PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD : Studi Pada Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PP PAUDNI) Regional I Bandung.

(1)

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FIP: 003/S/PLS/I/2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI

KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

(Studi Pada Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PP PAUDNI) Regional I Bandung)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Konsentrasi Pelatihan

Departemen Pendidikan Luar Sekolah

oleh

Junia Siti Mecryana NIM 1000202

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FIP: 003/S/PLS/I/2015

PERAN FASILITATOR DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR PESERTA DIKLAT

PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN

PADA ANAK USIA DINI BAGI

PTK-PAUD

(Studi Pada Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini,

Nonformal dan Informal (PP PAUDNI) Regional I Bandung)

Oleh

Junia Siti Mecryana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Junia Siti Mecryana Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Konsep Diklat ... 9

1. Pengertian Diklat... 9

2. Tujuan dan Manfaat Diklat ... 10

3. Prinsip-prinsip Diklat ... 12

4. Manajemen Diklat ... 14

5. Komponen Diklat ... 16

6. Diklat Sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah ... 19

B. Peran Fasilitator Dalam Diklat ... 23

1. Pengertian Peran ... 23

2. Struktur Peran ... 24


(4)

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Tanggung Jawab fasilitator ... 27

C. Konsep Motivasi Belajar ... 28

1. Pengertian Motivasi ... 28

2. Pengertian Motivasi Belajar ... 29

3. Fungsi Motivasi Belajar ... 30

4. Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 30

5. Motivasi dan Kebutuhan ... 32

6. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar ... 33

D. Kompetensi Pendidik Tenaga Kependidikan PAUD ... 35

1. Pengertian Kompetensi ... 35

2. Tugas dan Fungsi PTK PAUD ... 36

3. Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial PTK PAUD ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Desain Penelitian... 39

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 41

C. Pengumpulan Data ... 42

D. Analisis Data ... 44

E. Teknik Pemeriksaan dan Keabsahan Data ... 46

F. Isu Etik ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Gambaran Umum PP PAUDNI Regional I Bandung ... 51

B. Penyajian Data Kondisi Objektif Diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK PAUDNI Provinsi Jawa Barat ... 57

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 61

1. Identitasi Informan ... 61


(5)

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD

Provinsi Jawa Barat ... 67

b. Langkah-langkah yang dilakukan oleh fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat ... 80

c. Hasil belajar peserta dalam diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat ... 87

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

1. Peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat... 94

2. Langkah-langkah yang dilakukan oleh fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat ... 106

3. Hasil belajar peserta dalam diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat ... 112

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 118

A. Simpulan ... 118

B. Saran... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 123

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 124 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(6)

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL No. Nama Tabel

4.1 Perubahan lembaga dari masa ke masa ... 52

4.2 Narasumber Diklat ... 59

4.3 Identitas Diri Informan ... 62

4.4 Pendapat Informan Mengenai Peran Fasilitator Sebagai Narasumber ... 68

4.5 Pendapat Informan Mengenai Peran Fasilitator Sebagai Pelatih ... 71

4.6 Pendapat Informan Mengenai Peran Fasilitator Sebagai Mediator ... 73

4.7 Pendapat Informan Mengenai Peran Fasilitator Sebagai Penggerak ... 74

4.8 Pendapat Informan Mengenai Gambaran Motivasi Intrinsik Peserta ... 76

4.9 Pendapat Informan Mengenai Motivasi Ekstrinsik Peserta ... 78

4.10 Pendapat Informan Mengenai Langkah Perencanaan Motivasi ... 81

4.11 Pendapat Informan Mengenai Langkah Pelaksanaan Motivasi ... 83

4.12 Pendapat Informan Mengenai Langkah Evaluasi Motivasi ... 86

4.13 Pendapat Informan Mengenai Ranah Kognitif Peserta ... 88

4.14 Pendapat Informan Mengenai Ranah Afektif Peserta ... 90

4.15 Pendapat Informan Mengenai Ranah Psikomotor Peserta ... 92


(7)

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

No. Nama Gambar

2.1 Hubungan Komponen-komponen Diklat ... 17 4.1 Struktur Organisasi PP PAUDNI Regional I Bandung ... 54 4.2 Pengelompokkan Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 63


(8)

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat-surat dalam Proses Penelitian

a. Surat Permohonan Mengadakan Penelitian

b. Surat Usulan Pengangkatan Dosen Pembimbing Skripsi c. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing d. Surat Permohonan Izin Penelitian

e. Surat Keterangan dari Lembaga 2. Lembar Bimbingan Skripsi

3. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian a. Kisi-kisi Penelitian

b. Pedoman Wawancara c. Pedoman Observasi d. Data Hasil Wawancara e. Data Hasil Observasi

4. Data Peserta Diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK PAUD Provinsi Jawa Barat

5. Soal Pre test dan Post test dalam Diklat

6. Perbedaan Hasil Pre Test dan Post Test Peserta Diklat 7. Dokumentasi


(9)

1

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Peran pendidikan dalam kemajuan suatu bangsa menempati posisi yang sangat penting. Tingkat pendidikan masyarakat yang tinggi, mencerminkan suatu bangsa yang maju dalam segala bidang. Pendidikan hendaknya menjadi kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat Indonesia, sehingga akan tercipta masyarakat yang beradab dan dapat mensejahterakan kehidupannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut, terdapat tiga jalur pendidikan di Indonesia yang dapat ditempuh oleh masyarakat. Tiga jalur pendidikan tersebut adalah pendidikan formal (persekolahan), pendidikan nonformal (pendidikan luar sekolah) dan pendidikan informal (keluarga).

Ketiga jalur pendidikan tersebut memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Jalur pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui proses belajar berjenjang seperti dasar, menengah dan atas. Sedangkan jalur pendidikan nonformal diselenggarakan bagi masyarakat yang membutuhkan pendidikan di luar proses pembelajaran di sekolah dan berfungsi sebagai penambah, pelengkap dan pengganti pendidikan formal dalam rangka melaksanakan pendidikan sepanjang hayat. Sementara pendidikan informal merupakan proses pendidikan yang dilaksanakan dalam ruang lingkup keluarga.

Peran ketiganya mempunyai posisi yang sama pentingnya dalam proses pelaksanaan pendidkan agar menjadikan seorang manusia menjadi seorang individu yang sejahtera. Namun dalam pelaksanaannya, jalur pendidikan formal cenderung lebih dikenal oleh masyarakat dibandingkan dengan jalur pendidikan nonformal dan informal. Padahal secara tidak sadar, mereka sudah menyelenggarakan jalur pendidikan nonformal dan informal dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat banyak cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan pendidikan, salah satunya dengan mengikuti pelatihan. Pelatihan adalah bagian dari satuan pendidikan luar sekolah yang dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja serta dapat diikuti oleh siapa


(10)

2

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saja. Hal tersebut mencerminkan bahwa pendidikan luar sekolah, khususnya pelatihan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas.

Umumnya, pelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian suatu kelompok masyarakat. Simamora (1995, hlm 287) mendefiniskan “pelatihan sebagai serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seorang individu”. Pelatihan diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, sikap, mengembangkan diri, dan mengembangkan profesi seorang individu untuk bekerja maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sehubungan dengan pekerjaan, Dearden (dalam Kamil, 2010, hlm. 7) mengemukakan bahwa “pelatihan pada dasarnya meliputi proses belajar mengajar dalam latihan bertujuan mencapai tingkatan kompetensi tertentu atau efisiensi kerja”. Pada pelaksanaannya, pelatihan meliputi ruang lingkup yang luas baik dilaksanakan oleh pemerintah maupun pelatihan yang dilaksanakan oleh swasta atau pribadi. Pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah seringkali disandingkan dengan pendidikan, karena salah satu tujuannya yaitu untuk jenjang manajerial. Maka istilah yang digunakan untuk pendidikan dan pelatihan seperti ini disebut dengan diklat. Sasaran diklat pun sangatlah luas, semua golongan masyarakat merupakan sasaran dari diklat. Tergantung kepada tujuan diklat yang akan dilaksanakan. Salah satu sasaran yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu pendidik tenaga kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PTK-PAUD).

Pendidik tenaga kependidikan merupakan orang yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang harus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan jaman. Pendidik harus mampu mengakomodasikan dinamika perubahan yang terjadi. Perubahan jaman tidak bisa ditolak kehadirannya dalam kehidupan manusia. Begitu pula dengan perubahan yang terjadi pada anak. PTK-PAUD harus mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi pada anak. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan program-program yang mampu merangsang keterampilan pendidik untuk mengakomodasi dan mengantisipasi perubahan tersebut.


(11)

3

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PP PAUDNI Regional I Bandung merupakan lembaga pemerintah yang menjadi pusat pengembangan pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal yang menyelenggarakan berbagai program kerja yang bertujuan untuk mengembangkan dan membangun sumber daya manusia. Salah program yang dilaksanakan oleh PP PAUDNI Regional I Bandung adalah Diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa barat yang dilaksanakan. Peserta dari diklat ini berjumlah 50 orang yang berasal dari PAUD-PAUD di Provinsi Jawa Barat. Namun, peserta yang hadir dan mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir hanya berjumlah 46 orang. Peserta diklat ini memiliki keberagaman usia yaitu berkisar antara usia 20 tahun hingga 51 tahun yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 40 orang perempuan. Tujuan dari diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan PTK-PAUD dalam menanamkan nilai kepemimpinan bagi anak usia dini. Tujuan tersebut akan tercapai bila tujuan yang dimiliki oleh pesertanya sama dengan tujuan diklatnya, dengan begitu diklat tersebut dapat dikatakan berhasil.

Tujuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengikuti diklat didorong oleh motivasi yang dimilikinya. Sehingga motivasi tersebut akan mendorong ke arah mana tujuan akhir seorang individu. Motivasi peserta diklat merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan diklat. Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Sebagai contoh, manusia akan bekerja lebih keras untuk mendapatkan hal yang ia inginkan agar ia mendapatkan hal tersebut. Namun, seringkali kita jumpai, motivasi yang terdapat dalan diri peserta diklat begitu rendah. Padahal motivasi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh kepada kesuksesan belajar yang akan berujung pada pencapaian keberhadilan diklat. Motivasi merupakan unsur yang paling penting dalam belajar, karena seseorang akan mencapai keberhasilan jika memiliki motivasi belajar. Motivasi sangat mempengaruhi proses belajar maupun tingkah laku peserta diklat. Apabila motivasi yang dimiliki peserta diklat rendah, maka hasil belajar peserta diklat akan rendah dan peserta diklat akan menunjukkan tingkah laku yang tidak baik.


(12)

4

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam diklat yang diselenggarakan oleh PP PAUDNI Regional I Bandung ini, motivasi awal yang dimiliki oleh peserta diklat relatif rendah. Hal ini terlihat dari waktu kehadiran yang relatif telat dan para peserta lebih memilih posisi duduk di bagian belakang kelas. Hanya 20% peserta pelatihan yang langsung memilih duduk di bagian depan kelas, sedangkan 80% peserta diklat lebih memilih untuk duduk di bagian belakang kelas. Hal itu menunjukkan bahwa peserta diklat tidak memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti pelatihan ini, padahal tugas mereka adalah untuk membelajarkan orang lain.

Disinilah peran fasilitator sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kembali motivasi dan minat belajar para peserta diklat. Fasilitator merupakan salah satu tenaga pendidikan luar sekolah yang berfungsi sebagai pendidik, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sutisna (2007, hlm. 4) bahwa “Tenaga PLS berfungsi sebagai pendidik (seperti: fasilitator, pendamping, instruktur, tutor dan pamong belajar), dan sebagai tenaga kependidikan PLS seperi penilik, pengelola dan pengembang program pendidikan dalam satuan pendidikan luar sekolah”.

Tenaga PLS, fasilitator khususnya merupakan salah satu sumber belajar yang sangat berpengaruh bagi keberhasilan diklat. Dalam diklat ini, terdapat tiga orang fasilitator yang berasal dari instansi yang berbeda terdiri dari dosen Universitas Pendidikan Indonesia, pamong belajar dari PP PAUDNI Regional I Bandung dan pamong belajar SKB Kabupaten Tangerang. Fasilitator mempunyai beberapa tugas penting yang akan menentukan keberhasilan diklat yang diselenggarakan. Selain menjadi pengelola diklat yang bertugas untuk mengelola pembelajaran mencakup perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran, fasilitator pun bertugas sebagai pendidik dan pembimbing bagi peserta selama proses diklat berlangsung. Fasilitator harus memahami dan menguasai substansi dari materi yang akan disampaikan, menguasasi metode dan strategi pembelajaran orang dewasa, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Dengan begitu, peran fasilitator sebagai pendidik dan pembimbing dalam diklat dapat tercapai. Sehingga dapat menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta diklat.


(13)

5

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keberhasilan suatu pelatihan dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu masukan sarana (instrumental input) berupa sumber belajar, masukan mentah (raw input) berupa peserta diklat dan masukan lingkungan (environment input) yaitu faktor lingkungan dan proses pembelajaran. Fasilitator merupakan salah satu sumber belajar dalam pelaksanaan diklat yang berperan penting dalam ketercapaian tujuan diklat, karena fasilitator berperan langsung dalam proses peningkatakan kualitas perubahan sikap dan kemampuan serta memfasilitasi peserta selama proses diklat berlangsung.

Diklat ini dilaksanakan oleh PP PAUDNI Regional I Bandung selama empat hari yaitu tanggal 16 sampai 19 Juni 2014 dengan waktu pembelajaran sebanyak 22 jam pelajaran. Dengan waktu pembelajaran yang cukup singkat, terjadi peningkatan kemampuan yang cukup tinggi pada peserta setelah mengikuti diklat. Hal itu tidak terlepas dari peran fasilitator untuk meningkatkan motivasi belajar para peserta diklat. Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimanakan peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat yang diselenggarakan oleh PP PAUDNI Regional I Bandung tersebut. Dengan ini, penulis mengajukan judul “Peran Fasilitator Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak usia Dini Bagi PTK PAUD (Studi Pada Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PP PAUDNI) Regional I Bandung)” sebagai judul skripsi yang menjadi fokus penulis.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil studi eksplorasi yang dilakukan peneliti, dapat diidentifikasi beberapa masalah penelitian sebagai berikut:

1. Peserta diklat penanaman nilai kepemimpinan pada anak usia dini ini merupakan pendidik tenaga kependidikan PAUD Provinsi Jawa barat dengan keberagaman usia yang berkisar anatar usia 20 tahun hingga 51 tahun.

2. Dari 50 orang jumlah peserta diklat yang telah ditentukan, hanya 46 orang yang hadir dan mengikuti diklat dari awal hingga akhir yang terdiri dari 6 orang lak-laki dan 40 orang perempuan.


(14)

6

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tingkat pendidikan peserta diklat bervariasi, yaitu SMP sebanyak 1 orang, SMA/sederajat sebanyak 17 orang, D1 sebanyak 1 orang, D2 sebanyak 1 orang, S1 sebanyak 21 orang, dan S2 sebanyak 5 orang.

4. Perbedaan tingkat pendidikan peserta diklat menciptakan keberagaman pengalaman peserta diklat.

5. Pada awal pertemuan di kelas, peserta diklat lebih memilih untuk duduk di bagian belakang kelas daripada duduk di bagian depan kelas, hanya 20% peserta yang langsung memilih duduk di bagian depan kelas sementara 80% peserta lainnya memilih untuk duduk di bagian belakang kelas.

6. Peserta diklat memiliki motivasi yang rendah pada saat awal pelaksanaan diklat, hanya sekitar 40% peserta yang datang tepat waktu.

7. Fasilitator diklat berjumlah 3 orang dan berasal dari instansi yang berbeda, terdiri dari PP PAUDNI Regional I Bandung sebanyak 1 orang, dari SKB Tangerang sebanyak 1 orang dan dari Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 1 orang. 8. Fasilitator diklat memiliki tingkat pendidikan yang berbeda, yaitu S3 sebanyak 1

orang dan S1 (sedang menjalani pendidikan S2) sebanyak 2 orang.Hal tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan cara mengajar.

9. Fasilitator memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat. Hal tersebut ditunjukkan oleh antusiasme peserta diklat saat proses belajar mengajar berlangsung.

Dari perolehan hasil identifikasi masalah di lapangan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat?

2. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak usia Dini bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat?

3. Bagaimana hasil belajar peserta dalam diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat?


(15)

7

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendaptakan gambaran yang jelas dan faktual mengenai sejauh mana peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat dalam diklat penanaman nilai kepemimpinan bagi anak usia dini bagi PTK-PAUD Provinsi jawa Barat. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran:

1. Peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat.

2. Langkah-langkah yang dilakukan oleh fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat.

3. Hasil belajar peserta dalam diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat konseptual, teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai diklat sebagai bagian dari pendidikan dan sebagai program pendidikan luar sekolah serta berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia khususnya pendidik tenaga kependidikan.

2. Manfaat Praktis a) Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan dan wawasan dalam bidang diklat, khususnya diklat penanaman nilai kepemimpinan anak usia dini bagi PTK-PAUD. Selain itu, menambah pemahaman mengenai peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat demi tercapainya tujuan dan keberhasilan diklat.


(16)

8

Junia Siti Mecryana, 2015

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Bagi Penyelenggara dan Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi pengembangan program diklat, sehingga diklat yang dilaksanakan berjalan dengan lebih baik serta menjadi bahan penyempurnaan pelaksanaan diklat serupa. c) Bagi Instansi dan Departemen Pendidikan Luar Sekolah

Diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan pikiran mengenai peran fasilitator dalam penyelenggaraan diklat, khususnya mengenai pentingnya peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat yang dilaksanakan oleh PP PAUDNI Regional I Bandung.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi terdiri dari 5 bab. Bab I merupakan pendahuluan yaitu meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II merupakan kajian pustaka yang berisi landasan teoritis atau kajian teoritis, yakni konsep yang berhubungan dengan judul dan permasalahan penelitian yang terdiri dari konsep pelatihan, konsep pendidikan luar sekolah, konsep peran, konsep fasilitator, konsep peran fasilitator, konsep motivasi belajar, dan konsep pendidik tenaga kependidikan PAUD.

Bab III yaitu metode penelitian membahas mengenai metode penelitian yang meliputi desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan isu etik.

Bab IV merupakan temuan dan pembahasan berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang sesuai dengan urutan permasalahan penelitian dan pembahasan temuan penelitian mengenai pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

Bab V yaitu simpulan, implikasi dan rekomendasi terhadap hasil temuan penelitian sehubungan dengan permasalahan penelitian.


(1)

PP PAUDNI Regional I Bandung merupakan lembaga pemerintah yang menjadi pusat pengembangan pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal yang menyelenggarakan berbagai program kerja yang bertujuan untuk mengembangkan dan membangun sumber daya manusia. Salah program yang dilaksanakan oleh PP PAUDNI Regional I Bandung adalah Diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa barat yang dilaksanakan. Peserta dari diklat ini berjumlah 50 orang yang berasal dari PAUD-PAUD di Provinsi Jawa Barat. Namun, peserta yang hadir dan mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir hanya berjumlah 46 orang. Peserta diklat ini memiliki keberagaman usia yaitu berkisar antara usia 20 tahun hingga 51 tahun yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 40 orang perempuan. Tujuan dari diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan PTK-PAUD dalam menanamkan nilai kepemimpinan bagi anak usia dini. Tujuan tersebut akan tercapai bila tujuan yang dimiliki oleh pesertanya sama dengan tujuan diklatnya, dengan begitu diklat tersebut dapat dikatakan berhasil.

Tujuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengikuti diklat didorong oleh motivasi yang dimilikinya. Sehingga motivasi tersebut akan mendorong ke arah mana tujuan akhir seorang individu. Motivasi peserta diklat merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan diklat. Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Sebagai contoh, manusia akan bekerja lebih keras untuk mendapatkan hal yang ia inginkan agar ia mendapatkan hal tersebut. Namun, seringkali kita jumpai, motivasi yang terdapat dalan diri peserta diklat begitu rendah. Padahal motivasi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh kepada kesuksesan belajar yang akan berujung pada pencapaian keberhadilan diklat. Motivasi merupakan unsur yang paling penting dalam belajar, karena seseorang akan mencapai keberhasilan jika memiliki motivasi belajar. Motivasi sangat mempengaruhi proses belajar maupun tingkah laku peserta diklat. Apabila motivasi yang dimiliki peserta diklat rendah, maka hasil belajar peserta diklat akan rendah dan peserta diklat akan menunjukkan tingkah laku yang tidak baik.


(2)

Dalam diklat yang diselenggarakan oleh PP PAUDNI Regional I Bandung ini, motivasi awal yang dimiliki oleh peserta diklat relatif rendah. Hal ini terlihat dari waktu kehadiran yang relatif telat dan para peserta lebih memilih posisi duduk di bagian belakang kelas. Hanya 20% peserta pelatihan yang langsung memilih duduk di bagian depan kelas, sedangkan 80% peserta diklat lebih memilih untuk duduk di bagian belakang kelas. Hal itu menunjukkan bahwa peserta diklat tidak memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti pelatihan ini, padahal tugas mereka adalah untuk membelajarkan orang lain.

Disinilah peran fasilitator sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kembali motivasi dan minat belajar para peserta diklat. Fasilitator merupakan salah satu tenaga pendidikan luar sekolah yang berfungsi sebagai pendidik, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sutisna (2007, hlm. 4) bahwa “Tenaga PLS berfungsi sebagai pendidik (seperti: fasilitator, pendamping, instruktur, tutor dan pamong belajar), dan sebagai tenaga kependidikan PLS seperi penilik, pengelola dan pengembang program pendidikan dalam satuan pendidikan luar sekolah”.

Tenaga PLS, fasilitator khususnya merupakan salah satu sumber belajar yang sangat berpengaruh bagi keberhasilan diklat. Dalam diklat ini, terdapat tiga orang fasilitator yang berasal dari instansi yang berbeda terdiri dari dosen Universitas Pendidikan Indonesia, pamong belajar dari PP PAUDNI Regional I Bandung dan pamong belajar SKB Kabupaten Tangerang. Fasilitator mempunyai beberapa tugas penting yang akan menentukan keberhasilan diklat yang diselenggarakan. Selain menjadi pengelola diklat yang bertugas untuk mengelola pembelajaran mencakup perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran, fasilitator pun bertugas sebagai pendidik dan pembimbing bagi peserta selama proses diklat berlangsung. Fasilitator harus memahami dan menguasai substansi dari materi yang akan disampaikan, menguasasi metode dan strategi pembelajaran orang dewasa, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Dengan begitu, peran fasilitator sebagai pendidik dan pembimbing dalam diklat dapat tercapai. Sehingga dapat menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta diklat.


(3)

Keberhasilan suatu pelatihan dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu masukan sarana (instrumental input) berupa sumber belajar, masukan mentah (raw input) berupa peserta diklat dan masukan lingkungan (environment input) yaitu faktor lingkungan dan proses pembelajaran. Fasilitator merupakan salah satu sumber belajar dalam pelaksanaan diklat yang berperan penting dalam ketercapaian tujuan diklat, karena fasilitator berperan langsung dalam proses peningkatakan kualitas perubahan sikap dan kemampuan serta memfasilitasi peserta selama proses diklat berlangsung.

Diklat ini dilaksanakan oleh PP PAUDNI Regional I Bandung selama empat hari yaitu tanggal 16 sampai 19 Juni 2014 dengan waktu pembelajaran sebanyak 22 jam pelajaran. Dengan waktu pembelajaran yang cukup singkat, terjadi peningkatan kemampuan yang cukup tinggi pada peserta setelah mengikuti diklat. Hal itu tidak terlepas dari peran fasilitator untuk meningkatkan motivasi belajar para peserta diklat. Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimanakan peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat yang diselenggarakan oleh PP PAUDNI Regional I Bandung tersebut. Dengan ini, penulis mengajukan judul “Peran Fasilitator Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak usia Dini Bagi PTK PAUD (Studi Pada Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PP PAUDNI) Regional I Bandung)” sebagai judul skripsi yang menjadi fokus penulis.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil studi eksplorasi yang dilakukan peneliti, dapat diidentifikasi beberapa masalah penelitian sebagai berikut:

1. Peserta diklat penanaman nilai kepemimpinan pada anak usia dini ini merupakan pendidik tenaga kependidikan PAUD Provinsi Jawa barat dengan keberagaman usia yang berkisar anatar usia 20 tahun hingga 51 tahun.

2. Dari 50 orang jumlah peserta diklat yang telah ditentukan, hanya 46 orang yang hadir dan mengikuti diklat dari awal hingga akhir yang terdiri dari 6 orang lak-laki dan 40 orang perempuan.


(4)

3. Tingkat pendidikan peserta diklat bervariasi, yaitu SMP sebanyak 1 orang, SMA/sederajat sebanyak 17 orang, D1 sebanyak 1 orang, D2 sebanyak 1 orang, S1 sebanyak 21 orang, dan S2 sebanyak 5 orang.

4. Perbedaan tingkat pendidikan peserta diklat menciptakan keberagaman pengalaman peserta diklat.

5. Pada awal pertemuan di kelas, peserta diklat lebih memilih untuk duduk di bagian belakang kelas daripada duduk di bagian depan kelas, hanya 20% peserta yang langsung memilih duduk di bagian depan kelas sementara 80% peserta lainnya memilih untuk duduk di bagian belakang kelas.

6. Peserta diklat memiliki motivasi yang rendah pada saat awal pelaksanaan diklat, hanya sekitar 40% peserta yang datang tepat waktu.

7. Fasilitator diklat berjumlah 3 orang dan berasal dari instansi yang berbeda, terdiri dari PP PAUDNI Regional I Bandung sebanyak 1 orang, dari SKB Tangerang sebanyak 1 orang dan dari Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 1 orang. 8. Fasilitator diklat memiliki tingkat pendidikan yang berbeda, yaitu S3 sebanyak 1

orang dan S1 (sedang menjalani pendidikan S2) sebanyak 2 orang.Hal tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan cara mengajar.

9. Fasilitator memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat. Hal tersebut ditunjukkan oleh antusiasme peserta diklat saat proses belajar mengajar berlangsung.

Dari perolehan hasil identifikasi masalah di lapangan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat?

2. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak usia Dini bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat?

3. Bagaimana hasil belajar peserta dalam diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat?


(5)

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendaptakan gambaran yang jelas dan faktual mengenai sejauh mana peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat dalam diklat penanaman nilai kepemimpinan bagi anak usia dini bagi PTK-PAUD Provinsi jawa Barat. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran:

1. Peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat.

2. Langkah-langkah yang dilakukan oleh fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat.

3. Hasil belajar peserta dalam diklat Penanaman Nilai Kepemimpinan Pada Anak Usia Dini Bagi PTK-PAUD Provinsi Jawa Barat.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat konseptual, teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai diklat sebagai bagian dari pendidikan dan sebagai program pendidikan luar sekolah serta berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia khususnya pendidik tenaga kependidikan.

2. Manfaat Praktis a) Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan dan wawasan dalam bidang diklat, khususnya diklat penanaman nilai kepemimpinan anak usia dini bagi PTK-PAUD. Selain itu, menambah pemahaman mengenai peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat demi tercapainya tujuan dan keberhasilan diklat.


(6)

b) Bagi Penyelenggara dan Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi pengembangan program diklat, sehingga diklat yang dilaksanakan berjalan dengan lebih baik serta menjadi bahan penyempurnaan pelaksanaan diklat serupa. c) Bagi Instansi dan Departemen Pendidikan Luar Sekolah

Diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan pikiran mengenai peran fasilitator dalam penyelenggaraan diklat, khususnya mengenai pentingnya peran fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta diklat yang dilaksanakan oleh PP PAUDNI Regional I Bandung.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi terdiri dari 5 bab. Bab I merupakan pendahuluan yaitu meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II merupakan kajian pustaka yang berisi landasan teoritis atau kajian teoritis, yakni konsep yang berhubungan dengan judul dan permasalahan penelitian yang terdiri dari konsep pelatihan, konsep pendidikan luar sekolah, konsep peran, konsep fasilitator, konsep peran fasilitator, konsep motivasi belajar, dan konsep pendidik tenaga kependidikan PAUD.

Bab III yaitu metode penelitian membahas mengenai metode penelitian yang meliputi desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan isu etik.

Bab IV merupakan temuan dan pembahasan berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang sesuai dengan urutan permasalahan penelitian dan pembahasan temuan penelitian mengenai pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

Bab V yaitu simpulan, implikasi dan rekomendasi terhadap hasil temuan penelitian sehubungan dengan permasalahan penelitian.