ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG.

(1)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Musik

Oleh

Derry Azizi Rokhman 1100680

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN


(2)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2015

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Oleh

Derry Azizi Rokhman 1100680

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Musik Departemen

Pendidikan Musik Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

© Derry Azizi Rokhman 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh dieperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, di fotocopy, atau cara lainnya tanpa izin penulis.


(3)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Disahkan dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing Utama

Dr. Dody M. Kholid, S.Pd., M.Sn. NIP. 197406012001121003

Mengetahui,


(4)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs. Agus Firmansah, M.Pd NIP.196208301995121001


(5)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul ”Organologi Gitar Akustik Produksi Secco Bandung”. Jenis

gitar bermacam-macam, salah satunya adalah jenis gitar akustik. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang peneliti temukan dan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana memilih alat musik gitar akustik yang baik. Gitar akustik yang dapat dikatakan baik dan berkualitas dilihat dari beberapa aspek, seperti bunyi yang dihasilkan, kualitas bahan baku, estetika bentuk gitar akustik, pemilihan senar, kerapihan dalam proses pembuatan, dan ketahanan gitar. Hal ini penting untuk diketahui karena banyak dari masyarakat yang mahir memainkan alat musik ini, akan tetapi tidak banyak juga yang mengetahui tentang kualitas alat musik gitar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu mendeskripsikan apa yang peneliti peroleh di lapangan ke dalam tulisan. Penelitian ini juga memaparkan bagaimana proses konstruksi gitar akustik berdasarkan temuan yang diperoleh peneliti dilapangan. Hasil temuan tersebut kemudian dikaitkan dengan konsep dasar ilmu organologi yang berhubungan juga dengan ilmu akustika, sehingga dapat diperoleh proses pembuatan gitar akustik yang memperhatikan struktur pada gitar tersebut, sumber bunyi yang dihasilkan, serta sistem penalaan yang tepat. Objek penelitian ini adalah gitar tipe Orchestra Model yang diproduksi oleh suatu perusahaan perseorangan, Secco. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi lapangan, wawancara, serta studi literatur.


(6)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The essay has been written with a title “Organological Acoustic Guitar Production Secco Bandung”. Guitar has various types, one of them is a type of acoustic guitar. This study aims to answer the problems that researcher has found and to provide public the information about how to choose a good acoustic guitar. Acoustic guitar that good and qualified is based on some aspects, such as the sound production, the quality of raw material, the aesthetic form of the acoustic guitar, the selection of strings, neatness in the manufacturing process, and the resilience of the guitar. It is important to know because a lot of people who are expert at playing this instrument, but not all of them aware about the quality of the guitar. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach, which describes what the researcher obtained into a script. This study also describes how the acoustic guitar-making process based on the findings obtained by researcher in the field. The findings are being associated with the basic concepts of organological science that also related to the science of acoustics, so as to obtain an acoustic guitar-making process that consider to the structure of guitar, the source of the sound production, and the appropriate tuning system. The object of this study is a guitar type Orchestra Model that produced by a private company, Secco. Data collection techniques used in this research is through observation, interview, and literature study.


(7)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

hlm.

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR FOTO ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Konsep Dasar Organologi ... 7

B.Fenomena Akustik dalam Instrumen Kordofon ... 8

C.Keterkaitan Organologi dengan Akustik ... 10

D.Gitar Akustik ... 10

E. Bagian-bagian Gitar Akustik dan Fungsinya . ... 16

F. Sistem Penalaan Gitar (tuning) . ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A.Desain Penelitian ... 21

B.Partisipan dan Tempat Penelitian ... 24

1. Partisipan ... 24

2. Tempat Penelitian ... 25

C.Instrumen Penelitian ... 25

D.Pengumpulan Data ... 26

E. Analisis Data . ... 30

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A.Temuan Penelitian ... 32

1. Sekilas Tentang Secco ... 32

2. Bahan Baku Gitar Akustik Secco (tipe Orchestra Model) ... 34

3. Peralatan yang Digunakan Dalam Pembuatan Gitar Akustik Secco (tipe Orchestra Model) ... 42

4. Proses Pembuatan Gitar Akustik Secco (tipe Orchestra Model) . ... 54


(8)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Pembahasan ... 86

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 92

A.Simpulan ... 92

B.Implikasi dan Rekomendasi ... 94

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat di dunia banyak yang gemar mendengarkan dan memainkan alat musik. Masyarakat memilih dan memainkan suatu instrumen alat musik tergantung dari kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Alat musik juga bermacam-macam dan beragam bentuknya. Salah satu alat yang digemari oleh masyarakat dan tidak sedikit dari masyarakat yang ingin mahir dalam menguasai alat musik tersebut adalah alat musik gitar.

Gitar adalah salah satu alat musik yang populer jika dibandingkan dengan alat musik yang lain. Selain harganya terjangkau, alat ini juga tidak terlalu besar dan berat sehingga alat musik ini mudah untuk dibawa. Gitar memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat sehingga masyarakat tidak hanya ingin memiliki alat ini tetapi juga ingin tahu dan bisa serta mahir dalam memainkan alat musik gitar.

Asal usul gitar sampai saat ini masih menjadi perdebatan beberapa kalangan. Hal itu disebabkan karena belum adanya fakta yang jelas tentang asal-usul alat musik gitar. Beberapa pendapat bermunculan tentang asal usul musik gitar, namun tetap saja beberapa pendapat tersebut tidak bisa dipastikan kebenarannya. Sebuah alat musik Yunani kuno bernama kithara sering disebut sebagai nenek moyang gitar. Meskipun demikian, hanya namanya saja yang mirip, tetapi bentuknya berbeda karena kithara memiliki bentuk seperti harpa kecil. Berbagai artefak kuno di Mesopotamia dan Mesir juga menunjukan adanya alat musik petik dengan tubuh dan leher seperti gitar. Kenyataannya, hampir disemua kawasan pusat peradaban manusia, alat musik petik mirip gitar senantiasa ada.

Namun, beberapa ilmuwan dan kalangan pecinta musik berpendapat bahwa alat musik gitar berasal dari Spanyol. Pendapat itu diperkuat dengan adanya alat musik yang mirip dengan gitar yang berasal dari Spanyol, yakni vihuela. Alat musik vihuela ini telah dikenal masyarakat Spanyol sejak tahun 1500-an, instrumen musik vihuela pun dapat tergantikan dengan seiring perkembangan


(10)

2

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang terjadi pada berbagai macam jenis alat musik gitar secara berabad-abad hingga pada akhirnya ada yang menjadi gitar akustik yang digunakan saat ini.

Jenis gitar bermacam-macam, yaitu gitar klasik, gitar flamenco, gitar akustik (folk), gitar akustik elektrik, dan gitar elektrik. Gitar-gitar tersebut mempunyai peminatnya masing-masing, tergantung selera dan kebutuhan si pemain gitar. Banyak orang yang memiliki antusiasme tinggi terhadap instrumen yang satu ini. Salah satunya terhadap gitar akustik atau biasa juga disebut folk gitar. Akan tetapi tidak semua pemain gitar atau yang menyukai alat musik ini mengetahui bagaimana memilih gitar yang baik.

Masyarakat pada umumnya belum cukup paham terhadap alat musik gitar yang berkualitas. Akhirnya masyarakat sering terjebak oleh desain atau model dengan berbagai macam bentuk ataupun penampilan yang menarik. Mereka seringkali hanya melihat dari sisi luarnya saja, misalnya warna, kemasan atau bahkan mereka sering tertarik membeli gitar tersebut karena harga promosi yang meyakinkan. Padahal belum tentu gitar tersebut dapat dikatakan baik atau tidak.

Bahkan di beberapa lembaga formal atau informal seperti tempat kursus musik yang menyelanggarakan pembelajaran gitar, masih banyak ditemukan alat musik yang kurang berkualitas. Hal itu disebabkan karena kurangnya kepahaman dan wawasan dari lembaga tersebut dalam memilih alat musik gitar yang baik, serta perawatan alat musik gitar yang kurang diperhatikan, sehingga alat musik tersebut mudah dan cepat rusak. Padahal untuk menunjang para peserta didik yang belajar gitar di suatu lembaga, diperlukan alat musik yang baik dan berkualitas.

Berdasarkan beberapa artikel yang penulis baca, cara memilih gitar akustik yang baik dapat dilihat atau dimainkan terlebih dahulu dengan memahami bagian gitar dan memperhatikan ciri-ciri pada gitar tersebut. Ciri-ciri gitar yang baik dapat dilihat dari bentuk gitar itu sendiri, contohnya antara senar gitar (seluruhnya) dengan lidi gitar (krep/frets) tidak terlalu jauh, stang atau batang gitar harus lurus, khususnya papan gitar, antara lubang gitar jangan terlalu jauh dengan posisi bridge, frets jangan terlalu menonjol dengan dataran papan tekan, keadaan frets harus rapih dan lurus, sebab dengan tidak rapihnya frets bisa mematikan suara. Kolom-kolom gitar dan frets yang ada harus diamati apakah ada suara yang mati atau tidak.


(11)

3

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu hal yang paling penting dalam pemilihan gitar yang baik yaitu dengan bahan dasar yang baik pula. Bahan dasar atau bahan baku alat musik gitar pada umumnya adalah kayu. Kayu yang diapakai biasanya adalah kayu mahogany dan ebony, karena kayu mahogany dan ebony memiliki karakter yang sangat baik, suara yang jernih, dan sustain yang panjang, sehingga cocok untuk bahan baku gitar pada umumnya. Hanya saja masih banyak masyarakat awam atau tidak sedikit pula yang berkecimpung atau mengenyam pendidikan di jurusan seni musik yang memainkan alat musik ini mengetahui bagaimana cara memilih gitar yang baik dan berkualitas.

Untuk mengetahui tentang bagaimana memilih alat musik gitar yang baik dan berkualitas diperlukan pengetahuan tentang kualitas instrumen musik gitar secara baik berdasarkan ilmu organologi. Selain memahi ilmu oraganologi khususnya terhadap alat musik gitar, perlu juga untuk memahami bagaimana perawatan dan pemeliharaan yang baik terhadap alat musik gitar. Dikarenakan alat musik yang berbahan dasar kayu ini akan mudah rusak terhadap pengaruh cuaca, suhu, ataupun tingkat kelembaban suatu tempat baik didalam maupun diluar ruangan. Dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik, kondisi gitar pun akan tetap baik dan tidak mudah rusak.

Gitar akustik juga dapat dikatakan baik dan berkualitas dilihat dari beberapa aspek, seperti bunyi yang dihasilkan, kualitas bahan baku, estetika bentuk gitar akustik, pemilihan senar, kerapihan dalam proses pembuatan, dan tahan lama. Untuk itu pemilihan bahan dan cara pembuatan, tentu sangat berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang dihasilkan.

Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai bahan penulisan skripsi. Tujuannya untuk mengetahui dan memahami tentang organologi instrumen gitar akustik. Oleh karena itu, penulis perlu memahami dan menelusuri tentang proses pembuatannya, mulai dari bagaimana cara memilih kualitas kayu yang baik yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan gitar akustik, hingga proses bagaimana kayu tersebut menjadi sebuah instrumen gitar akustik. Untuk itu penulis memilih salah satu tempat pembuatan gitar yang telah lama berkiprah dalam pengadaan gitar akustik di


(12)

4

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia dan beberapa Negara lainnya yang bertempat di kota Bandung. Tempat pembuatan gitar yang peneliti maksud adalah Perusahaan Perseorangan Secco.

Secco merupakan produsen instrumen gitar yang didirikan oleh seorang luthier (pembuat gitar) bernama Yosefat Wenardi Wigono dan dibantu oleh Anong Naeni. Pengalaman beliau dalam membuat gitar dimulai dari tahun 1999, tidak hanya belajar di dalam negeri, tetapi beliau juga mencari ilmu tentang pembuatan gitar sampai ke Spanyol dan Kanada. Dua Negara yang dipercaya sebagai tempat orang membuat gitar dengan kualitas yang baik, sehingga tidak dapat dipungkiri kualitas gitar buatan beliau yaitu Secco berkualitas baik karena di buat oleh orang yang berpengalaman. Beliau mendirikan Secco dan menjadi produsen instrumen gitar sejak tahun 1999. Tidak hanya membuat instrumen gitar akustik saja, tetapi Secco ini juga membuat beberapa instrumen dari kayu seperti violin dan cajoon percussion. Beragam jenis gitar juga di produksi di Secco ini, mulai dari gitar akustik, gitar akustik elektrik, gitar klasik, dan gitar klasik elektrik.

Berdasarkan beberapa artikel yang penulis baca dan beberapa pendapat para pemain gitar di kota Bandung yang penulis kenal, Secco memiliki kualitas gitar yang sangat baik dan mungkin setara dengan gitar-gitar buatan luar Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari bahan baku kayu yang dipilih dan digunakan dalam pembuatan gitar Secco . Bahan baku yang dipilih dalam pembuatan gitar Secco adalah kayu alami atau solid wood dari benua Eropa, kayu spruce dari Jerman dan kayu cedar dari Spanyol serta kayu buatan atau laminated dari Indonesia. Kayu- kayu tersebut merupakan bahan utama dalam pembuatan secco gitar. Selain dari luar Indonesia, Secco juga menggunakan kayu dari Indonesia sebagai bahan dasar pembuatan gitar Secco, diantaranya kayu mahogany dan ebony. Kayu-kayu tersebut dipilih sebagai bahan baku pembuatan gitar Secco agar dapat menghasilkan kualitas suara yang baik dan berkualitas serta usia kayu yang tahan lama, ditambah lagi dengan proses pembuatannya yang langsung dibuat oleh tangan-tangan manusia tidak menggunakan mesin-mesin pabrik sehingga membuat kualitas gitar Secco sangat baik karena dibuat dengan teliti oleh karyawan yang berpengalaman. Gitar Secco pun telah digunakan oleh sejumlah musisi ternama dalam negeri, seperti Iwan Abdurachman, Jubing Kristianto, Iwan


(13)

5

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fals, Adrian Adioetomo, Tohpati, Nugie dan Dewa Bujana. Kualitas gitar Secco tak hanya diakui musisi dan kolektor gitar di dalam negeri, tetapi juga oleh musisi dan kolektor gitar yang berada di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Australia, Jepang, Kanada, German, Perancis, Newzeland, dan Amerika Serikat. Oleh sebab itu, peneliti mengangkat fenomena tersebut diatas dengan judul “Organologi Gitar Akustik Produksi Secco Bandung” dengan harapan penulis dan masyarakat yang menggemari alat musik gitar dapat memilih gitar akustik dengan kualitas yang baik dan berkualitas.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengangkat rumusan masalah ; “Bagaimana Organologi Pada Gitar Produksi

Secco Bandung?”. Selanjutnya dari rumusan masalah tersebut diperoleh

pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana konstruksi gitar akustik produksi Secco?

2. Apakah yang menjadi ciri khas pada gitar akustik produksi Secco?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana konstruksi instrumen musik gitar akustik Secco.

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang ciri khas gitar akustik produksi Secco.

D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh beberapa manfaat, yaitu:

1. Manfaat dari segi teori:

a. Meningkatkan pengetahuan peneliti tentang organologi gitar akustik buatan Secco.

b. Menambah wawasan tentang organologi instrumen gitar akustik kepada para pemain gitar, khususnya pemain gitar akustik.


(14)

6

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Berperan dalam meningkatkan pengetahuan tentang organologi instrumen gitar akustik kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI. 2. Manfaat dari segi praktik:

a. Menambah pengetahuan para pengrajin gitar dalam membuat gitar akustik agar dapat memproduksi gitar dengan kualitas yang baik dalam segi bunyi maupun instrumen.

b. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat pada umumnya serta lembaga yang mengadakan pembelajaran gitar dalam memilih instrumen dengan kualitas yang baik.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I pendahuluan berisi latar belakang penelitian tentang gitar akustik; rumusan masalah mencakup proses pembuatan gitar akustik produksi Secco, dan ciri khas gitar akustik produksi Secco; tujuan penelitian berisi tujuan umum dan tujuan khusus; manfaat dan signifikansi penelitian yang meliputi manfaat bagi Universitas Pendidikan Indonesia, peneliti, mahasiswa, praktisi musik dan masyarakat umum.

Bab II kajian pustaka, meliputi: konsep dasar organologi, fenomena akustik dan instrumen kordofon, keterkaitan organologi dengan akustik, gitar akustik, bagian-bagian gitar akustik dan fungsinya, sistem penalaan gitar.

Bab III metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Desain penelitian meliputi observasi awal, perumusan masalah, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan penelitian. Partisipan dan subjek penelitian dan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara serta analisis data dan isu etik.

Bab IV temuan dan bahasan penelitain dikemas dalam satu kesatuan yang terkait. Hal ini untuk mempermudah pengolahan data penelitian. Bab ini membahas kriteria bahan baku pembuatan, proses pembuatan, dan hasil akhir pembuatan gitar, serta ciri khas dari gitar Secco ditinjau dari organologi serta dukungan ilmu akustik.


(15)

7

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab V kesimpulan dan rekomendasi penelitian ini berisi temuan serta hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang kemungkinan inovasi-inovasi pembuatan gitar akustik.


(16)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif (descriptive research) dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini berdasarkan sifat dan arah penelitian yang dilakukan. Adapun sifat dan arah penelitian ini lebih cenderung memberi paparan dan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai hubungan fakta serta fenomena dalam proses pembuatan gitar akustik Secco. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Suryabrata (2012, hlm. 75) bahwa, tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Melaui metode ini, peneliti mendeskripsikan secara rinci mengenai tahapan-tahapan pembuatan gitar akustik Secco dari kriteria pemilihan bahan baku sampai pemaparan tentang ciri khas dari gitar akustik Secco buatan Yosefat Wenardi Wigono.

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana penelitian yang dilakukan di lapangan, serta menjelaskan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian. Melalui metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, desain penelitian ini dibuat sebagai berikut:

Keterangan

Desain penelitian dimulai dari studi pendahuluan, pembuatan proposal, studi lapangan, analisis data hingga penyusunan laporan hasil penelitian.


(17)

22

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Diagram Desain Penelitian

(Dokumentasi Derry 2015)

1. Studi Pendahuluan

a. Survei

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian awal dengan terlebih dahulu melakukan survei pada 04 Juli 2015. Pada saat itu peneliti mempunyai ketertarikan tentang organologi gitar akustik yang berhubungan dengan produksi suara pada gitar akustik. Berdasarkan keinginan peneliti tersebut, peneliti mendapatkan info dari dua orang dosen Pendidikan seni musik yang mengajar di Universitas Pendidikan Indonesia bernama Dr. Dody M. Kholid, S.Pd., M.Sn. dan Drs. Tono Rachmad PH., M.Pd. Melalui beliau berdua, peneliti memperoleh informasi tentang adanya pengrajin gitar akustik yang berada di Kota Bandung bernama Yosefat Wenardi Wigono. Tempat pembuatan gitar tersebut berada di Jalan Tanjung No. 13, Kota Bandung, Jawa Barat.

Jalan Tanjung No. 13 Bandung adalah lokasi proses pembuatan gitar akustik bernama Secco. Lokasi tersebut berjarak sekitar 11 kilometer ke arah timur dari kampus Universitas Indonesia Bandung. Saat itu peneliti menempuh perjalanan dengan mengendarai sepeda motor dari Universitas Pendidikan Indonesia sekitar setengah jam perjalanan. Di lokasi penelitian peneliti mendapatkan fakta bahwa tempat pembuatan gitar akustik tersebut adalah perusahaan perseorangan bernama Secco yang didirikan oleh Yosefat Wenardi Wigono.

b. Observasi

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan, peneliti mendapatkan informasi bahwa Yosefat Wenardi Wigono telah lama membuat alat musik gitar, baik itu gitar akustik, gitar elektrik maupun gitar klasikdari hasil karya tangannya sendiri yang dia kerjakan di tempat pembuatan gitar yang berada di Jalan tanjung. Selain menjadi tempat pembuatan gitar, tempat tersbut juga digunakan untuk tempat tinggal beberapa karyawan yang bekerja di tempat tersebut. Selain itu tempat tersebut juga digunakan untuk tempat menyimpan kayu-kayu balok, gitar setengah jadi, juga gitar-gitar yang sudah selesai dibuat. Beberapa gitar yang sudah siap untuk dijual atau dikirim ke pemesan tampak terlihat di tempat yang


(18)

23

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhalangi oleh kaca yang besar yang letaknya berada di ruang depan tempat tersebut, sehingga dapat dilihat oleh pengunjung.

2. Pembuatan dan Pengajuan Proposal Penelitian

a. Pembuatan Proposal

Penyusunan proposal penelitian dimulai dari penentuan permasalahan yang akan diteliti, setelah permasalahan ditemukan, lalu ditentukan juga judul yang tepat untuk permasalahan yang telah ditentukan. Proposal penelitian ini disusun sejak 07 Juli 2015 melalui bimbingan dan diskusi dengan dosen pembimbing. Setelah disetujui dan disahkan oleh dewan skripsi hingga penetapan surat keputusan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

b. Pengajuan Proposal

Perumusan masalah dilakukan setelah peneliti melakukan beberapa studi pendahuluan. Dimulai dari penyusunan proposal penelitian dan rumusan masalah, dikemas peneliti dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan mengenai permasalahan yang diteliti agar penelitian yang dilakukan terarah dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pertanyaan penelitian berkaitan dengan studi organologi yang mencakup proses pembuatan gitar akustik produksi Secco dan ciri khas dari gitar akustik produksi Secco.

3. Studi Lapangan

a. Observasi lanjutan

Observasi lanjutan dilakukan untuk memperoleh data dari narasumber. Observasi ini direncanakan dilakukan dalam beberapa tahapan, tahapan yang pertama direncanakan pada 05 September 2015, tahapan yang kedua direncanakan pada 01 Oktober 2015, dan tahapan yang ketiga direncanakan pada 12 Oktober 2015. Aspek-aspek yang diobservasi dapat dilihat pada butir pengumpulan data di bab ini.

b. Wawancara

Melaui kegiatan wawancara peneliti mendapat informasi langsung dari narasumber yaitu Yosefat Wenardi Wigono sebagai pengrajin gitar akustik. Wawancara dilakukan ketika peneliti juga melakukan observasi. Wawancara


(19)

24

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada narasumber direncanakan pada 05 September 2015, 01 Oktober 2015, dan 12 Oktober 2015. Aspek-aspek wawancara yang peneliti lakukan dapat dilihat pada butir pengumpulan data di bab ini.

c. Studi dokumentasi

Pengambilan dokumentasi bertujuan untuk mendukung dan melengkapi data-data yang peneliti peroleh dilapangan. Pengambilan dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto proses pembuatan gitar akustik. Dokumentasi lengkap untuk penelitian ini dapat dilihat pada bab empat.

d. Studi literatur

Studi leteratur dilakukan untuk memeproleh data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Studi literatur dilakukan melaui buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Selain buku, sumber lainnya adalah melalui media internet dengan mengutip tulisan-tulisan para ahli yang dapat mendukung kajian teoritis dalam penelitian ini. Literatur yang peneliti gunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada butir pengumpulan data di bab ini.

4. Penyusunan Laporan

Setelah melaksanakan penelitian, selanjutnya peneliti mengolah data-data yang sudah terkumpul, kemudian data-data tersebut dipilih menurut keakuratan datanya. Data-data tersebut dianalisis dan kemudian digambarkan dan dideskripsikan kedalam tulisan. Selanjutnya tulisan tersebut disusun dalam bentuk laporan penelitian yang sebenarnya.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Partisipan pada penelitian ini adalah narasumber. Narasumber dalam penelitian ini adalah Yosefat Wenardi Wigono. Yosefat Wenardi Wigono sebagai subjek penelitian selaku pengrajin gitar akustik produksi Secco. Beliau merupakan sumber data-data yang dikaji dan dianalisis peneliti untuk menyusun laporan penelitian ini.


(20)

25

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Bandung Wetan, Kecamatan Cihapit, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat tepatnya ditempat proses pembuatan gitar akustik produksi secco yaitu di Jalan Tanjung No. 13.

C. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian untuk mendapatkan data. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti, karena penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Selain itu, peneliti juga menggunakan instrumen lain seperti wawancara, observasi dan survei. Instrumen-instrumen penelitian tersebut berpedoman pada: 1. Pedoman Observasi

Observasi merupakan teknik atau cara yang digunakan peneliti untuk melakukan pengumpulan data penelitian. Pedoman observasi dalam penelitian ini berfungsi untuk mengumpulkan data penelitian melalui pengamatan langsung tentang data penelitian yang dilihat, didengar, dan dianalisis secara langsung di lapangan.

2. Pedoman Pendokumentasian

Dokumentasi merupakan satu kesatuan dari data-data yang didapatkan melalui observasi dan wawancara. Pengumpulan data dokumentasi dilakukan pada saat melaksanakan observasi di lokasi penelitian. Data dokumentasi yang diperoleh berupa rekaman audio untuk melengkapi data-data wawancara. Rekaman audio ini sangat membantu peneliti untuk mendapatkan data yang tidak tertulis selama observasi dan wawancara. Selain hasil rekaman audio, data dokumentasi lainnya berupa pengambilan foto-foto. Foto tersebut memperkuat informasi yang ada dalam pembahasan penelitian ini.

3. Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul data yang digunakan untuk mendapatkan data yang pada umumnya hanya dapat diperoleh secara langsung, dalam wawancara, melalui pertanyaan dan jawaban yang diberikan secara verbal. Wawancara dilakukan dalam keadaan bertatap muka. Semua pertanyaan telah dipersiapkan dan dirumuskan sebelum pertemuan wawancara berlangsung, dimulai dari sejarah awal tempat pembuatan gitar sampai proses pembuatan gitar.


(21)

26

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pedoman wawancara pada instrumen penelitian ini merupakan pedoman yang digunakan untuk mengarahkan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber. Hal ini bertujuan agar informasi-informasi mengenai gitar akustik diperoleh terutama mengenai kriteria pemilihan bahan baku dan proses pembuatan gitar akustik produksi Secco.

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian sangat tergantung pada teknik pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian. Teknik yang dimaksud adalah cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data dan memecahkan permasalahan penelitian yang dilakukan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati kegiatan pemilihan bahan, proses pembuatan dan hasil akhir pembuatan gitar akustik Secco sehingga dapat diketahui ciri khas dari gitar akustik Secco tipe Orchestra Model buatan Yosefat Wenardi Wigono ditinjau dari kajian organologi dan akustika.

Observasi pada penelitian ini dilakukan beberapa tahap untuk mendapatkan informasi-informasi yang lebih detil dan mendalam. Observasi pertama dilakukan pada 05 September 2015, pada observasi tahap ini diperoleh data bahwa Secco adalah perusahaan perseorangan yang didirikan oleh Yosefat Wenardi Wigono, lalu diperoleh juga data tentang biografi Yosefat Wenardi Wigono, serta kesedian Yosefat Wenardi Wigono untuk mengijinkan peneliti melakukan penelitian tentang gitar akustik produksi Secco tipe Orchestra Model. Observasi ini dilakukan di lokasi tempat pembuatan gitar Secco di Jalan Tanjung No. 13 Kota Bandung.

Observasi kedua dilaksanakan pada 12 Oktober 2015, pada tahap ini diperoleh beberapa data tentang bahan baku yang digunakan dalam pembuatan instrumen gitar akustik Secco, lokasi bahan baku serta proses pemotongan, pengeringan dan pengiriman bahan baku yang digunakan dalam pembuatan gitar Secco. Peneliti juga memperoleh data tentang alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan gitar akustik Secco tipe Orchestra Model. Observasi ini


(22)

27

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan di lokasi tempat pembuatan gitar Secco di Jalan Tanjung No. 13 Kota Bandung.

Observasi ketiga dilaksanakan pada 27 Oktober 2015, pada tahap ketiga ini diperoleh data tentang proses pembuatan badan gitar serta komponen-komponen yang terdapat pada badan gitar akustik Secco. Peneliti juga memperoleh data tentang proses pembuatan neck (leher pada gitar) gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dan peneliti bersama pembuatnya, yaitu Yosefat Wenardi Wigono serta peneliti melihat langsung proses pembuatannya. Observasi ini dilakukan di lokasi tempat pembuatan gitar Secco di Jalan Tanjung No. 13 Kota Bandung.

Observasi keempat dilaksanakan pada 06 November 2015, pada tahap keempat ini diperoleh data tentang proses penggabungan badan gitar dengan neck (leher pada gitar) pada gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model. Peneliti juga mendapatkan data tentang aksesoris/parts yang digunakan serta pemasangan aksesoris/parts pada gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara bersama pembuatnya, yaitu Yosefat Wenardi Wigono, serta peneliti melihat langsung proses pembuatannya. Observasi ini dilakukan di lokasi tempat pembuatan gitar Secco di Jalan Tanjung No. 13 Kota Bandung.

Observasi kelima dilaksanakan pada 12 November 2015, pada tahap kelima ini diperoleh data tentang proses finishing pada gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara bersama pembuatnya, yaitu Yosefat Wenardi Wigono, serta peneliti melihat langsung proses pembuatannya. Observasi ini dilakukan di lokasi tempat pembuatan gitar Secco di Jalan Tanjung No. 13 Kota Bandung.

2. Dokumentasi

Dalam pengambilan data dokumentasi penelitian ini peneliti menggunakan kamera digital dan kamera handphone. Data dokumentasi diambil melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

Tahap pertama dilaksanakan 05 September 2015. Pada tahap ini diperoleh data dokumentasi berupa foto tentang gitar akustik produksi Secco buatan Yosefat


(23)

28

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wenardi Wigono. Pengumpulan data dokumentasi ini dilakukan di tempat pembuatan gitar Secco di Jalan Tanjung No. 13 Kota Bandung.

Tahap kedua dilaksanakan pada 12 Oktober 2015. Pada tahap ini peneliti mengambil data dokumentasi tentang alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan gitar akustik Secco tipe Orchestra Model. Pengumpulan data dokumentasi ini dilakukan di tempat pembuatan gitar Secco di Jalan Tanjung No. 13 Kota Bandung.

Tahap ketiga dilaksanakan pada 27 Oktober 2015. Pada tahap ini peneliti mengambil data dokumentasi tentang proses pembuatan badan gitar serta komponen-komponen yang terdapat pada badan gitar akustik Secco. Peneliti juga memperoleh data dokumentasi tentang proses pembuatan neck (leher pada gitar) gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model. Pengumpulan data dokumentasi ini dilakukan di tempat pembuatan gitar Secco di Jalan Tanjung No. 13 Kota Bandung.

Tahap keempat dilaksanakan pada 06 November 2015. Pada tahap ini peneliti mengambil data dokumentasi tentang proses penggabungan badan gitar dengan neck (leher pada gitar) pada gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model. Peneliti juga memperoleh data dokumentasi tentang aksesoris yang digunakan serta pemasangan aksesoris pada gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model. proses pembuatan badan gitar serta komponen-komponen yang terdapat pada badan gitar akustik Secco. Pengumpulan data dokumentasi ini dilakukan di tempat pembuatan gitar Secco di Jalan Tanjung No. 13 Kota Bandung.

Tahap kelima dilaksanakan pada 12 November 2015. Pada tahap ini peneliti mengambil data dokumentasi tentang proses finishing pada gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model. Pengumpulan data dokumentasi ini dilakukan di tempat pembuatan gitar Secco di Jalan Tanjung No. 13 Kota Bandung.

3. Wawancara

Dalam pengumpulan data penelitian ini peneliti juga melakukan wawancara baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Narasumber utama dalam penelitian ini yaitu Yosefat Wenardi Wigono selaku pengrajin gitar akustik Secco. Dalam wawancara peneliti dengan Yosefat Wenardi Wigono di tempat pembuatan gitar Secco pada 05 September 2015, diperoleh data bahwa Secco adalah perusahaan


(24)

29

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perseorangan yang didirikan oleh beliau, lalu diperoleh juga data tentang biografi Yosefat Wenardi Wigono. Pada 12 Oktober 2015 juga peneliti melakukan wawancara dengan Yosefat wenardi Wigono di tempat pembuatan gitar Secco, sehingga dapat diperoleh data tentang bahan baku pembuatan gitar akustik Secco dan proses pembuatan gitar akustik Secco tipe Orchestra Model, serta alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan gitar akustik Secco tipe Orchestra Model.

Foto 3.1. Proses wawancara peneliti dengan Yosefat Wenardi Wigono (Dokumentasi Derry, 2015)

Selanjutnya pada wawancara peneliti dengan Yosefat Wenardi Wigono tanggal 27 Oktober 2015 di tempat pembuatan gitar akustik Secco, diperoleh data tentang proses pembuatan badan gitar serta komponen-komponen yang terdapat pada badan gitar akustik Secco tipe Orchestra Model. Peneliti juga memperoleh data tentang proses pembuatan neck (leher pada gitar) pada gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model. Pada wawancara 06 November 2015, diperoleh juga data tentang proses penggabungan badan gitar dengan neck (leher pada gitar) pada gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model, serta data tentang accesoris yang digunakan serta pemasangan accesoris pada gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model.

Selanjutnya pada wawancara peneliti dengan Yosefat Wenardi Wigono pada 12 November 2015 di tempat pembuatan gitar Secco, diperoleh data tentang proses finishing pada gitar akustik Produksi Secco tipe Orchestra Model.


(25)

30

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Studi Literatur

Pengumpulan data melalaui literatur-literatur merupakan pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis. Sumber-sumber tertulis tersebut berupa buku-buku, majalah, artikel atau jurnal dan media bacaan lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian. studi literatur ini dilakukan untuk menunjang dan mendukung penelitian ini sehingga data-data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

Adapun buku-buku yang digunakan untuk studi literatur dalam penelitian ini diantaranya buku The New Oxford Companion to Music yang ditulis oleh Denis Arnold dan Percy A. Scholes tentang sejarah instrumen gitar. Pembahasan mengenai defenisi bunyi dan akustik serta klasifikasi instrumen berdasarkan sumber bunyinya peneliti menggunakan buku Pengantar organologi yang ditulis oleh Dr. Pano Banoe dan juga buku Organonologi dan Akustika oleh Sri Hendarto. Peneliti juga menggunakan buku yang ditulis oleh Leslie L. Doelle dan Christina E. Mediastika, Ph.D. mengenai defenisi bunyi menurut ilmu fisika. Untuk sejarah gitar akustik peneliti menggunakan buku yang ditulis Jubing Kristianto. Peniliti juga menggunakan buku yang ditulis oleh Widodo dan Dawud achroni mengenai proses pembuatan gitar dan bagian-bagian gitar.

E. Analisis Data

Dalam Sugiono (2011, hlm. 334), Bodgan menyatakan bahwa:

“Data analysis is the process of systematically searching and arranging

the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable

you to present what you have discovered to others”.

Analisis merupakan proses mencari dan menyusun data secara sistematis. Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain di susun secara sistematis agar dapat dipahami sehingga temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Setelah data-data penelitian terkumpul, selanjutnya data-data tersebut dianalisis melalui beberapa langkah, yaitu sebagai berikut:


(26)

31

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data disesuaikan dengan permasalahan penelitian. Data-data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, maupun studi literatur, diolah dan dikemas kemudian disesuaikan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Data-data yang telah diperolah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi tersebut dianalisis dan dibandingkan melalui studi literatur.

2. Penyajian data

Setelah data-data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur terkumpul, data tersebut dianalisis. Analisis data ini bertujuan untuk memperkuat kebenaran data tersebut. Data penelitian ini disajikan dalam bentuk uraian deskriptif yang disusun dalam satu kesatuan yang saling berhubungan yang pada akhirnya ditarik menjadi sebuah kesimpulan. 3. Kesimpulan Data

Data-data yang telah diolah melalui analisis dan studi literatur disajikan kemudian disusun dalam sebuah kesimpulan. Penarikan kesimpulan hasil penelitian disesuaikan dengan permasalahan penelitian. Hingga akhirnya kesimpulan disusun dalam bentuk deskriptif analisis.


(27)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa instrumen gitar akustik umumnya terbuat dari beberapa bahan baku kayu, diantaranya kayu sitka spruce untuk bagian top body, kayu eboni untuk bagian back body, side body, dan fretboard, mahoni pada bagian neck dan headstock, serta maple pada bagian veneer pada headstock. Ada beberapa kriteria bahan baku dalam pembuatan instrumen gitar akustik Secco tipe Orchestra Model diantaranya usia pohon, kadar air, kerusakan dan keretakan kayu, pengolahan bahan serta kualitas kayu pada semua bagian gitar. Sementara untuk kriteria bahan nut dan sadle menggunakan bahan dari tulang sapi agar tidak mudah hancur dan tahan lama.

Proses pembuatan gitar akustik Secco tipe Orchestra Model dilakukan melalui empat tahap. Tahap pertama yaitu pembuatan badan gitar (body), dimulai dari pengukuran pada bahan baku yang akan dijadikan bahan untuk membuat badan gitar, penghalusan bahan baku, pemasangan komponen-komponen yang digunakan pada badan gitar. Tahap kedua yaitu pembuatan leher gitar (neck), dimulai dari pengukuran pada bahan baku yang akan dijadikan bahan pembuatan neck, headstock, heel, fretboard dan komponen-komponen lain yang tergabung pada bagian neck pada gitar, lalu dilakukan juga penghalusan pada bahan baku, serta pemasangan dan proses penggabungan komponen-komponen yang terdapat pada bagian neck. Tahap ketiga yaitu tahap penggabungan top body, back body, dan side body membentuk badan gitar dan proses penggabungan badan gitar dengan neck yang telah menyatu dengan heel dan headstock, serta pemasangan komponen-komponen lain seperti pemasangan head block, end block, pada bagian dalam badan gitar, serta pemasangan binding dan purfling pada bagian samping luar badan gitar, serta pemasangan fretboard pada neck dan bridge pada top body. Tahap keempat yaitu merupakan tahapan finishing. Tahap ini dimulai dari


(28)

93

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penghalusan, penyemprotan cat pada bahan kayu pada gitar, pemolesan serta pemasangan aksesoris (parts)dan bridge pada gitar akustik Secco.

Gitar akustik Secco buatan Yosefat wenardi Wigono memiliki ciri khas pada penggunaan bahan, kerapihan dan ketelitian dalam pembuatan, bentuk atau model, serta produksi bunyi. Bahan yang digunakan, yaitu menggunakan kayu yang memiliki tekstur baik serta dipotong dengan cara yang benar dan dikeringkan dengan proses yang benar serta usia yang lama atau tua sehingga mempengaruhi kualitas bunyi yang dihasilkan. Bentuk atau model gitar akustik Secco tipe Orchestra Model berukuran proporsional sehingga dapat digunakan dan dimainkan dengan nyaman, gitar ini pun memiliki tampilan warna yang minimalis dan indah dilihat, dikarenakan gitar ini dicat dengan menggunakan bahan cat yang tidak merubah warna asli serat kayu pada gitar. Gitar akustik Secco juga terlihat rapih karena dikerjakan dengan penuh ketelitian oleh pengrajin gitar yang sudah profesional. Kualitas bunyi gitar Secco tipe Orchestra Model dapat dilihat dan didengar melalui beberapa aspek, diantaranya warna bunyi yang dihasilkan, artikulasi bunyi pada gitar terdengar jelas ketika gitar dimainkan, bunyi yang dihasilkan gitar terdengar seimbang ketika gitar dibunyikan dalam frekuensi rendah, sedang, dan keras, bunyi yang keluar tetap terdengar seimbang antara senar yang satu dengan senar yang lainnya. Gitar ini pun memiliki Clarity (kejernihan bunyi), sustain yang panjang serta sound projection yang terdengar baik dan jelas. Sound projection adalah proses resonansi bunyi yang dihasilkan gitar melalui sound hole.

Pembuatan instrumen gitar akustik membutuhkan pengalaman dan keterampilan khusus karena tidak semua orang mampu membuatnya. Dalam pembuatan gitar akustik Secco tipe Orchestra Model, pembuatnya yaitu Yosefat Wenardi memiliki pengalaman dan pengetahuan organologi dan akustik. Hal tersebut terlihat dari pemilihan bahan baku, proses pembuatan hingga pengukuran-pengukuran yang dilakukan Yosefat Wenardi Wigono berdasarkan pertimbangan-pertimbangan khusus dan berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun. Serta pengalaman beliau dalam mencari ilmu tentang proses pembuatan gitar ke beberapa negara, seperti Spanyol dan Jepang.


(29)

94

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, diketahui bahwa implikasi penelitian ini terhadap para pengrajin gitar adalah sebagai acuan untuk dapat membuat gitar akustik serta agar para pengrajin gitar dapat memproduksi gitar dengan kualitas yang baik dalam segi bunyi maupun instrumen.

Hasil penelitian ini akan efektif untuk disampaikan kepada seniman dan masyarakat yang belum dapat membedakan ciri kualitas gitar yang baik sehingga mereka dapat memilih gitar dengan kualitas yang baik serta mengetahui organologi yang terdapat pada alat musik gitar.

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait. Rekomendasi tersebut yakni sebagai berikut:

1. Kepada pengrajin gitar

Penelitian perlu ditindak lanjuti guna mendapatkan berbagai temuan terbaru tentang pembuatan alat musik gitar.

2. Kepada para seniman dan pemain gitar

Bagi para seniman dan pemain gitar yang berkewarganegaraan Indonesia, akan sangat membangkan apabila lebih memilih produk gitar dalam negeri, selain menghargai dan memakai produk negeri sendiri, kualitas gitar buatan dalam negeri sudah mampu bersaing dengan produk ataupun merk asing. 3. Kepada Departemen Pendidikan Seni Musik UPI Bandung

Peneliti menyarankan perlu adanya pembelajaran atau materi tentang pembuatan alat musik dan organologinya dalam perkuliahan.

4. Kepada Perusahaan Secco Bandung

Peneliti menyarankan, akan sangat bermanfaat dan menguntungkan apabila perusahaan perseorangan ini berubah menjadi perusahaan terbuka (P.T) agar dapat memproduksi gitar akustik yang berkualitas dalam jumlah yang banyak, serta peneliti menyarankan agar lebih meningkatkan pemasaran dan promosi di dalam negeri.


(30)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Achroni, Dawud dan Widodo. (2013). Cara Praktis Membuat Gitar Akustik. Yogyakarta: Trans Idea Publishing.

Arnold, D. (1983). The New Oxford Companion To Music. Oxford University Press.

Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kansinius.

Banoe, Pono. (2010). Pengantar Organologi. Institut Musik Dr. Pano Banoe Music Education College "Suling Bambu".

Doelle, L. L. (1993). Akustik Lingkungan. Jakarta: Erlangga.

Forest Products Laboratory. (2010). Wood handbook – Wood As An Engineering Material, General Technical Report FPL-GTR-190. Madison, WI: U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Forest Product Laboratory.

Hendarto, S. (2011). Organologi Akustika I & II. Bandung: CV. Lubuk Agung. Ismaulani, Ida. (2002). Kajian Akustik/Organologi Pada Gitar Produksi Kono

Koswara (Studi Tentang Pembuatan Gitar yang Diperuntukan Khusus Dalam Memainkan Karya-karya Klasik. Skripsi Strata 1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kennedy, Michael. (1985). The Oxford Dictionary of Music. London: Oxford University Press.

Kristianto, Jubing. (2007). Gitarpedia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Mediastika, C. E. (2005). Akustika Bangunan. Jakarta: Erlangga.

Scholes, P. A. (1980). The New Oxford Companion To Music. Oxford University Press.

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Jakarta: Alfabeta.

Sukma, A. H. (2013). Studi Organologi Instrumen Angklung Diatonis Buatan Handiman Diratmasamita (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Suryabrata, Sumadi. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


(31)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG


(32)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SUMBER INTERNET/ WEBSITE

Aditya, Gilang. (2012). Bahan Dasar Pembuatan Gitar. [Online]. Diakses dari

http://gilangadityanugraha.blogspot.co.id/2012/11/bahan-pembuatan-gitar.html.

Alexander. (2015). Best Classical Guitar. [Online]. Diakses dari http://www.guitarsite.com/best-classical-guitar/.

Aryan, Akash. (2012). Let's Make Some Chords. Part I. [Online]. Diakses dari

http://www.ultimate-guitar.com/lessons/the_basics/lets_make_some_chords_part_i.html. Kurniawan, Deny. (2013). Cara Kerja Dial Indikator. [Online]. Diakses dari:

http://denykurniawann.blogspot.co.id/

Moore, Rick. (2014). Review: Martin GPC-Aura GT Acoustic-Electric Guitar. [Online]. Diakses dari http://www.americansongwriter.com/2014/10/review-martin-gpc-aura-gt-acoustic-electric-guitar/.

Rahayu, Atep T. (2015). Bagaimana Menentukan Ukuran Jarak Setiap Fret di

Gitar? [Online]. Diakses dari

http://www.chordsmain.com/2015/02/menentukan-ukuran-jarak-fret-gitar.html/m=1

Smart, Gary. (2013). What makes you say that Guitar is your favorite instrument?. [Online]. Diakses dari http://www.leregines.com/page/2/.

Warmoth. (2009). Body Wood Options. [Online]. Diakses dari http://www.warmoth.com/Guitar/Bodies/Options/BodyWoodOptions.aspx. Wijaya, Andy. (2012). Segala Tentang Gitar. [Online]. Diakses dari


(1)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa instrumen gitar akustik umumnya terbuat dari beberapa bahan baku kayu, diantaranya kayu sitka spruce untuk bagian top body, kayu eboni untuk bagian

back body, side body, dan fretboard, mahoni pada bagian neck dan headstock,

serta maple pada bagian veneer pada headstock. Ada beberapa kriteria bahan baku dalam pembuatan instrumen gitar akustik Secco tipe Orchestra Model

diantaranya usia pohon, kadar air, kerusakan dan keretakan kayu, pengolahan bahan serta kualitas kayu pada semua bagian gitar. Sementara untuk kriteria bahan nut dan sadle menggunakan bahan dari tulang sapi agar tidak mudah hancur dan tahan lama.

Proses pembuatan gitar akustik Secco tipe Orchestra Model dilakukan melalui empat tahap. Tahap pertama yaitu pembuatan badan gitar (body), dimulai dari pengukuran pada bahan baku yang akan dijadikan bahan untuk membuat badan gitar, penghalusan bahan baku, pemasangan komponen-komponen yang digunakan pada badan gitar. Tahap kedua yaitu pembuatan leher gitar (neck), dimulai dari pengukuran pada bahan baku yang akan dijadikan bahan pembuatan

neck, headstock, heel, fretboard dan komponen-komponen lain yang tergabung pada bagian neck pada gitar, lalu dilakukan juga penghalusan pada bahan baku, serta pemasangan dan proses penggabungan komponen-komponen yang terdapat pada bagian neck. Tahap ketiga yaitu tahap penggabungan top body, back body, dan side body membentuk badan gitar dan proses penggabungan badan gitar dengan neck yang telah menyatu dengan heel dan headstock, serta pemasangan komponen-komponen lain seperti pemasangan head block, end block, pada bagian dalam badan gitar, serta pemasangan binding dan purfling pada bagian samping luar badan gitar, serta pemasangan fretboard pada neck dan bridge pada top body.


(2)

93

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penghalusan, penyemprotan cat pada bahan kayu pada gitar, pemolesan serta pemasangan aksesoris (parts)dan bridge pada gitar akustik Secco.

Gitar akustik Secco buatan Yosefat wenardi Wigono memiliki ciri khas pada penggunaan bahan, kerapihan dan ketelitian dalam pembuatan, bentuk atau model, serta produksi bunyi. Bahan yang digunakan, yaitu menggunakan kayu yang memiliki tekstur baik serta dipotong dengan cara yang benar dan dikeringkan dengan proses yang benar serta usia yang lama atau tua sehingga mempengaruhi kualitas bunyi yang dihasilkan. Bentuk atau model gitar akustik Secco tipe

Orchestra Model berukuran proporsional sehingga dapat digunakan dan dimainkan dengan nyaman, gitar ini pun memiliki tampilan warna yang minimalis dan indah dilihat, dikarenakan gitar ini dicat dengan menggunakan bahan cat yang tidak merubah warna asli serat kayu pada gitar. Gitar akustik Secco juga terlihat rapih karena dikerjakan dengan penuh ketelitian oleh pengrajin gitar yang sudah profesional. Kualitas bunyi gitar Secco tipe Orchestra Model dapat dilihat dan didengar melalui beberapa aspek, diantaranya warna bunyi yang dihasilkan, artikulasi bunyi pada gitar terdengar jelas ketika gitar dimainkan, bunyi yang dihasilkan gitar terdengar seimbang ketika gitar dibunyikan dalam frekuensi rendah, sedang, dan keras, bunyi yang keluar tetap terdengar seimbang antara senar yang satu dengan senar yang lainnya. Gitar ini pun memiliki Clarity

(kejernihan bunyi), sustain yang panjang serta sound projection yang terdengar baik dan jelas. Sound projection adalah proses resonansi bunyi yang dihasilkan gitar melalui sound hole.

Pembuatan instrumen gitar akustik membutuhkan pengalaman dan keterampilan khusus karena tidak semua orang mampu membuatnya. Dalam pembuatan gitar akustik Secco tipe Orchestra Model, pembuatnya yaitu Yosefat Wenardi memiliki pengalaman dan pengetahuan organologi dan akustik. Hal tersebut terlihat dari pemilihan bahan baku, proses pembuatan hingga pengukuran-pengukuran yang dilakukan Yosefat Wenardi Wigono berdasarkan pertimbangan-pertimbangan khusus dan berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun. Serta pengalaman beliau dalam mencari ilmu tentang proses pembuatan gitar ke beberapa negara, seperti Spanyol dan Jepang.


(3)

94

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, diketahui bahwa implikasi penelitian ini terhadap para pengrajin gitar adalah sebagai acuan untuk dapat membuat gitar akustik serta agar para pengrajin gitar dapat memproduksi gitar dengan kualitas yang baik dalam segi bunyi maupun instrumen.

Hasil penelitian ini akan efektif untuk disampaikan kepada seniman dan masyarakat yang belum dapat membedakan ciri kualitas gitar yang baik sehingga mereka dapat memilih gitar dengan kualitas yang baik serta mengetahui organologi yang terdapat pada alat musik gitar.

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait. Rekomendasi tersebut yakni sebagai berikut:

1. Kepada pengrajin gitar

Penelitian perlu ditindak lanjuti guna mendapatkan berbagai temuan terbaru tentang pembuatan alat musik gitar.

2. Kepada para seniman dan pemain gitar

Bagi para seniman dan pemain gitar yang berkewarganegaraan Indonesia, akan sangat membangkan apabila lebih memilih produk gitar dalam negeri, selain menghargai dan memakai produk negeri sendiri, kualitas gitar buatan dalam negeri sudah mampu bersaing dengan produk ataupun merk asing. 3. Kepada Departemen Pendidikan Seni Musik UPI Bandung

Peneliti menyarankan perlu adanya pembelajaran atau materi tentang pembuatan alat musik dan organologinya dalam perkuliahan.

4. Kepada Perusahaan Secco Bandung

Peneliti menyarankan, akan sangat bermanfaat dan menguntungkan apabila perusahaan perseorangan ini berubah menjadi perusahaan terbuka (P.T) agar dapat memproduksi gitar akustik yang berkualitas dalam jumlah yang banyak, serta peneliti menyarankan agar lebih meningkatkan pemasaran dan promosi di dalam negeri.


(4)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Achroni, Dawud dan Widodo. (2013). Cara Praktis Membuat Gitar Akustik. Yogyakarta: Trans Idea Publishing.

Arnold, D. (1983). The New Oxford Companion To Music. Oxford University Press.

Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kansinius.

Banoe, Pono. (2010). Pengantar Organologi. Institut Musik Dr. Pano Banoe Music Education College "Suling Bambu".

Doelle, L. L. (1993). Akustik Lingkungan. Jakarta: Erlangga.

Forest Products Laboratory. (2010). Wood handbook – Wood As An Engineering Material, General Technical Report FPL-GTR-190. Madison, WI: U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Forest Product Laboratory.

Hendarto, S. (2011). Organologi Akustika I & II. Bandung: CV. Lubuk Agung. Ismaulani, Ida. (2002). Kajian Akustik/Organologi Pada Gitar Produksi Kono

Koswara (Studi Tentang Pembuatan Gitar yang Diperuntukan Khusus Dalam Memainkan Karya-karya Klasik. Skripsi Strata 1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kennedy, Michael. (1985). The Oxford Dictionary of Music. London: Oxford University Press.

Kristianto, Jubing. (2007). Gitarpedia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Mediastika, C. E. (2005). Akustika Bangunan. Jakarta: Erlangga.

Scholes, P. A. (1980). The New Oxford Companion To Music. Oxford University Press.

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Jakarta: Alfabeta.

Sukma, A. H. (2013). Studi Organologi Instrumen Angklung Diatonis Buatan Handiman Diratmasamita (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Suryabrata, Sumadi. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


(5)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG


(6)

Derry Azizi Rokhman, 2016

ORGANOLOGI GITAR AKUSTIK PRODUKSI SECCO BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SUMBER INTERNET/ WEBSITE

Aditya, Gilang. (2012). Bahan Dasar Pembuatan Gitar. [Online]. Diakses dari

http://gilangadityanugraha.blogspot.co.id/2012/11/bahan-pembuatan-gitar.html.

Alexander. (2015). Best Classical Guitar. [Online]. Diakses dari http://www.guitarsite.com/best-classical-guitar/.

Aryan, Akash. (2012). Let's Make Some Chords. Part I. [Online]. Diakses dari

http://www.ultimate-guitar.com/lessons/the_basics/lets_make_some_chords_part_i.html. Kurniawan, Deny. (2013). Cara Kerja Dial Indikator. [Online]. Diakses dari:

http://denykurniawann.blogspot.co.id/

Moore, Rick. (2014). Review: Martin GPC-Aura GT Acoustic-Electric Guitar. [Online]. Diakses dari http://www.americansongwriter.com/2014/10/review-martin-gpc-aura-gt-acoustic-electric-guitar/.

Rahayu, Atep T. (2015). Bagaimana Menentukan Ukuran Jarak Setiap Fret di

Gitar? [Online]. Diakses dari

http://www.chordsmain.com/2015/02/menentukan-ukuran-jarak-fret-gitar.html/m=1

Smart, Gary. (2013). What makes you say that Guitar is your favorite instrument?. [Online]. Diakses dari http://www.leregines.com/page/2/.

Warmoth. (2009). Body Wood Options. [Online]. Diakses dari http://www.warmoth.com/Guitar/Bodies/Options/BodyWoodOptions.aspx. Wijaya, Andy. (2012). Segala Tentang Gitar. [Online]. Diakses dari