DESAIN DIDAKTIS KONSEP ENERGI POTENSIAL BERDASARKAN KESULITAN BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS.

(1)

DESAIN DIDAKTIS KONSEP ENERGI POTENSIAL BERDASARKAN KESULITAN BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika

oleh

Lely Nuraeni

NIM 1002340

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

DESAIN DIDAKTIS KONSEP ENERGI

POTENSIAL BERDASARKAN

KESULITAN BELAJAR SISWA PADA

SEKOLAH MENENGAH ATAS

Oleh Lely Nuraeni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Lely Nuraeni 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN DIDAKTIS KONSEP ENERGI POTENSIAL BERDASARKAN KESULITAN BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Pembimbing 1 : Drs. Harun Imansyah, M.Ed. Pembimbing 2 : Agus Fany Chandra Wijaya, S.Pd., M.Pd

ABSTRAK

Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kesulitan belajar (learning obstacle) siswa pada konsep energi potensial, serta untuk mengetahui bentuk desain didaktis yang dapat mengatasi kesulitan belajar tersebut. Kesulitan belajar siswa dalam hal ini dikelompokkan berdasarkan konsepnya. Desain didaktis yang dimaksud berupa rancangan pembelajaran yang dibuat, diimplementasikan dan dikembangkan oleh guru (Suryadi, 2010) untuk mengurangi kesulitan belajar. Penelitian dilakukan pada sejumlah siswa kelas XI IPA di salah satu SMA di kota Bandung dengan menggunakan metode pengumpulan data tes dan observasi, dengan desain penelitian Didactical Design Research (DDR). Hasil dari penelitian ini yaitu bentuk kesulitan belajar siswa dalam konsep energi potensial serta desain didaktis yang dapat mengatasi kesulitan tersebut.

ABSTRACT

A descriptive qualitative study aims to find out form of learning obstacle on the concept of potential energy, as well as to know the didactical design that can tackle the learning obstacle. The learning obstacles in this regard is grouped by the concept. The didactical design is the form of draft learning created, implemented and developed by teachers (Suryadi, 2010) to reduce learning obstacles. The research was carried out on a number of the students of Science Class XI in a Senior High School in Bandung using data collection method of tests and observation, with the design of Didactical Design Research (DDR). The results of this research which is a form of learning obstacles of students in the


(5)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

concept of potential energy and the didactical design that can tackle the learning obstacles.

Kata Kunci : Didactical Design Research (DDR), konsep energi potensial, learning obstacle.


(6)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II DESAIN DIDAKTIS, KESULITAN BELAJAR DAN KONSEP ENERGI POTENSIAL... Error! Bookmark not defined.

A. Didactical Design Research (DDR) dan Learning Obstacle (Kesulitan

Belajar) ... Error! Bookmark not defined.

B. Teori- teori Belajar yang Relevan ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

A. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

D. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Kesulitan Belajar (learning obstacle) dalam Konsep Energi PotensialError! Bookmark not

B. Desain Didaktis Awal ... Error! Bookmark not defined.

C. Implementasi Desain Didaktis Awal ... Error! Bookmark not defined.

D. Hasil Implementasi ... Error! Bookmark not defined.

E. Refleksi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

F. Desain Didaktis Revisi ... Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

A. SIMPULAN ... Error! Bookmark not defined.

B. REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Secara psikologis, seseorang dikatakan telah belajar jika sudah mengalami perubahan dalam hidupnya, diantaranya dalam hal tingkah laku (Dahar, 1989). Perubahan tingkah laku yang terjadi salah satunya disebabkan karena belajar dilakukan dengan arah dan tujuan yang jelas (Slameto, 2003). Fisika sebagai salah satu domain isi sains lebih menitikberatkan pada pembentukan cara berfikir siswa yang mempelajarinya. Tidak hanya meninjau hasil belajar, tetapi juga proses yang berlangsung selama pembelajaran dengan pembentukan cara berfikir sebagai salah satu tujuan belajar.

Sebagai salah satu domain isi sains, Fisika memiliki tujuan dalam pembelajaran sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 yaitu:

“mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif

Dalam prosesnya, tak sedikit siswa yang mengalami kesulitan. Tidak hanya kesulitan yang datang dari dalam diri siswa sendiri terkait motivasi, faktor guru (cara mengajar) dan lingkungan terkait pedagogik, tetapi juga faktor pengetahuan konteks yang kurang. Ketika siswa menghadapi suatu permasalahan Fisika, siswa pada umumnya memiliki kecenderungan untuk memilih strategi penyelesaiannya masing-masing. Setelah strategi yang dipilihnya itu dijalankan, maka akan muncul kesulitan sebagai akibat dari pemilihan strateginya. Kecenderungan strategi maupun kesulitan yang muncul dari strategi pemecahan masalah Fisika ini dapat dilihat dari hasil analisis kerja siswa. Istilah analisis epistimologi berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan serta pertanggungjawaban atas ilmu yang dimiliknya digunakan untuk mencari tahu bagaimana siswa mengakses dan membentuk pengetahuannya (Brousseau, 2002).


(9)

2

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu permasalahan substansial yang dihadapi oleh para pendidik di Indonesia yaitu budaya berpikir yang imitatif dalam pembelajaran (Suratno, 2014 hlm 1). Melalui analisis kesulitan dari strategi pemecahan masalah Fisika terkait konsep energi potensial, diharapkan seorang guru bisa mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, dengan kembali fokus pada proses bagaimana konsep sains ini didapat. Dari cara berpikir para saintis, guru menyerap prosesnya, lalu merekontekstualisasinya sehingga sesuai untuk disampaikan pada siswa.

Sebagai salah satu konsep Fisika yang sangat penting (Serway, 2004 hlm 182), situasi didaktis menunjukkan bahwa konsep energi potensial sulit dipahami siswa, dimana pada materi usaha ini pemahamannya belum berdasar pada pengalaman sehari-harinya (Arons, 1997 hlm 145). Hal ini dikuatkan dengan hasil observasi selama penulis melaksanakan kegiatan PPL (Program Pengalaman Lapangan) dan wawancara dengan guru Fisika di sekolah tempat penelitian yang menyatakan bahwa terdapat banyak kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari konsep energi potensial.

Berdasar pada banyak hal di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui apa saja kesulitan belajar (learning obstacle) yang dialami siswa dalam memecahkan masalah Fisika serta bentuk desain didaktis yang dapat meminimalisasinya melalui penelitian berjudul “DESAIN DIDAKTIS KONSEP ENERGI POTENSIAL BERDASARKAN KESULITAN BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini diuraikan dalam bentuk beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apa saja kesulitan siswa dalam penyelesaian konsep energi potensial?

2. Bagaimana bentuk desain didaktis yang dapat mengatasi kesulitan belajar siswa pada konsep energi potensial?


(10)

3

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah konsep energi potensial.

2. Mendeskripsikan bentuk desain didaktis yang dapat mengatasi kesulitan belajar siswa pada konsep energi potensial.

D. Manfaat Penelitian

Mengacu pada tujuan dari penelitian ini, diharapkan hasil penelitian bermanfaat sebagai berikut:

a. Manfaat teoritis

Dapat diketahui berbagai kesulitan belajar siswa dalam mempelajari Fisika dengan materi usaha dan energi khususnya pada konsep energi potensial, sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan pembelajaran selanjutnya. b. Manfaat Praktis

1. Dapat memberikan rekomendasi desain didaktis Fisika pada konsep energi potensial yang memperhatikan kesulitan belajar siswa.

2. Dapat menjadi acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya mengenai desain didaktis yang sesuai untuk meminimalisir kesulitan belajar siswa khususnya pada materi energi potensial.

E. Struktur Organisasi

Skripsi ini tersusun atas lima bab, yakni mulai dari Bab I sampai pada Bab V. Bab I Pendahuluan, mendeskripsikan pendahuluan penelitian dengan maksud untuk menjelaskan alasan dilakukannya penelitian tersebut (latar belakang penelitian), masalah yang diteliti, tujuan dilakukannya penelitian, serta pentingnya penelitian tersebut baik dari sisi teoritis maupun praktis.

Bab II Kajian Pustaka berisi landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam penelitian. Dalam bab ini, penulis membandingkan dan mengembangkan penulisan penelitian berdasarkan teori yang didapat. Adapun landasan teori utama yang digunakan yaitu mengenai Didactical Design Research (DDR), serta


(11)

teori-4

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teori belajar yang mendukung yaitu teori Vygotski, teori Ausubel, dan teori Bruner.

Bab III Metode Penelitian menjelaskan langkah penelitian yang ditempuh oleh penulis yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan beberapa unsur yaitu desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, serta teknik pengolahan data.

Bab IV Temuan dan Pembahasan berisikan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, masalah yang ditemukan penulis dalam penelitian lengkap dengan analisis dan pembahasannya hingga dapat menjawab pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan sebelumnya.

Bab V Simpulan, implikasi dan rekomendasi menjelaskan penafsiran penulis terhadap hasil temuan penelitian yang menjawab rumusan masalah, serta rekomendasi bagi pengguna hasil penelitian yang bersangkutan sebagai pengembangan untuk penelitian selanjutnya.


(12)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, di mana salah satunya yaitu untuk mengetahui pola pikir siswa dan kesulitannya dalam menyelesaikan masalah Fisika melalui analisis yang hasilnya masih sulit diperkirakan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif (Arikunto, 2010) dengan desain DDR (Didactical Design Research).

Desain penelitian yang digunakan yaitu desain DDR (Didactical Design Research), yang dalam hasil penelitian Suryadi (2010, hlm 12) dijelaskan tahapannya sebagai berikut yaitu:

1. analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran, 2. analisis metapedadidaktik,

3. analisis retrospektif, yaitu analisis yang menghubungkan hasil analisis situasi didaktis hipotesis dengan analisis metapedadidaktik.

Mengacu pada tahapan penelitian desain didaktis di atas, penelitian ini berawal dari analisis materi pada konsep energi potensial yang dilakukan oleh peneliti hingga diperoleh sub materi yang esensial, lalu peneliti menggali dan mengaji materi secara luas dan mendalam hingga sampai pada tahap mengetahui dan atau memahami bagaimana konsep tersebut diperoleh oleh ilmuwan terdahulu (repersonalisasi). Selanjutnya peneliti memilah materi apa saja yang bisa disampaikan pada siswa, disesuaikan dengan perkembangan berpikir siswa dan kurikulum yang digunakan (rekontekstualisasi). Hasil rekontekstualisasi ini disampaikan menggunakan desain didaktis yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan kesulitan belajar (learning obstacle) yang diperoleh dari hasil tes diagnostik awal, penyusunan rancangan pembelajaran (lesson design) yang kemudian diimplementasikan dalam pembelajaran. Berikut tahapan penelitian tersebut digambarkan dalam diagram Gambar 3.1:


(13)

17

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis Materi

Penyusunan soal TKR

Judgement internal

Judgement guru

Uji awal TKR

Analisis Data

Pembuatan rancangan pembelajaran

Implementasi rancangan pembelajaran Uji akhir TKR Analisis kesulitan


(14)

18

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu SMA di kota Bandung, dengan subjek penelitian terdiri dari 1 kelas XI IPA untuk implementasi lesson design , serta 1 kelas XII IPA untuk melakukan tes diagnostik awal, yaitu kelas XII IPA dengan asumsi kelas tersebut sudah pernah mengalami pembelajaran konsep energi potensial dengan guru dan materi yang sama dengan yang akan diajarkan di kelas XI IPA saat penelitian.

C. Pengumpulan Data

Agar suatu penelitian kualitatif berkualitas, maka dibutuhkan data-data yang lengkap yaitu berupa data primer dan data sekunder (Arikunto, 2010). Data sekunder ini ditujukan untuk memperkuat keberadaan data primer.

Di dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui tes menggunakan sejumlah soal essay yang selanjutnya akan disebut TKR (Tes Kemampuan Responden), berupa hasil jawaban siswa dari soal-soal uraian yang diberikan, yang kemudian dianalisis hingga diperoleh bentuk-bentuk kesulitan siswa.

Selanjutnya yaitu data sekunder yang diperoleh melalui: a. Observasi

Observasi dilakukan saat pelaksanaan pembelajaran. Data yang dihasilkan berupa video dokumentasi pembelajaran, serta lembar observasi yang dikumpulkan dari para observer yang kemudian ditranskripsi dan dijadikan bahan pendukung dalam analisis data.

b. Wawancara

Wawancara dengan guru dilakukan untuk mencari tahu kesulitan-kesulitan belajar yang sering muncul dari siswa pada materi energi potensial. Selain dilakukan dengan guru, wawancara juga dilakukan dengan siswa di kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran atau memastikan kesulitan-kesulitan yang memang dialami siswa pada pelajaran Fisika khususnya dalam


(15)

19

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi energi potensial . Data hasil wawancara ini digunakan sebagai bahan pendukung dalam analisis.

Reliabilitas Tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ialah perangkat soal TKR

mengenai konsep energi potensial, yang terlebih dahulu diuji reabilitasnya. Pengujian realibilitas dilakukan dengan rumus Cronbach Alpha (CA) berikut:

Keterangan:

k = jumlah item soal SDi = jumlah varian item SDt = jumlah varian total

dan SDt adalah varian total

Tabel 3.3Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas

0,81  r  1,00 sangat tinggi 0,61  r  0,80 tinggi


(16)

20

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,41  r  0,60 cukup 0,21  r  0,40 rendah 0,00  r  0,20 sangat rendah

(Arikunto, 2003)

D. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2013), analisis data merupakan sebuah proses mencari dan menyusun data secara sistematis, baik itu data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, maupun bahan lain hingga dapat dipahami oleh orang lain. Aktivitas yang dilakukan dalam analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Patilima, 2011). Mengacu pada pendapat tersebut, untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi data

Reduksi data dilakukan untuk mempermudah dalam memahami data yang telah terkumpul dengan meringkas dan mengklasifikasikan data sesuai dengan masalah yang diteliti.

2. Penyajian data

Pada tahap ini, data kesulitan belajar (learning obstacle) siswa ditampilkan dalam bentuk tabel, diagram dan persentase berdasarkan hasil TKR (Tes Kemampuan Responden).

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Penarikan kesimpulan dilakukan peneliti untuk mencari makna dari data yang dikumpulkan, yang kemudian diverifikasi selama penelitian.


(17)

21

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam Sugiyono (2013),uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (kredibilitas data/derajat kepercayaan), uji transferability, uji dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektivitas).

Uji credibility dilakukan oleh penulis dengan cara memperbanyak membaca referensi buku maupun hasil penelitian yang terkait dengan temuan pada masalah penelitian. Dengan begitu, diharapkan analisis dapat terhadap temuan semakin mendalam. Selain itu, penulis juga berdiskusi dengan pembimbing mengenai instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

Uji transferability dilakukan dengan memaparkan hasil penelitian dengan jelas, rinci, sistematis dan terpercaya, dengan tujuan didapat kejelasan bisa atau tidaknya hasil penelitian ini digunakan di tempat lain.

Uji dependability dilakukan dengan judgement keseluruhan proses penelitian oleh pembimbing, dengan memperlihatkan seluruh bukti dan rangkaian proses penelitian.


(18)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan desain didaktis dan melalui instrumen Tes Kemampuan Responden (TKR):

1. Terdapat empat tipe kesulitan belajar (learning obstacle) dalam penyelesaian konsep energi potensial berdasarkan konsepnya, yaitu (a) Tipe 1: kesulitan belajar terkait konsep energi potensial, (b) Tipe 2: kesulitan belajar terkait penggambaran diagram gaya, (c) Tipe 3 : kesulitan belajar terkait penentuan hubungan usaha dengan perubahan energi potensial, dan (d) Tipe 4: kesulitan belajar terkait konsep usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif dan gaya non konservatif.

2. Dengan memperhatikan kesulitan belajar di atas, penulis merancang desain didaktis yang diharapkan mampu mengatasi kesulitan belajar dalam penyelesaian masalah konsep energi potensial tersebut. Desain didaktis revisi seperti yang tercantum dalam Bab IV (Tabel 4.7) ini difokuskan pada kesulitan belajar siswa yang masih muncul setelah implementasi desain didaktis awal dengan memperbaiki ataupun menambahkan kegiatan dalam pembelajaran. Kesulitan belajar yang menjadi fokus dalam pembuatan desain didaktis revisi yaitu kesulitan dalam menggambarkan diagram gaya dan membandingkan usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif dan gaya non konservatif.

B. REKOMENDASI

Mengacu pada proses dan hasil penelitian yang didapat, berikut beberapa rekomendasi terkait penelitian yang dilakukan:

1. Bagi pengguna hasil penelitian, desain didaktis yang penulis buat tidak luput dari penyesuaian dengan aspek pedagogis siswa sebagai objek penelitian,


(19)

59

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta sarana pembelajaran yang tersedia. Maka dari itu, penggunaan hasilnya pun akan lebih baik jika mempertimbangkan kondisi-kondisi tersebut.

2. Untuk peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya terkait desain didaktis dalam pelajaran Fisika ini, akan lebih baik jika lebih memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Menggunakan materi atau konsep yang sama dengan objek penelitian yang lebih luas, sehingga hasil yang diperoleh bisa lebih meyakinkan. b. Menggunakan materi atau konsep yang berbeda dengan harapan bisa


(20)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, N. (2013). Desain didaktis konsep fungsi pada pembelajaran Matematika SMA. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik.. Edisi

Ketujuh. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arons, A. B. (1997). Teaching introductory physics. Canada: John Wiley & Sons, Ic.

Brousseau, G. (2002). Theory of didactical situations in mathematics. (volume 19). New York : Kluwer Academic Publisher.

Brown, R. G. (2013). Introductory physics I : Elementary mechanics. Durham: Duke University.

Dahar, R.W. (1989). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.

Mullis, I. V. S. (2007) TIMSS assessment frameworks. Boston: TIMSS and PIRLS International Study Centre.

Nurachmadani, S. (2009). Fisika 2 : Untuk SMA / MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Nur’ela (2008). Desain didaktis konsep garis singgung lingkaran pada

pembelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Partowisastro, K. (1986). Diagnosa dan pemecahan kesulitan belajar Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Patilima, H. (2011). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Serway,R. A., Jewett, J. (2004). Physics for scientists and engineers. California: Thomson Brooks/Cole.


(21)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2013). Cara mudah menyusun skripsi, tesis, dan disertasi. Bandung: Alfabeta.

Suryadi, D. (2010). Didactical design research (DDR) dalam pengembangan pembelajaran matematika.

Suratno, T. Dkk. (2014). Kemandirian pendidik: Kisah pendidik reflektif dan profesional pembelajaran. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Tipler, P. A. (1998). Fisika untuk sains dan teknik Jilid 1. (edisi ketiga). Jakarta: Erlangga.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2014. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wulandari, P. D. (2013). Desain didaktis model problem solving pada konsep luas daerah segitiga dan segiempat untuk meningkatkan kompetensi stragtegi matematis siswa SMP. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


(1)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,41  r  0,60 cukup 0,21  r  0,40 rendah 0,00  r  0,20 sangat rendah

(Arikunto, 2003)

D. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2013), analisis data merupakan sebuah proses mencari dan menyusun data secara sistematis, baik itu data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, maupun bahan lain hingga dapat dipahami oleh orang lain. Aktivitas yang dilakukan dalam analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Patilima, 2011). Mengacu pada pendapat tersebut, untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi data

Reduksi data dilakukan untuk mempermudah dalam memahami data yang telah terkumpul dengan meringkas dan mengklasifikasikan data sesuai dengan masalah yang diteliti.

2. Penyajian data

Pada tahap ini, data kesulitan belajar (learning obstacle) siswa ditampilkan dalam bentuk tabel, diagram dan persentase berdasarkan hasil TKR (Tes Kemampuan Responden).

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Penarikan kesimpulan dilakukan peneliti untuk mencari makna dari data yang dikumpulkan, yang kemudian diverifikasi selama penelitian.


(2)

21

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam Sugiyono (2013),uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (kredibilitas data/derajat kepercayaan), uji transferability, uji dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektivitas).

Uji credibility dilakukan oleh penulis dengan cara memperbanyak membaca referensi buku maupun hasil penelitian yang terkait dengan temuan pada masalah penelitian. Dengan begitu, diharapkan analisis dapat terhadap temuan semakin mendalam. Selain itu, penulis juga berdiskusi dengan pembimbing mengenai instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

Uji transferability dilakukan dengan memaparkan hasil penelitian dengan jelas, rinci, sistematis dan terpercaya, dengan tujuan didapat kejelasan bisa atau tidaknya hasil penelitian ini digunakan di tempat lain.

Uji dependability dilakukan dengan judgement keseluruhan proses penelitian oleh pembimbing, dengan memperlihatkan seluruh bukti dan rangkaian proses penelitian.


(3)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan desain didaktis dan melalui instrumen Tes Kemampuan Responden (TKR):

1. Terdapat empat tipe kesulitan belajar (learning obstacle) dalam penyelesaian konsep energi potensial berdasarkan konsepnya, yaitu (a) Tipe 1: kesulitan belajar terkait konsep energi potensial, (b) Tipe 2: kesulitan belajar terkait penggambaran diagram gaya, (c) Tipe 3 : kesulitan belajar terkait penentuan hubungan usaha dengan perubahan energi potensial, dan (d) Tipe 4: kesulitan belajar terkait konsep usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif dan gaya non konservatif.

2. Dengan memperhatikan kesulitan belajar di atas, penulis merancang desain didaktis yang diharapkan mampu mengatasi kesulitan belajar dalam penyelesaian masalah konsep energi potensial tersebut. Desain didaktis revisi seperti yang tercantum dalam Bab IV (Tabel 4.7) ini difokuskan pada kesulitan belajar siswa yang masih muncul setelah implementasi desain didaktis awal dengan memperbaiki ataupun menambahkan kegiatan dalam pembelajaran. Kesulitan belajar yang menjadi fokus dalam pembuatan desain didaktis revisi yaitu kesulitan dalam menggambarkan diagram gaya dan membandingkan usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif dan gaya non konservatif.

B. REKOMENDASI

Mengacu pada proses dan hasil penelitian yang didapat, berikut beberapa rekomendasi terkait penelitian yang dilakukan:

1. Bagi pengguna hasil penelitian, desain didaktis yang penulis buat tidak luput dari penyesuaian dengan aspek pedagogis siswa sebagai objek penelitian,


(4)

59

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta sarana pembelajaran yang tersedia. Maka dari itu, penggunaan hasilnya pun akan lebih baik jika mempertimbangkan kondisi-kondisi tersebut.

2. Untuk peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya terkait desain didaktis dalam pelajaran Fisika ini, akan lebih baik jika lebih memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Menggunakan materi atau konsep yang sama dengan objek penelitian yang lebih luas, sehingga hasil yang diperoleh bisa lebih meyakinkan. b. Menggunakan materi atau konsep yang berbeda dengan harapan bisa


(5)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, N. (2013). Desain didaktis konsep fungsi pada pembelajaran Matematika SMA. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik.. Edisi

Ketujuh. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arons, A. B. (1997). Teaching introductory physics. Canada: John Wiley & Sons, Ic.

Brousseau, G. (2002). Theory of didactical situations in mathematics. (volume 19). New York : Kluwer Academic Publisher.

Brown, R. G. (2013). Introductory physics I : Elementary mechanics. Durham: Duke University.

Dahar, R.W. (1989). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.

Mullis, I. V. S. (2007) TIMSS assessment frameworks. Boston: TIMSS and PIRLS International Study Centre.

Nurachmadani, S. (2009). Fisika 2 : Untuk SMA / MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Nur’ela (2008). Desain didaktis konsep garis singgung lingkaran pada

pembelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Partowisastro, K. (1986). Diagnosa dan pemecahan kesulitan belajar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Patilima, H. (2011). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Serway,R. A., Jewett, J. (2004). Physics for scientists and engineers. California: Thomson Brooks/Cole.


(6)

Lely Nuraeni, 2014

Desain Didaktis Konsep Energi Potensial Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Atas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2013). Cara mudah menyusun skripsi, tesis, dan disertasi. Bandung: Alfabeta.

Suryadi, D. (2010). Didactical design research (DDR) dalam pengembangan pembelajaran matematika.

Suratno, T. Dkk. (2014). Kemandirian pendidik: Kisah pendidik reflektif dan

profesional pembelajaran. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas

Pendidikan Indonesia.

Tipler, P. A. (1998). Fisika untuk sains dan teknik Jilid 1. (edisi ketiga). Jakarta: Erlangga.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2014. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wulandari, P. D. (2013). Desain didaktis model problem solving pada konsep luas daerah segitiga dan segiempat untuk meningkatkan kompetensi stragtegi matematis siswa SMP. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.