

5.3 Saran………………………………………………………………..

74

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….

76

LAMPIRAN………………………………………………………………...

78

BIODATA PENULIS

xi i i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran Analisis Pola Pengembangan Paragraf dan
Unsur –unsur Paragraf ………………………………………………….

78

Lampiran Triangulasi Penyidik ........................................................

133

Lampiran 2
Data Asli Tajuk Rencana .................................................................

xi v

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 : Analisis Data Unsur-unsur Paragraf .........................................

42

Tabel 2 : Pola Pengembangan Paragraf dan Unsur Paragraf ..................

45

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia dalam kehidupan seharihari. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya (Keraf, 1994:1). Bahasa
adalah alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat atau perasaan kepada
orang lain. Bahasa diperlukan untuk berkomunikasi.
Wujud pemakaian bahasa dapat berupa bahasa tulis dan bahasa lisan.
Mengungkapkan gagasan dalam bahasa tulis tidaklah mudah karena dalam bahasa
tulis tidak ada intonasi, gerak-gerik ataupun mimik yang dapat membantu
pemahaman terhadap gagasan yang hendak disampaikan oleh penulis. Oleh
karena itu, bahasa tulis harus lebih baik daripada bahasa lisan.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang lengkap dan utuh
yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak bertatap
muka dengan orang lain (Djago Tarigan, 1982:4). Menulis pada dasarnya
bertujuan untuk mengungkapkan fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara
jelas kepada pembaca. Tulisan merupakan media komunikasi antara penulis
dengan pembaca. Penulis menerjemahkan maksud, pikiran, ide, gagasan ataupun
imajinasinya ke dalam bentuk tulisan atau wacana, selanjutnya pembaca mencoba
menafsirkan muatan informasi yang tersirat dalam keseluruhan isi tulisan.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Tulisan atau wacana biasanya terurai dalam bentuk paragraf. Dalam
paragraf gagasan-gagasan penulis akan tertuang secara runtut dan mudah
dipahami oleh pembaca. Djago Tarigan (1987) mengatakan bahwa dengan adanya
paragraf diharapkan pembaca dapat memahami jalan pikiran pengarang karena
paragraf adalah pedoman bagi pembaca untuk memahami alur pikiran pengarang.
Selain itu, pengarang dapat mengembangkan jalan pikirannya secara sistematis.
Dalam menyusun paragraf, penulis dituntut untuk menyajikan dan
mengorganisasikan gagasan dengan paragraf yang utuh. Kualitas sebuah paragraf
ditentukan oleh seperangkat syarat, yaitu kelengkapan, kesatuan, dan kepaduan
paragraf. Dalam hal ini Soedjito (1986:80) berkata, “Kelengkapan paragraf adalah
perincian pikiran pokok ke dalam pikiran-pikiran penjelas. Sebuah paragraf
memiliki kesatuan yang baik jika semua kalimat yang membangunnya hanya
menyatakan satu pikiran atau satu gagasan pokok. Kepaduan atau koherensi
adalah kekompakan hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang
lain.”
Dalam pembentukan paragraf, dibutuhkan pola pengembangan paragraf
agar kalimat-kalimat yang tersusun menjadi paragraf yang baik. Pola
pengembangan paragraf ini berkaitan erat dengan unsur-unsur paragraf. Dengan
adanya unsur-unsur paragraf ini maka paragraf akan tersusun logis dan sistematis.
Paragraf yang sistematis dan logis memerlukan sejumlah unsur pendukung, yaitu
transisi, kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penegas (Wiyanto, 2004:20).
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memilih paragraf untuk diteliti
karena paragraf merupakan hal penting dan sangat mendasar dalam penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Dengan adanya paragraf gagasan yang akan disampaikan oleh penulis akan
tersampaikan kepada pembaca.
Paragraf yang akan diteliti terdapat pada tajuk rencana. Tajuk rencana
adalah opini redaksi berisi aspirasi, pendapat dan sikap resmi media pers terhadap
persoalan potensial, fenomenal, aktual dan atau kontroversial yang terdapat dalam
masyarakat (Sumadiria, 2004:81). Tajuk rencana merupakan suatu opini dari
redaksi tentang permasalahan-permasalahan yang diangkat dalam koran tersebut.
Tajuk rencana berusaha membangun opini dan mendorong pembaca agar berpikir
kritis dalam menanggapi suatu masalah dan mau bertindak sesuai dengan maksud
penulis. Tajuk rencana dipilih dalam penelitian ini dengan alasan tajuk rencana
mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam penerbitan surat kabar,
salah satunya yakni merupakan pandangan dari redaksi suatu media massa dalam
menanggapi suatu berita atau masalah yang sedang hangat dalam masyarakat.
Tajuk rencana surat kabar harian Kompas mempunyai kekhasan, yaitu mempunyai
dua tajuk rencana pada setiap terbitan yang membahas tentang permasalahan
dalam negeri dan permasalahan luar negeri. Selain itu, tajuk rencana Kompas
cenderung bersikap konservatif dan akomodatif dalam kebijakan pemberitaan
serta dalam pernyataan pendapat dan sikap.
Peneliti memilih paragraf pada tajuk rencana karena paragrafnya selalu
berjumlah lebih dari tujuh paragraf. Selain itu, paragraf pada tajuk rencana lebih
ideal daripada paragraf pada berita karena ditulis oleh pihak redaksi sehingga
lebih teratur dan baku. Bulan November 2011 juga merupakan bulan yang berarti
bagi peneliti karena banyak kejadian istimewa yang peneliti alami di bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

tersebut. Oleh karena itu, peneliti ingin menganalisis unsur-unsur paragraf dan
pola pengembangan paragraf yang cenderung dipakai oleh tajuk rencana surat
kabar harian Kompas edisi November 2011.

1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Pola pengembangan paragraf apa sajakah yang dipakai pada tajuk rencana
surat kabar harian Kompas edisi November 2011?
2. Unsur-unsur paragraf apa sajakah yang cenderung ada dalam paragrafparagraf tajuk rencana surat kabar harian Kompas edisi November 2011?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan pola pengembangan paragraf yang dipakai pada tajuk
rencana surat kabar harian Kompas edisi November 2011.
2. Mendeskripsikan unsur-unsur paragraf yang ada dalam paragraf-paragraf
tajuk rencana surat kabar harian Kompas edisi November 2011.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru, mahasiswa PBSID,
dan peneliti lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

1. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dan calon pengajar
lain dalam pembelajaran bahasa, terutama dalam mengajarkan unsur-unsur
paragraf dan pola pengembangan paragraf dalam tajuk rencana.
2. Bagi Mahasiswa PBSID
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada
mahasiswa PBSID tentang unsur-unsur paragraf dan pola pengembangan
paragraf dalam ragam jurnalistik. Mahasiswa diharapkan mendapatkan
model-model paragraf dalam tulisan jurnalistik..
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi serta pembanding
antara penelitian wacana dan penelitian jurnalistik.

1.5 Batasan Istilah
Dalam penelitian ini terdapat tiga batasan istilah. Batasan istilah diberikan
agar tidak mengalami kemelencengan tujuan yang telah ditentukan. Batasan
istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Paragraf
Sebuah paragraf dalam berita/tulisan barulah dikatakan baik,
apabila

pembaca

sepenuhnya

mengerti

kesatuan

informasi

yang

terkandung di dalamnya, dan apabila gagasan yang mengendalikannya
sepenuhnya diperkembangkan (Frank Chaplen dalam Rosihan Anwar,
1979: 111).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

2. Unsur-unsur Paragraf
Menurut Wiyanto (20-30: 13) terdapat empat unsur paragraf, yaitu
transisi, kalimat topik, kalimat penjelas dan kalimat penegas.
3. Pola Pengembangan Paragraf
Menurut Tarigan (1987:30) dan Asul Wiyanto (2004: 70) terdapat
dua belas jenis pola pengembangan paragraf, yaitu (1) pola umum-khusus,
(2) pola khusus-umum, (3) pola campuran, (4) pola perbandingan, (5) pola
pertanyaan, (6) pola sebab-akibat, (7) pola contoh, (8) pola perulangan,
(9)pola definisi, (10) pola menerangkan, (11) pola merinci, dan (12) pola
bukti.
4. Tajuk Rencana
Tajuk rencana adalah opini redaksi berisi aspirasi, pendapat dan
sikap resmi media pers terhadap persoalan potensial, fenomenal, aktual
dan atau kontroversial yang terdapat dalam masyarakat (Sumadiria, 2004:
81).

1.6 Sistematika Penyajian
Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I adalah pendahuluan. Bab ini
berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan istilah dan sistematika penyajian.Bab II adalah landasan teori, yang berisi
berisi tiga pokok bahasan terdiri dari, Kajian teori, kajian hasil penelitian
terdahulu yang relevan, dan kerangka berpikir. Kajian hasil penelitian yang
terdahulu haruslah memiliki relevansinya. Bab III adalah metodologi penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Bab ini berisi jenis penelitian, objek penelitian, sumber data dan data penelitian,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis data. Bab IV
adalah hasil penelitian dan pembahasan, yang berisi deskripsi data dan hasil
penelitian yang meliputi pola pengembangan paragraf dan unsur paragraf pada
tajuk rencana surat kabar harian Kompas edisi November 2011, serta pembahasan.
Bab V adalah kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Yang Relevan
Ada tiga penelitian yang relevan dengan topik penelitian ini, yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Rahyuni (2007), Gitasari (2008), dan Wahyuni
(2000). Masing-masing dijelaskan sebagai berikut.
Rahyuni (2007) melakukan penelitian dengan judul Paragraf Deduktif
pada Tajuk Rencana Harian Kompas. Ada dua permasalahan yang dirumuskan
dalam penelitian ini, yaitu (1) ciri-ciri kalimat topik yang terdapat dalam paragraf
deduktif, pada tajuk rencana harian Kompas edisi Mei 2004, dan (2) ciri-ciri
kalimat pengembang yang terdapat dalam paragraf deduktif, pada tajuk rencana
harian Kompas edisi Mei 2004. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan ciriciri kalimat topik dan ciri-ciri kalimat pengembang. Ciri-ciri kalimat topik, yaitu
(1) terletak pada awal paragraf, (2) terdiri dari satu kalimat, (3) merupakan
kalimat tunggal, (4) merupakan kalimat majemuk, dan (5) diacu oleh kalimat
pengembang. Ciri-ciri kalimat pengembang, yaitu (1) terletak sesudah kalimat
topik, (2) terdiri dari dua kalimat atau lebih, (3) mengacu pada kalimat topik, dan
(4) memiliki kesatuan dan kepaduan.
Gitasari (2008) melakukan penelitian dengan judul Pola Pengembangan
Paragraf Deduktif Berdasarkan Grafik pada Siswa Kelas XII SMA Institut
Indonesia 1 Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan pola-pola pengembangan yang digunakan siswa dalam membuat

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

paragraf deduktif berdasarkan grafik dan mendeskripsikan urutan pola
pengembangan paragraf deduktif jika dilihat dari tingkat keseringannya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pola pengembangan rincian, sebab akibat, dan
contoh merupakan pola pengembangan yang digunakan siswa kelas XII SMA
Institut Indonesia 1, Yogyakarta, dalam membuat paragraf deduktif. Urutan pola
pengembangan berdasarkan tingkat keseringan yang menduduki posisi pertama
pola pengembangan rincian, sedangkan pola pengembangan sebab akibat dan pola
pengembangan contoh berada di bawahnya dengan jumlah yang tidak terlalu jauh.
Wahyuni (2000) melakukan penelitian yang berjudul Penyimpangan
Pengembangan Paragraf dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Tahun
1997.

Permasalahan

yang

diteliti

dirumuskan,

“Bagaimanakah

jenis

penyimpangan pengembangan paragraf pada paragraf-paragraf Tajuk Rencana
Surat Kabar Kompas 1997?” Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan dua jenis
penyimpangan pengembangan paragraf dalam tajuk rencana Kompas. Pertama,
gagasan pokok pada satu paragraf dilanjutkan pada paragraf berikutnya. Kedua,
adanya penggunaan kata penghubung yang tidak tepat dalam pengembangan
paragraf.
Relevansi penelitian ini dengan ketiga penelitian di atas adalah sama-sama
membahas paragraf pada tajuk rencana surat kabar. Selain itu, ketiga penelitian di
atas berjenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti mendapat inspirasi untuk
melakukan penelitian yang sejenis. Hanya saja peneliti meneliti pola
pengembangan paragraf dan unsur-unsur paragraf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2.2. Kerangka Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi paragraf, pola
pengembangan paragraf, unsur-unsur paragraf, syarat paragraf, tajuk rencana, dan
wacana. Masing-masing dijabarkan sebagai berikut.
2.2.1.

Paragraf
Ada beberapa definisi mengenai paragraf yang dikemukakan dalam

penelitian ini. Menurut Gorys Keraf (1994: 62) paragraf atau alinea adalah suatu
kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Ia
merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian
untuk membentuk suatu gagasan. Menurut Tarigan (1987: 11) paragraf adalah
seperangkat kalimat yang tersusun logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan
ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam
keseluruhan karangan.
Sebuah paragraf dalam berita/tulisan barulah dapat dikatakan baik, apabila
pembaca sepenuhnya mengerti kesatuan informasi yang terkandung di dalamnya,
dan apabila gagasan yang mengendalikannya sepenuhnya diperkembangkan
(Frank Chaplen dalam Rosihan Anwar, 1979: 111). Menurut Ramlan (1993: 1)
paragraf adalah bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah
kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai
pengendalinya. Menurut Arifin dan Tansai (1987: 131) paragraf adalah satuan
bahasa yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Satuan bahasa itu terdiri
atas seperangkat kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang
berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Menurut Wiyanto (2004: 15) paragraf adalah sekelompok kalimat yang
saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran untuk
mendukung buah pikiran yang lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan
dalam seluruh tulisan. Widyamartaya (1990: 31) mendefinisikan paragraf adalah
sekelompok kalimat utuh, lengkap yang memerlukan tambahan kalimat-kalimat
lain yang meluaskan, menguraikan dan menjelaskan gagasan tersebut.
Berdasarkan beberapa definisi paragraf di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa paragraf adalah sekelompok kalimat yang berisi suatu pikiran pokok
sebagai pengendali yang digunakan oleh pengarang sebagai alat untuk
menyampaikan gagasannya kepada pembaca. Definisi inilah yang digunakan
sebagai landasan dalam penelitian ini.
2.2.2.

Unsur-unsur Paragraf
Pada dasarnya paragraf terbentuk dari dua unsur dasar yaitu kalimat

topik dan kalimat pengembang. Kalimat topik merupakan dasar pengembangan
suatu paragraf, sedangkan kalimat pengembang merupakan pernyataanpernyataan yang mendukung kalimat topik sehingga terbentuk suatu kesatuan
gagasan yang menjadikan paragraf menjadi utuh. Fungsi kalimat pengembang
untuk memperjelas kalimat topik agar pesan yang akan disampaikan oleh penulis
dapat dipahami oleh pembaca. Menurut Wiyanto (20-30: 13) terdapat empat unsur
paragraf, yaitu transisi, kalimat topik, kalimat penjelas (pengembang) dan kalimat
penegas. Penjelasannya diuraikan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

1. Transisi
Transisi digunakan untuk merekatkan atau menghubungkan paragraf
satu dengan paragraf lain sehingga hubungan itu terasa logis. Akan tetapi, tidak
semua paragraf mengandung transisi. Ada sejumlah paragraf yang tidak perlu
menggunakan transisi karena tanpa transisi pun hubungannya sudah terasa logis.
Jadi, transisi digunakan kalau diperlukan.
Kehadiran transisi ternyata bukan hanya dalam paragraf melainkan dapat
juga dalam kalimat antarparagraf, antar subbab, dan antarbab. Dalam kalimat,
transisi berfungsi untuk menghubungkan bagian-bagian kalimat. Bila terdapat
antar subbab, transisi berfungsi untuk menghubungkan ide pokok antarsubbab
tersebut. Selanjutnya, transisi berfungsi sebagai jembatan penghubung ide pokok
dalam bab yang berdekatan kalau terdapat pada antarbab. Menurut Tarigan (1987:
13) Ada dua cara mewujudkan hubungan antardua paragraf yaitu secara eksplisit
dan secara implisit. Hubungan eksplisit dinyatakan oleh alat penanda seperti kata
(termasuk kelompok kata) dan kelompok kalimat. Berikut pengelompokan
transisi.
a.

Transisi berupa kata diklasifikasikan sebagai berikut.
(1) Penanda hubungan kelanjutan: dan, lagi, serta, lagi pula, tambahan
lagi, bahkan, selanjutnya.
(2) Penanda hubungan urutan waktu: dahulu, kini, sekarang, sebelum,
setelah, sesudah, kemudian, sementara itu, sehari kemudian, dan
seterusnya, kelak.
(3) Penanda klimaks: paling..., se...nya, ter....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

(4) Penanda perbandingan: sama, seperti, ibarat, bak, bagaikan.
(5) Penanda kontras: tetapi, biarpun, walaupun, sebaliknya.
(6) Penanda urutan jarak: di sini, di situ, di sana, dekat, jauh, sebelah...
(7) Penanda ilustrasi: umpama, contoh, misalnya.
(8) Penanda sebab-akibat: karena, sebab, oleh sebab itu, oleh karena,
akibatnya.
(9) Penanda kondisi (pengandaian): jika, kalau, jikalau, andaikata,
seandainya.
(10)Penanda kesimpulan: kesimpulan, ringkasnya, garis besarnya,
rangkuman.
b.

Transisi berupa kalimat
Transisi berupa kalimat atau biasa disebut kalimat penuntun
berfungsi ganda, yaitu sebagai transisi dan sebagai pengantar topik
utama yang akan diperbincangkan. Kalimat penuntun tidak berfungsi
sebagai pengganti kalimat topik, letaknya selalu mendahului kalimat
topik. Kalimat penuntun mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai transisi
dan sebagai pengantar topik yang akan dijelaskan. Contoh kalimat
penuntun sebagai berikut.
”Ringkasnya tata bahasa meliputi tiga hal, yakni (1) fonologi,
(2) morfologi, dan (3) sintaksis. Fonologi berhubungan dengan studi tata
bunyi, morfologi mengenai studi tata kata dan sintaksis membicarakan
tata kalimat.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c.

14

transisi berupa paragraf
Adakalanya transisi berupa paragraf pendek. Transisi ini digunakan
untuk “membelokkan” pembahasan dari suatu pikiran yang lain.

2. Kalimat Topik (Utama)
Kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam
bentuk umum atau abstrak. Ada tiga kemungkinan letak kalimat topik dalam suatu
paragraf. Pertama, pada bagian awal paragraf setelah transisi kalau transisi ada
pada paragraf tersebut. Kedua, terdapat pada bagian akhir paragraf. Ketiga, berada
di tengah-tengah paragraf, tetapi hal ini jarang ditemui.
3. Kalimat Penjelas (Pengembang)
Kalimat penjelas (pengembang) adalah kalimat yang berisi pikiran
penjelas yang diwujudkan dalam kalimat-kalimat yang isinya menjelaskan,
merinci, membandingkan, atau memberi contoh secara khusus. Dengan kata lain,
kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjelaskan kalimat topik, sehingga
menjadi paragraf yang padu. Pengembangan kalimat topik yang bersifat
kronologis menyangkut hubungan antar dua benda atau kejadian dengan waktu.
4. Kalimat Penegas
Kalimat penegas adalah elemen paragraf keempat dan terakhir. Fungsi
kalimat penegas ada dua. Pertama, sebagai pengulang atau penegas kembali
kalimat topik. Kedua, sebagai daya penarik bagi pembaca atau sebagai selingan.
Kalimat penegas tidak harus ada dalam suatu paragraf. Bila penulis merasa perlu
menggunakan kalimat penegas untu memperjelas informasi atau menyimpulkan
kalimat-kalimat yang mendahuluinya, kalimat penegas ditulis. Bila informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

yang disampaikan itu sudah cukup jelas atau tanpa kalimat penegas, tetapi
kejelasan informan tidak terganggu, kalimat penjelas tidak diperlukan.
Untuk menautkan kalimat yang satu dengan kalimat lain dalam sebuah
paragraf jurnalistik,

harus

memperhatikan unsur-unsur pengait

paragraf

jurnalistik, baik pengait yang berupa kata,maupun pengait yang berupa frasa, atau
mungkin juga dengan aneka bentuk pronomina persona, lengkap dengan
kemungkinan klitikanya (Rahardi, 2006: 26). Unsur-unsur tersebut diwujudkan
sebagai berikut.
a.

Menyatakan hubungan singkat, misalnya: singkatnya, ringkasnya,
akhirnya.

b.

Menyatakan hubungan waktu, misalnya: baru-baru ini, sebelum, segera.

c.

Menyatakan hubungan tujuan, misalnya: untuk tujuan, agar, supaya.

d.

Menyatakan hubungan tempat, misalnya: di seberang sana, berdekatan
dengan itu, di situ.

e.

Menyatakan

hubungan

pertentangan,

misalnya:

akan

tetapi,

bagaimanapun, namun, walaupun demikian.
f.

Menyatakan hubungan perbandingan, misalnya: dalam hal yang sama,
sebaliknya, bertentangan dengan itu.

g.

Menyatakan hubungan pertambahan, misalnya: berikutnya, demikian
juga, kemudian.

h.

Menyatakan hubungan akibat atau hasil, misalnya: akibatnya, oleh
karena itu, maka dari itu, jadi.

i.

Menyatakan hubungan sebab, misalnya: alasannya, pasalnya, sebabnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

j.

16

Menyatakan hubungan perurutan, misalnya: mula-mula, pertama,
akhirnya, selanjutnya.
Terdapat tiga pengelompokan jenis paragraf berdasarkan unsur-

unsurnya. Hal ini dikemukakan oleh Tarigan (1987: 13). Tiga jenis tersebut
sebagai berikut.
1. Paragraf memiliki empat unsur
Susunan unsur paragraf terdiri atas transisi (berupa kata atau kalimat) kalimat topik - kalimat pengembang - kalimat penegas. Contoh paragraf sebagai
berikut.
Sebaliknya, di rumah, Pak Ali sering marah-marah. Sarapan pagi
terlambat dihidangkan apalagi dalam keadaan dingin ia langsung
memukul-mukul meja makan sambil memaki-maki pelayan dapur. Kamar
tidur tidka pernah bersih giliran pelayan kamar kena omelan. Bila letak
buku atau surat-surat berubah dari semula maka ia langsung menegur
istri atau anaknya. Kalau pekarangan dan mobil tidak bersih alamat
pelayan taman kena ”semprotan”. Boleh dikatakan Pak Ali melampiaskan
marahnya setiap ada yang tidak beres di rumah (Tarigan, 1987: 14).
2. Paragraf memiliki tiga unsur
Susunan unsur paragraf terdiri atas transisi (berupa kata atau kalimat) –
kalimat topik – kalimat pengembang atau terdiri atas kalimat topik – kalimat
pengembang – kalimat penegas. Contoh paragraf sebagai berikut.
Umumnya, masyarakat Indonesia peramah. Hampir semua anggota
masyarakatnya mau membantu bila diminta. Tamu asing yang minta
penjelasan tentang sesuatu akan dibantunya dengan senang hati. Bertemu
dengan siapa saja di jalan akan disapanya dengan sopan dan ramah.
Mereka tidak pernah cemberut menghadapi tamu-tamunya.
Menghidangkan sesuatu kepada tamu pastilah dengan ucapan merendah
disertai senyuman (Tarigan, 1987: 14).
Sejak ayahnya menniggal, tanggung jawab Amin semakin berat. Biaya
hidup keluarganya dibebankan ke pundaknya. Pelunasan utang-piutang
kelaurga selama ini harus diselesaikannya sendiri. Kelanjutan sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

adik-adiknya harus ia pertahankan. Pengelolaan Perusahaan Bata
peninggalan ayahnya harus pula ia laksanakan. Benar-benar Amin
menjadi tumpuan harapan keluarganya (Tarigan, 1987: 14-15).
3. Paragraf memiliki dua unsur
Susunan unsur paragraf terdiri atas kalimat topik – kalimat pengembang.
Contoh paragraf memiliki dua unsur sebagai berikut.
Walaupun prestasi PSSI di ”Merdeka Games” semakin menanjak,
akhirnya masuk kotak juga. Pada pertandingan pertama melawan
Kesebelasan Korea, PSSI kalah tipis 0-1. Biasanya kekalahan melebihi
satu. Pertandingan kedua melawan Australia, juara Zone Oceania Pasific,
PSSI berbagi angka dengan Australia. Stand akhir 1-1. Pertandingan
ketiga melawan Kuwait, juara pool Asia, Kesebelasan Indonesia juga
tidak memalukan. Pertandingan berkesudahan 1-1. Pertandingan keempat
melawan tuan rumah, Malaysia. Dalam pertandingan ini PSSI menyajikan
permainan yang kuat dan tangguh. Malaysia yang tergolong kesebelasan
yang kuat di kawasan Asia diserang habis-habisan oleh kesebelasan PSSI.
Hanya dewi fortuna saja yang belum memihak PSSI sehingga
pertandingan berkesudahan 1-1. Pertandingan kelima dengan Maroko,
berakhir dengan kekalahan bagi Indonesia 0-2. Kekalahan ini
mneyebabkan Indonesia masuk kotak (Tarigan, 1987: 15).
2.2.3.

Pola Pengembangan Paragraf
Menurut Akhadiah (1988: 159) ada empat cara pengembangan paragraf

yang dapat dilakukan. Empat cara pengembangan itu sebagai berikut.
1. Secara Alamiah
Dalam teknik ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah
tersusun pada objek. Susunan pola ini tentang dua macam urutan, yaitu (a) urutan
ruangan yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang
berdekatan dalam sebuah ruang, dan (b) urutan waktu (urutan kronologis) yang
menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan. Contohnya
sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Menendang bola dengan sepatu, baru dikenalmnya sekitar 1977. Saat itu ia
baru lulus dari STM Negeri 3 jurusan elektro. Yang pertama sekali
melatihnya adalah Halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak hingga
kemudian ia dapat bergabung dengan klub PMC sampai sekarang. Tahun
1984 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games di
Malaysia. Waktu dipanggil lagi untuk turnamen di Brunei tahun 1985, ia
gagal memenuhinya karena kakinya cedera. (Akhadiah, 1988: 160).
Contoh paragraf di atas menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa atau
tindakan-tindakan digambarkan secara kronologis.
2. Klimaks dan Anti Klimaks
Gagasan utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan lain hingga
ke gagasan yang paling tinggi kepentingannya kemudian berangsur-angsur dengan
gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kepentingannya.
Dengan kata lain gagasan bawahan disusun sedemikian rupa sehingga tiap
gagasan yang berikut lebih tinggi kepentingannya dari gagasan sebelumnya.
Contohnya sebagai berikut.
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai
dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin
uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada
waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi
model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih
digunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam
ini adalah hasil perusahaan Cartepillar. Di samping Cartepillar, Ford puin
tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya.
Jepang pun tidak kalah saing dalam bidang ini. Produksi Jepang yang khas
di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah
mengalami perubahan dari model-model sebelumnya (Gorys Keraf, 1980).
Pikiran utama dari contoh paragraf ini adalah bentuk traktor mengalami
perkembangan dari zaman ke zaman. Pikiran utama kemudian diperinci dengan
traktor yang dijalankan dengan uap, kemudian traktor yang memakai roda rantai,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

kemudian traktor buatan Ford, kemudian traktor buatan Jepang. Variasi dari
klimaks adalah antiklimaks.
3. Umum-Khusus
Pengembangan ini paling banyak dilakukan dalam sebuah paragraf.
Dalam hal ini gagasan utama terletak pada awal paragraf serta pengkhususan atau
perincian-perinciannya

terdapat

dalam

kalimat-kalimat

berikutnya.

Jadi

pengembangan paragraf ini bersifat deduktif. Contoh paragraf sebagai berikut.
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional.
Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskan Sumpah pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa
Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca
se