STUDI ORGANOLOGI PEMBUATAN GITAR KLASIK PRODUKSI PT. GENTA TRIKARYA BANDUNG.

(1)

Fadlan Miftahunnajah, 2013

STUDI ORGANOLOGI PEMBUATAN GITAR KLASIK PRODUKSI PT. GENTA TRIKARYA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar S-1 Jurusan Pendidikan Seni Musik

FADLAN MIFTAHUNNAJAH 0906957

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Fadlan Miftahunnajah, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

Studi Organologi Pembuatan Gitar Klasik Produksi PT. Genta Trikarya Bandung

Oleh

Fadlan Miftahunnajah 0906957

DISETUJUKAN DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I

Drs. Tono Rachmad PH, M.Pd NIP.196205211989031001

Pembimbing II

Dody M Kholid. S.Pd, M.Sn. NIP.197406012001121003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dr. Phil Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 197303262000031003


(3)

Fadlan Miftahunnajah, 2013

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Studi Organologi Pembuatan Gitar Klasik Produksi

PT. Genta Trikarya Bandung”. Permasalahan yang paling pokok dalam penelitian skripsi ini adalah tentang bagaimana proses pembuatan gitar klasik yang berkualitas mulai dari pemilihan bahan mentah, pengolahan, perakitan hingga menjadi sebuah gitar. Tujuan penelitian ini adalah jawaban atas permasalahan yang peneliti temukan dan untuk memberikan pedidikan kepada masyarakat pada umumnya tentang proses pembuatan gitar berdasarkan pertimbangan ilmu organologi agar masyarakat lebih selektif dalam memilih alat musik khusunya gitar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan metode ini berdasarkan arah dan sifat penelitian yang cenderung untuk memberi pemaparan dan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan antara fenomena yang terjadi dalam penelitian. Objek penelitian ini adalah gitar yang produksi dari PT. Genta Trikarya dengan type C-420. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara, observasi, serta studi literatur. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa dalam memproduksi gitar klasik yang berkualitas harus benar-benar dapat memperhitungkan dan memahami kualitas bahan, proses pembuatan, menerapkan ilmu organologi dengan sentuhan estetis tanpa mengurangi kualitas bunyi dari gitar itu sendiri.


(4)

ii

Fadlan Miftahunnajah, 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah swt. atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang menyertai peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Studi Organologi Pembuatan Gitar Klasik Produksi PT. Genta Trikarya Bandung”.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat ujian sidang sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Tidak sedikit permasalahan yang dihadapi peneliti selama menyusun skripsi, Namun diiringi dengan dukungan, bantuan dan semangat dari berbagai pihak Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah swt tuhan semesta alam yang atas rahmat, nikmat dan kehendaknya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Nabi Muhammad saw beserta para sahabatnya

3. Kedua Orang Tua, Erni isnaeniah dan Ory kurniawan terima kasih untuk semuanya, maaf masih belum bisa menjadi anak yang saleh dan berbakti.


(5)

iii

Fadlan Miftahunnajah, 2013

4. Ketua Jurusan Pendidian Seni Musik UPI Bapak Dr. Phil Yudi Sukmayadi, M.Pd.

5. Sekretaris Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI Bapak Suwardi Kusmawardi, M.Sn

6. Dosen pembimbing 1 Bapak Drs. Tono Rachmad PH, M.Pd., terima kasih atas bimbingannya selama ini.

7. Dosen pembimbing 2 Bapak Dody M Kholid. S.Pd, M.Sn., terima kasih atas bimbingannya selama ini.

8. Bapak Agung Nasution Direktur Utama PT. Genta Trikarya, terima kasih telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Genta.

9. Bapak Derry Surya DP. Staf Produksi PT. Genta Trikarya, terima kasih telah meluangkan waktu untuk membantu menyelesaikan penelitian di Genta. 10.Seluruh Dosen dan Staf di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI.

11.Seluruh staf dan karyawan dari PT. Genta Trikarya.

12.Kakak M. Fauzan K.H. dan Adik Falya A. Ihyana, suatu kebanggaan besaudara kandung dengan kalian berdua.

13.Hartin Rizky S. terima kasih atas dukungan semangat serta cinta dan kasih sayangnya selama ini dan seterusnya.

14.Teman-teman dari angkatan 2009 jurusan Pendidikan Seni Musik UPI terimakasih atas pengalaman yang telah dilalui bersama kalian semua.


(6)

iv

Fadlan Miftahunnajah, 2013

16.Rekan-rekan dari Rumah Gitar Mahasiswa (RGM).

17.Seluruh mahasiswa dan alumni jurusan Pendidikan Seni Musik UPI. 18.Rekan-rekan dari Indonesian Guitar Community (IGC).

19.Teman-teman KKN UPI 2012 di desa Gajah Mekar kecamatan Kutawaringin kabupaten Bandung.

20.Teman-teman PPL UPI 2013 di SMA YAS Bandung.

21.Serta semua pihak yang membantu namun tidak bisa peneliti sebutkan namanya satu persatu.

Semoga Allah swt. memberikan balasan yang lebih besar atas segala bantuan dan dukungan yang telah kalian berikan. Amiin.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Terakhir, semoga karya yang sedikit ini, mampu memberikan manfaat, khususnya bagi peneliti pribadi, umumnya bagi semua pihak yang menggeluti bidang seni musik.


(7)

v

Fadlan Miftahunnajah, 2013

Bandung, Oktober 2013

Fadlan Miftahunnajah

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR………. ii

DAFTAR ISI……… V DAFTAR GAMBAR………... viii

DAFTAR TABEL……… x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1

B. Rumusan Masalah……….. 6

C. Tujuan Penelitian………... 6

D. Manfaat Penelitian……… 7

E. Definisi Operasional……….. 7

F. Asumsi………... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Dasar Organologi……….. 10


(8)

vi

Fadlan Miftahunnajah, 2013

B. Gitar Klasik……… 14

C. Bagian-bagian Gitar Klasik dan Fungsinya……… 17

D. Sistem Pelarasan Gitar (Tuning)………. 19

E. Sekilas Tentang PT. Genta Trikarya……….. 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian………. 30

B. Desain Penelitian……… 31

C. Metode Penelitian……….. 32

D. Instrumen Penelitian………... 34

E. Teknik Pengumpulan Data………. 35

F. Analisis Data………... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……… 40

1. Proses Pembuatan Gitar C-420 Produksi PT. Genta Trikarya……. 40

1) Proses Utama……….. 41

a) Tahap penyediaan bahan……… 41

b)Tahap pembuatan badan gitar (Body)………. 43

c) Tahap pembuatan leher gitar (Neck)………... 47


(9)

vii

Fadlan Miftahunnajah, 2013

2) Proses Finishing……….. 57

2. Ciri-khas Pada Fisik Dari Gitar Klasik Genta C-420……….. 60 B. Pembahasan Mengenai Gitar Klasik C-420 Produksi PT. Genta

Trikarya……… 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan……….. 65

B Saran………. 67

DAFTAR PUSTAKA……… 68

LAMPIRAN


(10)

viii

Fadlan Miftahunnajah, 2013

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gitar Klasik……… 15

2.2 Guitar Antonio Torres………. 16

2.3 Bagian-bagian gitar klasik……….. 19

2.4 Standard tuning gitar (open string)……… 24

2.5 Diagram fretboard gitar……….. 24

4.1 Bookmatch………. 44

4.2 Ukuran top dan back body C-420……….. 44

4.3 Pengukuran outline soundhole pada kayu top body……… 44

4.4 Model rangka top body C-420……… 45

4.5 Model rangka back body C-420……….. 46

4.6 Model Side body beserta rangkanya……… 47


(11)

ix

Fadlan Miftahunnajah, 2013

4.8 Potongan batang neck……….. 48

4.9 Heel yang telah ditumpuk……… 48

4.10 Garis-garis untuk kawat fret……… 49

4.11 Head Gitar C-420……….. 49

4.12 Penyambungan head, neck, dan heel……… 52

4.13 Alur Trustrot ……… 52

4.14 Trustrot………. 53

4.15 Penambahan dovetail……… 53

4.16 Slot dovetail……….. 54

4.17 Bridge gitar C-420………. 55

4.18 Mal Bridge………. 56

4.19 Inside label Genta………. 58


(12)

x

Fadlan Miftahunnajah, 2013

DAFTAR TABEL

2.1 Struktur organisasi PT. Genta Trikarya………... 28

3.1 Jadwal Observasi……… 36

4.1 Peralatan (tools) membuat gitar……….. 40


(13)

1

Fadlan Miftahunnajah, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia memainkan musik memerlukan media atau alat penghasil bunyi. Diawali dari berbagai macam proses dan melalui beragam bentuk yang manusia ciptakan dalam membuat instrumen penghasil bunyi yang sekaligus berhubungan dengan kebutuhan terhadap warna suara yang diinginkan, maka terbentuklah beberapa instrumen musik dengan berbagai macam karakter dan bentuk. Salah satu bentuk instrumen penghasil bunyi yang tercipta dari sebuah proses kreativitas manusia tersebut adalah gitar.

Gitar merupakan salah satu alat musik yang populer di kalangan masyarakat dunia. Alat musik ini tidak hanya dimainkan oleh masyarakat kelas atas saja, tetapi hampir semua kalangan biasa memainkan salah satu alat musik berdawai ini. Tidak hanya digunakan oleh musisi dalam mengaransemen karya atau membuat komposisi baru, tetapi juga biasa digunakan untuk sekedar mengisi waktu luang.

Fakta yang terjadi instrumen dan permainan gitar hingga kini masih menjadi salah satu alat musik yang banyak diminati. Selain mudah membawanya dan tidak terlalu berat dan besar, gitar selalu menjadi pilihan utama masyarakat umum dalam bebagai kegiatan sosialisasi. Contohnya, dalam pergaulan sesorang


(14)

2

Fadlan Miftahunnajah, 2013

yang bisa memainkan gitar bisa menjadi daya tarik untuk menemukan banyak teman. Seseorang yang bisa memainkan gitar bisa saling mengajarkan kepada teman yang belum bisa bermain gitar atau bisa disebut dengan pemula, serta gitar biasa digunakan atau dimainkan ketika mereka sedang berkumpul bersama untuk sekedar meramaikan suasana.

Menurut Widodo dan Dawud Achroni (2013:11). Alat gitar telah melalui perjalanan waktu yang panjang. Berlangsung sekitar abad 19 sebelum Masehi hingga abad 17 Masehi, gitar mengalami evolusi yang begitu rumit dan beraneka ragam. Diprediksi gitar berasal dari wilayah Persia. Puing-puing yang ditemukan diperkirakan sekitar abad 19 sebelum Masehi. Namun, beberapa ilmuwan dan kalangan pecinta musik berpendapat bahwa alat musik gitar bukanlah berasal dari sekitar wilayah Persia, melainkan dari Spanyol. Pendapat itu diperkuat dengan adanya alat musik yang mirip dengan gitar yang berasal dari Spanyol, yakni

vihuela. Alat musik vihuela ini telah dikenal masyarakat Spanyol sejak tahun

1500-an, instrumen musik vihuela pun dapat tergantikan dengan seiring perkembangan yang terjadi pada berbagai macam jenis alat musik gitar selama berabad-abad hingga pada akhirnya ada yang menjadi gitar klasik yang digunakan pada saat ini.

Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai asal dan waktu kemunculan dan perkembangannya, tidak dapat dipungkiri bahwa peranan gitar dalam industri musik dewasa ini sangatlah besar. Antusiasme generasi muda terhadap instrumen musik yang satu ini pun terbilang sangat tinggi. Salah satunya terhadap gitar


(15)

3

Fadlan Miftahunnajah, 2013

klasik. Sayangnya, tidak semua pecinta maupun pemain instrumen musik ini memiliki wawasan mengenai memilih alat musik gitar yang baik. Masyarakat pada uumnya masih belum cukup paham terhadap alat musik gitar yang berkualitas. Akibatnya, masyarakat sering terjebak oleh desain atau model dengan berbagai macam bentuk ataupun penampilan yang menarik. Mereka sering sekali hanya melihat dari sisi luarnya saja, misalnya kemasan, warna, atau bahkan mereka tertarik karena promosi barang maupun promosi harga.

Terlebih lagi, di beberapa lembaga formal maupun non formal yang menyelenggarakan pembelajaran gitar, sering ditemukan adanya sejumlah gitar yang tidak terawat, rusak, dan terbengkalai. Sementara untuk proses pembuatan gitar mulai dari bahan baku utamanya seperti kayu hingga menjadi sebuah gitar, dibutuhkan tenaga, biaya, waktu yang tidak sedikit, serta pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman dalam membuat gitar yang baik.

Hal tersebut menunjukan bahwa masih banyak masyarakat awam yang tidak mengetahui tentang kualitas sebuah instrumen musik. Khususnya instrumen musik gitar, baik dari kualitas bahan maupun produksi bunyi yang dihasilkan. Tidaklah heran apabila masyarakat tidak mengetahui tentang bagaimana memperoleh instumen musik gitar yang berkualitas, karena untuk mengetahui hal tersebut diperlukan pengetahuan tentang kualitas instrumen musik gitar secara baik berdasarkan ilmu organologi. Ironisnya tidak hanya masyarakat awam saja yang tidak mengetahui wawasan ilmu pengetahuan tentang instrumen musik ini, bahkan mahasiswa formal yang mengambil jurusan seni musik pun, tidak jarang


(16)

4

Fadlan Miftahunnajah, 2013

yang tidak mengetahuinya dan memahami tentang akustik dan organologi gitar. Dapat disimpulkan dari pemasalahan diatas, pendidikan akustik dan organologi itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat, terutama oleh lembaga formal yang bergerak dibidang musik ataupun pendidikan musik, pakar-pakar musik, pakar akustik maupun organologi untuk mentransferkan ilmunya kepada masyarakat luas.

Setelah memahami ilmu organologi khususnya terhadap gitar, perlunya perawatan dan pemeliharaan yang baik terhadap gitar. Dikarenakan jika perawatan dan pemeliharaannya tidak baik, maka gitar sebagai alat musik yang berbahan dasar kayu akan mudah rusak karena terpengaruh cuaca, suhu, ataupun tingkat kelembaban suatu tempat baik didalam maupun diluar ruangan. Sikap yang baik ditunjukan dalam merawat suatu alat musik sangatlah penting.

Gitar klasik sebagai media pendidikan musik maupun pertunjukan dituntut untuk memiliki suatu standar tersendiri, selain baik dari aspek kualitas bunyi, maupun aspek kualitas bahan baku, estetika bentuk gitar klasik, pemilihan senar, kerapihan dalam proses pembuatan, dan tahan lama. Untuk menghasilkan kualitas bunyi gitar klasik yang baik, maka tak lepas dari struktur instrumen musik itu sendiri. Pemilihan bahan dan cara pembuatan, tentu sangat berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang dihasilkan.

Kondisi seperti ini membuat peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai bahan penulisan Skripsi. Tujuannya untuk mengetahui dan memahami tentang organolgi instrumen gitar klasik. Oleh sebab


(17)

5

Fadlan Miftahunnajah, 2013

itu, peneliti perlu menelusuri tentang proses pembuatannya, mulai dari bagaimana jenis kayu yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan instrumen gitar klasik, hingga proses yang menjadikan kayu tersebut menjadi sebuah instrumen gitar klasik. Untuk itu, peneliti memilih salah satu tempat pembuatan gitar yang telah lama dan banyak berkiprah dalam pengadaan instrumen gitar klasik di Indonesia, khususnya di kota Bandung. Tempat pembuatan instrumen gitar klasik yang peneliti maksud adalah pabrik gitar PT. Genta Trikarya.

PT. Genta Trikarya merupakan produsen instrumen gitar yang berpengalaman, khususnya di bidang pembuatan instrumen gitar klasik. Produsen gitar yang biasa disebut dengan Genta Gitar ini sudah memproduksi gitar sejak tahun 1959. Beragam jenis gitar mulai dari gitar ukulele, gitar klasik, gitar folk, gitar akustik elektrik, dan gitar elektrik.

Dengan pengalaman yang sudah mencapai 50 tahun lebih, Genta Gitar memiliki gitar yang berkualitas sama dan mungkin lebih dibandingkan produk gitar dari luar Indonesia, terlihat dari bahan yang digunakan Genta Gitar ternyata sangatlah kuat. Genta Gitar memproduksi gitar menggunakan bahan yang terbuat dari kayu mahogani dan rose wood yang menjadikan gitar buatan PT. Genta Trikarya tidak kalah dengan produk gitar dari luar Indonesia. Melalui fakta yang telah dijelaskan di atas dalam hal membuat instrumen gitar klasik, Indonesia memiliki produsen yang handal dan berpengalaman. Salah satunya dari gitar klasik buatan PT. Genta Trikarya. Maka dari itu, peneliti bemaksud mengangkat


(18)

6

Fadlan Miftahunnajah, 2013

fenomena tersebut diatas dengan judul “Studi Organologi Pembuatan Gitar

Klasik Produksi PT. Genta Trikarya Bandung”.

B. Rumusan Masalah

Dalam hal pengkajiannya, organologi dapat diteliti melalui berbagai aspek mulai dari struktur dan bentuk fisik, bahan dan prinsip pembuatan, metode dan teknik memainkan, serta bunyi dan wilayah nada yang dihasilkan hingga dampak pengaruh lingkungan yang berkaitan dengan instrumen musik gitar klasik.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti membuat rumusan masalah yaitu: “Bagaimanakah Organologi pada gitar produksi PT. Genta

Trikarya Bandung”. dan agar masalah lebih terperinci maka disusun pertanyaan

penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pembuatan gitar klasik produksi PT. Genta Trikarya ditinjau dari penyediaan bahan, pengolahan bahan, hingga penyelesaian akhir?

2. Apakah yang menjadi ciri khas pada gitar klasik produksi PT. Genta Trikarya dilihat dari sisi fisikkya?

C. Tujuan Penelitian


(19)

7

Fadlan Miftahunnajah, 2013

1. Mendeskripsikan bagaimana proses pembuatan Instrumen musik gitar klasik produksi PT. Genta Trikarya ditinjau dari penyediaan bahan, pengolahan bahan, hingga penyelesaian akhir.

2. Mendeskripsikan tentang ciri khas gitar klasik produksi PT. Genta Trikarya dilihat dari sisi fisiknya.

D. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian, peneliti mengharapkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk peneliti dapat menambah pengetahuan tentang organologi gitar klasik buatan PT. Genta Trikarya.

2. Untuk pemain gitar klasik sebagai penambah wawasan tentang organologi instrumen gitar klasik.

3. Untuk Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI sebagai bahan masukan untuk meningkatkan keberhasilan pendidikan seni musik yang mengarah pada sumber daya manusia, dan sebagai salah satu referensi mata kuliah instrumen pilihan wajib gitar.

4. Untuk pengrajin gitar, menambah pengetahuan dalam pembuatan gitar agar dapat memproduksi gitar dengan kualitas yang baik dalam segi bunyi maupun instrumen.


(20)

8

Fadlan Miftahunnajah, 2013

5. Untuk masyarakat pada umumnya, hasil dari penelitian ini akan berguna sebagai penambah wawasan, dapat membantu masyarakat dalam memilih instrumen gitar yang baik ketika mereka membeli.

E. Definisi Operasional

Sebagai upaya dalam memperjelas pemahaman dalam penelitian demi menghindari kesalahan dengan menyamakan persepsi antara peneliti dengan pembaca dalam penyusunan penelitian, dibawah ini adalah penjelasan mengenai definisi operasional yang digunakan peneliti:

1. Studi

Studi adalah penelitian ilmiah; kajian; telaahan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat 2012:1342).

2. Organologi

Organologi adalah ilmu alat musik, studi mengenai alat-alat musik (bukan hanya alat musik organ). (Pono Banoe 2003: 312)

3. Pembuatan

Pembuatan adalah Proses, cara, perbuatan membuat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat 2012: 213)

4. Gitar Klasik

Gitar adalah Alat musik dawai petik, berpapan-nada (frets) dalam berbagai bentuk dan modifikasi. (Banoe 2003: 175). Gitar terbagi menjadi dua. Yaitu


(21)

9

Fadlan Miftahunnajah, 2013

elektrik dan akustik. Dan pada umumnya gitar itu bersenar 6 dan menggunakan senar dari bahan steel (logam) dan nilon.

Dilihat dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa istilah Gitar Klasik yang dimaksudkan peneliti adalah gitar akustik senar nilon dan masyarakat Indonesia pada umumnya menyebut gitar ini dengan nama gitar klasik. Gitar ini adalah gitar yang muncul pada periode zaman musik Romantik, gitar tersebut dibuat oleh Antonio Torres Jurado (1817-1892). Gitar buatan Torres ini menjadi standar gitar akustik senar nilon sejak abad ke-18 hingga sekarang, gitar Antonio Torres Jurado mulai diperkenalkan di Sevilla (Spanyol) pada tahun 1883. Dan penyebutan istilah gitar klasik ini untuk membedakan gitar ala Torres dengan gitar yang lainnya.

5. Produksi

Produksi adalah Proses mengeluarkan hasil (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, 2012:1103).

F. Asumsi

Untuk dapat membuat gitar dengan kualitas yang baik, harus memerlukan perhitungan yang matang baik dari segi pemilihan bahan, pengolahan bahan, dan proses pembuatan menurut perhitungan ilmu organologi. Untuk itu, diperlukan kejelian dalam memilih jenis kayu. Untuk menentukan kayu, kolerasi antara sifat-sifat mekanis dari berbagai macam-macam kayu dan berat jenisnya adalah cara yang praktis bagi pemakai kayu untuk mengenal jenis-jenis kayu yang akan


(22)

10

Fadlan Miftahunnajah, 2013

digunakan supaya teridentifikasi mengenai sifat-sifat kayu seperti keawetan, penyusutan dan pegeliatan.


(23)

30

Fadlan Miftahunnajah, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian studi organologi kali ini, dilakukan di sebuah perusahaan pengrajin gitar yaitu, PT. Genta Trikarya di Jl. A.H. Nasution (Raya Ujungberung) Km. 12,5 No. 69 kota Bandung. Objek penelitian adalah gitar klasik produksi PT. Genta Trikarya beserta proses pembuatannya.

Alasan peneliti memilih PT. Genta Trikarya sebagai tempat penelitian dikarenakan PT. Genta Trikarya merupakan produsen instrumen gitar yang berpengalaman, khususnya di bidang pembuatan instrumen gitar klasik. Produsen gitar yang biasa disebut dengan Genta Gitar ini sudah memproduksi gitar sejak tahun 1959. Beragam jenis gitar mulai dari gitar ukulele, gitar klasik, gitar folk, gitar akustik elektrik, dan gitar elektrik. Dan PT. Genta Trikarya telah mendapatkan penghargaan atas prestasinya dalam memproduksi gitar feith (jenis gitar folk) di Eropa sebagai The Best Accoustic Guitar kategori Umun dan The

Best Accoustic Guitar under 1000 pounds. Genta disana bersaing dengan merek

terkenal luar negri seperti Martin dll.

Mempunyai pengalaman yang sudah mencapai 50 tahun lebih dalam hal memproduksi gitar, peneliti menilai PT. Genta Trikarya adalah tempat yang tepat untuk dijadikan lokasi dan subjek penelitian sesuai dengan tema yang diajukan peneliti.


(24)

31

Fadlan Miftahunnajah, 2013

B. Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat suatu tahapan-tahapan yakni sebagai berikut:

1. Pesiapan

a. Observasi Awal

Peneliti melakukan observasi awal ke lokasi penelitian dengan tujuan mengetahui gambaran lokasi, mengenal pemilik dan pimpinan pabrik PT. Genta Trikarya yakni Bapak Agung Nasution, beberapa staff dan karyawannya serta informasi mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi dan aktifitas perusahaan. Selain itu peneliti juga bermaksud untuk memperoleh gambaran singkat mengenai proses pembuatan Gitar Produksi PT. Genta Trikarya. Observasi awal ini dilakukan pada hari selasa 20 Agustus 2013.

b. Merumuskan masalah

Rumusan masalah sangat penting dalam melakukan sebuah penelitian. Setelah melakukan beberapa studi pendahuluan akhirnya peneliti mampu mendapatkan rumusan masalah yang berkaitan dengan studi organologi yang mencakup proses pembuatan gitar klasik produksi PT. Genta Trikarya dan ciri khas dari gitar klasik produksi PT. Genta Trikarya.

2. Pelaksanaan penelitian

Setelah melakukan persiapan, peneliti melaksanakan penelitian dengan acuan yang telah dibuat sebelumnya dan metode penelitian. Selama penelitian, peneliti mengumpulkan data-data melalui observasi lanjutan, wawancara, dan


(25)

32

Fadlan Miftahunnajah, 2013

pendokumentasian. Data-data yang diperoleh peneliti dari lapangan adalah proses pembuatan gitar klasik PT. Genta Trikarya.

3. Penyusunan laporan penelitian

Setelah penelitian dilaksanakan, peneliti membuat laporan penelitian berupa hasil penelitian yang sebenarnya, yang diperoleh dari lapangan seperti catatan, dokumentasi ciri khas, dan proses pembuatan yang kemudian digambarkan dan dideskripsikan ke dalam tulisan.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif (descriptive research) dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan metode ini berdasarkan arah dan sifat penelitian yang cenderung untuk memberi pemaparan dan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan antara fenomena yang terjadi dalam proses pembutan gitar di PT. Genta Trikarya. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata (2012:75) adalah sebagai berikut: Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Dalam penelitian deskriptif untuk menjawab atau membahas pertanaan penelitian tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi. Selanjutnya, data-data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari hasil pengamatan, observasi, wawancara, dan data lainnya yang relevan dan dilakukan langsung di


(26)

33

Fadlan Miftahunnajah, 2013

lapangan (Field Research) oleh penulis sebagai instrument penelitian. Selain uraian yang telah dijelaskan di atas, penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ini lebih bersifat alamiah (naturalistik), seperti yang dijelaskan oleh Basrowi dan Suwandi (2008:22) sebagai berikut:

Penelitian kualitaif adalah penelitian yang berangkat dari inkuiri naturalistik yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari prosedur-prosedur perhitungan secara statistik. Demikian pula, metode penelitian kualitatif dapat meberikan rincian yang kompleks tentang fenomena-fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode penelitian kuantitatif.

Pendapat tersebut juga diperkuat dengan pendapat dari Strauss dan Corbin yang sudah diterjemahkan oleh Basrowi dan Suwandi dalam bukunya yang berjudul Memahami Penelitian Kualitatif (2008:1), yaitu:

Qualitative reseach adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk meneliti kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial, atau hubungan kekerabatan.

Melalui metode penelitian deskriptif kulitatif, peneliti dapat mendeskripsikan dengan jelas tahapan-tahapan pembuatan gitar klasik mulai dari pemilihan dan pengolahan bahan, pembuatan, perakitan, penalaan, proses

finishing, struktur gitar yang standar, pertimbangan organologi yang akan

diperlukan dalam gitar klasik secara objektif, valid, reliable tanpa harus mengesampingkan batasan penelitian yang terdiri dari proses pembuatan gitar beserta organologi, usaha dan estetika, serta memaparkan keunikan dan ciri khas yang terdapat dari gitar klasik produksi PT. Genta Triarya.


(27)

34

Fadlan Miftahunnajah, 2013

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen penelitian sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu penelitian.

1. Pedoman Observasi

Salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembaran panduan observasi yang mengacu pada rumusan masalah yang peneliti kemukakan di dalam Bab I. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang proses pembuatan gitar, penelitian dilakukan mulai dari bulan Agustus 2013 sampai bulan 2013. Tempat observasi dilakukan di PT. Genta Trikara Jl. A.H. Nasution (Raya Ujungberung) Km. 12,5 No. 69 kota Bandung.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul data yang digunakan untuk mendapatkan data yang pada umumnya hanya dapat diperoleh secara langsung, dalam wawancara, pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Wawancara ini dilakukan dalam keadaan bertatap muka. Semua pertanyaan telah dipersiapkan dan dirumuskan sebelum pertemuan wawancara berlangsung, dimulai dari sejarah awal tempat pembuatan gitar sampai proses pembuatan gitar.

Wawancara kepada Direktur PT. Genta Trikarya meliputi hal-hal yang berkaitan dengan sejarah berdirinya PT. Genta Trikarya serta kertertarikan para pendiri perusahaan PT. Genta Trikarya terhadap dunia pembuatan Gitar. Sedangkan wawancara yang dilakukan terhadap staff produksi di pabrik PT.


(28)

35

Fadlan Miftahunnajah, 2013

Genta Trikarya meliputi tentang tahapan-tahapan pembuatan gitar klasik, pemilihan bahan yang baik untuk gitar klasik serta kendala-kendala yang dialami selama proses pembuatan gitar klasik.

3. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi dalam melakukan sebuah penelitian sangat membantu untuk melengkapi data dalam pengamatan dan pengecekan kebenaran informasi yang diperoleh peneliti di dalam melakukan wawancara dan observasi. Adapun yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan pengambilan gambar berupa foto pada saat proses pembuatan gitar klasik.

E. Teknik pengumpulan data

Adapun langkah-langkah penelitian, dilakukan melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

kegiatan ini merupakan proses penelitian, penginterpretasian, dan pengkajian secara individual dan obesrvasi ini dilakukan dengan konsep non-partisipasi (non-participant) dimana peneliti hanya mengamati tanpa ikut langsung terlibat ke dalam proses objek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti akan melaksanakan penelitian mengenai gitar klasik produksi PT. Genta Trikarya yaitu gitar klasik type C-420.

Tabel berikut ini merupakan jadwal observasi yang dilakukan oleh peneliti.


(29)

36

Fadlan Miftahunnajah, 2013

Waktu Tempat Observasi

Selasa 20 Agustus 2013 PT. Genta Trikarya Di Observasi awal ini, peneliti mendapat data berupa Sejarah PT. Genta Trikarya, Struktur

Organisasi, Aktifitas perusahaan

Selasa 3 September 2013 PT. Genta Trikarya Peneliti mendapatkan penjelasan mengenai proses penyediaan bahan mulai dari kayu dan cara pemotongannya

Selasa 10 September 2013 PT. Genta Trikarya Peneliti mendapatkan penjelasan berupa proses detai pembuatan gitar klasik C-420

Senin 23 september 2013 PT. Genta Trikarya Peneliti mendapatkan informasi berupa jenis kayu, accesoris, jenis senar, jenis lem, tools yang dipakai untuk gitar


(30)

37

Fadlan Miftahunnajah, 2013

klasik type C-420 Tabel 3.1 Jadwal Observasi

2. Wawancara

Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan data secara langsung terhadap objek yang akan diteliti. Selain itu peneliti juga mengumpulkan data dari berbagai narasumber yang memiliki potensi dan mampu mendukung penelitian ini. Adapun narasumber yang dapat membatu dalam proses wawancara ini adalah:

2.1 Agung Nasution, menjabat sebagai direktur PT. Genta Trikarya. 2.2 Derry Surya DP, menjabat sebagai staff produksi PT. Genta Trikarya. 3. Studi Literatur

Kegiatan ini merupakan proses pencarian sumber-sumber literatur yang relevan guna menunjang dan mendukung landasan utama dan latar belakang penulisan penelitian ini secara teoritis. Adapun sumber-sumber berupa buku yang menjadi acuan pokok oleh peneliti adalah:

3.1 Metode Penelitian ditulis oleh Drs. Sumadi Suryabrata, B.A., M.A., E.d.S., Ph.D. Di dalam buku ini di jelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan seluk-beluk penelitian. Hal-hal yang dibahas antara lain proses penelitian, berbagai metode dan macam penelitian. 3.2 Gitarpedia ditulis oleh Jubing Kristianto. Buku karya Jubing

Kristianto ini menjelaskan mengenai istilah-istilah yang berkaitan dengan alat musik khususnya gitar, selain itu buku ini menyajikan sejarah gitar, proses bunyi menurut sumber bunyi, dan penyeteman senar gitar.


(31)

38

Fadlan Miftahunnajah, 2013

3.3 Cara Praktis Membuat Gitar Akustik ditulis oleh Widodo dan Dawud Achroni. Buku ini menyajikan langkah-langkah pembuatan gitar akustik secara umum.

3.4 Organologi dan Akustika I dan II oleh Sri Hendarto. Buku ini menjelaskan mengenai organologi dan akustika secara umum.

F. Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data baik itu melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi maupun membaca literatur yang ada, data tersebut kemudian diolah dengan melakukan pemilihan data berdasarkan kebutuhan di lapangan. Kemudian, data tersebut dianalisis dan diuraikan serta dideskripsikan melalui interpretasi ilmiah berdasarkan teori yang ada dengan maksud untuk mendapatkan hasil penelitian yang objektif, valid, dan reliable. Seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Mukhtar (2013: 135) adalah ada empat aktifitas dalam teknik analisis yang dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif ini, yaitu: Pertama, pengumpulan data. Kedua, reduksi data. Ketiga, display/ penyajian data. Keempat, verifikasi/ menari kesimpulan.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengklasifikasian data yang ada tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Reduksi data

Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hala-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek penting dalam proses pembuatan gitar klasik seperti pemilihan bahan, prosedur pembuatan dan perakitan, hingga


(32)

39

Fadlan Miftahunnajah, 2013

menghasilkan instrumen gitar klasik yang memiliki kualitas yang baik. Dalam hal ini peneliti mereduksi data-data yang dianggap penting dan membuang data-data yang tidak diperlukan.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan langkah kedua yang dilakukan peneliti setelah pereduksian data. Penyajian data diikuti oleh proses mengumpulkan data-data yang saling berhubungan satu sama lain melalui wawancara, pendokumentasian data dan pengamatan yang lebih mendalam. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil reduksi data untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

Setelah data diperoleh berupa catatan maupun gambar tentang proses pembuatan gitar klasik sudah direduksi, data kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Data-data yang saling berhubungan dikelompokan sehingga menjadi kelompok-kelompok data yang selanjutnya akan disimpulkan.

3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi data

Langkah terakhir dalam pengolahan data kualitatif yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Setelah peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami kembali data-data dari hasil penelitian, meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai data-data yang diperoleh di lapangan.


(33)

65

Fadlan Miftahunnajah, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Membuat gitar berkualitas merupakan usaha yang membutuhkan kreatifitas seni dan memiliki keterampilan, pengalaman dalam hal membuat gitar serta wawasan dan pengetahuan tentang ilmu organologi pun sangat penting guna mengetahui baik disaat memilih bahan yang berkualitas serta ketika proses pembuatan gitar berlangsung agar gitar yang dihasilkan merupakan gitar yang berkualitas dan tidak sembarangan dibuat.

Secara umum proses produksi di PT Genta Trikarya mempunyai 2 tahapan pokok, yaitu:

1. Proses Utama

a. Tahap Penyediaan Bahan

b. Tahap Pembuatan Badan Gitar (Body) c. Tahap Pembuatan Leher Gitar (Neck) d. Tahap Penyambungan

2. Proses Finishing

a. Tahap Pengampelasan dan Pendempulan b. Tahap Pengecatan

c. Tahap Polish d. Tahap Aksesoris


(34)

66

Fadlan Miftahunnajah, 2013

Tabel 5.1 Proses produksi PT. Genta Trikarya

Pembuatan gitar yang diproduksi oleh PT. Genta trikarya apabila dilihat dari cara memproses produksinya sedikit berbeda dengan pabrik gitar ada umumnya. Dikarenakan masih adanya sebagian besar sentuhan tangan manusia dalam memproduksi gitar tidak mesin sepenuhnya seperti pabrik gitar yang lainnya, ini membuat waktu proses produksi di PT. Genta trikarya memakan waktu yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan pabrik gitar besar. Proses pembuatan satu buah gitar di pabrik genta memakan waktu dua mingu lebih, namun apabila jumlah barang (Quantity) lebih dari 20 gitar proses pembuatan biasanya akan menghabiskan waktu enam sampai delapan minggu. Ini dikarenakan jumlah karyawan yang terbatas dan jumlah mesin pun tidak sebanyak yang dimiliki pabrik gitar besar yang ada.

Penyediaan Bahan Pembuatan Badan

Penyambungan

Pembuatan Leher

Pengamplasan & Pendempulan

Pengecatan

Aksesories Polish


(35)

67

Fadlan Miftahunnajah, 2013

Dari bahan kayu yang digunakan untuk pembuatan gitar C-420, Kayu

Spruce (pinus), kayu Mahogany (mahoni), dan kayu Rosewood (sonokeling) ini

merupakan jenis kayu yang dapat menghasilkan bunyi gitar yang baik.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran sebagai berikut: 1. Penelitian perlu ditindak lanjuti guna mendapatkan berbagai temuan

terbaru tentang pembuatan alat musik khususnya gitar.

2. Bagi para pemain gitar klasik yang berwarga negara Indonesia akan sangat membanggakan apabila lebih memilih produk gitar dalam negri, dikarenakan produk dalam negri akan hal alat musik gitar sudah tidak kalah dan mampu bersaing secara kualitas dengan produk ataupun merk asing.

3. Bagi jurusan pendidikan seni musik UPI Bandung, peneliti menyarankan bahwa praktek ataupun pengetahuan tentang pembuatan alat musik perlu dimasukan dalam bentuk perkuliahan agar mahasiswa nantinya akan mempunyai wawasan tentang organologi alat musik.

4. Untuk PT. Genta Trikarya, akan sangat menguntungkan apabila lebih berani meningkatkan pemasaran serta promosi dalam negri.


(36)

68

Fadlan Miftahunnajah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Achroni, Dawud dan Widodo. 2013. Cara Praktis Membuat Gitar Akustik. Yogyakarta: Trans Idea Publishing.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Basrowi, dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hendarto, Sri. 2011. Organologi dan Akustika I dan II. Bandung: CV Lubuk Agung.

Hendro, S. D. 2005. Panduan Praktis Improvisasi Gitar. Jakarta: Puspa Swara

Isluaulani, Ida. 2002. Kajian Akustik/Organologi Pada Gitar Produksi Kono

Koswara (Studi Tentang Pembuatan Gitar Yang Diperuntukan Khusus Dalam Memainkan Karya-karya Klasik). Skripsi Strata 1 pada FPBS UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Kennedy, Michael. 1985. The Oxford Dictionary of Music. London: Oxford University Press.


(37)

69

Fadlan Miftahunnajah, 2013

Mediastika, Christina E., Ph. D.. 2005. Akustika Bangunan : Prinsip-prinsip dan

Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group.

Scholes, Percy A. 1980. The Oxford Companion to Music. London: Oxford University Press.

Sukma, Agustika Harini. 2013. Studi Organoogi Instrumen Angklung Diatonis

Buatan Handiman Diratmasasmita. Skripsi Strata 1 pada FPBS UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

UPI, Tim, 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

menghasilkan instrumen gitar klasik yang memiliki kualitas yang baik. Dalam hal ini peneliti mereduksi data-data yang dianggap penting dan membuang data-data yang tidak diperlukan.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan langkah kedua yang dilakukan peneliti setelah pereduksian data. Penyajian data diikuti oleh proses mengumpulkan data-data yang saling berhubungan satu sama lain melalui wawancara, pendokumentasian data dan pengamatan yang lebih mendalam. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil reduksi data untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

Setelah data diperoleh berupa catatan maupun gambar tentang proses pembuatan gitar klasik sudah direduksi, data kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Data-data yang saling berhubungan dikelompokan sehingga menjadi kelompok-kelompok data yang selanjutnya akan disimpulkan.

3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi data

Langkah terakhir dalam pengolahan data kualitatif yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Setelah peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami kembali data-data dari hasil penelitian, meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai data-data yang diperoleh di lapangan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Membuat gitar berkualitas merupakan usaha yang membutuhkan kreatifitas seni dan memiliki keterampilan, pengalaman dalam hal membuat gitar serta wawasan dan pengetahuan tentang ilmu organologi pun sangat penting guna mengetahui baik disaat memilih bahan yang berkualitas serta ketika proses pembuatan gitar berlangsung agar gitar yang dihasilkan merupakan gitar yang berkualitas dan tidak sembarangan dibuat.

Secara umum proses produksi di PT Genta Trikarya mempunyai 2 tahapan pokok, yaitu:

1. Proses Utama

a. Tahap Penyediaan Bahan

b. Tahap Pembuatan Badan Gitar (Body) c. Tahap Pembuatan Leher Gitar (Neck) d. Tahap Penyambungan

2. Proses Finishing

a. Tahap Pengampelasan dan Pendempulan b. Tahap Pengecatan

c. Tahap Polish d. Tahap Aksesoris


(3)

Tabel 5.1 Proses produksi PT. Genta Trikarya

Pembuatan gitar yang diproduksi oleh PT. Genta trikarya apabila dilihat dari cara memproses produksinya sedikit berbeda dengan pabrik gitar ada umumnya. Dikarenakan masih adanya sebagian besar sentuhan tangan manusia dalam memproduksi gitar tidak mesin sepenuhnya seperti pabrik gitar yang lainnya, ini membuat waktu proses produksi di PT. Genta trikarya memakan waktu yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan pabrik gitar besar. Proses pembuatan satu buah gitar di pabrik genta memakan waktu dua mingu lebih, namun apabila jumlah barang (Quantity) lebih dari 20 gitar proses pembuatan biasanya akan menghabiskan waktu enam sampai delapan minggu. Ini dikarenakan jumlah karyawan yang terbatas dan jumlah mesin pun tidak sebanyak yang dimiliki pabrik gitar besar yang ada.

Penyediaan Bahan Pembuatan Badan

Penyambungan

Pembuatan Leher

Pengamplasan & Pendempulan

Pengecatan

Aksesories Polish


(4)

Dari bahan kayu yang digunakan untuk pembuatan gitar C-420, Kayu

Spruce (pinus), kayu Mahogany (mahoni), dan kayu Rosewood (sonokeling) ini

merupakan jenis kayu yang dapat menghasilkan bunyi gitar yang baik.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran sebagai berikut: 1. Penelitian perlu ditindak lanjuti guna mendapatkan berbagai temuan

terbaru tentang pembuatan alat musik khususnya gitar.

2. Bagi para pemain gitar klasik yang berwarga negara Indonesia akan sangat membanggakan apabila lebih memilih produk gitar dalam negri, dikarenakan produk dalam negri akan hal alat musik gitar sudah tidak kalah dan mampu bersaing secara kualitas dengan produk ataupun merk asing.

3. Bagi jurusan pendidikan seni musik UPI Bandung, peneliti menyarankan bahwa praktek ataupun pengetahuan tentang pembuatan alat musik perlu dimasukan dalam bentuk perkuliahan agar mahasiswa nantinya akan mempunyai wawasan tentang organologi alat musik.

4. Untuk PT. Genta Trikarya, akan sangat menguntungkan apabila lebih berani meningkatkan pemasaran serta promosi dalam negri.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Achroni, Dawud dan Widodo. 2013. Cara Praktis Membuat Gitar Akustik. Yogyakarta: Trans Idea Publishing.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Basrowi, dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hendarto, Sri. 2011. Organologi dan Akustika I dan II. Bandung: CV Lubuk Agung.

Hendro, S. D. 2005. Panduan Praktis Improvisasi Gitar. Jakarta: Puspa Swara

Isluaulani, Ida. 2002. Kajian Akustik/Organologi Pada Gitar Produksi Kono

Koswara (Studi Tentang Pembuatan Gitar Yang Diperuntukan Khusus Dalam Memainkan Karya-karya Klasik). Skripsi Strata 1 pada FPBS UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Kennedy, Michael. 1985. The Oxford Dictionary of Music. London: Oxford University Press.


(6)

Mediastika, Christina E., Ph. D.. 2005. Akustika Bangunan : Prinsip-prinsip dan

Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group.

Scholes, Percy A. 1980. The Oxford Companion to Music. London: Oxford University Press.

Sukma, Agustika Harini. 2013. Studi Organoogi Instrumen Angklung Diatonis

Buatan Handiman Diratmasasmita. Skripsi Strata 1 pada FPBS UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

UPI, Tim, 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.