Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengenalan Tanda Komunikasi dalam Ruang Virtual Seks

LAMPIRAN

Lampiran foto mucikari 1

Lampiran foto mucikari 2

Lampiran foto PSK

TRANSKRIP KESELURUHAN WAWANCARA
Awal mulanya penulis sudah kenal dengan P1 maupaun P2 selama kurang lebih 5 tahun selama
awal kuliah hingga saat ini. P1 maupun P2 merupakan responden yang juga menjadi pembantu
untuk penulis dapat bertemu dengan kedua mucikari tersebut dan dengan pekerja seks yang
penulis ketemui berserta juga dengan PTL yang ada. Akhir tahun 2015 di bulan desember ketika
penulis mulai menulis penelitian ini, penulis sudah mencoba untuk mengatur waktu untuk
bertemu untuk membicarakan mengenai penelitian penulis. 10 januari 2016 penulis mencoba
mengubungi via telfon untuk janjian bertemu keesokan harinya. Perantara menyanggupi dan
akhirnya tanggal 11 januari 2016 penulis bertemu dengan perantara tersebut di sebuah tempat di
jalan Yosudarso Salatiga. Dalam pertemuan awal tersebut penulis coba untuk menjelaskan
gambaran yang harus dikerjakan selama beberapa bulan kedepan.



Senin, 11 Januari 2016

Pagi ketika penulis sedang akan berangkat kuliah, penulis coba mengingatkan untuk bertemu
setalah jam kuliah penulis selesai. Tepatnya pukul 11.00 siang penulis menuju jalan yosudarso
tepatnya di sebuah tempat penjual ice blend fourty eight untuk bertemu dengan P1/P2. Saat
diketemui P1/P2 sedang menyiapkan jualan di warung es barunya. Setelah persiapan selesai
kami mengobrol di depan warung dengan santai sembari penulis mencicipi ice P1/P2 yang
sedang dijualnya. Penulis mencoba mencoba untuk bertaya tentang mucikari mana yang bisa
untuk diajak ketemu dan mau untuk diajak mengobrol mengenai topik yang penulis kerjakan saat
ini. P1/P2 mengatakan bahwa untuk cari mucikari hanya diajak mengobrol susah, tapi P1/P2
mengatakan bahwa ia akan membantu untuk mencarikan. Pada saat itu penulis belum tahu
jikalau P1/P2 adalah seorang perantara mucikari, sebelum nantinya dijelaskan oleh mucikarinya
sendiri bahwa P1/P2 adalah seorang perantara di dunia prostitusi. Awalnya penulis hanya tahu
bahwa P1/P2 adalah seorang teman penulis yang tergolong nakal dan gemar akan dunia malam.
Lalu penulis mencoba untuk melobi lagi dengan P1/P2 dan ia juga akan berusaha untuk
mencarikan penulis serta membantu proses penelitian ini.
Sekilas percakapan penulis dengan P1/P2 pada 11 januari 2016 :
Penulis : Bro lagi apa, gimana bisa ngobrol sebentar ?

P1/P2 : Bentar aku lagi nata-nata blender & lain lain, lagi buka aja ini cabang yang

disini. Jadi masih harus nata-nata dan mengarahkan.
Penulis : Santai men, jangan kesusu. Tak tunggu depan ya men…oiya aku pesen yang
chocochino satu ya….
P1/P2 : oke bentar ya…..
**sesaat setelah P1/P2 selasai menata dan kemudian menghantarkan es pesanan penulis
P1/P2 : ini pesenanmu bro…, pipie meh mbahas apa dulu ini
Penulis : oke men makasih…. Jadi gini melanjut yang ngobrol – ngobrol kita waktu
desember lalu tentang penelitianku aku sekarang sudah suruh ke lapangan sama
pembimbingku untuk penelitian. Kamu kan sudah aku jelaskan tentang gambaran
penelitian dan rencanaya bagaimana kedepan. Untuk yang pertama aku mau ambil
dari kacamata mucikari dulu bro, jadi kamu ada kenalan gak yang bisa diketemui
?
P1/P2 : Wah ketemu Mami – Mami (mucikari) buat ngobrol dan gak Makai anaknya itu
gak gampang loh kik. Mereka gak mau rugi waktu, karena ketimbang buat
ngobrol mereka lebih baik melayani tamu yang mau pakai anak – anaknya.
Seandainya mereka maupun juga kita harus keluar kocek untuk kasih bonus kecil
lah ke mereka buat ganti rugi waktu. Persoalan kedua adalah tidak semua
mucikari gampang diketemui orang-orang baru apalagi mau wawancara aja.
Penulis : Waduh gimana ya bro terus ? kiraain gampang ya, teryata susah. Aku lihat kamu
sebegitu gampangnya komunikasi sama mami (mucikari) dan pakai anaknya,

teryata kalo diketemui bukan untuk kerjaan susah. Tapi ya apa kamu gak bisa
bantu men ? aku gak akan wawancara yang kaku, aku bakal ngobrol biasa. Santai
buat rokok, bear, atau karaoke aku bisa lah bayari plus kasi tape buat dia. Tapi ya
dibantu nganggarin aja sob, soalnya kamu yang udah biasa hehehheehe …

P1/P2 : Tak bantu sebisaku ya kik, pokoke santai aja. Begitu dapet langsung tak kabari.
Yang penting ada duitnya dulu lah…duit lancar, mami kaya apa aja bisa lancar
juga sama aku hahhahahaa …. Segera tak hub lagi deh.
Penulis : hahahhaha secepatnya ya men, soal duit aku carikan secepatnya..aku dikabari
pokoknya. Oke kalo gitu kapan aku bisa ketemu lagi ?
P1/P2 : Minggu depan ya aku lagi sibuk juga buat ngurus skripsi sama buat mbuka
cabang ice bland ku yang lain. Tak kabari aja yaaa….\
Penulis : Oke bro, makasih ya…aku tak cabut dulu masih ada kerjaan juga…
Kemudian sekitar 2 minggu lagi penulis coba menghubungi kembali P1/P2 untuk
mengajak ketemuan untuk memastikan kembali siapa mucikari yang akan diketemui dan kapan
bisa ketemu. Penulis mencoba menghubungi P1/P2 melalui BBM dan akhirnya setelah janjian
kami bisa bertemu juga pada 28 Januari 2016 di rumah kakak sepupu P1/P2. Ditempat tersebut
penulis menanyakan kabar mengenai mucikari mana yang bisa diketemui, lalu bagaimana kurang
lebih dunia prostitusi, dan bagaimana system jaringan mereka. P1/P2 mengatakan kalo untuk
mucikarinya banyak yang tidak mau untuk bertemu dengan penulis karena dianggap

mengancam, bahaya, atau bahkan dianggap tidak penting dan tidak dipercayaai bahwa skripsi
mengangkat topik mengenai dunia mereka. Penulispun tetap bersabar melihat hasil jawaban
tersebut. Sembari itu P1/P2 mulai bercerita tentang dunia prostitusi dan bagaimana P1/P2 masuk
didalamya (hingga saat dia ceritapun dia tidak menjelaskan apabila P1/P2 seorang perantara, dan
penulis belum mengetahui akan hal tersebut). P1/P2 hanya bercerita tentang keterlibatanya
didalam dan begitu rumitnya orang orang dalam dunia tersebut. Dijelaskan juga bahwa jaringan
mereka juga banyak yang bertutupkan kedok, semisal mucikari itu kedoknya berbagai macam
dari yang anak kuliahan, janda, bahkan sampai resepsionis tempat karaoke pun bisa jadi adalah
mucikari yang berkedok. Dijelaskan juga oleh P1/P2 bahwa jaringan dunia prostitusi sangat
rumit, dan tak jarang orang-orang didalamnya bisa berubah sifat dan karakternya sesaat dan
kapanpun saja, sesuai dengan keadaan hati mereka. Jadi P1/P2 juga mengatakan bahwa
bagaimana kita bisa membawa diri dengan baik kepada mereka. Agar mereka juga bisa baik
terhadap kita dan tentunya hal tersebut akan menjadi suatu jalaninan komunikasi dan relasi yang
akan baik. Lalu penulispun juga berusaha untuk memastikan kembali dan memantapkan kembali

kepada P1/P2 kapan penulis bisa dipertemukan secepatnya dengan mucikari. Penulis juga
menuturkan selambatnya awal februari sudah dapat bertemu.
Sekilas percakapan penulis dengan P1/P2 pada 28 januari 2016 :
**percakapan penulis dengan P1/P2 di rumah kakak sepupu P1/P2
Penulis : Bro gimana udah ada kabar, soal mucikari ?

P1/P2 : Susah ki, masih tak cari-cari lagi. Soalnya banyak Mami yang gak mau diajak ketemu,
pada bilang mereka takut, males, juga buang – buang waktu kalo untuk tugas – tugas
anak kuliahan gitu. Beberapa juga pada gak percaya masa tugas skripsi ngangkat topik
mengenai dunia mereka. Pelan –pelan ya kik, sabar….
Penulis : oalah yaudah lah men gak papa, aku sabar –sabarin deh…. Tapi diusahakan awal
februari ya udah bisa ketemu, tolong bantuin bener ya men. Oiya Sob bisa kasih
gambaran sekilas tentang dunia prostitusi baik secara langsung ataupun online dan
gimana biar bisa mudah buat kaya aku yang awam atau orang lain pengguna baru masuk
kedalamya ?
P1/P2 : Gini kik, dunia seperti itu sangat rumit, dalam arti rumit dan ruwet orang-orangnya juga
sistemnya. Contohnya mucikari itu kedoknya banyak dan gak kelihatan. Sama seperti
prostitusi online kelas artis yang mucikarinya bisa makeover nya sendiri, atau sutradara,
atau malah paling parah crew. Yang aku kenal dan aku tahu serta model prostitusi online
temenku ya sama kedoknya juga macem- macem kik, dari yang kedok mucikari sebagai
resepsionis tempat karaoke hingga kedok, anak kuliahan, janda-janda muda, bahkan istri
yang sudah bersuami yang kerjaanya kelihatanya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa
juga kedok mucikari atau yang aku biasa sebut mami atau bahkan papi germo. Tak jarang
pula orang-orang didalamnya bisa berubah sifat dan karakternya sesaat looh…kapanpun
saja, sesuai dengan keadaan hati mereka, mereka bisa tiba-tiba menjauh dari kita,
menghabus kontak bbm atau segala contac komunikasi kita melalui handpone atau

smartphone. Jadi bagaimana kita bisa membawa diri dengan baik kepada mereka. Agar
kita juga bisa terlihat baik terhadap mereka dan tentunya hal tersebut akan menjadi suatu
jalaninan komunikasi dan relasi yang akan baik. Kalo kamu nanti sudah masuk ya jangan

heran dengan ruwetnya dan jangan kaget kalo mereka hanya bisa diketemui sekali,
kecuali kamu punya duit banyak. Intinya uang lancar, tape besar ya mereka mau. Turuti
juga minuman yang mereka senang, rokok yang biasa dirokok dan masih banyak lagi.
Gitu bosku hehhee ……
Penulis : wehh panjang rumit ya boss, enak kalo bisa tahu langsung dan lihat didalamnya.
Hehhehee, pokoknya segera dikabari ya men kapan aku bisa ketemu. Ini ketemuan awal
minta tolong dibantu anggarin ya men, biar cukup dan gak over budgeting. Ini kebetulan
udah siap duitnya. Telfon aku atau kabari ya sewaktu-waktu bisa. Makasih men…aku
cabut yak….
P1/P2 : oke kik, aku ya meh shalat maghrib dulu .. tak kabari kalo udah dapet.


Selasa, 2 Februari 2016

Pada hari itu tepatnya pukul 22.00 malam penulis mendapat telfon dari


P1/P2 yang

mengabarkan dengan mendadak bahwa dia sudah menemukan mami yang menyediakan
waktunya untuk penulis, dan saat itu juga ketika P1/P2 menelfon dalam keadaan perjalanan dari
Semarang ke Salatiga bersama sang mucikari yang dia bawa. P1/P2 meminta kepada penulis
untuk siap dan membawa uang secukupnya, tepat pukul 11.00 P1/P2 mengajak bertemu di
cungkup untuk sebelumnya mengadakan pembicaraan teknis mengenai tempat yang dipilih untuk
mengobrol atau wawancara terhadap mucikari yang dibawanya. Sesampainya di salatiga ,
kamipun bertemu dan kami membahas dimana tempat kami mengobrol. Kami putuskan untuk
mengobrol di tempat karaoke dengan system 1jam untuk wawancara dan 1jam kemudian untuk
tetap mengobrol menggali informasi sembari mucikari dan P1/P2 tetap bisa menyanyi.
Dipilihnya tempat tersebut berdasarkan keamanan tempat karena tertutup dan keleluasaanya
untuk mengobrol sembari merokok dan

minum. P1/P2 dan penulis memutuskan untuk

membooking 1 jam di Inul Viesta karaoke dan 1 jam kemudian di Zenso karaoke. P1/P2
kemudian menjemput mucikari tersebut atau yang penulis sebut sebagai M1.
**Sekilas percakapan P1/P2 dengan penulis di telfon
Penulis : “telfon bordering” ………….,, Hallo men gimana-gimana ?


P1/P2 : lagi apa kik ? ini aku udah dapet, kamu siap ya,… aku perjalanan dari semarang ke
salatiga sama orange kik.
Penulis : wehh serius bos ? duh bawa duit berapa nih ? lalu kita ketemuan sek tanpa maminya ya
…. ?
P1/P2 : iya wes kamu siap siap sek, bawa secukupnya tapi jangan banyak-banyak, santai sama
aku hehhehehee orange bisa diajak low profile kalo sama aku. Ketemuan di cungkup ya,
depan mie andalan.
Penulis : siapp bos aku siap-siap dulu. Kabari ya kalo udah siap.
**Sekilas percakapan P1/P2 dengan penulis ketika sesampainya P1/P2
P1/P2 : kik ini orang semarang, barang bagus deh pokoknya. Susah buat diketemui lagi jadi
dimanfaatkan sebaik mungkin momen ini. Aku bisa bantu kelengkapan informasinya kalo
kamu kurang jelas, aku deket sama dia sudah cukup lama. Sekarang kita cari tempat aja
yang enak nyaman dan aman.
Penulis : wehh siap men, dimana enaknya aku manut aja…
P1/P2 : sambil karaoke aja ya ? nanti pas kamu ngobrol muter music aja gak nyanyi aku.
Soalnya kalo nunggu kalian ngobrol aku malah bingung ngapain dan takut nganggu.
Hehehhee.. saranku 1 jam di Inul terus 1 jam lagi di zenso.
Penulis : yaudah ngikut aja aku bril, oiya perlu minum gak ya ?
P1/P2 : itu belakangan gampang. Kamu langsung ke inul ya booking, aku tak jemput doi dulu di

alfamart.
Penulis : oke ketemu disana yaa… ntar ketemunya gimana ? kalian langsung masuk atau
bagaimana ?
P1/P2: Mausknya satu-satu biar gak curiga orang inul, soalnya pada tahu dan kenal semua sama
aku hahahahha…aku masuk dulu baru M1 masuk.
Penulis : siapp boss, ketemu disana ya. Aku kabari nanti di room apa.

Sesampainya penulis sampai di inul karaoke, kemudian penulis booking room dan segera
mengabari P1/P2 untuk segera menyusul. P1/P2 sampai dan masuk dahulu ke room lalu disusul
oleh M1 ke room. Ketika M1 masuk dia langsung menyapa P1/P2 dan penulis, M1 duduk
ditengah-tengah antara penulis dan P1/P2. Penulis memperkenalkan diri dengan menyebut nama
dan berjabat tanagan, lalu M1 menghidupkan korek dan rokoknya sembari memperkenalkan
namanya. Penulis menyampaikan bahwa kepentingan penulis adalah hanya sebatas untuk tugas
akhir dan penulis berharap M1 dapat membantu kelancaran penelitian penulis dengan menjadi
informan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Penulis juga menyampaikan bahwa
percakapan ini tidak dibuat kaku atau lebih kepada perbincangan yang santai namun tetap pada
point point yang dibutuhkan. Sembari menganggukan kepala M1 menanggapi pula apa yang
penulis sampaikan dengan ungkapan persetujuan. Awalnya penulis menanyakan dari mana asal
M1, kemudian M1 menuturkan kalo ia berasal dari Semarang. Raut wajah serta sikap yang
ditunjukanya pun begitu terkesan menjaga diri sekali dengan penulis ketika awal pembicaraan

berlangsung. Pembicaraanpun terus berlangsung hingga pada asal usul dan alasan M1 menekuni
pekerjaan tersebut dan bagaimana jaringan yang M1 bentuk.
** Percakapaan penulis dengan M1 selama di Inul Karaoke dan di Zenso karaoke
Penulis : Halo mbak, kenalin nama saya okky …
M1

: (sembari menghidupkan rokok) …. Oiya saya M1.

Penulis : Mbak udah tahu kan tujuan saya, sebelumnya juga udah disampaikan P1 kan ?
M1

: Iya mas udah kok … (dengan jawaban dan nada yang singkat dan seperlunya)

Penulis : Syukur deh mbak.. saya juga gak bakal kaku kaku kok…kita ngobrol santai aja Mba.
M1

: Hehehe iya Mas, ini mau ngobrol apa dulu Mas ?

Penulis : Oiya mbak dari mana asalnya ?
M1


: Saya asli semarang Mas, di daerah Gombel.

Penulis : Oalah Gombel Mbak … gini mbak aku berharap waktu kita sharing, mbak bisa
memberikan data yang real. Karena keberadaanku cuma pelajar yang cari informasi

selebihnya gak ada maksud. Jadi supaya enak ngobrolnya, gak kaku dan mbak juga bisa
ngobrol dengan leluasa sama aku. Aku bisa dipercaya kok, terjamin lah. Coba tanya P1
hehehhee
M1

: Santai mas santai hehehe

Penulis : Hmm mbak awalnya gimna kok bisa maen beginian mbak ?
M1

: Dulu awalnya saya pemandu karaoke yang kerja wisata karaoke di Battam Mas…
bisnis prostitusi disana juga lumayan Mas. Lama jadi pemandu karaoke saya melihat
temen – temen saya yang saling menjual temenya sendiri dengan mudahnya. Mereka
kerja sama atas dasar mau sama mau sehingga untuk dijualpun oleh temenya sendiri
mereka gak merasa terhina atau tak perlu merasa sakit hati. Karena disana wajar – wajar
aja mas gitu, termasuk saya juga sempat jadi freelance pemandu karaoke yang juga bisa
dipakai buat ML. saya juga dijual sama temen – temen saya sendiri Mas… lihat proses itu
yang begitu mudah saya mencoba perlahan untuk menarik diri dari Battam Mas. Saya
keluar dari Battam dan kembali bekerja di semarang dengan profesi baru saya sebagai
mucikari. Saya coba memanfaatkan teman- teman saya yang dari battam dan Jakarta serta
yang dari semarang untuk saya ajak kerjasama untuk dijual dan saya atur dengan system
saya Mas.

Penulis : Oooo gitu ya Mbak, hebat loh dari yang jadi pekerja sekarang jadi atasanya ya Mbak
heheee…lalu pembagian orang-orangnya dan sistem penjualanya bagaimana Mbak ?
M1

: kalo yang anak – anak di semarang ya memang saya karyakan anak-anaku yang lokalan
sini Mas, kecuali ada pelanggan yang mau diambilkan dari tempat satunya. Tempat
satunya saya taruh di bandungan (“tidak disebutkan tempat lokalisasi jelas”) Mas, nah
yang di bandungan itu yang dari Battam sama beberapa dari Jakarta Mas. Kalo sistemnya
ya gini, seperti yang mas lihat (“sembari mengeluarkan 2 ponsel”), saya punya 2
smartphone Mas. Satu untuk kerja sama anak-anak saya, satu punya saya sendiri tapi juga
biasa buat kerja juga. Yang Blackberry ini buat pilih mana anak-anak saya yang siap
dipakaikan pelanggan, dan list anak-anak saya juga disini semua. Termasuk pelangganpelanggan saya ya ada di kontak ponsel blackberry saya Mas.

Penulis : Nah kalo beda anak-anak yang Semarang sama yang ditaruh di Bandungan apa Mbak?
M1

: Kalo yang disemarang itu yang biasa atau tariff standart, kalo yang di Bandungan yang
ya lumayan lah mas harganya..Yang sexy yang cantik-cantik, putih-putih, tinggi – tinggi,
susunya besar, bokong besar lah Mas. Hahahahhaaha

Penulis : Seger Mbak hahhaha, nah kalo sistemnya gimana Mbak ? Pakai BBM Group atau hanya
chat biasa? Terus kalo mau pesen gimana Mbak dan harga gimana tuh harga ?
M1

: pertanyaanmu panjang nang, aku capek. Aku mau nyanyi sek ahhh (sambil hisap
rokoknya)

Penulis : hhahaha yaudah nyanyi dulu mbak, nyanyi …. (dia menyanyi 1-2 lagu)
M1

: (setelah selesai menyanyi, duduk di sofa, dan disebelah penulis)… Sek tak ngerokok
sek, biar gak stress hahaha

Penulis : Hahhaha siap Bos …
M1

: Gini Nang, aku gak pakai BBM Group, bahaya nang. Takutnya kalo ada anak-anakku
yang ada apa-apa atau yang gak beres, BBM group bisa jadi bukti untuk semuanya Mas.
Jadi bahaya Mas. Kalo untuk harga, yang di Semarang itu tariff standart lah 350-750
ribu, lalu kalau yang di Bandungan itu anak-anak pilihanku yang harganya dari 1juta
bahkan sampai 2 juta Mas. Mau pesen ? ya tinggal pesen aja sama aku, nanti dia aku
suruh milih mau pakai yang mana lewat BBM Mas. Nah selanjutnya aku hubungi ke
anak-anakku terus kalo dia bisa aku hubungi yang mau pakai lalu bisa DP dulu langsung
ke anaku, gak melalui aku. Kalo ketemu cocok yang langsung mas ngentot hahahha kalo
gak yaudah DP angus gak papa. Hahaha

Penulis : Kirain ada Group BBM gitu Mba…hehehhee, wah itu kalo pelanggan yang sudah kamu
kenal. Nah yang jadi pertanyaanku kalo ada pelanggan baru atau orang yang gak kenal
tapi mau pakai anakmu tapi yang mahal gimana ? anggaplah aku, aku nih baru sekali loh
ketemu sama kamu. Tapi mauku aneh, aku mau pakai anakmu yang paling mahal dan
cantik. Kan ya secara manusiawi kamu pasti penasaran to Mba. Apalagi penampilanku
gak meyakinkan, bisa jadi loh aku reserse atau petugas keamanan hehehhe.

M1

: wah kalo itu gimana ya (sambil dia mikir, menghisap rokok sekali dua kali) sambil
senyum….

Penulis : Nah gimana Mbak… malah senyum-senyum hahaha
M1

: Nyiasatinya gini Mas, aku mau pelanggan barunya kenal dulu sama aku. Supaya
menjaga keamananku. Tapi sebelum kenal sama aku, aku ada perantara lohh. Hehehhe
dia sudah lama bantu kinerjaku

Penulis : weh siapa itu ?
M1

: ya sebelahmu itu to yang lagi nyanyi hahahha

Penulis : hah P1 ? serius nih Mba ?
M1

: hehhehee Iya Mas, dia bantu aku sudah lama loh…jadi kalo ada barang baru (pelanggan
atau pengguna baru) pasti aku suruh nyelidikin si P1. Tapi aku jamin kalo selidikan,
kinerja, dan barang hasil pantauan P1 aman kok dan okoke semua Mas hehhehee

Penulis : oalah jadi selama ini hmmm hahahhaa (saya tersenyum dan P1 memasang muka malu
dan tak seperti biasa)
M1

: Hahahhaa ya gitu deh…. Aku nyanyi sek ahhh

P1

: Karepmu Mi miiii (tanggapan P1dalam bahasa jawa)

Penulis : habis ini lanjut yang tadi ya Mbak …
M1

: hahahha heemmm (sambil menganggukan kepala)

Penulis : Duet ahh mbak sama aku satu lagu hahhaha
M1

: (setelah selesai nyanyi, M1 duduk hisap rokok dan main hp)

Penulis : Gimana mbak yang tadi ? hehhehehe..sekarang kan aku jadi tau kalo mbak M1 punya
perantara yang mantau dulu ya orangnya… lalu setalah dinyatakan aman terus langsung
bisa komunikasi sama mbak atau gimana lagi ?

M1

: Ya semisal dia sudah dapet pin atau contac aku dari P1 ya kita bisa lah ngobrol, dan ya
tinggal orangnya bisa ambil hatiku gak ….

Penulis : Ambil hati gimana Mbak ?
M1

: ya kaya orang kenalan sama cewek lah, gitu mas.. syukur ajak ketemuan aku, ajak
karaoke, beliin aku mimik yang enak lah atau gimana gitu..hehhee pinter pinternya ambil
hatiku lah…hhehhee

Penulis : Biasa suka minum apa Mbak ?
M1

: Vodka cukup lah yang botol kecil gitu 3 cukup hahhahaa, tapi ya nggak hanya minum
gini aja lah Mas. Maksudnya ya gimana dia buat aku percayalah dengan ngobrol
ketemuan…

Penulis : Udah gitu doang cukup Mbak ?
M1

: Kalo dia udah buat aku nyaman percaya aku kasih dulu lah mas yang biasa- biasa.. ya
karena aku juga menjaga anaku yang

tariff atas juga Mas..aku njaga perasaan,

kepercayaan, dan keamanan juga. Takut lah mas kalo sampai napa – napa asset tuh..
Penulis : hmmm jadi pelan pelan ya mbak, dan berulang ulang. Kalo aku ngartiinya penetrasi
hahahhaa….
M1

: halah mas kaya meh ngapa aja bahasamu hahhahaha

Penulis : jadi aku ulang ya Mbak, kalo ada orang baru berarti langkahnya diselidikin dulu sama
P1, lalu kalo aman ya langsung bisa kontak dengan Mbak lalu ada yang namanya
penjajakan dengan komunikasi yang lebih intens sama mbak, ketemuan, lalu ajak nyanyi
mbak, ajak minum bareng, kemudian bisa lah dikasih anak-anak mbak yang tariff biasa.
Begitu aman ya langsung lah bisa milih yang kelas atas…
M1

: Iya nang gitu gitu bener…(dengan senyum dan jawaban singkat)

Penulis : Sippp mbak aku nagkep maksudmu, dan ini juga yang jadi maksudku …..
M1

: udah mau habis nih pindah yukk …..

Penulis : pindah mana nihh, P1 usul lah hehhehee
P1

: Zenso aja ya, yang bisa bawa minum dari luar

Penulis: Manut manut, berangkat aja lah beli beli hahahhaa
M1

: yaudah yuk, cuss… yang keluar P1 dulu yaaa

Penulis : yaudah yuk ….
Lalu kami keluar satu - satu dan kemudian saya membayar ke kasir dan ikut keluar. Penulis lalu
meminta pertimbangan P1 akan membeli minum apa untuk M1 nanti. P1 pun menyarankan yang
harga miring aja, seperti minum anggi ketimbang nyari yang lain yang mahal. Sebab P1 juga
mengatakan bahwa M1 bisa dinegosiasikan masalah minum kalo dengan P1. P1 pun meminta
uang kepada penulis untuk membeli minuman dan penulis beserta M1 melaju ke Zenso untuk
menncari ruangan sembari menunggu P1 datang.
Penulis : Men enaknya debilikan apa ya buat mimic M1 ?
P1

: Yang murah aja lah, santai kalo sama aku ma..apa aja mau.

Penulis : serius ?
P1

: Ya seenggaknya anggi lah bro … (anggi : anggur, gingseng, dan campuran lain)

Penulis : yaudah lah men
P1

: mana duitmu, tak beliin sekalian terus ketemuan parkiran yaa.

Penulis : nih…oke sembari aku booking dulu yaa
P1

: yaa

Sesampainya kami di Zenso lalu kami segera untuk reservasi room karaoke, sembari menunggu
P1 datang. Setelah reservasi kami masuk dan tak lama kemudia P1 datang dengan membawa
minuman dan rokok yang suda ia beli. Di tempat karaoke yang kedua ini penulis sengaja tidak
mau banyak untuk menagajukan banyak pertanyaan, namun hanya memoles sedikit sedikit saja

yang kurang. Tujuan juga agar M1 mendapat kesempatan untuk bernyanyi dan menikmati
minum dengan puas. Karena selama di Inul Karaoke M1 libih banyak mengobrol dengan penulis
dari pada untuk bernyanyi. Maka dari itu disini hanya selipan – selipan kecil saja yang akan
penulis tanyakan. Untuk memperlengkap yang diperlukan, penulis hanya berbincang mengenai
seputar nama panggilan dan pembagian komisi. Setelah itu karena keterbatasan waktu M1 juga,
penulis juga memohon untuk diberi dan diterima di account blackberry massanger pribadi M1,
supaya pertemuan selanjutnya tetap bisa direncanakan dan diatur. Namun M1 mengatakan bahwa
kedepan akan sulit untuk diketemui, dan informasi lebih lanjut akan bisa dijelaskanoleh P1
karena P1 dianggap sebagai kepercayaan M1. Informasi yang tidak didapat pada malam mini
bisa bertanya kepada P1, karena dijelaskanya bahwa malam tersebut penulis saat itu juga sudah
mengetahui siapa P1 sebenarnya.
** Percakapan penulis dengan M1, dan P1 di room Zenso Karaoke
Penulis : Mbak masuk dulu yukk sambil nunggu P1
M1

: Ayok mass….

P1

: (tak lama kemudian P1 datang)…… nih minum sama rokok, yaudah sekarang nyanyi
bebas yok hahahaha

Penulis : ayo nyanyi –nyanyi, (sembari saya berbisik ke M1)….Mbak sama nambah nanyak lagi
dikit aja hahahaha
M1

: Iya nang hahaha, tapi aku mau nyanyi sek hahaha

Penulis : (setelah M1 bernyanyi selama kurang lebih setangah jam, kemudian saya kembali
bertanya-tanya) …… lanjut ya mbak, dikit aja hehehhehe….Kalo biasa anak-anak mbak
M1 dipanggil apa ?
M1

: aku biasa panggil mereka ya temen… “temen-temenku”, aku gak mau panggil mereka
anak atau apalah yang buat mereka merasa jadi bawahanku. Kita teman dan sama-sama
saling menghargai dan cari serta bagi rezeki bareng-bareng mas.

Penulis : olaah okoke Mbak…nah kalo buat komisi sendiri biasa mba biasa dapet berapa dari
temen-temen mbak ?

M1

: yah kalo saya biasa dapet 10-20% lah mas, tambahan juga kalo pelanggan baik hati
kasih tape. Biasa kalo udah langganan atau yang tajir ya tetep bagi bagi tape mas
hehehehehe …..

Penulis : siapp…cukup deh mbak. Nah biar abis ini kamu bisa nyanyi, sambil minum tanpa tak
ajak ngobrol boleh gak kita foto bareng sama aku minta pin bbm pribadi kamu ? aku janji
akan simpen ini baik-baik dan aku bakal share photo juga ke kamu mbak M1.
M1

: yaudah deh gak papa…nih pinku,, tapi kalo buat foto gak usah yaa…kalo barengan
sama P1 mau aku ….

Penulis : yang sama aku mbaknya foto tanpa wajah kelihatan deh…ngumpet dibahu aku aja
hehehe
M1: yaudah yaudah dehh ……..
Setelah kurang lebih 2 jam berlangsung kamipun mengkairi pembicaraan kami di room,
karena jam 2 dini hari M1 harus kembali lagi ke semarang untuk bekerja. Sebelum pulang
datanglah kawan P1 yang nantinya akan ikut menghantarkan pulang M1. Kami sempatkan untuk
berfoto dan berbincang sejenak lalu kami pulang dan terpisah. Sesampainya penulis pulang,
penulis langsung membagikan foto tersebut ke akun pribadi blackberry kepunyaan M1 guna
menepati janji yang pengurus buat. Penulis berharap bisa bertemu lagi dengan M1 kedepanya
ketika M1 lowong, namun setelah 3 minggu ada masalah yang terjadi yaitu penulis kehilangan
contac blackberry messanger M1, dan teryata saya dan P1 telah di hapus dari daftar contac M1.
P1 juga bertanya –tanya bagaimana hal tersebut bisa terjadi, karena setelah pembicaraan tersebut
P1 juga tidak dihubungi lagi. Namun beberpa hari kemudian P1 memberitahukan kepada saya
bahwa M1 memang tidak mau menambahkan akun punulis di contac blackberry kepunyaan M1
untuk tetap menjaga keamananya. M1 meminta untuk selanjutnya P1 yang memberi informasi
selanjutnya. Penulis coba untuk menegosiasikan supaya tetap bisa berhubungan dengan M1
namun karena nampaknya sudah terlalu sulit, maka kemudian penulis memutuskan untuk
berlanjut ke narasumber berikutnya yang dalam proses negosiasi juga oleh P1.

Tepantnya awal april tanggal 9 P1 memberikan kabar mengenai narasumber kedua yaitu
mucikari yang berasal dari Salatiga. P1 memberitahu bahwa ada mucikari dari Salatiga yang bisa
diketemui untuk dijadikan sebagai narasumber penulis. Bahkan disini penulis sudah diuruskan
dan diberikan tentang maksud dan tujuan penulis, namun ada hal yang sama bahwa penulis juga
hanya dapat bertemu sekali karena persoalan pentingya waktu bagi mucikari tersebut untuk hal
pekerjaanya. M2 adalah mucikari kedua yang menjadi rekomendasi oleh P1. Pada hal ini P1
tetap setia menemani dan membantu penulis dalam proses penelitian awal hingga pada akhirnya
nanti. Tepat pada tanggal 10 April 2016 malam hari penulis coba invite blackberry messanger
M2 melalui pin yang sudah P1 berikan, untuk dapat mengobrol dulu dengan M2. Pada saat itu
juga penulis di approve M2 untuk dapat berbincang menggunakan blackberry messanger nya.
Penulispun memperkenalkan diri dan berterimakasih untuk approved blackberry messanger oleh
M2 kepada penulis. Penulis bertanya dimana domisili M2 tinggal, dan M2 hanya menyebutkan
bahwa dia berasal dari Salatiga juga sama seperti penulis. Lalu penulis menyempatkan untuk
meminta foto M2 terlebih dahulu untuk mengetahui gambaran wajah M2. Penulispun diberi dan
langsung menyimpanya, sebab P1 sudah mengutarakan bahwa M2 mau diketemui namun tidak
mau untuk proses direkam dan sampai kepada proses foto. Untuk berjaga – jaga apabila nanti
penulis akan di delete contac oleh M2, maka penulis berinisiatif untuk menyimpan foto-foto
tersebut sehingga penulis sudah punya bukti foto untuk M2. Berlanjut ke percakapan penulis
dengan M2 maka kamipun setelah melakukan tahap perkenalan dan penjajakan, kamipun
berjanjian untuk bertemu di satu tempat yang tertutup untuk keamanan dan ketenangan seperti
apa yang M2 mau. Awalnya kami berjanjian untuk bertemu tanggal 11 namun tiba-tiba terkait
pekerjaan maka M2 membatalkan dan mengganti dengan bertemu pada hari berikutnya di
tanggal 12 April. M2 meminta untuk diketemui di Kafeole Salatiga, tepatnya di sudut gazebo
yang paling sepi dan tenang. Lalu segera penulis juga mengabari P1 untuk memberitahu hari
pertemuan tersebut, karena untuk negosisasi waktu akan dilakukan sendiri oleh P1 kepada M2.
Singkat cerita, tepat ditanggal 12 saya bersama P1 menjemput M2 di depan Masjid Karang Pete
Salatiga. Lalu kami berangkat menuju Kafeole, dan tibanya disana kami langsung mencari
tempat dan kami mendapat tempat paling ujung di dekat parkiran motor atau disebelah kubu kiri
caffe. Di tempat yang terang penulis melihat sendiri penampilan fisik yang berbeda
dibandingkan M1. M2 lebih tinggi, putih, dan lebih cantik. M2 bertato di banyak tempat,
berambut pirang, memakai rok sangat mini, tank top dan rompi ketika bertemu waktu itu. Cara

dan gaya berbicara M2 lebih manja dan M2 lebih mempunyai sifat tertutup dibandingkan M1.
Penulis pun langsung berjabat tangan seusai duduk, lalu kembali lagi memperkenalkan diri dan
menawarkan apa yang akan dipesan oleh M2. Sembari pesanan datang kami mulai mengobrol,
**Percakapan Penulis dan M2 selama di Kafeole
Penulis : (sambil berjalan menggandeng M2 yang memakai Hill)….Mau duduk mana Mbak?
M2

: Pojok sana aja yah hihihihi (sambil ketawa-ketawa kecil)…

Penulis : Oke disitu ya deket parkiran motor, yang sepi Gazebonya Mbak
M2

: Iyaa gak papa

Penulis : Mau pesen apa mbak, makan, minum beer atau kopi ? atau apa mari .. (sembari pelayan
datang)
M2

: aku mau nge beer aja ya, tapi 2 botol large loh ya hehhehee

Penulis : bro kamu mau pesen apa ?
P1

: aku small beer aja sama rokok ya…

Penulis : Oke 2 Large Bintang, 1 Small Bintang, sama satu coffe latte, 1 kentang, sama zopa soup
ya Mas
Pelayan: Ditunggu ya Mas pesananya
P1

: aku tak jalan-jalan dulu ya, kalian ngobrol dulu …

Penulis : yawis sana Men …
Penulis : hehehe kita ngobrol ya Mbak hehhehee, ini saya ada rokok dulu kalo mau sambil
nunggu rokok yang dipesen datang juga.
M2

: Iya (sambil senyum)

Penulis : Saat ini mbak tinggal masih bersama orang tua, atau sudah tinggal sendiri, atau bahkan
udah berkeluarga?

M2

: Saya sudah punya anak Mas, tapi suami saya minggat kemana saya gak mau bahas dan
urusi. Jadi ya saya tinggal sama orangtua..

Penulis : Hmmm…iya iya, lalu maaf mbak maen ginian udah lama Mbak ?
M2

: Ya lumayan Mas... (jawaban simple, singkat)

Penulis : Sudah berapa lama Mbak ?
M2

: Ya awalnya dari SMA udah gini Mas. Dulu awalnya saya kan main geng-geng gitu, dan
suka berantem. Saya jadi dihargai dan temen-temen saya wanita itu punya rasa segan
sama saya. Lalu saya manfaatkan keseganan mereka sama saya untuk saya ajak mereka
terkenal melalui kerjaan ginian Mas. Itu awalnya kita masih modal sms, atau ketemu
langsung yang mau pakai sama saya. Belom pakai sistem booking kaya sekarang yang
saya jalankan. Itu berlangsung waktu saya awal kelas 3 SMA sampai lulus di tahun
pertama. Lulus ya langsung saya tekuni mas. Karena saya malah jadi hobi lagi bukan
butuh duit atau apa. Karena saya juga dari latar belakang orang yang mampu Mas.
Bahkan orang tua gak ngebolehin saya kerja sekarang. Hahahahha…… saya semakin
menjadi abis lulus SMA, dan disitu saya mulai main yang namanya sistem booking
karena hobi saya ini semakin jadi Mas.

Penulis : terus selanjutnya bisa punya anak lalu sekarang pisah sama Suami ?
M2

: Lah itu, awal mula bisnis saya hancur Mas. Jadi awal tahun 2015 say menikah dan
punya anak. Tapi ada masalah saya sama laki saya, sehinngga kita pisah dan saya
akhirnya melahirkan sendirian tanpa bapaknya. Saya kabur ke Bali karena saya stress
Mas. Saya melahirkan anak saya di Bali, dan disana saya coba menenangkan diri
ngilangin stress saya. Pada waktu itu semua kerjaan hilang, anak-anak kepercayaanku
hilang semua juga karena aku gak urus mereka.

Penulis : wiih, padal sebelumnya udah ada anak-anak mbak yang kerjanya tetap ? sampai hilang
gitu kan sayang….
M2

: Ya lumayan sekitar 20 orang Mas…(sambil menuang beer)

Penulis : Sayang ya Mbak..nah lalu saat ini di 2016 Mbak lagi mulai bangun karier lagi atau
lanjutkan yang kemarin?
M2

: Ya lagi mulai lagi Mas…tapi namnya aja Hobi, ya saya tetep semangat. Capek gak
kerasa capek, pokoknya ya Hobi ya mau bagaimana ?

Penulis : Berarti apa yang mbak lakukan ini bukan yang utama atau sampingan ya Mbak ? tapi
hobi tepatnya….
M2

: ya iyalah Mas. Saya itu loh gak boleh kerja sama orang tua, pokoknya ya cuman
dirumah ngurus anak aja ntar butuh apa tinggal minta. Tapi saya nggak mau Mas…, Mau
saya dapet kerja kantoran tetep saya bakal gini. Coba Mas kalo hobi udah balapan, ya
sampai mati juga tetep menjiwai dunia itu, mau ada tawaran lain ya tetep. Soalnya ya apa
yaa….ini itu hobi yang jadi kerjaan saya Mas.

Penulis : Hmmm yayaya Mbak… lalu saat ini sudah ada berapa anak-anak kamu berapa yang
ready sama kamu untuk kerja ?
M2

: 4-7 orang lah Mas…

Penulis : boleh cerita Mbak itu anak asal usulnya gimana bisa ikut Mbak ? lalu tarifnya gimana,
biasa dipakai sama siapa ?
M2

: Ya kalau kamu mau tau asal usulnya kamu berani berapa duit gitu lah, kamu pakai
kamu Tanya..aku gak bs kasih asal usul mereka. Intinya mereka asalnya dari Salatiga,
namun kalo ada yang cari neko-neko ya aku punya yang bagus-bagus juga di Solo atau
semarang. Kalo tarif ya 1 jutaan keatas Mas, buat orangya jaminan lah. Coba sana cari
PK paling mentok 700ribu yang mau diajak ML ya kaya gitu lah Mas. Langgananku
banyak, dari yang polisi, militer, pengusaha, juragan, dan orang-orang berduit
lainya….Intinya kebiasaanku berantem dulu buat aku dihargai sampai sekarang oleh
banyak orang baik cewek atau cowok, sehingga yang pesen sama aku segan dan anaku
segan. Tapi kalo aku sih suka kalo yang pesen militer ….

Penulis : Lah kenapa ?
M2

: ya Kalo aku cocok ya bisa tak pakai sendiri …

Penulis : Hahh, masak Mbak ? jadi kamu bisa juga ? buat itu ……
M2

: Ya kalo aku sih asal ganteng cocok dan bisa ambil hatiku aku mau mau aja. Apalagi
Militer mainya juga militer …hahahaha enak….

P1

: Lambemu ahh (ungkapan kalimat “mulutmu ah” dalam bahasa jawa) …..

M2

: Sssssttt

Penulis : udah kamu maen sek ahh, atau minum ngrokok dulu sana…
P1

: Aku maen hp aja disini …

Penulis : Lanjutin dong mbak ceritannya…jadi kamu bisa asalkan militere atau bisa lalu
langkahnya gimana?
M2

: Kalo sama aku panjang lah prosesnya …..

Penulis : Laiya gimana hehehhee
M2

: Ya paling gak kalo sama aku, ya kita karaoke dulu, terus kita mabuk bareng dulu
Mas…ajak aku keluar makan, dan aku lihat dia potensi gak jadi simpenan aku. Biasa aku
jadikan simpenan cuman seminggu, kalo dalam masa simpenan bisa nuruti semua
kemauan aku ya kita bisa lah ke ML, tapi habis itu kalo udah tak tinggal hahahhahaa….
Tak hapus contac dia Mas hehhehee …

Penulis : Wah itu versi Mbak boleh juga yaa hahahahhaa, itu berlaku yang belom kenal atau yang
udah ?
M2

: Ya yang belom lah, kalo yang udah dan pernah jadi simpenan dan pernah gitu sama aku,
aku gak maul ah….udah tau rasanya Mas hahahhaha…apa aja lah aku pernah, ya juragan,
ya polisi, militer, pejabat udah semua pernah rasain…

Penulis : Jadi mbak sendiri juga punya dua peran yaa ?
M2

: Hehehe terserah kamu bilangnya gimana Mas

Penulis : lah kalo buat anak-anak yang kamu pekerjakan, kalo seumpama ada yang mau pakai
tapi bukan pelangganmu. Alias orang baru yang kamu sama sekali gak tau, tapi mau buat
bayar anakmu yang paling good quality ?
M2

: ya itu sebelahmu yang bantuin. Dia kerja sama aku sudah dari lama banget kali Mas….

Penulis : wahhh yang bener Mbak ? aku gak percaya nihhh (sambil saya ketawa dan
menempatkan P1 bukan lagi sebagai perantara M1 namun sekarang menjadi P2 perantara
M2)
P2

: heh heh heh Mi, jangan bukak kedok too wahhh parah…. Iki apa-apaan sih (muka
sedikit kesal dan tersinggung)

Penulis : Haish Santai bosku aman aman semua lah dari yang kemaren sama hari ini hahahaha
P2

: terserah lahh…

M2

: dia yang bantu aku kalo ada orang orang baru…dia yang selidikin semuanya, dan
terkadang aku dapat orang-orang baru dari dia yang mau pakai anak-anaku. Pokoknya P2
aman dan aku percaya lah sama dia. Dia kepercayaan aku sudah lama.

Penulis : Nah tapi kalo kamu merasa belom yakin sama pelanggan barumu gimana ?
M2

: Dia harus nemeni aku nyanyi sama minum dulu lah…aku lihat dia aslinya
gimana..soalnya juga kalo bukan pelanggan tetap aku juga mikir-mikir lah walau tetep
udah di cari tau seluk beluknya sama P2 tapi aku tetep keamanan nomer satu lah…

Penulis : hmmm okoke aku paham Mbak kalo gitu….
M2

: Gimana kamu jadi pakai yang mana ?

Penulis : nanti aku kabarin deh, jangan tergesa dulu. Aku nanti pesen melalui P2 ya hehehhehe
M2

: skripsi kok aneh-aneh to kamu Mas, ada aja masak topic ginian. Hahhahaha

Penulis : hahahhaha, oiya kamu Cuma pakai 1 Handphone mbak?

M2

: iya aku campur kok cuman ada 2 kartu satu ya untuk paket data buat kerja satu nomerku
biasa…

Penulis : Oalah…kirain 2 hp Mbak…lalu kan kamu gak boleh kerja atau keluar malem ya
katanya. Terus sekarang bisa keluar gimana ?
M2

: Jadi gini Mas dari aku bangun sampai maghrib itu waktu aku bersama anakku, dan
keluarga. Lalu abis Maghrib kalo ada job aku bisa ketemuan dulu lah sama yang mau
pesen atau orang yang mungkin ada perlu dan jam 10 aku harus udah pulang sama orang
tuaku. Aku intinya sangat – sangat dikengkang sama orang tua aku, jadi ya malah gini
jadinya. Nah Jam 11 kurang seidkit biasa aku kabur Mas dijemput temen aku, aku biasa
stay di karaoke sembir. Kalo gak ratna ya di ngawen sana lah Mas…aku kan juga hobi
nyanyi hehhehehe…nah biasa aku mulai kerja jam segitu sembari nongkrong, minum,
karaoke plus jalankan hobi hehhehee…. Disitu aku juga ngawasin intinya sama anakanaku kalo ada yang gak beres. Aku bisa langsung samperin.

Penulis : gak beresnya kaya apa ?
M2

: Biasa kalo gak mau ML alesanya menstruasi, tapi kalo di check gak mau ya aku yang
negur. Orang yang mau pakai juga serius bs bayar kok. Atau biasa juga ada kasus gak
muasin atau gak tahan lama dengan alesan gak enak badan sehingga kadang gak mau
diajak ML malahan, nah itu malah aku tamparin di depan pelanggan buat pelajaran Mas.
Aku yak keras gini mas…makanya aku suka militer hahhahahaha (sambil tertawa)

Penulis : Weh kok ngeri gitu yaaa…oiya Mbak biasa kamu sama temenmu, atau sama anakmu
dipanggil Mami atau dipanggil apa ?
M2

: Intinya aku gak mau disebut Mami, mucikari, atau germo ya karena aku masih muda,
walau kerjaanku gini ya. Biasa aku dipanggil “kakak” sama anak-anaku, dan aku sebut
mereka “adik”. Kalaupun ada yang manggil aku Mami itu adalah orang yang sayang
sama aku, yang jadi simpenanku lah dan yang deket banget sama aku.

Penulis : Oke deh Mbak aku paham hehhehehe
P2

: Yuk cabut aku mau ke kudus nih jam 12, siap siap dulu

M2

: bentar to masih setengah botol beerku, tk habisi dulu

Penulis : yaudah aku ke Kasir dulu yaa…..

Akhinya kami pulang dengan mengantarkan M2 terlebih dahulu di tempat kami menjemput dia
pertama. Lalu saya menyempatkan kembali mengobrol dengan P1. Mengenai langkah
berikutnya. Didalam proses berikutnya penulis mengambil dan mencari informasi atau data
melalui sudut pandang pekerja seks, namun tidak pada pekerja seks M1 satu atau M2 karena
keterkaitan dengan biaya yang tidak sedikit untuk itu. Sebab kelengkapan sumber data dapat
penulis perlengkapi melalui P1/P2 yang menjadi kepercayaan kedua mucikari tersebut. Penulis
kemudian membahas bagaimana mendapatkan pekerja seks yang bisa diwawancarai tanpa
dipakai. P1/P2 menyarankan untuk pergi bersama ke satu desa di Bandungan, tepatnya adalah
desa lokalisasi yaitu Kalinyamat. Sebab disana akan ditemukan pekerja yang penulis maksudkan.
Tidak lama kemudian tanggal 16 April 2016 penulis bersama P1/P2 berangkat bersama ke
Bandungan untuk pergi mencari pekerja yang bisa kami hanya ajak mengobrol. Kurang lebih
pukul 22.00 kami berangkat dari salatiga dan tiba disana pukul 23.00 kami langsung masuk
kawasan tersebut. Dipinggir jalan kecil terdapat beberapa bapak-bapak yang sedang duduk
berbincang, merokok, dan kadang menjadi petugas parkir. Namun pada waktu itu P1/P2 yang
sedang menyetir berhenti dan membuka kaca lalu bertanya kepada salah seorang bapak-bapak
tersebut dimana bisa kami cari cewek. Lalu kami disuruh parkir dan kami turun dari mobil dan
menyisir dikawasan Citra Dewi. Usut punya usut bahwa bapak tersebut adalah seseorang yang
kerap kali disebut sebagai PTL oleh pengunjung, atau Pengantar Tamu Lonte. PTL tersebut
mengantarkan kami ke lorong-lorong kos kosan untuk menyisir dan mencari pekerja yang sesuai,
akhirnya penulis meminta tolong P1/P2 untuk memilih karena penulis yakin bahwa P1/P2
memilih yang terbaik. Setelah kami mendapat yang pas dengan pilihan kami, kami meminta PTL
untuk menghantarkan kami mencari hotel terdekat. Kamipun dibantu buat mengurus hotel
sehingga kami tinggal membayar dan masuk. Penulis masuk duluan ke kamar hotel tersebut,
sedangkan P1/P2 mengurus pembayaran, dan kemudian PSK tersebut datang. Ketika dia datang
penulis sedang ada di dalam kamar mandi, ketika penulis keluar kemudia PSK tersebut menyapa
penulis. Penulis membalas dengan senyum dan sapaan hangat, lalu saya menghampirinya namun
PSK tersebut terburu untuk mengeluarkan kondom dan mau membuka pakaianya. Lalu penulis

seketika mengatakan untuk tidak usah tergesa karena penulis dan kawan penulis tidak mau untuk
dilayani namun hanya ingin curhat bersama saja dalam rangka tipu daya

penulis yang

mengatakan bahwa penulis sedang dalam keadaan galau. Kami kemudian selama kurang lebih 2
jam sharing mengenai pribadi PSK tersebut.
**Percakapan penulis dengan PSK
PSK

: Hallo …..

Penulis : Hallo Mbak….,
PSK

: (mengeluarkan kondom dari tas, dan akan membuka pakaianya)

Penulis : Eitss mbak jangan keburu gitu to ahhh….aku gak mau kawin kok. Aku mau curhat
PSK

: Lah kok mas ? kok malah gak mau kawin kenapa….?

Penulis : Udah to, saya sama temen saya itu galau dan capek. Kami mampir butuh temen curhat
PSK

: Yaudah deh…aku minta minumanmu yaa ?

Penulis : Iya ambil aja (minuman puple orange kepunyaan penulis diambil)
PSK

: Ganteng-ganteng kok malah curhat gak mau kawin…

P1/P2 : Ehhhh …..
PSK

: Hallo Mas…kamu gak main dikamar sebelah atau sewa kamar juga?

P1/P2 : Kan aku juga mau nimbrung curhat hahahhaa
PSK

: Ealah bocah gila semua ini, dating-dateng beneran gak kawin

Penulis : Yawis aku pengin cerita – cerita ah sama kamu, tapi bahas kamu loh ya hahahhaa
PSK

: Iyaa.. tapi nanti aku beliin rokok ya …

Penulis : Kamu sudah berapa lama mbak kerja ginian ?
PSK

: Ya sudah lama lah mas…kurang lebih 5 tahun

Penulis : Hmmmm…lah sebelumnya ?
PSK

: Aku sebelumnya TKW di Malaysia Mas

Penulis : Lah kok malah kerja gini ?
PSK

: Ya kan butuh duit yang lebih, disana kerjaan berat duit gak seberapa

Penulis : Kalo orang tua tau kamu kerja gini ?
PSK

: Ya tahu Mas. Awalnya gak terima dan marah, tapi mau gimana lagi….

Penulis : kamu sudah punya pacar? Atau masih single kok nyampe gini?
PSK

: Mas kamu beneran gak kawin toh, kok malah Tanya gini ?

Penulis : Endakk beneran
PSK

: Kalo gak kawin aku mau tambahan 100rb lah…kalo kawin enak, kamu paling 20 menit
kurang udah tepar. Lah kalo kamu ajak curhat gini full 1 jam loh Mas….

Penulis : Udah gampang ntar aku beliin rokok sama aku tambahin, tapi kamu yang asik tak ajak
cerita hahahhaa
PSK

: Yawis …. Ya jadi gitu aku tuh udah punya anak kalik Mas.

Penulis : Hah ? umurmu berapa?
PSK

: Aku 28

Penulis : Lah suamimu ?
PSK

: Suamiku pergi Mas, dia ninggalin aku. Intinya ada masalah lah, terus kami cerai

Penulis : Tapi anak kamu gak tau kan kamu kerja ginian?
PSK

: Enggak Mas, jangan sampai kasian.

Penulis : Terus kamu kerja gini buat apaan?
PSK

: Buat kredit mobil Mas….

Penulis : Beehh… Mobil apa yang kamu kredit wuk ?
PSK

: Yaris Mas, tapi gak tak bawa disini. Disini cepet rusak, orang ngawur disini. Baret-baret
sering.

Penulis : Hmmmm. Mbak biasa kamu ngelayani berapa Tamu dalam semalam atau sehari ?
PSK

: 5-7 orang paling mentok, lebih dari itu gak kuat Mas.

Penulis : Wuih, kuat yakin Mbak ?
PSK

: Kuat lah mas, orang kalo pagi aja ada yang minta kawin aku layani. Tapi ya syaratnya
aku gak dandan dan pakaian biasa loh…

Penulis : Berarti gak kepatok jam kerja ya ?
PSK

: Iya Mas (sembari hisap rokok, dan bersender pada penulis)

Penulis : Ada gak sih cek kesehatan gitu buat vagina kamu itu ….takutnya ada sakit atau apa ?
PSK

: Ada kok, pemriksaan seminggu sekali. Allhamdulilah aku aman Mas. Aku soalnya
mbatesin kalo setiap pelangganku wajib kondom dan aku gak mau ciuman aku juga gak
mau kalo oral seks tanpa kondom. Kalo ada yang maksa aku marah dan aku tinggal aja
Mas.

Penulis : Syukur deh kalo ada pemeriksaan, soalnya bahaya juga kan kalo gitu…
PSK

: Iya Mas..aku jaga kesehatan kok Mas. Aku ajak gak minum alkohol loh, dan ngrokok
aja barusan karena aku stress. Sebelumnya gak pernah ngrokok.

Penulis : Nah kalo kamu mau gak tak ajak keluar ini, makan gitu….
PSK

: Wah gak bisa mas aku hanya boleh kerja disini aja….

Penulis : Masak sihh…kamu makan aja pilihlah, yah cari udara seger
PSK

: Gak bisa mas, kalo ketawan PTL bahaya….

Penulis : Emang kamu dalam naungan Papi atau Mami yak ok segininya? Santai aku gak nekoneko kok
PSK

: Ndak bisa Mas aku gak bisa, aku gak ada keterikatan kok. Mamiku ya ibu kosku. Dia
bukan germoku

Penulis : ahhh yang bener, sini tak pijit kok kelihatanya masuk angina gini (sambil merayu
mengambil hati)
PSK

: Aku masuk angin mas kecapekan…

P1/P2 : hahahhahaa hehehehe aku gak kuat, biasa yang mijiti siapa yang dipijit siapa sekarang
Penulis : Yaudah sini geser dikit BH nya aku pijit, sini minta hand body ada gak ? aku pijit
pundak….
PSK

: Ada Mass….ehh Mas kamu gak capek ? ini juga kurang 15 menit kamu gak kawin
bener ?

Penulis : Udah sih sini aku pijet aja….
PSK

: uuuuhh ahhhh uhhhh ahhhhh

Penulis : Hush, jangan mendesah orang Cuma aku pijit hahhahahaha
PSK

: Enak kok nang….

Penulis : Yaudah cerita lagi ya…beneran kamu gak dibawah papi mami atau PTL ?
PSK

: Ya Ada sih Mas, tapi kedok sebenarnya…Jadi Mamiku itu yang punya Kos dan Papiku
yang warung kelontong jual rokok sama minuman itu loh Mas waktu mau masuk gangku
tadi….nah Kalo PTL mantau aku dan kasih laporan lah ke Mami terkadang. Aman gak
penggunaya. Soalnya banyak tindak criminal to Mas, kaya abis dipakai gak mau bayar
terus ceweknya dibunuh. Jadi ya PTL tetep mantau lewat BBM Mas…l

Penulis : Kalo papi mami pantau lewat BBM juga ?

PSK

: hehehhee enggak mas…ada dehh (sambil tersenyum membetulkan bajuk dan BH nya
kembali)…….Mas ini udah abis ya waktunya

Penulis : Aku nambah sejam kasih potongan yaaa…kan gak tak pakai, Cuma cerita gini gini
aja….aku janji tak kerokin deh sama aku pijit yang enak ….
PSK

: Ya tetep harga tadi tambahin 100rb to Mas

Penulis : Kan yaw is tak pijetin..yaudah 45 menit ya aku kasih 100 doang.
PSK

: Tapi kerokin bener yaaa

P1/P2 : Duh duh aku gak kuatt ini gimana sihhh hahahhahaa (sambil P1/P2 ketawa dan
mengambil foto penulis dengan diam-diam)
Penulis : Hahhahahahha, udah sini aku kerokin. Tapi lanjut cerita yaaa
PSK

: Iya Mas

Penulis : Oiyaa Mbak aku kan kesini gak ngajak kamu kawin, ngerokin kamu, pokoknya aku
membuat kamu aman lah dan nyaman. Nah suatu saat atau abis ini missal kamu bantu
aku cariikan temanmu yang primadona yang cantik bangetttt bisaa ?
PSK

: Gak mau mas…kamu Cuma punya aku…hihi foto dulu ahh sama aku hehehee…ini aku
juga lagi BBM PTL sama temenku loh…aku bilang gak diajak kawin malah dipijiti
dikeroki sama adek adek ganteng ….. hahahahha

Penulis : Hahhahahahha ….. tapi serius ini, Masak kamu gak bisa anterin dan kasih aku yang
paling cantik ? aku janji lahh bakal ketemu lagi soalnya kamu itu mukanya mirip kaka
sepupuku…makanya tak pilih hahahhaa
PSK

: Kan aku primadona juga hahahhaa di kawasanku hahahha……

Penulis : Serius ini aku ….
PSK

: Iya Mas bisa bisa ajalah kalo buat yang baik baik kaya kalian Mas

Penulis : Asyikkk hehehhehee

PSK

: Udah Mas kerokinya, kamu capek loh….

Penulis : Yaudah…Oiya kamu orang mana sih kok logatnya ngapak gini
PSK

: Tegal lahh Mas hahahhaha kenapa ?

Penulis : Enggak logatnya kentel banget…lah disini ada temenmu juga ?
PSK

: Iya Beberapa tetangga berangkat bareng kesini

Penulis :Kamu apa gak bosen ya 24 jam kali 30 hari lihat kawasan kayak begini doang
PSK

: Ya kalo bosen pulang aja Mas ke Kampung

Penulis : Oalah…biasa pulang kapan?
PSK

: Ya paling gak sebulan sekali lah Mas

Penulis : Hmmmm Gitu yaaa…ya Syukur lahh…sekalian tengokin anak sama Bapak Ibu to
PSK

: Iya Mas…..Oiya ini makasih udah dipijit, aku mau siap siap sek ya pakai sepatu

Penulis: Loh kan msih 15 menit lagi ? Kok Keburu
P1/P2 : Ahhh okky ngerayu mau maen ini hahahhaa, keluar ahhhh
Penulis : Hahhaha kagak Men dasarrr…..
PSK

: Yaudah ya Mas, siap siap Yuk

Penulis : Yaudah deh Yukk…sekali lagi makasih yak aku puas curhatnya hehehe, besok temeni
cari yang paling cantik yang kamu tau yaaa
PSK

: Yaudahh gitu ya Mas, yuk keluar…katanya mau beliin Rokok ?

Penulis : Iya ayukk k