PERILAKU KONSUMTIF MELALUI ONLINE SHOPPING Perilaku Konsumtif Melalui Online Shopping Fashion Pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PERILAKU KONSUMTIF MELALUI ONLINE SHOPPING
FASHIONPADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
MUHAMMADYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
DiajukanOleh :
ANISA QODARIL THOHIROH
F 100 110 174
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PERILAKU KONSUMTIF MELALUI ONLINE SHOPPING
FASHIONPADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
MUHAMMADYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
DiajukanOleh :
ANISA QODARIL THOHIROH
F 100 110 174
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
PERILAKU KONSUMTIF MELALUI ONLINE SHOPPING FASHION
PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Anisa Qodaril Thohiroh
Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
Abstrak
Perilaku konsumtif melalui online shopping fashion pada mahasiswi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan perilaku
yang didorong oleh hasrat berbelanja berbagai macam produk fashion yang
dilakukan secara berlebihan. Perilaku berbelanja produk fashion yang dilakukan
secara terus menerus dengan berlebihan ini sudah menjadi gaya hidup mahasiswi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan perilaku ini
menjadikan mahasiswi melakukan pemborosan dalam berbelanja. Gaya hidup
mewah ini terjadi karena lingkungan, teman sebaya dan faktor idola yang
memasarkan produk fashion melalui situs online shopping sehingga mahasiswi
tertarik untuk membeli produk fashion karena kesenangan saat melihat produk
yang dipasarkan, pada situs online shopping fashion. Ketertarikan terhadap
produk yang dipasarkan melalui online shopping ini memicu perilaku pembelian
impulsive di kalangan mahasiswi dalam berbelanja produk fashion melalui online
shopping fashion. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku
konsumtif melalui online shopping fashion pada mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Subyek penelitian ini memiliki
karajteristik yaitu a) informan merupakan mahasiswi fakultas psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang masih aktif kuliah, b) mahasiswi
yang melakukan online shopping minimal 1 x dalam sebulan, c) mahasiswa yang
mengeluarkan biaya minimal Rp 500.000,00 setiap bulan untuk berbelanja online.
Dalam penelitian ini menggunakan tiga metode penelitian, yaitu metode kuesioner
terbuka, metode wawancara dan metode observasi. Dari hasil screaning kuesioner
terbuka terdapat 10 informan yang memenuhi kriteria, namun hanya 7 orang yang
bersedia untuk menjadi informan dalam metode wawancara. Hasil penelitian ini
adalah perilaku konsumtif melalui online shopping fashion pada mahasiswi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yaitu melakukan
perilaku belanja secara berlebihan, melakukan belanja karena kesenangan,
pembelian impulsive. Perilaku berbelanja yang dilakukan ini sudah menjadi gaya
hidup, informan rela menjual barang berharga seperti anting, kamera, handphone
untuk membeli barang yang diinginkan dan subyek juga rela makan seadanya asal
bisa membeli baju branded dengan model yang berbeda dari orang lain, serta
merasa bangga memiliki banyak baju dan setiap pergi selalu memakai baju yang
berbeda-beda tanpa ada orang lain yang memakai baju yang sama.
Kata Kunci : Perilaku konsumtif, mahasiswi, online shopping fashion
v
temannya jika mereka mengikuti gaya
PENDAHULUAN
hidup teman-temannya yang saat ini
Latar Belakang Masalah
internet
Penggunaan
popular
dikacamata
muda
sedang gencarnya online shopping
semakin
para
tak
dalam memenuhi kebutuhan hidup.
generasi
Pada setiap kesempatan online
terkecuali
shopping menjadi perbincangan oleh
mahasiswi.Mahasiswi adalah bagian
sebagian
masyarakat yang sangat dekat dengan
Sekarang online shopping fashion
persoalan akses informasi dan dunia
sudah bisa diakses melalui Blackberry
internet.Online shopping merupakan
Messenger, android, dan sosial media
bentuk perubahan yang di sajikan oleh
untuk itu lebih memudahkan bagi
internet
dalam
mahasiswi untuk mengaksesnya dan
berbelanja.Pola konsumsi mahasiswa,
melakukan online shopping. Dengan
khususnya konsumsi produk fashion
demikian semakin maraknya online
akhir-akhir
mengalami
shopping dikalangan mahasiswi akan
tertarik
membuat mahasiswi semakin diberi
mengkonsumsi produk fashion karena
kemudahan untuk melakukan transaksi
untuk mengikuti trend anak muda
membeli online.
dari
segi
inovasi
ini
peningkatan.Mahasiswi
kalangan
mahasiswi.
jaman sekarang.Pola konsumsi yang
Dari fenomena yang didapatkan
tinggi cenderung konsumtif. Untuk itu
oleh peneliti melalu observasi dan
semakin maraknya produsen yang
wawancara
online
mahasiswi
menjual
barang
melalui
terhadap
dua
Fakultas
orang
Psikologi
shopping terutama produk fashion
Universitas Muhammadiyah Surakarta
akan lebih meningkatkan mahasiswi
mengenai
untuk melakukan transaksi melalui
online shoppingfashion.Perilaku online
online shopping dalam memenuhi
shopping
fashion
kebutuhannya. Selain itu mahasiswi
prioritas
utama
berpersepsi
Fakultas
bahwa
mereka
akan
diterima dalam lingkungan teman-
kebiasaannya
melakukan
sudah
bagi
Psikologi
menjadi
mahasiswi
Universitas
Muhammadiyah Surakarta, menurut
1
kedua subyek yang menjadi data awal
dengan gaya hidup yang sama. Karena
penelitian
menyatakan
bahwa
trend
melakukan
belanja
online
sekarang sudah menjadi gaya hidup
memudahkan dalam bertransaksi dan
dan kebiasaan bagi mahasiswi untuk
online
shopping
fashion
online
memenuhi
shopping fashion menghabiskan uang
mahasiswi
yang tidak pernah terduga, hampir
cara mereka manunjukkan jati diri,
setangah dari uang sakunya digunakan
cara
untuk
menunjukkan mereka pantas berada
ketika
melakukan
belanja
melakukan
fashion
melalui
belanja
online
produk
shopping
kebutuhannya.
penampilan
Bagi
merupakan
berkomunikasi
dan
juga
dalam suatu kelompok tertentu.
fashion.Hal yang mempengarhui yaitu
online
Perilaku
shopping
karena trend jaman sekarang dan
fashion yang terus menerus ini akan
lingkungan
mengakibatkan mahasiswi berperilaku
yang
juga
melakukan
online shopping fashion.
konsumtif
Dengan demikian perilaku online
dengan
memenuhi
kebutuhan secara berlebihan atas dasar
shopping sudah merajalela dikalangan
tertarik
mahasiswi,
yang
ditawarkan atau bahkan karena teman-
ditawarkan dan karena pengaruh teman
teman kuliahnya juga membeli barang
di sekitarnya. Karena online shopping
secara
merupakan
yang
mahasisiwi membeli barang melalui
memudahkan untuk mahasiswi dan
online shopping karena mudah dan
menarik mahasiswi membeli barang
tidak membuat mereka bersusah payah
dengan
pergi
karena
cara
hanya
barang
belanja
tampilan
yang
Dengan adanya perilaku online
ini
online.
keluar
produk
Bahkan
rumah
hanya
yang
alasan
ingin
memenuhi kebutuhannya.
ditawarkan saja.
shopping
dengan
mahasiswi
Fenomena
ingin
yang
dipaparkan
diatas melatarbelakangi peneliti untuk
menunjukkan kepada masyarakat dan
meneliti
lingkungannya bahwa mereka sama
lebih
dalam
dan
ingin
memahami perilaku konsumtif melalui
dan bisa berada diantara kelompoknya
2
online
shoppingfashion
mahasiswi
Fakultas
Aspek ini menunjukkan bahwa
pada
Psikologi
seorang remaja berperilaku membeli
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
semata-mata
Perilaku konsumtif merupakan
tindakan
seorang
membeli
memepertimbangkannya,
kemudian
faktor
(1995)
Menurut
menjelaskan
purchase,
barang yang benar-benar dibutuhkan,
Kharis
(2011)
perilaku
orang
tersebut
tidak
sesuatu
dalam
berbelanja.
tidak
Menurut Rook dalam Kharis
memerlukan produk tersebut.
(2011)
Menurut Lina & Rosyid (1997)
impulsive
pembelian
aspek-aspek perilaku konsumtif adalah
Impulsif
orang
merencanakan
mata untuk membeli dan mencoba
a. Pembelian
adalah
dimana
tetapi membeli barang hanya semata-
sebenarnya
bersifat
atau biasa disebut juga unplanned
ialah perilaku yang tidak lagi membeli
walau
biasanya
menyebutkan bahwa impulsive buying
bahwa perilaku konsumtif seseorang
produk,
dan
emosional.
kebutuhan (Sumartono, 2002)
Ancok
tidak
memikirkan apa yang akan terjadi
tersebut dalam membeli suatu barang
pada
oleh
sesaat, dilakukan tanpa terlebih dahulu
yang masuk akal dimana seorang
didasarkan
didasari
hasrat yang tiba-tiba / keinginan
suatu
barang tanpa adanya pertimbangan
tidak
karena
yang
buying
adalah
terjadi
ketika
konsumen mengalami desakan tiba-
(
tiba, yang biasanya sangat kuat dan
Impulsive Buying )
menetap
3
untuk
membeli
sesuatu
dengan segera.Dorongan pembelian
sekolah
adalah sifat foya-foya dan dapat
dikatakan boros namun jika membeli
merangsang
emosional,
melebihi batas missal butuh pakaian
sehingga impulsive buying mudah
hanya satu namun membeli tiga hal
terjadi
inilah yang dikatakan boros.
konflik
karena
konsumen
adanya
yang
keinginan
atau
acara
resmi
tidak
c. Mencari kesenangan (Non rational
berubah-ubah.
Impulsive buying memiliki beberapa
buying)
karakteristik :
Suatu perilaku dimana konsumen
1. Spontanitas.
membeli
2. Kekuatan, kompulsi, intensitas.
semata-mata
3. Kegairahan dan stimulasi.
kesenangan. Salah satu yang dicari
4. Ketidakpedulian akan akibat.
adalah kenyamanan fisik dimana para
b. Pemborosan
perilaku
yang
dilakukan
untuk
mencari
remaja dalam hal ini dilator belakangi
Perilaku konsumtif sebagai salah
satu
sesuatu
yang
oleh sifat remaja yang akan merasa
menghambur-
senang
dan
nyaman
ketika
dia
hamburkan banyak dana tanpa disadari
memakai
adanya kebutuhan yang jelas.
membuatnya lain daripada yang lain
Boros
adalah
barang
yang
dapat
dan membuatnya merasa trendy.
membelanjakan
sesuatu tidak pada tempatnya ataupun
Belanja
online
didefinisikan
melebihi ukuran yang semestinya.
sebagai perilaku mengunjungi toko
Contohnya: berbelanja pakaian yang
online melalui media internet untuk
dibutuhkan untuk kepentingan kerja,
mencari,
4
menawar
atau
membeli
produk dengan niat membeli dan
dari penjual melalui media internet
mendapatkan
menggunakan sebuah web browser
produk
tersebut.
Di
Indonesia masih terdapat banyak toko
(Hardiawan,2013).
online, dimana transaksi pembayaran
Faktor
yang
mempengaruhi
masih dilakukan dengan cara non-
perilaku membeli menurut Kotler(
online, seperti transfer antar bank
2003:183-206 dalam Suhari, 2008)
(Luthfiana,2014).
terdiri dari :
Online shopping atau belanja
1. Kebudayaan yang terdiri dari :
online via internet, adalah suatu proses
budaya, sub budaya dan kelas
pembelian barang atau jasa melalui
sosial.
internet. Sejak kehadiran internet, para
2. Sosial
yang
terdiri
dari:
pedagang telah berusaha membuat
kelompok acuan, keluarga, peran
toko online dan menjual produk
dan status.
kepada
mereka
yang
sering
3. Personal yang terdiri dari: usia
menjelajahi dunia maya (internet)
dan siklus hidup, pekerjaan,
melalui berbagai macam media sosial,
keadaan ekonomi, gaya hidup,
blog, bahkan web ( Alfatris, 2014)
kepribadian, dan konsep diri.
Belanja online (online shopping)
adalah
kegiatan
perdagangan
jual
beli
elektronik
4. Psikologi
yang
terdiri
atau
motivasi,
persepsi,
yang
belajar,
proses
memungkinkan konsumen untuk dapat
kepercayaan dan sikap.
langsung membeli barang atau jasa
5
dari:
proses
belajar,
Produk fashion adalah sebuah
produk
yang
mempunyai
baju, celana, tas, sepatu, aksesoris
ciri-ciri
lainnya
yang
dapat
khusus yang tepat dan mewakili style
penampilan
yang sedang trend dalam suatu kurun
(Purbaningrum,2008).
waktu tertentu. Fashion merupakan
tanda
dari
suatu
fashion
seringkali
periode
menunjang
pemakaianya
Berdasarkan kerangka berfikir
waktu,
diatas maka hipotesis tindakan pada
menggambarkan
penelitian ini :
kebudayaan, perasaan, pemikiran, dan
“Dinamika perilaku konsumtif
gaya hidup orang-orang dakam satu
melaluionline shopping fashion pada
kurun
mahasiswi
waktu
(Wibisono,2008).
Fashion adalah istilah umum untuk
Universitas
gaya atau mode. Fashion dan wanita
Surakarta.”
merupakan
dua
hal
yang
tidak
Fakultas
Psikologi
Muhammadiyah
METODE PENELITIAN
terpisahkan antara satu dengan yang
Pada penelitian yang dilakukan
lainnya (Savitrie,2008).
oleh peneliti ini menggunakan metode
Fashion sendiri dapat diartikan
penelitiankualitatif dengan pendekatan
sebagai mode, gaya, cara, busana,
fenomenologi, karena dalam penelitian
pakaian (The Contemporary English-
Perilaku Konsunsumtif Melalui Online
Indonesia Dictionary, Peter Salim).
Jadi
produk
fashion
Shopping Fashion Pada Mahasiswi
merupakan
Fakultas
barang-barang yang dihasilkan dari
Psikologi
Muhammadiyah
suatu proses produksi baik berupa
6
Universitas
Surakarta
peneliti
ingin mengungkap fenomena yang ada
penggali data dan observasi sebagai
di masyarakat. Dalampenelitian
metode pelengkap.
untuk
mendapatkan
ini
data
dari
Dalam kuesioner terbuka yang
responden maka peneliti menggunakan
diajukan oleh peneliti untuk responden
tiga metode yaitu metode kuesioner
berisi 11 pertanyaan. Berikut hasil
terbuka untuk menscreaning data,
screaning yang dilakukan sdi Fakultas
metode wawancara sebagai metode
Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Table 2. Hasil screaning kuesioner terbuka
Jumlah
keseluruhan
informan
Jumlah informan
berdasarkan intensitas
belanja
1 x sebulan 2 x sebulan
55
16
Jumlah informan
berdasarkan uang
yang dikeluarkan
300-500
>500
ribu
ribu
1
10
1
Jumlah informan yang
dipilih
1xsebulan
300-500
ribu
9
2xsebulan
>500ribu
Dari hasil kuesioner terbuka
melalui online shopping minimal 1 x
yang diberikan kepada 55 informan
dalam satu bulan dan 1 informan
terdapat 17 informan yang memenuhi
berbelanja melalui online shopping
kriteria berdasarkan intensitas belanja
fashion minimal 2 x dalam satu bulan.
fashion.
Kemudian berdasarkan uang yang
Dengan rincian 16 informan berbelanja
dikeluarkan untuk berbelanja melalui
melalui
online
shopping
7
1
online
shopping
didapatkan
11
tersebut
terdapat
7
subyek
yang
informan dengan rincian 10 informan
bersedia untuk dilakukan wawancara
uang
untuk
guna menggali data lebih mendalam
berbelanja melalui online shopping
tentang perilaku belanja melalui online
fashion berkisar antara 300 – 500 ribu
shopping fashion.
dan 1 informan mengeluarkan uang
HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk
yang
dikeluarkan
berbelanja
melalui
Tujuan
online
dari
penelitian
ini
shopping fashion berkisar lebih dari
adalah untuk mengetahui dinamika
500 ribu.
perilaku
konsumtif
shopping fashion
Berdasarkan hasil seleksi yang
melalui
online
pada mahasiswi
telah dilakukan tersebut terdapat 9
Fakultas
informan yang melakukan belanja
Muhammadiyah
melalui online shopping minimal 1 x
internet dan semakin berkembangnya
dalam satu bulan dan mengeluarkan
model trend fashion jaman sekarang
uang antara 300 – 500 ribu dalam satu
membuat mahasiswi semakin marak
bulan belanja online shopping dan 1
untuk melakukan perilaku belanja dan
informan
yang
melakukan
Psikologi
memenuhi
online
Universitas
Surakarta.Maraknya
kebutuhan
sekundernya
shopping minimal 2 x dalam satu
secara
bulan dan mengeluarkan uang lebih
yang sekarang sering dilakukan oleh
dari 500 ribu dalam satu bulan untuk
mahasiswi
melakukan online shopping. Dari ke
melalui
10 subyek yang memenuhi kriteria
berbagai media sosial yang dimiliki.
8
berlebihan.Perilaku
yaitu
online
belanja
dengan
belanja
shopping
dengan
Diagram 1. Berapa kali melakukan online shopping
1 x sebulan
2 bulan sekali
27%
29%
< 6 bulan sekali
Sekali dalam 6 bulan atau bahkan lebih
2%
2 x sebulan
9%
22%
yang
Tidak pasti
11%
Dari hasil kuesioner terbuka
bulan bahkan ada yang melakukan 2 x
diberikan
sebulan.
kepada
informan
Dari
55
informan
yang
yang
mengisi kuesioner terbuka didapatkan
dilakukan melalui online shopping
16 informan yang melakukan belanja 1
fashion
x dalam satu bulan melalui online
mengenai
perilaku
sebagian
belanja
besar
informan
melakukan belanja melalui online
shopping
shopping fashion dan perilaku belanja
melakukan online shopping 2 x dalam
melalui
online
shopping
satu bulan.
tersebut
dilakukan minimal 1 x dalam satu
9
dan
1
informan
yang
Diagram 6. Jenis fashion yang sering dibeli melalui online
shopping
Baju, jaket
2%
7%
Tas
7%
5%
Sepatu
Baju, tas, sepatu, aksesoris, arloji
7%
Kosmetik
72%
Tidak pernah beli online, onderdil
motor
online
ini sesuai dengan pendapat yang
oleh
dikemukakan Savitrie (2008) bahwa
untuk
jenis produk fashion yang paling
membeli produk fashion yang sedang
banyak dibeli konsumen adalah baju
marak dikalangan mahasiswa dan dari
karenafrekwensi pemakaiannya yang
beranea ragam produk fashion tersebut
paling sering. Sedangkan untuk jenis
sebagian besar informan dari 55
produk lain yaitu tas, sepatu, dan
informan
informan
aksesoris tidak sesering membeli baju
menyatakan bahwa baju merupakan
karena pemakaiannya bisa berulang
barang
kali tanpa terlihat mencolok.
Pembelian
shopping
yang
informan
sebagian
melalui
dilakukan
sekitar
yang
sering
besar
39
dibeli
oleh
informan melalui online shopping. Hal
10
Diagram 7. keputusan membeli melalui online shopping
4%
2%
2%
Ikutan teman
7%
Mengikuti trend baru
4%
20%
Tampilan barang menarik
Harga murah
9%
Kebutuhan mendesak
Mudah mendapatkan, tidak
ribet/ susah
Coba-coba
52%
Tidak pasti, jarang, tidak
pernah, tidak ada
Berdasarkan
hasil
analisis
memutuskan untuk langsung membeli
diagram diatas hasil terbesar alasan
barang
memutuskan untuk membeli melalui
mempertimbangkan
online
Selain dari tampilan gambar yang
shopping
karena
adanya
yang
diinginkan
tanpa
lebih
matang.
tampilan barang yang menarik. Hal ini
membuat
juga diperkuat denganhasil analisis
barang
melalui
wawancara dapat diketahui bahwa
fashion
hal
informan menyatakan pada saat akan
informan yaitu bahan dari barang yang
melakukan
online
shopping
tertarik
untuk
online
kedua
membeli
shopping
yang
dilihat
hal
akan dibeli, kemudian harga yang
pertama yang dilihat yaitu tampilan
ditawarkan. Namun setelah dilakukan
gambar yang dipasarkan melalui situs
wawancara
online shopping fashion, dari tampilan
menyatakan
gambar tersebut membuat informan
mempengaruhi untuk membeli melalui
11
mendalam
bahwa
informan
hal
yang
online shopping selain tampilan barang
mengiklankan
yang menarik juga karena pengaruh
memakai barang karena tertarik untuk
pengaruh
tua,
bisa menjadi seperti model iklan
teman, idola juga mempengaruhi untuk
tersebut, ataupun karena model iklan
pembelian melalui online shopping.
tersebut adalah seorang idola dari
lingkungan,
orang
pembeli.
Pembelian barang yang sama
dengan
idolanya
dilakukan
Berdasarkan hasil analisis data
informan dengan membeli pada situs
wawancara dapat diketahui bahwa
online
perilaku konsumtif melalui online
shopping
juga
barang.Individu
milik
idolanya.
Dimana ketika melakukan belanja
shopping
melalui online shopping informan
informan karena aspek kesenangan
selalu melihat tampilan idolanya yang
pada saat melakukan pembelian barang
sedang trend saat ini, selain itu
melalui
informan juga membeli barang yang
menurut informan berbelanja melalui
diinginkan
melalui
situs
online
online
fashion
online
shopping
dilakukan
shopping
itu
oleh
karena
memudahkan
shopping milik idola tersebut.Hal ini
bahkan tidak membuat susah harus
sesuai dengan pendapat Sumartono
keluar rumah untuk mencari barang
(2002)
terdapat
yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil
delapan ciri perilaku konsumtif salah
analisis data observasi juga dapat
satunya yaitu memakai sebuah barang
diketahui bahwa informan membeli
karena
barang melalui online shopping lebih
yang
menyatakan
pengaruh
model
yang
12
dari satu barang untuk memenuhi
remaja dalam hal ini dilator belakangi
hasrat atau keinginan membeli semata.
oleh sifat remaja yang akan merasa
Karena menurut mereka membeli lebih
senang
dari satu dalam melakukan online
memakai
shopping itu membuat menyenangkan
membuatnya lain daripada yang lain
dan nyaman karena dengan adanya
dan membuatnya merasa trendy.
barang yang banyak maka mereka
perilaku
konsumtif
salah
aspek
berperilaku konsumtif dalam membeli
satunya
barang
sesuatu
melalui
online
shopping
fashion. Dalam melakukan online
buying)yaitu suatu perilaku dimana
membeli
dapat
ini akan memicu informan untuk
mencari kesenangan (Non rational
konsumen
yang
dia
secara boros. Dengan perilaku boros
dengan pendapat Lina & Rosyid
menyatakan
barang
ketika
shopping juga dilakukan oleh informan
kali pergi keluar rumah. Hal ini sesuai
yang
nyaman
Perilaku belanja melalui online
akan lebih bisa berganti baju setiap
(2008)
dan
shopping
yang
fashion
informan
rela
mengeluarkan uang setengah dari uang
dilakukan semata-mata untuk mencari
sakunya untuk melakukan pembelian
kesenangan. Salah satu yang dicari
melalui online shopping,
adalah kenyamanan fisik dimana para
13
Diagram 4. Pengeluaran untuk melakukan online shopping
fashion tiap 1 bulan
< 100 ribu, jarang, tidak
perbulan, tidak pasti,
tidak pernah
2%
20%
18%
< 300 ribu
300 – 500 ribu
>500 ribu
60%
Berdasarkan
hasil
analisis
yang
telah
dibeli
melalui
online
kuesioner diatas dalam melakukan
shopping fashion. Hal ini sesuai
online shopping dalam satu bulan 33
dengan pendapat Lina & Rosyid
informan menjawab < 300 ribu dan 10
(1997)
informan menjawab
perilaku konsumtif sebagai salah satu
sedangkan
300-500 ribu
berdasarkan
hasil
perilaku
yang
menyatakan
yang
bahwa
menghambur-
wawancara yang dilakukan sebagian
hamburkan banyak dana tanpa disadari
besar
adanya kebutuhan yang jelas.Boros
informan
mengeluarkan
uang
menyatakan
minimal
Rp
adalah membelanjakan sesuatu tidak
500.000 untuk melakukan pembelian
ataupun melebihi
shopping.
ukuran yang semestinya. Contohnya:
Bahkan kalau uang saku informan
berbelanja pakaian yang dibutuhkan
kurang mereka akan meminta kepada
untuk kepentingan kerja, sekolah atau
orang tua lagi untuk membayar barang
acara resmi tidak dikatakan boros
barang
melalui
online
pada tempatnya
14
namun jika membeli melebihi batas
yang dibeli. Informan membeli karena
misal butuh pakaian hanya satu namun
keinginan yang tidak terduga jadi
membeli tiga hal inilah yang dikatakan
ketika
boros.
gambar dalam situs onlineshopping
mereka
Pembelian barang melalui online
membeli
melihat suatu barang pada situs online
barang
segera
informan
tersebut
bahkan
online
apa yang terjadi nantinya. Hal ini
tidak
sesuai dengan pendapat Kharis (2011)
menyebutkan bahwa impulsive buying
atau biasa disebut juga unplanned
hasil analisis data wawancara dapat
purchase,
diketahui bahwa dalam melakukan
dimana
pembelian secara online informan
karena
melalui
karena hasrat tanpa memikirkan hal
membeli
akan berguna atau tidak. Berdasarkan
bukan
barang
barang melalui online shopping hanya
mempertimbangkan barang tersebut
membeli
ingin
shopping menurut mereka membeli
menurut
informan bagus dan menarik maka
dengan
merasa
mengetahui alasan yang pasti kenapa
matang barang yang akan dibeli, ketika
yang
langsung
tampilan
barang tersebut bahkan informan tidak
cara tiba-tiba tanpa memikirkan secara
fashion
melihat
membeli tanpa memikirkan kegunaan
shopping dilakukan informan dengan
shopping
mereka
adalah
orang
merencanakan
mereka
berbelanja.
membutuhkan barang tersebut tetapi
karena mereka mengoleksi barang
15
perilaku
orang
tersebut
tidak
sesuatu
dalam
Pada jaman sekarang status
sendiri
dengan
berbelanja
secara
itu
berlebihan barang branded dan barang
sangat kental dan selalu ingin dijaga
yang limited edition. Ketika ada orang
oleh kalangannya. Tidak jauh berbeda
yang memiliki barang yang sama
dengan
bersusah
dengan informan maka barang yang
payah serta rela menghabiskan banyak
sudah dibeli informan melalui online
uang untuk membeli barang branded
shopping tidak akan dipakai kembali
atau limited edition melalui situs
oleh informan. Perilaku seperti ini
online shopping fashion hanya demi
yang akhirnya akan dianggap sebagai
menjaga gengsi dan status sosial di
perilaku konsumtif dalam membeli
lingkungan
barang
sosial
dikalangan
mahasiswi
masyarakat
yang
mereka.
Informan
online
melalui
shopping
menyatakan membeli barang melalui
fashion.
Hal
online shopping karena memang ingin
pendapat
Sumartono
menjaga gengsi dan status sosial di
menyatakan
lingkungan
informan
perilaku konsumtif dan dua diantaranya
bertempat tinggal dan bahkan bergaul.
yaitu membeli barang karena menjaga
Terlihat jelas dari pernyataan informan
diri dan gengsi. Gengsi membuat
penampilan merupakan hal pertama
orang lebih memilih membeli barang
yang dilihat oleh orang lain dan
yang
bahkan tidak pernah mau dianggap
penampilan
sama dengan orang lain. Untuk itu
membeli
informan selalu berusaha menjadi diri
dibutuhkan.Serta
dimana
16
ini
sesuai
(2002)
terdapat
dianggap
delapan
dapat
diri,
barang
dengan
yang
ciri
menjaga
dibandingkan
lain
yang
lebih
kecenderungan
membeli
barang
yang
dianggap
seperti
menjual
hadphone
anting,
menjaga status sosial yaitu individu
bahkan rela menjual kamera untuk
menganggap barang yang digunakan
mendapatkan uang dan digunakan
adalah
suatu
symbol
dari
status
dalam melakukan membayar barang
yang dibeli melalui online shopping
sosialnya.
fashion. Selain itu informan juga rela
Perilaku online shopping yang
dilakukan
oleh
membeli
barang
informan
yang
tidak makan demi membeli barang
untuk
yang
diinginkan
mie
sebagian besar didasari oleh beberapa
seperti
pembelian
bahkan
perilaku
impulsive,
pengaruh
online
melalui
shopping fashion, informan rela makan
melalui situs online shopping fashion
aspek
diinginkan
instan
setiap
hari
asalkan
penampilan dan baju yang dikenakan
boros,
selalu
kesenangan
mengikutitrend baru jaman
sekarang.Bahkan
lingkungan,
uang
saku
yang
digunakan untuk kehidupan sehari-hari
pengaruh teman sebaya dan pengaruh
selama berada di kos rela digunakan
trend bahkan idola.Kelebihan dari
untuk membeli barang yang diinginkan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
melalui online shopping fashion.
mengenai perilaku konsumtif melalui
online shopping fashion yaitu bahwa
Selain
itu
berdasarkan
hasil
dalam melakukan belanja melalui
analisis data wawancara yaitu dalam
online shoppingfashion informan rela
melakukan online shopping fashion
menjual barang berharga yang dimiliki
yang dilakukan oleh informan secara
17
tidak
wajar
dan
berlebihan
ini
membeli
menimbulkan efek dikemudian hari
seperti
melalui
banyak
bahkan
barang
online
yang
telah
shopping
tidak
berguna
Keunikan
fashion
dilakukan
atau
hingga
bagaimana
dapat
dalam
cara
tersebut, sedangkan lemari tempat
menyimpan barang dan baju milik
atau
tidak
memperhitungkan
jika
dalam
sampai
kapan
belanja
melalui
mereka
online
melakukan
shopping
dalam diri informan dan bahkan sulit
untuk
melepaskan
kebiasaan
melakukan perilaku belanja melalui
kegunaan dan efek yang akan terjadi
nantinya
online
terjadi karena hasrat yang timbul
karena dalam melakukan pembelian
informan
melakukan
bahwa
sudah ingin membeli barang hal ini
online shopping fashion. Hal ini terjadi
shoppingfashion
kesimpulan
melakukan online shopping rasanya
fashion yang sering dibeli melalui
online
diambil
melihat media yang digunakan untuk
produk
melalui
mengenai
tersebut karena menurut mereka kalau
informan sudah tidak muat untuk
pakaian
peneliti
yang
shoppingfashion tidak dapat dipastikan
menggunakan barang yang berlebihan
menampung
oleh
penelitian
shopping fashion. Berdasarkan data
untuk menempatkan barang tersebut
dan
online
perilaku konsumtif melalui online
mengakibatkan informan kebingungan
dimana
melalui
shopping fashiontidak dikendalikan.
dibeli
yang tidak terpakai
barang
online shoppingfashion. Usaha untuk
melakukan
mengurangi memang pernah dilakukan
18
tetapi hasilnya juga gagal karena
fashion. Alasan yang mendasari untuk
informan setiap kali membuka media
melakukan perilaku konsumtif melalui
sosial
online shopping fashion adalah merasa
yang
digunakan
untuk
melakukan online shopping selalu saja
mudah
tertarik dan ingin membeli barang
fashion, memiliki banyak baju yang
melalui online shopping fashion.
modelnya limited edition, mengikuti
dalam
melakukan
belanja
trend dan gaya idola yang sedang
KESIMPULAN DAN SARAN
booming, agar produk fashion yang
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan maka dapat
gengsi
disimpulkan sebagai berikut :
Perilaku
online
mahasiswi
melalui
fashion
Fakultas
pada
Psikologi
Pembelian
shopping fashion
yang
pembelian
melalui
online
dilakukan
online
tanpa
juga
tidak
dapat
diperkirakan berapa bulan sekali dan
bahkan dukungan dari pihak lain yang
belanja
melalui
mempertimbangkan waktu. Intensitas
tersebut, baik dari segi media, cara,
untuk
merasa
baik model maupun motif.
mendukung untuk melakukan perilaku
mengharuskan
sosial,
lain yang memakai baju yang sama
terjadi karena adanya pengaruh dari
lingkungan
status
menjaga
ketika keluar rumah tanpa ada orang
Universitas Muhammadiyah Surakarta
sekeliling
dan
untuk
bangga dapat berganti-ganti pakaian
konsumtif
shopping
branded
dimiliki
berapa produk yang akan dibeli saat
melakukan
melakukan online shopping fashion.
shopping
Jumlah uang yang akan dikeluarkan
19
juga sama sekali tidak memperdulikan.
shopping
Seberapa
yang
memanage uang dalam memenuhi
dibutuhkan akan dipenuhi agar produk
kebutuhan sehari-hari, lebih memilah
fashion yang diinginkan dapat dimiliki
kebutuhan yang harus diutamakan dan
meskipun harus merelakan setengah
kebutuhan yang bisa dipenuhi lain
dari uang saku atau bahkan lebih.
hari.
Dalam
kepuasaan
Bagi orang tua, diharapkan lebih
berperilaku konsumtif melalui online
mengajarkan kepada anak tentang cara
shopping
penggunaan uang dan cara memanage
banyak
uang
memenuhi
fashion
mahasiswi
rela
fashion.
Belajar
untuk
melakukan banyak hal yang merugikan
uang.
seperti rela setiap hari makan mie
memberi uang berlebih selain untuk
instan asalkan bisa membeli produk
kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan
fashion yang branded, rela menjual
kuliah, mengajarkan untuk memilih
barang berharga (anting, handphone,
produk fashion dengan baik.
kamera) demi bisa membeli sepatu
Bagi
branded.
penelitian ini dapat digunakan sebagai
dan
Tidak
memanjakan
peneliti
dengan
selanjutnya,
hasil
Berdasarkan hasil penelitian
tambahan informasi dalam melakukan
kesimpulan,
penelitian
maka
penulis
mengenai
perilaku
memberikan saran antara lain kepada :
konsumtif melalui online shopping
Bagi informan penelitian, informan
fashion.
diharapkan
perilaku
lebih
belanja
bisa
mengontrol
melalui
online
20
Bugin,
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, N. (2012). Ragam Budaya
Fashion Tanah Air Yang
Mengantarkan
Indonesia
Menembus
Pasar
Bisnis
Internasional. Jurnal Online
Trans BORDER, edisi 1,
Volume 1(Januari-Juni), 153.
B. 2008. Analisis data
penelitian kualitatif. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Engel, J.F., Blackwell, R.D & Mniard,
P.W.(1994).
Perilaku
konsumen.
Jakarta: Binarupa
Aksara
Gendis, H. N. dkk. (2010). Correlation
between perception of fashion
product
quality
and
purchasing. Jurnal Psikologi.
13 Desember 2010, 8-9.
Alfatris, T. D. (2014). Pengaruh
Harga,
Promosi,
Kualitas
Produk,
Dan
Kepercayaan(Trust) Terhadap
Minat Beli K-Pop(Korea Pop)
Album Dengan Sistem Pre
Order Secara Online (Studi
Pada Online Shop Kordo Day
Shop
(CORP)
Semarang.
Karya
Ilmiah.
Semarang:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UDINUS
Hardiawan, A. C. (2013). Pengaruh
Kepercayaan,
Kemudahan,
dan
Kualitas
Informasi
Terhadap
Keputusan
Pembelian Secara Online.
Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomika
dan
Bisnis
UNDIP
Kharis, I. F. (2011). Studi mengenai
Impulsive Buying Dalam
Penjualan Online. Skripsi.
Semarang: Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Ancok, D. (1995). Nuansa psikologi
pembangunan.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Anggasari, Rina E. 1997. Hubungan
Tingkat
Religius
Dengan
Perilaku Konsumtif. Dalam
Jurnal Psikologika (4).
Kusuma, D. F., Septarini, B. G.
(2013). Pengaruh Orientasi
Belanja Terhadap Intensi
Pembelian Produk Pakaian
Secara Online Pada Pengguna
Online Shop. Jurnal Psikologi
Industri dan Organisasi. Vol
02. No. 1. Februari 2013. 3-4
Ariesny, S. P. (2007). Hubungan
Antara Konsep Diri Dengan
Perilaku Konsumtif Remaja
Putri
Dalam
Pembelian
Kosmetik Melalui Katalog Di
SMA Negeri 1 Semarang.
Skripsi. Semarang: Fakultas
Psikologi UNDIP
Kotler, P. & Armstrong, G. (2003).
Dasar-dasar pemasaran: Edisi
kesembilan jilid 1. Jakarta: PT.
Indeks Kelompok Gramedia.
Aufa, J. (2014). 5 Manfaat Belanja
Online. Jakarta: Liputan6.com.
21
Riduwan. (2010). Belajar Mudah
Untuk
Penelitian
GuruKaryawan Dan Penelitian
Pemula. Bandung: Alfabeta
Lina & Rosyid,
H.F.
(1997).
Perilaku
Konsumtif
Berdasarkan
Locus
of
Control Psikologi. Jurnal
Psikologika, 4, 5-13.
Pratiwi, H. D. (2013). Online Shop
Sebagai Cara Belanja Di
Kalangan Mahasiswa Unnes.
Skripsi. Semarang : Fakultas
Ilmu Sosial Unnes
Luthfiana, R. (2014). Analisis Kualitas
Pelayanan,
Promosi
dan
Hedonic Shopping Motives
Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Dalam Pembelian
Online. Skripsi. Semarang:
Fakultas Ekonomika dan
Bisnis UNDIP.
Purbaningrum, T. (2008). Pola
Konsumsi Produk Fashion Di
Kalangan
Pelajar
Putri.
Skripsi. Surakarta: Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNS
Moleong, L. J. (2007). Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Saragih, H. (2012). Pengaruh Intensi
Pelanggan Dalam Berbelanja
Online Shopping Kembali
Melalui Media Teknologi
Informasi Forum Jual Beli
(FJB) Kaskus. Journal of
Information Systems. Vol. 8.
Issue 2. oktober 2012. 104
Munandar, A.S. (2001). Psikologi
Industri dan Organisasi.
Depok: Universitas Indonesia
(UI press).
Novia,
D. S. (2009). Perilaku
Konsumtif Remaja Putri Etnis
jawa
dan
Etnis
Cina
Pengguna On-Line Shopping
Ditinjau Dari Konformitas.
Skripsi. Semarang: Fakultas
Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata
Sarosa, S. (2012). Penelitian kualitatif
dasar-sadar. Jakarta: PT.
Indeks
Savitrie, D. (2008). Pola Perilaku
Pembelian Produk Fashion
pada
Konsumen
Wanita
(Sebuah Studi Kualitatif pada
Mahasiswa FE UI dan
Pengunjung Butik N.y.l.a).
Skripsi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi UI
Nurtjahjanti, H. (2012). Hubungan
Antara Persepsi terhadap
Harga dan Kualitas Produk
Dengan
Minat
Membeli
Produk
Fashion
Online
Shopping di Facebook Pada
Mahasiswa Politeknik X
Semarang. Jurnal Psikologi.
Vol. 8. No. 2.
Shohibullana, I. H. (2014). Kontrol
Diri
Dan
Perilaku
Konsumtif Pada Siswa SMA
(Ditinjau
Dari
Lokasi
22
Sekolah). Jurnal Online
Psikologi. Vol. 2. No. 1. 47,
48, 51.
Tambunan, R. (2001). Remaja Dan
Perilaku Konsumtif. Jakarta : Artikel
Wardhani, M. D. (2009). Hubungan
Anatara
Konformitas
dan
Harga Diri Dengan Perilaku
Konsumtif Pada Remaja Putri.
Skripsi Psikologi. Surakarta:
UNS
Soegito, (1996) . Konsumerisme
Penyebab Inflasi. Artikel.
[email protected],
diakses pada tanggal 12
Maret 2014, jam 20.30 WIB
Wibisono, L. A. (2008). Menata
Produk
(Disajikan
pada
Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru (PLPG) Bidang Keahlian
Manajemen Bisnis. Jurnal
Ekonomi.
Bandung:
Universitas
Pendidikan
Indonesia
Sugiyono. (2010). Metode penelitian
kuantitatif kualitatif dan r&d.
Bandung : CV. alfabeta
Suhari, Y. (2008). Keputusan Membeli
Secara Online dan Faktorfaktor
Yang
Mempengaruhinya.
Jurnal
Teknologi
Informatika.
Semarang:
Fakultas
Teknologi
Informatika
Universitas Stikubank.
Suhartini. (2011). Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi
Motif Belanja Secara Online Di
Komunitas Kaskus Semarang.
Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi UNDIP.
Sukandarrumidi. (2006). Metodologi
Penelitian: Patunjuk Praktis
Untuk Peneliti Pemula.
Yogyakarta: Gadjah Mada
University.
Sumartono. (2002). Terperangkap
dalam Iklan (Meneropong Imbas
Pesan Iklan
Televisi). Bandung: Alfabeta.
23
FASHIONPADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
MUHAMMADYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
DiajukanOleh :
ANISA QODARIL THOHIROH
F 100 110 174
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PERILAKU KONSUMTIF MELALUI ONLINE SHOPPING
FASHIONPADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
MUHAMMADYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
DiajukanOleh :
ANISA QODARIL THOHIROH
F 100 110 174
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
PERILAKU KONSUMTIF MELALUI ONLINE SHOPPING FASHION
PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Anisa Qodaril Thohiroh
Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
Abstrak
Perilaku konsumtif melalui online shopping fashion pada mahasiswi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan perilaku
yang didorong oleh hasrat berbelanja berbagai macam produk fashion yang
dilakukan secara berlebihan. Perilaku berbelanja produk fashion yang dilakukan
secara terus menerus dengan berlebihan ini sudah menjadi gaya hidup mahasiswi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan perilaku ini
menjadikan mahasiswi melakukan pemborosan dalam berbelanja. Gaya hidup
mewah ini terjadi karena lingkungan, teman sebaya dan faktor idola yang
memasarkan produk fashion melalui situs online shopping sehingga mahasiswi
tertarik untuk membeli produk fashion karena kesenangan saat melihat produk
yang dipasarkan, pada situs online shopping fashion. Ketertarikan terhadap
produk yang dipasarkan melalui online shopping ini memicu perilaku pembelian
impulsive di kalangan mahasiswi dalam berbelanja produk fashion melalui online
shopping fashion. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku
konsumtif melalui online shopping fashion pada mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Subyek penelitian ini memiliki
karajteristik yaitu a) informan merupakan mahasiswi fakultas psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang masih aktif kuliah, b) mahasiswi
yang melakukan online shopping minimal 1 x dalam sebulan, c) mahasiswa yang
mengeluarkan biaya minimal Rp 500.000,00 setiap bulan untuk berbelanja online.
Dalam penelitian ini menggunakan tiga metode penelitian, yaitu metode kuesioner
terbuka, metode wawancara dan metode observasi. Dari hasil screaning kuesioner
terbuka terdapat 10 informan yang memenuhi kriteria, namun hanya 7 orang yang
bersedia untuk menjadi informan dalam metode wawancara. Hasil penelitian ini
adalah perilaku konsumtif melalui online shopping fashion pada mahasiswi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yaitu melakukan
perilaku belanja secara berlebihan, melakukan belanja karena kesenangan,
pembelian impulsive. Perilaku berbelanja yang dilakukan ini sudah menjadi gaya
hidup, informan rela menjual barang berharga seperti anting, kamera, handphone
untuk membeli barang yang diinginkan dan subyek juga rela makan seadanya asal
bisa membeli baju branded dengan model yang berbeda dari orang lain, serta
merasa bangga memiliki banyak baju dan setiap pergi selalu memakai baju yang
berbeda-beda tanpa ada orang lain yang memakai baju yang sama.
Kata Kunci : Perilaku konsumtif, mahasiswi, online shopping fashion
v
temannya jika mereka mengikuti gaya
PENDAHULUAN
hidup teman-temannya yang saat ini
Latar Belakang Masalah
internet
Penggunaan
popular
dikacamata
muda
sedang gencarnya online shopping
semakin
para
tak
dalam memenuhi kebutuhan hidup.
generasi
Pada setiap kesempatan online
terkecuali
shopping menjadi perbincangan oleh
mahasiswi.Mahasiswi adalah bagian
sebagian
masyarakat yang sangat dekat dengan
Sekarang online shopping fashion
persoalan akses informasi dan dunia
sudah bisa diakses melalui Blackberry
internet.Online shopping merupakan
Messenger, android, dan sosial media
bentuk perubahan yang di sajikan oleh
untuk itu lebih memudahkan bagi
internet
dalam
mahasiswi untuk mengaksesnya dan
berbelanja.Pola konsumsi mahasiswa,
melakukan online shopping. Dengan
khususnya konsumsi produk fashion
demikian semakin maraknya online
akhir-akhir
mengalami
shopping dikalangan mahasiswi akan
tertarik
membuat mahasiswi semakin diberi
mengkonsumsi produk fashion karena
kemudahan untuk melakukan transaksi
untuk mengikuti trend anak muda
membeli online.
dari
segi
inovasi
ini
peningkatan.Mahasiswi
kalangan
mahasiswi.
jaman sekarang.Pola konsumsi yang
Dari fenomena yang didapatkan
tinggi cenderung konsumtif. Untuk itu
oleh peneliti melalu observasi dan
semakin maraknya produsen yang
wawancara
online
mahasiswi
menjual
barang
melalui
terhadap
dua
Fakultas
orang
Psikologi
shopping terutama produk fashion
Universitas Muhammadiyah Surakarta
akan lebih meningkatkan mahasiswi
mengenai
untuk melakukan transaksi melalui
online shoppingfashion.Perilaku online
online shopping dalam memenuhi
shopping
fashion
kebutuhannya. Selain itu mahasiswi
prioritas
utama
berpersepsi
Fakultas
bahwa
mereka
akan
diterima dalam lingkungan teman-
kebiasaannya
melakukan
sudah
bagi
Psikologi
menjadi
mahasiswi
Universitas
Muhammadiyah Surakarta, menurut
1
kedua subyek yang menjadi data awal
dengan gaya hidup yang sama. Karena
penelitian
menyatakan
bahwa
trend
melakukan
belanja
online
sekarang sudah menjadi gaya hidup
memudahkan dalam bertransaksi dan
dan kebiasaan bagi mahasiswi untuk
online
shopping
fashion
online
memenuhi
shopping fashion menghabiskan uang
mahasiswi
yang tidak pernah terduga, hampir
cara mereka manunjukkan jati diri,
setangah dari uang sakunya digunakan
cara
untuk
menunjukkan mereka pantas berada
ketika
melakukan
belanja
melakukan
fashion
melalui
belanja
online
produk
shopping
kebutuhannya.
penampilan
Bagi
merupakan
berkomunikasi
dan
juga
dalam suatu kelompok tertentu.
fashion.Hal yang mempengarhui yaitu
online
Perilaku
shopping
karena trend jaman sekarang dan
fashion yang terus menerus ini akan
lingkungan
mengakibatkan mahasiswi berperilaku
yang
juga
melakukan
online shopping fashion.
konsumtif
Dengan demikian perilaku online
dengan
memenuhi
kebutuhan secara berlebihan atas dasar
shopping sudah merajalela dikalangan
tertarik
mahasiswi,
yang
ditawarkan atau bahkan karena teman-
ditawarkan dan karena pengaruh teman
teman kuliahnya juga membeli barang
di sekitarnya. Karena online shopping
secara
merupakan
yang
mahasisiwi membeli barang melalui
memudahkan untuk mahasiswi dan
online shopping karena mudah dan
menarik mahasiswi membeli barang
tidak membuat mereka bersusah payah
dengan
pergi
karena
cara
hanya
barang
belanja
tampilan
yang
Dengan adanya perilaku online
ini
online.
keluar
produk
Bahkan
rumah
hanya
yang
alasan
ingin
memenuhi kebutuhannya.
ditawarkan saja.
shopping
dengan
mahasiswi
Fenomena
ingin
yang
dipaparkan
diatas melatarbelakangi peneliti untuk
menunjukkan kepada masyarakat dan
meneliti
lingkungannya bahwa mereka sama
lebih
dalam
dan
ingin
memahami perilaku konsumtif melalui
dan bisa berada diantara kelompoknya
2
online
shoppingfashion
mahasiswi
Fakultas
Aspek ini menunjukkan bahwa
pada
Psikologi
seorang remaja berperilaku membeli
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
semata-mata
Perilaku konsumtif merupakan
tindakan
seorang
membeli
memepertimbangkannya,
kemudian
faktor
(1995)
Menurut
menjelaskan
purchase,
barang yang benar-benar dibutuhkan,
Kharis
(2011)
perilaku
orang
tersebut
tidak
sesuatu
dalam
berbelanja.
tidak
Menurut Rook dalam Kharis
memerlukan produk tersebut.
(2011)
Menurut Lina & Rosyid (1997)
impulsive
pembelian
aspek-aspek perilaku konsumtif adalah
Impulsif
orang
merencanakan
mata untuk membeli dan mencoba
a. Pembelian
adalah
dimana
tetapi membeli barang hanya semata-
sebenarnya
bersifat
atau biasa disebut juga unplanned
ialah perilaku yang tidak lagi membeli
walau
biasanya
menyebutkan bahwa impulsive buying
bahwa perilaku konsumtif seseorang
produk,
dan
emosional.
kebutuhan (Sumartono, 2002)
Ancok
tidak
memikirkan apa yang akan terjadi
tersebut dalam membeli suatu barang
pada
oleh
sesaat, dilakukan tanpa terlebih dahulu
yang masuk akal dimana seorang
didasarkan
didasari
hasrat yang tiba-tiba / keinginan
suatu
barang tanpa adanya pertimbangan
tidak
karena
yang
buying
adalah
terjadi
ketika
konsumen mengalami desakan tiba-
(
tiba, yang biasanya sangat kuat dan
Impulsive Buying )
menetap
3
untuk
membeli
sesuatu
dengan segera.Dorongan pembelian
sekolah
adalah sifat foya-foya dan dapat
dikatakan boros namun jika membeli
merangsang
emosional,
melebihi batas missal butuh pakaian
sehingga impulsive buying mudah
hanya satu namun membeli tiga hal
terjadi
inilah yang dikatakan boros.
konflik
karena
konsumen
adanya
yang
keinginan
atau
acara
resmi
tidak
c. Mencari kesenangan (Non rational
berubah-ubah.
Impulsive buying memiliki beberapa
buying)
karakteristik :
Suatu perilaku dimana konsumen
1. Spontanitas.
membeli
2. Kekuatan, kompulsi, intensitas.
semata-mata
3. Kegairahan dan stimulasi.
kesenangan. Salah satu yang dicari
4. Ketidakpedulian akan akibat.
adalah kenyamanan fisik dimana para
b. Pemborosan
perilaku
yang
dilakukan
untuk
mencari
remaja dalam hal ini dilator belakangi
Perilaku konsumtif sebagai salah
satu
sesuatu
yang
oleh sifat remaja yang akan merasa
menghambur-
senang
dan
nyaman
ketika
dia
hamburkan banyak dana tanpa disadari
memakai
adanya kebutuhan yang jelas.
membuatnya lain daripada yang lain
Boros
adalah
barang
yang
dapat
dan membuatnya merasa trendy.
membelanjakan
sesuatu tidak pada tempatnya ataupun
Belanja
online
didefinisikan
melebihi ukuran yang semestinya.
sebagai perilaku mengunjungi toko
Contohnya: berbelanja pakaian yang
online melalui media internet untuk
dibutuhkan untuk kepentingan kerja,
mencari,
4
menawar
atau
membeli
produk dengan niat membeli dan
dari penjual melalui media internet
mendapatkan
menggunakan sebuah web browser
produk
tersebut.
Di
Indonesia masih terdapat banyak toko
(Hardiawan,2013).
online, dimana transaksi pembayaran
Faktor
yang
mempengaruhi
masih dilakukan dengan cara non-
perilaku membeli menurut Kotler(
online, seperti transfer antar bank
2003:183-206 dalam Suhari, 2008)
(Luthfiana,2014).
terdiri dari :
Online shopping atau belanja
1. Kebudayaan yang terdiri dari :
online via internet, adalah suatu proses
budaya, sub budaya dan kelas
pembelian barang atau jasa melalui
sosial.
internet. Sejak kehadiran internet, para
2. Sosial
yang
terdiri
dari:
pedagang telah berusaha membuat
kelompok acuan, keluarga, peran
toko online dan menjual produk
dan status.
kepada
mereka
yang
sering
3. Personal yang terdiri dari: usia
menjelajahi dunia maya (internet)
dan siklus hidup, pekerjaan,
melalui berbagai macam media sosial,
keadaan ekonomi, gaya hidup,
blog, bahkan web ( Alfatris, 2014)
kepribadian, dan konsep diri.
Belanja online (online shopping)
adalah
kegiatan
perdagangan
jual
beli
elektronik
4. Psikologi
yang
terdiri
atau
motivasi,
persepsi,
yang
belajar,
proses
memungkinkan konsumen untuk dapat
kepercayaan dan sikap.
langsung membeli barang atau jasa
5
dari:
proses
belajar,
Produk fashion adalah sebuah
produk
yang
mempunyai
baju, celana, tas, sepatu, aksesoris
ciri-ciri
lainnya
yang
dapat
khusus yang tepat dan mewakili style
penampilan
yang sedang trend dalam suatu kurun
(Purbaningrum,2008).
waktu tertentu. Fashion merupakan
tanda
dari
suatu
fashion
seringkali
periode
menunjang
pemakaianya
Berdasarkan kerangka berfikir
waktu,
diatas maka hipotesis tindakan pada
menggambarkan
penelitian ini :
kebudayaan, perasaan, pemikiran, dan
“Dinamika perilaku konsumtif
gaya hidup orang-orang dakam satu
melaluionline shopping fashion pada
kurun
mahasiswi
waktu
(Wibisono,2008).
Fashion adalah istilah umum untuk
Universitas
gaya atau mode. Fashion dan wanita
Surakarta.”
merupakan
dua
hal
yang
tidak
Fakultas
Psikologi
Muhammadiyah
METODE PENELITIAN
terpisahkan antara satu dengan yang
Pada penelitian yang dilakukan
lainnya (Savitrie,2008).
oleh peneliti ini menggunakan metode
Fashion sendiri dapat diartikan
penelitiankualitatif dengan pendekatan
sebagai mode, gaya, cara, busana,
fenomenologi, karena dalam penelitian
pakaian (The Contemporary English-
Perilaku Konsunsumtif Melalui Online
Indonesia Dictionary, Peter Salim).
Jadi
produk
fashion
Shopping Fashion Pada Mahasiswi
merupakan
Fakultas
barang-barang yang dihasilkan dari
Psikologi
Muhammadiyah
suatu proses produksi baik berupa
6
Universitas
Surakarta
peneliti
ingin mengungkap fenomena yang ada
penggali data dan observasi sebagai
di masyarakat. Dalampenelitian
metode pelengkap.
untuk
mendapatkan
ini
data
dari
Dalam kuesioner terbuka yang
responden maka peneliti menggunakan
diajukan oleh peneliti untuk responden
tiga metode yaitu metode kuesioner
berisi 11 pertanyaan. Berikut hasil
terbuka untuk menscreaning data,
screaning yang dilakukan sdi Fakultas
metode wawancara sebagai metode
Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Table 2. Hasil screaning kuesioner terbuka
Jumlah
keseluruhan
informan
Jumlah informan
berdasarkan intensitas
belanja
1 x sebulan 2 x sebulan
55
16
Jumlah informan
berdasarkan uang
yang dikeluarkan
300-500
>500
ribu
ribu
1
10
1
Jumlah informan yang
dipilih
1xsebulan
300-500
ribu
9
2xsebulan
>500ribu
Dari hasil kuesioner terbuka
melalui online shopping minimal 1 x
yang diberikan kepada 55 informan
dalam satu bulan dan 1 informan
terdapat 17 informan yang memenuhi
berbelanja melalui online shopping
kriteria berdasarkan intensitas belanja
fashion minimal 2 x dalam satu bulan.
fashion.
Kemudian berdasarkan uang yang
Dengan rincian 16 informan berbelanja
dikeluarkan untuk berbelanja melalui
melalui
online
shopping
7
1
online
shopping
didapatkan
11
tersebut
terdapat
7
subyek
yang
informan dengan rincian 10 informan
bersedia untuk dilakukan wawancara
uang
untuk
guna menggali data lebih mendalam
berbelanja melalui online shopping
tentang perilaku belanja melalui online
fashion berkisar antara 300 – 500 ribu
shopping fashion.
dan 1 informan mengeluarkan uang
HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk
yang
dikeluarkan
berbelanja
melalui
Tujuan
online
dari
penelitian
ini
shopping fashion berkisar lebih dari
adalah untuk mengetahui dinamika
500 ribu.
perilaku
konsumtif
shopping fashion
Berdasarkan hasil seleksi yang
melalui
online
pada mahasiswi
telah dilakukan tersebut terdapat 9
Fakultas
informan yang melakukan belanja
Muhammadiyah
melalui online shopping minimal 1 x
internet dan semakin berkembangnya
dalam satu bulan dan mengeluarkan
model trend fashion jaman sekarang
uang antara 300 – 500 ribu dalam satu
membuat mahasiswi semakin marak
bulan belanja online shopping dan 1
untuk melakukan perilaku belanja dan
informan
yang
melakukan
Psikologi
memenuhi
online
Universitas
Surakarta.Maraknya
kebutuhan
sekundernya
shopping minimal 2 x dalam satu
secara
bulan dan mengeluarkan uang lebih
yang sekarang sering dilakukan oleh
dari 500 ribu dalam satu bulan untuk
mahasiswi
melakukan online shopping. Dari ke
melalui
10 subyek yang memenuhi kriteria
berbagai media sosial yang dimiliki.
8
berlebihan.Perilaku
yaitu
online
belanja
dengan
belanja
shopping
dengan
Diagram 1. Berapa kali melakukan online shopping
1 x sebulan
2 bulan sekali
27%
29%
< 6 bulan sekali
Sekali dalam 6 bulan atau bahkan lebih
2%
2 x sebulan
9%
22%
yang
Tidak pasti
11%
Dari hasil kuesioner terbuka
bulan bahkan ada yang melakukan 2 x
diberikan
sebulan.
kepada
informan
Dari
55
informan
yang
yang
mengisi kuesioner terbuka didapatkan
dilakukan melalui online shopping
16 informan yang melakukan belanja 1
fashion
x dalam satu bulan melalui online
mengenai
perilaku
sebagian
belanja
besar
informan
melakukan belanja melalui online
shopping
shopping fashion dan perilaku belanja
melakukan online shopping 2 x dalam
melalui
online
shopping
satu bulan.
tersebut
dilakukan minimal 1 x dalam satu
9
dan
1
informan
yang
Diagram 6. Jenis fashion yang sering dibeli melalui online
shopping
Baju, jaket
2%
7%
Tas
7%
5%
Sepatu
Baju, tas, sepatu, aksesoris, arloji
7%
Kosmetik
72%
Tidak pernah beli online, onderdil
motor
online
ini sesuai dengan pendapat yang
oleh
dikemukakan Savitrie (2008) bahwa
untuk
jenis produk fashion yang paling
membeli produk fashion yang sedang
banyak dibeli konsumen adalah baju
marak dikalangan mahasiswa dan dari
karenafrekwensi pemakaiannya yang
beranea ragam produk fashion tersebut
paling sering. Sedangkan untuk jenis
sebagian besar informan dari 55
produk lain yaitu tas, sepatu, dan
informan
informan
aksesoris tidak sesering membeli baju
menyatakan bahwa baju merupakan
karena pemakaiannya bisa berulang
barang
kali tanpa terlihat mencolok.
Pembelian
shopping
yang
informan
sebagian
melalui
dilakukan
sekitar
yang
sering
besar
39
dibeli
oleh
informan melalui online shopping. Hal
10
Diagram 7. keputusan membeli melalui online shopping
4%
2%
2%
Ikutan teman
7%
Mengikuti trend baru
4%
20%
Tampilan barang menarik
Harga murah
9%
Kebutuhan mendesak
Mudah mendapatkan, tidak
ribet/ susah
Coba-coba
52%
Tidak pasti, jarang, tidak
pernah, tidak ada
Berdasarkan
hasil
analisis
memutuskan untuk langsung membeli
diagram diatas hasil terbesar alasan
barang
memutuskan untuk membeli melalui
mempertimbangkan
online
Selain dari tampilan gambar yang
shopping
karena
adanya
yang
diinginkan
tanpa
lebih
matang.
tampilan barang yang menarik. Hal ini
membuat
juga diperkuat denganhasil analisis
barang
melalui
wawancara dapat diketahui bahwa
fashion
hal
informan menyatakan pada saat akan
informan yaitu bahan dari barang yang
melakukan
online
shopping
tertarik
untuk
online
kedua
membeli
shopping
yang
dilihat
hal
akan dibeli, kemudian harga yang
pertama yang dilihat yaitu tampilan
ditawarkan. Namun setelah dilakukan
gambar yang dipasarkan melalui situs
wawancara
online shopping fashion, dari tampilan
menyatakan
gambar tersebut membuat informan
mempengaruhi untuk membeli melalui
11
mendalam
bahwa
informan
hal
yang
online shopping selain tampilan barang
mengiklankan
yang menarik juga karena pengaruh
memakai barang karena tertarik untuk
pengaruh
tua,
bisa menjadi seperti model iklan
teman, idola juga mempengaruhi untuk
tersebut, ataupun karena model iklan
pembelian melalui online shopping.
tersebut adalah seorang idola dari
lingkungan,
orang
pembeli.
Pembelian barang yang sama
dengan
idolanya
dilakukan
Berdasarkan hasil analisis data
informan dengan membeli pada situs
wawancara dapat diketahui bahwa
online
perilaku konsumtif melalui online
shopping
juga
barang.Individu
milik
idolanya.
Dimana ketika melakukan belanja
shopping
melalui online shopping informan
informan karena aspek kesenangan
selalu melihat tampilan idolanya yang
pada saat melakukan pembelian barang
sedang trend saat ini, selain itu
melalui
informan juga membeli barang yang
menurut informan berbelanja melalui
diinginkan
melalui
situs
online
online
fashion
online
shopping
dilakukan
shopping
itu
oleh
karena
memudahkan
shopping milik idola tersebut.Hal ini
bahkan tidak membuat susah harus
sesuai dengan pendapat Sumartono
keluar rumah untuk mencari barang
(2002)
terdapat
yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil
delapan ciri perilaku konsumtif salah
analisis data observasi juga dapat
satunya yaitu memakai sebuah barang
diketahui bahwa informan membeli
karena
barang melalui online shopping lebih
yang
menyatakan
pengaruh
model
yang
12
dari satu barang untuk memenuhi
remaja dalam hal ini dilator belakangi
hasrat atau keinginan membeli semata.
oleh sifat remaja yang akan merasa
Karena menurut mereka membeli lebih
senang
dari satu dalam melakukan online
memakai
shopping itu membuat menyenangkan
membuatnya lain daripada yang lain
dan nyaman karena dengan adanya
dan membuatnya merasa trendy.
barang yang banyak maka mereka
perilaku
konsumtif
salah
aspek
berperilaku konsumtif dalam membeli
satunya
barang
sesuatu
melalui
online
shopping
fashion. Dalam melakukan online
buying)yaitu suatu perilaku dimana
membeli
dapat
ini akan memicu informan untuk
mencari kesenangan (Non rational
konsumen
yang
dia
secara boros. Dengan perilaku boros
dengan pendapat Lina & Rosyid
menyatakan
barang
ketika
shopping juga dilakukan oleh informan
kali pergi keluar rumah. Hal ini sesuai
yang
nyaman
Perilaku belanja melalui online
akan lebih bisa berganti baju setiap
(2008)
dan
shopping
yang
fashion
informan
rela
mengeluarkan uang setengah dari uang
dilakukan semata-mata untuk mencari
sakunya untuk melakukan pembelian
kesenangan. Salah satu yang dicari
melalui online shopping,
adalah kenyamanan fisik dimana para
13
Diagram 4. Pengeluaran untuk melakukan online shopping
fashion tiap 1 bulan
< 100 ribu, jarang, tidak
perbulan, tidak pasti,
tidak pernah
2%
20%
18%
< 300 ribu
300 – 500 ribu
>500 ribu
60%
Berdasarkan
hasil
analisis
yang
telah
dibeli
melalui
online
kuesioner diatas dalam melakukan
shopping fashion. Hal ini sesuai
online shopping dalam satu bulan 33
dengan pendapat Lina & Rosyid
informan menjawab < 300 ribu dan 10
(1997)
informan menjawab
perilaku konsumtif sebagai salah satu
sedangkan
300-500 ribu
berdasarkan
hasil
perilaku
yang
menyatakan
yang
bahwa
menghambur-
wawancara yang dilakukan sebagian
hamburkan banyak dana tanpa disadari
besar
adanya kebutuhan yang jelas.Boros
informan
mengeluarkan
uang
menyatakan
minimal
Rp
adalah membelanjakan sesuatu tidak
500.000 untuk melakukan pembelian
ataupun melebihi
shopping.
ukuran yang semestinya. Contohnya:
Bahkan kalau uang saku informan
berbelanja pakaian yang dibutuhkan
kurang mereka akan meminta kepada
untuk kepentingan kerja, sekolah atau
orang tua lagi untuk membayar barang
acara resmi tidak dikatakan boros
barang
melalui
online
pada tempatnya
14
namun jika membeli melebihi batas
yang dibeli. Informan membeli karena
misal butuh pakaian hanya satu namun
keinginan yang tidak terduga jadi
membeli tiga hal inilah yang dikatakan
ketika
boros.
gambar dalam situs onlineshopping
mereka
Pembelian barang melalui online
membeli
melihat suatu barang pada situs online
barang
segera
informan
tersebut
bahkan
online
apa yang terjadi nantinya. Hal ini
tidak
sesuai dengan pendapat Kharis (2011)
menyebutkan bahwa impulsive buying
atau biasa disebut juga unplanned
hasil analisis data wawancara dapat
purchase,
diketahui bahwa dalam melakukan
dimana
pembelian secara online informan
karena
melalui
karena hasrat tanpa memikirkan hal
membeli
akan berguna atau tidak. Berdasarkan
bukan
barang
barang melalui online shopping hanya
mempertimbangkan barang tersebut
membeli
ingin
shopping menurut mereka membeli
menurut
informan bagus dan menarik maka
dengan
merasa
mengetahui alasan yang pasti kenapa
matang barang yang akan dibeli, ketika
yang
langsung
tampilan
barang tersebut bahkan informan tidak
cara tiba-tiba tanpa memikirkan secara
fashion
melihat
membeli tanpa memikirkan kegunaan
shopping dilakukan informan dengan
shopping
mereka
adalah
orang
merencanakan
mereka
berbelanja.
membutuhkan barang tersebut tetapi
karena mereka mengoleksi barang
15
perilaku
orang
tersebut
tidak
sesuatu
dalam
Pada jaman sekarang status
sendiri
dengan
berbelanja
secara
itu
berlebihan barang branded dan barang
sangat kental dan selalu ingin dijaga
yang limited edition. Ketika ada orang
oleh kalangannya. Tidak jauh berbeda
yang memiliki barang yang sama
dengan
bersusah
dengan informan maka barang yang
payah serta rela menghabiskan banyak
sudah dibeli informan melalui online
uang untuk membeli barang branded
shopping tidak akan dipakai kembali
atau limited edition melalui situs
oleh informan. Perilaku seperti ini
online shopping fashion hanya demi
yang akhirnya akan dianggap sebagai
menjaga gengsi dan status sosial di
perilaku konsumtif dalam membeli
lingkungan
barang
sosial
dikalangan
mahasiswi
masyarakat
yang
mereka.
Informan
online
melalui
shopping
menyatakan membeli barang melalui
fashion.
Hal
online shopping karena memang ingin
pendapat
Sumartono
menjaga gengsi dan status sosial di
menyatakan
lingkungan
informan
perilaku konsumtif dan dua diantaranya
bertempat tinggal dan bahkan bergaul.
yaitu membeli barang karena menjaga
Terlihat jelas dari pernyataan informan
diri dan gengsi. Gengsi membuat
penampilan merupakan hal pertama
orang lebih memilih membeli barang
yang dilihat oleh orang lain dan
yang
bahkan tidak pernah mau dianggap
penampilan
sama dengan orang lain. Untuk itu
membeli
informan selalu berusaha menjadi diri
dibutuhkan.Serta
dimana
16
ini
sesuai
(2002)
terdapat
dianggap
delapan
dapat
diri,
barang
dengan
yang
ciri
menjaga
dibandingkan
lain
yang
lebih
kecenderungan
membeli
barang
yang
dianggap
seperti
menjual
hadphone
anting,
menjaga status sosial yaitu individu
bahkan rela menjual kamera untuk
menganggap barang yang digunakan
mendapatkan uang dan digunakan
adalah
suatu
symbol
dari
status
dalam melakukan membayar barang
yang dibeli melalui online shopping
sosialnya.
fashion. Selain itu informan juga rela
Perilaku online shopping yang
dilakukan
oleh
membeli
barang
informan
yang
tidak makan demi membeli barang
untuk
yang
diinginkan
mie
sebagian besar didasari oleh beberapa
seperti
pembelian
bahkan
perilaku
impulsive,
pengaruh
online
melalui
shopping fashion, informan rela makan
melalui situs online shopping fashion
aspek
diinginkan
instan
setiap
hari
asalkan
penampilan dan baju yang dikenakan
boros,
selalu
kesenangan
mengikutitrend baru jaman
sekarang.Bahkan
lingkungan,
uang
saku
yang
digunakan untuk kehidupan sehari-hari
pengaruh teman sebaya dan pengaruh
selama berada di kos rela digunakan
trend bahkan idola.Kelebihan dari
untuk membeli barang yang diinginkan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
melalui online shopping fashion.
mengenai perilaku konsumtif melalui
online shopping fashion yaitu bahwa
Selain
itu
berdasarkan
hasil
dalam melakukan belanja melalui
analisis data wawancara yaitu dalam
online shoppingfashion informan rela
melakukan online shopping fashion
menjual barang berharga yang dimiliki
yang dilakukan oleh informan secara
17
tidak
wajar
dan
berlebihan
ini
membeli
menimbulkan efek dikemudian hari
seperti
melalui
banyak
bahkan
barang
online
yang
telah
shopping
tidak
berguna
Keunikan
fashion
dilakukan
atau
hingga
bagaimana
dapat
dalam
cara
tersebut, sedangkan lemari tempat
menyimpan barang dan baju milik
atau
tidak
memperhitungkan
jika
dalam
sampai
kapan
belanja
melalui
mereka
online
melakukan
shopping
dalam diri informan dan bahkan sulit
untuk
melepaskan
kebiasaan
melakukan perilaku belanja melalui
kegunaan dan efek yang akan terjadi
nantinya
online
terjadi karena hasrat yang timbul
karena dalam melakukan pembelian
informan
melakukan
bahwa
sudah ingin membeli barang hal ini
online shopping fashion. Hal ini terjadi
shoppingfashion
kesimpulan
melakukan online shopping rasanya
fashion yang sering dibeli melalui
online
diambil
melihat media yang digunakan untuk
produk
melalui
mengenai
tersebut karena menurut mereka kalau
informan sudah tidak muat untuk
pakaian
peneliti
yang
shoppingfashion tidak dapat dipastikan
menggunakan barang yang berlebihan
menampung
oleh
penelitian
shopping fashion. Berdasarkan data
untuk menempatkan barang tersebut
dan
online
perilaku konsumtif melalui online
mengakibatkan informan kebingungan
dimana
melalui
shopping fashiontidak dikendalikan.
dibeli
yang tidak terpakai
barang
online shoppingfashion. Usaha untuk
melakukan
mengurangi memang pernah dilakukan
18
tetapi hasilnya juga gagal karena
fashion. Alasan yang mendasari untuk
informan setiap kali membuka media
melakukan perilaku konsumtif melalui
sosial
online shopping fashion adalah merasa
yang
digunakan
untuk
melakukan online shopping selalu saja
mudah
tertarik dan ingin membeli barang
fashion, memiliki banyak baju yang
melalui online shopping fashion.
modelnya limited edition, mengikuti
dalam
melakukan
belanja
trend dan gaya idola yang sedang
KESIMPULAN DAN SARAN
booming, agar produk fashion yang
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan maka dapat
gengsi
disimpulkan sebagai berikut :
Perilaku
online
mahasiswi
melalui
fashion
Fakultas
pada
Psikologi
Pembelian
shopping fashion
yang
pembelian
melalui
online
dilakukan
online
tanpa
juga
tidak
dapat
diperkirakan berapa bulan sekali dan
bahkan dukungan dari pihak lain yang
belanja
melalui
mempertimbangkan waktu. Intensitas
tersebut, baik dari segi media, cara,
untuk
merasa
baik model maupun motif.
mendukung untuk melakukan perilaku
mengharuskan
sosial,
lain yang memakai baju yang sama
terjadi karena adanya pengaruh dari
lingkungan
status
menjaga
ketika keluar rumah tanpa ada orang
Universitas Muhammadiyah Surakarta
sekeliling
dan
untuk
bangga dapat berganti-ganti pakaian
konsumtif
shopping
branded
dimiliki
berapa produk yang akan dibeli saat
melakukan
melakukan online shopping fashion.
shopping
Jumlah uang yang akan dikeluarkan
19
juga sama sekali tidak memperdulikan.
shopping
Seberapa
yang
memanage uang dalam memenuhi
dibutuhkan akan dipenuhi agar produk
kebutuhan sehari-hari, lebih memilah
fashion yang diinginkan dapat dimiliki
kebutuhan yang harus diutamakan dan
meskipun harus merelakan setengah
kebutuhan yang bisa dipenuhi lain
dari uang saku atau bahkan lebih.
hari.
Dalam
kepuasaan
Bagi orang tua, diharapkan lebih
berperilaku konsumtif melalui online
mengajarkan kepada anak tentang cara
shopping
penggunaan uang dan cara memanage
banyak
uang
memenuhi
fashion
mahasiswi
rela
fashion.
Belajar
untuk
melakukan banyak hal yang merugikan
uang.
seperti rela setiap hari makan mie
memberi uang berlebih selain untuk
instan asalkan bisa membeli produk
kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan
fashion yang branded, rela menjual
kuliah, mengajarkan untuk memilih
barang berharga (anting, handphone,
produk fashion dengan baik.
kamera) demi bisa membeli sepatu
Bagi
branded.
penelitian ini dapat digunakan sebagai
dan
Tidak
memanjakan
peneliti
dengan
selanjutnya,
hasil
Berdasarkan hasil penelitian
tambahan informasi dalam melakukan
kesimpulan,
penelitian
maka
penulis
mengenai
perilaku
memberikan saran antara lain kepada :
konsumtif melalui online shopping
Bagi informan penelitian, informan
fashion.
diharapkan
perilaku
lebih
belanja
bisa
mengontrol
melalui
online
20
Bugin,
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, N. (2012). Ragam Budaya
Fashion Tanah Air Yang
Mengantarkan
Indonesia
Menembus
Pasar
Bisnis
Internasional. Jurnal Online
Trans BORDER, edisi 1,
Volume 1(Januari-Juni), 153.
B. 2008. Analisis data
penelitian kualitatif. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Engel, J.F., Blackwell, R.D & Mniard,
P.W.(1994).
Perilaku
konsumen.
Jakarta: Binarupa
Aksara
Gendis, H. N. dkk. (2010). Correlation
between perception of fashion
product
quality
and
purchasing. Jurnal Psikologi.
13 Desember 2010, 8-9.
Alfatris, T. D. (2014). Pengaruh
Harga,
Promosi,
Kualitas
Produk,
Dan
Kepercayaan(Trust) Terhadap
Minat Beli K-Pop(Korea Pop)
Album Dengan Sistem Pre
Order Secara Online (Studi
Pada Online Shop Kordo Day
Shop
(CORP)
Semarang.
Karya
Ilmiah.
Semarang:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UDINUS
Hardiawan, A. C. (2013). Pengaruh
Kepercayaan,
Kemudahan,
dan
Kualitas
Informasi
Terhadap
Keputusan
Pembelian Secara Online.
Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomika
dan
Bisnis
UNDIP
Kharis, I. F. (2011). Studi mengenai
Impulsive Buying Dalam
Penjualan Online. Skripsi.
Semarang: Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Ancok, D. (1995). Nuansa psikologi
pembangunan.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Anggasari, Rina E. 1997. Hubungan
Tingkat
Religius
Dengan
Perilaku Konsumtif. Dalam
Jurnal Psikologika (4).
Kusuma, D. F., Septarini, B. G.
(2013). Pengaruh Orientasi
Belanja Terhadap Intensi
Pembelian Produk Pakaian
Secara Online Pada Pengguna
Online Shop. Jurnal Psikologi
Industri dan Organisasi. Vol
02. No. 1. Februari 2013. 3-4
Ariesny, S. P. (2007). Hubungan
Antara Konsep Diri Dengan
Perilaku Konsumtif Remaja
Putri
Dalam
Pembelian
Kosmetik Melalui Katalog Di
SMA Negeri 1 Semarang.
Skripsi. Semarang: Fakultas
Psikologi UNDIP
Kotler, P. & Armstrong, G. (2003).
Dasar-dasar pemasaran: Edisi
kesembilan jilid 1. Jakarta: PT.
Indeks Kelompok Gramedia.
Aufa, J. (2014). 5 Manfaat Belanja
Online. Jakarta: Liputan6.com.
21
Riduwan. (2010). Belajar Mudah
Untuk
Penelitian
GuruKaryawan Dan Penelitian
Pemula. Bandung: Alfabeta
Lina & Rosyid,
H.F.
(1997).
Perilaku
Konsumtif
Berdasarkan
Locus
of
Control Psikologi. Jurnal
Psikologika, 4, 5-13.
Pratiwi, H. D. (2013). Online Shop
Sebagai Cara Belanja Di
Kalangan Mahasiswa Unnes.
Skripsi. Semarang : Fakultas
Ilmu Sosial Unnes
Luthfiana, R. (2014). Analisis Kualitas
Pelayanan,
Promosi
dan
Hedonic Shopping Motives
Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Dalam Pembelian
Online. Skripsi. Semarang:
Fakultas Ekonomika dan
Bisnis UNDIP.
Purbaningrum, T. (2008). Pola
Konsumsi Produk Fashion Di
Kalangan
Pelajar
Putri.
Skripsi. Surakarta: Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNS
Moleong, L. J. (2007). Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Saragih, H. (2012). Pengaruh Intensi
Pelanggan Dalam Berbelanja
Online Shopping Kembali
Melalui Media Teknologi
Informasi Forum Jual Beli
(FJB) Kaskus. Journal of
Information Systems. Vol. 8.
Issue 2. oktober 2012. 104
Munandar, A.S. (2001). Psikologi
Industri dan Organisasi.
Depok: Universitas Indonesia
(UI press).
Novia,
D. S. (2009). Perilaku
Konsumtif Remaja Putri Etnis
jawa
dan
Etnis
Cina
Pengguna On-Line Shopping
Ditinjau Dari Konformitas.
Skripsi. Semarang: Fakultas
Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata
Sarosa, S. (2012). Penelitian kualitatif
dasar-sadar. Jakarta: PT.
Indeks
Savitrie, D. (2008). Pola Perilaku
Pembelian Produk Fashion
pada
Konsumen
Wanita
(Sebuah Studi Kualitatif pada
Mahasiswa FE UI dan
Pengunjung Butik N.y.l.a).
Skripsi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi UI
Nurtjahjanti, H. (2012). Hubungan
Antara Persepsi terhadap
Harga dan Kualitas Produk
Dengan
Minat
Membeli
Produk
Fashion
Online
Shopping di Facebook Pada
Mahasiswa Politeknik X
Semarang. Jurnal Psikologi.
Vol. 8. No. 2.
Shohibullana, I. H. (2014). Kontrol
Diri
Dan
Perilaku
Konsumtif Pada Siswa SMA
(Ditinjau
Dari
Lokasi
22
Sekolah). Jurnal Online
Psikologi. Vol. 2. No. 1. 47,
48, 51.
Tambunan, R. (2001). Remaja Dan
Perilaku Konsumtif. Jakarta : Artikel
Wardhani, M. D. (2009). Hubungan
Anatara
Konformitas
dan
Harga Diri Dengan Perilaku
Konsumtif Pada Remaja Putri.
Skripsi Psikologi. Surakarta:
UNS
Soegito, (1996) . Konsumerisme
Penyebab Inflasi. Artikel.
[email protected],
diakses pada tanggal 12
Maret 2014, jam 20.30 WIB
Wibisono, L. A. (2008). Menata
Produk
(Disajikan
pada
Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru (PLPG) Bidang Keahlian
Manajemen Bisnis. Jurnal
Ekonomi.
Bandung:
Universitas
Pendidikan
Indonesia
Sugiyono. (2010). Metode penelitian
kuantitatif kualitatif dan r&d.
Bandung : CV. alfabeta
Suhari, Y. (2008). Keputusan Membeli
Secara Online dan Faktorfaktor
Yang
Mempengaruhinya.
Jurnal
Teknologi
Informatika.
Semarang:
Fakultas
Teknologi
Informatika
Universitas Stikubank.
Suhartini. (2011). Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi
Motif Belanja Secara Online Di
Komunitas Kaskus Semarang.
Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi UNDIP.
Sukandarrumidi. (2006). Metodologi
Penelitian: Patunjuk Praktis
Untuk Peneliti Pemula.
Yogyakarta: Gadjah Mada
University.
Sumartono. (2002). Terperangkap
dalam Iklan (Meneropong Imbas
Pesan Iklan
Televisi). Bandung: Alfabeta.
23