AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL TEH HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) DENGAN Aktivitas Antioksidan Dan Total Fenol Teh Herbal Daun Pacar Air (Impatiens balsamina) Dengan Variasi Lama Fermentasi Dan Metode Pengeringan.

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL TEH
HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) DENGAN
VARIASI LAMA FERMENTASI DAN METODE
PENGERINGAN

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan Oleh:
NUR DYAH RAHMAWATI
A 420 110 056

Kepada:
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
MARET, 2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102


Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama

: Dr. Nanik Suhartatik, STP, MP.

NIDN

: 0601017801

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama

: Nur Dyah Rahmawati

NIM

: A 420 110 056


Program Studi : Pendidikan Biologi
Judul Skripsi

: “Aktivitas Antioksidan dan Total Fenol Teh Herbal Daun
Pacar Air (Impatiens balsamina) dengan Variasi Lama
Fermentasi Dan Metode Pengeringan”

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 14 Maret 2015
Pembimbing

Dr. Nanik Suhartatik, STP, MP
NIDN 0601017801

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL TEH
HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) DENGAN
VARIASI LAMA FERMENTASI DAN METODE

PENGERINGAN
(ANTIOXIDANT ACTIVITY AND TOTAL PHENOL HERBAL TEA PACAR AIR
LEAF (Impatiens balsamina) WITH VARIATION LONG FERMENTATION AND
DRYING METHOD)
(1)

Nur Dyah Rahmawati, (2)Nanik Suhartatik (1)Graduate, (2) Biology
Education Program, Faculty of Education and Teacher, Muhammadiyah
University Of Surakarta, 2015
ABSTRACT
Tea is a popular drink in the world, usually made from young shoots of tea
plant (Camellia sinensis L. Kuntze). Tea products can be produced from the
leaves of the Pacar Air, Pacar air leaves containing coumarin compounds,
flavonoids, quinones, saponins and steroids. The purpose of this study to know
antioxidant activity and total phenolic herbal tea pacar air leaf with variations
fermentation and drying methods. This research method with a completely
randomized design with two factors: factor 1: fermentation 60 minutes (A1),
fermentation 90 minutes (A2), Ferementasi 120 minutes (A3) and factor 2:
Methods of drying dried under the sun (B1 ) oven (B2, and roasted (B3). Results
showed the highest antioxidant activity in the fermentation 60 minutes with

roasted drying method that is 62.436% and the lowest antioxidant activity in the
fermentation of 120 minutes with the oven drying method is 45.407%. Total
phenol highest in the fermentation 120 minutes with roasted method is 17.479 mg
galat/ 100cc, while the lowest total in the fermentation phenol 60 minutes with the
oven drying method is 5.723 mg galat/ 100 cc. The antioxidant activity of tea is
not linear with total phenol as a result of the combination of the interaction of
various compounds antioxidants in the product.
Keywords: Tea, Impatiens balsamina, Fermentation, Antioxidants, total phenols
ABSTRAK
Teh merupakan salah satu minuman yang populer di dunia, biasanya
terbuat dari pucuk daun muda tanaman teh ( Camelia sinensis L. Kuntze). Produk
teh dapat dihasilkan dari daun pacar air (Impatiens balsamina). Daun pacar air
mengandung senyawa kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid. Tujuan
penelitian ini mengetahui aktivitas antioksidan dan total fenol teh herbal daun
pacar air dengan variasi lama fermentasi dan metode pengeringan. Metode
penelitian ini dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu:
faktor 1 : fermentasi 60 menit (A1), fermentasi 90 menit (A2), Ferementasi 120

menit (A3) dan faktor 2 : Metode pengeringan dijemur di bawah sinar matahari
(B1) dioven (B2, dan disangrai (B3). Hasil Penelitian menunjukkan aktivitas

antioksidan tertinggi pada fermentasi 60 menit dengan metode pengeringan
sangrai yaitu 62,436% dan aktivitas antioksidan terendah pada fermentasi 120
menit dengan metode pengeringan oven yaitu 45,407%. Total fenol tertinggi pada
fermentasi 120 menit dengan metode sangrai yaitu 17,479 mg galat/100cc,
sedangkan total fenol terendah pada fermentasi 60 menit dengan metode
pengeringan oven yaitu 5,723 mg galat/100 cc. Aktivitas antioksidan teh ini tidak
linier dengan total fenol karena merupakan hasil dari kombinasi interaksi dari
berbagai macam senyawa antioksidan dalam produk tersebut.
Kata kunci : Teh, Impatiens balsamina ,Fermentasi, Antioksidan, Total fenol
Pendahuluan
Teh merupakan salah satu minuman yang populer di dunia. Teh terbuat dari
pucuk daun muda tanaman teh ( Camelia sinensis L. Kuntze). Berdasarkan cara
pengolahanya teh dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : teh hijau, teh hitam, dan teh
oolong ( Hartoyo, 2003). Produk teh tidak hanya dihasilkan dari daun teh, namun
dapat dihasilkan dari daun lain seperti daun pacar air.
Tanaman pacar air (Impatiens balsamica L). mengandung kumarin,
flavonoid, kuinon, saponin dan steroid (Adfa, 2007 dalam Kusuma,2014).
Rohyami (2008) menyatakan bahwa , flavonoid merupakan senyawa metabolit
sekunder yang terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga. Flavonoid yang lazim
ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) adalah flavon dan

flavonol.
Menurut Markham (1988) dalam Rohyami (2008), flavonoid merupakan
termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan
mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Senyawa antioksidan adalah senyawa yang
mampu menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh. Cara
kerja senyawa antioksidan ini yaitu dengan mendonorkan satu elektronnya kepada
senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitasnya bisa terhambat (Winarsi,
2007)
Fenol adalah senyawa yang mempunyai sebuah cincin aromatik dengan satu
atau lebih gugus hidroksil. Senyawa fenol pada bahan makanan dapat
dikelompokkan menjadi fenol sederhana dan asam folat (Widiyanti, 2006 dalam

Oktaviana, 2010).Standar yang digunakan pada analisis kandungan fenolik adalah
asam galat, hal ini karena asam galat bersifat stabil, memiliki sensitivitas yang
tinggi, dan harganya cukup terjangkau. Kandungan fenolik dari standar asam galat
ditentukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteau (Xu dan Chang, 2007
dalam Rahayu dkk, 2015).
Fermentasi atau oksidasi enzimatis, merupakan proses oksidasi senyawa
polifenol dengan bantuan enzim polifenol oksidase yang menghasilkan substansi
theaflavin dan thearubigin. Substansi tersebuta akan menentukan sifat strenght,

colour, quality, dan briskness pada air seduhannya (Setyamidjaja, 2000). Proses
fermentasi teh akan mengakibatkan terjadinya proses oksidasi dimana terjadinya
perubahan katekin menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana yaitu senyawa
polifenol flavonoid (Fulder, 2004 dalam Siringoringo, 2000)
Pengeringan bertujuan untuk mereduksi kandungan air dalam daun hingga
mencapai 3-4% (Ajisaka, 2012). Faktor utama yang berpengaruh dalam proses
pengeringan simplisia adalah suhu. Suhu yang terlalu rendah megakibatkan proses
pengeringan berjalan lambat sehingga simplisia mudah berjamur. Sementara itu,
jika suhunya terlalu tinggi mengakibatkan bagian luar daun lebih cepat kering
tetapi bagian dalamnya masih basah. Untuk menghindari hal tersebut maka
pemanasan cukup dilakukan pada suhu 60oC (Agromedia, 2008)
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan total fenol
teh daun pacar air dengan variasi lama fermentasi dan metode pengeringan.

Metode Penelitian
Pembuatan produk teh ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi,
sedangkan pengujian aktivitas antioksidan dan total fenol di Laboratorium Kimia
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor, yaitu faktor 1 :

fermentasi 60 menit (A1), fermentasi 90 menit (A2), fermentasi 120 menit (A3)
dan faktor 2 : Metode pengeringan dijemur di bawah sinar matahari (B1) dioven
(B2, dan disangrai (B3)

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : daun pacar air, air,
alumunium foil satu gulung, kertas label satu lembar, metanol, aquadesh, DPPH,
Na2CO3, Folin- Ciocalteau, Asam galat,. Alat yang digunakan dalam pembuatan
teh adalah : pisau, oven, nampan, gunting, timbangan analitik, plastik, box kaca,
wajan, spatula, kompor. Alat untuk uji antioksidan yaitu spektrofotometer, labu
takar 10 ml, pipet tetes, pipet ukur, beakerglass 50 ml, beakerglass 100 ml,
pengaaduk kaca, kuvet.
Pelaksanan penelitian diawali dengan pembuatan teh dengan variasi lama
fermentasi dan metode pengeringan, kemudian diuji aktivitas antioksidan dan total
fenol. Pembuatan teh dilakukan dengan cara pemetikan daun pacar air, pelayuan
pada kondisi kering selama 16-18 jam, pemotongan, fermentasi, kemudian
dikeringkan hingga kandungan air tidak ada, setiap sampel teh diambil 0,5 gram
kemudian masing-masing diseduh menggunakan air 50ml
Analisis

aktivitas


antioksidan

menggunakan

DPPH

dengan

alat

spektrofotometer yaitu dengan cara membuat larutan DPPH terlebih dahulu
dengan mencampurkan 3,94 mg DPPH kedalam labu takar 100ml hingga batas.
Menentukan aborbansi blanko dengan mencampur larutan DPPH 3,8 ml dengan
metanol 70% 0,2 ml kemudian dibaca absorbandinya pada alat spektrofotometer.
Absorbansi sampel dilakukan dengan cara mengambil 0,2 ml sampel teh dan
menambahkan 3,8 ml larutan DPPH kemudian divortek dan diamkan selama 30
menit, setelah itu dibaca anbosrbansinya pada alat spektrofotometer.
Analisis total fenol menggunakan reagen Folin- Ciocalteau dengan alat
spektrofotometer, dan menggunakan asam galat sebagai larutan standar untuk

menentukan kurva baku. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan SPSS versi 17.0 metode DMRT .
Hasil dan Pembahasan
Aktivitas Antioksidan
Daun pacar air (Impatiens balsamica L). mengandung kumarin, flavonoid,
kuinon, saponin dan steroid (Adfa, 2007 dalam Kusuma, 2014). Menurut
Markham (1988) dalam Rohyami (2008), flavonoid merupakan senyawa fenolik
alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat.

Senyawa antioksidan menurut pengertian biologis adalah senyawa yang
mampu menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh. Cara
kerja senyawa antioksidan ini yaitu dengan mendonorkan satu elektronnya kepada
senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitasnya bisa terhambat (Winarsi,
2007).
Metode sederhana yang digunakan dalam pengujian aktivitas antioksidan
adalah metode spektrofotometri menggunkan DPPH. Metode ini lebih mudah
digunakan dan memerlukan waktu yang singkat ( Hanani, E, 2005 dalam
Subiyandono, 2003). Hasil penelitian produk teh daun pacar air dengan variasi
lama fermentasi dan metode pengeringan mengandung aktivitas antioksidan yang
cukup tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.


Gambar 1 Aktivitas Antioksidan Teh Daun Pacar Air Variasi Lama
Fermentasi dan Metode Pengeringan.
Gambar 1 menunjukkan kandungan antioksidan tertinggi adalah (A1B3) yaitu
perlakuan lama fermentasi 60 menit dan metode pengeringan sangrai. Semakin
lama fermentasi maka semakin rendah aktivitas antioksidannya. Menurut Kukhtar
(2007), lama fermentasi berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan karena proses
fermentasi mengakibatkan hilangnya beberapa komponen antioksidan akibat
reaksi oksidasi enzimatis.
Metode pengeringan berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan teh daun
pacar air. Hal ini terlihat pada perlakuan B1, B2, B3 yang menunjukkan aktivitas

antioksidan yang berbeda. Perbandingan pengeringan jemur (B1) dengan
pengeringan oven (B2) menujukan aktivitas antioksidan tinggi terjadi pada
pengeringan jemur dengan sinar matahari. Sesuai dengan penelitian Sutjipto, dkk.
(2009) bahwa cara pengeringan daun kumis kucing dengan metode pengeringan
dijemur lebih banyak kandungan flavonoidnya dibandingkan dioven. Hal ini
kemungkinan dikarenakan falvonoid yang terkandung dalam daun merupakan
senyawa aktif yang sensitif terhadap suhu (termolabil).
Metode pengeringan yang menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi yaitu
pada perlakuan A1B1 sebesar 62,436%. Dari ketiga metode pengeringan yang
digunakan, metode sangrai (B3) menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi
dibandingkan metode yang lain. Hal ini dikarenakan pada pengeringan jemur dan
oven memerlukan waktu yang cukup lama agar daun benar-benar kering, dengan
renggang waktu tersebut memungkinkan untuk kembali terjadinya fermenentasi
sehingga senyawa aktif yang terkandung didalamnya mengalami oksidasi.
Sementara itu, pada metode sangrai anktiviatas antioksidanya tinggi karena proses
pengeringanya tidak terlalu lama sehingga proses fermentasi benar-benar terhenti.
Data aktivitas antioksidan yang sudah homogen tersebut kemudian diuji
menggunakan metode DMRT. Hasil uji DMRT aktivitas antioksidan teh daun
pacar air dengan variasi lama fermentasi dan metode pengeringan disajikan pada
Tabel 1.
Total Fenol
Daun Fenol adalah senyawa yang mempunyai sebuah cincin aromatik
dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Senyawa fenol pada bahan makanan dapat
dikelompokkan menjadi fenol sederhana dan asam folat ( Widiyanti, 2006 dalam
Oktaviana, 2010). Standar yang digunakan pada analisis kandungan fenolik
adalah asam galat, hal ini karena asam galat bersifat stabil, memiliki sensitivitas
yang tinggi, dan harganya cukup terjangkau. Kandungan fenolik dari standar asam
galat ditentukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteau (Xu dan Chang,
2007 dalam Rahayu dkk, 2015). Penentuan kandungan fenolik total dilakukan
pada panjang gelombang 760 nm.

Hasil penelitian produk teh daun pacar air dengan variasi lama fermentasi
dan metode pengeringan mengandung aktivitas antioksidan yang cukup tinggi.
Hasil tersebut dapat dilihat dari gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2 Total Fenol Teh Daun Pacar Air Variasi Lama Fermentasi dan
Metode Pengeringan
Gambar 2 menunjukkan adanya perbedaan total fenol teh daun pacar air
pada setiap perlakuan. Total Fenol tertinggi terjadi pada perlakuan lama
fermentasi 120 menit (A3). Hal ini dapat dilihat dari perlakuan A3B1, A3B2, dan
A3B3 yang mempunyai total fenol tertinggi diantara sampel dari setiap perlakuan.
Total fenol terendah terjadi pada perlakuan dengan lama fermentasi 60 menit
(A1).
Hasil analisis aktivitas antioksidan dan total fenol menunjukan hasil yang
tidak linier. Sampel teh yang memiliki aktifitas antioksidan tertinggi memiliki
total fenol yang rendah. Menurut Nasutiondan Tjiptadi (1975), teh mengandung
komponen lain selain polifenol seperti bahan organik, karbohidrat, pigmen,
enzim, dan vitamin. Komponen vitamin

inilah yang dapat berperan sebagai

antioksidan sehingga mempengaruhi pengukuran kapasitas antioksidan. Dengan
demikian, kapasitas antioksidan suatu produk tidak selalu linier dengan total fenol

namun merupakan hasil dari kombinasi interaksi dari berbagai macam senyawa
antioksidan dalam produk tersebut.
Selain lama fermentasi, metode pengeringan juga berpengaruh terhadap
total fenol teh daun pacar air. Hal ini terlihat pada perlakuan B1, B2, B3 yang
menunjukkan total fenol yang berbeda. Metode pengeringan yang menghasilkan
total fenol tertinggi yaitu pada perlakuan A3B3 sebesar 17,479%. Dari ketiga
metode pengeringan yang digunakan, metode sangrai (B3) menghasilkan aktivitas
antioksidan tertinggi dibanding metode yang lain.
Setiap sampel perlakuan memiliki perbedaan hasil total fenol, untuk
mengetahui beda nyata dari setiap sampel perlakuan dilakukan menggunakan
SPSS versi 17.0. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui beda nyata dari masingmasing perlakuan dapat diketahui dengan menggunakan uji DMRT.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan teh daun pacar air perlakuan lama
fermentasi

mengalami penurunan, aktivitas antioksidan tertinggi terjadi pada

lama pengeringan 60 menit. Total Fenol teh daun pacar air perlakuan lama
fermentasi

mengalami kenaikan, total fenol

tertinggi terjadi pada lama

pengeringan 120 menit. Berdasarkan metode pengeringan, aktivitas antioksidan
dan total fenol tertinggi terjadi pada metode sangrai.

Daftar Pustaka
Adfa, 2007 dalam Kusuma,Galih Arif, 2014. “Uji Daya Hambat dari Ekstrak
Tanaman Pacar Air (Impatiens balsamica L) terhadap Pertumbuhan
Bakteri Aeromonas hydrophila”. Jurnal Ilmiah. PS. Agrobisnis Perikanan
UNSRAT, Manado. Vol 2,No1(2014).
Agromedia. 2008. 273 Ramuan Tradisional Untuk Mengatasi Aneka Penyakit.
Tangerang : PT: Agromedia Pustaka
Ajisaka, 2012. Teh Dahsyat Khasiatnya. Surabaya: Stomata
Fulder dalam Siringoringo, Freddy. 2012. ”Studi Pembuatan Teh Daun Kopi”.
Skripsi. Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian USU Medan.

Hanani, E, 2005 dalam Subiyandono. 2011. “Uji aktivitas antioksidan ekstrak
Camelia sinensis, Hibiscus sabdariffa, dan Phaleria macrocarpa (scheff)
Boerl, Secara spektrofotometri dengan DPPH”. Jurnal Kesehatan.
Politeknik Kesehatan Palembang. Vol I No 7.
Hartoyo, Arif. 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan : Sebuah Tinjauan
Ilmiah. Yogyakarta: Kanisius.
Nasution, Z. dan W. Tjiptadi. 1975. Pengolahan Teh. Bogor: Teknologi Industri
Pertanian FATETA IPB.
Oktaviana, Prima Riska. 2010. “Kajian Kurkumoid, Total Fenol, dan Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Temulawak pada Berbagai Teknik Pengeringan dan Proporsi
Pelarut”. Skripsi. Fakultas Pertanian UNS

Rohyami, Yuli. 2008. ”Penentuan Kandungan Flavonoid dari Ekstrak Metanol
Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff Boerl)”.
Program DIII, Kimia Analis, FMIPA, UII, Yogyakarta. Volume 5, Nomor
1 Hal 1-5.
Setyamidjaja, Djoehana. 2000. Budidaya dan Pengolahan Teh. Yogyakarta :
KANISIUS.
Siringoringo, Freddy. 2012. ”Studi Pembuatan Teh Daun Kopi”. Skripsi. Departemen
Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian USU Medan.

Winarsi, Hery.2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta:
KANISIUS.
Widiyanti, 2006 dalam Oktaviana. 2010. “Kajian Kadar Kurkuminoid, Total
Fenol dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.) pada Berbagai Teknik Pengeringan dan Proporsi
Pelarutan”. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Xu dan Chang, 2007 dalam Rahayu dkk, 2015. Total Fenolik, Flavonoid dan
Aktivitas Antioksidan dari Produk Teh Hijau dan Tanaman Teh Hitam
Tanaman Bangun dengan Perlakuan Ramuan ETT Rumput Laut.

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL SEDUHAN TEH HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) DENGAN Aktivitas Antioksidan Dan Total Fenol Seduhan Teh Herbal Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Dengan Variasi Metode Pengeringan Dan Konsentrasi.

0 2 16

PENDAHULUAN Aktivitas Antioksidan Dan Total Fenol Seduhan Teh Herbal Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Dengan Variasi Metode Pengeringan Dan Konsentrasi.

0 3 4

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL SEDUHAN TEH HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) DENGAN Aktivitas Antioksidan Dan Total Fenol Seduhan Teh Herbal Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Dengan Variasi Metode Pengeringan Dan Konsentrasi.

1 4 11

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.)TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

0 6 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

0 1 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Bacillus Subtilis Dan Escherichia Coli Serta Bioautografinya.

0 3 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Bacillus Subtilis Dan Escherichia Coli Serta Bioautografinya.

3 7 14

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL TEH HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) DENGAN Aktivitas Antioksidan Dan Total Fenol Teh Herbal Daun Pacar Air (Impatiens balsamina) Dengan Variasi Lama Fermentasi Dan Metode Pengeringan.

0 2 16

PENDAHULUAN Aktivitas Antioksidan Dan Total Fenol Teh Herbal Daun Pacar Air (Impatiens balsamina) Dengan Variasi Lama Fermentasi Dan Metode Pengeringan.

0 3 4

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air(Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Multiresisten Dan Escherichi

0 5 16