PENDAHULUAN Perbedaan Pembelajaran Examples Non Examples Dengan Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Gerak Tumbuhan Siswa Kelas VIII AMP Negeri 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2012/2013.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses pembelajaran
dengan
model-model
tertentu
sehingga
orang
dapat
memperoleh
pengetahuan, pemahaman dan cara tingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan. Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari
struktur, kurikulum, dan sistem pendidikan serta model pengajaran yang
efektif dan efisien.
Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC),
kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di
Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The
World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang
rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di
dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya
berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53
negara di dunia.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah:
(1) siswa kurang berpartisipasi dalam mengikuti proses pembelajaran, (2)
Guru menciptakan suasana pembelajaran yang kurang menarik sehingga
siswa merasa bosan, (3) Kurangnya keaktifan siswa di dalam bertanya,
menjawab dan menanggapi pertanyaan, (4) Siswa kurang berani dalam
1
2
mengutarakan ide atau gagasan, (5) Siswa ramai pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Dalam dunia pendidikan sekarang ini, sistem pembelajaran masih
banyak yang menggunakan pembelajaran secara konvensional dimana proses
pembelajaran masih berpusat pada guru. Seperti yang telah dikutip dalam
harian edukasi guru edisi 8 maret 2012, dikatakan bahwa standar yang telah
ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan secara umum
kualitas guru dan kompetensi guru di Indonesia masih belum sesuai dengan
yang diharapkan. Dari sisi kualifikasi pendidikan hingga saat ini dari 2.92
jutu guru, baru sekitar 51% yang berpendidikan S-1 atau lebih. Sedangkan
siswanya belum berpendidikan sarjana. Begitupun persyaratan sertifikasi 2,06
juta guru atau sekitar 70,5% guru yang memenuhi syarat sertifikasi. Adapun
861,67 guru lainnya belum memenuhi syarat sertifikasi, yaitu sertifikat yang
menunjukkan guru tersebut profesional.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan di Indonesia persentase
kelulusan SMP/MTs tahun 2012 meningkat 0,21%, dari 47,386% SMP/MTs
yang mengikuti UN, terdapat 25 sekolah dengan tingkat kelulusan kurang dari
25%, sedangkan dari 3,697.865 siswa peserta UN yang tidak luus berjumlah
666 orang (0,12%). Ketidak lulusan terbesar ada pada mata pelajaran
matematika (229 orang), bahasa inggris (191 orang), bahasa Indonesia (143
orang), dan IPA (103 orang). Dari data tersebut dapat terlihat bahwa mata
pelajaran IPA berada pada posisi terbawah untuk tingkat kelulusan UN
SMP/MTs, akan tetapi masih banyaknya siswa yang tidak lulus pada mata
3
pelajaran IPA maka perlu adanya peningkatan mutu pembelajaran sehingga
nilai UN IPA khususnya biologi dapat meningkat.
Dalam pembelajaran biologi siswa di tuntut aktif dalam segala
sesuatunya. Karena biologi tidak hanya difahami dengan teori saja, melainkan
ada sebagian materi yang dipraktekkan. Pembelajaran biologi menuntut siswa
untuk berfikir logis dan secara alamiah dalam menyelesaikan sutau
permasalahan yang dihadapi.
Biologi merupakan cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
berhubungan langsung dengan alam, semua komponen yang ada di alam
bahkan yang bersifat renik sekalipun. Biologi juga dapat dikatakan ilmu alam
yang sangat berpengaruh terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Biologi
lebih mengembangkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang logis, kegiatan
belajar mengajar yang terfokus dan keterampilan proses siswa melalui metode
pembelajaran yang sesuai sehingga menimbulkan emosional siswa yang lebih
berkembang.
Examples non Examples merupakan salah satu tipe dari model
pembelajaran kooperatif yang menekankan partisipasi dan aktivitas siswa
untuk mencari sendiri materi yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang
tersedia misalnya dari membaca buku pelajaran, internet, dan melakukan
pengamatan situasi lingkungan disekitarnya.
Picture and Pictur e adalah pembelajaran yang menggunakan media
gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis.
Sehingga siswa akan lebih mudah untuk menyimpulkan materi yang sedang
4
dipelajari, karena dengan media gambar memudahkan siswa untuk
memahami materi pelajaran.
Menurut hasil penelitian Kamalia (2010), menyimpulkan bahwa (1)
penerapan pembelajaran Examples non Examples dapat meningkatkan minat
siswa dalam belajar sehingga mereka tertarik dan senang untuk belajar, (2)
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Menurut hasil
penelitian Gunadi (2011), menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan
model pembelajaran kooperatif dengan teknik tutor sebaya berbantuan
Picture and Picture lebih tinggi dari model pembelajaran langsung.
Dari
hasil
penelitian
terdahulu
diatas,
bahwa
penggunaan
pembelajaran Examples non Examples dan Picture and Picture dapat
meningkatkan hasil belajar dan sikap siswa dalam pembelajaran di sekolahan.
Dari penelitian terdahulu kedua metode yang digunakan yaitu Examples non
Examples dan Picture and Picture ini ada hubunganya dalam pencapaian
hasil belajar dan sikap siswa dalam pelaksanaanya menjadi lebih aktif dengan
penggunaan kedua metode tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian tentang: Perbedaan Pembelajaran Examples non
Examples dengan Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar Biologi
pada Materi Sistem Gerak Tumbuhan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Ngemplak Tahun Ajaran 2012/2013.
5
B. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah jalannya penelitian dan mencegah terjadinya
perluasan masalah serta mempermudah dalam memahami masalah, maka
perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Ngemplak Tahun ajaran 2012/2013.
2. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah pembelajaran Examples non Examples
dan Picture and Picture.
3. Parameter Penelitian
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi
siswa yang diperoleh dari nilai postest setelah penerapan pembelajaran
Examples non Examples dan Picture and Picture.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka perumusan
masalah penelitian sebagai berikut:
“Bagaimana perbedaan hasil belajar biologi siswa pada materi sistem
gerak tumbuhan menggunakan pembelajaran Examples non Examples dengan
Picture and Picture kelas VIII SMP Negeri 1 Ngemplak Tahun ajaran
2012/2013 ?”.
6
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa pada materi sistem gerak
tumbuhan menggunakan pembelajaran Examples non Examples dengan
Picture and Picture kelas VIII SMP Negeri 1 Ngemplak Tahun ajaran
2012/2013.
E.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat diharapkan memberi manfaat bagi semua pihak
antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Penelitan ini dapat memberikan masukan bagi dunia pendidikan
untuk menciptakan pembelajaran yang menyenagkan, aktif dan dapat
meningkatkan semangat belajar siswa dengan jenis pembelajaran yang
digunakan.
2. Manfaat Praktis
a.
Bagi guru
Dapat memberikan masukan pembelajaran yang aktif, inovatif, dan
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi
siswa.
b.
Bagi peneliti
Mendapatkan pengalaman langsung dalam perbedaan pembelajaran
Examples non Examples dan Picture and Picture.
7
c.
Bagi siswa
Dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah
disampaikan oleh guru.
d.
Bagi sekolah
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
biologi, kualitas guru dan peningkatan kualitas sekolah serta
memberikan informasi kepada semua staf pengajar dengan perbedaan
model pembelajaran yang bervariasi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses pembelajaran
dengan
model-model
tertentu
sehingga
orang
dapat
memperoleh
pengetahuan, pemahaman dan cara tingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan. Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari
struktur, kurikulum, dan sistem pendidikan serta model pengajaran yang
efektif dan efisien.
Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC),
kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di
Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The
World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang
rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di
dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya
berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53
negara di dunia.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah:
(1) siswa kurang berpartisipasi dalam mengikuti proses pembelajaran, (2)
Guru menciptakan suasana pembelajaran yang kurang menarik sehingga
siswa merasa bosan, (3) Kurangnya keaktifan siswa di dalam bertanya,
menjawab dan menanggapi pertanyaan, (4) Siswa kurang berani dalam
1
2
mengutarakan ide atau gagasan, (5) Siswa ramai pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Dalam dunia pendidikan sekarang ini, sistem pembelajaran masih
banyak yang menggunakan pembelajaran secara konvensional dimana proses
pembelajaran masih berpusat pada guru. Seperti yang telah dikutip dalam
harian edukasi guru edisi 8 maret 2012, dikatakan bahwa standar yang telah
ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan secara umum
kualitas guru dan kompetensi guru di Indonesia masih belum sesuai dengan
yang diharapkan. Dari sisi kualifikasi pendidikan hingga saat ini dari 2.92
jutu guru, baru sekitar 51% yang berpendidikan S-1 atau lebih. Sedangkan
siswanya belum berpendidikan sarjana. Begitupun persyaratan sertifikasi 2,06
juta guru atau sekitar 70,5% guru yang memenuhi syarat sertifikasi. Adapun
861,67 guru lainnya belum memenuhi syarat sertifikasi, yaitu sertifikat yang
menunjukkan guru tersebut profesional.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan di Indonesia persentase
kelulusan SMP/MTs tahun 2012 meningkat 0,21%, dari 47,386% SMP/MTs
yang mengikuti UN, terdapat 25 sekolah dengan tingkat kelulusan kurang dari
25%, sedangkan dari 3,697.865 siswa peserta UN yang tidak luus berjumlah
666 orang (0,12%). Ketidak lulusan terbesar ada pada mata pelajaran
matematika (229 orang), bahasa inggris (191 orang), bahasa Indonesia (143
orang), dan IPA (103 orang). Dari data tersebut dapat terlihat bahwa mata
pelajaran IPA berada pada posisi terbawah untuk tingkat kelulusan UN
SMP/MTs, akan tetapi masih banyaknya siswa yang tidak lulus pada mata
3
pelajaran IPA maka perlu adanya peningkatan mutu pembelajaran sehingga
nilai UN IPA khususnya biologi dapat meningkat.
Dalam pembelajaran biologi siswa di tuntut aktif dalam segala
sesuatunya. Karena biologi tidak hanya difahami dengan teori saja, melainkan
ada sebagian materi yang dipraktekkan. Pembelajaran biologi menuntut siswa
untuk berfikir logis dan secara alamiah dalam menyelesaikan sutau
permasalahan yang dihadapi.
Biologi merupakan cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
berhubungan langsung dengan alam, semua komponen yang ada di alam
bahkan yang bersifat renik sekalipun. Biologi juga dapat dikatakan ilmu alam
yang sangat berpengaruh terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Biologi
lebih mengembangkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang logis, kegiatan
belajar mengajar yang terfokus dan keterampilan proses siswa melalui metode
pembelajaran yang sesuai sehingga menimbulkan emosional siswa yang lebih
berkembang.
Examples non Examples merupakan salah satu tipe dari model
pembelajaran kooperatif yang menekankan partisipasi dan aktivitas siswa
untuk mencari sendiri materi yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang
tersedia misalnya dari membaca buku pelajaran, internet, dan melakukan
pengamatan situasi lingkungan disekitarnya.
Picture and Pictur e adalah pembelajaran yang menggunakan media
gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis.
Sehingga siswa akan lebih mudah untuk menyimpulkan materi yang sedang
4
dipelajari, karena dengan media gambar memudahkan siswa untuk
memahami materi pelajaran.
Menurut hasil penelitian Kamalia (2010), menyimpulkan bahwa (1)
penerapan pembelajaran Examples non Examples dapat meningkatkan minat
siswa dalam belajar sehingga mereka tertarik dan senang untuk belajar, (2)
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Menurut hasil
penelitian Gunadi (2011), menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan
model pembelajaran kooperatif dengan teknik tutor sebaya berbantuan
Picture and Picture lebih tinggi dari model pembelajaran langsung.
Dari
hasil
penelitian
terdahulu
diatas,
bahwa
penggunaan
pembelajaran Examples non Examples dan Picture and Picture dapat
meningkatkan hasil belajar dan sikap siswa dalam pembelajaran di sekolahan.
Dari penelitian terdahulu kedua metode yang digunakan yaitu Examples non
Examples dan Picture and Picture ini ada hubunganya dalam pencapaian
hasil belajar dan sikap siswa dalam pelaksanaanya menjadi lebih aktif dengan
penggunaan kedua metode tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian tentang: Perbedaan Pembelajaran Examples non
Examples dengan Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar Biologi
pada Materi Sistem Gerak Tumbuhan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Ngemplak Tahun Ajaran 2012/2013.
5
B. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah jalannya penelitian dan mencegah terjadinya
perluasan masalah serta mempermudah dalam memahami masalah, maka
perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Ngemplak Tahun ajaran 2012/2013.
2. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah pembelajaran Examples non Examples
dan Picture and Picture.
3. Parameter Penelitian
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi
siswa yang diperoleh dari nilai postest setelah penerapan pembelajaran
Examples non Examples dan Picture and Picture.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka perumusan
masalah penelitian sebagai berikut:
“Bagaimana perbedaan hasil belajar biologi siswa pada materi sistem
gerak tumbuhan menggunakan pembelajaran Examples non Examples dengan
Picture and Picture kelas VIII SMP Negeri 1 Ngemplak Tahun ajaran
2012/2013 ?”.
6
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa pada materi sistem gerak
tumbuhan menggunakan pembelajaran Examples non Examples dengan
Picture and Picture kelas VIII SMP Negeri 1 Ngemplak Tahun ajaran
2012/2013.
E.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat diharapkan memberi manfaat bagi semua pihak
antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Penelitan ini dapat memberikan masukan bagi dunia pendidikan
untuk menciptakan pembelajaran yang menyenagkan, aktif dan dapat
meningkatkan semangat belajar siswa dengan jenis pembelajaran yang
digunakan.
2. Manfaat Praktis
a.
Bagi guru
Dapat memberikan masukan pembelajaran yang aktif, inovatif, dan
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi
siswa.
b.
Bagi peneliti
Mendapatkan pengalaman langsung dalam perbedaan pembelajaran
Examples non Examples dan Picture and Picture.
7
c.
Bagi siswa
Dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah
disampaikan oleh guru.
d.
Bagi sekolah
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
biologi, kualitas guru dan peningkatan kualitas sekolah serta
memberikan informasi kepada semua staf pengajar dengan perbedaan
model pembelajaran yang bervariasi.